BEBERAPA ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN KERAPU RAJA SUNU (Plectropoma laevis)

dokumen-dokumen yang mirip
KE DUA (F-2) DALAM MENUNJANG TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN KERAPU

USAHA PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN KERAPU SUNU, Plectropomus leopardus DI INDONESIA

PENDEDERAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus, PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

EFISIENSI PENGGUNAAN PLANKTON UNTUK PEMBENIHAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

PERKEMBANGAN AWAL LARVA KERAPU KERTANG (Epinephelus lanceolatus)

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN RASIO PENETASAN TELUR IKAN KERAPU RAJA SUNU (Plectropoma laevis) PADA SUHU MEDIA BERBEDA

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus DI KERAMBA JARING APUNG

276 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:

APLIKASI PAKAN BUATAN PADA PEMELIHARAAN LARVA IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

PRODUKSI INDUK JANTAN FUNGSIONAL IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus)

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

EVALUASI PEMIJAHAN DAN KUALITAS TELUR INDUK IKAN GOLDEN TREVALLY, Gnathanodon speciosus (Forsskall) HASIL BUDIDAYA (F1) DAN ASAL ALAM (F0)

SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK

PERKEMBANGAN LARVA IKAN KERAPU BEBEK, Cromileptes altivelis, SAMPAI UMUR 50 HARI

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 2, Hlm , Desember 2012

JENIS-JENIS IKAN KARANG EKONOMK PENTING SEBAGAI KOMODITI EKSPOR DAN PROSPEK BUDIDAYANYA

STATUS KEBERHASILAN PEMBENIHAN IKAN KERAPU SUNU DI INDONESIA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A

PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA

MANAJEMEN PAKAN INDUK KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus UNTUK PENINGKATAN PEMIJAHAN DAN KUALITAS TELUR

PEMELIHARAAN INDUK IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon kauderni) DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA UNTUK PENINGKATAN MUTU BENIH KERAPU PADA PRODUKSI MASSAL SECARA TERKONTROL

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

POLA PEMANGSAAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN KUWE (Gnathanodon speciosus) BERDASARKAN JENIS PAKAN AWAL YANG DIBERIKAN

Anak Agung Alit. Keyword: Break even point, B/C ratio, Gnathanodon specious forsskal, and profit.

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Lapisan rninyak cumi pada pennukaan air memiliki peranan yang penting dalam

DAYA DUKUNG LAHAN TAMBAK BUDIDAYA IKAN KERAPU (Ephinepelus spp) DI KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN. Agung Pamuji Rahayu*

PENDEDERAN BENIH KERAPU SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

Titin Herawati, Ayi Yustiati, Yuli Andriani

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

MENGENAL LEBIH DEKAT KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) HASIL BUDIDAYA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

BUDIDAYA ANEMONE LAUT (Stichodactyla gigantean) UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI MASSAL DENGAN METODA FRAGMENTASI

PERKEMBANGAN GONAD IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus) YANG DIPELIHARA DALAM KERAMBA JARING APUNG

Relation between broodstock number and spawning frequency and egg production of humpback grouper (Cromileptes altivelis) ABSTRAK

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Produksi Masal Larva Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus Corallicola) dengan Ukuran Bak Berbeda

Studi Biologi Reproduksi Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus areolatus) Pada Musim Tangkap

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENDEDERAN BENIH IKAN KERAPU SUNU, Plectrpomus leopardus. Anak Agung Alit

Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk

ASPEK BIOLOGI IKAN KERAPU EKOR PUTIH (Epinephelus areolatus FORSSKAL, 1775) DI PERAIRAN DESA GALESONG KOTA KABUPATEN TAKALAR

TEKNOLOGI DAN PROSPEK USAHA PEMBENIHAN IKAN KERAPU

PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares)

PRODUKSI MASAL LARVA IKAN KERAPU PASIR (Epinephelus Corallicola) DENGAN UKURAN BAK BERBEDA

PERFORMANSI KEMATANGAN GONAD DAN PEMIJAHAN INDUK IKAN KERAPU BEBEK HASIL PERKAWINAN SILANG ANTARA F-2 DAN F-0.

