Saifatul Husna, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

dokumen-dokumen yang mirip
Ria Yuli Susanti, Tri Maryami, Muntholib Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG

Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar

Febriana Adam, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF SIFAT ELEKTROLIT-NON ELEKTROLIT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN MALANG 1

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

(PSLK) 2016, PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X MAN 3 MALANG

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU

PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE-TSTS PADA MATERI KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BULULAWANG

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

PEMAHAMAN KONSEP LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E DISERTAI PETA KONSEP

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mardiharjo

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X SMAN 1 SRENGAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5-E LEARNING CYCLE TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA BAGI SISWA KELAS X MIA SMA LABORATORIUM UM

Kata-kata Kunci : pembelajaran konstruktivistik, learning cycle 5E, buku petunjuk praktikum

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada perbedaan signifikansi antara model PBL dan model siklus 5E

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang terdiri

PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Al Khiromatul Munifah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MAN 3 MALANG PADA MATERI REAKSI REDOKS

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Nanda Maikristina, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

C026 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH TEKNIK MENCATAT PETA PIKIRAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN 1 MALANG

I. PENDAHULUAN. kinerja dari proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-2 MAN 2 MALANG KOTA BATU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Penerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls

PENERAPAN MODEL CTL BERBASIS NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI EXPERT GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR TIK

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang

PENGARUH LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Hasil Belajar Matematika. a. Pengertian Hasil Belajar Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

Journal of Innovative Science Education

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KAPRA PADA MATERI ASAM-BASA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

Kata Kunci: inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir tingkat tinggi, hasil belajar

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Unnes Physics Education Journal

Penerapan Pembelajaran Model Learning Cycle

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN LARUTAN PENYANGGA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPendidikanMatematika.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA Hakikat ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG

Unnes Science Education Journal METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN SCIENCE,ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY DAN MEDIA QUESTION CARD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE 5E LEARNING CYCLE DISERTAI TEKNIK PICK UP CARDS GAME

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Fesy Mintania, Muhammad Su aidy, dan I Wayan Dasna Jurusan Kimia FMIPA

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai

Binti Wulansari, Srini M Iskandar, dan Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia FMIPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agus Latif, 2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Ragil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar 1, dan Dermawan Afandy 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Korespondensi: (Diterima: 20 Juli Disetujui: 15 September Dipublikasikan: Oktober 2013) Abstrak.

Wita Loka Rizki Siregar* Chemistry Department of FMIPA State University of Medan * ABSTRACT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

APLIKASI MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 BATU PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN Saifatul Husna, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang Email: saifatulhusna@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Batu Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model ekspositori pada materi hidrokarbon. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu. Kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E sedangkan kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E memiliki rata-rata nilai hasil belajar lebih tinggi (x = 81,84) daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori (x = 67,31). Kata Kunci: model pembelajaran Learning Cycle 5-E, hidrokarbon, hasil belajar Salah satu pokok bahasan mata pelajaran kimia yang diajarkan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah hidrokarbon. Dalam materi ini terdapat konsepkonsep yang bersifat abstrak seperti struktur dan reaksi kimia senyawa hidrokarbon. Selain konsep yang bersifat abstrak, untuk memahami materi ini siswa harus menguasai dengan baik konsep-konsep yang berkaitan dengan konsep-konsep sebelumnya seperti konsep ikatan kovalen dan penyetaraan reaksi. Jika siswa tidak memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan materi hidrokarbon maka akan terjadi kesulitan untuk menguasai konsep-konsep dalam materi hidrokarbon. Pembelajaran materi hidrokarbon di SMK umumnya disampaikan dengan model pembelajaran ekspositori. Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya, 2008:179). Proses pembelajaran di sekolah harus diorganisasikan sedemikian rupa dengan memperhatikan/memperhitungkan pengetahuan awal siswa (Iskandar, 2010:6). Siswa cenderung akan lebih mudah memahami materi yang berasal dari pengalamannya sendiri. Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa (Purniati dkk, 2009:3). Model pembelajaran Learning Cycle dikembangkan berdasarkan teori belajar Piaget (Abraham et al dalam Renner et al dalam Dasna, 2006:75). Secara umum teori belajar menurut Piaget terdiri dari unsur yang berupa fase-fase yaitu asimilasi, akomodasi, dan organisasi. Fase-fase pada teori belajar Piaget mempunyai korespondensi dengan fase-fase dalam Pembelajaran Learning Cycle (Abraham et al dalam Dasna, 2006:77). Dalam teori belajar Piaget, pengetahuan awal yang dimiliki

