BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

MEMPELAJARI LINGKUNGAN KERJA FISIK KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. ASTRINDO ADITYA TEKNIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi serta pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau organisasi. Di dalam suatu masyarakat yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

Bab I. Pendahuluan. Negara Jepang adalah negara yang maju dibidang teknologinya. Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan asuransi tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus

BAB I PENDAHULUAN. agar bisa dimengerti oleh semua elemen pada perusahaan. dilakukan dengan cermat dan tepat.

N. AMBARDHI P

BAB 1 PENDAHULUAN. antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. 1.1 Alasan Ketertarikan Terhadap Obyek Kuliah Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesaing yang ada sekarang dan para pesaing potensial, yang setiap saat bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau. pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alnis Dwipayana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

Hubungan kepuasan..., Ferry Sugito, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan berdampak pada perusahaan. Pemasaran merupakan hal yang. dengan produk baru yang semakin inovatif dan beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasional sebagian besar ditentukan oleh

B A B I P E N D A H U L U A N

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi para pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented) sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

Ringkasan. 1. Pendahuluan. Isnanik Dian Andriany 1, Said Rusli 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. identitas sebuah organisasi maupun perusahaan dikarenakan masing-masing. memberikan dampak yang buruk terhadap organisasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap anggota dan lapisan masyarakat, tenaga kerja, perusahaan bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Budaya organisasi merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu organisasi karena setiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya organisasi sendiri yang berbeda dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi ini dibentuk oleh founder atau pendiri organisasi sejak pertama kali organisasi tersebut berdiri dan akan terus ada sepanjang organisasi tersebut berdiri meskipun dalam perjalanannya kemungkinan akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan organisasi tersebut. Seorang founder atau pemimpin memiliki peranan yang besar dan sangat menentukan bagaimana gambaran budaya organisasi ini bentuknya yang merupakan seperangkat sistem, nilai-nilai dan peraturan yang menjadi pedoman bagi anggotanya dalam berperilaku dan bertindak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Robbins, Organization culture refers to a system of shared meaning held by members that distinguishes the organization from other organizations 1. Budaya organisasi didalam suatu perusahaan akan berjalan dengan baik apabila terus menerus dilakukan sosialisasi kepada karyawan terlebih lagi apabila perusahaan mengalami proses merger atau akuisisi dengan perusahaan lainnya sehingga disini karyawan perlu mendapatkan kepastian bagaimana sistem, nilai-nilai yang berlaku pada organisasi tersebut pasca merger, sehingga pihak karyawan tidak mengalami masalah secara psikologis ataupun tidak menimbulkan terjadinya pergesekan konflik internal. Mengenai adanya gesekan konflik internal ini juga dikemukakan oleh Susanto yaitu sebagai berikut ; 1 Stephen P.Robbins, organization behavior,new York: prentice hall.inc, 2001 1

2 Salah satu pendekatan agar budaya menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam proses merger dan akuisisi adalah menempatkan Uji Tuntas Budaya (cultural due diligence) sebagai salah satu perangkat uji kelayakan dalam proses merger dan akusisi. Uji Tuntas Budaya akan membantu masing-masing pihak untuk melihat berbagai persoalan berkaitan pengelolaan sumber daya manusia dan potensi benturanbenturan yang mungkin terjadi pada saat merger dan akuisisi. 2 Sehubungan hal tersebut diatas, maka sebaiknya perusahaan yang mengalami proses merger atau akuisisi lebih memperhatikan masalah budaya disamping masalah keuangannya. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan sosialisasi budaya organisasi pasca merger ataupun akuisisi kepada seluruh karyawan secara terus-menerus agar tujuan perusahaan sebagaimana yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Tentang pentingnya sosialisasi budaya organisasi ini, berikut ini penulis memaparkan kutipan jurnal studi bisnis tentang sosialisasi budaya organisasi yang ditulis oleh Linawati sebagai berikut; Proses sosialisasi diperlukan bagi setiap anggota organisasi untuk menjadikan karyawan sebagai anggota organisasi yang baik, sehingga karyawan tidak merasa asing dengan situasi dan budaya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Proses sosialisasi diperlukan oleh organisasi untuk memberikan pemahaman yang benar pada karyawan tentang organisasi, sehingga dengan proses sosialisasi yang tepat akan memberikan langkah awal yang baik bagi karyawan yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi organisasi. 3 2 Susanto AB, Benturan Budaya Pasca Merger & Akuisisi, www.jakartaconsulting.com,diunduh tanggal 1Juli 2008 3 Linawati, Sosialisasi Budaya Organisasi: Strategi Implementasi Nilai-nilai Budaya organisasi, Jurnal Studi Bisnis, (volume 1 no.1,hal.29-39, Juni 2003).