ABSTRACT PENDAHULUAN. Berita Biologi, Volume 7, Nomor 5. Agustus 2005

KERAGAMAN DAN KEBERADAAN PENYAKIT BAKTERIAL DAN PARASITIK BENIH KERAPU MACAN

UJI PERBANDINGAN PAKAN PELLET DAN CUMI-CUMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN KERAPU MACAN (Efinephelus fuscoguttatus)

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-1, September 2012 ISSN:

KERAGAAN REPRODUKSI IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) DARI ALAM (F-0), INDUK GENERASI PERTAMA (F-1), DAN INDUK GENERASI KE DUA (F-2)

PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP KUALITAS INDUK MANDARIN FISH (Synchiropus splendidus)

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 1: Induk kelas induk pokok (Parent stock)

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBENIHAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI HATCHERY BIDANG KEGIATAN PKM-AI. Disusun Oleh : Aulia Nugroho

PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN KUE (Gnathanodon Speciosus Forsskal) DENGAN PEMBERIAN JENIS PAKAN BERBEDA

PELLET KERAPU. oleh. Resmayeti Purba 1 ) ABSTRACT

STUDI BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAYUR (Superfamili Trichiuroidea) DI PERAIRAN PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT DEVI VIANIKA SRI AMBARWATI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKTIVITAS BEBERAPA JENIS IKAN LAUT YANG DIBUDIDAYA DALAM KERAMBA JARING APUNG

Jurnal KELAUTAN, Volume 3, No.1 April 2010 ISSN : ASPEK REPRODUKSI LOBSTER (Panulirus sp.) DI PERAIRAN TELUK EKAS PULAU LOMBOK

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

3. METODE PENELITIAN

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Teripang disebut juga mentimun laut (sea cucumber). Produk perikanan

PENGARUH PERUBAHAN SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch)

3. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Aquacultura Indonesiana (2004) 5(2): ISSN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

statistik menggunakan T-test (α=5%), baik pada perlakuan taurin dan tanpa diberi Hubungan kematangan gonad jantan tanpa perlakuan berdasarkan indeks

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, yang melaksanakan tugas operasional

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK (CROMILEPTES ALTIVELIS)

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

Oleh : Rodo Lasniroha, Yuniarti K. Pumpun, Sri Pratiwi S. Dewi. Surat elektronik :

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO (Pangasius polyuranodon) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN ABDUL MA SUF

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XI (2): ISSN: PEMBENIHAN SELEKTIF KERAPU BEBEK, Cromileptes altivelis TURUNAN KE-2 (F-2)

GAMBARAN HISTOLOGIS TESTIS MUDA DAN DEWASA PADA IKAN MAS Cyprinus carpio.l RAHMAT HIDAYAT SKRIPSI

EVALUASI KINERJA USAHA AGRIBISNIS KERAPU

PEMELIHARAAN LARVA KERAPU RAJA SUNU (Plectropomus laevis) DENGAN PERBEDAAN AWAL PEMBERIAN PAKAN BUATAN

PEMBENIHAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO

PERKEMBANGAN PEMBENIHAN IKAN KERAPU MACAN DI INDONESIA oleh Mayunar *)

STUDI TENTANG LAJU RESPIRASI BIOTA PERAIRAN

PENGENDALIAN SUMBERDAYA IKAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PENANGKAPAN DAN PENGUMPULAN GLASS ELL (SIDAT) DI MUARA SUNGAI CIMANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tujuh jenis ikan sidat dari total 18 jenis di dunia, ketujuh jenis