oleh siswa dikaitkan dengan pengetahuan baru yang diperoleh oleh siswa. Penggunaan pembelajaran Learning Cycle di kelas terutama akan sangat membantu siswa yang belum mencapai tahap berfikir formal dalam memahami konsep dan proses abstrak yang semula hanya dapat dibayangkan saja (Nazriati dan Fajaroh, 2007:2). Versi Learning Cycle yang paling populer adalah Learning Cycle 5-E, yakni engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation (Bybee dalam Hanuscin dan Lee, 2007:1). Model pembelajaran Learning Cycle tidak selalu melibatkan kegiatan praktikum dalam proses pembelajarannya. Iskandar (2010:42) menyatakan bahwa model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik seperti Learning Cycle dapat diterapkan dalam pembelajaran topik-topik kimia yang bersifat teoritis maupun yang melibatkan kegiatan praktikum. Penelitian yang dilaksanakan oleh Ahmad (2009 :46) untuk materi hidrokarbon menyatakan bahwa rata-rata nilai siswa yang dibelajarkan dengan model Learning Cycle 5-E adalah 84,57, sedangkan rata-rata nilai siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori adalah 70,80. Hasil penelitian Setyorini (2012:50) juga menunjukkan bahwa bahwa rata-rata nilai siswa yang dibelajarkan dengan model Learning Cycle 5-E adalah 86,18, sedangkan rata-rata nilai siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional adalah 72,98. SMK memiliki karakteristik pembelajaran yang berbeda dengan SMA/MA, pembelajaran di SMK lebih ditekankan pada praktikum atau terjun langsung ke lapangan dan hanya sedikit diberi materi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru SMK Negeri 2 Batu, mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi kimia yang diajarkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah SKM pada tahun ajaran 2012/2013 pada materi koloid yaitu sebesar 31,58%. Langkah yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah melaksanakan pembelajaran dengan model Learning Cycle 5-E. METODE Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (Quasy Experimental Design). Kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori, sedangkan kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E. Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini tertera pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Rancangan Penelitian Eksperimen Semu Subyek Perlakuan Post test Kelas eksperimen X 1 O 1 Kelas kontrol X 2 O 2 Keterangan: X 1 : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu pembelajaran Learning Cycle 5-E X 2 : Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol, yaitu pembelajaran ekspositori O 1 : Hasil belajar kelas eksperimen setelah diberi perlakuan pembelajaran Learning Cycle 5-E O 2 : Hasil belajar kelas kontrol setelah diberi perlakuan pembelajaran ekspositori

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Batu Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian tahun ajaran 2012/2013, yang terdiri atas 2 kelas yaitu XI AHP A dan XI AHP B. Pengambilan sampel tidak dilakukan karena subyek/populasi yang diteliti jumlahnya terbatas (S etyosari, 2007:142). Pemilihan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan dengan undian. Kelas XI AHP A terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas XI AHP B terpilih sebagai kelas kontrol. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terdiri dari instrumen perlakukan yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instru men pengukuran yang meliputi lembar observasi dan ulangan harian. RPP dengan model pembelajaran Learning Cycle 5-E diterapkan pada kelas eksperimen sedangkan RPP dengan model pembelajaran ekspositori diterapkan pada kelas kontrol. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotor siswa. Ulangan harian digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Pengumpulan Data Nilai hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa diperoleh dari observasi selama proses pembelajaran sedangkan nilai hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari ulangan harian yang dilakukan setelah materi hidrokarbon selesai diajarkan. Analisis Data Nilai hasil belajar afektif dan psikomotorik dianalisis dengan analisis deskriptif menggunakan teknik persentase. Sedangkan nilai hasil belajar kognitif siswa dianalisis dengan analisis statistika menggunakan uji-t satu pihak. HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa Data kemampuan awal siswa diperoleh dari hasil belajar siswa pada pokok bahasan sebelumnya yaitu Koloid. Data kemampuan awal siswa dapat dilihat pada Tabel 2. Uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata kemampuan awal siswa masing-masing dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5. Tabel 2 Data Kemampuan Awal Siswa Kelompok Jumlah Siswa Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Ekspositori 19 64 91 75,05 Learning Cycle 5-E 19 68 92 76,63 Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Ekspositori Learning Cycle 5-E Nilai 75,05 76,63 Uji Kolmogorov-Smirnov Standar Deviasi Nilai Z uji K-SNilai Signifikansi 7,619 0,835 0,488 7,925 0,531 0,941 Kesimpulan Normal Normal

