KAJIAN SELEKTIVITAS ION Pb +2 DAN Cr +3 PADA PROSES PERTUKARAN ION

dokumen-dokumen yang mirip
KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

ION EXCHANGE DASAR TEORI

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Kuliah 4 Ion Exchange

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

Larutan dan Konsentrasi

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Ion Exchange. Shinta Rosalia Dewi

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

KAJIAN PENYERAPAN LOGAM KHROM DARI LIMBAH INDUSTRI ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN RESIN DOWEX SBR-P

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

9. Pembuatan Larutan Cr ppm Diambil larutan Cr ppm sebanyak 20 ml dengan pipet volumetri berukuran 20 ml, kemudian dilarutkan dengan

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL KIMIA TAHUN 2006

STUDI KEMAMPUAN LUMPUR ALUM UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI ION LOGAM Zn (II) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI ELEKTROPLATING

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat kehidupan tidak satupun makhluk hidup di kehidupan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

Sulistyani, M.Si.

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub bidang Kimia Anorganik

Laboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, *

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

PENURUNAN KANDUNGAN AMMONIA PADA LIMBAH CAIR DENGAN METODA AERASI BUBBLING DAN PEMANASAN. S a r i a d i *) ABSTRAK

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BAB I DISTILASI BATCH

Pengurangan Kesadahan Ca, Mg dan Logam Berat Fe, Mn, Zn dalam Bahan Baku Air Minum dengan Menggunakan Zeolit Asal Cikalong, Tasikmalaya

LAMPIRAN A DATA PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Bioremediasi Limbah Cair Tercemar Kromium (Cr) Menggunakan Mixed Culture Bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

MODUL STOIKIOMETRI 1

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

4 Hasil dan Pembahasan

kimia KONFIGURASI ELEKTRON

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

ANALISIS KADAR LOGAM TEMBAGA(II) DI AIR LAUT KENJERAN

UJI KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PARTIKEL BOARD SECARA AEROBIK

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM

H? H 2 O? 9/23/2015 KIMIA TEKNIK KIMIA TEKNIK KIMIA TEKNIK. Teori Atom. Pengertian : Unsur? Senyawa? Teori Atom. Teori Atom

PROSES RECOVERY LOGAM Chrom DARI LIMBAH ELEKTROPLATING

7. Diantara spesi berikut ini yang memiliki jari-jari paling besar adalah A. Al 3+ D.Mg 2+ B.F - E. Na + C. O 2-

Deskripsi Lengkap Analisa : Merk : JEOL JNMECA 500 Fungsi. Harga Analisa : Proton ( 1 H) Karbon ( 13 C)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

Materi Pokok Bahasan :

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

Adsorpsi Logam Cu (II) Menggunakan Perlit Yang Teraktifasi Dengan Asam Clorida (HCl)

OPTIMALISASI METODE ELECTROPLATTING KOAGULASI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM ZINKUM (Zn) PADA AIR BUANGAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KARET

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

Antiremed Kelas 10 KIMIA

KATA PENGANTAR. Wassalamualaikum Wr. Wb. Palembang, Oktober Penyusun

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

Transkripsi:

PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 KAJIAN SELEKTIVITAS ION Pb +2 DAN Cr PADA PROSES PERTUKARAN ION Isni utami Jurusan Teknik Kimia, UPN Veteran Jawa Timur JL.Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Email : isniutami @ yahoo.com ABSTRAK +2 Kajian selektivitas ion Pb dan Cr pada proses pertukaran ion bertujuan untuk mengurangi kandungan logam berat dalam limbah industri elektoplating dan +2 menerapkan selektivitas ion Pb dan Cr dalam pengolahan limbah di lapangan. Penelitian dilakukan dengan metoda pertukaran ion dengan menggunakan resin jenis Dowex 50 dan air limbah elektroplating. Peubah yang dikerjakan adalah berat resin pada rentang 20 s/d dengan variasi kecepatan pengadukan 50 s/d 250 rpm dan waktu tinggal 10 s/d 50 menit. Analisis data hasil percobaan dengan spektrofotometer dan SSA diperoleh kondisi terbaik pada berat resin dengan kecepatan pengadukan 200 rpm dan waktu pengadukan 40 menit diperoleh penurunan kadar Pb +2 92,72% dan Cr 94,78%,dengan selektivitas Pb +2 9,606 dan Cr 12,87. Pendahuluan Laju pertumbuhan industri di Indonesia selain memberikan dampak positif ternyata juga ada dampak negatif yang mengikutinya, salah satu contoh adalah limbah cair yang dihasilkan dalam industri elektroplating. Salah satu industri elektoplating yang ada di kawasan industri di surabaya limbah cair yang dihasilkan mengandung ion Pb +2 dan Cr dengan konsentrasi berturut turut 24,2 mg/lt dan 101,32 mg/lt.baku mutu limbah cair industri pelapisan yang diizinkan oleh pemerintah masing masing adalah Pb +2 0,1 mg/lt dan Cr 0,5 mg/lt, maka untuk menurunkan polutan yang melebihi ambang batas yang diijinkan di dalam air buangan diperlukan proses pengolahan air limbah sebelum dibuang ke badan sungai, metode perukaran ion dengan menggunakan resin merupakan salah satu alternatif pengolahan air limbah yang mempunyai keuntungan lebih efektif dan tidak memerlukan tempat yang luas sehingga lebih murah. Prinsip kerja proses pertukaran ion adalah memindahkan ion ion yang tidak diinginkan dalam air limbah ke dalam media penukar ion dan menggantikannya dengan sejumlah yang sama ion ion lain yang ada pada media penukar ion. Tinjauan Pustaka Proses pertukaran ion adalah proses kimia yang reversible dari media penukar ion dengan air limbah dan reaksi berlangsung secara stokiometris. Faktor faktor yang berpengaruh dalam proses pertukaran ion meliputi : selektivitas ion, ukuran media ion dan konsentrasi ion dalam air limbah. a. Selektivitas ion Pada konsentrasi ion yang rendah, pertukaran ion akan meningkat dengan meningkatnya valensi ion sebagai berikut : Al³ > Ca² > Na ; PO4³ > MnO4² > Cl,sedangkan valensi ion yang sama, pertukaran ion dapat meningkat dengan meningkatnya bilangan atomnya : Cs > Rb > K > Na ; Ca² > Mg² > Be² Pada kondisi konsentrasi ion cukup tinggi kemungkinan ion dengan valensi kecil mempunyai kemampuan selektivitas lebih tinggi tinggi. b. Ukuran media penukar ion B-9-1

Ukuran media penukar ion yang kecil aakan mempunyai laju penukaran ion yang lebih tinggi dibandingkan dengan berukuran besar. c. Konsentrasi ion dalam air atau air limbah Konsentrasi ion dalam air limbah tinggi akan mempercepat waktu jenuh atau waktu regenerasi. (Journal Analytica Chimica Acta, 2001). Bebeberapa taksiran koefisien selektivitas ion untuk sistem biner, sebagaimana yang disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Koefisien selektivitas kation untuk sistim biner pada resin asam kuat Kation Seklektivitas Kation Selektivitas Li 1.0 Zn² 3.5 H 1.3 Co² 3.7 Na 2.0 Cu² 3.8 NH.2.6 Cd² 3.9 K 2.9 Be² Rb 3.2 Mn² 4.1 Cs 3.3 Ni² 3.9 Ag 8.5 Ca² 5.2 UO 2.5 Sr² 6.5 Mg 3.3 Pb² 9.9 Keseimbangan Pertukaran Ion Tinjau reaksi pertukaran ion dengan tingkat valensi berbeda : 4.0 Ba² 11.5 A + + + B R + B + + A R bila valensinya sama, maka : A A [A + ] R [B] [A] R [B] KB = = dihilangkan ) [A + ] [B + ] R [B] + R [A] (untuk penyederhannan, muatan aa + bb + ba + a B dengan valensi berbeda: A R R + a + b a [B ] [A ]R b [A]R [B] KR = = ( muatan tidak dinyatakan ) [A + ] b [B + ]R a [B] R a [A] b Untuk prtukaran ion A monovalen dengan kation B divalent dalam larutan ditulis sebagai berikut: [ B² + ] * [ A + ]² C X * ( 1- X ) ² K B/2A = = [ B² + ] [ A + ]² * C E X ( 1- X * ) 2 Keterangan : K B/2A = koefisienh selektivitas (gram /lt) [ A + ] * ; [ B² + ] * = konsentrasi A + dan B + dalam media penukar ion (mol/gram) + + [ A ] ; [ B² ] + + = konsentrasi A dan B dalam larutan ( mol/ lt) C = konsentrasi kation total dalam larutam (eq/lt) C E = konsentasi pertukaran ion tiap bagian (eq/ gram) ( 1 - X ) ; ( 1- X * ) = fraksi A + dalam media penukar ion Untuk prtukaran ion A monovalen dengan kation B triivalent dalam larutan ditulis sbb : [ B 3+ ] [ A + ] 3 C X * ( 1- X ) 3 K B/3A = = + B-9-2

