BAB IV TINJAUAN HUKUM ACARA PIDANA ISLAM TERHADAP EKSEKUSI PUTUSAN PN SIDOARJO NO. 1169/Pid.B/2008/PN.SDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO. NO.1169/ Pid.B/ 2008/ PN.SDA TENTANG KASUS PEMBUNUHAN DAN PENGEROYOKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengisi pembangunan di bidang hukum, maka

P U T U S A N. Nomor : 394/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SANKSI ABORSI YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

Nomor SOP 03/JINAYAT/MSA/2012 Revisi tanggal : 3 Januari 2012 Tanggal ditetapkan 6 Januari 2012 Jumlah halaman : 5 halaman. Panitera/PP PELAKSANAAN

P U T U S A N Nomor : 02/JN/2008/MSy-Prov.

P U T U S A N Nomor : 01/JN/2008/MSy-Prov.

1. Penyidik tanggal sampai dengan tanggal ; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal sampai dengan

P U T U S A N Nomor : 02/JN/2010/MS-Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

P U T U S A N No. 04 K/AG/JN/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 235 / PID / 2014 / PT- MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 30 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 81/PID/2012/PT-MDN.- PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca... DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG MAISIR (PERJUDIAN) BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

P U T U S A N. Nomor : 607/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

P U T U S A N Nomor : 339/PID/2011/PT-Mdn.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 144/PID.B/2014/PN.SBG

P U T U S A N Nomor : 368/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

P U T U S A N NOMOR : 111/PID/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tanggal lahir : 27 tahun / 12 Agustus 1985

P U T U S A N NOMOR : 280/PID/2013/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama Lengkap. Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia

BAB IV. A. Pandangan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Hukuman Kumulatif. Dari Seluruh Putusan yang dijatuhkan oleh Hakim, menunjukkan bahwa

PENGADILAN TINGGI MEDAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

BAB IV ANALISIS HUKUM TENTANG PENELANTARAN ORANG DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF FIQH JINAYAH DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004.

P U T U S A N NOMOR : 213/PID/2013/PT. BDG.

P U T U S A N No. 215/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :247/Pid/2012/PT-MDN. Umur/tanggal lahir : 66 Tahun / 13 Maret Pendidikan : Sekolah Rakyat Kelas IV

P U T U S A N. Nomor : 150/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 103 /PID/2013/PT-MDN.-

A. Latar Belakang Masalah

P U T U S A N. No. 53 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

: Lubuk Pakam ; Nama Lengkap : RANDI PRANATA GURUSINGA ALS

P U T U S A N Nomor : 618/PID/2013/PT-Mdn.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 51 /PID.B/2014/PN-SBG

P U T U S A N DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tanggal lahir : 21 tahun/ 12 Agustus 1991;

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 53/Pid.B/2014/PN-Sbg

BAB I PENDAHULUAN. Aceh, pemerintah Aceh telah mengesahkan beberapa Qanun untuk pelaksanaan

P U T U S AN No. 700 K/Pid/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

BAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA

P U T U S A N NOMOR : 355/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tanggal lahir : 35 Tahun / 16 Maret 1979

P U T U S A N NOMOR : 424 / PID / 2012 / PT-MDN

P U T U S A N. Nomor : 06/PID.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / tanggal lahir : 15 tahun/12 Mei 1998

P U T U S A N Nomor 322/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Stabat; : ELIEZER SIREGAR Als.

P U T U S A N Nomor : 06/JN/2011/MS-ACEH

- 1 - P U T U S A N Nomor : 567/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Nama lengkap : RIKI FIRDAUS bin SARIP ; Umur / tanggal lahir : 28 tahun / 5 Juni 1985 ;

P U T U S A N Nomor : 126/PID/2013/PT-Mdn.

P U T U S A N. Nomor : 227/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 198/PID.B/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. Nomor : 650/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 259/PID /2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 620 / PID / 2015 / PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. tersebut dibawah ini, dalam perkara terdakwa :

P U T U S A N Nomor : 395/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : ZICO MARDIAN UTAMA alias ZICO.

0 U T U S A N. Nomor : 176 / PID / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II PIDANA TAMBAHAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG BERUPA UANG PENGGANTI. A. Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Berupa Uang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 67 /PID.B/2014/PN-SBG

P U T U S A N Nomor : 24 / Pid B / 2017 / PT PBR

Wewenang Penahanan Berujung OTT

P U T U S A N Nomor 707 K/Pid/2003

Pendidikan : SMP Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan ;

P U T U S A N. Nomor : 486/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 267/PID.B/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

A. Analisis Putusan Hakim No.193/PID.B/2013/PN.Sda tentang Tindak Pidana

2014, No c. bahwa dalam praktiknya, apabila pengadilan menjatuhkan pidana tambahan pembayaran uang pengganti, sekaligus ditetapkan juga maksimu

P U T U S A N. Nomor : 762/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR :338/PID/2014/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. 1. Nama lengkap : SAMSUL BAHRI ; Tempat lahir : Selayang ; Umur : 32 Tahun / 20 April 1982 ;

BAB III PENELITIAN PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN (EKSEKUSI) YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP TERHADAP TINDAK PIDANA UMUM BERUPA PEMIDANAAN PENJARA

P U T U S A N NOMOR : 92 / PID / 2011 / PT-MDN

P U T U S A N Nomor : 134/Pid.B/2013/PN.Unh. : RUSLAN Als. DEDE Bin LASEDA. Umur/Tanggal lahir : 28 Tahun / 13 Agustus 1984

P U T U S A N. Nomor : 115/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. Lahir : 60 Tahun / 08 September 1952.

P U T U S A N NOMOR : 529/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. Nomor : 20/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 322/PID/2012/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR :339/PID/2014/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 167 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 568/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N No K / Pid / DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana pada

BAB III TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO NOMOR: 203/Pid.Sus/2011/PN.Skh

P U T U S A N NOMOR : 480/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N NOMOR : 344/PID/2011/PT MDN.

P U T U S A N. Nomor : 433/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

Transkripsi:

66 BAB IV TINJAUAN HUKUM ACARA PIDANA ISLAM TERHADAP EKSEKUSI PUTUSAN PN SIDOARJO NO. 1169/Pid.B/2008/PN.SDA A. Pelaksanaan Eksekusi Putusan Dalam Kasus Pembunuhan Dan Pengeroyokan di Kejaksaan Negeri Sidarjo. Menurut hemat penulis dalam pelaksanaan eksekusi putusan kasus di atas jika dilihat dari hukum acara pidana yang berlaku, maka semua tahapan dalam pelaksanaan eksekusi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam KUHAP, hal ini bisa kita lihat pada BAP, dan salinan putusan dalam perkara tersebut. Disamping itu terkait pelaksanaan putusan tersebut itu apakah sudah sesuai dengan putusan dapat kita lihat pada berita acara pelaksanaan putusan pengadilan (B A8). Kejaksaan sebagai pihak pelaksana eksekusi berdasarkan amar putusan yang menyatakan bahwa: a. Menghukum terdakwa SM dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun dengan ketentuan selama terdakwa berada dalam tahanan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan 66

67 b. Menghukum terdakwa M Als ROBOT dengan pidana selama 6 (enam) tahun dengan ketentuan selama terdakwa berada dalam tahanan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. c. Memerintahkan agar para terdakwa tetap ditahan d. Menetapkan barang bukti milik korban dikembalikan pada keluarga korban sedang yang lainnya dirampas untuk dimusnahkan. e. Membebankan biaya perkara kepada para terpidana masing-masing sebesar Rp 5000 (lima ribu). Menuurut hemat penulis dalam eksekusi putusan tersebut pihak kejaksaan sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam KUHAP, seperti pada pasal 270 yang berbunyi: 113 pelaksanaan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa, yang untuk itu panitera mengirimkan salinan surat putusan kepadanya Dalam pasal tersebut ketentuan mengenai tahapan-tahapan eksekusi sudah terpenuhi seperti; pertama, putusan tersebut harus putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (sudah final). Kedua, Putusan yang telah dibacakan kemudian disalin oleh panitera pengganti dengan ditanda tangani majelis hakim. Ketiga, kemudian salinan putusan tersebut di kirim ke kejaksaan (kejaksaan Negeri Sidoarjo) untuk di eksekusi. Keempat, pihak kejaksaan membuat P.44 113 KUHAP dan KUHP, pasal 270, h. 293.

68 (Laporan Jaksa Penuntut Umum segera setelah putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo) yang isinya segera setelah putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo untuk dilaksanakan dengan disertai nama jaksa dalam perkara pembunuhan dan pengeroyokan yang mana surat ini untuk intern kejaksaan sebagai dokumen (Pasal 278 KUHAP). Kelima, Membuat P48 (surat perintah pelaksanaan putusan pengadilan) yang isinya memuat: Dasar hukum dalam pelaksanaan hukuman oleh jaksa. Pertimbangan, yang isinya memuat pernyataan bahwa putusan pengadilan tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap, tanggal penetapan serta perintah untuk segera melaksanakan putusan tersebut. Perintah melaksanakan putusan pengadilan negeri sidoarjo No.1169/pid.B/2008/PN.SDA atas nama SN dan M als ROBOT, disertai pasal yang dikenakan terhadap para pterpidana. dengan tembusan kepada: Pengadilan Negeri Sidoarjo Rutan / Lembaga Pemasyarakatan Sidoarjo Kepala Polisi Resort Sidoarjo Arsip Keenam, membuat B A8 (berita acara pelaksanaan putusan pengadilan) yang fungsinya untuk mengeluarkan tahanan setelah masa hukuman bagi

69 para terpidana habis. dimana B A8 ini bisa dikirim lebih dahulu dari pada P.48 atau bersama-sama. 114 B. Pandangan Hukum Acara Pidana Islam Terhadap Pelaksanaan Dan Prosedur Eksekusi Putusan No 1169/ Pid.B/ 2008/ PN.SDA. Eksekusi putusan pada kasus pembunuhan dan pengeroyokan No. 1169/ Pid.B/ 2008/ PN.SDA tersebut menurut penulis jika ditinjau dari hukum acara pidana Islam maka ada beberapa hal yang jauh berbeda, seperti: 1. Terkait pelaksanaan eksekusi putusan No 1169/ Pid.B/ 2008/ PN.SDA menurut ketentuan hukum acara pidana Islam sudah sesuai, karena keputusan tersebut telah memperoleh kekuatan hukum (sudah diputus). Sama halnya dalam Islam dimana hukuman yang boleh dilaksanaka (eksekusi) merupakan hukum yang telah memperoleh kekuatan hukum. Sebagaimana Nabi SAW yang memerintahkan salah seorang sahabat untuk menjaga (memenjarakan) salah seorang debiturnya. Dalam hal ini masalah tersebut telah diputus oleh Nabi SAW. 115 2. Dalam hal pelaksanaan putusan hakim, sepenuhnya pelaksanaan putusan tersebut diserahkan kepada keluarga korban. Dalam artian 114 Wawancara Dengan Agus Wibowo.S. SH, jaksa penuntut umum dalam kasus penbunuhan dan pengeroyokan., Ibnu Fauzi,SH Panitera Muda Pidana PN Sidoarjo 115 Ibu Qayyim al-jauziyah, Hukum Acara Peradilan Islam, h.183

70 keluarga korban bisa meminta eksekusi tersebut dijalankan sesuai hukuman yang ditetapkan, atau bisa pula keluarga korban meminta ganti hukuman atau bahkan pengampunan terhadap para terpidana. 116 Hal ini berbeda dengan ketentuan-ketentuan dalam hukum acara pidana umum (KUHAP) yang mana dalam ketentuan tersebut berdasarkan prinsip bahwa pidana merupakan hukum publik, maka walaupun pihak keluarga korban telah merelakan/memaafkan pelaku, hukuman tetap dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dari penjelasan di atas penulis dapat mengatakan bahwa menurut hukum acara pidana Islam, hukuman pada dasarnya merupakan kewajiban hakim, akan tetapi yang menentukan adalah hak keluarga. Dalam hal pemelihan hukuman (antara Qis{a>s{ dan diya>t) bagi terpidana Imam Malik berpendapat bahwa harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak pelaku dan keluarga korban. Di lain pihak, Imam Syaf ii, Imam Ahmad dan Abu> Tsaur berpendapat keluarga korban diperbolehkan memilih hukuman antara Qis{a>s{ dan diya>t baik tanpa melihat rela tidaknya dari si terpidana 3. Dari segi waktu dan tempat pelaksanaan hukuman dalam hukum acara pidana Islam dijelaskan bahwa eksekusi dilakukan di tempat 116 http//blog.re.or.id 13 februari 2010

71 terbuka (umum) dan ketika ahli waris korban (telah baligh) telah datang kecuali dalam keadaan tertentu seperti jika terpidana dalam keadaan hamil maka pelaksanaannya di tunda sampai ia melahirkan. Sedangkan dalam hukum acara pidana umum Waktu pelaksanaan hukuman dilakukan secepatnya setelah vonis hakim dibacakan dan mengenai tempat pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dari pihak yang terkait seperti dalam tempat pelaksanaan hukuman mati ditentukan oleh menteri kehakiman (pasal 2 ayat (1) UU Nomor: 2/Pnps/1964). 4. Dari segi persaksian atas eksekusi hukuman dalam hukum acara pidana Islam menurut salah satu Madzab Hanafi, pihak yang paling berhak melaksanakan hukuman adalah ahli waris si korban, oleh sebab itulah ahli waris diharapkan hadir langsung dalam pelaksanaan hukuman ini. 117 Sedaangkan dalam hukum acara pidana umum pengawas dan pengamat pelaksanaan eksekusi ditentukan oleh ketua pengadilan yang bersangkutan (pasal 277 ayat (2) KUHAP). 5. Dari segi lembaga yang berwenang melakukan eksekusi putusan jika dalam hukum acara pidana Islam adalah Wilayah Hisbah, di Indonesia sendiri khususnya lembaga ini bisa kita lihat sudah dipakai seperti dalam pelaksanaan hukuman oleh Mahkamah 117 Ibid, h.60

72 Syar iyyah Bireuen Nangro Aceh Darussalam (NAD) Indonesia, pada hari jum at 24 juni 2005, melaksanakan hukuman cambuk terhadap 15 terpidana yang terbukti melanggar Qanun No.13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian). para terpidana menerima antara 6-10 cambukan. Dimana dalam eksekusi ini, Wilayah Al-Hisbah bertindak sebagai pelaksana hukuman (Muhtasib). 118 Sementara dalam hukum acara pidana umum lembaga yang berwenang melaksanakan eksekusi adalah kejaksaaan. Dari beberapa keterangan di atas penulis melihat bahwa dalam hal pelaksanaan dan prosedur eksekusi terdapat perbedaan yang mencolok antara hukum acara pidana Islam dengan hukum acara pidana umum yang dipakai dalam eksekusi putusan kasus pembunuhan dan pengeroyokan ini (Perkara pidana No. 1169/ Pid.B/ 2008/ PN.SDA). Terkait eksekusi putusan tersebut, jika penulis tinjau dari hukum acara pidana Islam pelaksanaan hukuman dalam kasus pembunuhan dan pengeroyokan tersebut di atas kurang memenuhi rasa keadilan seperti dalam hal pemberian sanksi terhadap para terpidana yang tidak sama antara terdakwa I M als Robot dan terdakwa II SM. yang mana terdakwa I menerima hukuman 6 tahun penjara sementara terdakwa 2 menerima 12 tahun penjara. Dalam hal ini penulis sepakat dengan pendapat dari madzab empat, yang menyatakan bahwa semuanya 118 Badan Litbank Dan Diklat Depag RI, h 119-120

73 diancam dengan hukuman yang sama (Qis{a>s{), bila mereka semua melakukan pembunuhan tersebut, meskipun hanya membantu saja dan sebagainya. Dalam kasus demikian, terdapat empat hal yang dibicarakan yaitu: membantu, memegang orang yang akan dibunuh, memerintah orang lain untuk membunuh dan dipaksa untuk membunuh. Maka semuanya dikenakan hukuman qis{a>s{ karena mereka sama sama hadir dan merencanakan pembunuhan. 119 119 A. Djazuli, Fiqih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Terhadap Manusia Dalam Islam), h.153