Accounting Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

Accounting Analysis Journal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RENY EKA WATI B

Oleh : Jounica Zsezsa Sabhatini Warouw 1 Jullie J. Sondakh 2 Stanley K. Walandouw 3

Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning

Oleh : Hana Pratiwi Burhan Pembimbing : Zulaikha Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. Qohar Triyoga Praja

JURNAL HUMANIORA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

Accounting Analysis Journal

Kadek Suciningsih, I Wayan Bagia, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA)

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO

Rusli Taniwan, Murtedjo, S.E. Ak. M.M. Binus University, Jl. Dr. Saharjo no 157 Jakarta Selatan, ,

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENDAHULUAN Pajak adalah salah satu dari sumber pembiayaan pembangunan nasional untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.pajak menjadi prioritas bagi

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

Accounting Analysis Journal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 3123

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

Rahayu Hana Puspita Rusli P. Basuki Hadiprajitno 1

Edu Geography

Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-9

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun penerimaan bukan pajak,

BAB I PENDAHULUAN. baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika Wajib Pajak

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-8

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN DALAM MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR UKM DI KOTA MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

V. B. J. Tawas.,A. Poputra., R. Lambey. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan...

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Akuntansi (S1) Universitas

ABSTRACT. Keywords: Perception Taxpayer s, Tax Penalties, Taxpayer s Compliance. viii

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PELAYANAN PRIMA, KONSULTASI ACCOUNT REPRESENTATIVE, DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN FORMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Economic Education Program Faculty Of Teachers Training and Education Riau University

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK, KESADARAN, KUALITAS PELAYANAN PADA TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat)

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAGI WAJIB PAJAK (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN) Oleh

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing indikator dari variabel independen dan variabel dependen agar suatu

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan Negara Indonesia berasal dari bermacam-macam sektor,

Ayu Try Setiyoningrum, Jantje Tinangon, dan Heince R. N. Wokas

Jurnal Akuntansi Indonesia Vol. 13, No. 1, Februari 2017, Hal

Nelinda Melando & Waluyo 17

Wahyu Rachmadi, Zulaikha 1

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEPEMILIKAN NPWP, PELAYANAN FISKUS DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KOTA KEDIRI

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

1. PENDAHULUAN. Tahun

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Thia Dwi Utami Kardinal Jurusan Akuntansi S1 STIE MDP

PENGARUH KESADARAN WP, PELAYANAN FISKUS DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WP BADAN (STUDI KASUS DI KPP KOTA TEGAL)

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

Vol. 2 No.1 Jan Mar 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Transkripsi:

AAJ 4 (4) (2015) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK Yani Febriani, Kusmuriyanto Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Oktober 2015 Disetujui Oktober 2015 Dipublikasikan November 2015 Keywords: Taxpayer Attitudes; Knowledge of Taxation; Quality of Service Tax Authorities; Taxpayer Compliance. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sikap wajib pajak, pengetahuan tentang perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Semarang Candisari. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 98 sampel. Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda dengan program SPSS Versi 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap Wajib secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan tentang perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel lain selain variabel sikap wajib pajak, pengetahuan tentang perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus. Abstract This research aims to determine whether taxpayer attitudes, knowledge of tax and quality of authorities tax service partial effect on tax compliance. The population of this study is all individual taxpayers registered in KPP Pratama Semarang Candisari. The sampling technique used purposive sampling with 98 samples. Analysis of research data using descriptive and multiple regression analysis with SPSS version 21. The results of this research indicate that attitudes partially taxpayer has no effect on tax compliance. Knowledge of taxation and quality of service tax authorities partially influence on tax compliance. Future research is expected to use other variables in addition to variable taxpayer attitudes, knowledge of taxation and quality of service tax authorities. 2015 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: yanifebriani12@rocketmail.com ISSN 2252-6765 1

