BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

Arisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya

T - 11 MODEL STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR)

ELSA HERLINA AGUSTIN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL EPIDEMI CONTINUOUS TIME MARKOV CHAIN (CTMC) SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pencabangan model DTMC SIR

MODEL EPIDEMI DISCRETE TIME MARKOV CHAIN (DTMC ) SUSCEPTIBLE INFECTED SUSCEPTIBLE (SIS) SATU PENYAKIT PADA DUA DAERAH

PENAKSIR RATA-RATA DISTRIBUSI EKSPONENSIAL TERPOTONG. Agustinus Simanjuntak ABSTRACT

MODEL STOKASTIK PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KOTA DEPOK PENDAHULUAN

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

PROBABILITAS PUNCAK EPIDEMI MODEL RANTAI MARKOV DENGAN WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED SUSCEPTIBLE (SIS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular. Salah satu contohnya adalah virus flu burung (Avian Influenza),

MODEL EPIDEMI STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED SUSCEPTIBLE (SIS)

PROBABILITAS WAKTU DELAY MODEL EPIDEMI ROUTING

PENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG. Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

T 1 Simulasi Laju Vaksinasi Dan Keefektifan Vaksin Pada Model Sis

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. metode yang bisaanya digunakan dalam estimasi parameter yakni Ordinary Least

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

MODEL EPIDEMI SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN PROSES POISSON. oleh LUCIANA ELYSABET M

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

MODEL EPIDEMI DISCRETE TIME MARKOV CHAINS SUSCEPTIBLE EXPOSED INFECTED RECOVERED (DTMC SEIR)

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Feces (kotoran manusia) yang terinfeksi oleh bakteri Vibrio cholerae

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit virus Ebola merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

Dengan maraknya wabah DBD ini perlu adanya suatu penelitian dan pemikiran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

Model Deterministik Masalah Kecanduan Narkoba dengan Faktor Kontrol Terhadap Pemakai dan Pengedar Narkoba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan pustaka dan sistematika penulisan Tesis yaitu sebagai berikut.

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit

MODEL STOKASTIK PERTUMBUHAN POPULASI (PURE BIRTH PROCESS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisis Kegunaan dari Program Aplikasi yang Dirancang

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Wabah penyakit infeksi seperti penyakit SARS, flu burung, flu babi yang

Algoritma Expectation-Maximization(EM) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

MODEL PREDIKSI DENGAN BINOMIAL POISSON INAR(1) DAN TRINOMIAL POISSON INAR(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi merupakan sebuah mekanisme pentransferan risiko dari suatu

ANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI SIRS DENGAN MODIFIKASI TINGKAT KEJADIAN INFEKSI NONMONOTON DAN PENGOBATAN

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS SKRIPSI. Oleh : Lisa Prihutami J2A

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia karena kesehatan memengaruhi aktifitas hidup manusia. Dengan tubuh yang sehat manusia dapat menjalankan aktifitas kehidupannya dengan baik. Faktanya, tidak semua manusia dapat mempertahankan kesehatannya sepanjang waktu. Suatu penyakit mampu menyerang manusia kapan saja. Penyakit yang mampu menyerang manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Dalam sejarah umat manusia, telah terjadi kasus penyakit menular di berbagai negara yang mampu mengancam kehidupan manusia. Pada tahun 1320 terjadi wabah pes di China yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pertis dan ditularkan melalui kutu. Wabah ini juga terjadi di Eropa pada tahun 1347. Dalam periode 5 tahun, 25 juta orang yang terkena wabah pes dan sepertiganya meninggal. Wabah lain yaitu influenza atau flu yang terjadi di Spanyol telah membunuh 50 juta hingga 100 juta orang di seluruh dunia sepanjang tahun 1918 hingga tahun 1919. Begitu juga wabah AIDS di Afrika dan USA pada tahun 1981, membunuh sekitar 25 juta orang. Selanjutnya wabah SARS yang berpusat di Hong Kong pada tahun 2003 dengan 8096 kasus dan 774 meninggal (Chasnov, 2009:51). Penyakit menular dapat menyebar melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penyakit tersebut menyebar pada suatu populasi tertentu dan dalam periode tertentu pula. Kejadian seperti ini disebut dengan kejadian epidemi. Di Indonesia, epidemi diartikan sebagai wabah, yaitu penyakit menular yang dapat dengan cepat menjangkit manusia di suatu daerah. Penyebaran penyakit menular dapat digambarkan dengan model matematika. Model matematika yang digunakan untuk menggambarkan penyebaran penyakit di daerah tertentu dikenal dengan model epidemi. Menurut Rochmatika, dkk. (2010:1), model epidemi mempelajari tentang dinamika penyebaran atau penularan suatu penyakit pada suatu populasi tertentu. Beberapa model epidemi ini diantaranya adalah SI, SIS, SIR, SEI dan lain sebagainya. Model epidemi dapat bersifat deterministik maupun stokastik. Model epidemi bersifat deterministik apabila nilai variabelnya sudah dapat diketahui dengan pasti. Sedangkan model epidemi bersifat stokastik apabila model berupa variabel random dengan solusi suatu probabilitas atau dapat dikatakan nilai variabelnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Dalam beberapa kasus epidemi, terdapat suatu kondisi bahwa individu yang sakit dapat sembuh dari penyakitnya dan kembali menjadi individu yang sehat tetapi rentan terhadap penyakit tersebut. Hal ini dapat terjadi karena individu yang sembuh tidak memiliki kekebalan tubuh yang permanen terhadap penyakit yang semula menginfeksinya. Penyebaran penyakit dengan karakteristik seperti ini dapat digambarkan dengan model epidemi SIS (Susceptible Infective Susceptible). Menurut Ma dan Li (2009: 9), model epidemi SIS adalah model epidemi yang terdiri dari 2 kelompok, yaitu 1

2 kelompok sehat tetapi rentan yang disebut susceptible dan kelompok terinfeksi yang disebut infective. Dalam model epidemi SIS, individu dalam kelompok terinfeksi dapat sembuh dengan pengobatan medis atau proses alam, sehingga masuk kelompok sehat tetapi rentan. Namun, kesembuhannya tersebut tidak mengakibatkan individu menjadi kebal, sehingga memungkinkan terinfeksi kembali dan masuk kelompok terinfeksi. Banyaknya individu sehat tetapi rentan dan terinfeksi penyakit tidak dapat diprediksi secara pasti, sehingga penyebaran epidemi dapat dipandang sebagai proses stokastik. Dalam penyebaran penyakit, banyaknya individu yang terinfeksi pada periode waktu yang akan datang bergantung pada banyaknya individu yang terinfeksi pada periode sekarang. Kejadian ini menunjukkan bahwa penyebaran epidemi dapat dipandang sebagai proses Markov. Penyebaran penyakit dengan karakteristik tersebut dapat digambarkan dengan model DTMC (Discrete Time Markov Chain) SIS. Model DTMC SIS mengkaji perubahan banyaknya individu yang terinfeksi dalam selang waktu diskrit. Terdapat beberapa parameter yang berpengaruh dalam penyebaran penyakit tipe SIS, yaitu laju kelahiran, laju kematian, laju penularan dan laju pemulihan. Pada umumnya, nilai parameter tersebut tidak dapat diketahui dengan mudah, sehingga perlu dilakukan estimasi. Dengan demikian, dibutuhkan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter melalui data sampel. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter, yaitu metode bayes, metode MLE (Maximum Likelihood Estimation), metode momen, metode MSE (Mean Squared Erorr), dan sebagainya. Menurut Nurlaila dkk. (2013: 52), metode MLE adalah metode pendugaan yang memaksimumkan fungsi likelihood. Dibandingkan dengan metode estimasi parameter yang lain, metode MLE mempunyai kelebihan, yaitu secara konsep prosedur metode MLE sangat sederhana dan mudah untuk dipahami, serta metode ini lebih umum digunakan untuk mengestimasi parameter. Namun terkadang metode MLE menghasilkan sistem persamaan tidak linier yang tidak memberikan hasil eksplisit, sehingga perlu dilakukan pendekatan numerik untuk memperoleh estimator dari parameter yang diestimasi. Dalam hal ini metode numerik yang dapat digunakan yaitu metode Newton- Raphson. Dengan demikian, penulis berkeinginan untuk melakukan estimasi parameter model DTMC SIS menggunakan metode MLE dengan pendekatan Newton-Raphson dan melakukan simulasi numerik terhadap estimator yang diperoleh. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian tersebut, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah 1.2.1 Bagaimana konstruksi model DTMC SIS? 1.2.2 Bagaimana algoritma metode MLE dalam mengestimasi parameter model DTMC SIS? 1.2.3 Bagaimana hasil estimasi yang diberikan oleh metode MLE terhadap parameter model DTMC SIS? 1.2.4 Bagaimana hasil simulasi numerik yang dilakukan terhadap estimator parameter model DTMC SIS?

3 1.2.5 Bagaimana pengaruh parameter terhadap penyebaran penyakit model SIS? 1.3 Batasan Masalah Untuk memberikan arah yang jelas dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu pembatasan terhadap masalah yang dibicarakan. Berdasarkan latar belakang tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1.3.1 Hanya membahas model SIS stokastik dengan waktu diskrit. 1.3.2 Hanya membahas model DTMC SIS tanpa kelahiran dan kematian dengan populasi konstan dan tertutup. 1.3.3 Model DTMC SIS tidak dibahas tentang pemberian vaksinasi atau sejenisnya. 1.3.4 Hanya membahas estimasi parameter dari model DTMC SIS menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dengan pendekatan metode Newton-Raphson. 1.3.5 Data yang digunakan dalam simulasi berupa data yang diberikan oleh penulis. 1.3.6 Hanya dibahas pengaruh besarnya nilai parameter terhadap pola penyebaran penyakit tipe SIS. 1.3.7 Hanya menggunakan estimator yang diperoleh dari penelitian dan tidak mencari estimator terbaiknya. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan 1.4.1 Bagaimana penyusunan model DTMC SIS dengan asumsi tanpa kelahiran dan kematian? 1.4.2 Bagaimana penerapan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dalam mengestimasi parameter model DTMC SIS? 1.4.3 Bagaimana nilai taksiran paramater dan pengaruh parameter terhadap pola penyebaran penyakit tipe SIS? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1.5.1 Untuk memahami proses penyusunan model DTMC SIS dengan asumsi tanpa kelahiran dan kematian. 1.5.2 Untuk memahami penerapan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dalam mengestimasi parameter model DTMC SIS. 1.5.3 Untuk mengetahui nilai taksiran paramater dan pengaruh parameter terhadap pola penyebaran penyakit tipe SIS. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah 1.6.1 Menambah pengetahuan dan pendalaman materi terkait ilmu statistika.

4 1.6.2 Memberikan gambaran mengenai kejadian yang ada dalam kehidupan manusia, seperti penyebaran penyakit menular dalam bentuk model matematika yang ditinjau secara probabilistik. 1.6.3 Memberikan salah satu contoh penerapan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dalam mengestimasi suatu parameter. 1.6.4 Memberikan gambaran mengenai pengaruh besarnya nilai parameter terhadap pola penyebaran penyakit tipe SIS. 1.7 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari empat hal yang dijabarkan 1.7.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan model epidemi, khususnya model SIS, metode estimasi parameter Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan metode Newton- Raphson. Selain dari buku, penulis juga mempelajari makalah, jurnal, hasil penelitian terdahulu, atau referensi lain yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dibahas. Kegiatan kajian pustaka ini pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. 1.7.2 Data dan Sumber Data Data yang digunakan pada penulis ini secara garis besar diambil dari buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian. Sedangkan sumber acuan utama yang digunakan penulis berasal dari buku Deterministic Models in Epidemiology: from Modeling to Implementation (Aresh Dadlani), Statistical Inference: Second Edition (George Casella dan Roger L. Berger), Stocastic Processes (Sheldon M. Ross), An Introduction to Stochastic Epidemic Models (Linda J.S. Allen) dan An Introduction to Stocastic Processes with Applications to Biology (Linda J.S. Allen). 1.7.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan membaca sumber-sumber data yang telah diperoleh untuk dianalisis dan dirumuskan sebagai data dalam penelitian. 1.7.4 Teknik Analisis Data Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menganalisis data adalah 1. Mengonstruksi model DTMC SIS tanpa kelahiran dan kematian dengan memanfaatkan model SIS deterministik tanpa kelahiran dan kematian yang sudah ada. 2. Mengestimasi parameter model DTMC SIS menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dengan pendekatan Newton-Raphson. Hal ini dilakukan dengan membangun data penyebaran penyakit tipe SIS terlebih dahulu. 3. Mengamati nilai taksiran parameter dan kecepatan kekonvergenannya dengan mengambil nilai awal yang berbeda-beda dan toleransi yang sama. 4. Menganalisis pengaruh parameter terhadap pola penyebaran penyakit tipe SIS.

1.8 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan penelitian ini, maka digunakan sistematika penulisan yang terdiri dari empat bab, yaitu sebagai berikut. 1.8.1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan terdapat latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 1.8.2 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka terdiri atas teori-teori yang mendukung bagian pembahasan. Teori-teori tersebut antara lain membahas model SIS deterministik tanpa kelahiran dan kematian, proses stokastik, proses Markov, metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan sebagainya. 1.8.3 BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan dipaparkan hasil kajian meliputi penyusunan model DTMC SIS dengan asumsi tanpa kelahiran dan kematian, penerapan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dengan pendekatan metode Newton-Raphson dalam mengestimasi parameter model DTMC SIS, nilai taksiran parameter yang diestimasi dan analisis pengaruh parameter terhadap pola penyebaran penyakit tipe SIS. 1.8.4 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN Pada bab simpulan dan saran dibahas mengenai simpulan keseluruhan hasil yang diperoleh dalam penelitian dan saran yang diberikan oleh penulis terhadap penelitian selanjutnya. 5