Accounting Analysis Journal
|
|
- Leony Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AAJ 3 (4) (2014) Accounting Analysis Journal PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM, KEADILAN, TEKNOLOGI PERPAJAKAN, DAN KETIDAKPERCAYAAN KEPADA PIHAK FISKUS TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION Yossi Friskianti Bestari Dwi Handayani Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Oktober 2014 Disetujui Oktober 2014 Dipublikasikan November 2014 Keywords: Self Assessment System; Tax Fairness; Technology Taxatio;, and Distrust in Politicians; Acts of Tax Evasion Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus terhadap tindakan tax evasion. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Batang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus berpengaruh simultan terhadap tindakan tax evasion. Variabel self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, secara parsial tidak berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Sedangkan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus secara parsial berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Saran berdasarkan penelitian ini adalah perlunya pengawasan dan pengevaluasian terhadap kinerja pegawai pajak. KPP Pratama Batang dapat mengadakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman pelaksanaan self assessment system, keadilan perpajakan, dan penggunaan teknologi perpajakan serta melakukan pengawasan terhadap wajib pajak. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Abstract The study is to analyze the influence of the self assessment system, tax fairness, technology taxation, and distrust in politicians to acts of tax evasion. Population of this study are individual tax payers in Batang. Sampling techniques using accidental sampling. Data collection method used is the method of questionnaire. Processing data using SPSS version 16. The results of this study indicates that the self assessment system, tax fairness, technology taxation, and distrust in politicians simultaneously affect on acts of tax evasion. Variable the self assessment system, tax fairness, technology taxation in partial not affect on acts of tax evasion. While distrust in politicians in partial affect on acts of tax evasion. Suggestions based on these studies is the need far monitoring and evaluating the performance of tax officers. KPP Pratama Batang can hold activities to improve understanding of the implementation of the self assessment system, tax fairness, and use of technology taxation with socializing or counseling and conduct monitoring on tax payers. Future studies expected to find other factors influence toward the act of tax evasion Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, friskiantiy@yahoo.co.id ISSN
2 PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, perlu menyusun dan menyelenggarakan pembangunan untuk kesejahteraan rakyatnya baik berupa pembangunan fisik maupun non fisik. Pemerintah Indonesia memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam rangka menyelenggarakan dan menjalankan pembangunan, maupun kegiatan negara dan pemerintahan, untuk itu butuh dana yang besar untuk mewujudkannya. Pembiayaan pembangunan, kegiatan negara dan pemerintahan ini direalisasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sumber dana APBN berasal dari berbagai sumber. Salah satu penyumbang sumber dana terbesar APBN berasal dari pajak. Berdasarkan data dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia memperlihatkan bahwa penyumbang dana paling tinggi dalam APBN tahun 2013 berasal dari pajak. Besarnya peran pajak dalam memberikan kontribusi bagi penerimaan negara perlu adanya upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak. Upaya peningkatan penerimaan pajak tidak hanya mengandalkan peranan Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) saja, tetapi diperlukan juga partisipasi dan antusias dari para wajib pajak sendiri. Pada tahun 1983, terjadi reformasi perpajakan dimana sistem perpajakan di Indonesia berubah dari official assessment system menjadi self assessment system. Reformasi perpajakan ini dimaksudkan supaya wajib pajak dengan kesadaran sendiri dan sukarela melaksanakan kewajiban perpajakannya. Upaya Dirjen Pajak selain melakukan reformasi perpajakan yaitu dengan melakukan modernisasi administrasi perpajakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Semua program layanan tersebut bertujuan untuk memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban pajaknya. Cara pelaporan dan pembayaran pajak yang dahulu susah dan rumit menyebabkan wajib pajak enggan melaksanakan kewajiban pajaknya. Hal tersebut menyebabkan banyak wajib pajak yang berusaha menghindari pajak bahkan menggelapkan pajak. Penggelapan pajak menjadi salah satu faktor tidak tercapainya target penerimaan pajak di Indonesia. Penggelapan pajak menyebabkan kurangnya penerimaan pajak yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan. Umumnya wajib pajak enggan membayar pajak karena mereka menganggap bahwa membayar pajak akan mengurangi penghasilan mereka. Oleh karena itu, wajib pajak selalu berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin atau bahkan menghindarinya. Berbagai cara dilakukan oleh wajib pajak untuk menghindari pajak. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan perencanaan pajak yang dapat dilakukan dengan tax avoidance maupun tax evasion. Sulitnya penerapan tax avoidance membuat seorang wajib pajak cenderung melakukan tax evasion, yaitu melakukan penghematan pajak dengan menggunakan cara-cara yang melanggar ketentuan pajak ( Ayu, 2009:2). Banyak kasus penggelapan pajak yang terjadi di Indonesia. Seperti kasus penggelapan pajak yang dilakukan oleh pegawai pajak Gayus Tambunan dan Dhana Widyatmika. Tidak hanya penggelapan pajak yang dilakukan oleh dua pegawai pajak tersebut, tetapi juga suap pajak. Selain itu, kasus penggelapan pajak oleh pegawai pajak juga dilakukan oleh Asian Agri. Asian Agri diduga melakukan penggelapan pajak sejak tahun 2004 sampai 2005 sebesar Rp 1,4 miliar. Modus yang digunakan dalam kasus ini yaitu dengan merekayasa jumlah pengeluaran perusahaan. Akibat kasus ini negara menderita kerugian yang cukup besar. Banyaknya kasus penggelapan pajak yang terjadi mengakibatkan masyarakat menjadi malas untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Sebagaimana dikatakan oleh Dirjen Pajak Fuad Rahmany dalam surat kabar elektronik RIMANEWS, yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang enggan membayarkan pajaknya sehingga target penerimaan pajak di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara lain. Keengganan masyarakat dalam membayar pajak salah satunya dilatarbelakangi oleh kasus penggelapan dana pajak atau dengan kata lain takut jika uang pajaknya dikorupsi oleh pegawai pajak. 544
3 Keengganan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dapat dilihat dari adanya upaya wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri, adanya wajib pajak yang tidak menyampaikan SPT atau menyampaikannya dengan tidak lengkap dan benar, tidak menyetorkan pajak yang seharusnya ataupun melakukan persekongkolan dengan petugas pajak. Fenomena keengganan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan juga terjadi di KPP Pratama Kabupaten Batang dimana banyak wajib pajak yang belum menyampaikan SPT. Beberapa penelitian mengenai tindakan tax evasion telah dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan Ayu dan Hastuti (2009) mengenai tax evasion dengan lima variabel, yaitu kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan, ketepatan pengalokasian, teknologi dan informasi perpajakan, kecenderungan wajib pajak melakukan tax evasion. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemungkinan terdeteksinya kecurangan dan ketepatan pengalokasian berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap tax evasion. Sedangkan keadilan, penggunaan teknologi dan kecenderungan tax evasion ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan tax evasion. Penelitian Suwandhi (2010) mengenai tindakan tax evasion dengan satu variabel yaitu self assessment system. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan self assessment system berpengaruh signifikan dengan tindakan tax evasion pada 23 wajib pajak orang pribadi yang menerima SKPKB di KPP Pratama Bandung Cibeunying. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Permatasari dan Laksito (2013) dengan empat variabel yaitu tarif pajak, teknologi dan informasi perpajakan, keadilan sistem perpajakan, ketepatan pengalokasian pengeluaran pemerintah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tarif pajak berpengaruh positif signifikan terhadap tax evasion, sedangkan teknologi dan informasi perpajakan menunjukan adanya indikasi nilai negatif yang bersifat signifikan. Sementara untuk variabel keadilan sistem perpajakan dan ketepatan pengalokasian pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Hammar, Jagers, dan Nordblom (2005) di Swedia dengan variabel tingkat kepercayaan umum, ketidakpercayaan kepada politisi, persepsi pajak yang berbeda, dan tarif pajak. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepercayaan umum berpengaruh negatif, ketidakpercayaan kepada politisi berpengaruh positif terhadap tax evasion. Dalam penelitian ini hasil utamanya adalah ketidakpercayaan kepada parlemen meningkatkan tax evasion. Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tax evasion. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian yang mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tax evasion dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Self Assessment System, Keadilan, Teknologi Perpajakan, dan Ketidakpercayaan kepada Pihak Fiskus terhadap Tindakan Tax Evasion. Pengaruh Self Assessment System, Keadilan, Teknologi Perpajakan, dan Ketidakpercayaan Kepada Pihak Fiskus Terhadap Tindakan Tax Evasion Secara Simultan. Pajak merupakan salah satu sumber dana terbesar dalam APBN. Upaya peningkatan penerimaan pajak dapat tercapai apabila wajib pajak sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib pajak pada umumnya enggan membayar pajak karena mereka menganggap membayar pajak akan mengurangi penghasilan mereka. Selain itu juga terjadi kesenjangan kepentingan antara pemungut pajak dimana fiskus selalu berusaha untuk mencapai target pemasukan ke dalam kas negara sebesarbesarnya. Dilain pihak wajib pajak membayar pajak tanpa mendapat pengembalian jasa secara langsung (Ayu, 2009). Faktor lain keengganan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya adalah karena banyaknya kasus penyalahgunaan dana pajak oleh pegawai pajak. Hal ini mengakibatkan wajib pajak tidak percaya kepada pegawai pajak. Oleh karena itu wajib pajak mempunyai kecenderungan untuk 545
