ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN

dokumen-dokumen yang mirip
INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN DALAM TAHU MENTAH DI PASAR ANTASARI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH

ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

INTISARI. ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA EBI dan IKAN TERI MEDAN DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

INTISARI ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN BAWAL DAN EBI DENGAN METODE ASAM KROMATOFAT DI PASAR INDRA SARI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B.

INTISARI IDENTIFIKASI METHANYL YELLOW PADA MANISAN BUAH NANAS

INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASINTELANG DARI PRODUSEN DI DESA SIMPANG EMPAT SUNGAI BARU KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak

Analisis Kualitatif Formalin Pada Ikan Tongkol Yang Dijual Di Pasar Lama Banjarmasin

ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA CUMI KERING ASIN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR 2 WILAYAH KOTA BANJARMASIN INTISARI

ABSTRACT FORMALIN QUALITATIVE TESTING ON YELLOW TOFU IN X TRADITIONAL MARKET, BANDUNG, 2014

INTISARI IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI BANJARMASIN TENGAH

IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA AYAM YANG DIJUAL DI PASAR LAMA WILAYAH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan pangan mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia, karena rasanya yang gurih dan

ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh berbagai kalangan. Menurut (Rusdi dkk, 2011) tahu memiliki

ABSTRAK UJI SEMIKUANTITATIF FORMALIN DALAM MI BASAH DI PASAR X KOTA BANDUNG TAHUN 2012

APLIKASI ASAM LAKTAT DARI LIMBAH KUBIS UNTUK MENINGKATKAN UMUR SIMPAN TAHU

BAB 1 PENDAHULUAN. kedelai yang tinggi protein, sedikit karbohidrat, mempunyai nilai gizi dan

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA

PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO UDANG

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH ABSTRAK

ANALISIS KUANTITATIF SIKLAMAT DALAM AIR PEMANIS PADA SIRUP JAJANAN ES KELAPA DI SIRING BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

IDENTIFIKASI FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS IKAN ASIN YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL X DI KABUPATEN Y YOGYAKARTA PERIODE JUNI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. oksigen, dan karbon (ACC, 2011). Formalin juga dikenal sebagai formaldehyde,

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

INTISARI ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

INTISARI. Kata Kunci : Boraks, Jajanan Pentol, Metode Konvensional, Kurkumin. Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 1,2,3)

ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA JELLY BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAHAN MAKANAN DI BANDA ACEH*

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

AKFAR ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan III NO. 7B Telp Fax KAYU TANGI BANJARMASIN 70123)

KAJIAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO TUSUK YANG DI JUAL DI SD NEGERI WILAYAH KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

KAJIAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO TUSUK YANG DI JUAL DI SD NEGERI WILAYAH KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(Analysis of Formalin Content on Tahu Traded in Traditional Markets Kendari) (Panjang, Anduonohu, Basah and Baruga Markets)

BAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolang-kaling merupakan hasil produk olahan yang berasal dari perebusan

3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel Uji Daya Hambat Infusa Rimpang Kunyit Terhadap E. coli dan Vibrio sp. Pada Ikan Kerapu Lumpur

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR KEDUNGMUNDU DAN RANDUSARI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

STUDI KEAMANAN PANGAN PADA TAHU PUTIH YANG BEREDAR DI PASAR SIDOARJO (KAJIAN DARI KANDUNGAN FORMALIN)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. karena dapat diolah menjadi berbagai macam menu dan masakan 1.Selain itu,

INTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN TARAKAN KOTA BANAJARMASIN

INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR RANTAU KABUPATEN TAPIN

ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA BEBERAPA BAHAN MAKANAN YANG BEREDAR DI PASAR RAYA PADANG DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS DAGING DI PASAR SWALAYAN KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. biasa (suhu kamar) daya tahannya rata-rata 1 2 hari saja. Setelah lebih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau mencegah tumbuhnya mikroorganisme, sehingga tidak terjadi proses

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk karak merupakan produk kering dari proses penggorengan,

ABSTRAK PENGARUH KUNYIT DALAM AIR RENDAMAN TAHU KUNING TERHADAP KEHADIRAN BAKTERI

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SIKLAMAT DALAM MINUMAN SIRUP JAJANAN DI KAWASAN CAR FREE DAY

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Buah-buahan sangat penting bagi kesehatan. Mengkonsumsi buah-buahan setiap. secara kuantitatif maupun kualitatif (Rukmana, 2008).

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa

Kuesioner Penelitian

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. dan bumbu-bumbu yang dibentuk bulat seperti kelereng dengan bera gram

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. makanan yang halal dan baik, seperti makan daging, ikan, tumbuh-tumbuhan, dan

ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1

Noor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt 3

Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H UNIVERSITAS SEBELAS MARET I.

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak bermotif ekonomi, artinya kegiatan yang dilakukan didasarkan profit

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

Transkripsi:

ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN Submitted : 2 Mei 2016 Edited : 17 Mei 2016 Accepted : 25 Mei 2016 Novia Ariani, Maida Safutri, Siska Musiam Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Email : noviaariani91@gmail.com ABSTRACT Tofu is one of favourite food in Indonesia because it is containing the nutrients which body needs, such as protein. Tofu comes from processed soybeans and contains high water, so it can only save for 1 or 2 days in storage. Because of that reason several manufacturers or dealers add additional ingredients, one of them was formaldehyde to made tofu were durable to be restored and increases consumer appeal. The aim of the study was to identifity the contain of formaldehyde at crude tofu in Kalindo, Teluk Tiram and Telawang market Banjarmasin. The investigated sample was white crude tofu were 19 samples obtained with accidental sampling. The type of research was descriptive research. Qualitative analysis of formaldehyde at crude tofu was done with conventional method by using Ag(NH 3 ) 2 NO 3 and KMnO 4 0,1N reagents. The result of study shows that crude tofu was sold in Kalindo market 90% (9 of 10 samples) positive contain formaldehyde, 100% (4 of 4 samples) at Teluk Tiram market positive contain formaldehyde and 80% (4 of 5 samples) at Telawang market positive contain formaldehyde. Keywords : Qualitative analysis, formaldehyde, crude tofu, conventional PENDAHULUAN Tahu merupakan bahan makanan yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Hampir setiap hari tahu dapat dijumpai dalam menu makanan keluarga. Tahu merupakan produk makanan yang berasal dari olahan kedelai yang relatif murah, praktis dan mudah didapat. Selain itu, tahu juga memiliki nilai gizi yang dibutuhkan tubuh, salah satunya adalah protein. Dari penelitian Karyasa, diperoleh data bahwa 10 % penduduk Indonesia mengkonsumsi tahu sebanyak 100 gram per hari. Berarti sekitar 2 juta kilogram tahu dibutuhkan setiap harinya (1). Sebagai produk bahan pangan hasil olahan kedelai, tahu memiliki sifat yang tidak tahan lama dan mudah rusak atau basi. Tahu memerlukan perendaman sehingga mudah terkontaminasi oleh air perendaman dan tahu juga mengandung protein dan memiliki kadar air yang tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme pembusuk yang menyebabkan tahu tidak tahan lama dan mudah rusak (2) alasan tersebut membuat beberapa produsen ada yang menggunakan bahan tambahan (kimia dan alami) untuk mengawetkan tahu (3). 60 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (MenKes) Nomor 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, formalin merupakan bahan kimia yang penggunaannya dilarang untuk produk makanan. Bahaya formalin bagi kesehatan apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan ginjal. Bahaya utama formalin bila tertelan dan akibat yang ditimbulkan dapat berupa bahaya kanker pada manusia karena bersifat karsinogenik (1). Formalin mudah bereaksi dengan protein karena formalin akan mengikat unsur protein mulai dari bagian permukaan hingga kedalam tahu dan dengan matinya protein setelah terikat unsur kimia dari formalin sehingga tahu akan menjadi kenyal dan protein yang mati tidak akan diserang bakteri pembusuk yang menghasilkan senyawa asam sehingga tahu yang berformalin akan awet dan tahan lama. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pemeriksaan kualitatif terhadap ada atau tidak ada kandungan formalin dalam tahu mentah yang dijual di Pasar Kalindo, Teluk Tiram dan Telawang Banjarmasin. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tahu mentah berwarna putih yang dijual di Pasar Kecamatan Banjarmasin Barat. Pasar yang dipilih di Kecamatan Banjarmasin Barat berjumlah 3 pasar yaitu pasar Kalindo, pasar Teluk Tiram dan pasar Telawang. Pedagang yang berdagang tahu mentah pada 3 pasar berjumlah 19 pedagang. yang diperoleh dari 3 pasar tersebut berjumlah 19 sampel. Teknik pengambilan sampel berupa accidental sampling. Kandungan formalin dianalisis dengan penelitian laboratorium secara kualitatif menggunakan metode konvensional. Metode konvensional yang digunakan adalah dengan menggunakan pereaksi Ag(NH 3 ) 2 NO 3 dan KMnO 4 0,1N. Hasil yang ditunjukkan adalah hasil positif dengan pereaksi Ag(NH 3 ) 2 NO 3 akan terbentuknya cermin perak dan dengan pereaksi KMnO 4 0,1N akan terjadi perubahan warna dari ungu tua menjadi pudar. 1. Penyiapan Gambar 1. Penyiapan 2. Analisis kualitatif formalin larutan Ag(NH 3 ) 2 NO 3 dan KMnO 4 0,1N Gambar 2. Analisis Kualitatif Pada Tahu Mentah AKADEMI FARMASI SAMARINDA 61

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uji laboratorium yang telah dilakukan di Laboratorium Kimia Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin terhadap 19 sampel dengan replikasi masing-masing sebanyak 2 kali pada tahu mentah yang dijual di Pasar Kalindo, Teluk Tiram dan Telawang Banjarmasin. Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif Tahu di Pasar Kalindo 1 A1 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 2 A2 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 3 A3 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 4 A4 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 5 A5 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 6 A6 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 7 A7 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 8 A8 Sabtu/ 25 April 2015 (-) (-) (-) (-) (-) 9 A9 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 10 A10 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) Tabel 2. Hasil Analisis Kualitatif Tahu di Pasar Teluk Tiram 1 C1 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 2 C2 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 3 C3 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 4 C4 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) Tabel 3. Hasil Analisis Kualitatif Tahu di Pasar Telawang 1 B1 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 2 B2 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 3 B3 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 4 B4 Sabtu/ 25 April 2015 (+) (+) (+) (+) (+) 5 B5 Sabtu/ 25 April 2015 (-) (-) (-) (-) (-) Keterangan : (+) = Mengandung Formalin (-) = Tidak mengandung Formalin R1 = Replikasi 1 R2 = Replikasi 2 62 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

Persentase Hasil Analisis Kualitatif setiap pasar, sebagai berikut : Pasar Kalindo Pasar Teluk Tiram positif Negatif 0% positif Negatif 10% 90% 100% n = 10 Pasar Telawang n = 4 20% Positif negatif 80% n = 5 Gambar 1. Persentase Hasil Analisis Kualitatif Formalin Pada Tahu Mentah Gambar diatas menunjukan hasil penelitian tahu mentah yang dijual di Pasar Kalindo, Teluk Tiram dan Telawang Banjarmasin yang menunjukan hasil 90% (9 dari 10 sampel tahu mentah) pada pasar Kalindo positif mengandung formalin, 100% (4 dari 4 sampel tahu mentah) pada pasar Teluk Tiram positif mengandung formalin dan 80% (4 dari 5 sampel tahu mentah) pada pasar Telawang positif mengandung formalin. Berdasarkan hasil penelitian dari 19 sampel tahu mentah di pasar Kalindo, Teluk Tiram dan Telawang Banjarmasin menunjukkan bahwa masih banyak produsen atau pedagang yang menambahkan formalin kedalam tahu. Tingkat pengetahuan yang rendah mengenai bahan pengawet merupakan faktor utama penyebab penggunaan formalin dalam makanan. Beberapa survei menunjukkan, alasan produsen atau pedagang jadi menambahkan formalin pada tahu tersebut adalah agar tahu terlihat kenyal jika ditekan (4), konsumen biasanya sulit untuk membedakan tahu yang diawetkan dengan formalin dan tidak diawetkan dengan formalin, tahu mudah rusak dan bertahan paling lama hanya 1 atau 2 hari, produsen atau pedagang tidak mengetahui akan bahaya formalin bagi kesehatan dan perilaku konsumen yang cenderung untuk membeli makanan yang harganya murah, tanpa mengindahkan kualitas (2). Untuk mengurangi kadar formalin dalam tahu dapat dilakukan dengan cara tahu direndam dengan air biasa kemudian tahu tersebut direbus hingga mendidih. AKADEMI FARMASI SAMARINDA 63

Selain itu ada cara lain untuk mengawetkan tahu tanpa menggunakan bahan tambahan kimia, yaitu dengan cara perendaman dalam larutan Kalium Sorbat, perendaman dalam larutan garam, perendaman dalam campuran larutan kunyit dan jeruk nipis dan perendaman dalam campuran sari jeruk lemok dan garam dapur (3). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, dari 19 sampel tahu mentah pada pasar Kalindo sebanyak 90% (9 dari 10 sampel tahu mentah) mengandung formalin, pada pasar Teluk Tiram sebanyak 100% (4 dari 4 sampel tahu mentah) mengandung formalin dan pada pasar Telawang 80% (4 dari 5 sampel tahu mentah) mengandung formalin. DAFTAR PUSTAKA 1. Aprilianti A, Ma ruf A, Fajarini ZN, Purwanti D. 2007, Studi Kasus Penggunaan Formalin Pada Tahu Takwa Dikota Madya Kediri, Universitas Muhamadiyah Malang, Malang. 2. Cahyadi, W. 2008, Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Edisi Kedua, Sinar Grafika Offset, Jakarta, Indonesia. 3. Mustafa, R.M. 2006, Studi Efektivitas Bahan Pengawet Alami Dalam Pengawetan Tahu, Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. 4. Tiven, N.C., dan Veerman, M. 2011, Pengaruh Penggunaan Bahan Pengenyal yang Berbeda Terhadap Komposisi Kimia, Sifat Fisik dan Organoleptik Bakso Daging Ayam, Jurnal Agrinimal. 64 AKADEMI FARMASI SAMARINDA