Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 69-78 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN MEULIGO GUBERNUR ACEH Dian Fadila 1, Mukhlis Yunus 2, Nurdasila Darsono 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the state of leadership style, job satisfaction, work environment, work motivation and performance of employees at Meuligo Governor of Aceh (2) the influence of leadership style, job satisfaction and work environment on employee motivation (3) the influence of style leadership, job satisfaction and work environment on employee performance (4) the effect of employee motivation on employee performance (5) the influence of leadership style, job satisfaction and work environment on employee performance through employee motivation in Meuligo Governor. This research was conducted at Meuligo Governor of Aceh. As for the object of this study is the leadership style, job satisfaction, work environment and employee motivation and performance. The results showed that leadership style, job satisfaction, work environment either simultaneously or partially influence employee motivation, leadership style, job satisfaction, work environment either simultaneously or partial influence on employee performance, and employee motivation also have an influence on the increase employee performance and there is no direct effect of leadership style, job satisfaction, work environment on employee performance through employee motivation Meuligo Governor of Aceh Keywords Leadership Styles, Job Satisfaction, Work Environment, Motivation and Employee Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keadaan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan pada Meuligo Gubernur Aceh (2) pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan (3) pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (4) pengaruh motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan (5) besarny a pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja karyawan pada Meuligo Gubernur Aceh. Penelitian ini dilakukan pada Meuligo Gubenur Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi serta kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kemudian motivasi kerja karyawan juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan dan terdapat pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kinerja Pegawai PENDAHULUAN Di awal abad ini banyak perubahan terjadi begitu cepat, baik dalam dunia usaha maupun tata pemerintahan. Organisasi maupun perusahaan berusaha mengarahkan dan mendayagunakan segala potensi yang dimiliki 69 - Volume 4, No. 2, Mei 2015 untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan potensi utama yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Mengarahkan dan mendayagunakan sumberdaya manusia adalah upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja yang
Jurnal Magister Manajemen tinggi dari sumberdaya manusia tidak saja menjadi salah satu tujuan perusahaan atau organisasi tetapi telah menjadi salah satu tujuan pemerintah. Era reformasi dan dampak globalisasi mendorong percepatan perubahan perbaikan kinerja aparatur pemerintah. Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih professional, bermoral, bersih dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan menunjang kelancaran tugas pemerintahan dan pembangunan. Berbagai cara meningkatkan kinerja pegawai dalam suatu organisasi diantaranya dengan meningkatkan motivasi kerja pegawai melalui gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja. Kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakan pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan memiliki dampak signifikan terhadap sikap, perilaku dan kinerja pegawai. Salah satu variabel yang mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan. Yakni gaya kepemimpinan yang dapat memicu semangat dalam bekerja. Dalam suatu organisasi manusia merupakan faktor produksi yang berperan untuk menunjang dalam menggerakan aktivitasnya. Organisasi memerlukan pemimpin yang memiliki kemampuan dan kreatifitas yang tinggi yang dapat mewujudkan tujuan organisasi. Aktivitas dapat berjalan dengan baik apabila pemimpin organisasi dapat memanfaatkan serta mengelola karyawannya dengan sebaik mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk mempertahankan karyawannya yaitu dengan meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Motivasi kerja karyawan pada perusahaan sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan. Pimpinan organisasi merupakan faktor yang dominan karena berfungsi sebagai manajer dan supervisor yang dituntut untuk mampu memberikan motivasi dan arahan kepada pegawainya sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Faktor penentu lain yang dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan yaitu kepuasan kerja. Sebagaimana didefinisikan, kepuasan kerja adalah terpenuhi atau tidaknya keinginan terhadap pekerjaan (Timmreck, 2001 : 203). Kepuasan kerja karyawan berhubungan dengan harapan pegawai terhadap atasan, rekan kerja dan terhadap pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja karyawan akan dapat dicapai apabila semua harapannya dapat dipenuhi dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Rutinitas menjalankan kegiatan yang serupa dalam waktu yang cukup panjang dapat menurunkan motivasi kerja karyawan sehingga akan berujung merosotnya produktifitas yang dihasilkan. Selain ditunjang gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja, karyawan akan mampu melaksanakan tugas atau kegiatannya dengan Volume 4, No. 2, Mei 2015-70
Jurnal Manajemen baik dan optimal apabila ditunjang oleh lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan kerja yang sehat, bersih, nyaman dan menyenangkan dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Karyawan yang bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang baik akan menciptakan produktifitas yang tinggi, sehingga akan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi dan akan sangat besar pengaruhnya terhadap motivasi kerja sehingga kinerja pun semakin maksimal. Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang - orang yang ada didalam lingkungannya. Salah satu permasalahan utama di Meuligo Gubenur Aceh adalah kinerja atau produktifitas kerja yang belum maksimal. Indikasinya seperti masih kurangnya motivasi para karyawan Meuligo dalam bekerja. Hal ini disebabkan oleh banyak factor yang diantaranya adalah : faktor gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja yang masih belum sempurna, yang mana hal tersebut berimbas terhadap kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Fenomena yang terlihat dari segi gaya kepemimpinan terlihat karyawan masih kurang dalam merespon perintah dari pimpinan dan belum diterapkan komunikasi 2(dua) arah baik kritik maupun saran, dari segi kepuasan kerja, berbagai pendapat karyawan yang didapatkan dari hasil wawancara, beberapa karyawan dengan tanggapan yang berbeda belum mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal diantaranya : Karyawan yang sudah lama bekerja belum dipromosikan secara adil dan tidak melihat profesional kerja karyawan dan contoh lain karyawan kurang bertanggungjawab dalam bekerja akibat mereka belum mendapatkan kepuasan dalam bekerja., dan dari segi lingkungan kerja ada beberapa karyawan yang merasa masih ada diskriminasi hubungan sosial antar karyawan. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Karyawan Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Simanjuntak (2005) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Dessler (2009) berpendapat : Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja (prestasi kerja) dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja (prestasi kerja) mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa 71 - Volume 4, No. 2, Mei 2015
Jurnal Magister Manajemen kinerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Motivasi Kerja Menurut Hasibuan (2002: 92), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah. Adapun menurut Manullang (2000: 176) mendefinisikan motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain. Dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki oleh orang tersebut. Menurut pendapat Danim (2004: 2), motivasi adalah sikap dan nilai dasar yang dianut oleh seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak atau tidak bertindak. Motivasi pada prinsipnya merupakan kemudi yang kuat dalam membawa seseorang melaksanakan kebijakan manajemen yang bisa terjelma dalam perilaku antusias, berorientasi pada tujuan, dan memiliki target kerja yang jelas, baik secara individual maupun kelompok.. Selanjutnya Handoko (2001: 252) memberikan pengertian motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Lingkungan Kerja Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah lingkungan kerja. Meskipun faktor tersebut sangatlah penting dan besar pengaruhnya, tetapi masih banyak organisasi maupun perusahaan kurang memperhatikan hal tersebut. Yang disebut lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya kebersihan, musik dan lain-lain. Volume 4, No. 2, Mei 2015-72
Jurnal Manajemen (Nitisemito, 2001: 183), sedangkan menurut (Marbun, 2003 ), lingkungan kerja adalah semua factor fisik,psikologis, social jaringan dan hubungan yang berlaku dalam organisasi dan berpengaruh terhadap karyawan. Dari faktor-faktor tersebut, dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja dapat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sehingga setiap organisasi maupun perusahaan yang ada harus mengusahakan agar faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja dapat diusahakan sedemikian rupa sehingga nantinya pengaruh yang positif bagi perusahaan. Kepuasan Kerja Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam sebuah orgaisasi adalah terciptanya kepuasan kerja para pegawai/ karyawan. Berikut pengertian-pengertian kepuasan kerja menurut beberapa pakar. Kepuasan kerja menurut Susilo Martoyo (1992 : 115), pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Sementara setiap karyawan/ pegawai secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan. Pengertian Kepuasan Kerja menurut Tiffin (1958) dalam Moch. As ad ( 1995 : 104) kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan. Sedangkan menurut Blum (1956) dalam Moch. As ad ( 1995 : 104 ) mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja. Dari batasan - batasan mengenai kepuasan kerja tersebut, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini berarti bahwa konsepsi kepuasan kerja melihatnya sebagai hasil interaksi manusia terhadap lingkungan kerjanya. Di samping itu, perasaan seseorang terhadap pekerjaan tentulah sekaligus merupakan refleksi dari sikapnya terhadap pekerjaan. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda beda sesuai dengan sistem nilai nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya. 73 - Volume 4, No. 2, Mei 2015
Jurnal Magister Manajemen Gaya Kepemimpinan Di dalam mencapai tujuan organisasi, manajemen merupakan proses yang memiliki fungsi-fungsi tertentu, meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian. Secara tersendiri manajemen merupakan proses kerjasama dengan dan melalui orang-orang dan sekelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Dari fungsi perencanaan dan pengorganisasian, kepemimpinan dalam pembahasan ini berada dalam fungsi pemotivasian. Pandangan ini sesuai dengan pendapat Reksohadiprojo dan Handoko (1991 : 285) sebagai berikut : Sebutan pemimpin atau manajer tak perlu dicampuradukkan, sebab kepemimpinan (leadership) adalah bagian tersendiri dari manajemen. Manajer melaksanakan fungsifungsi perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, komunikasi dan pengendalian. Termasuk dalam fungsi-fungsi itu adalah memimpin dan mengarahkan. Pandangan tersebut berbeda dengan pandangan Hersey dan Blanchart (1995 :4) mengenai konsep manajemen dan kepemimpinan sebagai berikut : Kesimpulan yang dapat ditarik dari dua pendapat tersebut yaitu bahwa dalam lingkup yang lebih sempit atau organisasi kepemimpinan sebagai bagian dari proses manajemen dalam mencapai tujuan. Sedangkan dalam lingkup yang lebih luas manajemen merupakan bagian dari kepemimpinan. Artinya kepemimpinan tidak mutlak memerankan semua fungsi manajemen, tetapi sifat dan tujuan ataupun fokus dari kepemimpinan adlah bagaimana seseorang sebagai pemimpin dapat mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lainnya. Dalam kajiannya penulis memfokuskan pada fungsi pemimpin dalam proses memotivasi seperti telah dikemukakan sebelumnya mengenai peran kepemimpinan dalam motivasi. Bagian terpenting dalam hal ini terkait dengan bagaimana seorang pemimpin dapat dan mampu mengarahkan bawahannya dalam mencapai suatu tujuan atau goal yang ditargetkan untuk dicapai. Gaya kepemimpinan adalah corak kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya dipengaruhi oleh berbagai patern (Wursanti, 2003:200), antara lain : patern pendidikan, patern pengalaman, patern usia dan patern karakter (tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut. METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Meuligo Gubenur Aceh. Adapun objek penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi serta kinerja karyawan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Meuligo Gubernur Aceh Volume 4, No. 2, Mei 2015-74
Jurnal Manajemen berjumlah 138 orang. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus karena mengikutsertakan seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah analisis jalur ( path analysis). Asumsiasumsi standar yang harus dipenuhib sebelum membangun model path analysis antara lain: (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada multikolinaritas; dan (6) semua variable terukur, minimal dalam skala interval. Gambar 1. Diagram Jalur HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Meuligo Gubernur Aceh Hasil penelitian secara simultan variabel gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (45,275 > 2,682) pada tingkat signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan 75 - Volume 4, No. 2, Mei 2015 gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa gaya kepemimpinan yang dimliki oleh karyawan pada Meuligo Gubernur Aceh dapat berdampak terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan, kemudian kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan juga dapt berdampak terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan serta lingkungan kerja yang dirasakan oleh karyawan dapat berdampak terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Pengaruh Parsial Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Gaya kepemimpinan secara positif berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel gaya kepemimpinan juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,453. Pengaruh Parsial Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Kepuasan kerja secara positif berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel kepuasan kerja juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,271. Pengaruh Parsial Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Jurnal Magister Manajemen Hasil penelitian terhadap variabel lingkungan kerja dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel lingkungan kerja juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,248. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Meuligo Gubernur Aceh Pada Meuligo Gubernur Aceh Hasil penelitian simultan variabel gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (28,977 > 2,682) pada tingkat signifikansi 0,000. Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh Hasil pengujian hipotesis terhadap variabel gaya kepemimpinan secara positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Meuligo Gubernur Aceh Hasil penelitian terhadap variabel kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh Meuligo Gubernur Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang sebesar 0,003 < 0,05 (2% <5%). Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh Hasil penelitian terhadap variabel Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,002 < 0,05 (1% < 5%). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Meuligo Gubernur Aceh. 2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Meuligo Gubernur Aceh. 3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa motivasi kerja karyawan juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan pada Meuligo Gubernur Aceh. 4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja karyawan Meuligo Gubernur Aceh. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan motivasi kerja karyawan pada Meuligo Gubernur Aceh berdasarkan variabel gaya kepemimpinan, hendaknya yang perlu diperhatikan adalah pimpinan harus lebih banyak melakukan Volume 4, No. 2, Mei 2015-76
Jurnal Manajemen komunikasi dengan karyawan mengenai pekerjaan, kecuali dalam hal-hal tertentu saja yang dianggap penting, sehingga mampu meningkatkan motivasi kerja menjadi lebih baik lagi. 2. Kepuasan kerja pegawai pada Meuligo Gubernur Aceh yang perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan upah yang diberikan hendaknya dapat dibuat sama dengan upah teman yang lain di bagian lain, sehingga terjadi persamaan kompensasi yang diterima oleh karyawan. 3. Masalah lingkungan kerja hendaknya juga menjadi perhatian pimpinan, terutama lingkungan kerja harus dapat memberikan rasa aman bagi semua karyawan, sehingga karyawan merasa betah dalam bekerja dan membuat karyawan menjadi lebih termotivasi. 4. Dalam rangka meningkatkan motivasi kerja karyawan, hendaknya perlu mendapatkan perhatian adalah bagi yang tidak mempunyai tempat tinggal hendaknya pihak Meuligo Gubernur Aceh menyediakan mess untuk tempat tinggal. DAFTAR KEPUSTAKAAN Dessler, G. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1.Edisi 7. PT. Prenhallindo. Jakarta. DesslerElzi, S, Hamidah, dan Muhammad, Faisal,R. (2007). Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja. Flippo, E.B. (1994). Manajemen Personalia. Jilid 2. Edisi Keenam. Editor : Alfonso Sirait. Penerbit Erlangga. Jakarta Fuad Mas ud,(2004), Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Furtwengler, D. (2003). Penuntun Sepuluh Menit Penilaian Kinerja. (Alih Bahasa : Fandy Tjiptono). Penerbit Andi. Yogyakarta. Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Handoko. Hani T. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Yogyakarta. BPFE Universitas Gadjah Mada Istijanto. (2006). Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-dimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, (1995). Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Erlangga,Jakarta. Lleras, Christy (2011) Path Analysis Pennsylvania State University University Park Pennsylvania USA Mangkuprawira, S. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Edisi 2. Ghalia Indonesia. Jakarta. Manullang, M. (2000). Manajemen Personalia. Edisi 3. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Moch. As ad, (1995). Psikologi Industri. Jakarta: Liberty. Ruky, AS. (2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Robbin. (2003). Alih Bahasa Yusuf Udaya, Teori Organisasi & Struktur Organisasi. Jakarta Robbins, Stephans. (1996), Organization Bahaviour, Seventh Edition, A Simon & Schuster Company, Englewood Cliffs, New Jersey 07632. Reksohadiprodjo, Sukanto dan Handoko H.T. (2001) Organisasi Perusahaan : Teori Struktur dan Perilaku. Edisi kedua. Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada. Robbins, Stephans. (1994). Organization Theory, Structure, Design and Application, Alih Bahasa Yusuf Udara, Arean, Jakarta. Safaria, Triantoro. (2004). Kepemimpinan Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Stoner, J.A.F dan R.E. Freeman. ( 1994). Manajemen. Jilid 1. Edisi Kelima. Intermedia. Jakarta. Suprihanto. (2006). Prestasi Kerja. www.google.com. [12 Januari 2009]. Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan pertama. Yogyakarta : YKPN. Siagian, S.P. (1995), Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta : Rineka Cipta. Sarwono, Jonathan.(2010). Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sitepu, Nriwana SK.(1994). Analisis Jalur. Bandung: Jurusan Statistik, FMIPA Univeristas Padjadjaran. 77 - Volume 4, No. 2, Mei 2015
Jurnal Magister Manajemen Susilo Martoyo, 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : BPFE. Umar, H. (1999). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wahjosumidjo. (1994). Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Grafindo. Jakarta. Winardi, J. (2001). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Wursanti, Ig. (2003). Dasar -Dasar Ilmi Organisasi. Yogyakarta : PT. Andi Offset Yukl, Gary. (2005). Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Kelima. PT. Indeks, Jakarta. Yammarino, F.J., W.D. Spangler & B.M. Bass (1993), Transformational Leadership and Performance: A longitudinal investigation. Leadership Quarterly, Vol.4, No. 1, pp.81-102. Volume 4, No. 2, Mei 2015-78