Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

Kata kunci: alat peraga maket, prestasi belajar, gambar konstruksi bangunan

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

ABSTRAK. : Model Pembelajaran Guided Note Taking (GNT)

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

Qusnul Angga Rosita 1, A.G. Tamrin 2, Chundakus Habsya 3 Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLICIT INTSRUCTION DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PKK SISWA KELAS XI TKK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Riesky Aprilya 1, Sutrisno 2, Eko Supri Murtiono 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

SETIYORINI K Pendidikan Sosiologi Antropologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Barel Darussalam 1, Drs. Sutrisno, S.T,M.Pd. 2, Eko Supri Murtiono, S.T,M.T. 3

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK IN THE DRAW

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

: GARNIS AYU AMALIA K

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

SKRIPSI. Oleh: ZULFAHNUR FIRDOS INDRAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh : FITRIYAH SOFYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Suhartini & Sukanti 1-11

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Kata kunci : Pembelajaran berbasis internet, e-learning, penilaian autentik, hasil belajar.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

SKRIPSI. Oleh: DINING TYAS ARIANA K

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Key words: media, motivation, learning achievement

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK SIPIL SMK NEGERI SURAKARTA Andra Noviana 1, Sri Sumarni 2, Waluyo 3 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran Ability Grouping pada mata pelajaran Mekanika Teknik kelas X Teknik Sipil SMK Negeri Surakarta, (2) Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keaktifan siswa dengan penggunaan model pembelajaran Ability Grouping pada mata pelajaran Mekanika Teknik kelas X Teknik Sipil SMK Negeri Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Presentase ketuntasan hasil belajar ranah kognitif pra siklus sebesar 68,7%, siklus I sebesar 78,12% dan siklus II sebesar 93,7%. Persentase ketuntasan hasil belajar ranah afektif pra siklus sebesar 3%, siklus I sebesar 66% dan siklus II sebesar 87%. Persentase ketuntasan hasil belajar ranah psikomotorik pra siklus sebesar 6%, siklus I sebesar 7% dan siklus II sebesar 87%; (2) penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan keaktifan siswa. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari kenaikan pencapaian aktivitas siswa. Berdasarkan hasil tersebut penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas X Teknik Sipil A (X TSA) SMK Negeri Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik 1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2 Pembimbing I. Sri Sumarni, S.T., M.T 3 Pembimbing II. Drs. Waluyo, M.Pd

digilib.uns.ac.id 2 THE IMPLEMENTATION OF LEARNING MODEL ABILITY GROUPING TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT IN MECHANIC TECHNIQUE SUBJECT AT THE TENTH GRADE CIVIL ENGINEERING OF SMK N SURAKARTA Andra Noviana 1, Sri Sumarni 2, Waluyo 3 ABSTRACT The purpose of this research was to (1) improve the increase of students learning achievement Ability Grouping learning model in mechanic technique subject at the tenth grade civil engineering of SMK N Surakarta, (2) improve the increase of students activeness Ability Grouping learning model in mechanic technique subject at the tenth grade civil engineering of SMK N Surakarta. This is Classroom Action Research (CAR) was conducted in two cycles. The technique of data analysis used was qualitative analysis. The results of the research showed that: (1) The implementation of Ability Grouping learning model can improve students learning achievement. The improvement of students learning achievement can be seen from the percentage learning result by cognitive, affective, and psychomotor. The percentage of precycle cognitive learning result was 68,7%, the first cycle was 78,12% and second cycle was 93,7%. Affective learning result pre-cycle was 3%, the first cycle was 66 % and the second cycle was 87%. Psychomotor learning result pre-cycle was 6%, the first cycle was 7 % and the second cycle was 87%. (2) The implementation of Ability Grouping learning model can improve students activeness. Improve of students activeness can be seen from the increase of students activity. The based on these result was the implementation of Ability Grouping learning model can improve achievement and activeness tenth grade civil engineering students of SMK N Surakarta in mechanic technique subject. Keyword : Ability Grouping, Achievement, Mechanic Technique 1 Vocational Technical Education, Sebelas Maret University 2 Adviser I. Sri Sumarni, S.T., M.T 3 Adviser II. Drs. Waluyo, M.Pd

digilib.uns.ac.id 3 PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan kemajuan dan kecerdasan suatu bangsa. dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Hal itu yang menjadi dasar keberhasilan proses pembelajaran. Proses pembelajaran di SMK Pendidikan merupakan dasar dalam pembentukan kepribadian, sikap, tingkah laku serta norma maupun nilai Negeri Surakarta, khususnya kelas X budaya dalam diri seorang individu. Teknik Sipil tingkat keaktifan siswa Pendidikan dapat diperoleh melalui untuk memahami dan jalur pendidikan formal maupun jalur mengembangkan materi pembelajaran pendidikan non formal. Sekolah perlu ditingkatkan. Keaktifan belajar merupakan lembaga formal yang antara peserta didik dengan peserta dituntut untuk membimbing dan didik lainnya maupun peserta didik melaksanakan pembelajaran yang baik dengan guru belum meningkat. Hal itu dengan tujuan menghasilkan generasi berdampak pada belum meningkatnya muda yang terampil, cerdas, dan hasil belajar siswa. bermoral tinggi. Data tahun ajaran 14/ Proses pembelajaran pada menunjukkan bahwa pada mata dasarnya membantu setiap siswa pelajaran Mekanika Teknik siswa yang dalam mengembangkan potensi yang nilainya kurang dari batas minimal 7 ada pada dirinya. Proses pembelajaran sebanyak 31,2%. Batas minimal di jaman sekarang ini harus mengalami Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) perubahan dalam penyampaian materi untuk mata pelajaran Mekanika Teknik maupun dalam metode yang adalah 7, sehingga perlu dilakukan digunakan. harus berperan aktif penerapan model pembelajaran yang dalam proses pembelajaran, sedangkan lain sebagai upaya untuk guru berperan membimbing dan meningkatkan aktivitas dan hasil fasilitator bagi siswa. belajar siswa. Menurut Oemar Hamalik Penyebab dari kurangnya hasil (11: 9), tugas guru sebagai fasilitator belajar dan keaktifan siswa yaitu adalah: memberikan kemudahan metode pembelajaran yang digunakan belajar kepada seluruh peserta didik, guru, guru menjelaskan dan siswa agar mereka dapat belajar dalam mencatat sehingga pembelajaran suasana menyenangkan, gembira, berpusat kepada guru. Penyebab lain penuh semangat, tidak cemas dan yang timbul yaitu dari siswa yang berani mengemukakan pendapat secara kurang antusias dalam mengikuti terbuka. Oleh karena itu, guru sebagai pelajaran dan kurang memahami fasilitator dalam mengembangkan materi yang dijelaskan oleh guru. bahan ajar mampu memberikan Untuk mengatasi masalah suasana yang menyenangkan serta tersebut maka perlu adanya suatu

digilib.uns.ac.id 4 model pembelajaran yang sesuai untuk Grouping mempunyai beberapa meningkatkan hasil belajar dan keuntungan antara lain: 1) Saling keaktifan siswa, model pembelajaran ketergantungan positif antar kelompok. ini harus meningkatkan antusias siswa 2) Tanggung jawab perorangan karena agar siswa dapat merasa nyaman harus mengeluarkan pendapat dan selama proses pembelajaran. Melalui mengerjakan tugas rumah. 3) Tatap model pembelajaran Ability Grouping muka antara sesama anggota kelompok diharapkan dapat meningkatkan hasil dan anggota kelas dalam melakukan belajar dan keaktifan siswa. diskusi bersama. 4) Komunikasi antar Ability Grouping termasuk anggota kelompok dan anggota kelas pembelajaran Cooperative Learning. semakin erat. ) Mempermudah Menurut Jhonson dan Jhonson dalam evaluasi antara kelompok dan antar (Isjoni, : 17) Cooperative anggota kelompok. Learning adalah mengelompokan Suprijono (13: ), hasil siswa di dalam kelas ke dalam suatu belajar adalah pola-pola perbuatan, kelompok kecil agar siswa dapat nilai-nilai pengertian-pengertian, bekerja sama dengan kemampuan sikap-sikap, apresiasi dan maksimal yang mereka miliki dan keterampilan. Menurut Bloom hasil mempelajari satu sama lain dalam belajar mencakup kemampuan kelompok tersebut. Ability Grouping kognitif, afektif dan psikomotorik. merupakan pembelajaran yang lebih Domain kognitif knowledge menekankan bagaimana peserta didik (pengetahuan, ingatan), dapat mencerna dan mengemukakan comprehension (pemahaman, sebuah hasil pembahasan materi menjelaskan, meringkas, contoh), pelajaran secara berkelompok dengan application (menerapkan), analysis ruang lingkup di dalam kelas, dengan (menguraikan, menentukan hubungan), tujuan untuk mengetahui keaktifan dan synthesis (mengorganisasikan, mendapatkan hasil belajar siswa. merencanakan, membentuk bangunan Ability Grouping merupakan baru), dan evaluation (menilai). strategi belajar dengan siswa sebagai Domain afektif adalah recevieng kelompok kecil dengan tingkat (sikap menerima), responding kemampuan yang berbeda. (memberikan respons), valuing (nilai), dalam menyelesaikan tugas kelompok organization (organisasi), yang diberikan guru harus saling characterization (karakterisasi). bekerja sama dan saling membantu Domain psikomotor meliputi untuk memahami materi pelajaran. initiatory, pre-routine, dan Model pembelajaran ini untuk rountinized. Psikomotor juga memotivasi siswa agar berani mencakup keterampilan produktif, mengemukakan pendapat, menghargai teknik, fisik, sosial, manajerial dan pendapat teman, dan saling memberi intelektual. Sementara menurut pendapat. Lindgren dalam (Suprijono, 13: 6) Menurut Anita Lie ( : 39) hasil pembelajaran meliputi dalam menerapkan model Ability

digilib.uns.ac.id kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi nyaman dan kondusif, dimana masingmasing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi (Hakim, 13: ). Menurut Jessica (9: 1-2) ada 2 faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa yaitu : 1) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar) Faktor yang mempengaruhi belajar ranah psikomotorik siswa siklus I 6 % dan siklus II 78,94 %. Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran Ability Grouping pada mata pelajaran Mekanika Teknik kelas X Teknik Sipil SMK Negeri Surakarta, (2) untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dengan penggunaan model pembelajaran Ability Grouping pada mata pelajaran Mekanika Teknik kelas X Teknik Sipil SMK Negeri Surakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kegiatan ini lebih ditekankan pada SMK Negeri Surakarta yang faktor dari dalam individu yang beralamat di Jl. LU. Adi Sucipto No. belajar. Adapun faktor yang 42 Surakarta Telp. (271) 713916 Fax mempengaruhi kegiatan tersebut 72768 Surakarta 7143. Penelitian ini adalah faktor psikologis antara lain merupakan penelitian tindakan kelas yaitu motivasi, perhatian, pengamatan, (PTK). Ada tiga kata yang membentuk tanggapan dan lain sebagainya. 2) pengertian PTK, yaitu penelitian, Faktor Eksternal (dari luar individu tindakan dan kelas. Penelitian adalah yang belajar) Pencapaian tujuan kegiatan mencermati suatu objek belajar perlu diciptakan adanya sistem dengan menggunakan aturan lingkungan belajar yang kondusif. Hal metodelogi tertentu untuk memperoleh ini akan berkaitan dengan faktor dari data atau informasi yang bermanfaat luar siswa. adapun faktor yang dalam meningkatkan mutu suatu hal, mempengaruhi adalah mendapatkan serta menarik minat dan penting bagi pengetahuan, pemahaman konsep dan peneliti. Tindakan adalah kegiatan keterampilan, dan pembentukan sikap. yang sengaja dilakukan dengan tujuan Menurut Jumanto (11), tertentu. Sedangkan kelas adalah bahwa ketuntasan hasil belajar kognitif sekelompok siswa yang dalam waktu siswa pada siklus I 6 % dan siklus II yang sama menerima pelajaran dari 84,21 %. Ketuntasan hasil belajar seorang guru (Arikunto, 4). Subjek siswa ranah afektif siklus I 6 % dan penelitian ini adalah siswa kelas X siklus II 73,68 %. Ketuntasan hasil Teknik Sipil A (X TSA) SMK Negeri Surakarta Tahun Ajaran /16.

digilib.uns.ac.id 6 Kelas X Teknik Sipil A (X TSA) terdapat 32 siswa yang terdiri dari 31 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi (1) observasi, (2) dokumen dan (3) tes. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Indikator kinerja penelitian hasil belajar siswa untuk ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik nilai yang ditargetkan 7 dengan presentase 7%. Prosedur (1) pra siklus dan (2) siklus, terdapat dua siklus. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tindakan pra siklus siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran baik saat penyampaikan materi maupun diskusi kelompok. Hasil aktivitas siswa pra siklus ditunjukkan seperti pada gambar 1. siswa Predikat Aktivitas Pra siklus 9 18 Gambar 1. Diagram Predikat Aktivitas Prasiklus (B), dan 9 siswa berpredikat sangat baik (SB), dan tidak ada yang berpredikat kurang (K). Hasil belajar siswa pra siklus dengan ketuntasan nilai 7 dengan presentase 7% pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik belum memenuhi target yang ditetapkan. Hasil belajar siswa pra siklus ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik ditunjukkan seperti pada gambar 2, 3, dan 4. siswa Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra siklus 2 22 Gambar 2. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Prasiklus 17 Aktivitas siswa pada tahap Gambar 3. Diagram Predikat Hasil prasiklus diketahui siswa berpredikat Belajar Ranah Afektif Prasiklus cukup (C), 18 siswa berpredikat baik siswa Predikat Hasil Belajar Ranah Afektiif Pra siklus

digilib.uns.ac.id 7 siswa Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra siklus 18 14 Gambar 4. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Prasiklus Hasil belajar ranah kognitif didapat rata-rata sebesar 78,43 dengan presentase ketuntasan sebesar 68,7%, 22 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar ranah afektif siswa yang mendapat predikat baik sebanyak 17 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar ranah psikomotorik didapat rata-rata sebesar 74,68 dengan presentase ketuntasan sebesar 6%, 18 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar dan keaktifan siswa yang diperoleh masih belum memnuhi indikator yang telah ditetapkan. Untuk menumbuhkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran maka diterapkan model pembelajaran Ability Grouping. Pelaksanaan siklus I keaktifan siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil aktivitas siswa siklus I ditunjukkan seperti pada gambar. siswa Gambar. Diagram Predikat Aktivitas Siklus I Hasil belajar siswa siklus I ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik ditunjukkan seperti pada gambar 6, 7, dan 8. siswa Predikat Aktivitas Siklus I 16 6 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I 3 2 2 7 Gambar 6. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I

digilib.uns.ac.id 8 siswa Gambar 7. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I siswa Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I 2 21 11 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I 3 2 24 8 Gambar 8. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I Hasil belajar dan keaktifan siswa mengalami peningkatan. yang kurang aktif dalam diskusi sudah mulai aktif. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Pada saat pelaksanaan siklus II hasil belajar dan keaktifan siswa mengalami peningkatan. Hasil aktivitas siswa siklus II ditunjukkan seperti pada gambar 9. 19 3 Gambar 9. Diagram Predikat Aktivitas Siklus II Hasil belajar siswa siklus I Hasil belajar ranah kognitif ranah kognitif, ranah afektif dan ranah didapat rata-rata sebesar 78,6 dengan psikomotorik ditunjukkan seperti pada presentase ketuntasan sebesar 78,12%, gambar, 11, dan 12. 2 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar ranah afektif siswa yang mendapat predikat baik sebanyak 21 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar ranah psikomotorik didapat rata-rata sebesar 76,6 dengan presentase ketuntasan sebesar 7%, 24 siswa dari 32 siswa. siswa Predikat Aktivitas Siklus II

digilib.uns.ac.id 9 siswa Hasil Belajar Ranah Kognitif 3 3 2 Siklus II 3 2 Gambar. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II siswa Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II 3 2 28 4 Gambar 12. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II siswa Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II 3 2 28 4 Gambar 11. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II Hasil belajar ranah kognitif didapat rata-rata sebesar 8,93 dengan presentase ketuntasan sebesar 93,7%, 3 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar ranah afektif siswa yang mendapat predikat baik sebanyak 28 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar ranah psikomotorik didapat rata-rata 78,43 dengan presentase ketuntasan sebesar 87%, 28 siswa dari 32 siswa. Hasil belajar dan keaktifan siswa siklus II mengalami peningkatan sangat baik. memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik mengalami peningkatan baik dari presentase ketuntasan maupun rata-rata kelas. Hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping pada kelas X Teknik Sipil A (X TSA) SMK Negeri Surakarta terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Semua aspek hasil belajar seperti

digilib.uns.ac.id ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik mengalami peningkatan nilai ketuntasan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Mereka menyimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan materi menyusun gaya siswa kelas X TSA SMK Negeri Surakarta dapat disimpulkan bahwa: (1) Model pembelajaran Ability Grouping dapat memperbaiki proses pembelajaran dan goalnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TSA SMK Negeri Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik, (2) Model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas X TSA SMK Negeri Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik. SARAN Penelitian selanjutnya dapat menggunakan beberapa observator agar penelitian lebih maksimal. Perlunya persiapan materi yang lebih mendalam dan alat peraga sebagai penunjang pelaksanaan model pembelajaran Ability Grouping. DAFTAR PUSTAKA Anita, Lie. (). Cooperative learning : Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT. Grasindo. Hakim, Z. (13). Keaktifan Belajar. Diperoleh Maret dari http://www.zainalhakim.w eb.id/keaktifan-siswa-dalamproses-pembelajaran.html. Diakses 18 Maret. Isjoni. (). Cooperative learning : Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta. Jumanto. (11). Penerapan Model Pembelajaran Ability Grouping Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Bangunan Di Kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2 Surakarta. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Skripsi. Jessica. (9). Pengertian Hasil Belajar.http://techonly13.wordp ress.com/9/7/4/pengertia nhasilbelajar/ (27/7/13). Diakses 18 Maret. Oemar, Hamalik. (11). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sanjaya,W. (13). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Suprijono,A. (13). Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.