III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. budidaya perikanan, hasil tangkapan, hingga hasil tambaknya (Anonim, 2012).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI. A. Kerangka Pemikiran. B. Pendekatan Studi Kelayakan

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

A. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

A. Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 9 Sistem penunjang keputusan pengembangan klaster agroindustri aren.

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 6 Lokasi penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

VIII. ANALISIS FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan Usaha

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyimpan dan mengolah serta mengawetkan sampai pemasaran hasilnya untuk

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra

VI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS. Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI,

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Sistem Manajemen Basis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian pendirian agroindustri berbasis ikan dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2014. B. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan wawancara dengan para pakar yang berkaitan dengan pendirian industri berbasis ikan. Para pakar tersebut berasal dari instansi Pemerintahan Daerah Kabupaten Tulang Bawang diantaranya Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Badan Penanaman Modal, kalangan Perbankan, petani-nelayan ikan serta peneliti dari Universitas Lampung. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung berupa hasil wawancara yang ditulis dalam bentuk kuesioner dan sebagainya. Sementara itu, data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan berkaitan dengan kajian pengembangan

agroindustri. Sumber data sekunder ini dapat diperoleh melalui laporan, artikel, jurnal, data statistik dari instansi-instansi pemerintah, swasta, balai penelitian dan sebagainya. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi, gambaran dan keterangan sehingga dapat digunakan dalam pemecahanan masalah dan pertimbangan pengambilan keputusan. C. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dibagi dalam empat tahapan yaitu (1) penentuan komoditas potensial, (2) penentuan jenis agroindustri berbasis komoditas potensial, (3) penetuan lokasi agroindustri dan (4) analisa kelayakan pendirian agroindustri. Skema tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 6. Penentuan Komoditas Potensial Penentuan Agroindustri berbasis Komoditas Potensial Terpilih Penentuan Lokasi Agroindustri Analisis Kelayakan Pendirian Agroindustri Metode AHP Metode AHP Metode MPE Pasar Teknis dan Teknologi Manajemen Finansial : NVP IRR B/C Ratio Analisis Sensitivitas Gambar 6. Skema tahapan pelaksanaan penelitiann 29

1. Penentuan Komoditas Potensial Penentuan komoditas perikanan yang paling potensial untuk dikembangkan dilakukan dengan menggunakan metode analisis hierarki proses (AHP). Penentuan diawali dengan penyebaran kuesioner (Lampiran 1) kepada lima orang pakar yang berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, petani pembudidaya ikan, praktisi akademis bidang budidaya perikanan Universitas Lampung dan kalangan perbankan. Kriteria yang digunakan yaitu kemudahan budidaya, ketersediaan benih dan pakan, kemampuan permodalan, kondisi agroklimat dan SDM pembudidaya. Skema hirerarki pemilihan jenis komoditas perikanan potensial ditunjukkan pada Gambar 7. Interpetasi hasil kuesioner dilakukan dengan menggunakan software expert choice versi 11.0 yang mendukung aplikasi metode AHP. Goal Memilih Jenis Komoditas Perikanan Kriteria Kemudahan Budidaya Ketersediaan Benih dan Pakan Kemampuan Permodalan Kondisi Agroklimat SDM Pem budidaya Alternatif Bandeng Nila Patin Gambar 7. Skema hierarki untuk analisis penentuan jenis komoditas ikan potensial 30

2. Penentuan Agroindustri a. Pemilihan Jenis Agroindustri Berdasarkan Komoditas Potensial Pemilihan jenis agroindustri yang paling potensial untuk dikembangkan dengan menggunakan analisis hierarki proses (AHP) dengan cara menyebarkan kuesioner (Lampiran 2) kepada beberapa pakar yaitu Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan Penanaman Modal, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Pergadangan dan praktisi akademis bidang pengolahan hasil perikanan Universitas Lampung. Pola pikir untuk analisis dengan metode AHP, dapat digambarkan dalam Gambar 8. Kriteria yang digunakan yaitu peluang pasar, teknologi, modal, SDM, Nilai tambah dan kompetitor. Alternatif jenis agroindustri yang dipilih yaitu kerupuk ikan, abon ikan dan nugget ikan. Interpetasi hasil kuesioner dilakukan dengan menggunakan software expert choice versi 11.0 yang mendukung aplikasi metode AHP. Goal Memilih Angroindustri Berbasis Ikan Kriteria Peluang pasar Teknologi Modal Sumber Daya Manusia Nilai Tambah Kompetitor Alternatif Kerupuk Abon Ikan Nugget Ikan Gambar 8. Skema hierarki untuk analisis pemilihan agroindustri ikan terpilih 31

b. Penentuan Lokasi Agroindustri Penentuan lokasi agroindustri berbasis ikan dilakukan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial ( MPE) dengan menyebarkan kuesioner kepada para pakar yang bersal dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Penanaman Modal, Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta kalangan perbankan. Penentuan kriteria dalam pemilihan lokasi ini diperoleh melalui brainstorming dengan para pakar serta melalui studi pustaka. Kriteria yang dipertimbangkan meliputi hal apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pendirian pabrik yang terdiri dari 15 kriteria seperti yang diuraikan pada Tabel 2 dan rangking alternatif pada Tabel 3. Tabel 2. Kriteria dalam pemilihan lokasi agroindustri Kriteria Jenis Kriteria Keputusan Kelompok Kriteria 1 Kemudahan perizinan pendirian industri A 2 Dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri A 3 Tingkat pajak bumi dan bangunan A 4 Kondisi daerah yang kondusif A 5 Ketersediaan transportasi B 6 Ketersediaan sarana listrik B 7 Dukungan masyarakat disekitar lokasi B 8 Tingkat adapatasi masyarakat terhadap industry B 9 Ketersediaan sarana telekomunikasi B 10 Ketersediaan sarana air B 11 Potensi bahan baku C 12 Ketersediaan tenaga kerja C 13 Ketersediaan lahan untuk industry C 14 Pasokan bahan baku terhadap alternatif yang akan C dikembangkan 15 Aksesibilitas ke pasar D 32

Alternatif lokasi ditentukan sedemikian hingga mewakili kriteria tersebut yaitu daerah yang memiliki potensi perikanan paling besar. Penentuan Lokasi ini juga bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi responden dalam memberikan penilaian dengan memperkecil ruang lingkup pada lokasi yang dianggap sebagai sentra penghasil komoditas perikanan. Tabel 3. Rangking alternatif pemilihan lokasi agroindustri Skala Nilai 1 Sangat rendah Kelompok Alternatif A B C D Sangat buruk Sangat sedikit Sangat jauh 2 Sangat rendah Sangat buruk Sangat sedikit Sangat jauh 3 Rendah Buruk Sedikit Jauh 4 Agak rendah Agak buruk Agak sedikit Agak jauh 5 Sedang Sedang Sedang Sedang 6 Agak tinggi Agak baik Agak banyak Agak dekat 7 Tinggi Baik Banyak Dekat 8 Sangat tinggi Sangat baik Sangat banyak Sangat dekat 9 Sangat tinggi Sangat baik Sangat banyak Sangat dekat 3. Analisis Kelayakan Usaha a. Aspek pasar dan pemasaran Aspek yang dikaji pada analisis aspek pasar adalah potensi pasar, kebutuhan pasar, serta peluang pasar atau kecenderungan permintaan produk. Semua aspek tersebut diukur dengan teknik yang sesuai dengan kebutuhan penelitian dan sumber data yang diperoleh. Peluang pasar akan didapatkan dari selisih jumlah penjualan produk industri ikan dan potensi pasar produk ikan di Indonesia dan di Kabupaten Tulang Bawang, selain juga didukung oleh pasokan bahan baku yaitu 33

