ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PADA UKM PENGAIS JAYA DI DESA AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA C.V DUTA AGROLESTARI DI KOTAPALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERAJINAN TANGAN KAYU HITAM (EBONY) PADA UD. KRISNA KARYA EBONY DI KOTA PALU

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON IKAN PADA CV. DUTA AGRO LESTARI DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

AGUS PRANOTO

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS USAHA KECIL MANENGAH PENGOLAHAN MINYAK KELAPA RAKYAT DI KECAMATAN SUNGAI BATANG KABUPATEN INDRAGIRI HULIR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION KOTA PALU

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR CV. MENARA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS TITIK IMPAS CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl) LOKAL MADURA. Disusun Oleh : Kustiawati Ningsih

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Analisis Titik Impas dan Efisiensi Pada Usaha Domba...Reka Maharnika ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

ANALISIS KELAYAKAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI KOTA MEDAN JURNAL

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA JALATUNDA KECAMATAN MANDIRAJA ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 1 (4) : 384-390, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PADA UKM PENGAIS JAYA DI DESA AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis Break-Even Point Of Virgin Coconut Oil (Vco) On Ukm Pengais Jaya Ampibabo Village Ambibabo Sub District Parigi Moutong District 1) Nursyam 1), Marhawati, M. 2) dan Max Nur Alam 2) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. 2) Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Jl. Soekarno-Hatta Km 9, Tondo-Palu 94118, Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738) e-mail: nursyam_89@yahoo.com. ABSTRACT Plantation commodities that are capable of supporting the establishment of some industries are coconut trees (Cocos nucifera L). Coconut has a broad usability as a raw material for other than food and non food industries as well as household consumption. Utilization of coconu not only as coconut oil but there are several other coconut products sale in the international trade market, such as grated coconut, fresh coconut, coconut charcoal, coconut sugar and coconut oil known as Virgin Coconut Oil (VCO). The purpose of this study was to analyze: (i) the total cost of production, (ii) the amount of physical production, (iii) the selling price, and (iv) the amount of revenue that the UKM pengais Jaya Virgin Coconut Oil (VCO) received, so business can achieve break-even point. The study location and sampling was determined by intentionally (purposive) by the leaders of UKM PengaisJaya Virgin Coconut Oil scavengers in the Ampibabovillage. The analytical tool used in this research was the analysis of break-even point. The results showed that the highest breakeven point achieved at the product Virgin Coconut Oil (VCO) obtained from the sale of product for 1000 ml bottle was Rp. 4,121,007, or approximately 50.64 %, on the second level obtained in bottles of 500 ml equal to Rp 2,409,605 or approximately 29.61 %, and the smallest revenue obtained in the packaging of 250 ml, only of Rp. 1,606,40 or approximately 19.74%. Keywords : Analysis of break-even point, fried onion, margin of safety ABSTRAK Komoditi perkebunan yang mampu mendukung berdirinya beberapa industri adalah tanaman kelapa (Cocos nucifera L.). Kelapa mempunyai daya guna yang luas karena selain sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan juga sebagai konsumsi rumah tangga. Pendayagunaan kelapa tidak hanya sebagai minyak goreng tetepi ada beberapa produk olahan kelapa lain yang menjadi mata dagang dipasar internasional antara lain, kelapa parut, santan segar, arang tempurung, gula kelapa dan minyak kelapa murni atau yang dikenal dengan sebutan Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan penelitian ini ialah menganalisis hal-hal sebagai berikut: (i) total biaya produksi, (ii) besarnya produksi fisik, (iii) harga jual, dan (iv) besarnya penerimaan yang diperoleh industri Pengais Jaya Virgin Coconut Oil (VCO), sehingga usaha yang dijalankan mencapai titik pulang pokok. Lokasi Penelitian ditentukan dan pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purpossive) yakni pimpinan UKM Pengais Jaya Virgin Coconut Oli (VCO) Di Desa Ampibabo. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis titik pulang pokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik pulang pokok yang tertinggi berada pada produk Virgin Coconut Oil (VCO) diperoleh 384