4 menghindari pajak. Berbagai cara dilakukan oleh wajib pajak untuk menghindari pajak. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan perencanaan pajak yang dapat dilakukan dengan tax avoidance maupun tax evasion. Sulitnya penerapan tax avoidance membuat seorang wajib pajak cenderung melakukan tax evasion ( Ayu, 2009). Untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak, pada tahun 1983 dilakukan reformasi perpajakan dari official assessment system menjadi self assessment system. Namun dengan adanya self assessment system memungkinkan wajib pajak melakukan tindak kecurangan seperti penggelapan pajak. Selain dengan reformasi perpajakan, pemerintah juga melakukan modernisasi administrasi perpajakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga menghindarkan tindakan penggelapan pajak. Hipotesis 1 (H1): Self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus berpengaruh positif terhadap tindakan tax evasion secara simultan. Pengaruh Self Assessment System Terhadap Tindakan Tax Evasion. Sistem pemungutan pajak di Indonesia saat ini adalan self assessment system. Dengan self assessment system diharapkan dapat menimbulkan kesadaran wajip pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Namun dengan adanya self assessment system memungkinkan wajib pajak melakukan tindak kecurangan. Suwandhi (2010) mengatakan bahwa fenomena yang terjadi pada KPP Pratama Bandung Cibeunying umumnya tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia seperti masih adanya potensi wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri, adanya wajib pajak yang tidak menyampaikan SPT atau menyampaikannya dengan tidak benar, tidak menyetorkan pajak yang seharusnya maupun usaha untuk melakukan konspirasi dengan petugas pajak. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik pelaksanaan self assessment system maka tindakan tax evasion rendah, namun sebaliknya semakin buruk pelaksanaan self assessment system maka tindakan tax evasion tinggi. Hipotesis 2 (H2) : Self assessment system berpengaruh negatif terhadap tindakan tax evasion. Pengaruh Keadilan Terhadap Tindakan Tax Evasion. Asas keadilan dalam prinsip perundangundangan perpajakan maupun dalam hal pelaksanaannya harus dipegang teguh, walaupun keadilan itu sangat relatif (Waluyo dan Ilyas, 2003). Pemikiran tentang begitu pentingnya keadilan bagi wajib pajak dalam pelaksanaan pemungutan pajak dan dalam pembayaran pajak akan menimbulkan pengaruh terhadap sikap wajib pajak dalam melaksanakan dan melakukan pembayaran kewajiban pajak mereka. Wajib pajak memerlukan perlakuan yang adil dalam hal pengenaan dan pemungutan pajak. Hal tersebut dikarenakan menurut mereka pajak hanya akan mengurangi penghasilan mereka. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat keadilan maka tindakan tax evasion rendah, namun sebaliknya apabila tingkat keadilan rendah maka tindakan tax evasion semakin tinggi. Hipotesis 3 (H3) : Keadilan berpengaruh negatif terhadap tindakan tax evasion. Pengaruh Teknologi Perpajakan Terhadap Tindakan Tax Evasion. Selain melakukan reformasi perpajakan, Direktorat Jenderal Pajak juga melakukan modernisasi administrasi perpajakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan adanya modernisasi administrasi perpajakan diharapkan dapat memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menurut Ayu dan Hastuti (2009), penggunaan teknologi dalam pencarian informasi maupun pembayaran pajak oleh orang pribadi masih sangat rendah. Sebagian besar wajib pajak masih menggunakan sistem pembayaran manual, dan jarang membuka website Dirjen Pajak. Dugaan yang dibangun dari sisi teknologi ini adalah semakin tinggi dan modern teknologi yang digunakan pemerintah, maka semakin rendah tingkat atau upaya tax evasion. 546
5 Hipotesis 4 (H4) : Teknologi perpajakan berpengaruh negatif terhadap tindakan tax evasion. Pengaruh Ketidakpercayaan Kepada Pihak Fiskus Terhadap Tindakan Tax Evasion. Ketidakpercayaan kepada pihak fiskus dapat diartikan kurangnya kepercayaan kepada pegawai pajak. Ketidakpercayaan ini timbul karena banyaknya penyalahgunaan uang negara yang dilalukan oleh para para pegawai pajak. Para wajib pajak enggan membayar pajak dan banyak yang melakukan kecurangan dalam kewajiban membayar pajaknya dikarenakan mereka beranggapan bahwa uang yang disetorkan untuk pajak disalahgunakan oleh pegawai pajak sendiri. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat ketidakpercayaan kepada pihak fiskus maka tindakan tax evasion semakin tinggi. Sebaliknya semakin rendah tingkat ketidakpercayaan kepada pihak fiskus maka tindakan tax evasion rendah. Hipotesis 5 (H5) : Ketidakpercayaan kepada pihak fiskus berpengaruh positif terhadap tax evasion. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Batang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Teknik pengambilan sampel ini menghasilkan 100 wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Batang. Variabel Penelitian Tabel 1. Definisi Operational Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran Dependen (Y) Tindakan tax evasion Independen (X1) Self assessment system Independen (X2) Keadilan Tindakan merekayasa pajak yang dilakukan secara ilegal atau di luar ketentuan perpajakan yang berlaku. Self assessment system adalah suatu sistem perpajakan yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya. masyarakat memerlukan suatu kepastian bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang adil dalam pengenaan dan pemungutan pajak oleh negara. Tidak menyampaikan SPT, menyampaikan SPT dengan tidak benar, tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan NPWP atau pengukuhan PKP, tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut atau dipotong, berusaha menyuap fiskus. (Zain (2007:51)) Mendaftar sebagai wajib pajak, menghitung pajak, menyetor pajak, melapor pajak. (Suwandhi (2010)) pajak yang disetor sesuai manfaat yang diperoleh, pajak sesuai kemampuan dalam membayar kewajiban pajak. 547