3 Dari pernyataan yang telah dikemukakan tersebut diatas juga menjadi jelas bahwa betapa pentingnya para karyawan memahami budaya organisasi di perusahaan tempat mereka bekerja secara benar dan juga pihak pemimpin perusahaan juga sebaiknya memberi perhatian yang lebih kepada budaya organisasi. Pemahaman ini berkaitan dengan setiap gerak langkah dari kegiatan yang dilakukan, baik itu perencanaan strategis dan taktikal maupun kegiatan dari implementasi perencanaan karena semua kegiatan tersebut haruslah berdasarkan pada budaya organisasi yang berlaku pada perusahaan tersebut. Berkaitan dengan pentingnya budaya organisasi bagi suatu perusahaan, maka disini penulis tertarik untuk mengangkat topik tentang budaya organisasi dihubungkan dengan produktivitas kerja karyawan dan sebagai objek penelitian, penulis tertarik untuk meneliti pada PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan pabrik di Tangerang dengan pertimbangan antara lain sebagai berikut; 1. PT Indofood Sukses Makmur,Tbk merupakan sebuah perusahaan besar yang sejarah perkembangannya dimulai dari perusahaan keluarga hingga menjadi perusahaan Terbuka (listing go public) dimana terjadi proses merger dan akuisisi selama kurun waktu puluhan tahun keberadaaanya. 2. PT Indofood Sukses Makmur,Tbk perkembangannya sangat pesat dan keberadaannya sangat berarti bagi masyarakat Indonesia karena menyediakan makanan jenis makanan instan yang dikonsumsi oleh banyak konsumen di seluruh Indonesia. 3. PT Indofood Sukses Makmur,Tbk memiliki budaya organisasi yang telah diformulasikan dalam bentuk CONSISTENT sehingga penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan terhadap budaya organisasi tersebut dan hubungannya dengan produktivitas kerja karyawan. Judul penulisan penelitian ini adalah Persepsi karyawan departemen produksi terhadap budaya organisasi dihubungkan dengan produktivitas kerjanya pada PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan di Tangerang. Sehubungan dengan judul penulisan penelitian ini, maka yang menjadi fokus penelitian disini adalah mengenai bagaimana persepsi karyawan Departemen

4 Produksi terhadap budaya organisasi PT Indofood Sukses Makmur,Tbk Divisi mi instan, dimana budaya organisasi perusahaan telah diformulasikan dalam bentuk format CONSISTENT kemudian dari hasil persepsi tersebut juga akan diteliti bagaimana hubungannya dengan produktivitas kerja karyawan. Untuk dapat mengetahui bagaimana persepsi karyawan terhadap budaya organisasi ditempatnya bekerja, maka penulis perlu melakukan observasi lapangan, mengadakan wawancara dan mengumpulkan data-data kuantitatif dan juga menyebarkan kuesioner berkaitan dengan variabel budaya organisasi dan variabel produktivitas kerja. Budaya organisasi yang kuat akan memberikan dampak yang baik bagi produktivitas kerja karyawan, hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Siagian sebagai berikut; Organisasi hendaknya memberikan perhatian yang besar dan menyeluruh dalam menciptakan budaya organisasi yang kuat dan yang pada gilirannya akan mendorong seluruh organisasi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. 4 Pendapat dari Siagian tersebut diatas juga dipertegas oleh J.L.Parapak dalam forum komunikasi yaitu bahwa Produktivitas tidak bisa lepas dari budaya perusahaan yang berada dilingkungannya. 5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk pasca merger mengusung budaya organisasi yang dikenal dengan CONSISTENT yaitu memiliki singkatan dan makna sebagai berikut; Consumer : Our success rest on satisfying consumer needs Innovation : Innovation is our key to future growth Staff : Reliable staff is our biggest Asset Excellence : Excellence is our way of life Teamwork : Teamwork makes a winning team 4 Sondang P.Siagian, Teori Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000).hal 233 5 J.L.Parapak, Manajemen Indonesia Memasuki Era Globalisasi, (Jakarta: PT Sapdodadi, 1993), hal 62

