STUDI KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA MOTOR DI KECAMATAN LASUSUA KABUPATEN KOLAKA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Epidemiologi Kecelakaan Lalu Lintas PERTEMUAN 9 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan kendaraan, salah satunya berupa kendaraan bermotor. Semakin meningkatnya penggunaan alat transportasi maka akan

ABSTRAK. Kata kunci : kecelakaan, lalulintas, tingkat pemahaman aturan lalulintas, pemodelan dan prediksi kecelakaan

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

KARAKTERISTIK PENGEMUDI DAN MODEL PELUANG TERJADINYA KECELAKAAN BUS ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan sekitar 50 juta jiwa mengalami luka berat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Yuda Rizky, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

MODEL PELUANG KECELAKAAN SEPEDA MOTOR BERDASARKAN KARAKTERISTIK PENGENDARA (Studi Kasus: Surabaya, Malang dan Sragen)

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. banyak menyita perhatian masyarakat dan menjadi masalah yang semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk melayani pergerakan manusia dan barang secara aman, nyaman,

pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang

BAB I PENDAHULUAN. transportasi pribadi khususnya sepeda motor guna mempercepat dan

BAB VI PENUTUP. Labuan Bajo Manggarai Barat NTT, maka dapat disimpulkan: 1) Berdasarkan kelengkapan pengendara kendaraan sepeda motor di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESIAPSIAGAAN SAFETY DRIVING PADA PENGEMUDI MOBIL PRIBADI DI RUTE TOL CIPALI (CIKOPO PALIMANAN)

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Cedera atau trauma adalah permasalahan yang berkembang

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

HASIL ANALISIS DATA KECELAKAAN UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini manusia dituntut untuk bisa berpindah-pindah tempat dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang semula didominasi oleh penyakit infeksi atau menular bergeser ke penyakit non

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA SOPIR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini kondisi jalan serta cuaca turut berperan (Bustan, 2007).

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang-undang

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Retno Murti

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI JALAN LAKSDA ADISUCIPTO, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang luas yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PENGARUH USAHA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI RESIKO LAKALANTAS DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR SMP DAN SMA DI KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

BAB 1 PENDAHULUAN. 30 juta orang terbunuh akibat kecelakaan jalan (road crashes). Kajian terbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu ilmu tentang mengantisipasi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. mencapai tujuan nasional (Lemhannas,1997). Mencermati kondisi masyarakat

EVALUASI KECELAKAAN LALULINTAS SELAMA MUDIK LEBARAN MELALUI JALUR DARAT DI INDONESIA TAHUN 2015 DAN 2016

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

Daftar Lampiran. A. Latar Belakang 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepeda motor saat ini menjadi super booming, dan menjadi alat angkut

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri.

BAB I. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

KARAKTERISTIK KECELAKAAN DAN SOLUSI PENANGANAN UNTUK MENGURANGI ANGKA KECELAKAAN DI KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra suatu negara ditunjukkan oleh citra sistem lalu lintas di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TIXJAUAX PUSTAKA. Sekarang ini pola arus lalu lintas jalan raya di Yogyakarta umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terjadi di kota-kota besar di negara-negara sedang berkembang. Di Indonesia

Transkripsi:

STUDI KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA MOTOR DI KECAMATAN LASUSUA KABUPATEN KOLAKA UTARA ABSTRAK Nasruddin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Kesehatan Masyarakat Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang tidak diharapkan atau tidak adanya unsur kesengajaan yang melibatkan kendaraan bertabrakan dengan benda lain dan kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/tbc.prevalensi kasus kecelakaan lalu lintas tercatat 110 orang diakhir Bulan Desember 2013. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran distribusi kelalaian pengendara motor, kondisi kendaraan dan kondisi jalan terhadap kecelakaan lalu lintas. Jenis penelitian secara deskriptif, populasi penelitian sebanyak 110 orang. Sampel adalah orang yang ditemui, sebanyak 38 orang, yang ditarik secara accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan uji statistik frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas adalah respoden yang lalai sebanyak 30 orang. Responden yang kecelakaan karena kondisi kendaraan yang layak sebanyak 22 orang, dan responden yang paling sering mengalami kecelakaan pada jalan yang bururk sebanyak 20 orang. Kesimpulan penelitian bahwa kecelakaan banyak terjadi akibat kelalaian pengendara, kondisi kendaraan tidak layak pakai, dan kondisi jalan yang buruk. Keyword : Kecelakaan lalu lintas, kelalaian pengendara, kondisi kendaraan,kondisi jalan. PENDAHULUAN Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang meningkat dari tahun ketahun merupakan faktor pendukung meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas. Kepadatan lalu lintas (volume kendar aan), musim (kemarau/penghujan) jenis kendaraan, bermotor, waktu (gelap/terang), perilaku berkendara yang aman (safety riding) kondisi kendaraan merupakan beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan kendaraan bermotor ini dapat mempengaruhi pengendara menjadi trauma akibat kecelakaan tersebut ataupun sampai meninggal. Menurut konsep Epidemiology Triad, faktor host adalah manusia atau perilaku manusia dalam berkendara, yang dimaksud adalah tingkah laku pengendara yang tidak sesuai aturan yang telah

ditetapkan dalam undang-undang tentang lalu lintas dijalan, sedangkan agent-nya adalah energi fisik kendaraan bermotor yaitu kondisi kendaraan atau kualitas kendaraan dalam hal jaminan mutu ketahanan lama atau tidaknya suatu kendaraan bertahan (tidak cepat rusak) dan faktor lingkungan adalah keadaan jalan yaitu keadaan jalan yang tidak sepantasnya dilalui (rusak) atau tidak rata dan bergelombag gelombag, serta musim, cuaca dan lingkungan sosial yang tidak menetap (Indriani dan Indawati, 2006). Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan keselamatan di jalan dengan melalui program aksi kendaraan berkeselamatan seperti kepatuhan pengoperasian kendaraan, penyelenggaraan perbaikan prosedur uji berkala dan uji tipe, penanganan overloading, penghapusan kendaraan ( scrapping ), dan pengembangan desain kendaraan bermotor yang bertujuan untuk meningkatkan teknologi keselamatan kendaraan. Langkah strategis meningkatkan keselamatan transportasi jalan dalam rangka turut mewujudkan zero accident (mencegah kecelakaan) diantaranya dengan menerapkan jaminan keselamatan penggunaan sarana angkutan agar memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan kendaraan. Berkaitan dengan jaminan keamanan dan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan, maka perlu dilakukan pengujian kendaraan secara cermat dan dilakukan oleh tenaga yang profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sejalan dengan permasalahan yang diuraikan tersebut, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2010), keterlibatan kecelakaan sepeda motor juga menempati proporsi yang tertinggi, yaitu sebesar 67,9%. Adanya berbagai permasalahan sepeda motor tersebut menunjukkan bahwa sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling rentan terhadap kecelakaan. Oleh karena itu penanganan keselamatan jalan raya, dalam hal ini persoalan kecelakaan sepeda motor, merupakan masalah yang harus diantisipasi dan diselesaikan sejak dini sebelum berkembang menjadi suatu masalah yang lebih besar lagi. Penanganan masalah kecelakaan pada dasarnya dapat melalui pendekatan rekayasa lalulintas, pendidikan berlalulintas, dan penegakan hukum (Asian Development Bank, dalam suraji dan sulistio, 2010). Berdasarkan permasalahan tersebut, penyebab kecelakaan lalulintaps jalan raya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor jalan dan lingkungan. Pada dasarnya penyebab kecelakaan dapat dirinci lagi lebih dalam yang terkait dengan karakteristik dan perilaku pengendara. Indikator yang termasuk dalam faktor manusia meliputi kedisiplinan, keterampilan, konsentrasi, kedewasaan, kecepatan, emosi, kelelahan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) serta aspek-aspek lain yang terkait dengan perilaku pengendara. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif yakni untuk melihat gambaran kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Lasusua. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 110 orang yang mengalami

kecelakaan lalu lintas di awal Tahun 201 yang berada di Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Utara KecamatanLasusua. Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang mengalami kecelakaan sebanyak 38 orang, yang di tarik secara Accidental Sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Para Pengendara Motor di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Umur (tahun) N % 1-20 21-30 31-0 1-9 >51 10 16 5 6 1 26.3 2.1 13.1 15.8 2.6 Total 38 100.0 Berdasarkan tabel 1 di atas diperoleh bahwa jumlah terbesar yang mengalami kecelakaan lalu lintas adalah responden yang berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau 2.1% dan jumlah terkecil adalah umur >51 tahun yaitu sebanyak 1 orang atau 2.6%. Jenis Kelamin Pengendara motor di Kecamatan LasusuaKabupaten Kolaka Utara Jenis Kelamin n % Laki-laki Perempuan 3 89.5 Dari tabel 2 di atas diperoleh bahwa jenis kelamin para responden sebagian besar yang kecalakaan adalah Laki-laki yaitu 3 orang atau 89.5% sedangkan perempuan sebanyak atau %. Pendidikan Pengendara Motor di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Tingkat Pendidikan n % Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA D3/S1 3 2 13 16 7.9 5.3 3.2 2.1 Total 38 100,0 Sumber : data primer Berdasarkan Tabel 3 di atas diperoleh bahwa tingkat pendidikan responden yang mengalami kecelakaan lalu lintas lebih banyak tamat SMA dengan jumlah 16 orang atau 2.1% dan paling sedikit tamat SD yaitu sebanyak 2 orang atau 5.3%. Pekerjaan di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Status Pekerjaan n % Petani Nelayan PNS Wiraswasta Pelajar/mahasiswa 12 9 9 31.6 23.7 23.7 Total 38 100,0 Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa para responden yang paling tinggi angka kecelakaannnya adalah petani sebanyak 12 orang atau 31.6% dan terendah adalah PNS sebanyak orang atau %.

Kelalain Pengendara Motor di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Kelalaian Pengendara n % Tidak lalai Lalai 8 30 21.1 78.9 Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh bahwa jumlah responden paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas adalah respoden yang lalai sebanyak 30 orang atau 78.9% dan responden yang tidak lalai berkendara sebanyak 8 orang atau 21.1%. Kondisi Kendaraan di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Kondisi kendaraan n % Layak tidak layak 22 16 57.9 2.1 Berdasarkan tabel 6 di atas Kondisi kendaraan para responden sebagian besar yang mengalami kecelakaan adalah kendaraan yang layak dikendarai sebanyak 22 orang atau 57.9% dan kendaraan responden yang tidak layak dikendarai adalah sebanyak 16 orang atau 2.1%. Kondisi Jalanan di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Kondisi jalan n % Baik Buruk 18 20 7. 52.6 Berdasarkan tabel 7 di atas data yang diperoleh dari para responden bahwa jumlah yang paling sering mengalami kecelakaan adalah di jalan yang bururk sebanyak 20 orang atau 52.6% dan dijalan yang baik sebanyak 18 orang atau 7.%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan Study Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara Motor Tahun 201 kecamatan Lasusua di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kelalaian pengendara adalah sebanyak 30 orang (78.9%) yang lalai dan sebanyak 8 orang (21.1) yang tidak lalai berkendara. Kelalaian yang menyebabkan kecelakaan ini sangatlah sering terjadi pada pengendara disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi saat mengemudi dijalan raya, maka untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas atau mengurangi kelalaian yang terjadi perlulah berhati-hati dan fokus pada saat mengemudi serta beristirahatlah dahulu jika anda mengantuk, lelah, dan jangan sering ngebut.

2. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi kendaraan adalah sebanyak 22 orang (57.9%) menggunakan kendaraan yang layak dan sebanyak 16 orang (2.1%) menggunakan kendaraan yang tidak layak. Pada dasarnya kendaraan sepeda motor adalah susunan dari beberapa mesin yang telah dirancang pembuatannya. Mengenai hal tersebut bahwa jika memiliki kendaraan sepeda motor janganlah sering diubah-ubah modelnya atau (modifikasi) karena itu mempengaruhi umur mesin kendaraan. Begitupun sebelum mengemudi perlulah diperiksa semua bagian-bagian pada motor terutama pada mesin, rem, lampu, ban, gigi roda, spion harus lengkap, lampu sein, dan oil mesin. 3. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi jalan adalah sebanyak 20 orang (52.6%) pada jalan yang buruk dan sebanyak 18 orang (7.%) pada jalan yang baik. Jalanan sangat berperan penting dalam melakukan kegiatan perjalanan pada setiap pengendara terutama pada mobil, sepeda motor, dan pejalan kaki. Dari ketiga kriteria tersebut dapat dilihat bahwa yang paling sering kecelakaan akibat dari kerusakan jalan itu adalah sepeda motor karena biasanya kendaraan sepeda motor sering ngebut apa lagi dalam kondisi mengangkut barang bawaan yang diantar pada suatu tempat ingin cepat sampai karena memburu waktu sehingga tidak perhatikan jalanan yang dilalui. Saran Diharapkan dapat dijadikan data atau informasi bagi pengembangan penelitian berikutnya. Perlu memperhatikan kondisi jalan, kelalaian, kondisi motor sebelum mengendara untuk keselamatan diri sendiri. DAFTAR PUSTAKA Admin. 2013. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal transportasi. Humaspolresbantul.blogspot.com. Di Akses 20 Februari 201. Adnan, Surma. 2010. Analisis Faktor- Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jurnal Rekayasa Sipil. Volume, No.3 2010 ISSN 1978 5658. Bustan, M. N. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Penerbit Rineka Cipta, 2007. Dharma,2009. Identifikasi Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal mahasiswa Teknik Sipil Upp. Di akses. 18 Maret 201. Effendy dkk. 2010. Indikator Faktor Manusia Terhadap Kecelakaan Sepeda Motor. Jurnal Transportasi. Vol. 10 No. 2:125-13. Fatmariyati. 2010. Gambaran Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas di RSUD Ende NTT tahun 2010. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.

Gorontalo Post, 11 Januari 2012. Setahun, 128 Orang Meninggal Lakalantas.Hlm 9 Indawati, Indriani. 2006. Model Hubungan dan Estimasi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 22, No. 3:100-106. Indriana. 2005. Stres Akibat Kecelakaan. Makalah. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Ponegoro. Semarang. Undang-undang No. 22 tahun 2009 Bab I pasal 3 ayat 10. Undang-undang No. 80 tahun 2002 Bab II pasal ayat 2. Yanti, Gobel. 2011. Epidemiologi Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Epidemiologi Kecelakaan. Wordpress.com. diakses 02 april 201. Jurnal, Bogor, 10 October 2009 oleh Meisa Almas Rubrik BOGOR CENTRUM Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik oleh Setiyaningsih. Dephub, 2006. Kartika Metta. 2009. Gambaran Kejadian Dan Faktor Penyebab Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara Sepeda Motor di Depok Jurnal Fkm UI. 2008. Sulistio, Suraji. 2010. Model Kecelakan Sepeda Motor Pada Suatu Ruas Jalan. Jurnal Transportasi. Vol. 10 No. 1:53-6. See more at: http://www.bin.go.id/awas/detil/197//21/03 /2013/kecelakaan-lalu-lintas-menjadipembunuh-terbesarketiga#sthash.ZEwejKBe.dpuf Tahir, Anas. 2006. Studi Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Surabaya. Mektek. Vol. 8 No. 2:91-99. Undang-undang 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (Online) di Akses 18 Februari 201.