LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

KIMIA ELEKTROLISIS

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

MODUL SEL ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Sulistyani, M.Si.

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

ABSTRAK. yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. sebesar 46,14 volt.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Elektrokimia. Sel Volta

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Hasil Penelitian dan Pembahasan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KECIL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

Handout. Bahan Ajar Korosi

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

REAKSI ELEKTROKIMIA (SEL GALVANI ATAU SEL VOLTA)

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

Bab 2. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. A. Penyetaraan Reaksi Redoks B. Sel Elektrokimia C. Sel Elektrolisis D. Korosi dan Pengendaliannya

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2. Logam Mg dapat digunakan sebagai pelindung katodik terhadap logam Fe. SEBAB Logam Mg letaknya disebelah kanan Fe dalam deret volta.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

SEL ELEKTROLISIS. Tujuan: Mengetahui Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG, dan ΔS. Widya Kusumanngrum ( ) Program Studi Pendidikan Kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

Bab 3 Metodologi Penelitian

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA. Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

Bab IV Hasil dan Pembahasan

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

Elektron maksimal: 2(3 2 ) = Elektron maksimal: 2(4 2 ) = 32 elektron = elektron terakhir: 2 golongan II A 10 sisa 10

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

Tinjauan Pustaka. II.1 Kimia dan Listrik

Tabel 4.1. Materi Kimia dalam KTSP yang Dilakukan dengan Praktikum

I. Tujuan. Dasar Teori

SILABUS DAN PENILAIAN

Bab III Metodologi Penelitian

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN AIR GARAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Muh. Ali Usman 1, Muhammad Hasbi 2, Budiman Sudia 3

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061) 4. Nur Azizah Apriani (1113016200064) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

I. ABSTRAK Sel galvani adalah bagian dari reaksi elektrokimia yang menghasilkan arus listrik. sel ini dapat merubah energi kimia menjadi energi listrik atau reaksi redoks menghasilkan arus listrik, biasanya sel ini terjadi dalam baterai. Dalam sel galvani ini, reaksi redoks berlangsung pada elektrode-elektrode. Elektrode tempat terjadi reaksi oksidasi disebut anode. Elektrode tempat terjadi reaksi reduksi disebut katode. Arus listrik pada sel volta disebabkan karena elektron mengalir dari elektrode negatif ke elektrode positif, hal itu disebabkan adanya perbedaan potensial antara kedua elektrode. Pada percobaan ini membahas tentang jembatan garam, fungsinya dan perbedaan nilai voltase yang dihasilkan pada jembatan garam yang terbuat dari agar-agar dan beberapa jenis buah-buahan seperti buah mangga, bengkoang dan melon. Dengan menggunakan elektrode Fe dan Cu serta larutan FeSO4 dan CuSO4. Kata Kunci: Sel Galvani, jembatan garam dan voltase. II. PENDAHULUAN Reaksi elektrokimia dapat dibagi menjadi dua kelas yang menghasilkan arus listrik (proses yang terjadi dalam baterai) dan yang dihasilkan oleh arus listrik yaitu elektrolisis. Tipe pertama reaksi bersifat serta merta, dan energi bebas sistem kimianya berkurang. Sistem itu dapat melakukan kerja, misalnya menjalankan motor. Tipe kedua harus dipaksa agar terjadi (oleh kerja yang dilakukan terhadap sistem kimia), dan energi bebas sistem kimia bertambah. Sel volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar lewat suatu zat kimia yang teroksidasi ke zat kimia yang direduksi. Dalam sel volta, oksidasi berarti dilepaskannya elektron oleh atom, molekul atau ion dan reduksi berarti diperolehnya elektron oleh partikel-partikel ini. (Keenan,1980:29). Sel elektrokimia yang dibicarakan menghasilkan listrik sebagai hasil perubahan kimia spontan. Sel ini disebut sel galvani (galvanic) atau volta (voltaic). Kemungkinan lain yang dibicarakan kemudian adalah produksi perubahan kimia nonspontan melalui pemakaian listrik (Petruci,1985: 12). Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani atau sel volta. Sel ini mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (Oxtoby:1999). Hubungan listrik antara dua setengah-sel harus dilakukan dengan cara tertentu. Kedua elektroda logam dan larutannya harus berhubungan, dengan demikian lingkar arus yang sinambung terbentuk dan merupakan jalan agar partikel bermuatan mengalir. Secara sederhana elektroda saling dihubungkan dengan kawat logam yang memungkinkan aliran elektron.

Sel terdiri dari dua setengah sel yang elektrodanya dihubungkan dengan kawat dan larutannya dengan jembatan garam (ujung jembatan garam disumbat dengan bahan berpori yang memungkinkan ion bermigrasi, tetapi mencegah aliran cairan dalam jumlah besar). Potensiometer mengukur perbedaan potonsial antara dua elektrode (Petruci,1985:9). Elektrode mana yang disebut katode atau anode didasarkan pada tipe reaksi kimia yang berlangsung pada permukaan elektrode itu. Elektrode pada mana berlangsung reaksi oksidasi disebut anode dan pada mana berlangsung reaksi reduksi disebut katode (Keenan,1980:32). Aliran listrik antara dua larutan harus berbentuk migrasi ion. Hal ini hanya dapat dilakukan melalui larutan yang menjembatani kedua setengah-sel, tak dapat dihubungkan dengan kawat biasa : hubungan ini disebut jembatan garam (salt bridge) (Petrucci,1985:10). III. ALAT, BAHAN DAN LANGKAH KERJA Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah gelas aqua 2 buah, kabel penghubung 2 buah, multitester 1 buah, pipet tetes 1 buah, gelas ukur 10 ml buah, tabung U 1 buah, neraca o haus 1 buah, ampelas 1 buah dan stopwatch 1 buah. Bahan yang digunakan adalah KCl, batang elektroda Fe 1 buah, batang elektroda Cu 1 buah, larutan FeSO4 15 ml, larutan CuSO4 15 ml dan jembatan garam yang dipakai adalah agar-agar, bengkoang, melon dan mangga. Langkah Kerja Tuang bubuk agar-agar ke dalam air mendidih, kemudian tambahkan KCl secukupnya. Lalu masukkan larutan agar-agar yang sudah dimasak tersebut ke dalam tabung U, dan diamkan sampai mengeras. Potong buah bengkoang, melon dan mangga membentuk huruf U. Bersihkan elektroda Fe dan Cu dengan menggunakan ampelas. Kemudian masukkan larutan FeSO4 1M 15 ml dan larutan CuSO4 1M 15 ml ke dalam dua gelas aqua yang berbeda. Rangkai alat percobaan dengan menggunakan kabel penghubung yang dihubungkan pada multitester dan elektroda Fe dan Cu. Elektroda Fe dimasukkan ke dalam larutan FeSO4 1 M sedangkan elektroda Cu dimasukkan ke dalam larutan CuSO4. Letakkan jembatan garam yang terbuat dari agar-agar pada kedua larutan atau sebagai jembatan penghubung. Lalu catat voltase yang dihasilkan selama 2 menit dengan menggunakan stopwatch. Lakukan langkah di atas dengan menggunakan jembatan garam yang berasal dari buah-buahan (bengkoang, melon dan mangga).

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan No. Jembatan Garam Waktu Voltase yang Dihasilkan 1 Agar-agar 120 s 0,92 V 2 Mangga 120 s 0,91 V 3 Bengkoang 120 s 0,90 V 4 Melon 120 s 0,89 V Persamaan Reaksi: Katoda : Cu 2+ (aq) + 2e - Cu(s) Anoda : Fe(s) Fe 2+ (aq) + 2e - Cu 2+ (aq) + Fe(s) Cu(s) + Fe 2+ (aq) Pembahasan Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan tentang sel galvani dengan menggunakan jembatan garam yang terbuat dari agar-agar, melon, bengkoang, dan mangga. Semua bahan tersebut bersifat elektrolit, apabila digunakan dalam percobaan bahan-bahan tersebut tidak berubah secara kimia dalam proses tersebut. Elektrode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu elektrode Cu dan Fe. Supaya elektrode Fe dapat berubah menjadi Fe 2+ dan melepaskan elektron maka elektrode Fe dicelupkan ke dalam larutan elektrolit yang tidak bereaksi dengan Fe (sebab Fe harus bereaksi dengan CuSO4), larutan elektrolitnya adalah FeSO4. Sedangkan elektrode Cu dapat diganti dengan logam lain asal tidak bereaksi dengan CuSO4 (sebab CuSO4 harus bereaksi dengan Fe). Elektroda Fe akan mengalami reaksi oksidasi atau melepas elektron sehingga pada rangkaian ini elektrode Fe merupakan anode. Sedangkan elektroda Cu akan mengalami reaksi reduksi atau mengikat elektron sehingga pada rangkaian ini elektrode Cu merupakan katode. Apabila arus listrik sudah terjadi maka di dalam bejana elektrode Fe larut sebagai Fe 2+ sehingga konsentrasi ion Fe 2+ di bejana tersebut makin besar. Akibatnya larutan dalam bejana ini bermuatan positif dan menolak ion-ion Fe 2+ dari elektrode, sehingga elektrode Fe tidak larut lagi dan akhirnya reaksi berhenti. Sedangkan di dalam bejana yang berisi elektrode Cu, ion-ion Cu 2+ dari larutan diubah menjadi atom-atom Cu. Oleh karena itu, ion-ion SO4 2- berlebihan dan menyebabkan larutan menjadi bermuatan negatif dan menolak elektron dari elektrode sehingga tidak dapat diikat oleh Cu 2+ dan akhirnya reaksi berhenti.

Supaya reaksi dapat berlangsung terus dan aliran listrik dapat terus berjalan maka kelebihan ion-ion positif di bejana yang berisi elektrode Fe dan kelebihan ion-ion negatif di bejana yang berisi elektrode Cu harus dikurangi atau dinetralkan. Hal ini dilakukan dengan memasang jembatan garam. Jembatan garam terdiri dari tabung U yang berisi campuran agar-agar dengan suatu elektrolit. Bila reaksi : Fe + CuSO4 FeSO4 + Cu berlangsung, kerja berlangsung terus sampai salah satu pereaksi atau atom besi atau ion tembaga, habis terpakai sehingga voltase berkurang menjadi nol. Elektron valensi mengalir dari Fe ke kawat penghantar dan dengan terbentuknya ion-ion Fe 2+ ini memasuki larutan dan berdifusi menjauhi lembaran Fe. Persamaan reaksinya adalah: Fe Fe 2+ + 2e - Ion negatif berdifusi lewat jembatan garam menuju ke elektroda Fe. Elektron yang dilepaskan oleh elektroda Fe memasuki jembatan garam dan menyebabkan elektronelektron pada ujung lain berkumpul pada permukaan elektroda Cu. Elektron-elektron ini bereaksi dengan ion Cu 2+ untuk membentuk atom Cu yang melekat pada elektroda itu sebagai suatu sepuhan Cu. Persamaan reaksinya adalah: Cu 2+ + 2e - Cu. Ion SO4 2- yang ditinggalkan oleh Cu 2+ akan berdifusi menjauhi elektroda Cu dari jembatan garam agar-agaryang diberi Nacl, ion Na + akan berdifusi keluar menuju Cu. Sementara reaksi berjalan terdapat gerakan keseluruhan ion positif menuju elektroda Cu. Jalan untuk aliran ion secara terarah lewat larutan ini dapat dibayangkan sebagai rangkaian luar. Jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan oleh sel volta tergantung pada perbedaan potensial antara kedua elektrode. Listrik akan mengalir dari tempat yang berpotensi tinggi ke tempat yang berpotensi rendah. Arus listrik yang terjadi pada sel volta disebabkan karena elektron-elektron mengalir dari elektrode negatif ke elektrode positif. Hal itu disebabkan karena perbedaan potensial antara kedua elektrode. Kegunaan jembatan garam dalam praktikum ini adalah: Agar ion-ion dapat bergerak dari sel yang satu ke sel lainnya. Mengganti ion-ion positif dan ion-ion negatif yang kekurangan dalam masing-masing sel. Untuk menetralkan. Mekanisme seperti diatas juga terjadi pada jembatan garam dari bahan agar-agar dan buah-buahan (bengkoang, melon, dan mangga). Berdasarkan data hasil pengamatan jembatan garam yang terbuat dari buah-buahan dapat menghasilkan voltase yang rendah, sedangkan jembatan garam dengan agar-agar menghasilkan voltase yang cukup tinggi. Diantara jembatan garam yang berasal dari buah-buahan, jembatan garam yang berasal dari mangga memiliki nilai voltase yang lebih tinggi sedangkan buah melon memiliki nilai voltase yang rendah. Jadi, jembatan garam dari agar-agar lebih baik dari jembatan garam buah-buahan karena memiliki nilai voltase yang lebih tinggi.

V. KESIM PULAN Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Sel galvani adalah sel yang dapat merubah energi kimia menjadi energi listrik atau reaksi redoks menghasilkan arus listrik. 2. Elektroda Fe mengalami reaksi oksidasi atau melepas elektron sehingga pada rangkaian ini elektrode Fe merupakan anode. Persamaan reaksinya adalah: Fe Fe 2+ + 2e - 3. Elektroda Cu akan mengalami reaksi reduksi atau mengikat elektron sehingga pada rangkaian ini elektrode Cu merupakan katode. Persamaan reaksinya adalah: Cu 2+ + 2e - Cu 4. Reaksi yang berlangsung pada percobaan ini adalah: Fe + CuSO4 FeSO4 + Cu 5. Fungsi jembatan garam: Agar ion-ion dapat bergerak dari sel yang satu ke sel lainnya. Mengganti ion-ion positif dan ion-ion negatif yang kekurangan dalam masingmasing sel. Untuk menetralkan. 6. Agar-agar merupakan jembatan garam yang paling baik untuk digunakan. 7. Buah-buahan kurang baik untuk digunakan sebagai jembatan garam. 8. Melon menghasilkan voltase terendah yaitu 0,89 volt diantara jembatan garam buahbuahan. 9. Mangga menghasilkan voltase tertinggi yaitu 0,91 volt diantara jembatan garam buah-buahan. VI. DAFTAR PUSTAKA Keenan,charles W.1980.Ilmu kimia untuk universitas edisi keenam Jilid 2. Jakarta :Erlangga. Oxtoby,David W. Dkk,1999.Prisip-prinsip kimia modern edisi keempat jilid 1.Jakarta Erlangga. Petrucci,Ralph H.1985.Kimia dasar prinsip dan terapan modern edisi keempat jilid. Jakarta:Erlangga. Anonim,A.2012.Elektroda.http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki 4310/elektroda.html.