3+ + 3* * 3 [ B ] [ A ] C E X ( 1- X ) Koefisien selektifitas bergantung pada aktivitas kedua fase dan konsentrasi kation total dalam larutan ( C ). Semakin besar konsentrasi total kation dalam larutan maka nilai koefisien selektivitas akan semakin besar pula. Koefisien selektivitas yang diperoleh dapat ditampilkan dalam bentuk log K B/2A yang merupakan fungsi koefisien selektivuitas itu sendiri, sedangkan log C merupakan nilai fungsi dari konsentrasi kation total dalam larutan. Dengan mengalurkan fungsi log K B/2A terhadap log C maka dapat dilihat fenomena selektivitas kation yang ada dalam larutan. Metodologi Penelitian Serangkaian percobaan dilakukan dengan tetapan air limbah elektroplating dengan konsentrasi awal Cr dan Pb +2 berturut turut 101,32 ppm dan 24,2 ppm.volume limbah 1000 lt dan sebagai media penukar ion adalah resin jenis dowex 50w-x8,Sedangkan peubah yang dikerjakan adalah sebagai berikut : Berat resin (gram) : 20 ; 40 ; 60 ; 80 ; 100 Waktu tinggal (menit) : 10 ; 20 ; 30 ; 40 ; 50 Kecepatan pengadukan : 50 ; 100 ; 150 ; 200 ; 250 Pelaksanaan pelelitian Air limbah yang mengandung Pb² dan Cr³ sebanyak 1 liter dimasukkan kedalam beaker glass, kemudian ditambahkan resin sebanyak 20 s/d dan diaduk dengan variasi kecepatan pengadukan 50 s/d 250 rpm dan lama pengadukan 10 s/d 50 menit. Setelah waktu tertentu diambil sample filtrate untuk dianalisa kadar Pb², kadar C dan kadar Cr total yang tersisa dengan menggunakan metode Spektrofotometer dan SSA sehingga kadar Cr³ dapat dihitung. Hasil dan pembahasan Dengan metode Spektrofotometer serapan atom dari data hasil analisa dapat dihitung persen ( % ) kation Pb² dan Cr³ yang terserap oleh media penukar ion sebagai mana yang disajikan pada kurva berikut ini : r 6 perse 60 Gambar 1. en penurunan Pb² dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 50 rpm dan variasi berat resin 20 s/d Gambar 2. en penurunan Cr dalam media penukar ion resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 50 rpm dan variasi berat resin 20 s/d B-9-3

Dari gambar dapat dilihat pada awal proses perjadi peningkatan pertukaran yang signifikan antara ion yang ada di limbah dengan media penukar dan terjadi penuruna setelah lebih dari 30 menit, hal ini disebabkan karena resin mulai jenuh dan adanya pengadukan yang terus menerus maka sebagian ion ion yang sudah tertukar akan terlepas kembali. Pada gambar 1 dan 2 kondisi terbaik dicapai pada putaran 50 rpm dengan waktu pertukaran 40 menit dan jumlah resin diperoleh persen penurunan Pb² dan Cr³ berturut turut 61,94% dan 63,44%. 8 Gambar 3. en penurunan Pb² dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan variasi berat resin 20 s/d 8 Gambar 4. en penurunan Cr dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 50 rpm dan variasi berat resin 20 s/d Pada gambar 3 dan 4 terlihat bahwa dengan bertambahnya waktu kontak akan meningkatkan pertukaran ion, selain itu peningkatan jumlah resin juga diikuti dengan peningkatan pertukaran ion, hal ini disebabkan kapasitas media penukar bertambah dan cenderung konstan setelah jumlah resin diatas 80 gr. Gambar 3 dan 4 menunjukkan kondisi terbaik penyerapan ion Pb² dan Cr³ oleh resin Dowex-50 dicapai pada waktu kontak 40 menit dengan kecepatan putaran pengadukan 100 rpm dan jumlah resin diperoleh persen penurunan Pb² dan Cr³ berturut turut 73.83% dan 75,74%. 9 8 pers Gambar 5. en penurunan Pb² dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 150 rpm dan variasi berat resin 20 s/d B-9-4

e 9 8 Waktu ( menit ) Gambar 6. en penurunan Cr dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 150 rpm dan variasi berat resin 20 s/d Dari gambar 5 dan 6 persen penyerapan Pb² dan Cr³ oleh resin Dowex-50 kondisi terbaik dicapai pada waktu kontak 40 menit dengan kecepatan putaran pengadukan 150 rpm dan jumlah resin diperoleh persen penurunan Pb² dan Cr³ berturut turut 84,73% dan 84,73% 10 9 8 perse Gambar 7. en penurunan Pb² dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 200 rpm dan variasi berat resin 20 s/d 10 9 8 Gambar 8. en penurunan Cr dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 200 rpm dan variasi berat resin 20 s/d Dari gambar 7 dan 8 persen penyerapan Pb² dan Cr³ oleh resin Dowex-50 kondisi terbaik dicapai pada waktu kontak 40 menit dengan kecepatan putaran pengadukan 200 rpm dan jumlah resin diperoleh persen penurunan Pb² dan Cr³ berturut turut 92,72% dan 94,18%. B-9-5

pers 10 9 8 80gram Gambar 9. en penurunan Pb² dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 250 rpm dan variasi berat resin 20 s/d 10 9 8 Gambar 10. en penurunan Cr dalam media penukar ion jenis resin Dowex-50 pada rentang waktu pengadukan 10 s/d 50 menit dengan kecepatan pengadukan 250 rpm dan variasi berat resin 20 s/d Dari gambar dapat dilihat pada awal proses perjadi peningkatan pertukaran yang signifikan antara ion yang ada di limbah dengan media penukar dan terjadi penuruna setelah lebih dari 30 menit, hal ini disebabkan karena resin mulai jenuh dan adanya pengadukan yang terus menerus maka sebagian ion ion yang sudah tertukar akan terlepas kembali. Peningkatan jumlah resin juga diikuti dengan peningkatan pertukaran ion, hal ini disebabkan kapasitas media penukar bertambah sehingga memungkinkan ion yang ada dilimbah secara maksimal dapan menggantikan media penukar,dan cenderung konstan setelah jumlah resin diatas 80 gr. Secara keseluruhan pada kecepatan putar 200 rpm adalah kondisi terbaik yang dapat dicapai dan cenderung konstan diatas 200 rpm. Secara umum, persen penyerapan Pb² dan Cr³ oleh resin Dowex-50 kondisi terbaik dicapai pada waktu kontak 40 menit dengan kecepatan putaran pengadukan 200 rpm dan jumlah resin diperoleh persen penurunan Pb² dan Cr³ berturut 89,62% dan Cr³ 91,44%. B-9-6

log C 13.2 12.8 12.4 12.0 11.6 11.2 10.8 10.4 10.0 9.6 9.2 8.8 8.4-4.0-3.5-3.0-2.5-2.0 log K log K (Pb/2Na) log K (Cr/3Na) Gambar 11. Koefisien selektivitas ion Pb² dan Cr³ pada kondisi terbaik dengan konsentrasi total kation dalam larutan pada rentang waktu 10 s/d 50 menit dengan berat resin dan kecepatan pengadukan 200 rpm. Dari gambar 11 menunjukkan nilai koefisien ion Cr³ lebih besar dibanding nilai koefisien selektivitas ion Pb²,hal ini disebabkan karena partikel Cr³ mempunyai berat atom lebih kecil dari pada Pb² Oleh karena Cr³ mempunyai massa yang lebih kecil akan lebih mudah bermigrasi ke media penukar ion dibanding Pb² sehingga nilai koefisien selektivitas ion Cr³ akan lebih besar dari pada ion Pb².Pada kondisi terbaik pada kecepatan pengadukan 200 rpm dan waktu kontak 40 menit dengan berat resin diperoleh nilai selektifitas Pb 9,606 dan C 12,879. r 3+ Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh kondisi terbaik penurunan Pb dan C r 3+ pada kecepatan pengadukan 200 rpm dengan waktu kontak 40 menit dan berat resin 80 gran persen penurunan yang dicapai untuk ion Pb dan C berturut turut 92,72% dan 94,78 % dengan nilai selektivitas Pb 9,606 dan 3+ Cr 12,879. Daftar Pustaka r 3 + Arnold E. Greenberg, Chairman( 1985) Standart Method,Sixteenth Edition APHA Harry M.Freeman(,1985) Standart Handbook of Hazardous Waste Treatment and Disposal,Mc Grow Hill Nelson.L.Nernerow,(1973), Industrial Water Polotion Origins,Characteristic and Treatment Syracuse University S Mustafa,Hbashir,Nrevana,A Naeem(1997), Selectivity Reversal and Dimerization of Cromate in The Exchanger AmberliteIRA 400,Journal Reaktive & Funnctional Polymer,vol 34,135-144 Steven C.Chapra, (1987), Surface Water Quality Modeling Mc Graw- Hill International 667-672 W Wesley Eckenfeldes Jr,(1985) Industrial Water Pollution Control,Mc Grow Hill,Trid Edition,457-461 B-9-7