LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

2013, No BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2013 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

Peraturan...

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

2.1 Rencana Strategis

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT


LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KEBIJAKAN KKP "Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad melakukan jumpa pers di kantor KKP Jakarta, Senen (18/10).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lem

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN USAHA PERIKANAN

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengelolaan keuangan negara yang baik merupakan salah satu indikator dari

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PROVINSI DKI JAKARTA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Transkripsi:

Halaman 1 dari 26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Halaman 2 dari 26 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi... 2 1.4. Sistematika Laporan... 3 BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis... 5 2.3. Rencana Kinerja Tahunan... 7 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja... 10 3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja... 11 3.3. Penyajian Data Akuntabilitas Kinerja... 14 3.4. Capaian Indikator Kinerja Lainnya... 16 3.3. Akuntabilitas keuangan... 16 BAB IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan... 21 4.2. Saran dan Tindak Lanjut... 21

Halaman 3 dari 26 KATA PENGANTAR Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan suatu sistem yang membentuk suatu siklus yang dimulai dari proses penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana tercantum dalam perencanaan strategis organisasi dan selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), ditetapkan dalam penetapan kinerja; dilanjutkan dengan penetapan pengukuran kinerja, pengumpulan data untuk menilai kinerja, menganalisis, dan melaporkan kinerja, serta menggunakan data kinerja tersebut untuk memperbaiki kinerja organisasi pada periode berikutnya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2013 merupakan gambaran hasil yang dicapai berdasarkan kinerja kegiatan masing-masing program yang dilaksanakan oleh masing-masing Sub Direktorat dan Sub Bagian Tata Usaha dilingkungan Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan. Terkait beberapa sasaran yang belum tercapai, salah satu penyebabnya adalah kurang tepat sasaran dan tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Pada tahun 2014 kekurangan tersebut akan diperbaiki dengan penetapan target yang lebih realistis. Sinergi dengan unit kerja lain juga akan ditingkatkan sehingga kualitas pelayanan usaha penangkapan ikan dapat tercapai sebagai dukungan pengendalian sekaligus pembinaan pemanfaatan sumber daya ikan untuk usaha perikanan tangkap yang berkelanjutan dan lingkungan yang lestari. Direktur Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Tyas Budiman

Halaman 4 dari 26 IKHTISAR EKSEKUTIF Program kegiatan pelayanan usaha perikanan tangkap yang efisien, tertib dan berkelanjutan dengan sasaran program meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan sumber daya ikan di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) secara akuntabel dan tepat waktu, mempunyai beberapa indikator kinerja kegiatan (IKK) sebagai berikut: 1. Target jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan adalah 10.000 dokumen dan terealisasi 7.723 dokumen (pencapaian 77,23%). 2. Target jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah 3.500 orang/badan hukum dan terealisasi 2.949 orang/badan hukum (pencapaian 84,26%). 3. Target jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan Laut Lepas adalah 6.900 unit dan terealisasi 4.955 unit (pencapaian 71,81%). 4. Target waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) adalah 7 hari/dokumen permohonan dan terealisasi secara rata-rata 6,7 hari/dokumen permohonan (pencapaian 104,48%). 5. Target jumlah pembinaan pelayanan usaha penangkapan ikan kwenangan daerah adalah 33 Provinsi dan terealisasi 27 Provinsi (pencapaian 81,82%). 6. Target presentase jumlah alokasi kapal dari realisasi dalam SIUP adalah 70% dan terealisasi 50,59% (pencapaian 72,27%). Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan tersebut dalam skala penilaian rata-rata adalah 81,98%, sehingga masuk pada kategori >75-85 = Sangat Baik. Indikator Kinerja Utama Balance Score Card (IKU BSC) Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Tahun 2013 mempunyai target dan realisasi sebagai berikut: 1. Target persentase usaha penangkapan ikan yang memiliki dan yang bermitra dengan UPI adalah 40% dan terealisasi 37% (pencapaian 92,5%).

Halaman 5 dari 26 2. Target persentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP adalah 70% dan terealisasi 50,59% (pencapaian 72,27%). 3. Target tingkat ketaatan pelaku usaha yang melaporkan hasil kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah 70% dan terealisasi 74,06% (pencapaian 105,8%). 4. Target tingkat penyelesaian rekomendasi pelanggaran perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah 100% dan terealisasi 100% (pencapaian 100%). 5. Target waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) adalah 7 hari/dokumen permohonan dan terealisasi 6,7 hari/dokumen permohonan (pencapaian 104,48%). 6. Target prosentase penanganan keluhan pelanggan adalah 100% dan terealisasi 100% (pencapaian 100%). 7. Target nilai inisiatif anti korupsi di Dit. PUP adalah 7,5 dan terealisasi 6,68 (pencapaian 89,07%). 8. Target presentase penyerahan DIPA di Dit. PUP adalah 95% dan terealisasi 98,01% (pencapaian 103,17%). 9. Target indeks kepuasan masyarakat di DJPT adalah 6,75 dan terealisasi 6,87 (pencapaian 101,78%). Pencapaian IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan tersebut dalam skala penilaian rata-rata adalah 96,56%, sehingga masuk pada kategori >85-100 = Memuaskan. Sedangkan pencapaian gabungan antara IKK dan IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan adalah 90,73%, sehingga masuk pada kategori >85-100 = Memuaskan. Dalam pelaksanaan program kerja tahun 2013, Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan memperoleh anggaran sebesar sebesar Rp. 17,810,150,000,00 dengan DIPA Nomor: 032.03.1.465023/2013 tanggal 31 Desember 2013. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan Bulan Desember 2013 mencapai 98,01% atau Rp. 17,455,846,830,00 dengan realisasi fisik 100%. Sedangkan target PNBP tahun 2013 yang ditetapkan adalah sebesar Rp 180 milyar. Adapun penerimaan PNBP sampai dengan Desember 2013 telah melampaui target yaitu 123,63% atau sebesar Rp. 222.537.572.176,00

Halaman 6 dari 26 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sumber daya ikan sebagai bagian kekayaan bangsa Indonesia perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan prinsip kelestarian sumber daya ikan dan daya dukung lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan dan lestari. Sebagai implementasi Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 diamanatkan bahwa salah satu instrumen pengelolaan sumber daya perikanan adalah melalui perizinan usaha penangkapan ikan. Perizinan usaha penangkapan ikan merupakan upaya pengendalian (control) untuk memelihara keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian sumberdaya ikan. Selain itu, pelayanan usaha penangkapan ikan melalui perizinan juga berfungsi untuk membina usaha penangkapan ikan dalam rangka kepastian usaha penangkapan ikan. Jenis usaha perikanan tangkap terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu: 1) penangkapan ikan, 2) pengangkutan ikan, 3) penangkapan dan pengangkutan ikan, dan 4) penangkapan ikan terpadu. Sedangkan jenis perizinan usaha perikanan tangkap meliputi : 1) izin usaha perikanan yang diterbikan dalam bentuk Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), 2) izin penangkapan ikan yang diterbitkan dalam bentuk Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), dan 3) izin kapal pengangkut ikan yang diterbitkan dalam bentuk Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI). Berkembangnya usaha penangkapan ikan dipengaruhi oleh sejumlah faktor mencakup antara lain kelimpahan sumberdaya ikan di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI), kemudahan untuk memperoleh perizinan, akses permodalan, dan ketersediaan sarana/prasarana penangkapan ikan. Sejalan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013, Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan berupaya untuk mengendalikan pemanfaatan sumberdaya ikan, penertiban dan peningkatan keberlanjutan usaha Perikanan Tangkap melalui pembenahan perizinan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja yang disusun dalam Laporan Akuntabilitas

Halaman 7 dari 26 Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Tahun 2013. 1.2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Jo Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan mengamanatkan bahwa pengelolaan perikanan dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, efesiensi, dan kelestarian yang berkelanjutan dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan, meningkatkan penerimaan dan devisa negara, mendorong perluasan kesempatan kerja, meningkatkan ketersediaan sumber protein ikan, dan menjamin kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya. Selaras dengan asas dan tujuan pengelolaan perikanan tersebut, maka dipandang perlu dibentuk Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan sebagai salah satu unit kerja eselon II pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tanggal 24 Juni 2005, dirumuskan bahwa Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang pelayanan usaha penangkapan ikan. Fungsinya adalah : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelayanan usaha penangkapan ikan; b. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pelayanan usaha penangkapan ikan; c. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelayanan usaha penangkapan ikan; d. Pelaksanaan evaluasi di bidang pelayanan usaha penangkapan ikan; e. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan. Secara organisasi dan struktur Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan terdiri dari 5 Sub Direktorat dan 1 Sub Bagian Tata Usaha, yaitu : a. Sub Direktorat Alokasi Usaha Penangkapan Ikan; b. Sub Direktorat Tata Pengusahaan Penangkapan Ikan; c. Sub Direktorat Verifikasi Dokumen Penangkapan Ikan;

Halaman 8 dari 26 d. Sub Direktorat Pelayanan Dokumen Penangkapan Ikan; e. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan; f. Sub Bagian Tata Usaha. 1.3. Sistematika Laporan Laporan Akuntabilitas Kinerja menyajikan informasi capaian kinerja Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan selama tahun 2013. Capaian kinerja (performance results) tahun 2013 tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja (performance plan) tahun 2013 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan dilakukannya proses identifikasi terhadap sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2013 dapat diilustrasikan sebagai berikut : Pendahuluan Rencana Strategis 2010-2014 Rencana Kerja Tahunan & Anggaran 2013 Pencapaian Kinerja Sasaran 2013 Analisis Capaian Indikator Kinerja 2013 (Akuntabilitas Kinerja) Kesimpulan Gambar 1. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan

Halaman 9 dari 26 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana strategis berguna untuk memberi arah bagi suatu organisasi serta penyelenggara organisasi tersebut untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan mandat yang diterima. Rencana strategis ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, program, serta kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsi dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Hal tersebut menyebabkan rencana strategis memiliki peran yang khusus mengingat fungsinya sebagai penunjuk arah dan acuan bagi pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu tertentu. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyusun Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu untuk tahun 2010-2014. Penyusunan rencana strategis ditetapkan secara bersama-sama dan telah dikomunikasikan kepada seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan selama tahun anggaran 2013. Selanjutnya dalam bab ini akan diuraikan rencana strategis dan rencana kinerja tahunan. Dengan memperhatikan lingkungan strategis berupa kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang bersumber dari lingkungan internal, kendala (threat) dan peluang (opportunity) yang bersumber dari lingkungan eksternal, Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan telah menetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sebagai pedoman seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Halaman 10 dari 26 2.1. Rencana Strategis Pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang dilaksanakan mempunyai visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang telah dilakukan penyesuaian sebagai berikut : A. Visi Visi pembangunan kelautan dan perikanan adalah Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat. B. Misi Untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi yang diemban adalah : 1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. 2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. 3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. C. Tujuan Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah : 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Usaha Kelautan dan Perikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: a) Meningkatnya peran sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional; b) Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan; c) Meningkatnya pendapatan. 2. Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan dan Perikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: a) Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan; b) Meningkatnya branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri; c) Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. 3. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: a) Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan;

Halaman 11 dari 26 b) Meningkatnya nilai ekonomis pulau-pulau kecil; c) Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan. D. Sasaran Strategis Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan tujuan yang akan dicapai adalah: 1. Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah: meningkatnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan; 2. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan garam rakyat; 3. Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya Nilai Tukar Nelayan (NTN) / Pembudidaya Ikan; 4. Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konsumsi ikan per kapita; 5. Meningkatnya branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan; 6. Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra; 7. Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah luas Kawasan Korservasi Perairan yang dikelola secara berkelanjutan; 8. Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil.

Halaman 12 dari 26 Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar yang dikelola; 9. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah persentase wilayah perairan bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan. 2.2. Rencana Kinerja Tahunan Program kegiatan pelayanan usaha perikanan tangkap yang efisien, tertib dan berkelanjutan dengan sasaran program meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan sumber daya ikan di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) secara akuntabel dan tepat waktu, mempunyai beberapa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tercapainya program kegiatan sebagai berikut : 1. Target jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan adalah 10.000 dokumen. 2. Target jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah 3.500 orang/badan hukum. 3. Target jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan Laut Lepas adalah 6.900 unit. 4. Target waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) adalah 7 hari/dokumen permohonan. 5. Target jumlah pembinaan pelayanan usaha penangkapan ikan kewenangan daerah adalah 33 Provinsi. 6. Target presentase jumlah alokasi kapal dari realisasi dalam SIUP adalah 70%. Sedangkan IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan adalah sebagai berikut: 10. Target persentase usaha penangkapan ikan yang memiliki dan yang bermitra dengan UPI adalah 40%. 11. Target persentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP adalah 70%. 12. Target tingkat ketaatan pelaku usaha yang melaporkan hasil kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah 70%.

Halaman 13 dari 26 13. Target tingkat penyelesaian rekomendasi pelanggaran perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah 100%. 14. Target waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) adalah 7 hari/dokumen permohonan. 15. Target prosentase penanganan keluhan pelanggan adalah 100%. 16. Target nilai inisiatif anti korupsi di Dit. PUP adalah 7,5. 17. Target presentase penyerahan DIPA di Dit. PUP adalah 95%. 18. Target Indeks kepuasan masyarakat di DJPT adalah 6,75. Sub Kegiatan program kegiatan pelayanan usaha perikanan tangkap yang efisien, tertib dan berkelanjutan dengan sasaran program meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan sumber daya ikan di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) secara akuntabel dan tepat waktu adalah sebagai berikut : 1. Koordinasi verifikasi dokumen penangkapan ikan; 2. Verifikasi faktual dokumen penangkapan ikan; 3. Penyiapan dan penyusunan evaluasi tarif pungutan pengusahaan perikanan; 4. Penyiapan dan penyusunan evaluasi tarif pungutan hasil perikanan; 5. Intensifikasi pungutan perikanan; 6. Analisis pengaruh pungutan perikanan terhadap biaya operasional penangkapan ikan; 7. Pelayanan dan penataan alokasi usaha penangkapan ikan; 8. Analisis pemanfaatan alokasi usaha penangkapan ikan menurut WPP; 9. Analisa rencana usaha perikanan tangkap; 10. Koordinasi alokasi usaha penangkapan ikan; 11. Analisa usaha penangkapan cumi di WPP 711 & 713; 12. Pembinaan pelayanan prima dalam rangka mendukung industrialisasi perikanan tangkap; 13. Bimtek peningkatan kompetensi petugas pelayanan perizinan perikanan tangkap dalam rangka pelayanan online system; 14. Bimtek peningkatan kompetensi verifikasi dalam rangka penataan dokumen pelayanan usaha penangkapan ikan; 15. Sinkronisasi data perizinan pusat dan daerah; 16. Bimtek tentang tata cara penghitungan pungutan perikanan; 17. Apresiasi alokasi usaha penangkapan ikan; 18. Kerjasama luar negeri dalam rangka regulasi perizinan untuk mencegah IUU Fishing;

Halaman 14 dari 26 19. Koordinasi lintas sektoral pelayanan usaha penangkapan ikan; 20. Pengelolaan data pelayanan perizinan usaha penangkapan ikan; 21. Penyiapan dan penyusunan bahan pendukung peraturan perizinan perikanan tangkap; 22. Pengendalian dan evaluasi LKU/LKP; 23. Audit internal ISO 9001:2008 pelayanan usaha penangkapan ikan; 24. Audit surveliance ISO 9001:2008 pelayanan usaha penangkapan ikan; 25. Survey kepuasan pelanggan; 26. Peningkatan kemampuan petugas perizinan dalam rangka implementasi ISO 9001:2008; 27. Pengembangan sistem informasi pelayanan perizinan perikanan tangkap nasional yang terintegrasi dengan single login perizinan online system; 28. Publikasi dan informasi pelayanan perizinan perikanan tangkap; 29. Perencanaan pelayanan usaha penangkapan ikan; 30. Pemantauan dan evaluasi usaha perikanan tangkap terpadu; 31. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemberian kewenangan penerbitan SIPI/SIKPI kapal ukuran 30-60 GT kepada Gubernur; 32. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan; 33. Identifikasi ketaatan pelaku usaha dalam melaporkan kegiatan usaha; 34. Pendataan dan pengarsipan dokumen perizinan usaha perikanan tangkap; 35. Penataan dan pendataan pelayanan dokumen perizinan dalam rangka pencegahan IUU Fishing untuk mendukung industrialisasi; 36. Analisis manfaat pendelegasian penerbitan dokumen izin usaha perikanan tangkap dalam rangka industrialisasi; 37. Koordinasi pelayanan dokumen SIUP/SIPI/SIKPI perikanan tangkap;

Halaman 15 dari 26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Kinerja Program kegiatan pelayanan usaha perikanan tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan dengan sasaran meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu, mempunyai beberapa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dengan capaian indikator kegiatan sebagaimana berikut: A. Target IKK 1. Jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan, dengan target 10.000 dokumen. 2. Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan target 3.500 orang/badan hukum. 3. Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan Laut Lepas, dengan target 6.900 unit. 4. Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI), dengan target 7 hari/dokumen permohonan. 5. Jumlah pembinaan pelayanan usaha penangkapan ikan kewenangan daerah, dengan target 33 Provinsi. 6. Presentase jumlah alokasi kapal dari realisasi dalam SIUP, dengan target 70%. B. Target IKU BSC 1. Persentase usaha penangkapan ikan yang memiliki dan yang bermitra dengan UPI, dengan target 40%. 2. Persentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP, dengan target 70%. 3. Tingkat ketaatan pelaku usaha yang melaporkan hasil kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan target 70%. 4. Tingkat penyelesaian rekomendasi pelanggaran perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan target 100%.

Halaman 16 dari 26 5. Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI), dengan target 7 hari/dokumen permohonan. 6. Prosentase penanganan keluhan pelanggan, dengan target 100%. 7. Nilai inisiatif anti korupsi di Dit. PUP, dengan target 7,5. 8. Presentase penyerahan DIPA di Dit. PUP, dengan target >95%. 9. Indeks kepuasan pelanggan di DJPT, dengan target 6,75. 3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan buku pedoman penyusunan LAKIP Modul Pengukuran Kinerja yang diterbitkan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan skala nilai capaian kinerja sebagaimana Tabel 1. Tabel 1. Skala Nilai Capaian Kinerja

Halaman 17 dari 26 Sesuai Rencana Kinerja Tahunan 2013 Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan telah berhasil mendekati target pencapaian kinerja sasaran pada sebagian besar tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi. Hal ini dapat tercermin dari tingkat pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan IKU BSC dalam skala penilaian rata-rata adalah 90,73%, sehingga masuk pada kategori >85-100 = Memuaskan, diharapkan outcome tercapainya manfaat yang optimal dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan melalui pelaksanaan perizinan usaha penangkapan dan pengangkutan ikan terlaksana dengan baik. Berikut merupakan rincian realisasi IKK dan IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Tahun 2013: A. Realisasi IKK 1. Jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan, dengan realisasi 7.723 dokumen. 2. Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan realisasi 2.949 orang/badan hukum. 3. Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan Laut Lepas, dengan realisasi 4.955 unit. 4. Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI), dengan rata-rata realisasi 6,7 hari/dokumen permohonan. 5. Jumlah pembinaan pelayanan usaha penangkapan ikan kwenangan daerah, dengan realisasi 27 Provinsi. 6. Presentase jumlah alokasi kapal dari realisasi dalam SIUP, dengan realisasi 50,59%. B. Target IKU BSC 1. Persentase usaha penangkapan ikan yang memiliki dan yang bermitra dengan UPI, dengan realisasi 37%. 2. Persentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP, dengan realisasi 50,59%. 3. Tingkat ketaatan pelaku usaha yang melaporkan hasil kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan target 74,06%. 4. Tingkat penyelesaian rekomendasi pelanggaran perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan realisasi 100%.

