BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan data penelitian yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORITIS

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB IV ANALISIS DATA. lapangan selama penelitian berlangsung, selain itu juga sangat berguna untuk

MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA.

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

PUBLIC SPEAKING. Modul ini membahas tentang seni berbicara di depan umum (public speaking) dan kompetensi seorang public speaker.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. perlu dikuasai siswa. Dalam keterampilan berbicara diperlukan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

partisipan, terutama pihak pengirim komunikasi (komunikator), sering melupakan unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

KELOMPOK 1 A. ZAINAL ABIDIN MUHAMMAD BADRIH DIDIN WIDYARTONO. cover

BAB I PENDAHULUAN. (lisan) dan bahasa nonverbal (tulisan, simbol, isyarat). Fungsi bahasa dalam

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB IV ANALISA DATA. dibahas dalam penelitian ini karena setiap anggota keluarga terikat saatu sama

BAB III KONDISI MEMBOLOS SEKOLAH SISWA SMK JURNALISTIK LEBAK WANGI

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bukti eksistensi warga muslim Tionghoa di kota Bandung yaitu kita dapat

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

HAMBATAN KOMUNIKASI. Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

BAB II BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DATA OPINI MAHASISWA TENTANG EMOTICON LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, TRANGENDER) PADA MEDIA SOSIAL LINE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

TEKNIK MELOBBY & PERSUASI

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 77

BAB I PENDAHULUAN. komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan, melalui media

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, tidak ada manusia yang tidak terlibat komunikasi.

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah,

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

Account Management. KULIAH 8 Konsep Komunikasi Yang Efektif Dan Interpersonal Skill. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB I PENDAHULUAN. adalah bahasa. Melalui bahasa, individu dapat menyampaikan ide kepada orang

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITAN. memiliki tujuan-tujuan indah sebagai berikut: 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB III LANDASAN TEORI

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

Materi Minggu 1. Komunikasi

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

PELATIHAN PEMBAWA ACARA KEGIATAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA DAN IBU-IBU PENGAJIAN MASJID HIKMAH PEKANBARU. Abstrak

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Berdasarkan data penelitian yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, maka peneliti dapat menguraikan beberapa temuan dalam proses penelitian, yaitu: 1. Penggunaan Bahasa Yang Kurang Tepat Pesan khotbah Jumat di masjid al-muqimin disampaikan dengan menggunakan bahasa Arab, mulai dari pembukaan hingga penutup khotbah. Hal itu dilakukan karena penggunaan bahasa Arab sudah dipakai sejak awal berdirinya masjid sebagai bahasa pengantar dalam khotbah Jumat, sehingga tidak ada yang berani kemudian menyampaikan khotbah dengan bahasa lain, missal bahasa Indonesia atau bahasa Madura. Padahal seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, banyak jamaah salat Jumat yang tidak paham dengan bahasa Arab. Ada beberapa faktor yang menyebabkan itu terjadi, namun faktor yang paling dominan adalah faktor pendidikan. Mayoritas jamaah memiliki background pendidikan lulusan SD dan SMP, walaupun ada jamaah yang menempuh pendidikan hingga strata SMA atau bahkan perkuliahan, mereka juga tidak memiliki kemampuan dalam bahasa Arab. Bahkan jamaah yang memiliki background pendidikan pondok sekalipun juga tidak paham dengan konteks khotbah yang disampaikan. Namun masih ada sejumlah jamaah 72

73 yang paham dengan beberapa kosakata dalam bahasa Arab yang dipakai oleh khotib dalam menyampaikan pesan khotbahnya, tetapi hanya terbatas pada kosakata yang umum dipakai dalam keseharian. Misal kosakata yang sudah lazim dipakai di masyarakat, seperti kata isra mi raj, shalat, zina, ramadhan. Pemahaman terhadap kosa kata ini hanya terbatas pada pemahaman bahwa jika khotib menyebut salah satu kosa kata seperti di atas, mereka paham bahwa khotib sedang membahas mengenai tema sesuai dengan kata yang disebutkan tersebut. Missal khotib menyebut kata ramadhan, maka beberapa jamaah paham bahwa khotib sedang membicarakan tentang bulan ramadhan, tetapi tidak sampai paham terhadap isi pesan khotbah secara menyeluruh. Sehingga jamaah beranggapan bahwa khotbah dengan menggunakan bahasa Arab adalah percuma karena jamaah juga tidak paham, dan hal itu sudah keluar dari tujuan dasar khotbah itu sendiri yaitu menyampaikan kepada jamaah atas pengetahuan tentang hukum-hukum agama Islam. Alih-alih pesan keagamaannya tersampaikan kepada jamaah, paham saja tidak. Ketika khotbah baru dimulai, jamaah masih terlihat memperhatikan apa yang diucapkan khotib, meskipun mereka tidak paham apa yang diucapkan khotib. Namun setelah pembacaan khotbah berlangsung hingga beberapa menit, mulai terlihat berbagai macam hal yang hal tesebut merupakan dampak dari penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar khotbah, dan juga sebagai dampak dari adanya noise (gangguan) dalam proses komunikasi yang sedang berlangsung.

74 2. Gangguan (noise) Dalam suatu proses komunikasi tidak akan pernah lepas dari noise (gangguan). Karena gangguan itu sendiri itu sudah merupakan bagian dari suatu rangkain komunikasi, baik gangguan itu datangnya dari luar pelaku komunikasi (eksternal) ataupun datangnya langsung dari dalam diri pelaku komunikasi itu sendiri (internal). Ada banyak gangguan yang dialami oleh jamaah ketika sedang berlangsung penyampaian pesan khotbah Jumat dari khotib. Pertama, masjid al-muqimin terletak tepat di pinggir jalan raya. Otomatis banyak kendaraan berlalu-lalang di jalan tersebut. Sehingga pada saat khotbah dibacakan, tidak jarang suara yang dikeluarkan khotib terdengar kurang jelas kepada jamaah karena terlalu bising oleh suara kendaraan di jalan. Kedua, kedaan psikologis maupun fisik jamaah dan khotib. Terkadang ada beberapa khotib yang menyampaikan khotbahnya dengan tempo dan durasi yang lambat sehingga jamaah merasa bosan karena terlalu lama. Hal lain juga jika khotib menyampaikan khotbahnya dengan suara yang keras, justru itu menimbulkan rasa tidak nyaman kepada pendengaran jamaah. Selain itu, kedaan fisik jamaah pada saat proses penyampaian khotbah berlangsung juga menjadi salah stau faktor yang bisa mengganggu kelancaran proses komunikasi yang ada. Seperti yang telah dipaparkan di bab III tentang kondisi jamaah salat Jumat di masjid al-muqimin bahwa mayoritas jamaah adalah pekerja dan pelajar. Tentu sebelum mereka datang ke masjid untuk mengikuti khotbah, mereka memiliki kegiatan

75 masing-masing, seperti bekerja di kantor, di sawah, atau belajar di sekolah, yang dari kegiatan-kegiatan tersebut mengakibatkan jamaah merasa lelah dan ngantuk ketika mengikuti khotbah. Ketiga, jamaah tidak paham dengan bahasa Arab yang digunakan khotib dalam penyampaian khotbah. Sehingga hal tersebut mengakibatkan psikologis terhadap jamaah, missal jamaah menjadi bosan terhadap khotbah yang disampaikan. Keempat, dalam khotbah Jumat tidak ada sistem feedback. Artinya, jamaah tidak dapat memberikan komentar terhadap pesan yang disampaiakan oleh khotib, sehingga jamaah merasa bosan dan bahkan ada yang sampai mengantuk, bahkan tertidur saat khotbah dibacakan. 3. Efek Belum Sesuai Dengan Isi Pesan Dalam satu proses bentuk komunikasi, akan menimbulkan efek tertentu yang biasanya efek tersebut muncul dari pesan yang disampaikan. Khotbah sebagai satu bentuk komunikasi public memiliki tujuan-tujuan tertentu yang ingin dibentuk melalui efek yang ditimbulkan. Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa khotbah shalat Jumat yang disampaikan di masjid al-muqimin menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya. Efek yang ditimbulkan dalam komunikasi public berupa khotbah Jumat sangat erat kaitannya dengan bagaimana pesan disampaikan. Hasil temuan yang didapatkan, bahwa jamaah tidak memberikan efek sesuai dengan pesan yang disampaiakan. Hal itu merupakan dampak dari penggunaan bahasa Arab yang tidak dipahami oleh jamaah. Sehingga khotbah yang tujuan awalnya untuk menyampaikan suatu penagajaran

76 tentang hukum keislaman, pesannya tidak bisa sampai dengan efektif kepada jamaah dan pada akhirnya tidak bisa menimbulkan efek sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. B. Konfirmasi Temuan Dengan Teori 1. Penyampaian Pesan Dalam penyampaian khotbah ada beberapa hal pokok harus diperhitungkan agar pesan khotbah yang disampaikan bisa diterima oleh jamaah dengan baik, salah satunya yaitu pembicara yang efektif harus mempertimbangkan khlayak mereka. Asumsi ini menekankan bahwa hubungan antara pembicara dengan khalayak harus dipertimbangkan. Para pembicara tidak boleh menyusun atau menyampaikan pidato mereka tanpa mempertimbangkan khalayaknya, tetapi mereka harus berpusat pada khalayak. Dalam hal ini, khalayak dianggap sebagai sekelompok besar orang yang memiliki motivasi, keputusan, dan pilihan dan bukannya sebagai sekelompok besar orang yang homogeny dan serupa. Asumsi ini menggarisbawahi definisi komunikasi sebagai sebuah proses transaksional. Agar suatu pidato efektif harus dilakukan analisis khalayak (audience analysis), yang merupakan proses mengevaluasi suatu khalayak dan latar belakangnya dan menyusun pidatonya sedemikian rupa sehingga para pendengar memberikan respon sebagaimana yang diharapkan pembicara. Sedangkan khotbah yang disampaikan di masjid al-muqimin samasekali belum mempertimbangkan kondisi jamaah dalam menusun

77 pesan khotbah Jumat, terutama dalam hal pengunaan bahasa pengantar. Kondisi jamaah yang dari segi pendidikan dan budaya tidak mendukung terhadap penggunaan bahasa Arab jelas menyebabkan pesan yang disampaikan kurang efektif. Selain itu, khotib juga belum mempertimbangkan jamaah sebagai kelompok yang memiliki motivasi, keputusan, dan pilihan. Artinya, jamaah memiliki motivasi yang berbeda antara satu jamaah dengan yang lainnya dalam mendengarkan khotbah Jumat. Jamaah juga memiliki keputusan dalam berkomunikasi, artinya bahwa jamaah memiliki hak penuh apakah mereka akan tetap menjadi bagian dari proses komunikasi yang ada, atau bahkan keluar dari proses komunikasi dengan cara mengalihkan perhatian mereka kepada hal lain, atau melakukan aktivitas lain yang mereka anggap lebih bermanfaat atau lebih informative bagi mereka. 2. Gangguan Komunikasi (noise) Setiap proses komunikasi tidak akan pernah lepas dari faktor gangguan, begitu juga dengan komunikasi public di tempat-tempat peribadatan seperti masjid. Khotbah Jumat yang disampaikan di masjid al-muqimin setiap Jumatnya juga tidak lepas dari faktor gangguan yang bisa menyebabkan transfer pesan dari khotib kepada jamaah terganggu. Ada beberapa gangguan yang terjadi ketika khotbah Jumat berlangsung.

78 Menurut Jalaluddin Rakhmat, terdapat beberapa gangguan yang mungkin ada dalam komunikasi public, yaitu: 1 1. Gangguan Mekanik Gangguan fisik merupakan gangguan yang disebabkan oleh adanya suara atau kebisingan lain di sekitar tempat pengiriman pesan. Letak geografis masjid al-muqimin berada tepat di sisi jalan raya sehingga banyak kendaraan yang melalui jalan tersebut, tidak jarang kendaraan yang lewat mengeluarkan bunyi yang sangat bising yang memungkinkan gangguan mekanik ini cukup besar pengaruhnya terhadap proses penyampaian pesan. 2. Gangguan Personal (personnel noise) Gangguan personal yaitu bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau komunikator. Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa jamaah salat Jumat di masjid al-muqimin merupakan pekerja dan pelajar, yang sebelum mengikuti khotbah salat Jumat mereka memiliki serentetan kegiatan, bekerja di sawah, kantor, pasar, belajar di sekolah, dan lain lain. Hal itu membuat fisik mereka menjadi lemah, tentu banyak hal yang bisa ditimbulkan dari berbagai macam aktivitas yang mereka lakukan, salah satunya adalah lelah. Faktor fisik yang satu ini cukup memberikan pengaruh yang sangat besar 1 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996) hlm. 74.

79 terhadap penyampaian pesan. Pasalnya, tidak sedikit jamaah yang mengaku mengantuk atau bahkan tertidur ketika penyampaian khotbah sedang berlangsung. Hal tersebut membuat daya serap mereka terhadap pesan yang disampaiakan menjadi berkurang sehingga respon jamaah terhadap pesan yang disampaikan kurang maksimal. Kondisi psikologis jamaah juga menjadi salah satu faktor yang dapat menggangu proses transfer pesan dari khotib kepada jamaah, tidak sedikit pula jamaah yang mengaku bosan dengan khotbah yang dibacakan khotib, pasalnya khotbah yang dibacakan menggunakan bahasa Arab yang tidak dipahami oleh jamaah. Sehingga dari rasa bosan tersebut jamaah lebih memilih untuk melakukan aktivitas lain, seperti yang diakui oleh beberapa jamaah bahwa tidak sedikit dari jamaah yang kemudian lebih memilih untuk berdzikir, diam saja, atau bahkan mengobrol dengan jamaah lain. 3. Masalah Semantik Gangguan semantik merupakan gangguan yang disebabkan oleh adanya perbedaan makna yang dipahami oleh komunikator dan komunikan. Biasa terjadi pada istilah-istilah, simbol-simbol, jargon atau rumit. Pada khotbah Jumat yang disampaikan di masjid al- Muqimin menggunakan bahasa Arab yang sudah jelas bahwa hal itu

80 tidak sesuai dengan background jamaah. Jamaah tidak paham dengan bahasa Arab sehingga banyak terjadi perbedaan penggunaan simbol dalam komunikasi yang ada. Padahal prinsip dasar dalam komunikasi bahwa pesan yang akan disampaikan kepada komunikan harus menggunakan simbol-simbol/bahasa yang dimengerti antara komunikator dan komunikan agar pesan dapat disampaiakan kepada penerima secara efektif dan menimbulkan respon sesuai dengan yang diharapkan. 2 4. Perbedaan Budaya Perbedaan budaya antara komunikator dengan komunikan akan membuat pesan yang disampaikan tidak seimbang dengan kebudayaan komunikator dengan komunikan, hal tersebut akan membuat pesan kurang efektif. Perbedaan budaya yang paling kental dan paling menonjol di dalam faktor gangguan terhadap pesan khotbah yang disampaikan adalah budaya bahasa. Khotib menyampaikan pesan khotbah dengan menggunakan bahasa Arab yang hal itu bertolak belakang dengan budaya bahasa jamaah setempat, seharusnya untuk meminimalisir gangguan dalam faktor budaya bahasa, khotib seharusnya menggunakan bahasa yang dipahami oleh jamaah, yaitu bahasa 2009) hlm. 69. 2 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

81 Indonesia maupun bahasa Madura. Dengan penggunaan salah satu dari dua bahasa tersebut, proses penyampaian pesan khotbah menjadi lebih efektif. 5. Ketiadaan Feedback Khotbah merupakan salah satu contoh/bentuk dari komunikasi public. Dimana dalam komunikasi publik tidak dikenal adanya feedback/timbal balik dari jamaah terhadap khotib. Jamaah dianggap sebagai komunikan pasif yang hanya menerima pesan secara terus menerus dari khotib. Tentu hal tersebut akan mengakibatkan kebosanan karena tidak adanya interaksi antara keduanya. 3. Efek Pesan Unsur yang paling penting dalam sebuah komunikasi adalah efek atau respon yang ditimbulkan. Respon yang dimunculkan oleh jamaah merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan komunikasi yang dibangun. Pesan khotbah salat Jumat secara umum merupakan ajakan bagi umat Islam untuk mengerjakan perintah-perintah agama Islam serta menjauhi segala apa yang dilarang oleh agama Islam. Namun pada setiap khotbah yang disampaikan memiliki tema atau topic pembicaraan yang berbeda yang sifatnya lebih khusus dari pesan umum di atas. Tetapi, karena khotbah yang disampaikan menggunakan bahasa yang tidak dipahami oleh jamaah, maka respon jamaah terhadap pesan yang

82 disapaikan hanya terbatas pada respon pengetahuan secara umum. Artinya, jamaah hanya paham bahwa khotbah yang disampaikan tentang ajakan berbuat kebaikan dan menjauhi larangan Tuhan, namun tidak sampai kepada pemahaman terhadap isi khotbah secara spesifik apa yang sedang dibahas dalam pesan khotbah yang disampaiakan.