PENDAHULUAN merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dimana sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor intenal adalah pajak, sedangkan sumber penerimaan negara dari eksternal misalnya pinjaman luar negeri. Semakin besarnya pengeluaran pemerintah dalam rangka pembiayaan negara menuntut peningkatan penerimaan negara yang salah satunya berasal dari penerimaan pajak. Usaha untuk meningkatkan penerimaan pajak terus dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini merupakan tugas Direktorat Jenderal yaitu dengan ekstensifikasi, intensifikasi pajak, dan juga reformasi sistem perpajakan secara menyeluruh. Namun dalam praktiknya, sistem pemungutan pajak di Indonesia sulit dijalankan sesuai harapan. Sadhani dalam Yogatama (2014) menjelaskan bahwa tingkat kepatuhan perpajakan masih tergolong rendah yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya jumlah individu yang mempunyai Nomor Pokok Wajib (NPWP) dan melaporkan SPT. Dilihat dari tingkat kepatuhan wajib pajak menunjukkan dalam penyampaian SPT di KPP Pratama Semarang Candisari, presentase kepatuhan dalam wajib pajak badan dan orang pribadi mengalami penurunan setiap tahun. Faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan wajib pajak antara lain ketidakpuasaan masyarakat terhadap pelayanan publik, pembangunan infrastruktur yang tidak merata, dan banyaknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat tinggi. Kepatuhan pajak adalah keadaan saat wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Kepatuhan wajib pajak dapat diukur dari pemahaman terhadap semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar, membayar dan melaporkan pajak yang terutang tepat pada waktunya. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap wajib pajak, pengetahuan tentang perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus. Theory of Reasoned Action dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Yogatama (2014). Ajzen (1980) dalam Yogatama (2014) menyatakan bahwa niat menentukan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Relevansinya dengan penelitian ini adalah bahwa seseorang dalam menentukan perilaku patuh atau tidak patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dipengaruhi rasionalitas dalam mempertimbangkan manfaat dari pajak dan juga pengaruh orang lain yang mempengaruhi keputusan dalam patuh pajak. Theory of Planned Behavior (TPB) dijelaskan bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat untuk berperilaku. Theory of Planned of Behavior relevan untuk menjelaskan perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebelum individu melakukan sesuatu, individu tersebut akan memiliki keyakinan mengenai hasil yang akan diperoleh dari perilakunya tersebut. Social Learning Theory (Teori pembelajaran sosial) mengatakan bahwa seseorang dapat belajar lewat pengamatan dan pengalaman langsung (Jatmiko,2006). Menurut Bandura (1977) dalam Jatmiko (2006), proses dalam pembelajaran sosial meliputi: proses perhatian (attentional), proses penahanan (retention) dan proses reproduksi motorik. Jatmiko (2006) menjelaskan bahwa teori pembelajaran sosial ini relevan untuk menjelaskan perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak. Seseorang akan taat membayar pajak tepat pada waktunya, jika lewat pengamatan dan pengalaman langsungnya, hasil pungutan pajak itu telah memberikan kontribusi nyata pada pembangunan di wilayahnya. Menurut Rakhmat (1996) dalam Saraswati, 2012 pengertian sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, 2

dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut (Berkowitz, 1972 dalam Saraswati, 2012). Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan caracara tertentu terhadap objek sikap. Seseorang yang mendukung atas suatu objek sikap akan memiliki kecenderungan bertindak untuk melakukan tindakan terhadap objek sikap. Seorang wajib pajak yang mendukung (bersikap positif) terhadap tindakan kepatuhan pajak akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan kepatuhan pajak. Demikian pula sebaliknya. Seorang wajib pajak yang tidak mendukung (bersikap negatif) terhadap tindakan kepatuhan pajak akan memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan tindakan kepatuhan pajak. Saraswati (2012) membuktikan bahwa sikap wajib pajak terhadap kepatuhan pajak berpengaruh positif terhadap perilaku kepatuhan pajak. H1 : Sikap wajib pajak terhadap kepatuhan pajak berpengaruh positif terhadap perilaku kepatuhan pajak. Pengetahuan perpajakan adalah kemampuan seorang Wajib dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Semua Wajib tanpa tergantung dengan latar belakang pendidikan mereka setuju bahwa pendidikan pajak membantu meningkatkan kepatuhan wajib pajak (Noormala, 2008:6 dalam Utomo, 2011). Seseorang yang berpendidikan pajak akan mempunyai pengetahuan tentang perpajakan, baik soal tarif yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Dengan adanya pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu membantu kepatuhan Wajib dalam membayar, sehingga tingkat kepatuhan akan meningkat. Utomo (2011) membuktikan bahwa pengetahuan perpajakan secara signifikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) di kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. H2 : Pengetahuan tentang Perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada wajib pajak (Jatmiko, 2006 dalam Arum,2012) menekankan bahwa pentingnya kualitas aparat (SDM) perpajakan dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak. Kualitas pelayanan dapat diukur dengan kemampuan memberikan pelayanan yang memuaskan. Apabila hal tersebut bisa dipenuhi oleh petugas pajak maka Wajib akan merasa nyaman dalam melakukan kewajiban kegiatan perpajakan dan tingkat kepatuhan wajib pajak akan meningkat. Fiskus juga diharapkan memiliki kompetensi dalam arti memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dalam hal kebijakan perpajakan, administrasi pajak dan perundang-undangan perpajakan. Selain itu fiskus juga harus memiliki motivasi yang tinggi sebagai pelayan publik (Ilyas dan Burton, 2010 dalam Arum,2012). Arum (2012) menyatakan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. H3 : Kualitas Pelayanan Fiskus Berpengaruh Positif Terhadap Kepatuhan Wajib. Berdasarkan uraian diatas, kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 1.

Sikap Wajib Pengetahuan tentang Perpajakan Kepatuhan Wajib Kualitas Pelayanan Fiskus Gambar 1 Kerangka Pemikiran METODE Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua wajib pajak baik Wajib orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan (KPP) Pratama Semarang Candisari. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 98 sampel dengan kriteria sebagai berikut: 1. Berusia 18-70 tahun. 2. Pendidikan terakhir minimal SMA/SLTA/Sederajat. 3. Lama bekerja minimal 1 tahun. 4. Telah memiliki NPWP minimal 1 tahun. 5. Wajib Orang Pribadi. Variabel Penelitian Penjelasan definisi operasional dari masing masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Variabel Keterangan Indikator Pengukuran Kepatuhan Wajib Memasukkan dan Mendaftarkan diri Skala Likert 1-5 (Y) melaporkan kepada sebagai Wajib waktunya informasi secara sukarela ke yang diperlukan, Kantor Pelayanan mengisi secara benar jumlah pajak yang terutang dan membayar pajak pada waktunya tanpa tindakan pemaksaan. (KPP). Melakukan pembukuan atau pencatatan. Menghitung pajak yang terhutang dengan benar dan membayarnya tepat waktu. Mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan melaporkan dengan tepat waktu.

Sikap Wajib (X1) Pengetahuan tentang Perpajakan (X2) Suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Kemampuan seorang Wajib dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Membayar kekurangan pajak sebelum dilakukan pemeriksaan. Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Kantor tepat waktu sebelum batas akhir penyampaian SPT. Adanya pengawasan dilakukan oleh Kantor Pelayanan agar Wajib patuh membayar pajak. Wajib merasa pemanfaatan pajak yang transparan. Wajib pajak merasa biaya suap ke fiskus lebih besar dibandingkan pajak yang bisa dihemat. Wajib pajak merasa diuntungkan oleh sistem pajak oleh Kantor Pelayanan. Wajib mengetahui fungsi dari pajak yang dibayar. Wajib mengetahui bahwa membayar pajak merupakan kewajiban setiap warga negara. Wajib mengetahui perubahan peraturan perpajakan yang berlaku. Wajib mengerti bagaimana cara menghitung pajak yang harus dibayar. Wajib membayar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila wajib pajak tidak membayar pajak maka akan mendapat sanksi. Skala Likert 1-5 Skala Likert 1-5

