1. Penimbunan berlebihan (congestion)dan edema dari membrane mukosa 2. Mata berair 3. Bersin bersin/ batuk batuk 4. Gatal sekali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

kekambuhan asma di Ruang Poli Paru RSUD Jombang.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

REINFORECEMENT BLOK 11 Pemicu 2. DR.Harum Sasanti, drg, SpPM KaDep. Ilmu Penyakit Mulut FKGUI

BAB 3 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dipengaruhi oleh berbagai kondisi sistemik maupun non-sistemik (Coulthard dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

FORMAT 2 A BAHAN KUESIONER PERSONAL UNTUK ANAK / REMAJA (USIA 18) Harus ditanyakan oleh dokter

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Atopi, atopic march dan imunoglobulin E pada penyakit alergi

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB 1 PENDAHULUAN. Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut

BAB 1. PENDAHULUAN. hidung akibat reaksi hipersensitifitas tipe I yang diperantarai IgE yang ditandai

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di Indonesia tepatnya Jakarta pusat didapatkan 25.5% anak yang

JURNAL APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fisik dan emosi (Lubis, 2005). Stres fisik dan stres psikis dapat dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengganggu aktivitas sosial (Bousquet, et.al, 2008). Sebagian besar penderita

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

BAB I PENDAHULUAN. mamalia. Beberapa spesies Candida yang dikenal dapat menimbulkan penyakit

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

BAB I PENDAHULUAN. tipe Herpes Virus yang telah teridentifikasi. Human Herpes Virus antara lain

BAB 6 PEMBAHASAN. Penelitian ini mengikutsertakan 61 penderita rinitis alergi persisten derajat

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik, kambuhan, dan sangat gatal yang umumnya berkembang saat

BAB 4 METODE PENELITIAN. 3. Ruang lingkup waktu adalah bulan Maret-selesai.

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Manifestasi Infeksi HIV-AIDS Di Mulut. goeno subagyo

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

Prevalens Nasional : 5,0% 5 Kabupaten/Kota dengan prevalens tertinggi: 1.Aceh Barat 13,6% 2.Buol 13,5% 3.Pahwanto 13,0% 4.Sumba Barat 11,5% 5.

Postherpetic Neuralgia Setelah Menderita Herpes Zoster Oris (Laporan Kasus)

LAPORAN PRAKTIKUM. Oleh : Ichda Nabiela Amiria Asykarie J Dosen Pembimbing : Drg. Nilasary Rochmanita FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

BAB I PENDAHULUAN. rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis. Biasanya angka

ANGIONEUROTIC EDEMA. OLEH Ahyar Riza NIP FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Ahyar Riza : Angioneurotic Edema

Definisi Bell s palsy

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rongga mulut merupakan gambaran dari kesehatan seluruh tubuh, karena

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

dan menjadi dasar demi terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting

BAB I PENDAHULUAN. stomatitis apthosa, infeksi virus, seperti herpes simpleks, variola (small pox),

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

Yang paling sering : Itching (Pruritus) Ekimosis Dryness Lumps (Bengkak)

Oleh : Roestiniadi Djoko Soemantri,dr, SpTHT- KL DEPT/SMF ILMU KESEHATAN THT - KL FK. UNAIR / RSUD Dr. Soetomo SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN. di R. 26s. STOKE UNIT RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dikatakan sebagai mukosa mastikasi yang meliputi gingiva dan palatum keras.

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dermatitis berasal dari kata derm atau o- (kulit) dan itis (radang atau

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Kontaminasi Pada Pangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

Diagnosis Penyakit Pulpa dan Kelainan Periapikal

PERAWATAN INISIAL. Perawatan Fase I Perawatan fase higienik

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem pakar yang akan di rancang merupakan Sistem pakar untuk deteksi dini

FORM UNTUK JURNAL ONLINE. : Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Pada Infeksi Jamur Subkutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papula, vesikel, skuama) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi merupakan penyakit peradangan pada. sistem pernapasan yang disebabkan oleh reaksi alergi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian akan mengalami asma dan rhinitis alergi (Djuanda, 2007). inflamasi dan edukasi yang kambuh-kambuhan (Djuanda,2007).

PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

Dry Socket Elsie Stephanie DRY SOCKET. Patogenesis Trauma dan infeksi adalah penyebab utama dari timbulnya dry soket.

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) adalah gigi tiruan

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit alergi sebagai reaksi hipersensitivitas tipe I klasik dapat terjadi pada

Pengelolaan Pasien Dengan Angular cheilitis

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

TATA CARA PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES DAN SERUM ANTI RABIES

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

Transkripsi:

Mukosa mulut sering merupakan lokasi, baik dari manifestasi alergi yang murni maupun dari manifestasi hipersensitif. Akibat suplai darah yang berlebihan dan elastisitas dari jaringan mulut, manifestasi alergi dalam mulut sering menimbulkan lesi yang mencolok. 1. Hay Fever Adalah contoh yang paling umum dari alergi. Timbulnya dan lama terjadinya alergi berhubungan dengan adanya serbuk / pollen dari tanaman tertentu atau makanan tertentu mungkin karena bulu binatang atau bahan pakaian (kontak spesifik alergen). Tanda tanda hay fever : 1. Penimbunan berlebihan (congestion)dan edema dari membrane mukosa 2. Mata berair 3. Bersin bersin/ batuk batuk 4. Gatal sekali Diagnosa berdasarkan : 1. Gejala klinis yang spesifik 2. Waktu dan timbulnya alergi berhubungan dengan adanya kontak dengan allergen 3. Faktor keturunan 4. Untuk mengetahui terhadap bahan apa alerginya dapat digunakan skin test Perawatan : 1. Waktu serangan akut dapat disuntik adrenalin 1 / 6

2. Obat obatan antihistamin, seperti : avil, incidal, homoglomin, ephedrine (untuk meringankan simptom). 2. Angioneurotic Edema (Giant Urticaria, Quinckes Disease) Angioneurotic Edema mungkin lebih merupakan symptom komplek daripada merupakan tanda klinis saja. Ini terjadi berhubungan dengan: - Beberapa penyakit infeksi - Gangguan endokrin - Gangguan emosi - Alergi makanan - Exposure dengan udara dingin - Menstruasi pada wanita - Alergi dengan obat obatan Tanda tanda karakteristik : Pembengkakan / edema yang berjalan cepat (5 30 menit) dan dapat bertahan sampai 24 jam atau beberapa hari. Sebelum timbul pembengkakan, maka daerah yang akan terserang terasa gatal gatal gatal dan panas. Daerah yang sering terkena yaitu kulit sekitar mata, dagu, bibir 2 / 6

dan lidah. Perawatan : 1. Simtomatik, pada fase akut dapat diberikan adrenalin 0, 2 ml sub kutan 2. Antihistamin 3. Obat penenang dan antihistamin (pada orang orang yang stress) Prognosa : Baik, kecuali bila terkena glottis, dapat mengakibatkan kematian. 3. Stomatitis Medicamentosa Stomatitis sebagai akibat alergi dari obat obatan lewat absorpsi Faktor penyebab : Obat obatan, misalnya : phenolphtalen, barbiturat, sulfa, penicillin. 3 / 6

Mekanisme : Absorpsi lewat Tractus Gastro Intestinal, Tractus Respiratorius, kulit (suntikan) Lokasi : Bias timbul pada tiap bagian dari tubuh Diagnosa : Obat penyebab dihilangkan, digunakan patch test maka negative (-) Manifestasi Sistemik : Bisa berat dan dapat mengakibatkan kematian. 4 / 6

4. Stomatitis Venenata Stomatitis sebagai akibat kontak dengan obat obatan / bahan bahan dengan jaringan yang sensitive, misalnya : 1. Obat obatan yang dipakai dalam praktek, yaitu : obat obatan antibiotika dan preparat yang mengandung iodine. 2. Dental filling dan denture base material (acrylic / metal) 3. Bahan bahan gigi atau cosmetic yang dipakai oleh penderita, misalnya pasta gigi, obat kumur, lipstick, dsb. Gejala klinis : Bersifat lokal dan biasanya lebih akut pada sisi yang mengadakan kontak lebih lama dengan bahan penyebabnya. Lesi berwarna merah karena edema, ada rasa terbakar dan gatal. Bias terjadi ulkus bahkan nekrosis dari jaringan mukosa pada kasus yang berat. Perawatan : - Menghilangkan faktor penyebabnya - Diberi antihistamin - Jika ada ulkus dapat diberi bahan antimicrobial untuk memperkecil kemungkinan infeksi sekunder. 5 / 6

Oleh : Drg. Risky Aprilia Pusparatri (kiky) 6 / 6