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk berusaha melakukan sosialisasi budaya organisasi ini dengan cara antara lain memasukan nilai-nilai budaya perusahaan seperti yang tersebut diatas kedalam salah satu pasal Buku Perjanjian Kerja Bersama antara PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi mi instan dengan Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI), buku ini dibagikan keseluruh karyawan. Didalam pasal tentang budaya organisasi, perusahaan mengharapkan karyawannya memahami budaya organisasi dan melaksanakannya dalam pekerjaan sehari-hari. Adapun bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut; Pasal Budaya Organisasi 6 Dalam rangka mengembangkan falsafah dan budaya perusahaan maka pekerja mempunyai komitmen mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya kerja yaitu sebagai berikut; 1. Pekerja bertekad untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan CONSISTENT dalam pekerjaan sehari-hari. 2. Mendukung setiap usaha dan kegiatan perusahaan dalam rangka menyebarluaskan pemahaman dan pengamalan CONSISTENT dalam pekerjaan sehari-hari. Sebagaimana yang telah penulis kemukakan sebelumnya bahwa untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan terhadap budaya organisasi ini dilapangan, penulis menggunakan instrumen kuesioner dengan mengambil sampel karyawan bagian helper yang berstatus karyawan permanen di departemen produksi sebagai responden penelitian ini. Disamping menyebarkan kuesioner, penulis juga berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin data dan informasi berkaitan dengan penelitian ini, yaitu dengan cara melakukan wawancara dengan informan, dalam hal ini penulis mewawancarai bagian Personnel Officer PT Indofood Sukses Makmur,tbk divisi mi instan Tangerang, yaitu bapak Widianto, dari hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa karyawan pada departemen produksi 6 Perjanjian Kerja Bersama antara PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi mi instan- Tangerang, Tangerang dan FSPSI,periode 2007-2009

6 cenderung resistent atau menolak adanya perubahan, contohnya tentang peraturan kedisiplinan jam kerja. Wawancara tersebut direkam oleh penulis dengan menggunakan voice recorder dan dapat penulis paparkan dalam tulisan ini, yaitu sebagai berikut; Penulis : Bagaimana tanggapan karyawan terhadap peraturan tata tertib perusahaan? Bp.Widyarto : Untuk karyawan di bagian lapangan (produksi) mereka bersikap cemburu dengan staf karyawan di office (kantor), hal ini berkaitan dengan peraturan kedisiplinan jam masuk kerja, karena apabila mereka terlambat, maka akan dikenai sangsi mulai dari yang ringan hingga berat yaitu PHK, sedangkan untuk karyawan staf office tidak berlaku demikian. Penolakan terhadap perubahan bisa terjadi karena faktor persepsi, kepribadian dan kebutuhan dari tenaga kerja itu sendiri yang mungkin tidak sesuai dengan harapannya. Sebagaimana dikemukan oleh Robins berikut ini; Individual sources of resistance to change reside in basic human characteristics such as perceptions, personalities, and needs. 7 1.2 Pokok Permasalahan Salah satu tujuan sosialisasi budaya organisasi adalah mengenalkan nilai-nilai budaya organisasi kepada karyawan, agar mereka menjadi bagian organisasi secara total dan berperilaku sesuai dengan budaya organisasi. Proses sosialisasi budaya organisasi membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan perhatian yang serius, hal ini dimaksudkan agar program ini dapat memberikan gambaran yang tepat kepada karyawan tentang lingkungan pekerjaan dan budaya organisasi. 8 Pada PT Indofood Sukses Makmur,Tbk budaya organisasi pasca merger sudah berlangsung cukup lama yaitu sejak tahun 1 Maret 1994, sehingga 7 Stephen P. Robbins. Op.Cit, hal.248 8 Linawati, Op.Cit, hal.30

