DISAIN ALAT PENJUMLAH BCD (BINARY CODED DECIMAL ADDER) DENGAN 4 INPUT DATA BCD DAN 4 DIGIT TAMPILAN (DISPLAY)

dokumen-dokumen yang mirip
DISAIN ALAT PENJUMLAH BCD (BINARY CODED DECIMAL ADDER) DENGAN 4 INPUT DATA BCD DAN 4 DIGIT TAMPILAN (DISPLAY)

MODUL I GERBANG LOGIKA

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

MODUL I PENGENALAN ALAT

Jobsheet Praktikum DECODER

SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

Jobsheet Praktikum PARALEL ADDER

A0 B0 Σ COut

MULTIPLEXER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Multiplexer. 3. Mendesain rangkaian Multiplexer

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR. Noveri Lysbetti Marpaung

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

PERTEMUAN 9 RANGKAIAN KOMBINASIONAL

PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA PERCOBAAN 2 & 3 LABORATORIUM KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO F.T.I. USAKTI. Th Akd. 1998/1999

RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447

Kuliah#11 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

BAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA

BAB VI ENCODER DAN DECODER

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

DECODER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Decoder. 3. Mendesain rangkaian Decoder

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

PENGETES IC TCA 785 DENGAN TAMPILAN DIGITAL PROYEK AKHIR

BAB V UNTAI NALAR KOMBINATORIAL

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

Semarang, 10 Oktober Hormat Kami. Penulis KATA PENGANTAR

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TSK205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

BAB IX RANGKAIAN PEMROSES DATA

Percobaan 3 RANGKAIAN PENJUMLAH BINER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

RANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH

COUNTER ASYNCHRONOUS

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

Peraga 7-segmen berfungsi untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Segmen-segmen diberi label : a, b, c, d, e, f dan g.

COUNTER ASYNCHRONOUS

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan

BAB III PERANCANGAN ALAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO

Kuliah#9 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. 21 Maret 2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

Konsep dasar perbedaan

4/27/2012 GALAT/ ERROR SIMPANGAN ATAU SELISIH DARI NILAI SEBENARNYA PADA VARIABEL YANG DIUKUR GALAT BERBEDA DENGAN SALAH GALAT DALAM PENGUKURAN

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

SISTEWI PENUNJANG KEPUTUSAN KEBIJAKSANAAN PENJUALAW DAN PRODUKSI UNTUK INDUSTRI KERTAS

SISTEM TELEMETRI SUHU UDARA BERBASIS ATMEGA8535 MENGGUNAKAN INTERNET

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

SISTEM KEAMANAN DENGAN MENGGUNAKAN CHIP EPROM TUGAS AKHIR OLEH: DIMAS ANGGIT ARDIYANTO

LAB SHEET TEKNIK DIGITAL. Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

KONSEP PENDAHULUAN. Sistem Digital

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

Sistem Digital. Pendahuluan -1- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

BAB I PENGENALAN KONSEP DIGITAL

Fuscus) "- Secara Digital (dibawah bimbingan DR. Ir. Kudang Boro Seminar MSc.). RINGKASAN ..., - '. .& '' :.r

BAB IV VOLTMETER DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ICL7107

PEMBUATAN ALAT PEMANTAU KEBISINGAN PADA RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR

Jobsheet Praktikum ENCODER

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian

Bilangan Bertanda (Sign Number)

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

DASAR SISTEM BILANGAN

Jakarta, Oktober Penulis

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

TUGAS AKHIR JAM DIGITAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN PERTANIAN DALAM GREENHOUSE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK

KARYA AKHIR STUDI PENGUKURAN KECEPATAN PUTARAN MENGGUNAKAN TACHOMETER DIGITAL

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

Sistem. Bab 6: Combinational 09/01/2018. Bagian

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

ADC dan DAC Rudi Susanto

Transkripsi:

SKRIF'SI DISAIN ALAT PENJUMLAH BCD (BINARY CODED DECIMAL ADDER) DENGAN 4 INPUT DATA BCD DAN 4 DIGIT TAMPILAN (DISPLAY) Oleh : ANUGRAH ESA F01496011 2000 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEI(NOLOG1 PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANUGRAH ESA. Disain Alat Penjuinlah BCD (Binary Coded Deciinal Adder) de~lgan 4 Input Data BCD dan 4 Digit Tampilan (Display). (Pembimbing Akademik Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc) RINGKASAN Dalam proses pengolahan bahan-bahan dan hasil pertanian, aktivitas pengukuran dan penghitungan ~nerupakan ha1 yang lazim ditemui. Seringkali dalam proses produksi terdiri dari beberapa jalur proses (multi-line) yang inemerlukan hasil total dari semua jalur produksi yang ada. Solusi sederhana yang dipakai adalah menggunakan alat penjumlah seperti kalkulator, namun bagi industri yang proses produksinya kontinyu ha1 ini tidak efektif dan efisien sebab memerlukan waktu dan tenaga penghitung dalam mengerjakannya. Kebanyakan alat-alat ukur dan hitung digital menggunakan sistem bilangan biner yang dikodekan untuk merepresentasikan bilangan desimal atau yang lebih dikenal dengan BCD (Binaly Coded Decimal). Disain alat penjumlah BCD me~upakan sebuah solusi dalam ~nengatasi masalah di atas. Alat ini diharapkan marnpu melakukan penjumlahan secara cepat dan tepat untuk beberapa jalur produksi khususnya proses produksi yang bersifat kontinyu. Dalam bidang pertanian, aplikasi alat ini tentu saja diperlukan. Pertanian dalam bidang perikanan misalnya, peralatan ini dapat diaplikasikan untuk menjumlahkan hasil dari berbagai alat penghitung bibit ikan secara digital. Aplikasi alat ini tidak difokuskan pada bidang pertanian saja namun diperluas ke bidang-bidang lain yang memerlukan penjumlahan secara digital. Tujuan penelitian ini adalah mendisain alat penjumlah BCD (Binary Coded Decimal Adder) dengall 4 input data BCD dan 4 digit ta~npilan (display) serta melakukan pengujian yang berupa siinulasi pemasukan data BCD dan pengamatan dengal menggunakan rangkaian penghitung (counter). Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Agustus 2000. Disain rangkaiau dan alat dilalcukan di Bogor. Sedangkan pengujian rangkaian dan alat penjumlah BCD ini dilalcukan di Lab. Ergotronika, Jurusan Tcknik Pel-tanian IPB.

Disain fungsional dari alat penjumlah BCD ini terdiri dari tiga sistem utama yaitu 1). sistem penjumlah BCD (BCD Adder), 2) sistem Peraga Digital (display) dan 3). catu daya stabil. Sistem penjumlah BCD berfungsi untuk menjumlahkan beberapa input bilangan biner yang dikodekan dalam BCD dan hasil penjumlahannya dalam bentuk BCD juga. Dengan sistem peraga digital hasil penjumlahan ini dapat disajikan dalam bentuk angka. Sistem ini terdiri dari komponen penterjemah data (BCD to seven segment decoder) dan. peraga tujuh mas (seven segment display). Namun kedua sistem dapat bekerja dengan baik jika ditunjang oleh suplai daya dan tegangan yang stabil. Tegangan stabil pada catu daya ini diatur oleh IC regulator 7805 yang lneratakan tegangan masukan yang tinggi menjadi keluaran stabil+5 V. Alat penjumlah BCD ini didisain untuk menjumlahkan beberapa input data BCD dengan maksimum data masukan sebanyak 4 input BCD dan maksimum angka tampilan 9999. Komponen yang digunakan pada sistem penjumlah alat ini adalah IC (Integrated Circuit) tipe TTL (Transistor Transistor Logic) 74LS83, 74LS08 dan 74LS32. IC yang pertama berfungsi sebagai rangkaian penjumlah BCD sedangkan dua IC yang lain berfungsi sebagai rangkaian koreksi logikanya (konversi dari biner ke BCD). Sedangkan pada sistem peraga digital komponen yang digunakan IC 74LS47, peraga tujuh mas (seven segment display), dan resistor. IC 74LS47 berfhgsi sebagai penterjemah data BCD ke peraga tujuh ruas dan setelah diterjemahkan peraga tujuh ruas menampilkan dalain bentuk anglca. Sedangkan fungsi resistor untuk mengatur terang redupnya cahaya segmen peraga tujuh ruas. Catu daya stabil yang digunakan adalah catu daya simetris untuk IC yang mempunyai tiga output tegangm. (+5 V; O V, -5V). Tegmgan output yar.g digmakn~ pada a!at hanya +5 V dan 0 V. Catu daya yang digunakan ini adalah catu daya paketan yang banyak ditemui di pasaran. Dari pengujian dengan metoda simulasi pemasukan angka, hasil ju~nlah yang dibaca pada display sama dengan jumlah sebenarnya dan ini membuktikan alat belcerja dellgall baik. Begitu juga dengan pengujian lnenggunakan rangkaian penghitung (counter). Proses penghitungan terlihat pada display setelah rangkaian

penghitung diberi pulsa inasukan. Pulsa yang dipilih masing-masing adalah 50, 100, 250 dan 500 Hz. Dari pengarnatan semakin besar frekuensi pulsa masukan semakin cepat proses penghitungan. Secara matematis apabila karakteristik IC diabaikan, dengan masing-inasing pulsa masukan 50, 100, 250 dan 500 Hz untuk mencapai angka 9999 dengan angka start display 6666 (hasil penjumlahan angka acak 1111, 2222, 3333 pada ketiga input lainnya), dihitung masing-masing estimasi kasar waktu mencapai overflow 66.66, 33.33, 13.33 dan 6.67 detik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan alat penjumlah ini diantaranya jumlah IC yang digunakan pada rangkaian penjumlah BCD ini dan stabilitas catu daya.

DISAIN ALAT PENJUMLAH BCD (BINARY CODED DECIMAL, ADDER) DENGAN 4 INPUT DATA BCD DAN 4 DIGIT TAMPILAN (DISPLAY) Oleh : ANUGRAH ESA F01496011 SKRZPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANI-4N Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2000 JURUSAN TEI(NIK PERTANIAN FAICULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN NSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAICULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN DISAIN ALAT PENJUMLAH BCD (BINARY CODED DECIMAL ADDER) DENGAN 4 INPUT DATA BCD DAN 4 DIGIT TAMPILAN (DISPLAY) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : ANUGRAH ESA F01496011 Dilahirkan : 2 Oktober 1978 Lulus : 10 Oktober 2000 Dosen Pembimbing Akademik

IUTA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Apa, Ama dan Uda maupun Adik-adikku tercinta yang dengan kasih sayangnya telah mendorong dan menyemangati penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing Akademik 3. Bapak Dr. Ir. Dewa Made Subrata, M.Agr yang mendampingi selama penelitian. 4. Bapak Dr. Ir.Y. Aris Purwanto, M.Agr dengan segala kritik dan sarannya. 5. Hersianti beserta keluarga, yang telah memberikan dorongan moril selama studi 6. Rekan-rekan di Lab. Ergotronika FATETA, IPB dan angkatan 33 MP IPB. 7. Rekan-rekan di Pondok TanaDoang, Ciampea 348 Bogor. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermamfaat terutama bagi penulis sendiri dan pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Amin Bogor, Oktober 2000 Penulis

DAFTAR IS1 RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR IS1... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... A. LATAR BELAKANG... B. TUJUAN PENELITIAN... I1. TINJAUAN PUSTAKA... A. DASAR DASAR SISTEM DIGITAL... B. RANCANGAN SISTEM PENJUMLAH (ADDER)... C. INTEGRATED CIRCUIT (IC)... D. SISTEM PERAGA (DISPLAY)... E. APLIKASI ALAT... 111. PENDEKATAN DISAIN... A. KRITERIA DISAIN... B. RANCANGAN FUNGSIONAL... IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN... A. WAKTU DAN TEMPAT... B. BAHAN DAN ALAT... C. TAHAPAN PENELITIAN... D. MODEL PENGUJIAN... V. HASIL DAN PEMBAKASAN... A. KONSTRUKSI ALAT....... B. KETEPATAN PENJUMLAHAN ALAT... C. PENGUJIAN DENGAN RANGKAIAN PENGHITUNG... D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMFUAN ALAT.. Halaman i vi vii ix xi xii

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 44 A. KESIMPULAN... 44 B. SARAN... 45 DAFTAR PUSTAKA... 46 LAMF'IRAN... 48

DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 1 1. Tabel 12. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 20. Halaman Perbandingan sistem bilangan... 5 Sistem pengkodean bilangan biner ke desimal... 6 Operasi logika aljabar Boole... 7 Tabel kebenaran Half Adder... 8 Tabel kebenaran Full Adder... 10 Macam-macam serial IC TTL... 12 Macam-macam serial IC CMOS... 13 Perbandingan karakteristik dari beberapa IC... 18 Koreksi bilangan biner ke BCD... 23 Tabel kebenaran rangkaian penterjemah data... 28 Simulasi pemasukan data BCD dengan tegangan ump an... 32 Metoda hanya memasukan nilai satuan dan desimal lainnya dinolkan... 33 Metoda hanya memasukan nilai puluhan dan desirnal lainnya...... dinolkan. 33 Metoda hanya memasukan nilai ratusan dan desimal lainnya dinolkan... 33 Metoda hanya memasukan nilai ribuan dan desimal lainnya diinolkan... 33 Metode hanya ~neinasukan nilai input 1 dan input lainnya dinolkan... 34 Metode hanya memasukan nilai input 2 dan input lainnya dinolkar~... 34 Metode hanya ~nemasukan nilai input 3 dan input lainnya dinolkan... 34 Metode hanya inemasukan nilai input 4 dan input lainnya dinolkan...... 34 Metode illemasukail anglca acak peitama... 34