Tabel 4 hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa Kelas nilai Nilai F uji Levene Ekspositori Learning Cycle 5-E 75,05 76,63 Nilai signifikansi Kesimpulan 0,497 0,485 Homogen Tabel 5 Hasil Uji Kesamaan Dua Kemampuan Awal Siswa Variabel Ekspositori Learning Cycle 5-E Nilai signifikansi Kesimpulan Kemampuan Awal 75,05 76,84 0,483 Tidak ada beda Berdasarkan Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari nilai ulangan harian materi hidrokarbon. Data hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada Tabel 6. Uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis hasil belajar kognitif siswa masing-masing dapat dilihat pada Tabel 7, Tabel 8, dan Tabel 9. Tabel 6 Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelompok Jumlah Siswa Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Ekspositori 19 52 94 67,31 Learning Cycle 5-E 19 67 97 81,84 Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Ekspositori Learning Cycle 5-E Nilai Uji Kolmogorov-Smirnov Standar Deviasi Nilai Z uji K-S 67,31 11,041 0,763 81,84 7,175 0, 700 Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Kognitif Siswa Nilai Signifikansi 0,606 0,711 Kesimpulan Normal Normal Kelas Nilai Nilai F uji Levene Nilai signifikansi Kesimpulan Ekspositori 67,31 2,480 0,124 Homogen Learning Cycle 5-E 81,84 Tabel 9 Hasil Uji-t Satu Pihak Hasil belajar Kognitif Siswa Kelas Nilai Nilai signifikansi (satu pihak) Kesimpulan Ekspositori 67,31 0,000 Ada beda Learning Cycle 5-E 81,84

Tabel 9 menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E dengan siswa yang ekspositori. dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Hasil Belajar Afektif Hasil belajar afektif didapatkan dari hasil observasi sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil belajar afektif siswa dan grafik hasil belajar afektif siswa masing-masing dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 1. Tabel 10 Data Hasil Belajar Afektif Siswa Pertemuan Ke- Nilai Kelas Ekspositori Kelas Learning Cycle 5-E Pertama Kedua Ketiga Keempat 78,42 76,74 78,68 75,89 81,84 80,10 82,15 79,26 77,43 80,84 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kelas Ekspositori Kelas Learning Cycle 5-E Series 3 Gambar 1 Grafik Hasil Belajar Afektif Siswa Hasil Belajar Psikomotorik Hasil belajar psikomotorik siswa didapatkan dari hasil observasi kegiatan siswa saat melakukan kegiatan praktikum. Data hasil belajar psikomotorik siswa dan grafik hasil belajar psikomotorik siswa masing-masing dapat dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 2.

Tabel 11 Data Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Jenis Praktikum Percobaan 1 Percobaan 2 Nilai Kelas Ekspositori Kelas Learning Cycle 5-E 80,00 80,00 79,80 83,00 79,90 81,50 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Percobaan 1 Percobaan 2 Kelas Ekspositori Kelas Learning Cycle 5-E Gambar 2 Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Siswa PEMBAHASAN Dari data hasil belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan rata-rata nilai antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5-E dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E memperoleh rata-rata nilai hasil belajar kognitif sebesar 81,84. Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori memperoleh rata-rata nilai hasil belajar kognitif sebahwa rata-rata besar 67,31. Berdasarkan hasil analisis uji-t satu pihak menunjukkan nilai hasil belajar kognitif kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E memiliki rata-rata nilai hasil belajar afektif sebesar 80,84 dan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori memiliki rata-rata nilai sebesar 77,43. Hasil belajar psikomotorikk siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E memiliki rata-rata nilai sebesar 81,50 dan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori memiliki rata-rata nilai sebesar 79,90. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu hasil penelitian Ahmad (2009:71) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5-E dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon. Hasil penelitian Setyorini (2012: 66) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5-E di SMA Negeri 6 Malang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.

Model pembelajaran Learning Cycle 5-E merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada fase engagement siswa diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru untuk menggali pengetahuan awal siswa. Pada fase exploration, siswa dilibatkan untuk menemukan konsep yang dipelajari dengan bekerja sama dalam kelompok kecil. Pada kegiatan praktikum, siswa dituntut untuk hati-hati dan melakukan praktikum sesuai petunjuk praktikum. Keterlibatan siswa ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga memberikan pemahaman konsep yang mendalam bagi siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nuhoglu dan Yalcin (2006:30) yang menyimpulkan bahwa Learning Cycle facilitates students to learn effectively and organize the knowledge in a meaningfull way. It achieves to make the knowledge long lasting. Pada fase explanation keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran juga menjadikan siswa menjadi lebih aktif dalam bertanya, menyatakan pendapat, menjawab pertanyaan dan menjadi pendengar yang baik saat diskusi kelas. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Keaktifan siswa ini sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Dasna dan Fajaroh (2007) bahwa tahapan-tahapan (fase) dalam model pembelajaran Learning Cycle memberi kesempatan pada siswa berperan aktif menggali konsep dengan cara berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun sosial. Pada fase elaboration siswa dituntut untuk dapat menerapkan konsep yang diperoleh dari fase explanation dengan cara menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru yang berupa soal-soal pendalaman materi. Pada fase evaluation siswa dituntut untuk jujur dalam mengerjakan soal-soal kuis sebagai evaluasi dari fase-fase sebelumnya. Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E akan lebih terbiasa menghadapi soal-soal latihan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tiap fase dalam model pembelajaran Learning Cycle 5-E dapat mendukung kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Pada pembelajaran ekspositori, siswa berperan sebagai penerima informasi dari guru. Guru lebih mendominasi proses pembelajaran sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran dan menjadikan siswa menjadi kurang aktif. Menurut Dasna dan Fajaroh (2007), proses pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa dalam pemerolehan konsep akan lebih bermakna dan menjadikan skema dalam diri siswa menjadi pengetahuan fungsional yang dapat diorganisasi oleh siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar kognitif pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E lebih tinggi. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle memiliki dampak lebih baik pada pemahaman konsep yang dikuasai oleh siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori. Lawson et al (dalam Hanuchsin dan Lee, 2007:1) menyimpulkan bahwa: Learning Cycle approach can result in greater achievement in science, better retention of concept, improved attitudes toward science and

science learning, improved reasoning ability, and superior process skills than would be the case with tradisional instructional approaches. Stephans et al ( dalam Allard and Barman, 1994:100) menyatakan bahwa The learning cycle was more effective in bringing about conceptual change and understanding than was a more traditional lecture approach. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle 5-E memberikan rata-rata nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori untuk materi hidrokarbon, baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Jadi materi hidrokarbon lebih cocok diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Keterlaksanaan model pembelajaran Learning Cycle 5-E memiliki rata-rata sebesar 94,40% (sangat baik) dan keterlaksanaan model pembelajaran ekspositori memiliki rata-rata sebesar 94,23% (sangat baik). 2. Ada perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada materi hidrokarbon di SMK Negeri 2 Batu. nilai hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan metode Learning Cycle 5-E (x = 81,84) lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran ekspositori (x = 67,31). 3. nilai hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Batu untuk materi hidrokarbon yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5-E adalah hasil belajar afektif sebesar 80,84 dan hasil belajar psikomotorik sebesar 81,50. nilai hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Batu untuk materi hidrokarbon yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori adalah hasil belajar afektif sebesar 77,43 dan hasil belajar psikomotorik sebesar 79,90. Saran 1. Kepada peneliti lain diharapkan mencoba menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5-E pada materi lain yang mempunyai karakteristik yang sama dengan materi hidrokarbon, misalnya materi benzena dan turunannya. 2. Kepada peneliti lain diharapkan dapat melakukan pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu yang lebih baik agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan RPP yang telah direncanakan, karena pada penelitian ini memerlukan waktu yang lebih banyak dari yang direncanakan. DAFTAR RUJUKAN Ahmad. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dalam Meningkatkan Prestasi dan Keaktifan Belajar Kimia Siswa Kelas X SMAN 6 Malang pada Materi Hidrokarbon. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Allard, David W. dan Barman, Charles R. 1994. The Learning Cycle as an Alternative Method for College Science Teaching. BioScience, 44 (2): 99-101. Dasna, I Wayan. 2006. Model Siklus Belajar ( Learning Cycle) Kajian Teoritis dan Implementasinya dalam Pembelajaran Kimia. Dalam I Wayan Dasna dan Sutrisno (Eds.), Model-Model Pembalajaran Konstruktivistik dalam Pembelajaran Sains-Kimia (hlm. 69-95). Malang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Dasna, I Wayan dan Fajaroh, Fauziatul. 2007. Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle), (Online), (http://lubisgrafura.wordpress.com), diakses tanggal 2 Januari 2013. Hanuscin, Deborah. L. & Lee, Michelle H. 2007. Using a Learning Cycle Approach to Teaching the Learning Cycle to Preservice Elementary Teachers. Makalah disajikan pada the Annual meeting of the Association for Science Teacher Education, Clearwater, FL, pada tahun 2007. (Online), (http://web.missouri.edu), diakses tanggal 12 Januari 2013. Iskandar, Srini Murtinah. 2010. Strategi Pembelajaran Konstruktivistik dalam Kimia. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. Nuhoglu, Hasret & Yalcin, Necati. 2006. The Effectiveness of The Learning Cycle Model to Increase Students Achievment In The Physics Laboratory. Journal of Turkish Science Education, (Online), 3 (2). (http://www.tused.org), diakses tanggal 20 Februari 2013. Purniati, Tia, Yulianti, Kartika, dan Sispiyati, Ririn. 2009. Penerapan Model Siklus Belajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa Pada Kapita Seleksta Matematika. Jurnal Penelitian, 9 (1). (Online), ( http://jurnal.upi.edu), diakses tanggal 18 Januari 2013. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Setyorini, Inma Yunita. 2012. Keefektifan Penerapan Model Learning Cycle 5-E pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. Setyosari, Punaji dan Widijoto, Heru. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.