Kualitas Fiskus (X3) Pelayanan Cara petugas pajak dalam membantu, mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah Wajib. Pemberikan sosialisasi tentang pajak akan pentingnya melakukan kepatuhan pajak. Teknologi informasi yang digunakan sudah modern. Petugas tanggap dan membatu wajib pajak apabila mengalami kesulitan. Petugas memberikan pelayanan dengan cepat dan memuaskan. Gedung Kantor Pelayanan (KPP) sudah cukup memadai. Peralatan pada KPP sudah cukup memadai. Perlunya dilakukan perbaikan infrastruktur. Skala Likert 1-5 Teknik Pengumupulan Data dan Teknik Analisis Data Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dan metode dokumentasi yang diperoleh dari data tertulis tentang jumlah Wajib yang terdaftar dan tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Semarang Candisari. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 21. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif Kepatuhan Wajib Kepatuhan Wajib dalam penelitian ini diukur berdasarkan indikator yang diadopsi dari penelitian Irmayanti Madewing (20) yang terdiri dari 7 pertanyaan. Tabel 2. Analisis Deskriptif KepatuhanWajib No Interval Kelas Frekuensi Persentase Frekuensi Keterangan Distribusi Distribusi 1 6 10 15 15,3 Sangat Tinggi 2 11 15 67 68,4 Tinggi 3 16 20 14 14,3 Cukup 4 21 25 2 2,0 Rendah 5 26 30 0 0 Sangat Rendah Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 2 dapat dikatakan bahwa kepatuhan Wajib dalam membayar pajak di KPP Pratama Semarang Candisari masuk dalam kategori tinggi dengan tingkat persentase 68,4%. Kepatuhan Wajib dikategorikan tinggi karena masuk dalam interval 11-15. 14

Analisis Statistik Deskriptif Sikap Wajib Sikap Wajib pada penelitian ini diukur berdasarkan indikator yang diadopsi dari penelitian Sri Hardaya (20) yang terdiri dari 3 pertanyaan. Tabel 3. Analisis Deskriptif Sikap Wajib No Interval Kelas Frekuensi Persentase Keterangan 1 3 7 15 15,3 Sangat tinggi 2 8 12 64 65,3 Tinggi 3 17 9 9,2 Cukup 4 18 22 0 0 Rendah 5 23 27 0 0 Sangat Rendah Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 3 dapat dikatakan bahwa sikap Wajib dalam membayar pajak di Kantor Pelayanan (KPP) Pratama Semarang Candisari masuk dalam kategori tinggi dengan tingkat persentase 65,3%. Sikap Wajib dikategorikan tinggi karena masuk dalam interval 8-12. Analisis Statistik Deskriptif Pengetahuan tentang Perpajakan Pernyataan pengetahuan tentang perpajakan berjumlah 6 pertanyaaan. Tabel 4. Analisis Deskriptif Pengetahuan tentang Perpajakan No Interval Kelas Frekuensi Persentase Keterangan 1 5 9 18 18,4 Sangat tinggi 2 10 14 59 60,2 Tinggi 3 15 19 20 20,4 Cukup 4 20 24 1 1,0 Rendah 5 25 29 0 0 Sangat Rendah Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4 dapat dikatakan bahwa pengetahuan tentang perpajakan dalam mengetahui cara membayar dan menghitung pajak dengan benar di Kantor Pelayanan (KPP) Pratama Semarang Candisari masuk dalam kategori tinggi dengan tingkat persentase 60,2%. Pengetahuan tentang perpajakan dikategorikan tinggi karena masuk dalam interval 10-14. Analisis Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Fiskus Pernyataan kualitas pelayanan fiskus berjumlah 7 pertanyaaan. Tabel 5. Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan Fiskus No Interval Kelas Frekuensi Persentase Frekuensi Keterangan Distribusi Distribusi 1 6 10 12 12,2 Sangat Tinggi 2 11 15 62 63,3 Tinggi 3 16 20 21 21,4 Cukup 4 21 25 3 3,1 Rendah 5 26 30 0 0 Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 5 dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan fiskus dalam memanfaatkan fasilitas umum dan memanfaatkan untuk berkonsultasi dalam menangani permasalahan perpajakan di Kantor Pelayanan (KPP) Pratama Semarang Candisari masuk dalam kategori tinggi dengan tingkat persentase 63,3%. Kualitas pelayanan fiskus dikategorikan tinggi karena masuk dalam interval 11-15. Uji Hipotesis Tabel 6. Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,316 1,400 2,369,020 Sikap -,091,098 -,066 -,930,355 Pengetahuan,719,081,661 8,821,000 T Sig. Kualitas,156,070,168 2,239,028 a. Dependent Variable: Kepatuhan Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 6 ditunjukkan bahwa koefisien regresi variabel sikap wajib pajak dengan tanda negatif sebesar 0,091. Nilai t hitung variabel bebas sikap wajib pajak terhadap kepatuhan adalah 0,930 yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat bebas (df) sebesar 96 pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,98. Berdasarkan hal tersebut maka H0 diterima. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2011) bahwa sikap wajib pajak kurang mendukung dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Saraswati (2012) yang menyatakan bahwa sikap Wajib berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib. Koefisien regresi variabel pengetahuan tentang perpajakan dengan tanda positif sebesar 0,719. Nilai t hitung variabel bebas pengetahuan tentang perpajakan terhadap kepatuhan adalah 8,821 yang lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat bebas (df) sebesar 96 pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,98. Berdasarkan hal tersebut maka Ha diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nur Imaniyah dan Bestari Dwi Handayani (2008) dalam Utomo (2011) bahwa pengetahuan perpajakan secara signifikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar wajib pajak bumi dan banguan (PBB) di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Linting, Reynaldi Manuel (2012) yang menyatakan bahwa pengetahuan tentang perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan fiskus dengan tanda positif sebesar 0,156. Nilai t hitung variabel bebas kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan adalah 2,239 yang lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat bebas (df) sebesar 96 pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,98. Berdasarkan hal tersebut maka Ha diterima. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko (2006) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Ardyansyah (20) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan fiskus tidak 12

