BAB IV. PENGUJIAN dan ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan Ear Tag RFID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari

APLIKASI EAR TAG RFID SEBAGAI KARTU TERNAK SAPI ELEKTRONIK PADA PETERNAKAN RAKYAT. Oleh : Yohansen Filipus Momongan NIM :

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENYEREMPAK PENUNJUK WAKTU BERDASARKAN GMT SECARA NIRKABEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

MANUAL OPERASIONAL AAS

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID

BAB IV PENGUJIAN. 4.1 Prosedur persiapan prototipe dispenser beras

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Pegasus PFH-500 (a) dan Pegasus PF-5210 (b)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB IV PENGUJIAN PERALATAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menanyakan sesuatu kepada pemandu museum atau penjaga pameran. Hal itu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Mikrokontroler AVR ATMega32L digunakan sebagai pusat kontrol sistem.

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. absensi yang sering dijumpai di masyarakat biasanya bersifat mekanik, yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Penghitung Detak Jantung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring Detak Jantung. f. Sensor : Finger sensor dan sensor suhu LM 35

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. RFID ini merelasikan 3 buah sistem yaitu sistem RFID, sistem kontrol dan display,

BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Ear Thermometer Thermo One Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB III PERANCANGAN. Sistem management ruang rapat yang sedang berjalan saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN dan ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada Bab 1. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang dirancang dapat memberikan hasil sesuai dengan harapan dalam hal ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditulis, sedangkan analisis digunakan untuk membandingkan hasil perancangan dengan hasil pengujian. 4.1 Pengujian Modul RFID Reader CR-028 Pengujian yang pertama adalah pengujian terhadap modul RFID reader CR-028. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modul ini dapat bekerja dengan baik dan dapat melakukan proses baca data tulis ternak ke ear tag RFID. Pengujian ini penting dikarenakan proses baca tulis data ternak merupakan proses utama dalam proses rekam perkembangan ternak. Pengujian terhadap modul RFID reader dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama pengujian pengukuran jarak baca atau tulis dan tahap kedua adalah pengujian pembacaan dan penulisan data ternak ke ear tag RFID. Pengujian pertama dilakukan dengan mengubah-ubah jarak baca. Indikator bahwa proses baca ear tag RFID berhasil adalah ID dari ear tag RFID tertampil pada LCD. Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu ear tag RFID dan setiap jarak baca dilakukan percobaan 10 kali. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1. 58

59 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Jarak Baca RFID Reader. Jarak Baca (cm) ID Ear Tag RFID 0,5 terbaca 1,0 terbaca 1,5 terbaca 2,0 terbaca 2,5 terbaca 3,0 Tidak terbaca 3,5 Tidak terbaca 4,0 Tidak terbaca 4,5 Tidak terbaca 5,0 Tidak terbaca Dari hasil pengujian didapat jarak baca maksimal dari modul RFID reader terhadap ear tag RFID adalah 2,5 cm. Hasil ini berbeda dengan spesifikasi dari modul RFID reader yang memiliki jarak baca maksimal 5 cm. Proses baca akan berhasil selama ear tag RFID berada dalam jarak baca kurang dari 2,5 cm. Pengujian tahap kedua dilakukan dengan melakukan pembacaan dan penulisan terhadap lima ear tag RFID. Untuk proses pembacaan, dilakukan pembacaan terhadap ID dari masing-masing ear tag RFID dan ditampilkan pada LCD. Tabel 4.2. Hasil pengujian pembacaan ID ear tag RFID oleh modul RFID Reader EarTag RFID ID 1 1A9CD3B2 2 EA4AD2B2 3 CA98D3B2 4 3A29D3B2 5 EA9AD3B2 Dari hasil pengujian didapat modul RFID reader berhasil membaca ID dari ear tag RFID. Hasil pembacaan ini menunjukan bahwa modul RFID reader bekerja dengan baik pada proses pembacaan terhadap ear tag RFID. Untuk pengujian proses penulisan, dilakukan juga terhadap lima ear tag RFID. Pengujian dilakukan dengan cara mengirim

60 data ternak sapi ke ear tag RFID kemudian dilakukan pembacaan kembali terhadap ear tag RFID dan hasil bacaan tersebut ditampilkan melalui LCD. Apabila data hasil bacaan yang tertampil pada LCD sama dengan ternak sapi maka proses penulisan terhadap ear tag RFID berhasil. Dari hasil pengujian, modul RFID reader dapat melakukan penulisan data terhadap kelima ear tag RFID. Hasil ini menunjukan bahwa RFID reader dapat melakukan proses penulisan dengan baik. Tabel hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Penulisan Data ke Ear Tag RFID oleh Modul RFID Reader ID Ear Tag RFID 1A9CD3B2 EA4AD2B2 CA98D3B2 3A29D3B2 EA9AD3B2 Data yang Tersimpan ternak sapi ternak sapi ternak sapi ternak sapi ternak sapi 4.2 Pengujian LCD Pengujian LCD bertujuan untuk mengetahui apakah LCD dapat bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai penampil karakter data dan sebagai antarmuka visual dengan pengguna serta sesuai dengan yang sudah dirancangkan. Pengujian dilakukan dengan menampilkan karakter pada LCD. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa LCD berhasil menampilkan karakter yang dikirim melalui mikrokontroler dengan jelas. Gambar 4.1 menunjukan hasil tampilan pada LCD.

61 Gambar 4.1. Tampilan Karakter pada LCD 4.3 Pengujian Keypad Pengujian keypad bertujuan untuk mengetahui apakah keypad dapat digunakan sebagai media untuk memasukan data. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan penekan tombol sebanyak 50 kali pada setiap tombol yang ada di keypad dan hasil penekanan ditampilkan pada LCD. Apabila hasil penekanan tombol dapat ditampilkan pada LCD maka tombol yang ditekan bekerja sesuai dengan fungsinya. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tombol Keypad yang Ditekan Tabel 4.4. Hasil pengujian Keypad Jumlah Keberhasilan 1 49 98 2 50 100 3 48 96 4 50 100 5 50 100 6 49 98 7 47 94 8 49 98 9 49 98 0 45 90 A 50 100 B 48 96 C 50 100 D 48 96 * 48 96 # 47 94 Total 777 Rata-rata 97,125 Persentase Keberhasilan (%)

62 Dari hasil pengujian didapat tidak semua tombol berhasil 100% dalam percobaan 50 kali penekanan, namun hasil percobaan ini bisa dikatakan berhasil karena rata-rata persentase keberhasilan adalah 97,125% dan semua tombol berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. 4.4 Pengujian RTC Tujuan dari pengujian RTC adalah untuk mengetahui apakah data hasil kerja RTC yang berupa data tanggal sesuai dengan tanggal sebenarnya. Cara pengujian RTC sebagai berikut, 1. Pengujian dilakukan dengan menampilkan data waktu pada LCD selama lima hari dari tanggal 8-12 Januari 2012. 2. Melakukan pengamatan setiap hari selama lima hari. 3. Membandingkan data waktu yang tertampil pada LCD dengan waktu pada jam tangan. 4. Melakukan pemutusan catu daya utama untuk mengetahui apakah baterai cadangan pada modul RTC bekerja. Gambar 4.2. Tampilan Data Waktu RTC pada LCD

63 Tabel 4.5. Hasil Pengujian RTC Tanggal Pengujian (Januari 2012) RTC Jam Tangan 8 20:15:23 08-01-12 20:15 tanggal 8 9 21:0:39 09-01-12 21:00 tanggal 9 10 21:20:15 10-01-12 21:35 tanggal 10 11 22:5:46 11-01-12 22:05 tanggal 11 12 21:0:45 12-01-12 21:00 tanggal 12 Hasil dari pengujian (Tabel 4.5) dan pengamatan selama lima hari menunjukkan data waktu yang berasal dari RTC sesuai dengan waktu sebenarnya. Tidak ada selisih waktu (resolusi menit) antara RTC dan jam tangan, misal di ambil hasil pengujian tanggal 11 Januari 2012 ditunjukkan data waktu dari RTC adalah menit ke 5 dan pada jam tangan juga menunjukkan menit ke 5, oleh sebab itu bisa dihitung nilai rata-rata errornya adalah 0%. Baterai cadangan bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga RTC tetap hidup apabila sumber tegangan utama mati atau terputus. Setelah dilakukan penyambungan dengan sumber tegangan utama data waktu yang ditampilkan pada LCD masih sesuai dengan waktu pada jam tangan. Hasil pengujian ini sesuai dengan yang dirancang. 4.5 Pengujian Baterai Pengujian baterai ini bertujuan untuk mengetahui seberapa lama beterai dapat menjaga Portable Control Box untuk tetap menyala dan seberapa lama Portable Control Box dapat digunakan untuk kegiatan rekam perkembangan ternak. pengujian dilakukan dengan cara mengukur arus yang dibutuhkan Portable Control Box. Arus diukur dalam 2 kondisi yaitu kondisi idle dan kondisi saat dilakukan proses baca tulis ear tag RFID. Tabel 4.6 menunjukkan hasil dari pengukuran arus.

64 Tabel 4.6. Hasil Pengukuran Arus Kondisi Alat Arus (ma) Idle 62 Proses baca tulis ear tag RFID 79,5 Dari hasil pengukuran didapat alat yang dirancang membutuhkan arus sebesar 62mA saat kondisi idle dan 79,5mA saat kondisi melakukan proses baca tulis ear tag RFID. Portable Control Box menggunakan 3 buah baterai yang disusun seri dengan masing-masing baterai memiliki spesifikasi 3,7V dan 890mAH. Apabila dihitung, maka akan didapatkan waktu 14,3 jam untuk menyala saat kondisi idle dan 11,2 jam saat proses baca tulis ear tag RFID. Hasil perhitungan ini sangat berbeda jauh dengan hasil percobaan. Saat dilakukan lima kali pengujian (Tabel 4.7)dengan menyalakan alat pada kondisi idle didapat rata-rata alat dapat menyala selama 2,95 jam. Namun hasil pengujian ini bisa dikatakan berhasil karena Portable Control Box dapat menyala menggunakan baterai. Tabel 4.7. Hasil Pengujian waktu pada kondisi Idle Percobaan ke Waktu (jam) 1 2,85 2 3,06 3 2,67 4 3,00 5 3,20 Rata-rata 2,95 4.6 Pengujian Alat Secara Keseluruhan Pengujian keseluruhan alat bertujuan untuk menguji apakah alat yang direalisasikan dapat melakukan proses rekam perkembangan ternak sesuai dengan yang dirancangkan dan diinginkan. Pengujian ini dilakukan dengan dua cara. Cara pertama

65 dengan melakukan simulasi di laboratorium dan yang kedua dilakukan dengan pengujian lapangan. 4.6.1. Pengujian dengan Simulasi Pengujian dengan simulasi dilakukan dengan cara melakukan rekam perkembangan ternak sapi. Akan dimisalkan ada dua ternak, ternak pertama sebagai induk betina dan yang kedua sebagai anak dari induk betina tersebut. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : 1. Melakukan pengisian data ternak untuk induk betina yang berupa, ID ternak : didapat dari ID ear tag RFID Nama ternak : gadis Nama pemilik : joko Tanggal lahir : 01-10-09 Jenis kelamin : betina induk jantan : F. Holstein induk betina : tidak diketahui berat lahir : tidak diketahui 2. Dilakukan IB pada induk betina dan dilakukan penyimpanan data IB ke ear tag RFID. 3. Dilakukan penyecekan hasil IB pada induk betina dan dilakukan penyimpanan data IB ke ear tag RFID. 4. Setelah melahirkan, dilakukan pengisian data ternak pada anak sapi. Data yang diisikan, ID ternak : didapat dari ID ear tag RFID Nama ternak : ganteng Nama pemilik : joko Tanggal lahir : 01-03-13 Jenis kelamin : Jantan induk jantan : F. Holstein induk betina : diambil dari ID induk betina (gadis) berat lahir : 40 kg

66 5. Untuk pengisian induk betina (gadis) dari anak sapi dengan cara mendekatkan ear tag RFID induk betina ke portable Control Box. 6. Dilakukan pengecekan data ternak yang sudah disimpan pada MMC. 7. Dilakukan pengecekan data logger dari kegiatan rekam perkembangan ternak. Dari hasil pengujian melalui simulasi, proses baca tulis ear tag RFID dapat dilakukan dan berhasil. Data ternak dapat tersimpan pada masing-masing ear tag RFID. Penambahan data IB juga berhasil dengan bertambahnya data ternak pada ear tag RFID. Masukan data melalui keypad juga berfungsi sesuai yang diharapkan. LCD bekerja sesuai yang dirancangkan yaitu dapat menampilkan hasil bacaan data ternak dari ear tag RFID. Portable Control Box berhasil menyimpan data ternak ke MMC dan juga berhasil mencatat data pada data logger. Hasil pengujian dalam bentuk gambar dapat dilihat pada Lampiran A. 4.6.2. Pengujian Lapangan Pengujian Lapangan dilakukan dengan cara melakukan percobaan kegiatan rekam perkembangan ternak di Peternakan SION FARM yang berada di Dusun Ngringin, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, 1. Pemasangan ear tag RFID pada ternak sapi. 2. Melakukan proses rekam perkembangan ternak dengan cara mendekatkan Portable Control Box ke ear tag RFID yang sudah dipasang pada telinga ternak sapi. 3. Melakukan pengisian data ternak yang berupa nama ternak, nama pemilik, tanggal lahir, jenis kelamin, induk jantan, induk betina, berat lahir.

67 4. Melakukan proses penyimpanan data ternak sapi ke MMC dan ke ear tag RFID dengan mendekatkan kembali Portable Control Box ke ear tag RFID dan. 5. Melakukan pencatatan kegiatan dalam bentuk data logger dengan format data yang berisi jam, tanggal, jenis kegiatan, dan ID ternak. Tabel 4.8. Hasil Pengujian Lapangan Yang Diuji Hasil Keterangan Pemasangan ear tag RFID pada Sapi tidak tenang sehingga cukup berhasil ternak lama dalam pemasangan. Proses baca data ternak berhasil Proses tulis data ternak berhasil Sapi banyak bergerak, perlu diulang 3 kali. Masukan nama ternak berhasil cantik Masukan pemilik ternak berhasil indra Masukan tanggal lahir berhasil 12-11-08 Masukan berat lahir berhasil 0035 kg Masukan jenis kelamin berhasil betina Masukan induk jantan berhasil F. Holstein Masukan induk betina berhasil Nika 3A29D3B2 Simpan ke MMC berhasil Log kegiatan berhasil 11:17:13, 28-06-12 Dari hasil pengujian (Tabel 4.8) didapat, 1. Modul mikrokontroler, LCD, MMC, RTC, keypad, dan modul RFID reader bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. LCD dapat menampilkan data dengan jelas, masukan data melalui keypad berjalan dengan lancar, data waktu dari RTC juga dapat digunakan sebagai kelengkapan data logger, MMC berhasil melakukan penyimpanan data ternak. Alat juga dapat bekerja menggunakan sumber tegangan baterai 11,1 V.

68 2. Alat dapat membaca ID dan ternak yang terdapat dalam ear tag RFID dengan baik. Dalam pengujian ini ID dari ear tag RFID adalah 1A9CD3B2 dan data ternak yang tersimpan dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.9. Data Ternak yang Tersimpan pada Ear Tag RFID dengan ID 1A9CD3B2. Jenis Data Data nama ternak cantik pemilik ternak indra tanggal lahir 12-11-08 berat lahir 35 kg jenis kelamin betina induk jantan F. Holstein induk betina Nika 3A29D3B2 3. Alat dapat menampilkan data ternak hasil bacaan dari ear tag RFID pada LCD. Hasil pengujian menunjukkan bahwa LCD dapat dengan jelas menampilkan data ternak. 4. Alat dapat menyimpan data ternak pada MMC sebagai back up data ternak yang sudah tersimpan di ear tag RFID. Hasil bacaan data dari MMC yang ditampilkan melalui LCD sama dengan data yang tersimpan pada ear tag RFID. Gambar 4.3. Tampilan Data Ternak pada LCD

69 5. Alat dapat mengirimkan data ternak. Data ternak yang sudah dimasukan melalui keypad dapat tersimpan pada ear tag RFID. Hasil Pembacaan kembali data dari ear tag RFID tersebut sama dengan data yang dikirimkan ke ear tag RFID. 6. Alat dapat memperbaharui dan atau menambahkan informasi data ternak. Data yang sudah tersimpan pada ear tag RFID dapat dibaca dan diubah sesuai kebutuhan. Gambar 4.6 menunjukkan penambahan data IB. Gambar 4.4. Penambahan Data mengenai IB 7. Alat dilengkapi data logger aktifitas terhadap ear tag RFID yang dilakukan oleh Pengguna. Kegiatan pembacaan ear tag RFID sudah berhasil dicacat pada data logger. Data logger dilengkapi juga dengan keterangan waktu yang datanya diambil dari RTC. 8. Hasil akhir dimensi Portable Control Box yang direalisasikan adalah 15cm x 11cm x 6cm.