Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Konferensi pers persiapan penyelenggaraan Tropical Landscape Summit Jakarta, 31 Maret 2015

PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU NASIONAL

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

STANDAR INDUSTRI HIJAU

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PELUANG DAN TANTANGAN KONSERVASI ENERGI DI SEKTOR INDUSTRI

INDONESIA GREEN AWARDS 2015

SISTEM INFORMASI MONITORING EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI

KEBIJAKAN & PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR INDUSTRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

SIH Standar Industri Hijau

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

SIH Standar Industri Hijau

STANDAR INDUSTRI HIJAU

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2017

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN KEBUTUHAN DAMPAK LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

Dilema Industri pada Lingkungan Hidup

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

Steel and Pulp & Paper Industries (Phase I) merupakan program yang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU

BANGUNAN GEDUNG HIJAU

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Sebagai Upaya Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

POINTERS MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Dialog Energi Media Indonesia Indonesia & Diversifikasi Energi Menentukan Kebijakan Energi Indonesia 14 April 2015

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

cost sekalipun dapat memberikan dampak besar bagi perusahaan KATA PENGANTAR

50001, BAB I PENDAHULUAN

2012, No BAB I PENDAHULUAN

Indeks PMI Manufaktur Capai Posisi Terbaik Dibawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

PB 10 STRATEGI UMUM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

SIH Standar Industri Hijau

Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

Penerapan Energi Efisiensi di IKM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Menurut Green Building Council Indonesia (2010) menyebutkan

OVERVIEW PROGRAM KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI SEKTOR INDUSTRI

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

Pengertian, Konsep Dasar serta Perkembangan. Teknologi Bersih. (Clean Technology)

Kebijakan perubahan iklim dan aksi mitigasi di Indonesia. JCM Indonesia Secretariat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Laporan Kegiatan Workshops/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012 I. PENDAHULUAN

BAB III. METODE PENELITIAN

INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017

Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development. Jakarta, 19 Agustus 2015

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena peningkatan temperatur global di permukaan bumi dari tahun ke tahun.

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

RISET dan REGULASI PENGELOLAAN DAS

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Potensi Bisnis Ramah Lingkungan pada Sektor Industri Hijau

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

Transkripsi:

Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta Slide 1 Pada pertemuan G-20 di Pittsburg tahun 2009, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri pada tahun 2020, yang ditindak lanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Presiden nomor 61 tahun 2011, tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), dimana Kementerian Perindustrian menjadi penanggung jawab untuk bidang industri. Untuk menunjukkan keseriusan Pemerintah Indonesia untuk hal tersebut maka Industri Hijau dimasukkan dalam UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Karena itu pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan tentang kebijakan Industri Hijau yang ada di Indonesia.

Slide 2 Poin-poin yang akan kami sampaikan pada kesempatan ini adalah mengenai kebijakan yang berkaitan dengan industri hijau dan implementasinya. Slide 3-4 Pada tahun 2050 diperkirakan dunia akan membutuhkan 55 persen air lebih banyak, 60 persen tambahan makanan, 70 persen lebih energi dan 100 persen tambahan energi listrik. Hal ini diperkuat dengan laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2014 yang menyatakan bahwa : a) Akan dihasilkan lebih dari 36 miliar metrik ton karbondioksida yang akan menyebabkan peningkatan temperatur sebesar 3 derajat celcius atau lebih pada akhir abad ini. b) Terjadi defisit kebutuhan air bersih, mengingat kebutuhan air bersih akan mencapai 2 miliar kilometer kubik, sementara ketersedian jumlah air bersih yang ada di bumi sekitar 1,4 miliar kilometer kubik. c) Kebutuhan akan energi diperkirakan menjadi 3 kali lipat dari jumlah energi yang kita gunakan saat ini. 2

d) Populasi diperkirakan akan melampaui 9 miliar, dan e) 60 persen dari ekosistem yang ada akan rusak dan tidak dapat diperbaharui. Slide 5 Saat ini sumber daya alam semakin berkurang, permintaan semakin tumbuh akibat pertumbuhan populasi, mesin dan sistem produksi kurang efisien, adanya kesepakatan tentang lingkungan hidup global dan terjadinya degradasi lingkungan. Hal ini menyebabkan kita tidak bisa lagi melaksanakan proses business as usual. Oleh karena itu industri hijau adalah salah satu solusi yang diharapkan, melalui hemat sumber daya, penggunaan bahan baku alternative, sumber energi alternatif, teknologi rendah karbon, serta menerapkan prinsip 4R yaitu Reduce, Recycle, Reuse dan Recovery pada proses produksi. Slide 6 Indonesia telah melakukan langkah-langkah terkait industri hijau yaitu: 1. Sejak tahun 1984 dalam UU No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian telah mengatur bahwa Pengembangan 3

industri harus mempertimbangkan keberlangsungan lingkungan. 2. Komitmen Indonesia dalam Deklarasi Manila tahun 2009 mengenai pengembangan industri hijau. 3. Pemberian penghargaan kepada perusahaan yang menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksi sejak tahun 2010; dan 4. Pengaturan dan penerapan Industri Hijau dalam UU no. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian. Slide 7 Selanjutnya saya ingin menjelaskan bahwa industri hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Slide 8 4

Dalam rangka mewujudkan Industri Hijau, Pemerintah Indonesia melakukan : 1) Penguatan kapasitas kelembagaan, 2) Standardisasi yang meliputi standard dan sertifikasi. Serta 3) Memberikan fasilitasi dalam mendorong investasi Industri Hijau. Slide 9-10 Lebih lanjut, saya akan menjelaskan tentang konsep Industri Hijau, yang mengutamakan efisiensi dalam proses produksi dengan karakteristik sebagai berikut: Penggunaan material, energi, dan air dengan intensitas yang rendah, Penggunaan energi alternatif, Melakukan minimisasi limbah dan pemenuhan baku mutu lingkungan, Menggunakan teknologi rendah karbon. dan Sumber Daya Manusia yang kompeten. Slide 11 5

Lebih rinci, saya akan menjelaskan tentang perubahan paradigma konsep produksi. Pola sistem manufaktur secara konvensional menyebabkan pemborosan energi, air, bahan baku dan sumber daya alam, produktivitas yang rendah dan menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Dengan penerapan industri hijau melalui penggunaan teknologi rendah karbon, akan memberikan dampak penghematan energi, air dan bahan baku. Selain itu juga akan meningkatkan produktivitas dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit. Slide 12 Ada 2 (dua) strategi mewujudkan industri hijau, yaitu dengan : 1) Mengembangkan Industri yang sudah ada menuju Industri Hijau (Greening of Existing Industries); dan 2) Membangun Industri baru dengan menerapkan prinsipprinsip Industri Hijau (Creation of New Green Industries) Slide 13-15 Pengembangan Industri yang sudah ada menuju Industri Hijau dilakukan antara lain: 6

Rencana penerapan 5 standar industri hijau yaitu industri tekstil, ubin keramik, semen, baja, pulp dan kertas. Katalog bahan baku ramah lingkungan untuk industri tekstil, ubin keramik dan makanan. Pedoman umum dan teknis konservasi energi dan pengurangan emisi gas CO2, Panduan teknis untuk studi kelayakan untuk implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2. Panduan pengolahan limbah cair, bahan berbahaya dan beracun (B3). Serta Panduan produksi bersih. Program restukturasi mesin untuk industri gula, industri tekstil dan produk tekstil dan industri kulit dan alas kaki yang telah dilakukan sejak tahun 2007; serta Pemberian penghargaan Industri Hijau sejak tahun 2010 dan hingga tahun 2014 telah diberikan penghargaan kepada 256 perusahaan. Slide 16-17 Untuk Pembangunan Industri baru akan diterapkan prinsipprinsip Industri Hijau dalam proses produksinya seperti penggunaan Bahan baku, Energi, dan air yang efisien. 7

Insentif yang bisa diberikan untuk industri yang telah menerapkan Industri Hijau berupa peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan industri; dukungan promosi; dan penyediaan tenaga ahli audit energi, air dan bahan baku. Slide 18-19 Perkenankan saya menyimpulkan paparan yang telah saya sampaikan: 1. Pemerintah indonesia memiliki tekad yang kuat dalam pembangunan yang berkelanjutan melalui program industri hijau; 2. Pengembangan Industri Hijau membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk investasi yang diperuntukkan dalam modifikasi teknologi bahkan mengembangkan teknologi baru yang bisa memberikan efisiensi dan produktifitas yang tinggi. Disinilah yang kami maksudkan investasi hijau bisa mengambil peran. Dengan langkah-langkah yang telah dilakukan menunjukan bahwa Kebijakan Pemerintah Indonesia selaras dengan arah kebijakan Green Investment yang saat ini menjadi kecenderungan dunia. 8

Slide 21 Terima Kasih 9