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib. Tabel 7. Koefisien Determinan (R 2 ) Model Summary b Mo R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson del Square the Estimate 1,727 a,529,514 2,085 1,931 a. Predictors: (Constant), Kualitas, Sikap, Pengetahuan b. Dependent Variable: Kepatuhan Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa besarnya adjusted R 2 adalah 0,514 atau 51,4%. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (sikap wajib pajak, pengetahuan tentang perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus) terhadap variabel dependen (kepatuhan wajib pajak) sebesar 51,4% sedangkan sisanya sebesar 48,6% (100% - 51,4% = 48,6%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. SIMPULAN Sikap Wajib secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan tentang perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Saran dari penelitian ini adalah Bagi Kantor Pelayanan Pratama Semarang Candisari diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah baik agar wajib pajak tetap puas atas pelayanan yang diberikan oleh KPP Pratama Semarang Candisari. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel yang memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. DAFTAR PUSTAKA Ardyansyah, Rendy. 20. Pengaruh Kesadaraan Wajib, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha atau Pekerjaan Bebas Pada Kantor Pelayanan Pratama Surabaya Mulyorejo. Skripsi. Jawa Timur: Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas (Studi Di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Hardaya, Sri. 20. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Badan Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pratama Watampone. Skripsi. Makasar: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Hasanuddin. Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib (Studi Empiris Terhadap Wajib Orang Pribadi Di Kota Semarang). Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Linting, Reynaldi Manuel. 2012. Pengaruh Pengetahuan Dan Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan, Tingkat Penghasilan Wajib, Dan Sanksi Denda Terhadap Kemauan Pengusaha Kecil Dan Menengah Memenuhi Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di UKM SMESCO MT. Haryono). Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu sosial dan Politik. Universitas Indonesia. Madewing, Irmayanti. 20. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pada Kantor Pelayanan Pratama Makassar Utara. Makassar. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Hasanuddin Saraswati, Anggun Kurnia. 2012. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Badan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Industri Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pratama Surakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Utomo, Banyu Ageng Wahyu. 2011. Pengaruh Sikap Wajib, Kesadaran Wajib Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Dalam Membayar Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Pamulang Selatan. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Universitas Negeri Syarif Hidayatul Yogatama, Arya. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Orang Pribadi (Studi di Wilayah KPP Pratama Semarang Candisari). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro.