LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BAB II PROGRAM KERJA

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Perencanaan Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP)

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB. I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Indramayu adalah :

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

RENCANA KERJA Tahun 2014

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

1 of 18 7/31/17, 9:00 AM

Pemerintah Kota Tangerang

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

KATA PENGANTAR. unit kerja yang lebih tinggi, atau pertanggung jawaban dari bawahan kepada atasan, untuk kurun

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LkjIP ) SKPD KECAMATAN BOJONG TAHUN 2016

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA. 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

3 AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SINJAI PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2009 PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2009 PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2010

DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB. I Gambaran Umum, menjelaskan secara ringkas Profil Kantor Ketahanan Pangan Sinjai dan Maksud dan Tujuan Penyusunan dan Penyampaian LAKIP 2012. BAB. II Rencana Stratejik, menjelaskan muatan rencana stratejik Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2012. BAB. III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Kantor Ketahanan Pngan dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran stratejik tahun 2012 BAB. IV PENUTUP LAMPIRAN : PENGUKURAN PENCAPAIAN PROGRAM KINERJA TAHUN 2012

Ringkasan Eksekutif Dalam upaya mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Penyelenggaraan Pertanggungjawaban kepada publik, merupakan kewajiban Pemerintah Daerah. Kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban publik tersebut berupa pertanggujawaban kinerja, yakni pertanggujawaban tentang kinerja penyelenggaraan Pemerintahan kepada masyarakat yang dapat menjelaskan tentang hasil-hasil nyata yang dapat dicapai oleh Pemerintah Daerah atas pengelolaan sumber daya selama satu tahun anggaran. Pertanggungjawaban ini tidak semata-mata dimaksudkan memaparkan keberhasilan dan mengungkapkan keterbatasan melainkan juga untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan daerah serta fungsi pengawasan DPRD dan publik terhadap jalannya pemerintahan. Dalam laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini dapat disajikan beberapa pokok permasalahan yang berupa keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja organisasi secara menyeluruh yaitu : - Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai telah dapat diselenggarakan secara optimal oleh Pemerintah Daerah, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada tanpa mengabaikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Setiap Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan melaporkan pelaksanaan program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan yang merupakan ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas

pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewajiban berdasarkan sasaran stratejik yang telah ditetapkan. - Beberapa sasaran stratejik yang ditetapkan sudah mencapai kinerja sesuai yang diharapkan, akan tetapi pencapaian sasaran ini masih terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatannya. Keterbatasan ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu pagu anggaran yang tersedia dan kinerja aparat yang masih jauh dari yang diharapkan sehingga banyak kegiaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat belum sepenuhnya dapat dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan. - Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa baik indikator Kinerja utama, sasaran strategik maupun indikator kinerja program serta kegiatan secara umum telah berhasil dicapai. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari capain target kinerja pada tingkat output dan outcome. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan tetap memperhatikan skala prioritas pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan hal ini tidak lepas dari partisipasi masyarakat khususnya petani dan nelayan yang memegang peranan yang sangat penting. Sinjai, Januari 2013 Kepala Badan A.MUSTAKING, SP

1 GAMBARAN UMUM Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 19 Tahun 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Lingkup Pemerintah Kabupaten Sinjai, yang diatur dalam pasal-pasal. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan penyusunan dan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelaksana penyuluhan dan ketahanan pangan. Dalam melaksanakan tugas pokok ini Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi. Adapun fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan diatur dalam pasal 20 yaitu : 1. Perumusan Kebijaksanaan Teknis di Bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Bupati; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan; 4. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; 5. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Badan; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut diatas, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat terdiri atas : 1. Sub Bagian Program 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Kelembagaan, Ketersediaan dan Distribusi Pangan, membawahi : 1. Sub Bidang Kelembagaan Pangan 2. Sub Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan 4. Bidang Penganekaragaman Komsumsi dan Keamanan Pangan dan Gizi, membawahi: 1. Sub Bidang Komsumsi dan Keanekaragaman Pangan dan Gizi 2. Sub Bidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan dan Gizi

5. Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan, membawahi : 1. Sub Bidang Programa dan Pengembangan SDM Penyuluhan 2. Sub Bidang Materi, Monev dan Pelaporan 6.Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan, membawahi : 1. Sub Bidang Kelembagaan Penyuluhan dan Petani 2. Sub Bidang Ketenagakerjaan Penyuluh PNS dan Swakarsa 1. Unit Pelaksana Teknis Badan 2. Kelompok Jabatan Fungsional Sasaran Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan merupakan bagian integral dalam perencanaan strategis. Adapun Sasaran yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Koordinasi Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan 2. Meningkatnya fasilitasi Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan 3. Terwujudnya pengelolaan Administrasi Umum 4. Terwujudnya Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

5. Terbinanya pembangunan masyarakat desa 6. Terselenggaranya pemberdayaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Pencapaian sasaran harus mampu memberikan kontribusi positif bagi keberhasilan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan secara berkelanjutan, melalui kegiatan yang terinci, berdasarkan skala prioritas kegiatan. Dari rencana stratejik yang telah disusun telah dijabarkan pada program dan kegiatan tahun 2012 ini.

2 Rencana Stratejik Rencana stratejik Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Sinjai ditetapkan dengan berorientasi pada Rencana Stratejik Pemerintah Kabupaten Sinjai sesuai PERDA Nomor 2 tahun 2010. Rencana Stratejik merupakan tolak ukur dalam pencapaian tahapan sasaran yang diinginkan setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang sehingga mampu melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah dalam bidang pelaksana penyuluhan dan ketahanan pangan di Kabupaten Sinjai dan secara global tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional, maka dengan adanya Renstra merupakan jawaban nyata dan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan dalam suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.. Perencanaan Stratejik Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sangat bermanfaat dan diperlukan karena beberapa alasan : 1. Untuk merencanakan dengan mengatisipasi perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks 2. Untuk pengelolaan keberhasilan, perencanaan stratejik akan menuntun terhadap pencapaian hasil secara obyektif, kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan

3. Orientasi masa depan, perencanaan stratejik memungkinkan untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang 4. Fleksibilitas, merupakan suatu criteria yang sangat penting dalam perencanaan stratejik walaupun pendekatan yang digunakan pendekatan jangka panjang 5. Pemahaman terhadap tuntutan dan keragaman masyarakat sangat mendasar sifatnya. Untuk itu pola pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat 6. Meningkatkan komunikasi implementasi perencanaan stratejik Kantor Ketahanan Pangan akan dapat memfasilitasi koordinasi lintas sector, lintas wilayah dan lintas pelaku. Dengan demikian dapat meningkatkan komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar unit kerja. PERNYATAAN VISI DAN MISI 3. VISI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sebagai berikut: Terwujudnya Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan Daerah yang Berbasis Spesifik Lokalita dan Potensi Sumber daya Lokal menuju Masyarakat Religius, Mandiri dan Sejahtera 4. MISI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN Untuk mencapai visi yang telah disepakati tersebut, maka misi dirumuskan sebagai berikut : g. Memantapkan dan mengembangkan sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan untuk mendukung kebijakan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan; h. Memantapkan dan mengembangkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional; i. Mengembangkan dan memantapkan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang efektif dan efisien dan berkelanjutan;

j. Menumbuhkan dan memberdayakan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan; k. Mengembangkan dan meningkatkan kelembagaan, ketersediaan, distribusi, penganekaragaman komsumsi, keamanan pangan dan gizi berbasis sumber daya lokal; l. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta menjadi penyuluh yang profesional; m. Menyukseskan penyelenggaraan penyuluhan untuk memantapkan ketahanan pangan. Makna pokok yang terkandung dalam misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan tersebut antara lain : Pernyataan tentang aktivitas Badan Pelaksanan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan yang ingin dicapai Citra Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan yang ingin diwujudkan agar dapat bersaing ke depan Pandangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan tentang keberadaan profesinya. Berdasarkan hal tersebut Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan menyempurnakan sistem koordinasi, kerjasama antar instansi yang terkait dan meningkatkan sumber

daya manusia. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan menjabarkan peningkatan kinerja penyuluh dan peningkatan ketahanan pangan dan mensosialisasikan terus menerus kepada masyarakat, yang diharapkan dapat mendukung partisipasi aktif masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan. 3. Tujuan dan Sasaran Strategis Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktorfaktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan dan program dalam rangka merealisasikan misi. Sebab itu, tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator kinerja. Adapun perumusan tujuan berdasarkan misi sebagaimana tersebut sebagai berikut : 1. Meningkatkan kinerja aparatur penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang sinergis dan bertanggung jawab; 2. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis dan agroindustri 3. Meningkatkan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga 4. Menciptakan pemerataan distribusi pangan antar daerah dan wilayah 5. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan mutu, keamanan dan gizi pangan 6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lembaga-lembaga ketahanan pangan untuk memperkokoh ketahanan pangan

7. Menggali potensi sumber pangan local sebagai penyedia pangan alternatif Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan program sehingga bersifat terinci, spesifik, dapat diukur dan dapat dicapai. Berikut ini sasaran rencana strategis Kabupaten Sinjai berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan : SASARAN PROGRAM Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.Terwujudnya pelayanan Adminstrasi perkantoran 2.Terlaksananya peningkatan sarana dan 1 Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik 2 Penyediaan jasa kebersihan kantor 3 Penyediaan Jasa Administrasi Kesekretariatan 4 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 6 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan 7 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke luar Daerah 8 Penyediaan Jasa Pengelolaan Keuangan 9 Penyediaan Jasa Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan Peningkatan sarana dan 10 Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung

prasarana aparatur prasarana aparatur Kantor 11 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 12 Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan dan gedung kantor 13 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 3. Terwujudnya Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur 14 Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya 3. Terwujudnya Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur 15 Pendidikan dan Pelatihan Formal 4.Terwujudnya Peningkatan kesejahteraan petani Peningkatan Kesejahteraan Petani 16 Pendampingan PUAP 5.Terwujudnya Peningkatan Ketahanan Pangan Peningkatan Ketahanan Pangan 17 6. Terwujudnya Pem Pemberdayaan penyuluhan Pemberdayaan Penyuluh pertanian dan perkebunan Pertanian, Perkebunan lapangan Lapangan Pemantauan dan analisis harga pangan pokok 19 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 20 Penyusunan Neraca bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan(PPH 22 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh/Pelatihan Penyuluh 23 Programa Penyuluhan 24 Biaya Operasional Penyuluh 25 Tudang Sipulung 26 Pendampingan FEATI RENCANA KINERJA TAHUN 2012

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik Tahun 2009-2013 disusun suatu Rencana Kinerja ( Performance Plan ) setiap tahunnya. Rencana kinerja ini merupakan menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Rencana Kinerja 2012 merupakan komitmen seluruh anggota organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas operasional Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai sepenuhnya dapat dirujuk pada Rencana Kinerja 2012 ini.

3 Akuntabilitas Kinerja 2012 Laporan Akuntabilitas dan Kinerja (LAKIP) Tahun 2012 bagi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan merupakan LAKIP yang kedua kalinya disusun untuk memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012, seperti dengan tahun sebelumnya difokuskan kepada indikator kinerja program yaitu input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil). Berdasarkan indikator kinerja tahun 2012, masih terdapat perbedaan-perbedaan antara output dan outcome, dimana pada indicator kinerja output diharapkan realisasi sesuai dengan target kinerja yang telah ditentukan, namun kenyataan dilapangan outcome tidak sesuai outputnya. Hal ini disebabkan oleh masih adanya kendala yang sifatnya lebih pada subyek itu sendiri daripada target yang ingin dicapai. Dengan adanya kendala tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan di masa yang akan dating, hal ini tidak lepas dari peranan aparat, stakeholder, masyarakat tani dan sub sistem lain yang mendukung pemberdayaan penyuluh dan peningkatan ketahanan pangan di masa yang akan datang. Tahun anggaran 2012 ini Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan telah berusaha mengukur capaian kinerja untuk

semua program/kegiatan yang merupakan belanja langsung, baik yang bersumber dari anggaran pembangunan (proyek) maupun rutin, meskipun masih ada kegiatan dan anggaran yang belum terakomodasi seluruhnya. METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA 2012 Pengukuran capaian kinerja pada Tahun 2012 dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja berdasarkan target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penentapan Kinerja Tahun 2012. Metode pembandingan capaian kinerja program dilakukan dengan membandingkan antara rencana program kinerja yang diinginkan dengan realisasi kinerja porgram yang dicapai setiap organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. ANALISIS ATAS PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2012 Secara umum, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7 Program yang telah ditetapkan, semua telah mencapai kinerja yang diharapkan, namun tingkat keberhasilan belum diwujudkan secara optimal. Perumusan

keberhasilan pencapaian program kinerja jika indikator keberhasilannya dapat diwujudkan lebih dari 90 %. Untuk pencapaian program strategik, sebagai indikator keberhasilan dari semua program dan kegiatan yang dilakukan selama Tahun Anggaran 2012, telah berhasil dicapai, sebagaimana pencapaian sasaran berikut : 5. Meningkatnya Pelayanan Adminstrasi Perkantoran. Tabel : Capaian Kinerja Program Pelayanan Administrasi PerkantoranTahun 2012 NO INDIKATOR 1 Prosentase Kelancaran Administrasi Perkantoran 2 Efisiensi penggunaan dana operasional dibanding tahun sebelumnya 3 Tersedianya dokumen pertanggungjawaban pengelola keuangan Target Capaian Realisasi % 100% 100% 100% 20% 10% 50% 100% 100% 100% Kegiatan yang menjadi indikator kinerja diatas meliputi Kegiatan Penyediaan Jasa Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Jasa Administrasi Kesekretariatan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik, Penyediaan bahan Bacaan dan peraturan perundangundangan, Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, Penyediaan Jasa Pengelolaan Keuangan SKPD dan Penyediaan Jasa Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan. Gambaran di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bila dibandingkan dengan

target rata-rata kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada prinsipnya kegiatan yang menjadi indicator kinerja secara fisik telah mencapai 100%, hal ditunjukkan dengan adanya beberapa kegiatan yang walaupun realisasi keuangan tidak mencapai 100%, tapi tidak mempengaruhi capaian fisik kegiatan tersebut dan kegiatan lainnya. 6. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dapat dilihat pada tabel berikut : NO INDIKATOR 1 Prosentase Ketersediaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur dalam menunjang kelancaran operasional perkantoran Target Capaian Realisasi % 100% 100% 100% Tercapainya target peningkatan sarana dan prasarana aparatur adalah berkat dukungan dari berbagai pihak yang berkompeten, meskipun masih terdapat sarana dan prasarana yang perlu dilengkapi mengingat jumlah staf dan penyuluh yang belum sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Adapun Kegiatan yang mencakup program ini meliputi : Pengadaan Peralatan dan perlengkapan kantor, Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional dan Pemeliharaan peralatan dan gedung kantor.

7. Terwujudnya Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur di Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan dilaksanakan melalui pengadaan Pakaian Dinas dan perlengkapannya untuk penyuluh dan Staf. Pencapaian indikator kinerja dapat dilihat pada tabel berikut : NO INDIKATOR 1 Terpenuhinya Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya Target Capaian Realisasi % 100% 100% 100% 8. Terwujudnya Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan Pelatihan, yaitu kursus keuangan bagi pengelola keuangan. Pencapaian Indikator Kinerja digambarkan sebagai berikut : NO INDIKATOR 1 Terpenuhinya Diklat Teknis Aparatur Target Capaian Realisasi % 100% 100% 100% 9. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan petani Untuk mengetahui kinerja peningkatan kesejahteraan petani dapat dilihat dari kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu Pendampingan PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaaan).

NO INDIKATOR 1 Prosentase Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Petani Target Capaian Realisasi % 100% 100% 100% Indikator Kinerja Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Petani mampu mencapai target karena kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan harapan masyarakat. Pada Kegiatan Pendampingan PUAP yang dimulai pada tahun 2008 yang membina 15 gapoktan penerima dana, sampai tahun 2012 telah membina 60 gapoktan dengan usaha agribisnis yang bervariasi. Usaha agribisnis yang dikelola tersebut tidak hanya meningkatkan kesejahteraan anggota gapoktan tetapi juga masyarakat disekitarnya. 10. Terwujudnya Peningkatan Ketahanan Pangan Indikator Kinerja Peningkatan Ketahanan Pangan dapat dilihat dari tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pangan masyarakat yang tidak hanya bergizi tapi juga berimbang, aman, halal dan terjangkau. Indikator kinerja dari kegiatan ini disajikan pada tabel berikut : NO INDIKATOR 1 Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Pangan Masyarakat Target Capaian Realisasi % 90% 90% 90% Program Peningkatan Ketahanan Pangan terdiri dari beberapa kegitan meliputi : Pemantauan dan analisis harga pangan pokok, Pengembangan desa Mandiri Pangan, serta Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan.

Indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pangan telah mencapai target yang diharapkan karena sepanjang tahun 2012, tidak ada laporan mengenai gizi buruk maupun kelangkaan bahan pokok baik di tingkat petani maupun di pasaran. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama dengan beberapa instansi terkait dalam melakukan monitoring dan evaluasi di masyarakat. Seperti pada kegiatan Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok, yang melakukan kerjasama dengan pihak syahbandar untuk mengetahui jumlah beras yang diantarpulaukan dan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengambil data harga pasar di 8 pasar kecamatan di Kabupaten Sinjai. Dengan Kegiatan ini kelangkaan bahan pokok dapat diketahui sedini mungkin dengan mengantisipasi hal-hal seperti bencana alam, perubahan musim ataupun permainan harga pasar sedini mungkin. Pengembangan Desa Mandiri Pangan juga menentukan terwujudnya ketahanan pangan wilayah, dengan kegiatan diversivikasi pangan, pemberian bantuan alat penepungan dan pembinaan kelompok wanita tani, tahun 2012 memasuki tahun ke-6. Melalui kegiatan yang dititikberatkan untuk membina Rumah Tangga Miskin dan pencegahan kerawanan pangan, pengembangan desa Mandiri Pangan telah mampu membina 20 desa di 9 kecamatan. Melalui Penganekaragaman Komsumsi Pangan dengan menggunakan pangan lokal pemenuhan

kebutuhan pangan masyarakat di semua tingkatan dapat diwujudkan. Pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang bergizi, berimbang, aman dan halal dapat dilihat dari Neraca Bahan Makanan dan Pola Pangan Harapan selama setahun. Pada Neraca Bahan Makanan dapat diketahui berapa jumlah kalori makanan yang dikomsumsi penduduk Kabupaten Sinjai, apabila jumlah kalori yang dikomsumsi belum sesuai dengan standar gizi masyarakat, maka pada Pola Pangan Harapan terdapat anjuran nilai kalori yang harus dikomsumsi beserta sumber pangannya. Pola Komsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Sinjai berdasarkan survey 2012, belum memenuhi harapan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dan dari segi keragaman maupun keseimbangannya, karena masih terjadi ketimpangan, seperti kelebihan padi-padian, kekurangan sayuran dan buah-buahan, kurang kacang-kacangan, pangan hewani, umbi-umbian, buah/biji berminyak, lemak dan gula. Kondisi ini mencerminkan pola komsumsi pangan di Kabupaten Sinjai masih tergantung pada padi-padian terutama beras. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang mencerminkan keragaman dam mutu gizi belum terlalu tinggi yaitu 95,0 (pada tingkat komsumsi) dan 93,6 (pada tingkat ketersediaan). Sehingga untuk mencapai skor ideal 100 pada tahun 2025 diproyeksikan sasaran skor pada tahun 2015 sebesar 96,1 (pada

tingkat komsumsi) dan sebesar 96,3 (pada tingkat ketersediaan) dengan peningkatan skor setiap tahun sebesar 1,9 (pada tingkat komsumsi) dan 2,16 (pada tingkat ketersediaan). Strategi peningkatan komsumsi dan ketersediaan pangan hewani dapat ditempuh melalui peningkatan produksi ternak kecil dan ikan berbasis sumber daya lokal. Sedangkan strategi peningkatan ketersediaan sayur dan buah ditekankan pada sayur dan buah yang relatif tidak tergantung pada musim. 11. Terwujudnya Upaya Peningkatan SDM Petani dan Penyuluh Upaya Peningkatan SDM Petani dan Penyuluh dilaksanakan dengan beberapa kegiatan yaitu Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh, Programa Penyuluhan, Penyediaan Biaya Operasional Penyuluh dan Pendampingan FEATI. Indikator Kinerja kegiatan ini disajikan sebagai berikut : NO INDIKATOR 1 Terwujudnya upaya peningkatan SDM Petani dan Penyuluh Target Capaian Realisasi % 90% 90% 90% Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dilaksanakan pada beberapa kegiatan antara lain Pertemuan Paripurna Penyuluh yang dilaksanakan sekali setahun, pertemuan 2 mingguan BPP, Pertemuan Koordinasi Kepala BPP dan Biaya Perjalanan Tetap Penyuluh. Sasaran utama kegiatan ini adalah penyuluh

pertanian, perikanan dan kehutanan yang berjumlah 96 orang yang tersebar di 9 kecamatan dengan berbagai disiplin ilmu. Melalui kegiatan ini penyuluh sebagai ujung tombak di masyarakat mampu memperkenalkan dan membina kegiatan di masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya pedoman, untuk itu diperlukan programa penyuluhan yang disusun sekali setahun. Programa penyuluhan ini disusun dengan tidak hanya melibatkan penyuluh, tetapi juga dinas terkait dan petani sebagai pelaku utama. Programa Penyuluhan berisi pedoman untuk pertanaman padi dan palawija, tanaman perkebunan, usaha perikanan yang disesuaikan dengan musim tanam, perubahan iklim dan ketersediaan bahan dan dana. Melalui kegiatan ini dapat diminimalisir kegagalan panen ataupun kesulitan pertanaman suatu komoditi. Kegiatan FEATI (Farmer Empowerment Agriculture Throuh Information Technology) atau pemberdayaan Petani melalui Pengembangan Teknologi Informasi, telah berlangsung selama 5 tahun, dan telah melaksanakan berbagi kegiatan, baik itu pembinaan, pemberian modal usaha maupun pembangunan gedung BPP. Kegiatan yang dilaksanakan di 40 desa pada 9 kecamatan ini, telah melakukan pembangunan 6 gedung BPP baru dan 2 rehabilitasi gdung BPP.

Kegiatan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Tahun 2012 selain bersumber dari dana APBD II juga bersumber dari Tugas Pembantuan, dana dekonsentrasi dan APBN murni Badan Pengembangan SDM Pertanian dan badan Ketahanan Pangan Pusat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 1. APBN Dana Dekonsentrasi No. Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Keuangan 1. Peningkatan Kesejahteraan Petani 90.000.000, - 89.000.000, - 99% 2. APBN Dana Pembantuan No. Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Keuangan 1. 2. Pengembangan Desa Mandiri Pangan Pemberdayaan Petani dan Penyuluh/FEATI 799,800,00 0,- 690.478.00 0,- 799,800,00 0,- 672.860.61 0,- 100% 97,45% ANALISIS ATAS PENCAPAIAN KEUANGAN TAHUN 2012 Berdasarkan Alokasi Anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran stratejik Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan

Pangan Tahun 2012 sebelum perubahan anggaran adalah sebesar Rp 930.000.000,- namun setelah dilakukan perubahan anggaran maka jumlah anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran stratejik adalah sebagai berikut : No. Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1. Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai 5.303.291.700,- 5.332.762.201,- 2. Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal 141.550,000,- 747.730.000,- 40.720.000,- 141.550.000,- 960.230.000,- 40.720.000,- Jumlah 6.233.291.700 6.475.262.201 Realisasi Capaian Keuangan Baik Belanja Langsung maupun tidak langsung secara keseluruhan adalah Rp. 5.520.979.564,- atau mencapai prosentase 98,60%. Ini berarti tidak semua anggaran untuk tahun 2011 dapat direalisasikan pada kegiatan. Berdasarkan sasaran stratejik yang dijabarkan pada program dan kegiatan, realisasinya adalah sebagai berikut : No Uraian Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp). 1. Tercapainya tingkat kepuasan masyarakat dan pegawai melalui pelayanan administrasi perkantoran 315.734.800,- 291.313.607,- 2. Tercapainya tingkat kepuasan masyarakat dan pegawai melalui peningkatan sarana dan prasarana 211.746.000,- 202.836.000,- 3. Tercapainya Peningkatan Disiplin aparatur melalui penyediaan pakaian dinas 36.600.000,- 36.600.000,-

4. Terlaksananya Diklat Teknis Aparatur 12.000.000,- 12.000.000,- 5. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan petani 17.350.000,- 17.350.000,- 6. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat 99.015.300,- 99.015.300,- 7. Terwujudnya Upaya Peningkatan SDM Petani dan Penyuluh 450.003.900,- 428.828.900,- Jumlah realisasi keuangan tersebut adalah jumlah berdasarkan pendanaan untuk sasaran stratejik yang ditetapkan sesuai dengan program kerja tahun 2012.

4 Penutup Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja tahun 2012, yakni: 1. Dibandingkan tahun sebelumnya, pencapaian kinerja sasaran Tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama pada indikator sasaran Rencana Strategik seperti Peningkatan Ketahanan Pangan dan Peningkatan SDM Petani dan Penyuluh. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah daerah baik dalam pembangunan manusia maupun dalam pembangunan ekonomi telah berada pada jalur yang benar. 2. Dalam pencapaian sasaran tersebut, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi sehingga berpengaruh terhadap pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat akibat keterbatasan dalam hal pendanaan dan kinerja aparat. 3. Belanja rutin dan Belanja Pembangunan pada Kantor Ketahanan Pangan/Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tetap mengacu pada prinsip efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara.