1 BAB TERMODINAMIKA Contoh 14.1 P (kpa) 300 A B Suatu gas dalam wadah silinder tertutup mengalami proses seperti pada gambar. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas untuk (a) proses AB, (b) proses BC, (c) proses CA, dan (d) keseluruhan proses ABCA. 100 C E D 0 25 100 V(L) Penyelesaian : (a) Usaha dari A ke B sama dengan luas ABDE dan bertanda positif karena arah proses ke kanan (V B > V A ). W AB = luas ABDE = AB x BD = (100 25) L x (300 kpa) W AB = (75 x 10-3 m 3 )(300 x 10 3 )Pa = 22.500 J. (b) Usaha dari B ke C sama dengan negatif luas BCED proses ke kiri (V C V D ). W BC = - luas BCED = - ½ (CE + BD) ED W BC = - ½ (100 + 300) kpa x (100 25) L W BC = - ½ (400) x 10 3 Pa x 75 x 10-3 m 3 = -15.000 J. (c) Usaha dari CA sama dengan nol karena CA dengan sumbu V tidak membentuk bidang (luasnya = 0). (d) Usaha keseluruhan proses (ABCA) sama dengan usaha proses AB + usaha proses BC + usaha proses CA, yaitu : W ABCA = W AB + W BC + W CA = 22.500 15.000 + 0 = 7.500 J. Usaha keseluruhan proses dapat juga dihitung secara langsung. W ABCA = (luas ABDE) (luas BCED) + (luas CA) = luas ABCA W ABCA = AC x ½ AB = (300 100) L x ½ (100 25) kpa W ABCA = 200 x 10-3 m 3 x ½ (75) x 10 3 Pa =7.500 J. Catatan : Rangkaian proses yang keadaan akhirnya sama dengan keadaan awal disebut siklus. Usaha yang dilakukan oleh sistem untuk satu kali siklus sama dengan luas bidang yang dilingkupi oleh siklus tersebut dalam diagram PV. Contoh 14.2
2 P(kPa) 202 A a b 91 B V(L) 48 106 Dalam dua percobaan terpisah, suatu gas helium memiliki keadaan awal yang sama (A) dan keadaan akhir yang sama (B) akan tetapi prosesnya berbeda. Percobaan pertama mengikuti jalur (a) yang terdiri dari proses isokhorik dan proses isobarik sedangkan percobaan kedua mengikuti jalur (b) berupa proses isotermal seperti pada gambar. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas melalui percobaan pertama dan kedua. Penyelesaian Pada jalur (a) proses yang melakukan usaha adalah proses isobarik sedangkan proses isokhorik tidak menghasilakan usaha, sehingga W a = W V + W P = 0 + (91 kpa)(106 48) x 10-3 m 3 = 5,3 kj. Pada jalur (b), gas melakukan proses isotermal. Mengingat data P dan V keadaan awal dan akhir diketahui, maka usaha dihitung dengan menggunakn Persamaan (14.3) sebagai berikut. W b = W = nrt In V 2 = P 2 V 2 In V 2 V 1 V 1 Wb = (91 kpa)(106 x 10-3 m 3 ) In 106 L = 7,7 kj 48 L Tampak bahwa usaha yang dilakukan oleh gas berbeda apabila proses yang dilakukan oleh gas tergantung pada detail proses yang ditempuh. Contoh 14.3 Suatu sistem berupa 0,12 mol gas ideal dihubungkan dengan reservoir termal untuk menjaga suhu konstan ( isotermal) pada 9,8ºC. Sistem memiliki volume awal V 1 = 1,3 L dan melakukan usaha W = 14 J. Berapakah (a) volume akhir V 2 dan (b) tekanan akhir P 2? Data yang akan digunakan adalah n = 0,12 mol, T =9,8 +273 = 283 K, V 1 = 1,3 x10-3, dan R = 8,31 J/mol K. (a) Gunakan Persamaan (14.3) untuk menentukan V 2 W = nrt In V 2 atau In V 2 = W V 1 V 1 nrt In V 2 = 14 = 0,05 V 1 0,12 x 8,31x283 V 2 = e 0,05 = 1,05 V 1 Volume akhir V 2 = 1,05 V 1 = 1,05 x 1,3 L =1,4 L (b) Gunakan persamaan keadaan gas ideal untuk menentukan tekanan akhir P 2 P 2 = nrt = (0,12)(8,31)(283) = 2,1 x 10 5 Pa = 2 atm V 2 14 x 10-3 Contoh 14.4
3 Rasio pemampatan suatu mesin disesel adalah 15 : 1, yang berarti setelah pemampatan volume gas menjadi 1 dari 15 awalnya. Jika tekanan awal P 1 = 1,01 x 10 5 Pa dan suhu awal T 1 = 300 K, tentukan tekanan akhir P 2 dan suhu akhir T 2. Udara dianggap sebagai gas ideal dengan konstanta Laplace 1,40 dan proses terjadi secara adiabatik. Dari persamaan (14.4) diperoleh bahwa: (-1) T 1 V 1 = T 2 V (-1) 2 atau T 2 = T V2 1 V1 T 2 = (300 K)(15) 0,4 = 886 K =613ºC Sedangkan tekanan P 2 ditentukan sebagai berikut. P 1 V I = P 2 V 2 atau P 2 =P V2 1 V 1 P 2 = (1,01 x 10 5 Pa )(15) 1,4 = 44,8 x 10 5 Pa = 44 atm y y 2 Contoh 14.5 Suatu sistem menyerap kalor Q dari lingkungan sebesar 1500 J. Tentukanlah perubahan energi dalam U bila (a) sistem melakukan usaha 2200 J terhadap lingkungan dan (b) lingkungan melakukan usaha 2200 J terhadap sistem. (a) Sesuai dengan perjanjian tanda, maka Q = +1500 J (sistem menerima kalor) dan W = +2200 (sistem melakukan usaha). Hukum pertama termodinamika menyatakan: U = Q W = 1500 2200 =-700 J. Tanda negatif untuk U berarti energi dalam sistem berkurang sebesar 700 J. (b) Sekarang W = -2200 J karena sistem menerima usaha dari lingkungannya. Dengan demikian dapat ditulis : U =Q W = 1500 (-2200) = +3700 J. Tanda positif untuk U berarti energi dalam sistem bertambah sebesar 3700 J.
4 Contoh 14.6 P 8x10 4 Pa b d 3x10 4 Pa a c 0 2,0x10-3 m 3 5,0x10-3 m 3 Dalam diagram PV pada gambar ditunjukkan beberapa lintasan (proses) termodinamika. Pada lintasan ab sistem menerima kalor sebesar 150 J, dan pada proses bd sistem menyerap kalor sebesar 600 J. V Tentukanlah (a) perubahan energi dalam untuk proses ab, (b) perubahan energi dalam untuk proses abd, dan (c) total kalor yang diserap oleh gas untuk proses acd. (a) Tidak ada perubahan volume selama proses ab,sehingga W ab = 0. Kalor Q ab = 150 J (sistem menyerap kalor), maka U ab =U ab = Q ab W ab =150 0 =150 J. (b) Proses bd terjadi pada tekanan tetap, sehingga usaha luar sama dengan W bd = P(V 2 V 1 ) = (8,0x10 4 Pa)(5,0x10-3 m 3 2,0x10-3 m 3 ) = 240 J. Total usaha untuk proses abd sama dengan W abd = W ab + W BD = 0 +240 =240 J Total kalor untuk proses abd sama dengan Q abd =Q ab + Q bd = 150 +600 =750 J. Perubahan energi dalam untuk proses abd sama dengan U abd = Q abd W abd = 750 240 = 510 J. (c) Perubahan energi dalam tidak tergantung pada lintasan, sehingga U acd = U abd = 510 J Usaha untuk proses acd sama dengan W acd = W ac + W cd = P (V 2 V 1 ) + 0 W acd = (3x10 4 Pa)(5,0x10-3 m 3 2,0x10-3 m 3 ) = 90 J. Sesuai dengan hukum pertama termodinamika, maka diperoleh Q acd = U acd + W acd = 510 + 90 = 600 J. Contoh 14.7 Sejumlah 0,0401 mol gas ideal mengikuti suatu siklus seperti pada P Gambar. Diketahui P 0 = 100 kpa dan V 0 = 1 L. Lintasan a adalah 2 Isokhorik, lintasan b linear, dan lintasan c adalah isobarik. Kapa- 3P 0 sitas kalor molar gas C V = 12,46 J/mol K dan C P = 20,77 J/mol b K. Tentukanlah usaha W, kalor Q, dan perubahan energi dalam 2P 0 a Untuk proses a,b,c dan siklus abc. Gunakan tetapan umum gas R = 8,31 J/mol K P 0 c V 0 2V 0
Proses a adalah isokhorik, maka W a = 0. Usaha selama proses b adalah luas daerah di bawah lintasan b: W b = ½ (3P 0 + P 0 )(2V 0 V 0 ) = 2P 0 V 0 = 2( 100 kpa)(1 L) =200 J. Proses c (isobarik) menghasilkan usaha negatif sebesar: W c =-P 0 V 0 = -(100 kpa)(1l) =-100 J Usaha satu siklus adalah W abc = W a +W b + W c = 100 J Sebelum menghitung jumlah kalor yang diserap oleh gas, kita tentukan lebih dahulu suhu untuk keadaan 1,2 dan 3 dengan menggunakan persamaan keadaan gas ideal. T 1 = P 0 V 0 = (100 kpa)(1 L) = 300 K nr ( 0,0401 mol)(8,31 J.mol K) Dengan cara yang sama diperoleh T2 = 900 K dan T3 = 600 K. Kalor yang diserap untuk setiap proses adalah: Q a = nc v (T 2 T 1 ) = (0,0401)(12,46)(900 300) =300 J. Q c = nc p (T 1 T 2 ) = (0,0401)(20,77)(300 600) = -250 J. 5 Karena proses b bukan isokhorik atau isobarik, maka Qb tidak dapat dihitung dengan menggunakan data kapasitas kalor molar sehingga akan dihitung dengan menggunakan hukum I termodinamika. Perubahan energi dalam untuk setiap proses adalah: U a = Q a W a = 300 0 = 300 J. U c = Q c W c = -250 (-100)= -150 J. Mengingat perubahan energi dalam untuk satu siklus sama dengan nol, maka: 0 = U a + U b +U c = 300 +Ub 150 Ub = -150 J Sekarang kalor untuk proses b dapat ditentukan, yaitu: Q b = U b +W b = -150 +200 = 50 J Dengan demikian kalor yang diserap gas untuk satu siklus adalah: Q abc =Q a +Q b +Q c = 300 + 50 250 = 100 J. Contoh 14.8 Sebuah mesin mengambil kalor 10 000 J dari suatu reservoir bersuhu tinggi 1000 K dan melakukan usaha sebesar 2500 J. Jika reservoir bersuhu rendah memiliki suhu 600 K, tentukanlah (a)efisiensi nyata dan (b) efisiensi teoritis (maksimum)mesin tersebut. Data yang diperoleh dari soal adalah Q1 = 10 000 J, T1 = 1000 K, W = 2500 J, dan T2 = 600 K. (a) efisiensi nyata mesin dihitung dengan persamaan (14.9): = W x 100% = 2500 x 100% = 25% Q1 10 000 (b) efisiensi teoritis (maksimum) dihitung dengan Persamaan (14.20): = 1 T2 x 100% = 1 600 x 100% = 60% T1 1000 Pada kenyataannya, efisiensi mesin selalu lebih kecil daripada efisiensi teoritis. Efisiensi teoritis adalah efisiensi Carnot
6 Contoh 14.9 Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 800 K mempunyai efisiensi maksimum 40%. Agar efisiensi maksimumnya naik menjadi 50%, berapakah seharusnya suhu reservoir suhu tinggi? Kita tentukan dahulu T2 dengan menggunakan data T1 =800 K dan 1 = 40 % sebagai berikut. = (1 T2 ) 100% atau 40% = (1 T2) 100% T1 800 0,4 = 1 T2 atau T2 = 0,6(800)= 480 K. 800 Agar efisiensi menjadi 2 = 50% untuk T2 = 480 K, maka nilai T1 dapat dihitung sebagai berikut. = (1 - T2 ) 100% atau 50% = (1 480 )100% T1 T1 T1 = 480 = 960 K. 0,5 Temperatur suhu tinggi harus dinaikkan menjadi 960 K. Contoh 14.10 Kalor mengalir secara spontan sebesar 1500 J dari reservoir panas bersuhu 500 K menuju reservoir dingin bersuhu 300 K. Tentukan perubahan entropi jagat raya jika dianggap tidak ada perubahan yang lain terjadi. Data yang diperoleh dari soal adalah Q1 = -1500 J, T1 = 500 K, Q2 = 1500 J dan T2 = 300 K. S jagat raya = S1 + S2 = Q1 + Q2 = -1500 + 1500 T1 T2 500 300 = -3 J/K + 5 J/K =2 J/K Contoh 14.11 Sebuah kulkas memiliki koefisien perfomansi 6,0. Jika suhu ruang di luar kulkas adalah 28ºC, berapa suhu paling rendah di dalam kulkas yang dapat diperoleh? Koefisien perfomansi maksimum diperoleh sebagai berikut: K P = T2 T1 T2 Dengan T1 adalah suhu tinggi dan T2 adalah suhu rendah. Persamaan di atas dapat diatur garsuhu rendah T2 terdapat di kiri persamaan. (K p )T1 (K P )T2 = T2 (K P )T1 = (1 +K P )T2
7 T2 = TP x T1 TP +1 Dari soal diketahui T1 = (28 +273)K = 301 K dan K P = 6,0 sehingga suhu paling rendah di dalam kulkas T2 dapat dihitung. T2 = 6,0 x (301 K) = 258 K atau -15ºC