LAPORAN TAHUNAN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Statistik BLI 4/11/2016

Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun

LAKIP. Tahun Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

17/09/2014. Rencana Kerja Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

Brainstroming Program Litbang Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion

KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG. Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013

Organisasi Sumber Daya Manusia

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

Bogor, Januari 2016

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

PROFIL KERJASAMA BADAN LITBANG KEHUTANAN

Evaluasi Kegiatan

19/11/2014. Disampaikan pada: RAPAT EVALUASI LITBANG HOTEL PERMATA, 13 NOVEMBER 2014 OUTLINE

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME

Struktur organisasi Badan Litbang Kehutanan

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH)

Kuesioner Dewan Riset Balitbanghut 2014

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA

Pelayanan EDP di tingkat Nasional

RPI 7 : PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

RPI 8: PENGELOLAAN HHBK

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

B. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

RPI 4. DAFTAR ISI KONSERVASI & PEMANFAATAN MIKROBA HUTAN TROPIS F O R D A

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.

DUKUNGAN MANAJEMEN BADAN LITBANG KEHUTANAN TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan)

RAKORNIS Badan Litbang dan Inovasi Balikpapan, Juni 2015

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru. Cipayung, 3 September 2014

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. UPT. Pembenihan. Tanaman. Klasifikasi. Kriteria.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN. [Revisi]

ARAHAN SEKRETARIS BADAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 66/Menhut-II/2008 TENTANG KRITERIA DAN KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

WALIKOTA TASIKMALAYA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008

(KEBIJAKAN) TATA KELOLA DAN EKONOMI KEHUTANAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

Transkripsi:

LAPORAN TAHUNAN 2013 BUKU 1 Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan a

b

Laporan Tahunann Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Litbang Kehutanan pada tahun 2013. Laporan ini terdiri dari dua bagian yaitu Buku-1 dan Buku-2. Buku-1 menyajikan data dan informasi capaian kegiatann seluruh unit kerja Badan Litbang Kehutanan khususnya kegiatan pendukung penelitian. Disamping itu, Buku-1 juga menyajikan kondisi organisasi Badan Litbang Kehutanan, rencana dan realisasi r kegiatan tahun 2013, serta catatan tindak lanjut terhadap permasalahan yang ada. Buku-2 memuat kumpulan ringkasan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dicapaii oleh tiap unit kerja tahunn 2013 berdasarka n Renstraa Badan Litbang Kehutanan dan Rencana Kerja Badan Litbang Kehutanan tahun 2013. Secara keseluruhan Laporan Tahunan 2013 ini menggambarkan keadaan terbaru sebagai hasil dari perbaikan kinerja yang telah dilakukan sebelumnya. Gambaran ini juga harus bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk perumusanp n kebijakan lebih lanjut. Buku-1 yang menggambarkan kondisi umum harus menjadi dasar bagi pengembangan institusi, SDM dan sarprasnya. Buku-22 dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan lebih lanjut dari hasil penelitiann yang ada, yaitu untuk pengembangan, diseminasii serta penerapan yang lain. Semoga Buku membutuhkan. Laporan Tahunan ini bermanfaat bagi semua pihak yang Jakarta, 2014 Plt. Kepalaa Badan Dr.Ir. I.B. Putera Parthama, MSc NIP 19590502 198603 1 001 i

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN..... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan..... 4 II. KONDISI ORGANISASI TAHUN 2013... 5 A. Struktur Organisasi... 5 B. Sumber Daya Manusia... 6 C. Sarana dan Prasarana... 14 D Anggaran..... 17 III. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013... 19 IV. REALISASI KEGIATAN TAHUN 2013... 23 A. Administrasi dan Tata Laksana... 23 B. ISO dan Kepegawaian... 23 C. Perencanaan Kegiatan dan Anggaran... 30 D. Kerjasama Penelitian... 33 E. Penelitian dan Pengembangan... 34 F Diseminasi Hasil Penelitian... 34 G. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan... 39 H. Pelaksanaan Anggaran... 40 V. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT... 43 VI. PENUTUP... 51 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Keterkaitan antara bidang tugas Badan Litbang Kehutanan dengan Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan... 2 Tabel 2. Keadaan pegawai berdasarkan jabatan tahun 2013... 6 Tabel 3. Penyebaran pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013... 7 Tabel 4. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun 2013... 8 Tabel 5. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013... 9 Tabel 6. Profesor Riset Badan Litbang Kehutanan tahun 2013. 10 Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013... 11 Penyebaran pustakawan pada unit kerja Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jenjang jabatan fungsional pustakawan... 12 Penyebaran pranata komputer berdasarkan jenjang jabatan fungsional... 12 Kondisi pegawai non PNS berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013... 13 Tabel 11. Posisi Barang Milik Negara di Neraca Badan Litbang Kehutanan... 14 Tabel 12. Anggaran Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 18 Tabel 13. Anggaran dan realisasi pada tahun 2009-2013... 18 Tabel 14. Kegiatan kepegawaian tahun 2013... 25 Tabel 15. Pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2 dan S1 tahun 2013... 26 Tabel 16. Pegawai yang sekolah tahun 2013... 26 Tabel 17. Peneliti yang mengikuti program Research School... 27 Tabel 18. Pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan program S2 dan S3... 27 Tabel 19. Pegawai yang mengikuti diklat/kursus tahun 2013... 28 Tabel 20. Realisasi kegiatan kepegawaian Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 29 Tabel 21. Kegiatan program dan rencana anggaran pada tahun 2013... 32 Tabel 22. Pelaksanaan kerjasama penelitian tahun 2013... 33 Tabel 23. Tabel 24. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 34 Publikasi yang diterbitkan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 35 iv

Tabel 25. Kegiatan seminar/ekspose/diskusi/lokakarya yang diselenggarakan/ diikuti lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 36 Tabel 26. IPTEK hasil litbang yang dijadikan bahan ajar. 37 Tabel 27. Gelar teknologi dan alih teknologi yang diselenggarakan/diikuti tahun 2013... 38 Tabel 28. Pameran yang diselenggarakan/diikuti Badan Litbang Kehutanan... 39 Tabel 29. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 40 Tabel 30. Realisasi anggaran lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 41 Tabel 31. Permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut... 43 v

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Keadaan pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013... 7 Gambar 2. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun 2013... 8 Gambar 3. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013... 10 Gambar 4. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013..... 11 vi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan... 52 Lampiran 2a. Struktur organisasi Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan... 53 Lampiran 2b. Struktur organisasi Pusat lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan... 54 Lampiran 2c. Struktur organisasi Balai Besar lingkup Badan Penelitran dan Pengembangan Kehutanan... 55 Lampiran 3. Struktur organisasi Balai lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.. 56 Lampiran 4. Kondisi laboratorium dan pemanfaatan laboratorium tahun 2013... 57 Lampiran 5. Kondisi kendaraan roda 2 (dua), 3 (tiga), 4 (empat) dan 6 (enam) lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 59 Lampiran 6. Kondisi dan pemanfaatan perpustakaan Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 60 Lampiran 7. Jumlah pengunjung perpustakaan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 61 Lampiran 8. Perubahan jumlah pustaka lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 62 Lampiran 9. Kondisi dan kegiatan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK)/Hutan Penelitian tahun 2013... 65 Lampiran 10. Jenis surat yang masuk dan keluar tahun 2013... 81 Lampiran 11. Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 82 Lampiran 12 Diklat/kursus dalam dan luar negeri yang diikuti pegawai tahun 2013... 84 Lampiran 13. Kerjasama penelitian dalam negeri Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 93 Lampiran 14. Kerjasama penelitian luar negeri Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 136 Lampiran 15. Kemajuan proses/perencanaan kerjasama baru (dalam dan luar negeri) tahun 2013.... 149 Lampiran 16. Penerbitan publikasi hasil litbang Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 154 Lampiran 17. Ekspose/seminar/diskusi/lokakarya yang diikuti Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 171 vii

Lampiran 18. Kegiatan peningkatan jejaring kerja Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 187 Lampiran 19. Progres pengelolaan HAKI Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 193 Lampiran 20. Alih teknologi/gelar teknologi Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 196 Lampiran 21. Advis teknis/bimbingan teknis yang diselenggarakan Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 200 Lampiran 22. Pameran yang diselenggarakan/diikuti Badan Litbang Kehutanan tahun 2013... 202 viii

A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010, tanggal 20 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, Badan Litbang Kehutanan merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kehutanan. Pada level strategis, posisi sebagai unsur pendukung diinterpretasikan sebagai leading the way, setting the course, guiding the moves bahwa Badan Litbang Kehutanan adalah 1) pemandu Kementerian Kehutanan; 2) penyedia informasi dan Iptek sebagai basis solusi permasalahan aktual yang dihadapi Kementerian Kehutanan); dan 3) pendorong (menghasilkan informasi dan inovasi teknologi untuk akselerasi pencapaian tujuan Kementerian Kehutanan). Secara teknis operasional, unsur pendukung dapat diterjemahkan bahwa Badan Litbang Kehutanan harus dapat mengambil peran dalam semua kegiatan Kementerian Kehutanan yang memerlukan dukungan Iptek. Bidang tugas Badan Litbang Kehutanan adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan Iptek yang diperlukan dalam pembangunan kehutanan. Dengan demikian secara substansial program penelitian dan pengembangan harus tetap sejalan (inline) dengan 6 Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan yaitu 1) Pemantapan kawasan hutan; 2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung Daerah Airan Sungai (DAS); 3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan; 4) Konservasi keanekaragaman hayati; 5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan; 6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. Renstra Badan Litbang Kehutanan 2010-2014 secara eksplisit memuat strategi yang akan ditempuh dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan tantangan yang dihadapi. 1

Berdasarkan Renstra tersebut, arah kegiatan penelitian dan pengembangan Badan Litbang Kehutanan diakomodasikan ke dalam 9 (sembilan) program penelitian dan pengembangan, yaitu: 1. Lansekap Hutan 2. Pengelolaan Hutan Alam 3. Pengelolaan Hutan Tanaman 4. Pengelolaan Biodiversitas 5. Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) 6. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai 7. Perubahan Iklim 8. Pengolahan Hasil Hutan 9. Kebijakan Kehutanan Kesembilan program penelitian dan pengembangan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 25 Rencana Penelitian Integratif (RPI). Di samping kesembilan program tersebut, dilaksanakan juga 3 program komplemen yaitu: 1. Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas SDM 2. Pemantapan Pelaksanaan Penelitian dan Komunikasi Hasil Litbang 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Litbang Sejalan dengan hal tersebut, setiap tahun Badan Litbang Kehutanan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermuara pada penyediaan teknologi dan bermanfaat bagi pemecahan masalah di sektor kehutanan, baik lokal maupun nasional. Namun demikian tidak semua kebijakan prioritas serta fokus kegiatan perlu dukungan penelitian dan pengembangan yang seimbang. Secara garis besar keterkaitan bidang tugas Badan Litbang Kehutanan dengan Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Keterkaitan antara bidang tugas Badan Litbang Kehutanan dengan Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan No. Kebijakan Prioritas Program Litbang Rencana Penelitian Integratif Terkait 1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Lansekap Hutan Pengelolaan Hutan Alam Manajemen Lansekap Hutan Berbasis DAS Pengembangan Hutan Kota/Lansekap Perkotaan Pengelolaan Hutan Lahan Kering Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekosistem Pantai Pengelolaan Hutan Rawa Gambut 2

No. Kebijakan Prioritas Program Litbang Rencana Penelitian Integratif Terkait 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan 6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan Pengelolaan DAS Pengelolaan Biodiversitas Pengelolaan Biodiversitas Pengelolaan Hutan Tanaman Pengolahan Hasil Hutan Kebijakan Kehutanan Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu Pengolahan Hasil Hutan Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Propinsi Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS Model Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Ekosistem Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pengelolaan Dipterokarpa Agroforestry Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu Keteknikan dan Pemanenan Hasil Hutan Pengolahan Hasil Hutan dan Bambu Perekayasaan Alat dan Substitusi Bahan Pembantu Penguatan Tata Kelola Industri dan Perdagangan Hasil Hutan Pengelolaan HHBK FEMO (Food, Energy, Medicine) and others Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu Badan Litbang Kehutanan adalah salah satu institusi pemerintah yang bekerja untuk kepentingan publik serta hampir sepenuhnya dibiayai dengan dana publik (APBN). Sehubungan dengan hal tersebut, merupakan suatu keharusan bagi Badan Litbang Kehutanan untuk melaporkan secara transparan pada setiap akhir tahun mengenai hal-hal apa yang telah dilakukan serta dicapai selama kurun waktu 1 tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal yang telah dilakukan Badan Litbang Kehutanan dalam mengimplementasikan program litbang dan program komplemen dalam tahun 2013 perlu didokumentasikan dalam bentuk Laporan Tahunan. Laporan dimaksud mencakup kegiatan seluruh unit kerja (Pusat dan UPT) litbang meliputi pelaksanaan kegiatan litbang dan penerapan hasil litbang serta kegiatan Sekretariat yang meliputi keadaan organisasi, administrasi dan tatalaksana, kepegawaian, kegiatan perencanaan program dan anggaran, serta kerjasama penelitian. 3

B. Maksud dan Tujuan Laporan Tahunan Badan Litbang Kehutanan dimaksudkan sebagai dokumen yang memberikan informasi secara menyeluruh mengenai kondisi dan perkembangan Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 serta hal-hal yang telah dilaksanakan dan dicapai dalam mengemban tugas dan fungsinya. Tujuan yang ingin dicapai ialah memberikan kontribusi bagi tercapainya peningkatan kinerja instansi melalui penyediaan data dan informasi yang dapat dijadikan acuan dan atau dasar dalam pembuatan kebijakan serta perencanaan kegiatan litbang kehutanan di masa mendatang. 4

A. Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, Badan Litbang Kehutanan terdiri dari 4 (empat) Pusat Litbang dan 1 (satu) Sekreteriat yaitu: 1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan 2. Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi 3. Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan 4. Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan 5. Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Di samping itu, terdapat 15 (lima belas) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari 2 (dua) Balai Besar dan 7 (tujuh) Balai yang menangani penelitian kehutanan secara umum dan 6 (enam) Balai khusus, yaitu: Balai Besar: 1. Balai Besar Penelitian Bioteknologi Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 2. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda Balai Umum: 1. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli 2. Balai Penelitian Kehutanan Makassar 3. Balai Penelitian Kehutanan Kupang 4. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari 5. Balai Penelitian Kehutanan Manado 6. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru 7. Balai Penelitian Kehutanan Palembang Balai Khusus: 1. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo 2. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis 3. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram 4. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor 5

5. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja 6. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok Struktur Organisasi Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Lampiran 1. Struktur organisasi setingkat Eselon II lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Lampiran 2a, 2b, dan 2c sedangkan struktur organisasi Balai dapat dilihat pada Lampiran 3. B. Sumber Daya Manusia 1. Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Tingkat Pendidikan Sumberdaya manusia merupakan potensi penggerak dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Secara keseluruhan jumlah pegawai PNS dan CPNS Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 adalah 1.624 orang, terdiri dari 1.108 laki-laki dan 516 perempuan. Selain PNS dan CPNS terdapat 269 orang tenaga kontrak kerja/ honorer. Keadaan pegawai berdasarkan jabatan dibedakan menjadi jabatan struktural, non struktural dan fungsional, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Keadaan pegawai berdasarkan jabatan tahun 2013 No. Jabatan Jumlah L P Jumlah 1. Tenaga Struktural/Non Struktural a. Struktural 97 38 135 b. Non Struktural/Fungsional Umum 488 215 703 2. Tenaga Fungsional a. Peneliti 241 187 428 b. Calon Peneliti 20 22 42 c. Teknisi Litkayasa 241 30 271 d. Calon Teknisi Litkayasa 9 0 9 e. Pustakawan 1 6 7 f. Calon Pustakawan 3 7 10 g. Analis Kepegawaian - - - h. Calon Analis Kepegawaian 1 3 4 i. Pranata Komputer - - - j. Calon Pranata Komputer 5 5 10 k. Arsiparis 1 2 3 l. Calon Arsiparis - - - m. Pranata Humas - - - n. Calon Pranata Humas - 1 1 o. Pranata Laboratorium - - - p. Calon Pranata Laboratorium 1-1 Jumlah PNS dan CPNS 1.108 516 1.624 3. Honorer/Kontrak Kerja - - 269 Jumlah 1.893 6

Penyebaran pegawai (PNS dan CPNS) pada setiap unit kerja berdasarkan tingkat pendidikan, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 1. Tabel 3. Penyebaran pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013 Tingkat Pendidikan No. Unit Kerja S3 S2 S1 S0 SLTA SLTP SD JUMLAH L P L P L P L P L P L P L P L P L+P 1. Puskonser 7 6 21 17 18 10 - - 40 13 2-9 1 97 45 142 2. Pusprohut 6 5 12 9 7 11 2 3 15 3 - - 1-43 31 74 3. Pustekolah 7-18 14 17 14-2 42 9 4-4 - 92 39 131 4. Puspijak 5 6 16 15 8 9-2 10 3 1-2 - 42 35 77 5. B2PBPTH Yogyakarta 5 5 16 16 16 17 3 3 38 9 2-4 - 84 50 134 6. B2PD Samarinda - 3 8 4 15 16-2 28 3 3-1 - 55 28 83 7. BPK Aek Nauli - - 6 3 15 3 3-29 8 3-9 - 65 14 79 8. BPTSTH Kuok - - 6 2 9 7-1 15 6 1-2 - 33 16 49 9. BPK Palembang - - 17 7 13 8 - - 21 6 1-7 1 59 22 81 10. BPTPTH Bogor - - 4 5 10 15 3 4 16 4 4-2 - 39 28 67 11. BPTA Ciamis 1-14 6 13 7 2-18 2-1 2-50 16 66 12. BPTKPDAS Solo 1-15 8 13 10 2 2 23 3 - - 2-56 23 79 13. BPTHHBK Mataram - - 8 1 14 13 1-9 1 - - - - 32 15 47 14. BPK Kupang - - 10 3 16 13 - - 32 2 - - - - 58 18 76 15. BPK Banjarbaru 1-11 6 18 8 - - 23 6 1-2 - 56 20 76-16. BPTKSDA Samboja 4-5 4 8 5 3 1 25 5 - - 2 1 47 16 63 17. BPK Manado 1-2 1 15 11 1 1 11 1 - - - - 30 14 44 18. BPK Makassar 1-7 10 31 10 - - 22 2 2 - - - 63 22 85 19. BPK Manokwari 3-2 4 26 4 1 2 25 3 - - 1-58 13 71 20. Sekretariat - - 7 10 14 23 3 5 20 12 2 1 3-49 51 100 Jumlah 42 25 204 144 296 214 24 28 462 101 26 2 53 3 1108 516 1.624 Gambar 1. Keadaan pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013 7

Berdasarkan Tabel 3, pegawai Badan Litbang Kehutanan didominasi oleh pegawai yang berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 563 orang (35%), dan yang paling sedikit adalah pegawai dengan pendidikan SLTP yaitu sebanyak 28 orang (2%). Tingkat pendidikan seorang PNS merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan SDM dalam suatu organisasi, karena pendidikan mempunyai peran strategis terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan. 2. Pegawai Berdasarkan Golongan Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan golongan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 2. Tabel 4. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun 2013 Golongan No Unit Kerja Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah Jumlah L P L P L P L P L P L+P 1. Puskonser 22 15 41 29 23 4 7 1 93 49 142 2. Pusprohut 16 8 19 21 7 3 0 0 42 32 74 3. Pustekolah 22 11 50 23 18 5 2 0 92 39 131 4. Puspijak 16 8 16 26 9 1 1 0 42 35 77 5. B2PBPTH Yogyakarta 15 7 34 34 34 7 3 0 86 48 134 6. B2PD Samarinda 6 1 30 26 17 1 2 0 55 28 83 7. BPK Aek Nauli 4 0 32 10 21 4 8 0 65 14 79 8. BPTSTH Kuok 2 0 17 9 12 6 3 0 34 15 49 9. BPK Palembang 4 2 36 15 18 3 1 2 59 22 81 10. BPTPTH Bogor 5 8 16 16 16 2 4 0 41 26 67 11. BPTA Ciamis 5 1 31 12 11 4 2 0 49 17 66 12. BPTKPDAS Solo 10 3 32 17 13 3 1 0 56 23 79 13. BPTHHBK Mataram 4 0 21 14 7 1 0 0 32 15 47 14. BPK Kupang 1 1 30 18 26 0 0 0 57 19 76 15. BPK Banjarbaru 5 0 32 17 16 3 3 0 56 20 76 16. BPTKSDA Samboja 2 0 23 7 23 5 2 1 50 13 63 17. BPK Manado 1 0 17 12 12 2 0 0 30 14 44 18. BPK Makassar 5 4 39 17 18 2 0 0 62 23 85 19. BPK Manokwari 3 1 38 9 16 3 1 0 58 13 71 20. Sekretariat 4 4 29 41 14 6 2 0 49 51 100 Jumlah 152 74 587 369 331 65 42 4 1.108 516 1.624 Gol. IV 14% Gol. I 3% Gol. II 24% Gol. III 59% Gambar 2. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun 2013 8

Berdasarkan Tabel 4, keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan didominasi oleh pegawai dengan golongan III, yaitu sebanyak 956 orang (59%) sedangkan paling sedikit adalah pegawai dengan golongan I sebanyak 46 orang (3%). 3. Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti Tenaga fungsional peneliti merupakan tenaga operasional yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi Badan Litbang Kehutanan. Namun sampai saat ini jumlah/tenaga fungsional peneliti relatif masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai Badan Litbang Kehutanan, yaitu sebanyak 470 (28,94%) dengan rincian 428 orang peneliti dan 42 orang calon peneliti. Komposisi jabatan fungsional peneliti Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 3. Tabel 5. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013 Peneliti Utama Peneliti Madya Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti Muda Peneliti Pertama Calon Peneliti No. Unit Kerja Jumlah L P L P L P L P L P 1. Puskonser 5 4 13 11 7 8 0 2 1 2 53 2. Pusprohut 5 2 6 5 2 4 2 3 1 0 30 3. Pustekolah 9 6 12 4 2 6 2 2 1 1 45 4. Puspijak 3 1 8 3 3 10 7 4 0 1 40 5. B2PBPTH Yogyakarta 1 0 9 6 8 7 0 6 0 3 40 6. B2PD Samarinda 0 0 4 0 3 5 2 5 0 0 19 7. BPK Aek Nauli 0 0 1 0 3 1 1 1 3 2 12 8. BPTSTH Kuok 0 0 1 0 4 2 1 0 0 5 13 9. BPK Palembang 0 0 4 2 9 2 4 1 0 1 23 10. BPTPTH Bogor 0 0 4 8 0 2 0 1 0 1 16 11. BPTA Ciamis 0 0 6 1 8 4 3 3 1 1 27 12. BPTKPDAS Solo 1 0 8 1 4 3 1 2 1 0 21 13. BPTHHBK Mataram 2 0 1 0 4 1 3 8 1 0 20 14. BPK Kupang 0 0 0 0 9 1 4 4 2 4 24 15. BPK Banjarbaru 1 0 1 0 7 2 3 4 0 0 18 16. BPTKSDA Samboja 1 0 0 0 3 2 1 4 3 1 15 17. BPK Manado 0 0 0 0 2 0 2 5 1 0 10 18. BPK Makassar 1 0 4 4 2 7 3 2 2 0 25 19. BPK Manokwari 0 0 1 1 4 4 6 0 3 0 19 Jumlah 29 13 83 46 84 71 45 57 20 22 470 9

Peneliti Utama 9% Calon Peneliti 9% Peneliti Madya 27% Peneliti Pertama 22% Peneliti Muda 33% Gambar 3. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013 Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa jenjang jabatan fungsional peneliti yang paling banyak adalah Peneliti Muda yaitu sebanyak 155 orang (33%), sedangkan yang paling sedikit adalah Peneliti Utama dan Calon Peneliti yaitu masing-masing sebanyak 42 orang (9%). Pada tahun 2013 terdapat 10 Profesor Riset yang masih aktif, sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Profesor Riset Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 No. Nama Peneliti Unit Kerja Bidang Kepakaran Tahun Orasi 1. Prof. Riset. Dr. Ir. Hendi Suhaendi, MS. Pusprohut Pemuliaan Pohon 1996 2. Prof. Riset. Dr. Ir. R. Sudradjat, MSc Pustekolah Pengolahan Hasil Hutan 1997 3. Prof. Riset. Dr. Ir. Abdullah Syarief Mukhtar, MS Puskonser Biologi Satwa Liar 2004 4. Prof. Riset. Ir. Dulsalam, MM. Pustekolah Eksploitasi Hutan 2005 5. Prof. Riset. Dr. Drs. Bismark, MS. Puskonser Satwa Liar 2007 6. Prof. Riset. Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc. Puskonser Hidrologi dan Konservasi Hutan 2010 7. Prof. Riset. Dr. Gustan Pari, BSc. Dipl. IV, M.Si. Pustekolah Pengelolaan Hasil Hutan 2010 8. Prof. Riset. Dr. Drs. Adi Santoso, M.Si. Pustekolah Pengolahan Hasil Hutan 2010 9. Prof. Riset. Dr. Ir. Chairil Anwar Siregar Puskonser Hidrologi dan Konservasi Tanah 2012 10. Prof. Riset. Dr. Ir. Nina Mindawati, M.Si. Pusprohut Silvikultur 2012 4. Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Teknisi Litkayasa Teknisi litkayasa merupakan tenaga fungsional yang bertugas membantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Jumlah teknisi litkayasa masih relatif sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah peneliti, yaitu sebanyak 280 orang yang terdiri dari 271 orang teknisi litkayasa dan 9 orang calon teknisi litkayasa. Idealnya rasio antara peneliti dan teknisi litkayasa minimal 1:2. 10

Komposisi tenaga fungsional teknisi litkayasa Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 4. Tabel 7. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013. Jenjang Fungsional Teknisi Litkayasa No. Unit Kerja Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Calon Teknisi Jumlah Penyelia Pelaksana Lanjtn Pelaksana Pemula Litkayasa 1. Puskonser 14 5 4 - - 23 2. Pusprohut 6 2 2 - - 10 3. Pustekolah 19 8 - - - 27 4. Puspijak 1 - - - - 1 5. B2PBPTH Yogyakarta 9 6 7 1 1 24 6. B2PD Samarinda 9 4 1 - - 14 7. BPK Aek Nauli 14 3 1 - - 18 8. BPTSTH Kuok 7 5 3-1 16 9. BPK Palembang 2 6 - - 1 9 10. BPTPTH Bogor 2 5 3 - - 10 11. BPTA Ciamis 3 6 3-2 14 12. BPTKPDAS Solo 6 4 2 - - 12 13. BPTHHBK Mataram 4 3 2 - - 9 14. BPK Kupang - 8 4-1 13 15. BPK Banjarbaru 6 7 6 - - 19 16. BPTKSDA Samboja 9 4 2 - - 15 17. BPK Manado 1 3 5-2 11 18. BPK Makassar 14 - - - - 14 19. BPK Manokwari 7 9 3 1 1 21 Jumlah 133 88 48 2 9 280 48% 3% 1% 17% 31% Calon Tek. Litkayasa Tek. Litk. Pemula Tek. Litk. Pelaksana Tek. Litk. Pelaksana Lanjutan Tek. Litk. Penyelia Gambar 4. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013 Pada tahun 2013 jabatan teknisi litkayasa didominasi oleh Teknisi Litkayasa Penyelia yaitu berjumlah 133 orang (48%). Sedangkan jumlah jabatan teknisi litkayasa terendah adalah Teknisi Litkayasa Pemula berjumlah 2 orang (1%). 11

5. Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Pustakawan Pada tahun 2013 terdapat 11 perpustakaan yang tersebar pada unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Sedangkan jumlah Pustakawan dan Calon Pustakawan seluruh Badan Litbang adalah 17 orang, dimana 6 orang diantaranya berada di Perpustakaan Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Penyebaran Pustakawan dan Calon Pustakawan pada unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penyebaran pustakawan pada unit kerja Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jenjang jabatan fungsional pustakawan Jenjang Fungsional No. Unit Kerja Pustakawan Madya Pustakawan Plkn Lnjt Pustakawan Pelaksana Pustakawan Pertama Calon Jumlah 1. Puskonser - - - - - - 2. Pusprohut - - - - - - 3. Pustekolah - - - - - - 4. Puspijak - - - - - - 5. B2PBPTH Yogyakarta - - - - 1 1 6. B2PD Samarinda - - - - 2 2 7. BPK Aek Nauli - - - - - - 8. BPTSTH Kuok - - - - - - 9. BPK Palembang - - - - - - 10. BPTPTH Bogor - - - - 1 1 11. BPTA Ciamis - - - - - - 12. BPTKPDAS Solo - - - - 2 2 13. BPTHHBK Mataram - - - - 1 1 14. BPK Kupang - - - 1-1 15. BPK Banjarbaru - - - - 1 1 16. BPTKSDA Samboja - - - - 1 1 17. BPK Manado - - - - - - 18. BPK Makassar - - - 1-1 19. BPK Manokwari - - - - - - 20. Sekretariat - 3-1 1 5 Jumlah - 3-4 10 17 6. Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Pranata Komputer Pada tahun 2013, terdapat 10 tenaga calon fungsional Pranata Komputer yang tersebar pada unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Kondisi pegawai fungsional pranata komputer yang tersebar di beberapa unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Penyebaran pranata komputer berdasarkan jenjang jabatan fungsional No. Unit Kerja Jenjang Fungsional Pertama Muda Madya Calon Jumlah 1. Puskonser 1 1 2. Pustekolah - - - 1 1 3. Puspijak - - - 2 2 12

No. Unit Kerja Jenjang Fungsional Pertama Muda Madya Calon Jumlah 4. BBPBPTH Yogyakarta - - - 2 2 5. BPK Aek Nauli 1 1 6. BPTHHBK Mataram - - - 1 1 7. BPK Manokwari - - - 1 1 8. Sekretariat - - 1 1 Jumlah - - 10 10 7. Keadaan Pegawai Tenaga Non PNS (Kontrak Kerja/Honorer) Pegawai non PNS lingkup Badan Litbang Kehutanan merupakan tenaga Kontrak Kerja/Honorer. Kondisi pegawai non PNS pada masing-masing unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kondisi pegawai non PNS berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013 No. Unit Kerja Tingkat Pendidikan S2 S1 S0 SLTA SLTP SD Jumlah 1. Puskonser - 2 1 29 5 3 40 2. Pusprohut - 5 1 17 4 1 28 3. Pustekolah - 3 1 17-2 23 4. Puspijak - 1 1 6 1-9 5. B2PBPTH Yogyakarta - 1-11 - 1 13 6. B2PD Samarinda - - - 9 1 4 14 7. BPK Aek Nauli - 1 - - - 2 3 8. BPTSTH Kuok - 1-15 3 1 20 9. BPK Palembang - - - 9 1-10 10. BPTPTH Bogor - - 1 8-4 13 11. BPTA Ciamis - - - 10 3 3 16 12. BPTKPDAS Solo - - - - - - - 13. BPTHHBK Mataram - 2 1 11 - - 14 14. BPK Kupang - - - 7 0 0 7 15. BPK Banjarbaru - - 1 4 1 8 14 16. BPTKSDA Samboja - 1 1 4 2-8 17. BPK Manado - 2-4 3 2 11 18. BPK Makassar - - - 1 - - 1 19. BPK Manokwari - - 15 - - - 15 20. Sekretariat - 2-7 1-10 Jumlah - 21 23 169 25 31 269 Berdasarkan tabel 4 di atas, pegawai kontrak kerja/honorer Badan Litbang Kehutanan didominasi oleh pegawai dengan pendidikan SLTA sebanyak 169 orang, sedangkan paling sedikit didominasi oleh tenaga berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 21 orang. 13

C. Sarana dan Prasarana 1. Kondisi Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan pendukung pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Badan Litbang Kehutanan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2013. Kondisi sarana dan prasarana Badan Litbang Kehutanan sampai dengan laporan tahun 2013 atau posisi Barang Milik Negara di Necara per 31 Desember 2013 sebagai aset Badan Litbang Kehutanan sebesar Rp 781.786.230.824,- dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Posisi Barang Milik Negara di Neraca Badan Litbang Kehutanan Akun Neraca Jumlah (Rp) Kode Uraian 115111 Barang konsumsi 1.302.547.686 115112 Amunisi 0 115113 Bahan untuk pemeliharaan 16.116.581 115114 Suku cadang 680.982.275 115121 Pita Cukai, Meterai dan Leges 90.000 115123 Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 30.900.000 115128 Barang lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 865.240.038 115131 Bahan Baku 94.219.330 115199 Persediaan lainnya 37.520.558 131111 Tanah 589.729.549.003 131311 Peralatan dan mesin 171.399.127.249 131511 Gedung dan bangunan 179.145.232.683 131711 Jalan dan Jembatan 14.905.889.752 131712 Irigasi 6.934.184.839 131713 Jaringan 4.408.945.680 131921 Aset tetap lainnya 45.297.270 132111 Konstruksi dalam Pengerjaan 991.237.000 137111 Akomulasi Penyusutan Peratalatan dam Mesin (126.953.852.001) 137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan bengunan (57.317.700.686.) 13711 Akumulasi jalan dan Jembatan (9.059.886.161) 137312 Akumulasi Penyustan Irigasi (1.798.712.717) 137313 Akumulasi Penyusuatan Jaringan (1.531.811.177) 137411 Akumluasi Penyusutan Asset Tetap Lannya (1.509.909) 137411 Akumulasi Penyusutan asset Tetap Lainnya (35.729.000) 162151 Software 2.630.105.882 1621171 Hasil Kajian/Penelitian 98.869.000 162191 Asset Tak Berwujud Lainnya 229.780.000 166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 5.249.442.698 169122 Akumulasi Penyusutan Asset Tetap yang Tidak Digunakan dalam opersi (4.037.278.898) Jumlah 781.786.230.824 2. Kondisi Peralatan dan Pemanfaatan Laboratorium Sebagai salah satu Kementerian yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan, Badan Litbang Kehutanan dituntut untuk menghasilkan IPTEK yang berguna untuk pembangunan kehutanan maupun dalam meningkatkan 14

kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan sarana penujang untuk mendukung penelitian yang memadai antara lain adanya laboratorium. Laboratorium lingkup Badan Litbang Kehutanan antara lain terdiri dari: laboratorium hama, mikrobiologi, tanah, botani, anatomi, kultur jaringan, pengeringan, pengawetan dan lain-lain. Kondisi dan pemanfaatan laboratorium selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. 3. Kondisi Kendaraan Dalam menunjang kelancaran tugas pegawai perlu penyediaan sarana kerja yang memadai, salah satunya adalah transportasi berupa kendaraan dinas. Jumlah kendaraan roda 6, roda 4, roda 3 dan roda 2 lingkup Badan Litbang Kehutanan, masing-masing roda 6 sebanyak 6 unit, roda 4 sebanyak 231 unit, roda 3 sebanyak 3 unit dan roda 2 sebanyak 289 unit. Kondisi kendaraan sebagian besar dalam keadaan baik dan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 5. 4. Kondisi dan Pemanfaatan Perpustakaan Perpustakaan sebagai salah satu sarana penunjang sangat penting bagi isntitusi penelitian. Keberadaan perputakaan dimaksudkan untuk mendukung kegiatan institusi tersebut. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pemanfaatannya, perpustakaan Badan Litbang Kehutanan pada tahun 2013 telah melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan dan pengembangan sistem data perpustakaan. Badan Litbang Kehutanan setiap tahun selalu mengupayakan pengadaan buku-buku perpustakaan atau koleksi lainnya berupa audiovisual, referensi, peta baik yang dilakukan di pusat/daerah. Koleksi tersebut diperoleh melalui pembelian ataupun hibah dari institusi lain seperti CIFOR, ICRAF, Perguruan Tinggi, LIPI, dan lembaga lainnya. Perpustakaan bersifat terbuka, dapat dikunjungi/dimanfaatkan oleh pengguna baik dari dalam maupun dari luar Badan Litbang Kehutanan seperti mahasiswa, pegawai pemerintah daerah, pegawai LSM dan lain-lain. Kondisi dan pemanfaatan perpustakaan Badan Litbang Kehutanan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Sedangkan jumlah 15

pengunjung dan perubahan jumlah pustaka dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8. 5. Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus dan Hutan Penelitian Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) merupakan kawasan hutan yang ditetapkan dengan peraturan Menteri Kehutanan yang pemanfaatannya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Badan Litbang Kehutanan mengelola 33 KHDTK yang tersebar di seluruh Indonesia yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan secara bertahap sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Sesuai dengan pemanfaatannya, KHDTK tersebut digunakan untuk kegiatan penelitian lapangan, sedangkan pengelolaannya dilaksanakan oleh Puslitbang (terutama Puskonser dan Pusprohut) serta sebagian besar Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang Kehutanan. Selain KHDTK, Badan Litbang Kehutanan juga memiliki sarana hutan penelitian non KHDTK sejumlah 16 unit, yang memiliki berbagai nama yaitu Hutan Penelitian, Kebun Percobaan, SPPK, Stasiun Penelitian, Wana Riset yang telah dikelola oleh beberapa UPT di daerah. Berkaitan dengan pengelolaan KHDTK, Badan Litbang kehutanan telah menetapkan kriteria dan indikator pengelolaan KHDTK lingkup Badan Litbang Kehutanan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan No. SK. 49/VIII-SET/2010 tanggal 23 Juli 2010, sebagai dasar acuan bagi setiap unit kerja pengelola KHDTK untuk mengelola KHDTK dengan baik sesuai prinsip-prinsip kelestarian hutan. Kriteria indikator tersebut secara detail memuat beberapa tahapan pengelolaan KHDTK yang disertai dengan alat/cara serta metode penilaiannya, sehingga akan memudahkan bagi pengelola KHDTK untuk penerapannya di lapangan. Melalui kriteria dan indikator tersebut diharapkan KHDTK-KHDTK yang tersebar di seluruh Indonesia dapat dikelola secara berkelanjutan berdasarkan prinsip kelestarian hutan dan Iptek hasil litbang. Pengelolaan KHDTK yang lestari ini bisa menjadi Show Window Badan Litbang Kehutanan dalam mendemonstrasikan model pengelolaan hutan secara lestari. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di KHDTK dapat dilihat pada Lampiran 9. 16

Untuk periode Renstra 2010-2014, Badan Litbang Kehutanan telah menunjuk 10 KHDTK untuk disertifikasi sesuai dengan kriteria dan indikator pengelolaan KHDTK yaitu: 1. KHDTK Haurbentes 2. KHDTK Benakat 3. KHDTK Carita 4. KHDTK Aek Nauli 5. KHDTK Malili 6. KHDTK Rarung 7. KHDTK Tumbang Nusa 8. KHDTK Labanan 9. KHDTK Wonogiri 10. Petak 93 Gunung Kidul. Terkait dengan KHDTK tersebut di atas, pada tahun 2013 Sekretariat Badan Litbang Kehutanan telah melakukan pemetaan permasalahan pada 33 KHDTK Badan Litbang Kehutanan. Secara umum permasalahan pada KHDTK meliputi masalah tata batas, pengamanan, aturan pemanfaatan, kurangnya SDM, sarana dan prasarana pada KHDTK. Permasalahan dimaksud menimbulkan beberapa kendala dalam pengelolaan KHDTK pada tingkat operasional di lapangan misalnya pemanfaatan hasil penelitian/penanaman/hhbk dan potensi eksplorasi nilai ekonomi lainnya terhadap pendapatan negara dan peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar KHDTK, permasalahan pengamanan terkait perambahan dan okupasi oleh masyarakat. Sebagai tindak lanjut mencari solusi terkait dengan permasalahan KHDTK saat ini Kemenhut cq Biro Hukum sedang melakukan pembahasan intensif Draft Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) mengenai KHDTK. D. Anggaran Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Litbang Kehutanan pada tahun 2013 mendapat alokasi anggaran berdasarkan surat pengesahan DIPA tahun 2013 DIPA 029.7-0/2013, tanggal 5 Desember 2012 sebesar Rp 274.386.858.000,-. Namun dalam perjalanannya mengalami beberapa kali revisi 17

terkait dengan kebijakan pemerintah. Sampai dengan akhir Desember 2013, pagu anggaran Badan Litbang Kehutanan termasuk Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp. 274.414.473.000,- dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Anggaran Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 No. Sumber Dana Anggaran (Rp) 1. Rupiah Murni (RM) 219.818.743.000 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNP) 37.041.996.000 3. Hibah Luar Negeri (HLN) 17.553.734.000 Jumlah 274.414.473.000 Dari total anggaran tersebut, yang dialokasikan untuk kegiatan non penelitian sebesar Rp 204.979.679.000,- untuk kegiatan sarana prasarana sebesar Rp 36.317.575.000,- dan alokasi untuk program penelitian dan pengembangan adalah sebesar Rp 33.117.219.000,-. Alokasi dan realisasi anggaran Badan Litbang Kehutanan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Anggaran dan realisasi pada tahun 2009-2013 Tahun Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % 2009 167.041.184.000 158.021.739.506 94.60 2010 212.264.885.000 196.008.338.284 92.34 2011 232.256.167.000 212.807.630.561 91.63 2012 257.564.401.000 243.666.162.145 94.60 2013 274.414.473.000 261.928.302.165 95.45 Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa alokasi anggaran dari tahun 2009 s/d 2013 cenderung meningkat setiap tahunnya. 18

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Badan Litbang Kehutanan tahun 2013, didukung dari sumber dana Rupiah Murni (RM) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tersusun dalam satu dokumen untuk setiap unit kerja, sehingga terdapat 20 dokumen dari 20 unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Pada tahun 2013 jumlah anggaran Badan Litbang Kehutanan secara keseluruhan sebesar Rp 274.414.473.000,-. Anggaran tersebut direncanakan untuk melaksanakan kegiatan yang termasuk dalam program litbang kehutanan maupun program komplemen yang tercantum dalam Renstra Tahun 2010-2014. Khusus program penelitian dan pengembangan pada tahun 2013, terdiri dari 9 program dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 33.117.219.000,- dengan rincian sebagai berikut: Program-1 : Lansekap Hutan Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan, Balai Penelitian Teknologi Pengelolaan DAS Solo, BPK Aek Nauli, BPK Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis dengan total anggaran Rp 632.500.000,- Program-2 : Pengelolaan Hutan Alam Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Balai Penelitian Kehutanan Manado, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Balai Penelitian Kehutanan Kupang dan Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja dengan total anggaran Rp 3.168.632.000,- Program-3 : Pengelolaan Hutan Tanaman Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, 19

Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Kehutanan Manado dan Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor dengan total anggaran Rp 10.431.992.000,- Program-4 : Pengelolaan Biodiversitas Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Balai Penelitian Kehutanan Manado, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, dan Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumberdaya Alam Samboja dengan total anggaran Rp 5.848.718.000,- Program-5 : Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, dan Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram dengan total anggaran Rp 2.732.784.000,- Program-6 : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Manado, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja dan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo dengan total anggaran Rp 3.560.325.000,- 20

Program-7 : Perubahan Iklim Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda, Balai Besar Bioteknologi Tanaman Hutan Yogyakarta, Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Kehutann Kupang, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru dan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo dengan total anggaran Rp 1.783.885.000,- Program-8 : Pengolahan Hasil Hutan Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, dengan total anggaran Rp 4.523.355.000,- Program-9 : Kebijakan Kehutanan Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru dengan total anggaran Rp 453.058.000,- Selain program-program litbang di atas, terdapat 3 (tiga) program komplemen yang terdiri dari berbagai kegiatan sebagai pendukung kegiatan litbang. Program dimaksud adalah: Program-10. Penguatan dan Peningkatan Kualitas SDM Program ini kegiatannya meliputi pemantapan kelembagaan, tugas-tugas pimpinan yang mendesak, diklat, perencanaan pengelolaan anggaran dan kerjasama, kegiatan-kegiatan evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan dan umum dengan anggaran sebesar Rp 187.726.659.000,- Program-11: Pemantapan Pelaksanaan Penelitian dan Komunikasi Hasil Litbang Diseminasi hasil, kerjasama dan jejaring kerja litbang kegiatannya meliputi penerbitan (majalah/jurnal, leaflet/booklet), pelayanan perpustakaan, pameran, ceramah/diskusi/seminar dan pembudidayaan & pemasyarakatan IPTEK lainnya, 21

peningkatan kegiatan kerjasama dan jejaring kerja dengan pihak-pihak terkait. Untuk kegiatan tersebut telah dianggarkan sebesar Rp 17.253.020.000,- Program-12: Peningkatan Sarana dan Prasarana litbang Program ini meliputi kegiatan pengadaan sarana dan prasarana: inventaris kantor, alat laboratorium, pemeliharaan gedung, renovasi gedung dan lain-lain yang dihimpun dalam satu judul kegiatan yaitu Administrasi Umum yang dilakukan di masing masing unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dengan anggaran sebesar Rp 36.317.575.000,- 22

A. Administrasi dan Tatalaksana Kegiatan administrasi dan tatalaksana meliputi surat menyurat termasuk penerbitan surat keputusan, pengelolaan keuangan rutin dan pengelolaan sarana/ prasarana. 1. Persuratan dan Surat Keputusan Secara keseluruhan, selama tahun 2013 Badan Litbang Kehutanan menerima surat masuk sebanyak 28.352 surat dan surat keluar sebanyak 21.359 surat. Volume surat menyurat tersebut merupakan cerminan volume dan intensitas kegiatan administrasi di lingkup Badan Litbang Kehutanan. Rekapitulasi surat masuk dan keluar secara rinci disajikan pada Lampiran 10. Selain itu pada tahun 2013 telah diterbitkan sebanyak 47 Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan, secara rinci disajikan pada Lampiran 11. 2. Sarana-Prasarana Selama tahun 2013 telah dilakukan pengadaan sejumlah peralatan kantor, peralatan penelitian/laboratorium serta kendaraan dinas. Selain itu juga dilakukan pembangunan dan renovasi sejumlah gedung/bangunan. Pengadaan sarana dan prasarana gedung seluruhnya dibiayai dari anggaran DIPA tahun 2013 sebesar Rp 36.317.575.000,- dengan realisasi sebesar Rp 34.447.666.444 (94.85%). B. ISO dan Kepegawaian Beberapa kegiatan yang terkait dengan kegiatan ISO dan kepegawaian sebagai berikut: 1. Sertifikat International Organization for Standardization (ISO) Badan Litbang Kehutanan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu Organisasi dan ISO/IEC 17025:2995 Sistem Mutu Laboratorium 23

Badan Litbang Kehutanan. Penyerahan sertifikat ISO tersebut diberikan oleh Sucofindo International Certification Service pada tanggal 12 Januari 2009 bertempat di Ruang Sonokeling Gedung Manggala Wanabakti Jakarta kepada Menteri Kehutanan disaksikan para pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan, Lembaga Penelitian dan NGO. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang ditetapkan oleh International Organisation for Standardization (ISO) tersebut adalah standar yang telah diakui secara international yang mencakup seluruh aspek manajemen, merupakan manajemen mutu yang siap pakai yang bisa diterapkan untuk bidang apa saja dan dapat dibuktikan penerapannya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem ini adalah terciptanya pelayanan prima, efisiensi, kepastian mutu pelayanan dan transparansi yang berkesinambungan. Sampai dengan tahun 2013 sebanyak 8 (delapan) unit kerja terdiri dari 4 unit organisasi setingkat Eselon II dan 4 (empat) Balai Penelitian Kehutanan (Eselon III) lingkup Badan Litbang Kehutanan telah menerima sertifikat ISO Sistem Manajemen Mutu Organisasi, yaitu: 1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan 2. Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan (Pusprohut) 3. Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan (Puspijak) 4. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 5. Balai Penelitian Kehutanan Makassar 6. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo 7. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis 8. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok Selain itu terdapat 1 (satu) unit organisasi setingkat Eselon II yang menerima ISO Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO/IEC (The International Electrotechnical Commission) 17025:2995 yaitu Pusat Litbang Hasil Hutan Bogor (Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan) Khusus untuk Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan mengingat unit kerja tersebut sesuai tupoksinya lebih kepada pengujian hasil hutan, maka prioritas pertama difokuskan pada ISO/IEC 17025:2005 Sistem Manajemen Mutu Laboratorium, meskipun di dalamnya mencakup sebagian substansi ISO 9001 : 2000. Dengan diperolehnya ISO/ IEC17025:2005, maka Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan diharapkan akan 24

lebih dipercaya stakeholders dalam memberikan pelayanan pengujian sampel produk hasil hutan untuk tujuan ekspor. Selain ISO, Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan juga akan mengajukan aplikasi Komisi Nasional Akreditasi Pranata dan Pengembangan (KNAPPP). Penyerahan ISO tersebut merupakan langkah awal Badan Litbang Kehutanan yang masih memerlukan upaya keras dan komitmen kuat untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan. 2. Kegiatan Kepegawaian Kegiatan rutin kepegawaian yang dilaksanakan selama tahun 2013 meliputi pengurusan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, kenaikan jabatan fungsional peneliti dan teknisi litkayasa, penyertaan ujian dinas, mutasi pegawai, pensiun pegawai, pelantikan pejabat struktural, pemberian ijin/tugas belajar dan pemberian penghargaan pegawai. Kegiatan kepegawaian secara rinci dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Kegiatan kepegawaian tahun 2013 No. Kegiatan/Pelayanan Kepegawaian Satuan Jumlah 1. Kenaikan Pangkat Orang 246 2. Kenaikan Gaji Berkala Orang 384 3. Kenaikan Jabatan Fungsional Peneliti Orang 58 4. Kenaikan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Orang 34 5. Penyertaan Ujian Dinas Orang 14 6. Mutasi Pegawai Orang 48 7. Pensiun Orang 44 8. Pelantikan Jabatan Struktural Orang 34 9. Pemberian Penghargaan Orang 67 3. Pegawai yang mengikuti Pendidikan Lanjutan S3, S2 dan S1 Peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri sangat diperlukan. Selama tahun 2013, pegawai Badan Litbang Kehutanan yang sedang mengikuti pendidikan formal S3, S2, dan S1, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 15. 25

Tabel 15. Pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2 dan S1 Tahun 2013 Jumlah Pegawai yang Mengikuti Pendidikan Lanjutan No. Program Pendidikan Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah Karya Siswa Swadana Karya Siswa Swadana 1. Program Doktor (S3) 55 5 10-70 2. Program Magister (S2) 53 20 9-82 3. Program Sarjana (S1) - 61 - - 61 4. Diploma (D4) - 2 - - 2 Jumlah 108 88 19 215 Berdasarkan tabel 15, sebagian besar pegawai mengikuti pendidikan dalam negeri dengan biaya sendiri yaitu sebanyak 88 orang. Pegawai Badan Litbang Kehutanan yang sedang sekolah pada masing-masing unit kerja baik di dalam maupun luar negeri disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Pegawai yang sekolah tahun 2013 No. Unit Kerja Dalam Negeri Luar Negeri D4 S1 S2 S3 S2 S3 Jumlah 1. Puskonser - - 2 6 1-9 2. Pusprohut - 1 1 2 - - 4 3. Pustekolah - - - 3-3 6 4. Puspijak - 1 4 7-1 13 5. B2PBPTH Yogyakarta - 5 3 5-13 6. B2PD Samarinda - 1 2 1 - - 4 7. BPK Aek Nauli - 4 1 1 - - 6 8. BPTSTH Kuok - 9 3 2 1-15 9. BPK Palembang - 4 2 5 - - 11 10. BPTPTH Bogor 2 1 3 3 - - 9 11. BPTA Ciamis - 3 5 1-1 10 12. BPTKPDAS Solo - - 4 4 1-9 13. BPTHHBK Mataram - 5 5 3 1 1 15 14. BPK Kupang - - 6 5 3-14 15. BPK Banjarbaru - 5 5 3-1 14 16. BPTKSDA Samboja - 14 2 - - - 16 17. BPK Manado - 4 8 1 - - 13 18. BPK Makassar - 3 9 3-1 16 19. BPK Manokwari - 1 4 3 2-10 20. Sekretariat - - 4 2 1 1 8 Jumlah 2 61 73 60 10 9 215 Sebagian pegawai yang sedang sekolah tersebut adalah pegawai yang mengikuti Program Research School. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai terutama peneliti, yang dimulai sejak tahun 2008 yang merupakan kerjasama antara Badan Litbang Kehutanan dengan Perguruan Tinggi Negeri (UGM dan IPB). Program ini memberikan kesempatan kepada peneliti 26