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

351 Beberapa aspek biologi reproduksi ikan kerapu raja sunu (Bejo Slamet) BEBERAPA ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN KERAPU RAJA SUNU (Plectropoma laevis) ABSTRAK Bejo Slamet, Ketut Suwirya, Apri I. Supii, dan Irwan Setyadi Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Jl. Br. Gondol Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Kotak Pos 140 Singaraja, Bali 81101 E-mail : bedjoselamet@yahoo.co.id Ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis) merupakan salah satu jenis ikan kerapu yang bernilai ekonomis tinggi di pasar Asia. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi yang terdiri atas hubungan panjang bobot badan, indeks somatik gonad, dan diameter oositnya. Sampel ikan kerapu raja sunu yang didapat diukur panjang dan bobotnya kemudian diambil gonadnya melalui pembedahan dan ditimbang untuk menghitung indeks somatik gonadnya. Sampel oosit diambil dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui jenis kelamin serta diameter oositnya untuk mengetahui tingkat kematangan gonadnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ukuran minimal kedewasaan ikan kerapu raja sunu adalah ukuran panjang total 56,7 cm atau bobot badan 2.350 g untuk betina serta panjang total 76 cm atau bobot badan 6.500 g untuk jantan. KATA KUNCI: kerapu raja sunu, Plectropoma laevis, aspek biologi reproduksi PENDAHULUAN Ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis) merupakan salah satu jenis komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi dalam kondisi hidup di pasar Asia seperti Singapura, Hongkong, Taiwan, dan Cina. Ikan ini sebagai ikan konsumsi dengan harga cukup mahal di mana harga di tingkat pengumpul di kota-kota besar seperti Denpasar, Surabaya, dan Jakarta dapat mencapai Rp 200.000,- /kg. Namun kondisi stok di alam sudah langka karena penangkapan yang berlebih. Kendala utama dalam usaha budidayanya adalah benih yang masih berasal dari alam dan jumlahnya sangat sedikit serta tergantung musim. Dalam rangka diversifikasi usaha budidaya dan pemulihan stok ikan kerapu ini di alam, perlu diusahakan kemungkinan pembenihannya, sehingga kebutuhan benih dapat dipenuhi secara kontinu. Beberapa jenis ikan kerapu telah diamati aspek-aspek biologi reproduksinya dan sudah berhasil dipijahkan di bak-bak terkontrol antara lain ikan kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus (Muchari et al., 1991; Mayunar et al., 1991), kerapu bebek, Cromileptes altivelis (Tridjoko et al., 1996), kerapu sunu, Plectropoma aerolatus (Diani et al., 1992; Slamet & Diani, 1994; Slamet & Rukmana, 1995; Slamet & Tridjoko, 1999), kerapu batik, E. microdon (Slamet & Tridjoko, 1997). Penelitian aspek biologi yang berhubungan dengan minimum kedewasaan beberapa jenis ikan laut telah dilakukan antara lain pada ikan kakap merah, Lutjanus sanguinis (Basyari & Tanaka, 1986), Ikan beronang, Siganus spp. (Danakusumah, 1986), ikan hias bayeman, Chaerodon anchorago, & kakatua, Scarus bowersi & S. gobban (Slamet & Rukmana, 1991), ikan hias injel, Pomacanthus annularis (Slamet et al., 1995). Pengamatan aspek biologi reproduksi mengenai ukuran minimum kedewasaan beberapa jenis ikan kerapu di indonesia telah dilakukan, antara lain pada ikan kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus (Slamet & Mayunar, 1994), ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis, kerapu lumpur E. coioides, kerapu batik E. microdon, dan kerapu karet E. ongus (Slamet et al., 2004), Kerapu pasir, E. corallicola (Slamet et al., 2007). Sebagai langkah awal rintisan pembenihannya, perlu dilakukan pengamatan beberapa aspek biologi reproduksinya yang terdiri atas hubungan panjang bobot badan, indeks somatik gonad, dan diameter oositnya. METODOLOGI RISET Sampel ikan kerapu raja sunu dikumpulkan dari hasil tangkapan nelayan di sekitar Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku atau Irian. Sampel yang didapat dilakukan pengukuran panjang total dan bobot badannya kemudian dilakukan pembedahan untuk mengambil gonadnya. Gonad

