ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

LAMPIRAN 1 CARA KERJA ANALISA

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada bulan Juli 2009 Oktober 2010.

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE. Materi. Rancangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat B. Metode Penelitian 1. Penentuan Kombinasi Gula Merah dan Gula Pasir 2. Formulasi Minuman Instan Coro

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisa Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

III. METODE PENELITIAN. Pertanian, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, dan Laboratorium

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN

KADAR ABU & MINERAL. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

Transkripsi:

ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

KADAR AIR PRINSIP PENGUKURAN: METODE OVEN BAIK OVEN KERING DAN OVEN VAKUUM: PENGURANGAN BERAT, AKIBAT PENGERINGAN. METODE OVEN KERING: BAHAN DIKERINGKAN 110 0C sampai berat konstan. (selisih berat kering konstan dgn berat sebelumnya < 2 mg)

OVEN VAKUUM SUHU RENDAH 55 0 C, TEK. 300 mm bar

JENIS BAHAN YG COCOK DIUKUR METODE OVEN KERING: BAHAN PADAT/SEMI PADAT/BUBUK YANG MEMILIKI KADAR AIR DIATAS 12%, tipe komposisi bahan NORMAL. Seperti: buah, biji, daun, umbi dll OVEN VAKUUM: BUAH dgn kadar pektin tinggi (pepaya, pisang, jeruk dll), daging, ikan dan produk pangan yang ulet teksturnya, seperti: dendeng. Demikian pula pangan yg tinggi kadar gula dan lemaknya: permen, ikan mas, ikan lemuru, Pangan dgn kadar air tinggi, seperti: juice, yogurd dan sejenis TIDAK DIUKUR KADAR AIRNYA.

KADAR AIR : METODE DISTILASI LABU BIDWELL STERLING

BAHAN YG COCOK DIUKUR DGN METODE DISTILASI PANGAN YG RENDAH KADAR AIRNYA: SPT: rempah-2, keju, permen coklat, bubuk the, bubuk kopi dll, yg memiliki kadar air dibawah 5%.

GRAIN MOISTURE METER Dipakai untuk mengukur KA biji-2 an: padi, jagung, cengkeh, kedele, dll. Tidak cocok utk menganalisa kadar air dgn lebih teliti.

PENGABUAN: MUFFLE FURNACE

KADAR ABU (Apriantono dkk, 1989) Timbang sebanyak 3 5 g sampel dalam awan tersebut, kemudian letakkan dalam tanur pengabuan, bakar sampai didapat abu berwarna abu-abu, atau sampai beratnya tetap. Pengabuan dilakukan 2 tahap, pertama pada suhu 400ºC dam kedua suhu 550ºC. Dinginkan dalam desikator kemudian timbang. Perhitungan:

CRUCIBLE + COVER + TONG

PENGABUAN: UNTUK ANALISA KADAR MINERAL, PERSIAPAN SAMPEL DGN SISTEM BASAH ATAUPUN SISTEM KERING

PENGABUAN: SISTEM KERING

ANALISA KARBOHIDRAT TOTAL KARBOHIDRAT = metode perhitungan (TIDAK LANGSUNG/BY DIFFERENCE) T.K. = 100 (% K.A + % ABU + % LEMAK + % PROT)

PRINSIP ANALISA G.R. METODE SPEKTRO PRINSIP ANALISA: KADAR GR dlm SAMPEL DITETAPKAN DGN KEMAMPUAN MEREDUKSI GR THD CuSULFAT MENJADI endapan Cuprooksida, yang teroksidasi oleh ARSENOMOLIBDAT shg larut kembali berwarna biru lebih gelap, warna ini diukur pada panjang gelombang 540 nm SBG GLUKOSA.

Penentuan gula reduksi Metode Nelson-Somogyi pada sampel Disiapkan larutan sampel yang mempunyai kadar gula reduksi 2-8 mg/100 ml dengan cara sebagai berikut: Ditimbang 0,5 gr bahan, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambah aquades sampai tanda batas, lalu disaring dengan kertas saring Filtrat diambil sebanyak 1 ml, dan dimasukkan dalam tabung reaksi yang bersih Ditambah 1 ml reagen Nelson dan selanjutnya diperlakukan seperti pada penyiapan kurva standar Perhitungan kadar gula reduksi sebagai berikut: Keterangan : konsentrasi diperoleh dari perhitungan formula kurva standar % GULA REDUKSI = KONSENTRASI i X FAKOR PENGENCERAN X 100 % BERAT SAMPEL Kons. I diperoleh dari KURVA STANDART GLUKOSA.

Penyiapan kurva standard Dibuat larutan gula standard ( 10 ml glukosa anhidrat/ 100 ml) Dari larutan standard tersebut, dilakukan 6 pengenceran sehingga memperoleh larutan glukosa dengan konsentrasi 0, 2, 4, 6, 8, 10 mg/100 ml Larutan gula standard diisikan dalam tabung reaksi yang sudah dibersihkan 1 tabung diisi dengan 1 ml aquades sebagai blanko Masing-masing tabung tersebut ditambah 1 ml reagen Nelson dan dipanaskan dalam penangas air selama 20 menit Tabung diangkat dari penangas dan segera didinginkan sampai suhu tabung mencapai 25 0 C Ditambahkan 1 ml reagen Arsenomolibdat, digojog hingga semua endapan Cu 2 O yang ada larut kembali Ditambah 7 ml air suling, digojog sampai homogen Diukur absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 450 nm dengan menggunakan spektrofotometer Dibuat kurva standard yang menunjukkan hubungan antara prosentase glukosa dan absorbansi

Pembuatan LARUTAN STD GLUKOSA LAR. STD GLUKOSA 10 mg/100 ml Rumus pengenceran V1 x M1 = V2 x M2 UTK 2 mg/100 ml V1 x 10 = 100 x 2 V1 = 200/10 = 20. ambil 20 ml dr lar std encerkan sampai 100 ml dlm labu ukur (100 ml) Atau V1 x 10 = 5 x 2 = 1 ml, ambil dr lar std encerkan sampai 5 ml. dgn cara sama cari utk 4 mg, 6 mg, 8 mg & 10 mg/100 ml.

TOTAL GULA METODE ANTHRON. Sampel yang berupa slury ditimbang sebanyak 2 gram lalu encerkan dengan 100 ml aquades dengan menggunakan labu ukur. Masukkan kedalam erlemeyer dan tambahkan CaCO3 1 gram, kocok hingga homogen. Panaskan kedalam water bath dengan suhu 100 C selama 30 menit Kemudian dinginkan dan saring dengan kertas saring sampai mendapatkan filtrat. Lalu ambil 1 ml filtrat, dan encerkan dengan 50 ml aquades sampai tanda, kocok hingga homogen. Filtrat ambil 1 ml, masukkan kedalam tabung reaksi dan tambahkan 5 ml antron 0,1% di dalam ruang ruang asam. Kemudian tutup tabung reaksi tersebut dan panaskan kedalam beaker glass dengan suhu suhu 100 C selama 12 menit. Dinginkan dan ukur absorbansinya dengan menggunakan forteks. Gunakan panjang gelombang 630 nm, catat berapa nilai yang tertera dalam spektofotometer.

PENETAPAN SAMPEL TAHAP REAKSI: 1 ml SAMPEL + ml LAR. ANTHRONE, ULANGI SAMA SPT LAR. STANDART TAHAP PERHITUNGAN: HITUNG KADAR TOTAL GULA DARI KURVA STANDAR. DARI Y = ax + b ATAU Dari A = a b C ( LAMBERT-BEER)

PATI DIHIDROLISIS DGN ASAM, lalu dinetralkan dgn basa GULA YG DIHSLKAN DITETAPKAN JUMLAHNYA DGN N-S/NELSON-SOMOGYI.

Penentuan Kadar Pati (AOAC dalam Sudarmadji dkk., 1997) Timbang 2-5 g bahan padat yang telah dihaluskan ke dalam gelas piala 250 ml, tambahkan 50 ml aquades Aduk selama 1 jam, suspensi disaring dengan kertas saring Cuci dengan akuades sampai volume filtrate 250 ml. Filtrat ini mengandung karbohidrat yang larut dan dibuang. Pindahkan residu secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam Erlenmeyer dengan pencucian 200 ml akuades. Tambahkan 20 ml HCL kurang lebih 25% (berat jenis 1,125). Tutup dengan pendingin balik dan panaskan di atas penangas air mendidih selama 2,5 jam. Dinginkan dan selanjutnya dinetralkan dengan larutan NaOH 45% dan diencerkan sampai volume 500 ml, kemudian disaring. Tentukan kadar gula yang dinyatakan sebagai glukosa dari filtrate yang diperoleh. Penentuan glukosa seperti pada penentuan gula reduksi. Berat glukosa dikalikan 0,9 merupakan berat pati.

PRINSIP KERJA PERSIAPAN SAMPEL: PDT HLSKAN + ALKOHOL, ADUK, SARING, RESIDU CUCI DGN H20, RESIDU PINDAHKAN KUANTITATIF DLM ERLENMEYER. TAHAP HIDROLISIS: HCL 25%, PENDINGIN BALIK, WAKTU 2,5 JAM. TAHAP NETRALISASI: NETRALKAN NaOH 45%, SARING, FILTRAT TENTUKAN GR SPT PD L-E, L-S ATAU N-S % PATI = BERAT G.R. X 0.9

PRINSIP ANALISA: SUKROSA = (TOTAL GULA SESUDAH INVERSI TOTAL GULA RED. ) X 0.95 INVERSI GULA: AMBIL ml FILTRAT BEBAS Pb + AIR + HCL PEKAT, PANASKAN DIATAS WATER BATH 10 MNT, DINGINKAN, + NETRALKAN, SARING, FILTRAT PAKAI SBG SAMPEL GULA SSDH INVERSI.

PRINSIP ANALISA SERAT KASAR/CRUDE FIBRE BHN DGN TINGGI FATS, DIEKSTRAK DULU, DIDIDIHKAN DLM LABU PENDINGIN BALIK, SARING, RESIDU CUCI DGN AIR PANAS, BOILING RESIDU DGN NaOH, SARING, CUCI DGN ALKOHOL, ETER, TIMBANG SBG TOTAL S.K.

Analisa Kadar Serat Kasar (Sudarmadji,dkk., 1997) Sampel dikeringkan dan ditimbang sebanyak 10 gram Pindahkan bahan ke dalam erlenmeyer 600 ml dan tambahkan 3 tetes zat anti buih Tambahkan 200 ml larutan H 2 SO 4 0.255 N mendidih lalu tutup dengan pendingin balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digojog Saring suspensi dengan kertas saring dan cuci residu dengan aquades mendidih sampai residu tidak bersifat asam lagi, uji dengan kertas lakmus Pindahkan residu pada kertas saring ke dalam erlenmeyer, cuci sisanya dengan NaOH 0.313 N mendidih sebanyak 200 ml kemudian didihkan dengan pendingin balik selama 30 menit (kadang kala digoyang) Saring larutan dengan kertas saring yang telah dipijarkan dan diketahui beratnya sambil dicuci dengan K 2 SO 4 10% Cuci residu dengan aquades mendidih, dilanjutkan dengan 15 ml alkohol 95% Keringkan kertas saring pada suhu 110 C sampai berat konstan (1-2 jam) Dinginkan dalam desikator dan timbanglah Berat residu = berat serat kasar % kadar serat = 100%

LATIHAN SOAL ESSAI 1. Bila sdr memiliki sampel bubuk mrica dan daun bawang, bagaimana cara sdr menentukan kadar airnya. 2. Tentukan prinsip kerja pengukuran GULA REDUKSI dari jenang nangka dgn metode N-S 3. Bagaimana penentuan kadar pati dan serat kasar untuk sampel biskuit terbuat dari tepung MOCAL dan kacang tunggak 4. Prinsip pengukuran gula reduksi metode spektrofotometri memanfaatkan: a. Kemampuan GR mereduksi senyawa anthron b. Kemampuan GR mereduksi senyawa nelson c. Kemampuan GR mereduksi senyawa anthron dan nelson d. Kemampuan GR mereduksi anthron, nelson-somogyi.