dari hasil penjualan produ k untuk kemasan botol 1000 ml yaitu sebesar Rp. 4.121.007,-atau sekitar 50,64%, pada tingkat yang kedua atau sedang terdapat pada kemasan botol 500 ml yaitu sebesar Rp 2.409.605,- atau sekitar 29,61%, dan pendapatan yang terkecil terdapat pada kemasan 250 ml, hanya sebesar Rp. 1.606.403,- atau sekitar 19,74%. Kata Kunci : Analisis TitikPulang Pokok, Bawang Goreng, Margin of Safety PENDAHULUAN Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki lahan potensial untuk pertanian. Salah satu komoditas petanian yang dikembangkan di Indonesia adalah perkebunan kelapa. Permintaan kelapa pun terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi dalam mengolahnya. Hal tersebut mengakibatkan komoditi kelapa terus di kembangkan dan perkebunannya terus diperluas (Rahardi, 1995). Komoditi perkebunan yang mampu mendukung berdirinya beberapa industri adalah tanaman kelapa (Cocos nucifera L). Kelapa mempunyai daya guna yang luas karena selain sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan juga sebagai konsumsi rumah tangga. Pendayagunaan kelapa tidak hanya sebagai minyak goreng tetepi ada beberapa produk olahan kelapa lain yang menjadi mata dagang dipasar internasional antara lain, kelapa parut, santan segar, arang tempurung, gula kelapa dan minyak kelapa murni atau yang dikenal dengan sebutan Virgin Coconut Oil (VCO). Pengolahan kelapa untuk mendapatkan minyak kelapa murni (VCO) hampir sama dengan pengolahan minyak kelapa biasa. Ada dua cara pengolahan yaitu cara tradisional dan cara modern. Minyak kelapa yang dihasilkan dengan cara tradisional memiliki kadar air dan asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Daya simpannyapun menjadi lebih lama, biasa lebih dari 12 bulan. minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) sangat bermanfaat bagi kesehatan, antara lain dapat mengakselerasikan penurunan berat badan dan mencegah kegemukan, mencegah dan mengurangi resiko sakit jantung, tekanan darah tinggah, kolesrtol, liver, diabetes arterosklerosis, osteoporosis dan srtuke, memperbaiki pencernaan dan penyebaran vitamin-vitamin, juga asam-asam yang dapat dilarutkan lemak, memetikan virus infuenza, cacar air, herpes dan penyakitpenyakit lainnya, serta melindungi tubuh dari penuaan dini dan penyakit degeneratif (Palungkun, 1992). UKM Pengais Jaya menghasilkan produk Virgin Coconut Oli (VCO), dalam satu bulan UKM Pengais bisa menghasilkan 100 liter Jaya Virgin Coconut Oli (VCO) yang dipasarkan dalam3 kemasan yaitu kemasan 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml. Penyusunan perencanaan dalam penjualan, manajemen membutuhkan informasi pada tingkat penjualan berapa yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar memperoleh keuntungan, atau pada tingkat penjualan berapa perusahaan akan menderita kerugian. Salah satu alat bantu yang digunakan dalam manajemen adalah Analisis Titik pulang Pokok, yaitu suatu alat analisis yang memberikan informasi tentang berapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Berdasarkan paparan sebelumnya, maka pertanyaan penting yang muncul ialah berapa besar (i) total biaya produksi, (ii) produksi fisik, (iii) harga jual, dan (iv) penerimaan yang diperoleh industri Pengais Jaya dalam Virgin Coconut Oli (VCO) di Desa Ampibaba Kecamatan Ampibabo Kabupayen Parigi Moutong, sehingga usaha yang dijalankan mencapai titik pulang pokok. 385

Tujuan penelitian ini ialah menganalisis hal-hal sebagai berikut: (i) total biaya produksi, (ii) besarnya produksi fisik, (iii) harga jual, dan (iv) besarnya penerimaan yang diperoleh industri Pengais Jaya, sehingga usaha yang dijalankan mencapai titik pulang pokok, atau dengan kata lain usaha tersebut tidak mengalamai kerugian maupun memperoleh laba. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di UKM Pengais Jaya Virgin Coconut Oil (VCO) Desa Ampibabo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Penentuan lokasi penilitian dilakukan secara sengaja (purpossive). Hal tersebut berdasarkan atas pertimbangan bahwa Industri Pengais Jaya merupakan salah satu usaha industri penghasil produk Virgin Coconut Oil (VCO) yang sedang berkembang yang ada di Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2012. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan pemilik/pimpinan Pengais Jaya, dengan menggunakan daftar pertanyaan (Questionaire), adapun data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait dan berbagai literatur lainnya sebagai pendukung dalam penyusunan hasil penelitian ini. Penentuan sampel dilakukan secara sengaja (purpossive) yakni pimpinan UKM Pengais Jaya dengan pertimbangan bahwa industri VCO Pengais Jaya Citra telah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu. Sesuai dengan tujuan penelitian ini akan dimanfaatkan analisis titik pulang pokok yang dirumuskan (Firdaus, 2009) sebagai berikut: Q = TFC P - AVC Selanjutnya untuk menghitung Titik Pulang Pokok dalam satuan rupiah, maka satuan unit (Q) dikalikan dengan harga jual per unit (P), yang persamaan tersebut menjadi sebagai berikut : Q.P = TFC 1-AVC / P Keterangan : TR = Total Penerimaan (Totl Revenue) (Rp) TC = Total Biaya (Total Cost) (Rp) TFC = Total Biaya Tetap (Total Fixed Cost) (Rp) TVC = Total Biaya Variabel (Total Variabel Cost) (Rp) AVC = Rata-Rata Biaya Variabel Perunit (Avarage Variabel cost) Q = Total Produksi Dalam Usaha (Quantity) (Perunit) P = Harga jual Perunit (Price) (Rp) Persamaan di atas disederhanakan dengan tujuan untuk mencari TPP Penerimaan, menjadi persamaan sebagai berikut: TR = P. Q Keterangan : TR = Penerimaan pada posisi Titik Pulang Pokok P = Harga pada posisi Titik Pulang Pokok Q = Jumlah produksi pada posisi Titik Pulang Pokok HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Virgin Coconut Oil (VCO) Produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam operasi suatu usaha. Produksi usaha Virgin Coconut Oil (VCO) Pada UKM Pengais Jaya, merupakan hasil dari suatu proses produksi yang dimulai dari pengupasan serabut kelapa, dibelah, airnya dikeluarkan, kemudian daging kelapa juga dipisahkan, dilanjut dengan pencucian, kelapa diparut, tambahkan air dan peras menghasilkan santan, diamkan atau dpermentasi, kemudian dilakukan penyaringan, dan menghasilkan minyak kelapa murni atau biasa disebut dengan Virgin Coconut Oil 386

(VCO). Tenaga kerja yang turun langsung dalam proses ini sebanyak 24 orang, yang diupah sesuai kemampuan berapa banyak yang bisa mereka kerjakan. Jumlah VCO secara keseluruhan yang di proses tiap bulannya rata-rata 100 liter. Produksi VCO diproses sedemikian rupa dengan perbandingan 1.200 biji kelapa menjadi 100 liter VCO. VCO ini kemudian dikemas menjadi 3 kemasan, yaitu: kemasan 250 ml, kemasan 250 ml, dan kemasan 1000 ml. Variasi kemasan dimaksudkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Biaya Produksi Biaya produksi pada industri Pengais Jaya meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya penyusutan, pajak, gaji, dan listrik,. Adapun biaya variabel meliputi biaya bahan baku, pencetakan kemasan, dan label. Rincian mengenai biaya produksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Biaya Tetap Biaya tetap disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Biaya Tetap (per bulan), Tahun 2012. No. 1. 2. 3. 4. Jenis Biaya Tetap Biaya Penyusutan Alat Pajak Gaji Tenaga kerja Listrik. Sumber: Data primer setelah diolah, 2012. Nilai Biaya Tetap (Rp/Bulan) 339.821 30.166 1.310.000 38.000 Tabel 1 menunjukan bahwa rata-rata jumlah setiap jenis biaya tetap adalah Rp 1.717.987. Biaya penyusutan adalah Rp 339.821per bulan, nilai pajak sebesar Rp 30.166 per bulan yang terdiri atas beberapa jenis pajak, dan gaji baik untuk pimpinan perusahaan maupun untuk semua karyawan tetap Rp.1.310.000per bulan, dan dan biaya listrik sebesar Rp. 38.000 per bulan. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya berubah-ubah, tergantung pada jumlah unit yang dihasilkan. Biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh industri Pengais Jaya dalam usaha Virgin Coconut Oil biaya bahan baku, pencetakan kemasan, dan label. Seluruh biaya tersebut diperhitungkan selama satu bulan. Ratarata biaya variabel disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 menunjukan bahwa rata-rata jumlah biaya variabel adalah jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi Virgin Coconut Oil rata-rata sebesar 1.200 biji kelapa perbulan yaitu senilai Rp. 1.200.000,- perbulan, botol keci (250 ml) sebanyak 80 unit yaitu senilai Rp. 200.000,- perbulan, botol sedang senyak 60 unit senilai Rp. 300.000,- perbulan, botol besar sebanyak 50 unit senilai Rp. 400.000,- perbulan, dan label sebanyak 5.000 unit senilai Rp. 50.000,- perbulan, sehingga total biaya variabel UKM Pengais Jaya Virgin Coconut Oil adalah sebesar Rp. 2. 150.000,- jadi berdasarkan data yang tercantum pada tabel 5 dan 6 maka total biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh UKM Pengais Jaya Virgin Coconut Oil dalam usahanya adalah sebesar Rp. 3.867.987. Tabel 2. Biaya Variabel Usaha Virgin Coconut Oil (VCO) Pengais Jaya, Perbulan, 2012. No Keteranagan Jumlah Harga satuan Total harga (Unit) (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. Bahan Baku Botol kecil (250 ml) Botol Sedang (500 ml) Botol Besar (1000 ml) Label 1.200 80 60 50 200 1.000 2.500 5.000 8.000 250 1.200.000 200.000 300.000 400.000 50.000 Jumlah 2.150.000 387

Penerimaan dan Pendapatan Analisis penerimaan dan pendapatan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa rata-rata produk bawang goreng disajikan dalam Tabel 3. AnalisisTitikPulangPokok Berdasarkan data yang diperoleh, maka analisis titik pulang pokok meliputi kemasan sebagai berikut: a. Analisis Titik Pulang Pokok Untuk Tabel 3. Produksi, Penerimaan, dan Pendapatan Usaha Virgin Coconut Oil (VCO) pada UKM Pengais Jaya, per bulan, 2012. No Uraian Nilai (Rp) 1. a. Produksi rata-rata (100 L/bulan) b. Harga jual rata (Rp 120.000/L) c. Penerimaan (Rp/bulan) 12.000.000 2. Biaya Tetap - Nilai Penyusutan (Rp/bulan) 339.821 - Nilai Pajak (Rp/bulan) 30.166 - Gaji karyawan tetap (Rp/bulan) 1.130.000 - Biaya listrik (Rp/bulan) 38.000 Sub Total 1.717.987 3. Biaya Variabel - Biaya bahan Rp/bulan) 1.200.000 - Label 50.000 Sub Total 1.250.000 4. Total Biaya Produksi (2+3) 2.967.987 5. Pendapatan (1c 4) (Rp/bulan) 9.032.013 Tabel 3 dapat dijelaskan, bahwa dari rata-rata 1.200 buah kelapa bisa menghasilkan produksi Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 100 L /bulan, dengan harga jual Rp. 120.000/L, maka total penerimaan UKM Virgin Coconut Oil (VCO) Pengais Jaya adalah sebesar Rp. 12.000.000/bulan. Total biaya produksi yang harus dikeluarkan jika tanpa pencetakan kemasan rata-rata sebesar Rp. 2.967.987/bulan, sehingga rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usaha VCO curah ini adalah sebesar Rp. 9.032.013/bulan. Untuk Produk Curah b. Analisis titik pulang pokok untuk produk kemasan 250 ml c. Analisis titik pulang pokok untuk produk kemasan 500 ml d. Analisis titik pulang pokok untuk produk kemasan 1000 ml Tabel 4 dapat dijelaskan, bahwa dari rata-rata 1.200 buah kelapa bisa menghasilkan produksi Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 100 L /bulan, dengan harga jual Rp. 120.000/L, maka total penerimaan UKM Virgin Coconut Oil (VCO) Pengais Jaya adalah sebesar Rp. Tabel 4. Hasil Analisis Titik Pulang Pokok Untuk Bawang Goreng Menurut Kemasan Kemasan TFC (Rp) AVC (Rp) P (Rp) Q TR (Rp) Kemasan 100 gram 3.773.138 9.683 17.500 482 8.435.000 Kemasan 200 gram 2.709.385 19.379 35.000 173 6.055.000 Kemasan 300 gram 2.167.508 27.054 52.500 85 4.462.500 Kemasan 500 gram 1.625.630 61.052 87.500 61 5.337.500 Kemasan 700 gram 541.856 74.690 122.500 11 1.347.500 388

12.000.000/bulan. Total biaya produksi yang harus dikeluarkan jika tanpa pencetakan kemasan rata-rata sebesar Rp. 2.967.987/bulan, sehingga rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usaha VCO curah ini adalah sebesar Rp. 9.032.013/bulan. Analisis Titik Pulang Pokok Berdasarkan data yang diperoleh, maka analisis titik pulang pokok meliputi kemasan sebagai berikut: a. Analisis Titik Pulang Pokok Untuk Untuk Produk Curah b. Analisis titik pulang pokok untuk produk kemasan 250 ml c. Analisis titik pulang pokok untuk produk kemasan 500 ml d. Analisis titik pulang pokok untuk produk kemasan 1000 ml Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4 yang menunjukkan bahwa setiap kemasan memiliki pendapatan yang bernilai positif. Hasil analisis volume produksi dan penerimaan pada titik pulang pokok disajikan dalam Tabel 5. Adapun khusus kemasan 250 ml analisisnya diilustrasikan dalam Gambar 1. Gambar 1 menunjukkan bahwa untuk produk kemasan 250 ml berada pada titik TR, TC perpotongan antara garis TC dengan garis TR dimana volume produksi adalah 14 kemasa dengan harga Rp.30.000/kemasan, maka perusahaan ini memperoleh keuntungan Rp. 1.606.403 Iterasi Perhitungan Iterasi per bulan didasarkan atas data penerimaan, jumlah produksi dan titik impas Virgin Coconut Oil (VCO) Pengais Jaya. Adapun iterasi VCO produk kemasan disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Iterasi Per Bulan Menurut Kemasan No Kemasan Persentase keuntungan (%) 1 Kemasan 250 ml 67,30 2 Kemasan 500 ml 67,30 3 Kemasan 1000 ml 68,97 Tabel 5 menunjukkan bahwa iterasi berkisar dari 67,303% (untuk kemasan 250 ml), 67,30% (untuk kemasan 300 gram), dan 68,97% (untuk kemasan 1000 ml) Jadi, perusahaan tersebut memiliki keuntungan yang tergolong besar. TR laba TC Rp. 420.000 TPP VC Rp. 343.597 Rugi FC 0 Q QQQ(Kemasan) Gambar 1. Grafik Titik Pulang Pokok UKM Virgin Coconut Oil (VCO) Pengais Jaya dalam bentuk kemasan botol 250 ml. 389

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan, bahwa pada UKM Pengais Jaya Virgin Coconut Oil (VCO) akan mencapai titik pulang pokok jika produksinya mencapai 16 liter dengan harga jual Rp. 120.000/kemasan dan penerimaan yang dihasilkan sebesar 1.920.000/bulan. Untuk iterasinya, diketahui pada UKM Pengais Jaya mendapat bayangan berapa jumlah produk dan berapa keuntungan yang diperoleh jika keseluruhan produk VCO secara keseluruhan (curah) hanya dibuat untuk satu jenis kemasan saja. Untuk kemasan 250 ml dengan jumlah unit 400 mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 8.077.013 (67,30%), Kemasan 500 ml dengan jumlah unit 200 medapatkan keuntungan sebesar Rp. 8.077.013 (67,30%), dan jenis kemasan 1000 ml dengan jumlah unit 100 mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 8.277.013 (68,98%). DAFTAR PUSTAKA Adiwilaga, A.,1994. Ilmu Usahatani. Alumni, Bandung. Alamsyah, A.N., 2005. Virgin Coconut Oil (Minyak Penakluk Aneka Penyakit). PT Agromedia Pustaka Utama, Jakarta. Firdaus, M., 2009. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara, Jakarta. Helmi, R., 1990. Akuntansi Biaya. Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Palungkun, R, 1992. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya, Jakarta. Kusnadi., Zainul Airifin, M., Syadeli. 2002. Akutansi Manajemen. Universitas Brawijaya. Malang Rahardi, F, 1995. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Penebar Swadaya, Jakarta. 390