6 Independen (X3) Teknologi perpajakan penerapan teknologi terkini dalam pelayanan perpajakan. ketersediaan teknologi yang berkaitan dengan perpajakan, memadainya teknologi yang berkaitan dengan perpajakan, akses informasi perpajakan yang mudah, pemanfaatan fasilitas teknologi informasi perpajakan. (Ayu dan Hastuti (2008)) Independen (X4) Ketidakpercayaan kepada pihak fiskus kurangnya kepercayaan kepada pegawai pajak. keraguan terhadap kinerja politisi, kecurigaan terhadap pengalokasian uang pajak. Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data kuesioner. Dalam metode kuesioner, data yang diambil adalah data primer yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai mean, standar deviasi, varian, maksimum dan minimum. Berikut statistik deskriptif dari penelitian ini. Tabel 2. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Self Assessment System Keadilan Teknologi Perpajakan Ketidakpercaayaan Tindakan Tax Evasion Valid N (listwise) 95 Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai jawaban responden pada variabel self assessment system mempunyai nilai minimum sebesar 22, nilai maksimum sebesar 40, nilai ratarata , dan standar deviasi sebesar Variabel keadilan mempunyai nilai minimum sebesar 9, nilai maksimum sebesar 20, nilai rata-rata , dan standar deviasi sebesar Variabel teknologi perpajakan mempunyai nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum sebesar 55, nilai rata-rata , dan standar deviasi sebesar Variabel ketidakpercayaan kepada pihak fiskus mempunyai nilai minimum sebesar 5, nilai maksimum sebesar 25, nilai rata-rata , dan standar deviasi sebesar Variabel tindakan tax evasion wajib pajak mempunyai nilai minimum sebesar 36, nilai maksimum sebesar 60, nilai rata-rata , dan standar deviasi sebesar
7 Hasil pengujian hipotesis meliputi uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi (R²). Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji F Model Sum of Squares df Regression Residual Total Mean Square F Sig a Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan uji ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 8,385 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi tindakan tax evasion atau dapat dikatakan bahwa self assesment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus secara bersama-sama berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Jadi dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Hasil Uji Statistik t Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients 1 (Constant) SAS KEADILAN TEKNO KKP Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil uji t untuk variabel self assessment system (H2) diperoleh nilai signifikan kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai koefisiennya positif (0,705). Hal ini berarti H2 berpengaruh positif terhadap tindakan tax evasion. Hal ini berbeda dengan H2 yang berpengaruh negatif. Oleh karena itu H2 ditolak. Hasil uji t untuk keadilan (H3) diperoleh nilai signifikan lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,827. Hal ini berarti H3 tidak berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Oleh karena itu H3 ditolak. Hasil uji t untuk teknologi perpajakan (H4) diperoleh nilai signifikan lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,536. Hal ini berarti H4 tidak berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Oleh karena itu H4 ditolak. Hasil uji t untuk variabel ketidakpercayaan kepada pihak fiskus (H5) diperoleh nilai signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,005 dan nilai koefisien positif. Hal ini berarti ketidakpercayaan kepada pihak fiskus (H5) berpengaruh terhadap tindakan tax evasion dan H5 diterima. t Sig. Hasil uji koefisien determinasi (R²) dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Koefisien determinasi (R²) Model R R Square Adjusted Std. Error of R Square the Estimate a Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan Tabel 5 koefisien determinasi regresi berganda Adjusted R Square (Adj R²) adalah 0,239 atau 23,9%. Hal ini berarti 23,9% variabel tindakan tax evasion dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu self assesment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus. Sedangkan sisanya (100%- 23,9% = 76,1%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Self Assessment System, Keadilan, Teknologi Perpajakan, dan Ketidakpercayaan Kepada Pihak Fiskus Berpengaruh Positif Terhadap Tindakan Tax Evasion Secara Simultan. 549
8 Hipotesis 1 menyatakan bahwa self asssessment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap tindakan tax evasion. Hipotesis 1 diterima, hal ini berdasarkan uji F, dimana diperoleh nilai F hitung sebesar 8,385 dengan tingkat signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Variabel self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus mempunyai pengaruh positif terhadap tindakan tax evasion sebesar 23,9%, hal ini berarti tinggi dan rendahnya tindakan tax evasion wajib pajak dipengaruhi oleh variabelvariabel tersebut sedangkan 76,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti atau tidak disertakan dalam penelitian ini. Self Assessment System Berpengaruh Negatif Terhadap Tindakan Tax Evasion. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa self assessment system berpengaruh nrgatif terhadap tindakan tax evasion ditolak. Hal ini berarti self assessment system tidak berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwandhi (2010) yang menyatakan bahwa self assessment system berpengaruh negatif signifikan terhadap tax evasion. Persepsi tentang self assessment system wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Batang termasuk dalam kategori baik. Selain itu berdasarkan diskriptif responden yang mengisi kuesioner sebagian besar pegawai swasta yaitu sebanyak 35 responden dan sebanyak 32 responden merupakan pegawai negeri. Hal ini juga ditunjukan oleh hasil diskriptif jawaban responden dimana sebanyak 70 responden menjawab setuju dan 23 responden menjawab sangat setuju pada pernyataan yang menyatakan bahwa pajak yang disetorkan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT. Selain itu sebanyak 60 responden menjawab setuju dan 30 responden menjawab sangat setuju pada peryataan yang menyatakan bahwa wajib pajak menyetorkan pajak tepat waktu. Hal ini berarti wajib pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan tepat waktu. Keadilan Berpengaruh Negatif Terhadap Tindakan Tax Evasion. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa keadilan berpengaruh negatif terhadap tindakan tax evasion ditolak. Hal ini berarti keadilan tidak berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Hastuti (2009) yang menyatakan bahwa keadilan tidak berpengaruh terhadap terhadap tax evasion. Keadilan justru cenderung semakin memicu tax evasion. Semakin adil pemungutan pajak yang dilakukan terhadap wajib pajak, maka wajib pajak yang mempunyai penghasilan tinggi akan dikenakan pajak yang tinggi pula. Tingginya pajak yang dibebankan akan membuat wajib pajak enggan membayar. Selain itu, berdasarkan hasil diskriptif jawaban responden sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju, 14 orang menjawab tidak setuju, dan 31 orang menjawab kurang setuju pada pernyataan yang menyatakan bahwa beban pajak yang dikenakan sama bagi wajib pajak adalah sama bagi wajib pajak yang mempunyai jumlah penghasilan dan tanggungan sama, tanpa membedakan jenis atau sumber penghasilan. Teknologi Perpajakan Berpengaruh Negatif Terhadap Tindakan Tax Evasion. Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa teknologi perpajakan berpengaruh negatif terhadap tindakan tax evasion ditolak. Berdasarkan hasil uji t tersebut diketahui bahwa semakin modern teknologi perpajakan, maka persepsi wajib pajak terhadap tindakan tax evasion akan tinggi juga. Berdasarkan hasil statistik diskriptif jawaban responden sebanyak 19 responden menjawab tidak setuju dan 27 responden menjawab kurang setuju pada pernyataan yang menyatakan bahwa teknologi perpajakan mampu membuat wajib pajak patuh terhadap berbagai aturan perpajakan. Hal ini berarti walaupun semakin modern teknologi perpajakan yang digunakan yang dimaksudkan untuk mempermudah wajib pajak melakukan kewajiban perpajakannya belum tentu akan membuat wajib pajak patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dan mematuhi aturan perpajakannya. Hasil penelitian ini sama dengan 550
9 hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Hastuti (2009) yang menyatakan bahwa teknologi perpajakan tidak berpengaruh terhadap terhadap tax evasion. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Permatasari dan Laksito (2013) yang menyatakan bahwa teknologi perpajakan berpengaruh negatif yang signifikan terhadap tax evasion. Ketidakpercayaan Kepada Pihak Fiskus Berpengaruh Positif Terhadap Tindakan Tax Evasion. Hipotesis 5 yang menyatakan bahwa ketidakpercayaan kepada pihak fiskus berpengaruh positif terhadap tindakan tax evasion diterima. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Hammar, Jagers, dan Nordblom (2005) yang menyatakan bahwa ketidakpercayaan kepada politisi berpengaruh positif terhadap tax evasion dan ketidakpercayaan kepada parlemen meningkatkan tax evasion. Ketidakpercayaan kepada pihak fiskus tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat ketidakpercayaan kepada pihak fiskus maka tinggi pula tindakan tax evasion yang dilakukan oleh wajib pajak. Ketidakpercayaan kepada pihak fiskus merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi wajib pajak dalam melakukan tindakan tax evasion. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus penyalahgunaan uang pajak yang dilakukan oleh pegawai pajak. Sebagaimana yang dikatakan oleh Direktorat Jenderal Pajak Fuad Rahmany dalam surat kabar elektronik Rimanews, yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang enggan membayar pajak salah satunya dilatarbelakangi oleh kasus penggelapan dana pajak atau dengan kata lain takut jika uang pajaknya dikorupsi oleh wajib pajak. SIMPULAN Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus berpengaruh simultan terhadap tindakan tax evasion. Self assessment system, keadilan, teknologi perpajakan, secara parsial tidak berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Sedangkan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus secara parsial berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Saran berdasarkan penelitian ini adalah perlunya pengawasan dan pengevaluasian terhadap kinerja pegawai pajak. KPP Pratama Batang dapat mengadakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman pelaksanaan self assessment system, keadilan perpajakan, dan penggunaan teknologi perpajakan dengan melakukan sosialisasi ataupun penyuluhan serta melakukan pengawasan terhadap wajib pajak. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan faktor-faktor lain dengan menambah variabel- variabel lain yang berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. REFERENSI Ayu, S. D. dan R. Hastuti Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tax Evasion: Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Mempunyai Kegiatan Usaha. Semarang: UNIKA Soegijapranata. Ayu, S. D. dan R. Hastuti Persepsi Wajib Pajak: Dampak Pertentangan Diametral Pada Tax Evasion Dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Kecenderungan Personal (Studi Wajib Pajak Orang Pribadi). Dalam Kajian Akuntansi, Volume. 1 No. 1. Hal Semarang: UNIKA Soegijapranata. Ghozali, I Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hammar, H., S. C. Jagers., dan K. Nordblom Tax Evasion and the Importance of Trust. Working Paper in Economics no Swedia. Mardiasmo Perpajakan Edisi Revisi Yogyakarta: Penerbit Andi. Mengapa Masyarakat Enggan Bayar Pajak?. Online. (diunduh 13/11/2013). Permatasari, I. dan H. Laksito Minimalisasi Tax Evasion Melalui Tarif Pajak, Teknologi dan Informasi Perpajakan, Keadilan Sistem Perpajakan, dan Ketepatan Pengalokasian Pengeluaran Pemerintah (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP 551
10 Pratama Pekanbaru Senapelan). Diponegoro Journal of Accounting. Volume 2, No 2. Hal Semarang: Universitas Diponegoro. Rahayu, S. K Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rahman, I. S Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, Diskriminasi, dan Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion). Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Siahaan, M. P Hukum Pajak Elementer Konsep Dasar Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suminarsasi, W. dan Supriyadi Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, dan Diskriminasi Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Suwandhi, R.S Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Atas Pelaksanaan Self Assessment System Dalam Keterkaitannya Dengan Tindakan Tax Evasion Pada KPP Pratama Bandung Cibeunying (Kasus Pada 23 Wajib Pajak Orang Pribadi Penerima SKPKB). Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Waluyo. dan W. B. Ilyas Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Zain, M Manajemen Perpajakan Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. 552
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitan dan pembahasan mengenai pengaruh Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak, dan Tarif Pajak Penggelapan Pajak,
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 4 (4) (2015) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH KEADILAN, ADMINISTRASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN WAJIB PAJAK TERHADAP TAX AVOIDANCE Wahyu
Lebih terperinciPENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT
Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia sebagai salah satu negara yang dikategorikan berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara yang dikategorikan berkembang masih memerlukan pembangunan pada berbagai aspek. Sumber pendanaan aktivitas pembangunan negara diperoleh
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 3 (3) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK UMKM DI KABUPATEN KENDAL Septian Fahmi Fahluzy Linda Agustina
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KEADILAN, DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN PADA PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK
PENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KEADILAN, DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN PADA PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK A.A Mirah Pradnya Paramita 1 I Gusti Ayu Nyoman Budiasih 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciPengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25
Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25 Hanny Laurentea Budiman Universitas Bina Nusantara, Pademangan
Lebih terperinciInggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA PANJARINGAN Inggrid Grace Manuputty
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang
Lebih terperinciPENGARUH KEADILAN, SELF ASSESSMENT SYSTEM DISKRIMINASI DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION)
PENGARUH KEADILAN, SELF ASSESSMENT SYSTEM DISKRIMINASI DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION) (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Demografi Kuesioner Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 4 (4) (2015) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK Yani Febriani, Kusmuriyanto Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciJURNAL HUMANIORA
PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina
Lebih terperinciOleh : Hana Pratiwi Burhan Pembimbing : Zulaikha Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15 ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN,
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP TINDAKAN PENGGELAPAN PAJAK DI KOTA SURAKARTA
ISSN : 2302-1590 E-ISSN: 2460 190X ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.2 (177-191) PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP TINDAKAN PENGGELAPAN PAJAK DI KOTA SURAKARTA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi wajib pajak
