ANALISA RISIKO INVESTASI PENAMBAHAN JALUR PRODUKSI DI PT. XYZ DENGAN METODA CAPITAL BUDGETING PROYEK AKHIR Oleh: ALTUR SAMOSIR NIM : 29105133 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
ANALISA RISIKO INVESTASI PENAMBAHAN JALUR PRODUKSI DI PT. XYZ DENGAN METODA CAPITAL BUDGETING ALTUR SAMOSIR NIM: 29105133 Tanggal Lulus Ujian Akhir (18/06/2007) Tanggal Wisuda (21/07/2007) Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung 2007 Pembimbing : DR. Ir. Sudarso Kaderi Wiryono dan Hasim Salim, MM, MBA ABSTRAK Pertumbuhan pasar biskuit di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat berarti. Hal ini disebabkan oleh telah diterimanya biskuit sebagai makanan tambahan, dan didorong oleh pulihnya daya beli masyarakat terhadap produk biskuit. PT. XYZ sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi biskuit melihat peluang ini untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut, seiring dengan meningkatnya permintaan (demand) biskuit yang diproduksinya. Untuk itu memperbesar jumlah peredaran biskuit merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan, dan merupakan bagian tujuan perusahaan di masa yang akan datang, yaitu menguasai pasar biskuit di Indonesia. Hal ini tidak memungkinkan untuk dilaksanakan apabila melihat kondisi kapasitas produksi yang sekarang, karena pada saat ini utilisasi kapasitas terpasang sudah mencapai taraf maksimal. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk menambah suplai biskuit. Salah satu cara adalah dengan menggunakan pihak lain (subcontractor) untuk memproduksi biskuit dengan merek dagang PT. XYZ. Cara ini mengakibatkan PT. XYZ akan kehilangan kontribusi operasi (operating contribution) sebesar 18,3% dari penjualan bersih dalam satu tahun. Untuk menghindari kehilangan tersebut, maka penambahan jalur produksi di pabrik sendiri merupakan pilihan terbaik. Hal ini dikarenakan lahan yang tersedia masih mencukupi yang tentunya akan mengurangi biaya investasi. Selain itu yang paling penting adalah dapat dikontrol oleh satu manajemen dalam pengawasan mutu produk terjangkau (affordable) yang dihasilkan. Dalam melakukan investasi penambahan jalur produksi banyak dihadapi oleh berbagai risiko. Untuk itu analisa risiko investasi penambahan jalur produksi dengan metoda penganggaran modal (capital budgeting) harus dilakukan untuk menghindari terjadinya ketidak pastian aliran kas di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan pemilik sebagai tujuan investasi. i
Salah satu cara yang dipakai untuk mengukur risiko investasi adalah analisa sensitivitas. Analisa ini menghadapkan investasi penambahan jalur produksi ke dalam bentuk 3 skenario, yaitu jika biaya investasi bertambah sebesar 10%, produktivitas menurun 10%, dan penjualan mengalami penurunan 10%. Disamping itu faktor risiko operasional, risiko proyek, dan risiko pasar juga harus diatasi untuk menghindari terjadinya perubahan pendapatan yang diharapkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa investasi tersebut menjanjikan pengembalian modal yang cukup baik untuk berbagai skenario. Pada kondisi pengeluaran modal (Capital Expenditure) sesuai anggaran diperoleh nilai sekarang bersih (Net Present Value): Rp. 33,679,000,000., periode pengembalian (payback period): 25.5 bulan, dan tingkat balikan internal (Internal Rate of Return): 69.3%. Pada kondisi pengeluaran modal (Capital Expenditure) bertambah 10% dari anggaran diperoleh nilai sekarang bersih (Net Present Value): Rp. 30,995,000,000., periode pengembalian: 27.3 bulan, dan tingkat balikan internal (Internal Rate of Return): 61.6%. Pada kondisi produktivitas berkurang 10% dari yang sudah direncanakan diperoleh nilai sekarang bersih (Net Present Value): Rp. 31,307,000,000., periode pengembalian: 26.3 bulan, dan tingkat balikan internal (Internal Rate of Return): 66.0%. Pada kondisi penjualan berkurang 10% dari yang sudah direncanakan diperoleh nilai sekarang bersih (Net Present Value): Rp. 27,627,000,000., periode pengembalian: 27.5 bulan, dan tingkat balikan internal (Internal Rate of Return): 60.8%. Dari beberapa kondisi tersebut diatas, kondisi penjualan berkurang 10% dari yang sudah direncanakan lebih berisiko jika dibandingkan dengan kondisi lainnya, walaupun masih dalam batas layak. ii
RISK ANALYSIS OF INVESTMENT ON THE INCREASE OF PRODUCTION LANE AT PT. XYZ USING CAPITAL BUDGETING METHOD ALTUR SAMOSIR NIM: 29105133 Date of Final Examination (18/06/2007) Date of Graduation (21/07/2007) Post Graduate Program, Institut Teknologi Bandung 2007 Thesis Advisors : DR. Ir. Sudarso Kaderi Wiryono and Hasim Salim, MM, MBA ABSTRACT Biscuit market growth in Indonesia increased significantly. It is because biscuit is now accepted as a food supplement and is also supported by the recovery of buying power toward biscuit product. As one of the company that produces biscuit, PT. XYZ sees this as an opportunity to balance the growth, in line with the increased of the biscuit demand that is produced. Therefore, increasing the amount of biscuit distribution is one of the most important things to be done, and it is part of the company s goal in the future, which is to conquer the biscuit market in Indonesia. It is impossible to be done if it is seen from the recent production capacity condition, because of the installed capacity now that the utilization has reached the maximum level. There are many ways that can be done to increase biscuit supply. One way is to use subcontractor to produce biscuit using PT. XYZ trade brand. However, this causes PT. XYZ a loss of 18.3% of the operating contribution from net sales in a year. To avoid the loss, the addition of production lane in the factory itself is the best choice, because the space provided is still available. This addition can lower the investment cost, and the most important thing is that it can be controlled by one management in an affordable product quality control. The investment on the increase of production lane has many risks. Therefore, risk analysis of investment on the increase of production lane using capital budgeting method should be done to avoid uncertain cash flow in the future. It is done to maximize company value and to increase owner s welfare as the investment goal. One way that is used to measure investment risk is sensitivity analysis. This analysis leads investment on the increase of production lane into 3 scenarios, that is, if the investment cost increases 10%, the productivity decreases 10%, and sales will decrease 10%. Besides that, operational risk factor, project risk, and market risk should also be solved to avoid the changes in the expected income. iii
The result shows that the investment promises satisfactory revenue to all scenarios. NPV (Net Present Value) of the capital expenditure based on the budget is Rp. 33,679,000,000., the payback period is 25.5 months, and the IRR (Internal Rate of Return) is 69.3%. NPV (Net Present Value) of the capital expenditure increases 10% based on the budget is Rp. 30,995,000,000., the payback period is 27.3 months, and the IRR (Internal Rate of Return) is 61.6%. NPV (Net Present Value) of the productivity decreases 10% from the plan is Rp. 31,307,000,000., the payback period is 26.3 months, and the IRR (Internal Rate of Return) is 66.0%. NPV (Net Present Value) of the sales decreases 10% from the plan is Rp. 27,627,000,000., the payback period is 27.5 months, and the IRR (Internal Rate of Return) is 60.8%. Based on several conditions above, the sales condition which decreases 10% from the plan is riskier than other conditions, eventhough it is still in an acceptable limit. iv
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-nya proyek akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Magister Administrasi Bisnis Institut Teknologi bandung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Sudarso Kaderi Wiryono selaku dosen pembimbing atas segala saran dan koreksi yang telah diberikan dalam penyelesaian proyek akhir ini. 2. Bapak Hasim Salim, MM, MBA selaku pembimbing lapangan. 3. Bapak, istri, dan anak-anak yang telah memberikan dorongan, dengan harapan dapat memberikan motivasi kepada Donny, Andre, dan Mory. 4. Rekan-rekan dan staf MBA ITB yang telah banyak membantu selama kegiatan perkuliahan. Akhirnya, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan proyek akhir ini, dan semoga dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Cikarang, Juni 2007 Penulis xvii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... iii HALAMAN PENGESAHAN... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xv KATA PENGANTAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Asal Masalah... 1 I.2 Profil Perusahaan PT. XYZ... 2 I.2.1 Sejarah Perusahaan... 2 I.2.1 Visi, Misi, Strategi, dan Tujuan Perusahaan... 2 I.2.3 Manajemen Risiko... 4 I.2.4 Kebijakan Investasi... 5 I.2.5 Struktur Organisasi... 5 I.2.6 Sumber Daya... 7 I.3 Bidang Usaha... 9 I.3.1 Produk yang Dihasilkan... 9 I.3.2 Wilayah Operasi dan Pemasaran... 9 I.4 Unit Analisis... 10 I.5 Issue Bisnis... 11 BAB II EKSPLORASI ISSUE BISNIS... 13 II.1 Proses Bisnis PT. XYZ... 13 II.1.1 Proses Produksi PT. XYZ... 13 II.1.2 Manajemen Rantai Pasok PT. XYZ... 16 vii
II.1.3 Proses Bisnis Pendukung... 16 II.2 Analisa Situasi... 18 II.2.1 Suplai dan Demand... 18 II.2.1.1 Suplai Biskuit PT.XYZ... 18 II.2.1.2 Demand Biskuit PT.XYZ... 19 II.2.2 Pertumbuhan... 20 II.2.3 Potensi Pasar... 21 II.2.4 Posisi Kompetisi... 22 II.3 Akar Masalah... 23 II.3.1 Utilisasi Kapasitas... 23 II.3.2 Penambahan Kapasitas yang Dibutuhkan... 24 BAB III SOLUSI BISNIS... 27 III.1 Alternatif Solusi Bisnis... 27 III.1.1 Menambah Jalur Produksi... 27 III.1.2 Sub contractor... 27 III.2 Solusi Bisnis... 29 III.2.1 Utilisasi Penambahan Jalur Produksi... 29 III.3 Analisa Solusi Bisnis... 30 III.3.1 Capital Budgeting... 30 III.3.2 Sistematika Kelayakan Investasi... 31 III.3.3 Investasi Penambahan Jalur Produksi... 32 III.3.4 Perhitungan Capital Expenditure... 35 III.3.5 Kriteria Penilaian... 36 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI... 39 IV.1 Analisa Risiko Implementasi... 39 IV.1.1 Risiko Finansial... 39 IV.1.1.1 Capital Expenditure Bertambah 10%... 40 IV.1.1.2 Produktivitas Berkurang 10%... 41 IV.1.1.3 Penjualan Berkurang 10%... 42 viii
IV.1.2 Risiko Proyek... 43 IV.1.3 Risiko Operasional... 44 IV.1.4 Risiko Pasar... 44 IV.2 Rencana Implementasi... 44 IV.2.1 Teknologi Produksi... 44 IV.2.2 Tata Letak Jalur Produksi... 45 IV.2.3 Periode Pelaksanaan... 46 IV.3 Kebutuhan Sumber Daya... 46 IV.3.1 Sumber Daya Manusia... 46 IV.3.2 Biaya Investasi... 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 49 V.1 Kesimpulan... 49 V.2 Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA... 53 LAMPIRAN... 55 ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tata Letak Jalur Produksi... 55 Lampiran 2 Periode Pelaksanaan... 57 xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Volume dan Value Share Biskuit... 1 Gambar 1.2 Proyeksi Pertumbuhan Pasar PT. XYZ... 4 Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT. XYZ... 6 Gambar 1.4 Profil Pendidikan Karyawan... 8 Gambar 1.5 Profil Usia Karyawan... 8 Gambar 1.6 Pertumbuhan Pasar Biskuit di Indonesia... 11 Gambar 2.1 Proses Bisnis PT. XYZ... 13 Gambar 2.2 Proses Produksi Biskuit... 15 Gambar 2.3 Strategi Proses Manajemen Rantai Pasok... 16 Gambar 2.4 Suplai Biskuit PT. XYZ... 19 Gambar 2.5 Proyeksi Pertumbuhan Pasar Biskuit di Indonesia... 21 Gambar 2.6 Posisi Kompetisi... 23 Gambar 3.1 Sistematika Analisa Kelayakan Investasi dari Aspek Finansial. 32 xiii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Demand Biskuit PT. XYZ... 20 Tabel 2.2 Utilisasi Kapasitas Produksi... 24 Tabel 3.1 Produk Operating Contribution PT. XYZ... 28 Tabel 3.2 Utilisasi Kapasitas Penambahan Jalur Produksi... 30 Tabel 3.3 Capital Expenditure... 33 Tabel 3.4 Anggaran Modal Kerja... 34 Tabel 3.5 Capital Expenditure sesuai Anggaran... 35 Tabel 3.6 Tipe Investasi... 36 Tabel 3.7 Target Pengembalian... 37 Tabel 4.1 Capital Expenditure bertambah 10%... 40 Tabel 4.2 Produktifitas berkurang 10%... 41 Tabel 4.3 Penjualan berkurang 10%... 42 Tabel 5.1 NPV untuk berbagai Kondisi... 49 Tabel 5.2 Periode Pengembalian untuk berbagai Kondisi... 50 Tabel 5.3 IRR untuk berbagai Kondisi... 51 xv