7 pergesekan karena adanya kesenjangan budaya pasca merger sudah dapat diatasi dengan baik. Dengan kata lain karyawan memahami bahwa budaya organisasi yang berlaku di perusahaannya adalah budaya organisasi yang dikenal dengan CONSISTENT seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Sehingga aspek yang penulis bahas disini bukan mengenai benturan budaya pasca merger melainkan adalah bagaimana persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dihubungkan dengan produktivitas kerjanya seperti yang telah penulis kemukakan sebelumnya. Sehubungan hal tersebut penulis melakukan pengumpulan data dan melakukan wawancara lanjutan dengan Manajer Produksi, yaitu bapak Suyatman pada tanggal 19 Agustus 2008. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh keterangan bahwa budaya kerja CONSISTENT ini penerapannya belum mencapai seratus persen, menurut manajer produksi ini implementasi budaya organisasi CONSISTENT baru mencapai 90% saja, artinya ada sepuluh persen 10% yang belum mampu diimplementasikan. Agar data yang dikumpulkan valid dan sahih, maka wawancara tersebut penulis rekam, berikut ini hasil wawancara tersebut dapat penulis paparkan sebagai berikut ; Bp.Suyatman: Implementasi budaya CONSISTENT baru mencapai kira-kira sembilan puluh persen saja. Bp.Suyatman: Aspek CONSISTENT yang belum tercapai adalah 10%, yaitu terdiri dari aspek Inovation, Staff, dan Teamwork untuk Inovation belum tercapai kira-kira 4%, indikasinya: belum semua karyawan terlibat dalam ajang perlombaan inovasi yang diadakan perusahaan meskipun perusahaan sudah membuat pengumuman tentang perlombaan inovasi tersebut. Sedangkan untuk Staff (4%) indikasinya: masih ada beberapa karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja, contohnya ada karyawan yang terlihat duduk santai pada jam kerja sehingga pekerjaan yang dilakukannya tidak optimal. Kemudian tentang Teamwork(2%), indikasinya: tidak ada komunikasi dalam bekerja, contohnya antara lain: karyawan produksi pada bagian produksi pada posisi mixing tidak

8 memberitahu posisi friying bahwa ada kemacetan pada mixing line akibatnya terjadi penumpukan mi pada line tersebut, karyawan shift I tidak memberitahu karyawan shift II bahwa ada bahan baku yang kurang demikian seterusnya. 9 Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada bagian produksi PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan di Tangerang, yaitu bahwa aspek budaya organisasi yang terdiri dari Inovasi, Staff dan Teamwork masih perlu mendapatkan perhatian dan penanganan dari pihak manajemen PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan di Tangerang. Berkaitan dengan penerapan aspek budaya organisasi dari CONSISTENT yang belum mencapai seratus persen seperti yang telah dikemukakan oleh pihak manajer produksi tersebut, maka selanjutnya penulis mencoba merumuskan permasalahan pokok pada PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan di Tangerang, yaitu sebagai berikut; 1. Bagaimana persepsi karyawan Departemen Produksi terhadap budaya organisasi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi mi instan Tangerang? 2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan Departemen Produksi pada PT Indofood Sukses Makmur tbk, Divisi mi instan di Tangerang? 3. Bagaimana hubungan antara persepsi karyawan Departemen Produksi terhadap budaya organisasi dengan produktivitas kerjanya pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi mi instan di Tangerang? 9 Wawancara dengan manajer produksi,bapak Suyatman pada tanggal 19 Agustus 2008

9 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dikemukakan seperti tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk : 1. Menjelaskan persepsi karyawan Departemen Produksi terhadap budaya organisasi perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur tbk,divisi mi instan pabrik di Tangerang. 2. Menjelaskan produktivitas kerja karyawan Departemen Produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi mi instan di pabrik Tangerang. 3. Menjelaskan analisis hubungan antara persepsi karyawan Departemen Produksi terhadap budaya organisasi dengan produktivitas kerjanya pada PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan di Tangerang. Harapan penulis bahwa penelitian ini akan berguna tidak saja bagi penulis sendiri akan tetapi juga berguna bagi PT Indofood Sukses Makmur,Tbk Divisi mi instan-tangerang dalam menerapkan budaya organisasi kepada karyawan, dalam hal ini budaya CONSISTENT agar dapat terus disosialisasikan dan diterapkan dengan seoptimal mungkin sehingga dari keunggulankeunggulan aspek budaya CONSISTENT dapat berdampak dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan. Sehingga perusahaan dimasa depan akan mampu bersaing meraih keunggulan bisnis dengan berbasiskan pada budaya organisasinya. Adapun signifikansi penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Signifikansi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada studi ilmiah mengenai analisis hubungan budaya organisasi dengan produktivitas kerja karyawan, dan dapat memberikan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu Administrasi Niaga pada konsentrasi manajemen Sumber Daya Manusia.

10 2. Signifikansi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen PT Indofood Sukses Makmur,tbk. Divisi mi instan di Tangerang agar dapat lebih memperhatikan aspek budaya organisasinya dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada sehingga penerapannya dapat dilakukan dengan seoptimal mungkin dan sekaligus terus berusaha meningkatkan keunggulan-keunggulan yang sudah dimiliki. 3. Signifikansi Empirik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai referensi tambahan untuk kajian penelitian selanjutnya terutama bagi yang berminat pada pengkajian tentang budaya organisasi terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksudkan agar para pembaca lebih mudah dalam memahami secara keseluruhan mengenai isi dan permasalahan yang akan dibahas dalam Laporan Penelitian ini yang berkaitan dengan obyek penelitian yaitu mengenai persepsi karyawan terhadap budaya organisasi perusahaan dihubungkan dengan tingkat produktivitas kerjanya. Penulisan Laporan Penelitian ini secara keseluruhan terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri atas beberapa sub bab. Uraian mengenai sistematika penulisan Laporan Penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan Sebagai bab pendahuluan, bab ini terdiri dari 10 sub bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan permasalahan pokok, tujuan penelitian, Signifikasi Penelitian dan sistematika penulisan. Dan untuk lebih jelasnya dibahas beserta teori-teori yang saling mendukung didalam penulisan ini.

11 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Kerangka Teori dan Metode Penelitian Pada bab ini penulis menjelaskan tentang pengkajian teoritis dari berbagai literatur, antara lain buku-buku pustaka, jurnal, majalah, surat kabar, serta internet dan sumber-sumber lainya yang berhubungan dengan topik persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dihubungkan dengan produktivitas kerja karyawan pada PT Indofood Sukses Makmur,tbk Divisi mi instan di Tangerang. Gambaran Umum Site Obyek Penelitian Pada bab ini penulis menggambarkan karakteristik obyek penelitian secara rinci yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gambaran yang rinci ini tidak hanya diberikan dalam bentuk data statistik namun juga dibantu oleh wawancara mendalam secara langsung dengan pihak informan dan sumber internal lainnya serta observasi lapangan. Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini penulis membahas data hasil penelitian dengan cara memberikan analisis yang terkait dengan data statistik dihubungkan atau dibandingkan dengan teori dari berbagai literatur buku-buku pustaka, jurnal, majalah, surat kabar, internet dan sebagainya serta juga berdasarkan data kuantitatif serta wawancara mendalam dengan pihak informan dan sumber internal lainnya. Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis memberikan simpulan yang merupakan jawaban secara ringkas atas pertanyaan yang diajukan dalam permasalahan pokok, dan pada saran, penulis akan memberikan saran-saran yang bersifat praktis maupun teoritis yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.