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi wajib pajak atas tarif pajak, keadilan sistem perpajakan, teknologi dan informasi perpajakan terhadap penggelapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan dana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan dana untuk membiayai pembangunan. Sumber dana pembangunan berasal dari berbagai sumber pendapatan negara dan
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU
ANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU Oleh Kusujarwati Anjarini 1), Buntoro Heri Prasetyo, MM., Drs., Ak.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan pemasukan untuk membiayai pembangunan negara. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dimana negara memerlukan pemasukan untuk membiayai pembangunan negara. Salah satu pemasukan negara yaitu berasal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang telah didistribusikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi. Jumlah
Lebih terperinciPERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO
PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO Dini Utami* 1 dan Andri Waskita Aji 2 Dini_cilik@ymail.com ABSTRACT This research
Lebih terperinciPENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone
PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone
Lebih terperinciPENGARUH KEADILAN, DISKRIMINASI, TARIF PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN, TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION
PENGARUH KEADILAN, DISKRIMINASI, TARIF PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN, TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION (Studi Kasus Wajib Pajak yang Terdaftar di KPP Pratama Purworejo)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak dari tahun ke tahun semakin meningkat, yaitu tentang data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara berkembang yang salah satu pendapatannya adalah Pajak. Tidak dipungkiri bahwa pajak merupakan salah satu komponen penting untuk menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipaksakan oleh negara kepada seluruh warga negaranya, peran pajak tentu. sangat besar dalam perkembangan kemajuan ekonomi negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan pungutan yang bersifat wajib atau dalam arti lain dipaksakan oleh negara kepada seluruh warga negaranya, peran pajak tentu sangat besar dalam perkembangan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT
PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Nur Anissa 1, Harlina Widyanti 2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia Email: nissadmaja@gmail.com
Lebih terperinciMINIMALISASI TAX EVASION
MINIMALISASI TAX EVASION MELALUI TARIF PAJAK, TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERPAJAKAN, KEADILAN SISTEM PERPAJAKAN, DAN KETEPATAN PENGALOKASIAN PENGELUARAN PEMERINTAH Dian Tri Wahyuningsih Program Studi Akuntansi,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION). (STUDI EMPIRIS DI KPP PRATAMA MEDAN-POLONIA)
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION). (STUDI EMPIRIS DI KPP PRATAMA MEDAN-POLONIA) RAYA PUSPITA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis yang akan dijelaskan pada bagian akhir bab. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pemerintah negara-negara di dunia menaruh perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi sebagian besar negara, tak terkecuali Indonesia sebagai negara berkembang, pajak merupakan unsur paling penting dalam menopang anggaran penerimaan negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seoptimal mungkin melalui perluasan sumber penerimaan negara non migas, guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya pasar bebas yang sedang terjadi telah menghilangkan batas ruang dan waktu setiap individu di dunia. Pasar bebas terjadi dalam berbagai sektor termasuk perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan data yang diperoleh dari Bapenas menunjukan bahwa Indonesia masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 5,78% pada tahun 2013 sesuai dengan data yang diperoleh dari Bapenas menunjukan bahwa Indonesia masih termasuk sebuah Negara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat mulai berdiri pada tanggal 1 Desember 2008 sesuai dengan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ( STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap
Lebih terperinciJurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau
Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, 51-60 51 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Penerapan Sistem
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, DISKRIMINASI, DAN KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA KECURANGAN TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MENGENAI PERILAKU TAX EVASION Mila Indriyani 1*, Siti Nurlaela 2,
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM
Lebih terperinciPENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat KPP Pratama Wilayah Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Wilayah Kota Bandung Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Kota Bandung merupakan unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak
Lebih terperinciWahyu Rachmadi, Zulaikha 1
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada wajib pajak orang pribadi. Waktu penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciData Deskriptif Keterangan Jumlah %
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,
Lebih terperinciLampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER. A. Identitas Responden. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Nama Usaha :... Alamat Usaha :...
