Homogenisasi, Separasi, Susu Steril

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNOLOGI HASIL TERNAK. Kuliah ke 2

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5

Zat makanan yang ada dalam susu

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-4

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-8

BAB IV RESPONS MIKROBIA TERHADAP SUHU TINGGI

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Chemistry In Our Daily Life

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-9

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

I. PENDAHULUAN. vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-6

PASTEURISASI. Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1

Pengolahan dengan Suhu Tinggi

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Kandungan Gizi Susu No Zat Jenis Komposisi dalam 250 gr susu 1 Karbohidrat Laktosa 13 gr Lemak jenuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang banyak tersebar diwilayah Asia. Jahe merah (Zingiber officinale var

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS GADJAH MADA

ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI SUSU SEGAR

Pre Treatment of milk (before processing system become a product) Each of pruduct must a specific pretreatment. Can be improved of product quality

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

PROSES PENGOLAHAN SUSU BUBUK

LOGO BAKING TITIS SARI

BAB III SOLUSI BISNIS

Susu cair Steril Biasa. Diproses dengan panas; sehingga produk susu mengalami pemanasan setara dengan o C, selama 4-30 menit

PENGEMASAN INTRODUCTION PASSIVE PACKAGING INTRODUCTION 12/20/2012. Klasifikasi Beberapa Jenis Kemasan :

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

PENGOLAHAN TELUR. Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin. Materi 8 TATAP MUKA KE-8 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

PENGARUH LAMA PENUNDAAN DAN SUHU INKUBASI TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA YOGHURT DARI SUSU SAPI KADALUWARSA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Telur Pidan, Tepung Telur, Mayones

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

III. TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

Metode pemanasan susu untuk dikonsumsi dilakukan dengan cara pasteurisasi.

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

KEJU. Materi 14 TATAP MUKA KE-14 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Latar Belakang : Dasar Tek Pengolahan Pangan

PENGOLAHAN DAGING. (Restructured/Reformed Meat)

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah

BAB II LANDASAN TEORI

Chocolate TIME! Wajah Cokelat Kekinian. Memilih Cokelat untuk Topping, Coating, Garnish & Filling. Fakta Menarik Di balik Lezatnya Susu Cokelat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-1.

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-12

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

penyimpanan bahan makanan segar

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA SUSU KAMBING

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA

PENENTUAN WAKTU TINGGAL OPTIMUM PASTEURISASI SUSU DENGAN PLATE HEAT EXCHANGER

BAB II LANDASAN TEORI

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

TINJAUAN PUSTAKA. Komposisi Kimia Susu. Secara kimia susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. laktasi oleh hewan dengan tujuan sebagai sumber nutrisi dan memberikan

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

PENGOLAHAN SUSU Homogenisasi, Separasi, Susu Steril Materi 10 TATAP MUKA KE-10 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

REFERENSI Walstra et al. 2006. Dairy Science and Technology. CRC Press, Florida US Bab 15 Milk For Liquid Consumption Bab 9 Homogenization Bab 8 Centrifugation

Review: AIR (87.9%) BAHAN PADAT/KERING (SOLID) (12.1%) LEMAK (3.45%) BAHAN PADAT BUKAN LEMAK (Solid Non Fat) 8.65% 1. PROTEIN 3.2% a. Kasein 2.7% b. Albumin 0.5% 2. LAKTOSA 4.6% 3. ENZIM, MINERAL, VITAMIN

PROSES PENGOLAHAN SUSU PROSES CONTOH PRODUK 1 SEPARASI Krim, Skim, mentega 2 THERMAL/PEMANASAN PENGERINGAN Susu cair siap konsumsi (pasteurisasi, UHT) Susu kental, susu evaporasi, susu bubuk WPC (Whey protein concentrate) 3 FERMENTASI Keju Yogurt, Concentrated Yogurt, Dadih Kefir 4 HOMOGENISASI Susu homogen 5 PENGGUMPALAN Keju Tahu susu, dangke CATATAN: Pada prakteknya, pengolahan susu melibatkan kombinasi dari proses-proses tersebut Produk dari satu proses seringkali merupakan bahan baku untuk proses berikutnya

HOMOGENISASI Homogenisasi merupakan proses untuk memperkecil dan menyeragamkan ukuran globula lemak susu

Produk: susu homogen, homogenized milk Alat: Milk Homogenizer Prinsip kerja alat: menekan susu melalui lubang kecil maka susu akan keluar dan menghantam suatu bidang keras sehingga globula yang besar akan pecah Homogenisasi ini mampu meningkatkan kekentalan susu hingga 10%.

Perbesaran 500 X Perbesaran 5000 X Gliserida (mono, di, tri) Asam lemak Sterol Karotinoid Vitamin ADEK Air GLOBULA LEMAK membran Protein (kasein) Garam (kalsium, fosfat, sitrat, K, Mg, Na) Air Enzim (lipase, plasmin) MISEL KASEIN Perbandingan relatif dan komposisi globula lemak dan misel protein susu

MILK HOMOGENIZER MILK HOMOGENIZER Susu mentah Susu homogen katup

KARAKTERISTIK SUSU HOMOGEN jumlah partikel dan luas permukaan globula lemak bertambah karena globula lemak yang besar pecah menjadi berukuran kecil-kecil. Globula lemak terdistribusi merata dan tidak mudah memisah (creaming) Warna lebih putih Citarasa lebih baik Lebih mudah mengalami koagulasi pada proses pembuatan keju Sensitif thd serangan enzim lipase sehingga mudah mengalami ketengikan Susu tidak bisa dipisah secara efesien Sensitif terhadap cahaya Stabilitas protein hanya terjadi pada suhu rendah

PRODUK

SEPARASI Separasi merupakan proses pemisahan susu penuh (whole milk) menjadi krim dan skim

KRIM/KEPALA SUSU :bagian susu yang banyak mengandung lemak dan bahan larut lemak SKIM/SERUM SUSU :bagian susu yang telah diambil lemaknya sehingga banyak mengandung protein (setelah dipisahkan dari lemak susu) Alat: Cream Separator Prinsip kerja: memanfaatkan gaya sentrifugal sehingga susu memisah berdasarkan berat jenisnya

ALAT SUSU SEGAR Krim Separator KRIM Krim Separator kecil SKIM

Gambar bagian dalam alat untuk separasi krim

Krim diproses lebih lanjut menjadi mentega (butter) melalui proses churning atau dikemas dan dipasarkan sebagai produk susu krim (butter cream, whipping cream)

PRODUK

SUSU STERIL Merupakan susu cair siap konsumsi karena telah diproses dan dikemas secara aseptis sehingga bebas mikroorganisme (steril)

SUSU CAIR SIAP KONSUMSI

Pada proses pembuatan susu cair siap konsumsi melibatkan proses thermal (pemanasan) untuk mengurangi/menghilangkan mikroorganisme pembusuk dan patogen Proses thermal meliputi pasteurisasi dan sterilisasi

PASTEURISASI SUHU RENDAH Pemanasan pada suhu 63C selama 30 menit (LTLT) atau 72C selama 15 detik (HTST) Mematikan bakteri psikrotropik dan hampir semua sel vegetatif bakteri patogen, khususnya Mycobacterium tuberculosis Mematikan semua jenis jamur dan ragi Menginaktifkan beberapa enzim, khususnya enzim alkaline phosphatase Pengaruh terhadap komposisi dan citarasa (flavour) susu sangat minimal Pemanasan pada suhu rendah (60-69C) selama 20 detik sering disebut sebagai TERMISASI (THERMIZATION) USA Eropa Australia/NZ Suhu (celcius) 72 Waktu (dt) 15 71.7 15 72 15

PASTEURISASI SUHU TINGGI Suhu yang digunakan 85C selama 20 detik; kadang juga digunakan suhu 100C Mendenaturasi enzim lactoperoxidase Semua sel vegetatif mikroba mati; kecuali yang berbentuk spora Meng-inaktifkan sebagian besar enzim, kecuali proteinase susu (plasmin), dan beberapa proteinase dan lipase bakteri Terjadi denaturasi protein serum, sistim antibakteri alamiah susu rusak Citarasa berubah (aroma susu masak), sebagian vitamin C rusak

STERILISASI Ditujukan untuk membunuh semua mikroba, termasuk sporanya Suhu 110C selama 30 menit (in-bottle sterilization); atau 130C selama 30 detik; atau 145C selama 1 detik (UHT: Ultra High Temperature, short time sterilization). Efek masing-masing metode berbeda In-bottle sterilization menyebabkan hampir semua enzim terdenaturasi, kecuali sebagian kecil enzim lipase dan proteinase bakteri; menyebabkan reaksi Maillard (pencoklatan); timbul citarasa khas susu steril, menyebabkan penurunan kandungan lisin dan beberapa vitamin, menyebabkan perubahan protein; menurunkan ph susu sekitar 0.2 unit UHT 145C selama 1 detik hanya menyebabkan sedikit perubahan komposisi, protein serum relatif tidak berubah, citarasa relatif tidak berubah, sedikit sekali pengaruh terhadap enzim plasmin dan proteinase/lipase bakteri

PERALATAN UNTUK MEMBUAT SUSU CAIR SIAP KONSUMSI Pemanas Wadah Termometer Batch/Holder pasteuriser

Heat exchanger untuk memproduksi susu pasteurisasi/uht

Heat Exchanger Ilustrasi sederhana alat Heat Exchanger untuk proses pengolahan susu secara termal. Angka menunjukan suhu dalam C. Garis tebal merupakan dinding berinsulasi (menahan panas) sedangkan garis tipis merupakan dinding tipis yang memudahkan perpindahan panas.

e.c: excess cream Ilustrasi sederhana proses pasteurisasi susu menggunakan Plate Heat Exchanger

Setelah proses sterilisasi UHT, susu dikemas secara aseptik dengan menggunakan kemasan steril sehingga memungkinkan distribusi, penjualan dan penyimpanan tanpa pendinginan UHT sterilisation menghasilkan susu yang Shelf-Stable, dengan masa simpan 3 bulan sampai 1 tahun tanpa refrigerasi Susu cair siap konsumsi tidak hanya diproses dari susu segar, tetapi juga dari susu bubuk atau dikenal sebagai SUSU REKONSTITUSI dan REKOMBINASI

SUSU CAIR REKONSTITUSI DAN REKOMBINASI

TEKNOLOGI ASEPTIK UNTUK MENGEMAS SUSU UHT Setelah proses pemanasan, susu didinginkan kemudian dikemas secara aseptik, yaitu proses pengemasan secara steril (tidak terjadi rekontaminasi)

Susu cair siap konsumsi UHT sebagian besar dikemas dalam kemasan tetrapak sehingga dapat disimpan pada suhu ruang dalam waktu yang lama. Kemasan tetrapak terdiri dari beberapa lapisan yang kedap udara, air dan juga mikroorganisme

PRODUK SUSU CAIR SIAP KONSUMSI

MASA SIMPAN Susu Masa simpan Susu pasteurisasi dalam kemasan Suhu ruang: 1-2 hari Suhu rendah (<5C): 14-21 hari Susu steril (UHT) dalam kemasan aseptik Suhu ruang: 10 bulan 1 tahun CONTOH KASUS: Kemasan susu kotak mengembung Tanggal pengambilan foto: 12 Juli 2011 Expiry date di kemasan: 25 Jan 2012 Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

SELESAI LABORATORIUM TEKNOLOGI HASIL TERNAK