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 352 hasil pembedahan ditimbang bobotnya kemudian diambil contoh isi gonadnya serta diperiksa di bawah mikroskop untuk membedakan jenis kelaminnya dan diameter telur dalam gonad (oosit). Dari data bobot gonad dapat digunakan untuk menghitung indeks somatik gonadnya dengan rumus Effendi (1979) sebagai berikut: ISG = BG/BB x 100% di mana ISG = indeks somatik gonad, BG = bobot gonad, dan BB = bobot badan. Untuk gonad ikan betina dilakukan pengambilan contoh oosit di 4 (empat) tempat yaitu pangkal dan ujung kedua cabang gonadnya. Sampel oosit diukur diameternya di bawah mikroskop yang dilengkapi dengan mikrometer. Untuk mengetahui gambaran penampang melintang gonad dibuat preparat irisan menggunakan mikrotom. HASIL DAN BAHASAN Hasil pengamatan panjang total, bobot badan, bobot gonad, indeks somatik gonad (GSI), diameter oosit, dan jenis kelamin sampel ikan kerapu raja sunu secara rinci disajikan pada Tabel 1; hubungan panjang total dengan bobot badan disajikan pada Gambar 1, hubungan panjang total dengan bobot gonad disajikan pada Gambar 2; hubungan bobot badan dengan bobot gonad disajikan pada Gambar 3; hubungan panjang total dengan indeks somatik gonad (GSI) disajikan pada Gambar 4; hubungan bobot badan dengan indeks somatik gonad (GSI) disajikan pada Gambar 5; hubungan Gambar 1. Hubungan panjang total dengan bobot badan ikan raja sunu (Plectropoma laevis) 120.000 Bobot Gonad (Gram) 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 - Gambar 2. 0 20 40 60 80 100 Panjang Total (Cm) Hubungan panjang total dengan bobot gonad ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis)

353 Beberapa aspek biologi reproduksi ikan kerapu raja sunu (Bejo Slamet) Tabel 1. Data panjang total, bobot badan, bobot gonad, indeks somatik gonad (GSI), diameter oosit, dan jenis kelamin ikan raja sunu (Plectropoma laevis) Panjang total (cm) Bobot badan (g) Bobot gonad (g) GSI (%) Diameter oosit (μm) Jenis kelamin 70,0 6200 35,60 0,57 450 Betina 69,0 5900 41,50 0,70 400 Betina 65,0 4500 32,50 0,72 350 Betina 63,0 4200 28,90 0,68 350 Betina 78,0 8100 76,40 0,94 - Jantan 83,0 11000 104,50 0,95 - Jantan 55,0 2700 3,50 0,12 150 Betina 50,0 2100 2,80 0,13 160 Betina 49,0 1900 1,80 0,10 155 Betina 45,0 1400 1,30 0,09 100 Betina 43,0 1000 0,80 0,08 100 Betina 36,0 600 0,40 0,07 30 Betina 38,0 600 0,35 0,06 30 Betina 59,0 3100 27,0 0,87 500 Betina 40,0 820 1,45 0,18 100 Betina 35,5 500 0,60 0,01 50 Betina 56,7 2350 4,65 0,20 250 Betina 42,1 900 0,58 0,06 100 Betina 46,0 1200 1,74 0,15 160 Betina 58,5 2550 7,33 0,28 250 Betina 48,1 1300 1,78 0,14 150 Betina 68,1 3000 9,75 0,33 350 Betina 46,5 980 1,08 0,02 100 Betina 35,0 400 0,12 0,03 90 Betina 28,0 250 0,04 0,01 40 Betina 46,0 1000 0,19 0,02 90 Betina 37,0 600 0,17 0,03 80 Betina 39,0 500 0,15 0,03 85 Betina 29,0 300 0,06 0,04 70 Betina 76,0 6500 53,80 0,92 - Jantan 68,0 5500 40,70 0,74 460 Betina 65,0 5500 37,90 0,69 450 Betina 65,0 5300 37,60 0,71 430 Betina 63,0 5000 32,50 0,65 410 Betina 62,0 5000 29,10 0,58 380 Betina 61,0 5000 28,10 0,56 360 Betina 59,0 4000 22,40 0,56 350 Betina 57,0 3500 13,20 0,52 300 Betina 56,9 3500 15,10 0,46 300 Betina 56,8 2500 11,30 0,35 280 Betina panjang total dengan diameter oosit disajikan pada Gambar 6; hubungan bobot badan dengan diameter oosit disajikan pada Gambar 7; sedangkan preparat irisan gonad dapat dilihat pada Gambar 8. Sampel ikan raja sunu yang didapatkan berjumlah 40 ekor terdiri atas 37 ekor berjenis kelamin betina dan 3 ekor jantan. Panjang total dan bobot terendah yang didapat adalah 28 cm dan 250 g.

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 354 Gambar 3. Hubungan bobot badan dengan bobot gonad ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis) Gambar 4. Hubungan panjang total dengan indeks somatik gonad (GSI) ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis) Gambar 5. Hubungan bobot badan dengan indeks somatik gonad (GSI) ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis)

355 Beberapa aspek biologi reproduksi ikan kerapu raja sunu (Bejo Slamet) 600 Diameter Oocyt (mikron) 500 400 300 200 100 0 0 20 40 60 80 100 Panjang Total (Cm) Gambar 6. Grafik hubungan panjang total dengan diameter oosit ikan raja sunu (Plectropoma laevis) Gambar 7. Hubungan bobot badan dengan diameter oosit ikan kerapu raja sunu (Plectropoma laevis) a. Diameter < 100 µm b. Diameter 100 150 µm c. Diameter 150 200 µm d. Diameter > 200 µm Gambar 8. Irisan histologi gonad ikan raja sunu (Plectropoma laevis) Ikan pada ukuran ini gonadnya belum mulai berkembang, sedangkan mulai ukuran panjang total 40 cm (bobot 820 g) gonadnya sudah mulai berkembang dan dapat dilihat jenis kelaminnya, tetapi memiliki tingkat kematangan gonad yang masih rendah, yaitu diameter oosit sekitar 100 µm. Ikan kerapu raja sunu gonadnya sudah berkembang dan matang mulai ukuran panjang total 56,7 cm atau bobot 2.350 g dengan indeks somatik gonad 0,2 dan diameter oosit 250 µm. Ukuran tertinggi ikan kerapu raja sunu yang didapat yaitu dengan panjang total 83 cm dan bobot 11 Kg. Ikan ini memiliki

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 356 bobot gonad yang cukup besar, yaitu 104,5 g yang berjenis kelamin jantan (Tabel 1; Gambar 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8). Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa sampel ikan yang didapat pada ukuran panjang total 28 70 cm atau bobot 250 6.200 g berjenis kelamin betina dan ukuran panjang total 76 83 cm atau bobot 6.500 11.000 g berjenis kelamin jantan. Hasil pengamatan Slamet et al. (2004) bahwa ikan kerapu bebek, macan, lumpur, batik, dan macan bersifat protogynous hermaprodit di mana betina dewasa dapat berubah menjadi jantan; ukuran minimal kedewasaan pada ikan kerapu bebek, kerapu macan, kerapu lumpur, kerapu batik, dan kerapu karet, pada induk betina adalah berturut-turut dengan ukuran panjang total dan bobot badan 42 cm (1,0 kg); 51 cm (2,1 kg); 55 cm (4,0 kg); 38 cm (1,5 kg); dan 26 cm (0,3 kg); sedangkan pada jantan adalah berturut-turut 48 cm (1,8 kg); 60 cm (7,0 kg); 72 cm (10,0 kg); 42 kg (2,0 kg); dan 35 cm (0,8 kg). Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa semakin panjang ikan yang didapat maka semakin tinggi pula bobot ikan kerapu raja sunu. Demikian juga hasil pengamatan perbandingan bobot ikan dengan bobot gonad (Gambar 2) menunjukkan secara garis besar semakin bobot ikan menunjukkan semakin tinggi pula bobot gonadnya, walau ada beberapa ekor ikan menunjukkan hasil yang berbeda di mana ada ikan yang memiliki bobot yang cukup tinggi tetapi memiliki bobot gonad yang lebih kecil. Kematangan gonad ikan kerapu raja sunu menunjukkan bahwa tidak semuanya ikan yang berukuran besar memiliki bobot gonad yang tinggi (Gambar 3). Dari pengamatan didapat bahwa ikan kerapu raja sunu memiliki kematangan gonad yang bervariasi. Kematangan gonad terendah yaitu ikan dengan bobot 250 g dengan indeks somatik gonad 0,04%. Sedangkan indeks somatik gonad tertinggi pada ikan dengan bobot 11.000 g yang mencapai indeks somatik gonad 0,95%. Hasil pengamatan didapatkan bahwa ikan raja sunu sampai ukuran panjang total 70 cm dan bobot 6.200 g masih berjenis kelamin betina; sedangkan pada ukuran panjang total lebih 76 cm atau bobot di atas 6.500 g berjenis kelamin jantan. Menurut Kuiter (1992), bahwa ikan kerapu raja sunu yang pernah dijumpai di laut mencapai ukuran 1 m. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa ikan kerapu bersifat protogynous hermaprodit, di mana ikan betina dewasa akan mengalami perubahan kelamin menjadi jantan; misalnya pada E. tauvina interseks terjadi pada panjang total (TL) 66 72 cm dan testis mulai berkembang pada TL 74 cm atau bobot 11 kg (Chen et al., 1977; Tan & Tan, 1974); pada E. morio interseks terjadi pada TL 71,5 cm, sedangkan pada E. guaza pada TL 89 cm (Tseng & Ho, 1988). Menurut Shapiro (1987), kematangan induk kerapu betina dapat dilihat secara mikroskopis dan makroskopis di mana induk betina matang gonad pada E. tauvina mulai dijumpai pada panjang total 412 500 mm, E. guaza pada bobot badan 5 kg. Diduga ukuran induk jantan pada ikan raja sunu lebih besar dibanding dengan kerapu sunu jenis lain, di mana pada ikan kerapu sunu bintik kasar (E. maculatus) mulai peralihan ke jantan (inter seks) pada ukuran panjang total 44 cm (Tseng & Ho, 1988) dan jantan dijumpai mulai pada ukuran bobot 2,5 kg (Slamet & Rukmana, 1995). KESIMPULAN DAN SARAN Didapatkan sebanyak 40 ekor sampel ikan kerapu raja sunu yang terdiri atas 37 ekor berjenis kelamin betina pada ukuran panjang 28 70 cm dan bobot 250 6.200 g dan 3 ekor berjenis kelamin jantan pada ukuran panjang 76 83 cm dan bobot 6.500 11.000 g. Tingkat kematangan gonad ikan dengan indeks somatik gonad berkisar 0,04% 0,95%. Untuk pembenihan ikan raja sunu, kiranya perlu mengumpulkan induk yang bervariasi ukurannya, di mana untuk mendapatkan induk betina diperlukan ukuran panjang total lebih dari 56 cm atau bobot lebih dari 2.350 g, sedangkan jantan pada panjang total lebih dari 76 cm atau bobot lebih dari 6.500 g. DAFTAR ACUAN Basyari, A. & Tanaka, H. 1986. Some biological study on snaper, Lutjanus sanguinis in Banten Bay. Scientific Report of Mariculture Research and Development Project (ATA-192) in Indonesia, JICA, hlm. 28 37. Chen., F.Y., Chow, M., Chao, T.M., & Lim, R. 1977. Artificial spawning and larval rearing of the grouper, Epinephelus tauvina (Forskal) in Singapore. Singapore J. Pri. Ind., 5(1): 1 21.