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER Kami menjamin rahasia pribadi anda, semua data hanya semata-mata untuk kepentingan ilmiah A. Identitas Responden Nama Umur : : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan
Lebih terperinciPENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung)
PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung) Adelina Simanungkalit 1 Agus T. Poputra 2 Treesje Runtu 3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal dalam menunjang APBD Kabupaten/Kota
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul
LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang Berjudul PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI KOTA GORONTALON NURZEIN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 3 (4) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj INTEGRITAS MORAL WAJIB PAJAK, PEMILIHAN BENTUK BADAN USAHA, DAN PENGETAHUAN TENTANG PERPAJAKAN TERHADAP TINDAKAN
Lebih terperinciAnalisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning
152 TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.1, 2013 Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning Stephanie Wibowo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi
Lebih terperinciANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )
ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum data hasil kuesioner penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Kuesioner KUESIONER Assalamua alaikum Wr. Wb. dan salam sejahtera. Saya Novi Wijiastuti mahasiswi semester akhir Program Studi S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang sedang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdul Hamid Panduan Penulisan Skripsi:. Cetak 1. FEIS UIN Press. Jakarta
86 DAFTAR PUSTAKA Abdul Hamid. 2010. Panduan Penulisan Skripsi:. Cetak 1. FEIS UIN Press. Jakarta Davis, Fred D., (1989), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk integrasi dari instansi kantor wilayah departemen Koperasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara berkembang seperti Indonesia sangat membutuhkan dana untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara berkembang seperti Indonesia sangat membutuhkan dana untuk membiayai pembangunannya. Dalam rangka membiayai pelaksanaan pembangunan nasional, Pemerintah terus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA.
63 DAFTAR PUSTAKA http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/tabel-f-0-05.pdf jurnal jurusan ilmu administrasi bisnis Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hana
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN DALAM MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR UKM DI KOTA MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN DALAM MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR UKM DI KOTA MEDAN Muhammad Rizal Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK
Lebih terperinciEmbun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas
Lebih terperinciOleh : Jounica Zsezsa Sabhatini Warouw 1 Jullie J. Sondakh 2 Stanley K. Walandouw 3
PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi Kasus Pada KPP Pratama Manado Dan KPP Pratama Bitung) THE INFLUENCE OF SOCIALIZATION
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH DUA. Endri Hartanti
PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH DUA Endri Hartanti Program Studi Akuntansi, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Kepatuhan
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRACT
PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, MOTIVASI WAJIB PAJAK, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PEMERINTAH DAN HUKUM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK 1 I Ni Luh Arismayani, 1 I Gede Adi Yuniarta,
Lebih terperinciNama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi
PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang) Nama : Neneng Badriah NPM : 15212281 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerimaan negara disektor pajak terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai upaya bangsa kita untuk melepaskan diri dari ketergantungan kepada bantuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciAndry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.
Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam rangka membiayai pelaksanaan pembangunan nasional, Pemerintah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka membiayai pelaksanaan pembangunan nasional, Pemerintah terus berusaha meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri khususnya sektor non migas.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian menggunakan instrument angket atau kuesioner yang telah disebar, dengan objek pajak penelitian
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 3 (4) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH KEADILAN, TARIF PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN, KECURANGAN, TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP
Lebih terperinciPengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciOleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 2 (3) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN MODERATING PREFERENSI RISIKO Nirawan Adiasa
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH
PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH Nama : Arlinda Budiana NPM : 11212159 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Kartika Sari PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian adalah untuk menguji kembali apakah terdapat pengaruh antara variabel variabel independen (PKP Terdaftar, SSP PPN, SPT Masa PPN, dan STP PPN)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Mentah Variabel Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO
PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B a b I V H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n 148 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Besarnya pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan ketegasan sanksi pajak dalam meningkatkan
Lebih terperinci