KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR BOKS ARSIP KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR BOKS ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2001

STANDAR BOKS ARSIP BERDASARKAN KEPUTUSAN KEPALA ANRI NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR BOKS ARSIP. Oleh : Fajar Sulistyo

Standard Box Arsip Standard Box Arsip

STANDAR FOLDER DAN GUIDE ARSIP

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR MINIMAL GEDUNG DAN RUANG PENYIMPANAN ARSIP INAKTIF

Kepka ANRI No.11 Tahun 2000 tentang STANDAR BOX ARSIP Kepka ANRI No.11 Tahun 2000 tentang STANDAR BOX ARSIP

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya Cilandak Timur, Jakarta 12560, telp , Fax. (021)

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR PENYIMPANAN FISIK ARSIP

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR MINIMAL GEDUNG DAN RUANG PENYIMPANAN ARSIP INAKTIF

PEDOMAN PENGGUNAAN KERTAS UNTUK ARSIP BERNILAIGUNA TINGGI

KARDUS BOX ARSIP STANDAR KARDUS ARSIP. SPESIFIKASI Bahan Kardus Arsip terbuat dari

KATA PENGANTAR. Bagian Hukum dan Perundang-undangan Arsip Nasional Republik Indonesia

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

Standard Box Arsip STANDAR BOX ARSIP

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2000

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

WALIKOTA TASIKMALAYA

-3- b. Surat Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/S/II- MEMUTUSKAN :

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

Standar Pelayanan Penyimpanan Arsip Inaktif di Lingkungan Sekretariat Negara

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NO 342 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ' KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI,

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BAB II PERANGKAT KEARSIPAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

Diklat Penyusutan Arsip

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2007 T E N TANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.243, 2013 ARSIP NASIONAL. Peraturan Daerah. Penyelenggaraan Kearsipan. Materi Muatan.

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Garibaldi Sujatmiko

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1971 TENTANG KETENTUAN POKOK KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN BUPATI PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 3 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 13 TAHUN 2004 SERI C.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1971 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

SARANA DAN PRASARANA KEARSIPAN DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR BOKS ARSIP KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional sebagaimana diamanatkan Undang-undang nomor 7 Tahun 1971 pasal 3 menyatakan bahwa tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan, dan pasal 6 ayat d, pamarintah mempertinggi mutu penyelenggaraan kearsipan nasional diantaranya melalaui usaha-usaha pengkajian dan pegembqangan peralatan teknis kearsipan; b. bahwa dalam rangka terciptanya Standarisasi di bidang Prasarana dan Sarana Kearsipan khususnya standar untuk penyimpanan arsip, dipandang perlu mengeluarkan Standar boks Arsip Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Kearsipan (LN tahun 1971 Nomor 32, TLN Nomor 2964); 2. Undang undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (LN Tahun 1997 Nomor 18 TLN Nomor 3674);

3. Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3939); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 334 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 87 tahun 1999 tentang Tata Cara Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen Perusahaan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; 8. Keputusan Presiden RI Nomor 166 Tahun 2000 yang telah diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 173 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen; 9. Keputusan Presiden RI Nomor 178 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen; 10. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 71 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Persuratan Dinas; 11. Keputusan Kepala Nomor OT.00/390/36/1994 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja arsip Nasional Republik Indonesia; 12. Keputusan Kepala Nomor 03 Tahun 2000 tentang Standar Minimal Gedung dan Ruang Penyimpanan Arsip Inaktif; 13. Keputusan Kepala Nomor 04 Tahun 2000 tentang Pedoman Penggunaan Kertas untuk Arsip Bernilaiguna Tinggi;

MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR BOKS ARSIP. Pasal 1 Standar Boks arsip untuk penyimpanan arsip selanjutnya disebut standar, sebagaimana terlampir dalam keputusan ini. Pasal 2 Standar ini dijadikan sebgai acuan dan pedoman pokok dalam penyelenggaraan penyimpanan Arsip bagi Lembaga-lembaga Negara, Swasta dan Badan-badan Pemerintah Pusat maupun Daerah. Pasal 3 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 22 Desember 2000 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Dr. MUKHLIS PAENI

Lampiran Keputusan Kepala Arsip Nasional R.I. Nomor : 11 Tahun 2000 Tanggal : 22 Desember 2000 Tentang : Standar Boks Arsip PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan Pasal 3 menyatakan bahwa tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertnggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta menyediakan bahan pertanggungjawaban nasional bagi kegiatan pemerintahan. Sedangkan Pasal 6 ayat d mengamanatkan bahwa pemerintah mempertinggi mutu penyelenggaraan kearsipan nasional diantaranya dengan menggiatkan usaha-usaha pengkajian dan pengembangan perlengkapan-perlengkapan teknis kearsipan, baik arsip konvensional maupun arsip media baru. (ANRI) sebagian instansi yang bertanggung jawab dalam pembinaan kearsipan, salah satu fungsinya adalah pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan. Pengkajian serta penyusunan standar peralatan kearsipan merupakan salah satu bentuk dari fungsi tersebut. Disamping itu, dalam rangka penyelamatan bahan bukti pertanggungjawaban nasional, arsip yang tercipta dalam berbagai jenis media rekam, serta dapat membantu kelancaran dalam penyimpanan, penyajian dan penemuan kembalidengan cepat, teapt serta murah, maka perlu ditetapkan Standar Boks Arsip. 1. RUANG LINGKUP Standar Boks Arsip ini meliputi spesifikasi, klasifikasi, bentuk dan rancang bangun, fungsi dan cara penggunaan. 2. PENGERTIAN Yang dimaksud dengan : 2.1 Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus serta pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keselamatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP Nomor 15 tahun 1991 Pasal 1 tentang Standar Nasional Indonesia). 2.2 Arsip adalah a) naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembagalembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan; b) naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. (Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan). 2.3 Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara. (Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 Pasal 2 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan). 2.4 Arsip Aktif adalah arsip dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan dan dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 Pasal 1 Ayat 3 tentang Penyusutan Arsip) 2.5 Arsip Inaktif adalah arsip dinamis yang frekuensi penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi sudah menurun. (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 Pasal 1 Ayat 4 tentang Penyusutan Arsip). 2.6 Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara.(Undangundang Nomor 7 Tahun 1971 Pasal 2 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan). 2.7 Boks Arsip adalah sarana tempat penyimpanan arsip inaktif dan arsip statis dalam bentuk kertas yang diletakkan dalam bentuk kertas yang diletakkan dalam rak arsip, terbuat dari beberapa lapisan kertas medium bergelombang dengan kertas lainer sebagai penyekat dan pelapisnya.

2.8 Kertas gelombang adalah karton yang dibuat dari satu atau beberapa lapisan kertas medium bergelombang dengan kertas lainer sebagai penyekat dan pelapisnya (SNI 14-0094-1996, Spesifikasi Kertas Medium). 2.9 Kertas Medium adalah kertas yang dipakai sebagai lapisan bergelombang pada karton gelombang (SNI 14-0094-1996, Spesifikasi Kertas Medium). 2.10 Kertas Lainer adalah kertas yang dipakai sebagai penyekat dan pelapis pada karton gelombang (SNI 14-0095-1996, Spesifikasi Kertas Lainer). 2.11 Gramatur adalah massa lembaran kertas dalam gram dibagi dengan satuan luas kertas dalam meter persegi, diukur pada kondisi standar. (SII.0438-81, Cara Uji gramatur Kertas dan Karton ) 2.12 Ketahanan tekan Lingkar (ring Crush) Daya tahan tepi lingkar kertas terhadap suatu tekanan, dinyatakan dalam kilogram gaya (kgf) atau dalan Newton (N), diukur pada kondisi standar. (SNI 14-0094-1996, Spesifikasi Kertas Medium). 2.13 Uji Concora (Ketahanan Tekan Datar) Daya tehan permukaan karton gelombang terhadap suatu tekanan, dinyatakan dalam kilogram gaya (kgf) atau dalam Newton (N), diukur pada kondisi standar. (SNI 14-0094-1996, Spesifikasi Kertas Medium) 3. MAKSUD DAN TUJUAN 3.1 Maksud Standar Boks Arsip ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyimpanan arsip baik arsip inaktif maupun statis untuk lebih berhasil guna dan berdaya guna. 3.2 Tujuan Standar Boks Arsip ini disusun dengan tujuan agar Lembaga-lembaga Negara, Badan-badan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan Swasta dapat menentukan dan memilih sarana yang berkualitas sesuai dengan tipe dan karakter jenis arsipnya untuk menunjang kelancaran manajemen kearsipan.

4. SPESIFIKASI 4.1 Bahan Boks Arsip terbuat dari Karton gelombang, yaitu karton yang dibuat dari beberapa lapisan kertas mediumbergelombang dengan kertas lainer sebagai penyekat dan pelapisnya, sesuai dengan (SNI 14-0094-1996,Spesifikasi Kertas Medium) 4.2 Keadaan Lembaran Rata, tidak kotor, tidak berlubang dan tidak kisut. 5. KLASIFIKASI 5.1 Berdasarkan Bahan Dasar Berdasarkan besarnya nilai Ketahanan tekan Lingkar pada arah silang mesin dan Ketahanan Tekan Datar Kerts Medium Bergelombang, kertas medium dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A dan Kelas B. Lihat Tabel 1 Tabel 1 Klasifikasi Bahan Dasar. Boks Arsip KELAS GRAMATUR g/m 2 TEBAL mm KETAHANAN TEKAN LINGKAR (Ring Crush) kgf (N) A 112 125 150 0,18-0,20 0.20-0,23 0,24 0,27 11,2 (110) 12,5 (123) 15,0 (147) KETAHANAN TEKAN DATAR (Uji Concora)kgf (N) 11,2 (110) 12,54 (122) 14,7 (145) B 112 125 150 0,18-0,20 0.20-0,23 0,24 0,27 7,8 (77) 8,8 (86) 10,5 (103) 7,8 (77) 8,7 (85) 10,5 (103)

5.2. Berdasarkan Ukuran Ukuran Boks arsip dibedakan atas 2 macam. Lihat Tabel 2 Tabel 2 Klasifikasi Ukuran Boks Arsip UKURAN PANJANG (cm) LEBAR (cm) TINGGI (cm) Boks Arsip Kecil 37 9 27 Boks Arsip Besar 37 19 27 6. Bentuk 6.1.1 Bentuk Boks Arsip adalah kotak empat persegi (Lihat gambar 1). 6.1.2. Untuk mnjamin adanya sirkulasi udara pada setiap boks arsip, harus memiliki lubang ventilasi udara. Ventilasi udara dibuat dengan cara melubangi sisi depan dan belakang boks arsip. Lubang ventilasi udara untuk boks besar berdiameter 3 cm, untuk boks kecil berdiameter 2.5 cm. 6.1.3. Warna dasar boks arsip, ditentukan sebagai berikut : - Coklat - Coklat Muda - Biru Muda - Warna lain yang tidak menyilaukan atau terlalu gelap 6.2. Rancang Bangun 6.2.1 Pemotongan dilakukan dengan alat pemotong

6.2.2 Garis lipatan menggunakan tato (guratan) tanpa melukai bahan dasar 6.2.3 Lubang ventilasi udara dibuat dengan alat pelobang. 6.2.4 Gesekan tutup dan buka boks relative mudah dilakukan. 6.2.5 Ukuran garis potongan dan garis lipatan untuk boks arsip kecil (ukuran 9 cm) dapat dilihat pada gambar 2, boks arsip besar (ukuran 19 cm) dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini; Gambar 2 : Rancang Bangun Boks Arsip Kecil Gambar 2a : Bentuk Boks Arsip Kecil Keterangan : : Garis Potongan : Garis Lipatan

Gambar 3 : Rancang Bangun Boks Arsip Besar Gambar 3b : Bentuk Boks Arsip Besar Keterangan : : Garis Potongan : Garis Lipatan

7. FUNGSI Fungsi Boks Arsip yaitu untuk menyimpan arsip n(didalam folder) sehingga arsip mudah disimpan dan ditemukan kembali secara efektif dan efesien. 8. CARA PENGGUNAAN 8.1 Kapasitas Muat Boks Arsip Boks Arsip memiliki kapasitas yang berbeda sesuai dengan lebar boks arsip. Setiap boks arsip kecil diisi maksimal 8 cm, dan untuk boks arsip besar diisi maksimal 18 cm. 8.2 Arsip ditata secara vertical dalam boks arsip seperti terlihat pada gambar 4. Gambar 4 : Cara Penggunaan Boks Arsip 8.3 Untuk memudahkan pengambilan dan pengembalian arsip, setiap boks arsip tidak diisi terlalu penuh. 8.4 Agar arsip tetap pada posisi vertical dan tidak melengkung, setiap boks arsip lebih kurang 1 cm. 8.5 Boks arsip disimpan dan ditata pada rak arsip (rak statis, rak bergerak)seperti terlihat pada gambar 5 dan 6.

Gambar 5 : Boks Arsip ditata pada Rak Arsip Statis Gambar 6 : Boks Arsip ditata pada Rak Arsip Bergerak (Mobile Stacks, Roll O pact)

PENUTUP Pengelolaan arsip menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap instansi, baik instansi Pemerintah Pusat, Daerah maupun Instansi Swasta. Standar Boks Arsip ini merupakan salah satu pedoman yang digunakan oleh instansi dalam kegiatan penyimpanan arsip inaktif maupun statis. Meski Standar sudah dibuat, apabila tidak dibarengi dengan kesungguhan untuk mentaatinya, standar ini tidak akan membawa manfaat. Namun kiranya dapat dimaklumi bersama, sebaik apapun standar, akan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan tuntutan praktis yang berkembang di lapangan. Oleh karena tu, perubahan dan penyempurnaan Standar ini senantiasa akan dilakukan untuk mengantisipasi tuntutan tersebut. Jakarta, 22 Desember 2000 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Dr. MUKHLIS PAENI