MODEL MATEMATIK UNTUK MENENTUKAN LAMA JATUH BATANG KENDALI. Elfrida Saragi *, Utaja **

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

METODE RCM UNTUK MENCEGAH TIMBULNYA MATRIKS DENGAN BANDED TIDAK BERATURAN PADA MEH. Utaja *

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Fisika EBTANAS Tahun 1994

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

PENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

FISIKA XI SMA 3

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

KINEM4TIK4 Tim Fisika

SASARAN PEMBELAJARAN

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB II LANDASAN TEORI

Copyright all right reserved

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut)

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Persamaan Diferensial Biasa

A. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

PEMBENTUKAN ELEMEN DAN SIMPUL SECARA TOPOLOGI. Utaja

PERCOBAAN MILIKAN. Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi, dalam hal ini sama dengan gaya Stokes. oil

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

LAMPIRAN IV KARTU SOAL DAN JAWABAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA DAN FUNGSI NAIK DAN TURUN. Diketahui: g x = dan titik (, 0)

BAHAN AJAR. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Fisika EBTANAS Tahun 1991

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

DINAMIKA. Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay


GERAK HARMONIK SEDERHANA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

PERMODELAN MATEMATIS LINTASAN BOLA YANG BERGERAK DENGAN TOP SPIN PADA OLAH RAGA SEPAK BOLA

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

PRINSIP DASAR MENGAPA PESAWAT DAPAT TERBANG

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

BAB IV PEMODELAN DAN ANALISIS

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

KALKULUS MULTIVARIABEL II

PENGARUH BENTUK BENDA DAN KEDALAMAN TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS (F A ) PADA FLUIDA STATIS

Komputasi Gerak Benda Jatuh Relativistik dengan Variasi Percepatan Gravitasi dan Gesekan Menggunakan Bahasa Reduce

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

Pengantar Ilmu Kimia

BAB FLUIDA A. 150 N.

Kinematika Sebuah Partikel

SOAL TRY OUT FISIKA 2

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Dari data soal. Pembahasan Data dari soal di atas: r 1 = R r 2 = 2R g 1 = 10 m/s 2 g 2 =...

Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET

Fisika Dasar I (FI-321)


Kuliah 07 Persamaan Diferensial Ordinari Problem Kondisi Batas (PDOPKB)

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

MEKANIKA. Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA. Pertemuan 5

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Transkripsi:

MODEL MATEMATIK UNTUK MENENTUKAN LAMA JATUH BATANG KENDALI Elfrida Saragi *, Utaja ** ABSTRAK MODEL MATEMATIK UNTUK MENENTUKAN LAMA JATUH BATANG KENDALI. Salah satu faktor penting dalam keselamatan operasi reaktor adalah kecepatan pemadaman reaksi fisi bila terjadi keadaan abnormal. Kecepatan pemadaman sangat dipengaruhi oleh kecepatan jatuh batang kendali. Makalah ini akan menguraikan model matematik untuk menentukan lama jatuh batang kendali. Prinsip utama yang dipakai pada uraian ini ialah kesetimbangan antara gaya kelembaman, gaya hambatan air pada benda yang bergerak dan gaya berat. Ketiga gaya tersebut akan membentuk persamaan diferensial, yang akan diselesaiakan lebih lanjut. Hasil penyelesaian akan membentuk persamaan yang merupakan model matematik untuk menentukan waktu jatuh batang ken-dali. Dengan model matematik ini waktu jatuh batang kendali dapat ditentukan, sehing-ga waktu pemadaman juga dapat ditentukan sehingga keselamatan operasi dapat dijamin. ABSTRACT THE MATHEMATICAL MODEL FOR DETERMINATION OF THE TIME ROD DROP. One of the importance factor of the reactor operation safety is how fast the fission reaction can be shut down in the abnormal condition. The shut down process will be affected by the rod drop speed. This paper will describe the mathematical model for determine the time of the rod drop. The main principal used is the balance between inertia force, the water friction force and the gravity force. The forces will introduce the differential equation, which will be solved. The result is equation as a mathematical model for determine the rod drop time. With this mathematical model, the rod drop time can be determined, so that the shut down time can be determined and the operation safety can be assure. PENDAHULUAN Pada keadaan abnormal yang membahayakan keselamatan operasi dan keselamatan lingkungan, operasi reaktor perlu dihentikan dengan cepat. Ini dilakukan dengan men-jatuhkan semua batang kendali untuk menghentikan reaksi fisi. * Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komputasi - BATAN ** Pusat Pengembangan Perangkat Nuklir - BATAN 117

Kecepatan jatuh batang kendali ini harus cukup untuk mencegah terjadinya perlipatan jumlah netron yang tak terkendali. Pada umumnya kecepatan jatuh batang kendali ditentukan secara eksperi-men. Untuk lingkup disain reaktor, eksperimen ini tidaklah cukup, karena kecepatan jatuh batang kendali harus dapat diprediksi dengan tepat. Untuk ini diperlukan model matema-tik untuk menentukan waktu jatuh batang kendali. Model matematik yang dikembangkan didasar hubungan antara gaya kelembaman, gaya hambatan air dan gaya berat. Ketiga gaya ini akan membentuk kesetimbangan yang dinyatakan dalam sebuah persamaan dife-rensial yang kemudian diselesaikan secara analitis untuk mendapatkan persamaan yang menghubungkan waktu dan posisi batang kendali. Posisi dan waktu merupakan informa-si untuk menentukan kondisi reaksi fisi dalam teras reaktor dan akan menggambarkan tingkat keselamatan operasi. Penyelesaian dilakukan secara analitik untuk mendapatkan persamaan umum, sedangkan harga numeriknya dicari dengan bantuan komputer. Dengan cara ini diharapkan waktu jatuh batang kendali dapat diprediksi dengan tepat, se-belum penentuan secara eksperimen dilakukan. MODEL MATEMATIK Gerakan benda secara vertikal dalam suatu zat alir (fluida) akan dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing-masing adalah gaya kelembaman, gaya hambat fluida dan gaya berat benda. Gaya-gaya ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gaya-gaya tersebut adalah sebagai berikut 1. Gaya kelembaman dapat dituliskan dengan : K m = (G/g) d 2 X/dt 2 (1) dengan, G = berat batang kendalai (kg), g = percepatan gravitasi (m/det2) X = jarak yang ditempuh dalam air (meter), dt = waktu (detik) K m = gaya kelembaman (kg) 118

F M F Keterangan : M = gaya kelembaman F = gaya hambatan air G = gaya berat G Gambar 1. Gaya kelembaman (M), gaya hambatan air F dan gaya berat G 2. Gaya hambatan dalam air ditentukan dengan teori fluida. Menurut teori fluida, gaya hambat dalam air dapat dinyatakan dengan [ ] K f = (A C w γ f / 2g) V 2 (2) Dengan, A = luas penampang tegak batang (m 2 ), γ f = berat jenis air kg/m 3, C w = koefisien hambatan bentuk, V = kecepatan jatuh (m/detik) 3. Gaya berat Oleh adanya gaya apung, gaya berat dalam air akan terkoreksi dan dapat dinyatakan dengan: Kg = - (1 - γ f /γ m ) G (3) dengan, γ m = berat jenis material batang kendali (kg/m 3 ) Gaya kelembaman, gaya hambatan air dan gaya berat berada dalam suatu kesetimbangan yang dinyatak dalam persamaan berikut. (G/g) d 2 X/dt 2 + (A C w γ f / 2g) V 2 - (1 - γ f / γ m ) G = 0 (4) Dengan mengalikan (g/g) pada semua suku dan mengganti suku d 2 X/dt 2 dengan dv/dt akan diperoleh model matematik gerak jatuh batang kendali: dv/dt + (A C w γ f / 2G) V 2 - (1 - γ f / γ m ) g = 0 (5) 119

Persamaan 5 ini merupakan persamaan diferensial yang menghubungkan variabel kece-patan dan waktu tempuh. Penyelesaian persamaan5) dapat dilakukan secara analitik atau secara numerik. Dalam makalah ini akan diuraikan penyelesaian secara analitik. Untuk itu persamaan 5 dituliskan dengan: dv/dt + N 1 V 2 - N 2 = 0 (6) dengan : N 1 = A C w γ f / 2G, N 2 = (1 - γ f / γ m ) g Pada suku kedua ruas kiri, terdapat bentuk kwadrat dari V, sehingga untuk itu dibentuk variabel baru θ. Dengan variabel ini dapat dituliskan: Dari ini dapat ditulis: θ = V 2 (7) dθ / dv = d (V 2 )/dv = 2V = 2 dx /dt.. (8) (1/2) dθ / dx = dv/dt (9) Substitusi persamaan 7 dan 9 ke dalam persamaan 6 akan memberikan: dθ / dx + 2N 1 θ = 2N 2 (10) Penyelesaian homogen (ruas kanan = 0) akan memberikan : θ h = C 1 e ( 2N 1 X) Sedangkan penyelesaian partikelir akan memberikan θ p = N 2 / N 1 Penyelesaian persamaan 10) memberikan : θ = C 1 e (- 2N 1 X) + N 2 / N 1 (11) Syarat awal yang untuk menyelesaikan persamaan 11) adalah: - pada saat mulai jatuh ( X = 0), kecepatannya nol ( V = 0 atau θ = 0 ) 120

Dari syarat awal ini didapat : C 1 = -N 2 /N 1 Sehingga persamaan (11) dapat dituliskan dengan: θ = (-N 2 / N 1) e (- 2N 1 X) + N 2 / N 1 (12a) Kecepatan jatuh ditulis dengan: V = (N 2 / N 1 ) {1- e (- 2N 1 X) } (12b) N 1 = A C w γ f / 2G = (C w γ f ) / (2L γ m ), dimana L = panjang batang N 2 = (1 - γ f / γ m ) g Persamaan 12 menggambarkan hubungan antara kecepatan sesaat V dengan jarak tempuh batang kendali ( X ). Untuk menentukan hubungan antara kecepatan dan jarak tempuh ke waktu, dipakai persamaan 6 dan syarat awal pada persamaan 11. dv/dt = -N 1 V 2 + N 2 (13) X = 0 {(-N 1 V 2 + N 2 ) dt}dt (14) Penyelesaian persamaan 13 dan 14 dilakukan dengan penyelesaian sepotong-sepotong dengan mengambil interval waktu yang cukup pendek. HASIL DAN PEMBAHASAN Model matematik pada persamaan 12b akan dipakai untuk memprediksi kecepatan jatuh batang kendali dengan data awal seperti pada Tabel 1 berikut. 121

Tabel 1. Data asumsi batang kendali Diameter batang kendali 0.0356 meter Berat jenis bahan 7700 kg/m 3 Koefisien hambatan Cw 1.2 Panjang batang 0.356 meter Berat jenis air 1000 kg/m 3 Berdasar Tabel 1, hubungan antara kecepatan terhadap jarak dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Hubungan jarak vs kecepatan Dari Gambar 2 tampak bahwa kurva jarak vs kecepatan mendekati kurva eksponensial, seperti yang dinyatakan pada persamaan 12). Pada jarak yang makin besar, kurva meng-arah mendatar karena gaya berat dalam air akan seimbang dengan gaya hambatan bentuk, yang merupakan fungsi kwadrat kecepatan. Bila kurva pada Gambar 2, dikenakan pada jarak yang cukup besar, maka grafik akan lurus mendatar. Ini berarti kecepatan akan tetap, karena gaya berat akan tepat diimbangi oleh gaya hambat bentuk sehingga tidak timbul percepatan. 122

Gambar 3. Hubungan Kecepatan vs Waktu Grafik kecepatan vs waktu dapat dilihat pada Gambar 3. Dari gambar tampak bahwa semakin lama grafik akan semakin mendatar, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan akan menuju ke harga tetap. Hubungan jarak terhadap waktu, dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Hubungan jarak terhadap waktu Gambar 4 yang menunjukkan hubungan posisi batang kendali terhadap waktu dapat dipakai untuk menentukan kemampuan pemadaman reaksi fisi di dalam teras reactor. Ini dilakukan dengan melakukan analisis pengaruh posisi batang kendali pada harga reaktivitas total teras. 123

KESIMPULAN Dengan model matematik yang berhasil dikembangkan, hubungan posisi batang kendali dan waktu atau lama jatuh dapat diprediksikan. Posisi batang kendali akan menentukan kemampuan pemadaman reaksi fisi, sehingga dengan demikian model matematik yang berhasil dikembangkan dapat dipakai untuk memprediksi tingkat keselamatan operasi. 124

DAFTAR PUSTAKA 1. J.A. PRINS Azas azas Dasar Fisika Modern, JB Olters, Jakarta, Indonesia,1954. 2. HOO KIAN LAM, Azas azas Gaya Udara, Balai Pustaka, Jakarta 1952. 3. SUMADI, Energi gelombang dan Medan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia, 1973. 125

DISKUSI ADE JAMAL Koefisien listrik CW adalah parameter kriteria yang sekarang tidak konstan, melainkan fungsi kecepatan V dan kuadratik tergantung Reynold ELFRIDA SARAGI Koefisien Hambatan bentuk (CW) tergantung pada fluidanya dalam hal ini fluida yang digunakan adalah air. Koefisien hambatan bentuk (CW) tidak konstan. 126

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Elfrida Saragi 2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 1 Juni 1963 3. Instansi : P2TIK - BATAN. 4. Pekerjaan / Jabatan : Staf Komputasi. 5. Riwayat Pendidikan : (setelah SMA sampai sekarang) S1 Jurusan Fisika, FMIPA USU Medan 6. Pengalaman Kerja : Staf Komputasi P2TIK-BATAN 7. Organisasi Professional : 127