357 Beberapa aspek biologi reproduksi ikan kerapu raja sunu (Bejo Slamet) Danakusumah, E. 1986. Beberapa aspek biologi ikan beronang (Siganus spp.). Scientific Report of Mariculture and Development Project (ATA-192) in Indonesia, JICA, hlm. 82 91. Diani, S., Slamet, B., & Imanto, P.T. 1992. Pemijahan dan pemeliharaan larva kerapu sunu, Plectropoma maculatus. J. Pen. Budidaya Pantai, 8(4). Effendi, M.I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Cetakan pertama. Penerbit Yayasan Dewi Sri. Bogor, 112 hlm. Kuiter, R.H. 1992. Tropical reef-fishes of the western Pacific Indonesia and adjacent waters. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 314 hlm. Mayunar, Imanto, P.T., Diani, S., & Yokokawa, T. 1991. Pemijahan ikan kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus. Bull. Pen. Perik., 2: 15 22. Muchari, Supriatna, A., Purba, R., Ahmad, T., & Kohno, H. 1991. Pemeliharaan larva kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus. Bull. Pen. Perik., 2: 43 52. Shapiro, P.Y. 1987. Reproduction in grouper In Polovina, J.J. & Ralston, R. (Eds.), Tropical Snaper and Grouper Biology and Fishes management, Westview Press/Boulder and London, 295 327. Slamet, B. & Rukmana, T. 1991. Pengamatan pendahuluan beberapa aspek biologi pada ikan hias bayeman Chaerodon anchorago dan ikan kakatua, Scarus bowersi dan Scarus gobban, dari Kepulauan Seribu. Prosiding Seminar Nasional Biologi X, Bogor, hlm. 6. Slamet, B. & Mayunar. 1994. Pengamatan pada musim pemijahan ikan kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus. Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi Pertanian, Malang, 27 28 Juni 1994, hlm. 11. Slamet, B. & Diani, S. 1994. Manipulasi lingkungan untuk produksi telur kerapu sunu, Plectropoma spp. pada bak terkontrol. Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi Pertanian, Malang, 27 28 Juni 1994. Slamet, B., Mayunar, & Purba, R. 1995. Pengamatan beberapa aspek biologi ikan hias injel, Pomacanthus annularis. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Sub Balai Penelitian Perikanan Pantai, Cilegon, hlm. 68 73. Slamet, B. & Rukmana, T. 1995. Study pendahuluan beberapa aspek pemijahan, perkembangan embrio dan awal larva ikan kerapu sunu bintang kecil, Plectropoma leopardus. Prosiding Seminar Nasional Biologi XIV, dan Kongres Nasional Biologi XI, 1: 193 199. Slamet, B. & Tridjoko. 1997. Pengamatan pemijahan alami, perkembangan embrio dan larva ikan kerapu batik (Epinephelus microdon) dalam bak terkontrol. J. Pen. Perik. Indonesia, 3(4): 40 50. Slamet, B. & Tridjoko. 1999. Pematangan dan pemijahan induk kerapu sunu, Plectropoma leopardus dan kerapu batik, Epinephelus microdon dalam rangka usaha pemuliaannya. Prosiding Simposium Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) Komisariat Daerah Jawa Timur, 1999. Slamet, B., Tridjoko, Giri, N.A.A., Prijono, A., & Setiadharma, T. 2004. Pengamatan ukuran kedewasaan pada ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis, kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus, kerapu lumpur, E. coioides, kerapu batik, E. microdon, dan kerapu karet, E. ongus. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Pertanian, Perikanan dan Kelautan, 25 September 2004, hlm. 235 239. Slamet, B., Apri, I.S., Ketut S., & Irwan, S. 2007. Aspek bilologi reproduksi, pematangan dan pemijahan induk serta pemeliharaan larva ikan kerapu pasir (Epinephelus corallicola) secara massal. Laporan Teknis Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Tahun 2007. Tan, S.M. & Tan, K.S. 1974. Biology of tropical grouper, Epinephelus tauvina (Forskal). A. Preliminary study on hermaproditism in E. tauvina. Singapore J. Pri. Ind., 2(2): 123 133. Tridjoko, Slamet, B., Makatutu, D., & Sugama, K. 1996. Pengamatan pemijahan dan perkembangan telurikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) pada bak secara terkontrol. J. Pen. Perik. Indonesia, II(2): 55 62. Tseng & Ho, S.K. 1988. The Biology and Culture of Red Grouper. Chien Cheng Publisher Koahsiung, ROC. Hongkong, 134 pp.