Halaman 18 dari 26 5. Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI), dengan realisasi rata-rata 6,7 hari/dokumen permohonan. 6. Prosentase penanganan keluhan pelanggan, dengan realisasi 100%. 7. Nilai inisiatif anti korupsi di Dit. PUP, dengan realisasi 6,68. 8. Presentase penyerahan DIPA di Dit. PUP, dengan realisasi 98,01%. 9. Indeks kepuasan masyarakat di DJPT, dengan realisasi 6,87. Permasalahan yang dihadapai untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Rendahnya jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan sebesar 77,23%, disebabkan dalam pengajuan izin dibatasi oleh ketersediaan sumberdaya ikan sehingga tidak semua permohonan izin dipenuhi. 2. Rendahnya jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebesar 84,26%, disebabkan permohonan izin dari tahun ke tahun bersifat fluktuatif dan tidak meningkat setiap tahunnya yang dikarenakan oleh faktor ekonomi dan kecukupan modal. 3. Rendahnya jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan laut lepas sebesar 71,81%, disebabkan ada kecenderungan alokasi yang diajukan dalam SIUP menggunakan kapal dengan ukuran besar, sehingga realisasi SIPI nya juga terbatas. Sebagai ilustrasi, jika ukuran kapal kecil, maka SIPI dapat diberikan kepada lebih banyak pelaku usaha. 4. Rendahnya jumlah pembinaan pelayanan usaha penangkapan ikan kewenangan daerah sebanyak 27 Provinsi, disebabkan kesadaran daerah untuk menyampaikan laporan SIUP, SIPI, dan SIKPI ke pusat belum optimal. 5. Rendahnya presentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP sebesar 50,59%, disebabkan terdapat beberapa pemilik SIUP yang belum merealisasikan SIPI/SIKPI nya karena beberapa hal, diantaranya belum siapnya kapal yang berasal dari pengadaan asing. Permasalahan yang dihadapai untuk mencapai IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Rendahnya persentase usaha penangkapan ikan yang memiliki dan bermitra dengan UPI sebesar 37%, disebabkan masih terdapatnya perusahaan yang sedang dalam proses kemitraan atau kepemilikan UPI.

Halaman 19 dari 26 2. Rendahnya presentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP sebesar 50,59%, disebabkan terdapat beberapa pemilik SIUP yang belum merealisasikan SIPI/SIKPI nya karena beberapa hal, diantaranya belum siapnya kapal yang berasal dari pengadaan asing. 3. Rendahnya nilai inisiatif anti korupsi di Dit. PUP sebesar 6,68, disebabkan penilaian yang terjadi dilaksanakan saat Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan sedang melakukan pembenahan dan perbaikan pelayanan, baik secara sarana dan prasarana maupun teknologi. 3.3 Penyajian Data Akuntabilitas Kinerja Rincian Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan tahun 2013 dalam skala penilaian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Tahun 2013 Dalam Skala Penilaian Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase capaian Jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan 10.000 dokumen 7.723 dokumen Nilai Capaian Kinerja 77,23% Sangat Baik Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3.500 (orang/badan hukum) 2.949 (orang/badan hukum) 84,26% Sangat Baik Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan laut lepas Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) 6.900 unit 4.955 unit 71,81% Baik 7 (hari/dokumen permohonan) 6,7 (hari/dokumen permohonan) 104,48% Memuaskan

Halaman 20 dari 26 Jumlah pembinaan pelayanan usaha penangkapan ikan kewenangan daerah Persentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP 33 Provinsi 27 Provinsi 81,82% Sangat Baik 70% 50,59% 72,27% Baik Rincian Pencapaian IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan tahun 2013 dalam skala penilaian disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Pencapaian IKU BSC Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan Tahun 2013 Dalam Skala Penilaian Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase capaian Persentase usaha penangkapan ikan yang memiliki dan yang bermitra dengan UPI Nilai Capaian Kinerja 40% 37% 92,5% Memuaskan Persentase jumlah realisasi kapal dari alokasi dalam SIUP Tingkat ketaatan pelaku usaha yang melaporkan hasil kegiatan usaha sesuai ketentuan yang berlaku Tingkat penyelesaian rekomendasi pelanggaran perizinan sesuai ketentuan yang berlaku Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) Prosentase penanganan keluhan pelanggan 70% 50,59% 72,27% Baik 70% 74,06% 105,8% Memuaskan 100% 100% 100% Memuaskan 7 (hari/dokumen permohonan) 6,7 (hari/dokumen permohonan) 104,48% Memuaskan 100% 100% 100% Memuaskan

Halaman 21 dari 26 Nilai inisiatif anti korupsi di Dit. PUP Persentase penyerapan DIPA di Dit. PUP Indeks kepuasan masyarakat di DJPT 7,5 6,68 89,07% Memuaskan > 95% 98,01% 103,17% Memuaskan 6,75 6,87 101,78% Memuaskan 3.4 Capaian Indikator Kinerja Lainnya PNBP yang berasal dari Pungutan Perikanan merupakan salah satu PNBP yang berlaku di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sejak diberlakukan pada tahun 2001, Pungutan Perikanan merupakan penyumbang terbesar PNBP yang ada di lingkup KKP. Target PNBP tahun 2013 yang ditetapkan adalah sebesar Rp 180 milyar. Adapun penerimaan PNBP sampai dengan Desember 2013 telah melampaui target yaitu 123,63% atau sebesar Rp. 222.537.572.176,00. 3.5 Akuntabilitas Keuangan Dalam pelaksanaan program kerja tahun 2013, Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan memperoleh anggaran sebesar Rp. 17,810,150,000,00 dengan DIPA Nomor: 032.03.1.465023/2013 tanggal 31 Desember 2013. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan Bulan Desember 2013 mencapai 98,01% atau Rp. 17,455,846,830,00 dengan realisasi fisik 100%. Tabel 4. Rincian Kegaiatan dan Realisasi Penyerapan Anggaran KODE SUB KEGIATAN S/D Triwulan Ini (%) KEUANGAN FISIK S R S R (1) (2) (6) (8) (7) (9) 032.03.06 Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap 17,810,150,000 17,455,846,830 100.00 100.00 2339 Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan 17,810,150,000 17,455,846,830 100.00 100.00 2339.028 Jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang diterbitkan 1,745,200,000 1,744,417,250 100.00 100.00 2339.028.002 VERIFIKASI DOKUMEN PENANGKAPAN IKAN 1,745,200,000 1,744,417,250 100.00 100.00 011 VERIFIKASI DOKUMEN

Halaman 22 dari 26 1,745,200,000 1,744,417,250 100.00 100.00 A KOORDINASI VERIFIKASI DOKUMEN PENANGKAPAN IKAN 277,732,000 277,517,250 100.00 100.00 B VERIFIKASI FAKTUAL DOKUMEN PENANGKAPAN IKAN 1,368,468,000 1,368,000,000 100.00 100.00 C PENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL VERIFIKASI DOKUMEN PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 99,000,000 98,900,000 100.00 100.00 2339.029 Jumlah pelaku usaha yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku 1,715,482,000 1,650,063,725 100.00 100.00 2339.029.001 PENGUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN PERIKANAN TANGKAP 1,715,482,000 1,650,063,725 100.00 100.00 011 VERIFIKASI DAN ADMINISTRASI TATA PENGUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN 1,715,482,000 1,650,063,725 100.00 100.00 A B C D E PENYIAPAN DAN PENYUSUNAN EVALUASI TARIF PUNGUTAN PENGUSAHAAN PERIKANAN 210,220,000 188,000,000 100.00 100.00 PENYIAPAN DAN PENYUSUNAN EVALUASI TARIF PUNGUTAN HASIL PERIKANAN 785,517,000 764,000,000 100.00 100.00 INTENSIFIKASI PUNGUTAN PERIKANAN 609,875,000 590,000,000 100.00 100.00 ANALISIS PENGARUH PUNGUTAN PERIKANAN TERHADAP BIAYA 19,870,000 19,000,000 100.00 100.00 OPERASIONAL PENANGKAPAN IKAN PENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL TATA PENGUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN 90,000,000 89,063,725 100.00 100.00 2339.030 Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di WPP dan laut lepas 3,101,500,000 3,075,288,400 100.00 100.00 2339.030.001 ALOKASI USAHA PENANGKAPAN IKAN 1,556,900,000 1,550,000,000 100.00 100.00 011 ALOKASI USAHA 1,556,900,000 1,550,000,000 100.00 100.00 A PELAYANAN DAN PENATAAN ALOKASI USAHA PENANGKAPAN IKAN 471,830,000 471,000,000 100.00 100.00 B ANALISIS PEMANFAATAN ALOKASI USAHA PENANGKAPAN IKAN MENURUT WPP 308,102,000 308,000,000 100.00 100.00 C ANALISA RENCANA USAHA PERIKANAN TANGKAP 307,060,000 307,000,000 100.00 100.00 D KOORDINASI ALOKASI USAHA PENANGKAPAN IKAN 249,240,000 245,000,000 100.00 100.00 E ANALISA USAHA PENANGKAPAN CUMI DI WPP 711 & 713 130,668,000 130,000,000 100.00 100.00 F PENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL ALOKASI USAHA PENANGKAPAN IKAN 90,000,000 89,000,000 100.00 100.00 2339.030.002 PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1,544,600,000 1,525,288,400 100.00 100.00 011 PENGENDALIAN DAN EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP 1,544,600,000 1,525,288,400 100.00 100.00 A PEMANTAUAN DAN EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP TERPADU 625,921,000 625,000,000 100.00 100.00 B C PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBERIAN KEWENANGAN PENERBITAN SIPI/SIKPI KAPAL UKURAN 30-60 GT KEPADA GUBERNUR PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 333,392,000 330,288,400 100.00 100.00 206,595,000 201,000,000 100.00 100.00

Halaman 23 dari 26 D IDENTIFIKASI KETAATAN PELAKU USAHA DALAM MELAPORKAN KEGIATAN USAHA 288,692,000 280,000,000 100.00 100.00 E PENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAYANAN USAHA PERIKANAN TANGKAP 90,000,000 89,000,000 100.00 100.00 2339.031 Waktu pelayanan usaha penangkapan ikan (SIUP, SIPI, SIKPI) 8,223,110,000 7,999,912,028 100.00 100.00 2339.031.001 PEMBINAAN TEKNIS PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 8,223,110,000 7,999,912,028 100.00 100.00 011 PENGUATAN KELEMBAGAAN DALAM RANGKA PEMBINAAN PELAKU USAHA PERIKANAN TANGKAP DI LOKASI INDUSTRIALISASI 2,152,058,000 2,112,000,000 100.00 100.00 A PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (DKI. JAKARTA) 213,900,000 213,000,000 100.00 100.00 B C D E F G H I J PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Pelabuhan Ratu) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Padang) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Manado) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Ambon) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGAK MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Medan) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Sibolga) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Cirebon) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (Batam) PEMBINAAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP (JAWA TENGAH) 120,187,000 120,000,000 100.00 100.00 133,201,000 133,000,000 100.00 100.00 364,070,000 359,000,000 100.00 100.00 154,426,000 144,000,000 100.00 100.00 300,122,000 299,000,000 100.00 100.00 174,281,000 172,000,000 100.00 100.00 208,155,000 197,000,000 100.00 100.00 199,066,000 195,000,000 100.00 100.00 284,650,000 280,000,000 100.00 100.00 012 PENINGKATAN KEMAMPUAN PETUGAS PELAYANAN PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP 1,567,768,000 1,542,000,000 100.00 100.00 A BIMTEK PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS PELAYANAN PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP DALAM RANGKA PELAYANAN ONLINE SYSTEM 223,137,000 222,000,000 100.00 100.00 B BIMTEK PENINGKATAN KOMPETENSI VERIFIKASI DALAM RANGKA PENATAAN DOKUMEN PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 283,112,000 280,000,000 100.00 100.00 C SINKRONISASI DATA PERIZINAN PUSAT DAN DAERAH 403,525,000 395,000,000 100.00 100.00 D BIMTEK TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN PUNGUTAN PERIKANAN 259,749,000 250,000,000 100.00 100.00

Halaman 24 dari 26 E APRESIASI ALOKASI USAHA PENANGKAPAN IKAN 398,245,000 395,000,000 100.00 100.00 013 PENGUATAN KELEMBAGAAN PELAYANAN PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP 1,375,551,000 1,366,000,000 100.00 100.00 A B KERJASAMA LUAR NEGERI DALAM RANGKA REGULASI PERIZINAN UNTUK MENCEGAH IUU FISHING 480,627,000 480,000,000 100.00 100.00 KOORDINASI LINTAS SEKTORAL PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 437,798,000 435,000,000 100.00 100.00 C PENGELOLAAN DATA PELAYANAN PERIZINAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 76,255,000 75,000,000 100.00 100.00 D PENYIAPAN DAN PENYUSUNAN BAHAN PENDUKUNG PERATURAN PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP 99,101,000 97,000,000 100.00 100.00 E PENGENDALIAN DAN EVALUASI LKU/LKP 281,770,000 279,000,000 100.00 100.00 014 IMPLEMENTASI ISO 9001 : 2008 PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 573,022,000 561,000,028 100.00 100.00 A AUDIT INTERNAL ISO 9001:2008 B AUDIT SURVELIANCE ISO 9001:2008 C SURVEY KEPUASAN PELANGGAN D PENINGKATAN KEMAMPUAN PETUGAS PERIZINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 015 PENINGKATAN KEMAMPUAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP NASIONAL UNTUK MENDUKUNG INDUSTRIALISASI A PENINGKATAN TATA KELOLA SISTEM INFORMASI YANG TERINTEGRASI DENGAN SINGLE LOGIN PERIZINAN ONLINE SYSTEM B C 115,722,000 114,000,000 100.00 100.00 82,240,000 81,000,000 100.00 100.00 88,810,000 86,000,000 100.00 100.00 286,250,000 280,000,028 100.00 100.00 2,554,711,000 2,418,912,000 100.00 100.00 228,911,000 223,000,000 100.00 100.00 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP NASIONAL YANG TERINTEGRASI DENGAN SINGLE LOGIN PERIZINAN ONLINE SYSTEM 1,615,518,000 1,500,000,000 100.00 100.00 PUBLIKASI & INFORMASI PELAYANAN PERIZINAN PERIKANAN TANGKAP 209,682,000 200,912,000 100.00 100.00 D PERENCANAAN PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN 500,600,000 495,000,000 100.00 100.00 2339.033 Jumlah unit kapal yang sesuai dengan SIUP 1,293,385,000 1,260,773,708 100.00 100.00 2339.033.001 PELAYANAN DOKUMEN PENANGKAPAN IKAN 1,293,385,000 1,260,773,708 100.00 100.00 011 PENERBITAN DAN TATA LAKSANA DOKUMEN PENANGKAPAN IKAN 1,293,385,000 1,260,773,708 100.00 100.00 A PENDATAAN DAN PENGARSIPAN DOKUMEN PERIZINAN USAHA PERIKANAN TANGKAP 216,765,000 215,000,000 100.00 100.00 B PENATAAN DAN PENDATAAN PELAYANAN DOKUMEN PERIZINAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN IUU FISHING UNTUK MENDUKUNG INDUSTRIALISASI 366,060,000 360,700,000 100.00 100.00 C ANALISIS MANFAAT PENDELEGASIAN PENERBITAN DOKUMEN IZIN USAHA PERIKANAN TANGKAP DALAM RANGKA INDUSTRIALISASI 300,480,000 284,000,000 100.00 100.00

Halaman 25 dari 26 D KOORDINASI PELAYANAN DOKUMEN SIUP/SIPI/SIKPI PERIKANAN TANGKAP 320,080,000 313,000,000 100.00 100.00 E PENUNJANG OUTPUT KEGIATAN PELAYANAN DOKUMEN PENANGKAPAN IKAN 90,000,000 88,073,708 100.00 100.00 2339.994 Layanan Perkantoran 1,000,000,000 994,937,719 100.00 100.00 002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 1,000,000,000 994,937,719 100.00 100.00 A PERTEMUAN/JAMUAN DELEGASI/MISI/TAMU 291,260,000 287,937,719 100.00 100.00 B Peralatan alat besar/alat bantu 18,000,000 18,000,000 100.00 100.00 C Perawatan kendaraan bermotor roda 4 131,240,000 131,000,000 100.00 100.00 D Sewa Mesin Foto Copy 84,000,000 84,000,000 100.00 100.00 E Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2 36,000,000 36,000,000 100.00 100.00 F Langganan Daya dan Jasa 20,580,000 20,000,000 100.00 100.00 G Operasional Perkantoran dan Pimpinan 418,920,000 418,000,000 100.00 100.00 2339.995 Kendaraan Bermotor 353,000,000 352,284,000 100.00 100.00 2339.995.001 kendaraan roda empat 353,000,000 352,284,000 100.00 100.00 011 kendaraan roda empat 353,000,000 352,284,000 100.00 100.00 2339.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 378,473,000 378,170,000 100.00 100.00 011 Pengembangan dan Peningkatan Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan 378,473,000 378,170,000 100.00 100.00 TOTAL 17,810,150,000 17,455,846,830 PERSENTASE 98.01% 100.00 100.00

Halaman 26 dari 26 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan evaluasi rencana pencapaian kinerja sasaran 2013 Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan telah berhasil memenuhi target pencapaian kinerja sasaran pada sebagian besar tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi. Hal ini dapat tercermin dari tingkat pencapaian Indikator Pencapaian Kegiatan (IKK) yaitu dalam skala penilaian rata-rata adalah 81,98% dengan predikat Sangat Baik. Sedangkan tingkat pencapaian IKU BSC dalam skala penilaian rata-rata adalah 96,56% dengan predikat Memuaskan. Sedangkan pencapaian gabungan antara IKK dan IKU BCS Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan adalah 90,73%, sehingga masuk pada kategori >85-100 = Memuaskan. 4.2. Saran dan Tindak Lanjut Untuk meningkatkan pencapaian tingkat pencapaian IKK dan IKU BSC, Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan perlu melaksanakan dan mempertajam program kegiatan priroritas tahun 2014 dengan sebaik-baiknya diantaranya : 1. Penataan penerbitan dan arsip dokumen perizinan usaha perikanan tangkap; 2. Penyiapan, penyusunan, evaluasi, dan intensifikasi pungutan perikanan; 3. Penataan alokasi usaha penangkapan ikan terkait kapal bantuan pemerintah; 4. Pemantauan dan evaluasi usaha perikanan tangkap terpadu, pelaksanaan pemberian kewenangan 30-60 GT kepada Gubernur, dan program pembangunan kelautan dan perikanan; 5. Peningkatan kualitas pelayanan perizinan standar ISO 9001-2008; 6. Pengembangan sistem informasi pelayanan usaha penangkapan ikan.