BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN JEMBATAN BETON BERTULANG ANTARA PULAU BIDADARI DAN PULAU KELOR

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 4 KAJIAN TEKNIS FLY OVER

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

PEMBEBANAN JALAN RAYA

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghubungkan antara suatu area dengan area lain yang terbentang oleh sungai,

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan oleh laut dan selat. Kondisi geografis tersebut mengakibatkan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DESAIN

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan yang dibahas terletak di Desa Lebih Kecamatan Gianyar

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

Mencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 1

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

BAB II PERILAKU DAN KARAKTERISTIK JEMBATAN

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

TUGAS AKHIR DESAIN JEMBATAN KAYU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU MERBAU DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT. Disusun Oleh : Eric Kristianto Upessy

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

BAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

BAB VI REVISI BAB VI

CONTOH CARA PERHITUNGAN JEMBATAN RANGKA BATANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain ( jalan

PERHITUNGAN STRUKTUR BOX CULVERT

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jembatan yang di bahas pada tugas akhir ini terletak di Ngargogondo,

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS FLY OVER SIMPANG BANDARA TANJUNG API-API, DENGAN STRUKTUR PRECAST CONCRETE U (PCU) GIRDER. Laporan Tugas Akhir

BEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Koefisien-koefisien gesekan untuk tendon pascatarik

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

PERENCANAAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL BOX GIRDER PRESTRESS

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

ANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban vertikal yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR BENTANG 15 METER DENGAN PRINSIP ELASTIK PENUH

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.2 Aspek Lalu Lintas

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

KAJIAN PENGGUNAAN PONDASI DANGKAL PADA JEMBATAN (Studi Kasus Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil)

Persembahan Untuk Bangsa dan Tanah Air Ku... Indonesia... Untuk Papa dan Mama. Untuk Segenap Cinta Yang Papa Mama Berikan...

PERENCANAAN PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG JALAN RAPAK MAHANG DI DESA SUNGAI KAPIH KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

membuat jembatan jika bentangan besar dan melintasi ruas jalan lain yang letaknya lebih

PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang terpisahkan oleh laut dan selat. Kondisi geografis tersebut mengakibatkan terus meningkatnya arus lalu lintas kendaraan antar kepulauan guna menunjang aktivitas dan mobilitas penduduk antar kepulauan di Indonesia. Tak heran saat ini banyak dibangun sarana penghubung antar pulau seperti jembatan ataupun terowongan. 1

2 Kepulauan Seribu merupakan salah satu kepulauan di Indonesia yang dijadikan sebagai objek wisata yang sangat menarik dengan keindahan taman laut dan juga pantainya. Berdasarkan data yang diperoleh dari website mengenai keadaan umum Kepulauan Seribu, luas Kepulauan Seribu kurang lebih 108.000 hektar, tinggi gelombang di Kepulauan Seribu pada musim Barat berkisar antara 0,5-1,5 meter, sedangkan pada musim Timur tinggi gelombang berkisar antara 0,5-1 meter dan perairan Kepulauan Seribu dikategorikan sebagai perairan laut dangkal. Perkembangan wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu dari tahun ke tahun cenderung menurun, sehingga mengakibatkan perekonomian di Kepulauan Seribu menurun. Untuk meningkatkan perekonomian di Kepulauan Seribu perlu adanya sarana transportasi yang memudahkan bagi para wisatawan untuk melakukan perjalanan, seperti pembangunan jembatan atau terowongan. Dalam Tugas Akhir ini sarana transportasi yang dipilih adalah jembatan. Jembatan dengan material beton bertulang menjadi pilihan yang sesuai kebutuhan karena perawatannya lebih mudah. Beban yang bekerja pada struktur jembatan diantaranya meliputi beban mati, beban hidup (beban T, beban D, beban pada trotoar, beban kerb, beban tiang sandaran), beban akibat gempa bumi, beban akibat aliran air, beban angin dan beban akibat gaya angkat. Dalam Tugas Akhir ini, akan dilakukan pemodelan dan analisis jembatan beton bertulang yang direncanakan untuk menghubungkan Pulau Bidadari dengan Pulau Kelor yang terdapat di Kepulauan Seribu, peta lokasi yang dipilih dapat dilihat pada Gambar 1.1

3 Gambar 2.1 Peta Lokasi [19] 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah 1. Melakukan pemodelan dan analisis struktur beton bertulang dengan menggunakan software SAP2000 v.11 dan CSiCol untuk evaluasi kekuatan kolom berdasarkan hasil analisis dengan software SAP2000 v.11 2. Mendesain kolom dan balok jembatan yang menghubungkan Pulau Bidadari dengan Pulau Kelor. 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis jembatan yang direncanakan adalah jembatan portal balok beton bertulang yang menghubungkan Pulau Bidadari dengan Pulau Kelor

4 2. Perencanaan lebar jembatan berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997 3. Tipe jalur lalu lintas yang direncanakan adalah 1 jalur-2 lajur-2 arah (2/2 tidak terbagi) 4. Bangunan atas dengan bangunan bawah jembatan merupakan satu kesatuan (monolit) 5. Tinggi kolom direncanakan 6 meter yang diletakkan di atas kepala tiang pondasi tiang pancang 6. Kolom direncanakan berbentuk bundar 7. Balok direncanakan berbentuk persegi 8. Pelat yang digunakan adalah pelat HCS (Hollow Core Slab) yang merupakan rekomendasi PT. Beton Elemindo Perkasa 9. Asumsi jalan pada jembatan adalah jalan lokal dengan VLHR 3000-10000 smp/hari 10. Panjang jembatan persegmen yang direncanakan 15 meter dengan jumlah segmen keseluruhan adalah 57 segmen 11. Lebar jembatan direncanakan 13 meter 12. Lebar jalur direncanakan 7 meter, dimana lebar masing-masing lajur direncanakan 3,5 meter 13. Lebar bahu jalan direncanakan 1,5 meter 14. Lebar trotoar direncanakan 1,5 meter 15. Tebal lapisan aspal direncanakan 7 centimeter 16. Tinggi trotoar direncanakan 17 centimeter 17. Pembebanan jembatan berdasarkan SNI 03-1725-1989

5 18. Beban yang diperhitungkan pada struktur jembatan adalah beban mati (beban tiang sandaran dan beban lapisan aspal), beban hidup (beban T, beban D garis, beban D merata, beban pada trotoar, beban kerb dan beban tiang sandaran), beban beban angin, beban akibat gempa bumi, beban akibat aliran air dan beban akibat gaya angkat yang disebabkan oleh air pasang 19. Beban hidup direncanakan beban hidup tidak penuh dengan faktor pengali sebesar 70% karena jembatan berada pada daerah wisata, sehingga kondisi lalu lintas padat pada jembatan hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu 20. Kendaraan rencana terberat yang boleh melewati jembatan adalah kendaraan truk yang mempunyai beban roda ganda sebesar 10 ton 21. Pemodelan arah beban angin diasumsikan satu arah berdasarkan ketentuan pada SNI 03-1725-1989 22. Beban gempa dihitung berdasarkan SNI 03-3428-1994 23. Wilayah gempa termasuk wilayah gempa 3 24. Untuk perhitungan beban gempa jalan pada jembatan diasumsikan sebagai jalan primer, karena merupakan satu-satunya jalan darat yang menghubungkan Pulau Bidadari dengan Pulau Kelor 25. Kedalaman sedimen (Alluvium) terhadap tanah keras (Bedrock) diasumsikan lebih dari 25 meter 26. Pemodelan dan analisis dilakukan berdasarkan SNI 03-2847-2003 27. Pemodelan dan analisis menggunakan software SAP2000 v.11

6 28. Momen inersia kolom yang digunakan didapat berdasarkan software SAP2000 v.11 29. Kekuatan kolom dievaluasi dengan menggunakan software CSiCol 30. Koefisien aliran air ditentukan sebesar 3m/detik 31. Gaya akibat tekanan tanah, gaya akibat perbedaan suhu, gaya akibat rangkak dan susut, gaya rem dan traksi, gaya gesekan pada tumpuan bergerak, gaya sentrifugal, gaya tumbuk pada jembatan layang, beban dan gaya selama pelaksanaan, gaya angkat yang disebabkan oleh tekanan tanah diabaikan 32. Perkerasan jalan diabaikan 33. Data tanah untuk pondasi diabaikan 34. Perencanaan pondasi diabaikan 35. Perhitungan garis pengaruh diabaikan. 1.4 Sistematika Pembahasan Penulisan Tugas Akhir ini dibagi ke dalam 5 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, serta sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi berbagai elemen struktur dalam jembatan dan pemodelan beban yang mempengaruhi struktur tersebut.

7 BAB 3 METODOLOGI PERENCANAAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metodologi perencanaan dimana menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mendesain jembatan beton bertulang. BAB 4 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pemodelan jembatan, input data-data struktur dan beban yang digunakan, perhitungan struktur dengan menggunakan software SAP2000 v.11 berdasarkan data beban yang bekerja pada struktur yang ada, evaluasi kekuatan kolom berdasarkan hasil desain dari software SAP2000 v.11 dengan menggunakan software CSiCol, serta asumsi desain dan pembahasan hasil analisis untuk struktur yang akan digunakan. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari hasil desain dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut, agar lebih baik dimasa yang akan datang.