ikan untuk meraih pangsa pasar tersebut. Data diperoleh dari berbagai pustaka dan literatur terkait seperti data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan dan lainnya. b. Aspek teknis dan teknologi Aspek ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknis proyek yaitu penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang paling tepat untuk digunakan, penggunaan peralatan dan mesin, serta tata letak pabrik. Data-data yang diperlukan pada analisis ini adalah data daerah-daerah potensi penghasil ikan, data konsumen. dan teknologi proses yang sudah ada, tabulasi kebutuhan mesin dan peralatan. Data-data tersebut dapat memperkirakan kapasitas pabrik, mesinmesing apa yang digunakan, neraca masa, tata letak pabrik dan kebutuhan luas pabrik tersebut. Diagram alir untuk analisis aspek teknis dan teknologi dapat dilihat pada Gambar 9. 34

MULAI Jenis Komoditas Perikanan dan daerah-daerah potensial penghasil ikan Penyusunan penilaian terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi situasi dan kondisi masing-masing alternatif Penyebaran kuisioner Pengolahan data hasil kuisioner Jenis Industri dan Lokasi Pabrik - Data tentang teknologi proses yang telah ada - Pangsa pasar yang mungkin diraih Pemilihan teknologi proses, mesin dan peralatan yang paling optimal memungkinkan Penetuan kapasitas, penyusunan neraca masa diagram alir proses produksi Membuat keterkaitan antar aktivitas kebutuhan luasan ruang produksi, dan operator Penyusunan site plan SELESAI Gambar 9. Diagram alir untuk analisis aspek teknis dan teknologi 35

c. Aspek manajemen Analisis manajemen operasi meliputi analisis penentuan terhadap bentuk usaha yang dipergunakan, jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan, persyaratanpersyaratan yang diperlukan agar dapat menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik, dan bagaimana struktur organisasi yang dipergunakan. Jumlah kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan penanganan alat proses dan penanganan bahan baku. Diagram alir untuk analisis aspek manajemen dapat di lihat pada Gambar 10. MULAI - Tujuan Perusahaan - Data prakiraan investasi yang diperlukan dari penggunaan mesin dan bahan baku - Data kapasitas produksi - Teknologi proses yang digunakan Bentuk Usaha yang dipilih Membuat kebutuhan tenaga kerja dan spesifikasi pekerjaan Membuat struktur organisasi SELESAI Gambar 10. Diagram alir untuk analisis aspek manajemen 36

d. Aspek finansial Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan perhitungan finansial melalui kriteriakriteria kelayakan seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (B/C) dan Pay Back Periode (PBP). e. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan analisis proyek jika ada suatu kesalahan dalam perhitungan biaya atau benefit. Secara lengkap prosedur aspek finansial produksi dapat dilihat pada Gambar 11. 37

Mulai -Data luas area lahan yang dibutuhkan -Konstruksi bangunan dan komponen yang digunakan -Data mesin dan bahan baku yang digunakan -Kapasitas terpasang -Fasilitas dan sarana dan prasarana -Tenaga kerja yang diperlukan -Sumber dana yang tersedia Tabulasi biaya tenaga kerja Tabulasi biaya bahan baku dan biaya pembantu Tabulasi modal tetap Biaya pemeliharaan depresiasi dan asuransi Tabulasi biaya operasional tahunan Tabulasi modal kerja (3 bulan biaya operasional) Tabulasi biaya investasi Alternatif sumber daya yang tersedia Tabulasi pembayaran angsuran angsuran secara konvensional Tabulasi laporan rugi laba secara konvensional Tabulasi perhitungan criteria kelayakan secara konvensional dan syariah Apakah perlu syarat? Apakah layak? Proyek tidak memungkinkan direalisasikan Dapat direalisasikan dengan syarat Dapat direalisasikan Selesai Gambar 11. Diagram alir analisis finansial industri ikan 38