apalagi ditunjang dengan melemahnya harga komoditas yang merupakan sumber devisa utama di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat pesat. Penurunan hanya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

Macroeconomics Landscape and Trends

PRUlink Quarterly Newsletter

Kondisi Perekonomian Indonesia

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Laporan Ekonomi Bulanan

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PRUlink Newsletter. Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia. Kuartal II Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal II 2008

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2001

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. judul Evaluasi Kinerja Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INBOX 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN ACEH

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

Perekonomian Suatu Negara

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

PRUlink Quarterly Newsletter

TANTANGAN INTERMEDIASI PERBANKAN Oleh: Djoko Retnadi, Ekonom Senior, The Indonesia Economic Intelligence, Jakarta

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Problema dan Upaya Mengatasi Dampak Krisis Keuangan Global Pada Perekonomian Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONDISI, DINAMIKA DAN PROSPEK PEREKONOMIAN INDONESIA, PERIODE Oleh : Marsuki

PROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini sedang dalam fase

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

PRUlink Newsletter Kuartal III 2010

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

PRUlink Newsletter Kuartal II 2010

Laporan Ekonomi Bulanan

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

BAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

Monthly Market Update

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

Robohnya Rupiah Kami 1

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

Laporan Ekonomi Bulanan

BAB I PENDAHULUAN. Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Himawan Hariyoga, dalam. 283,5 trilliun. Berikut data realisasi investasi hingga September 2012:

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 membuat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

Laporan Ekonomi Bulanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

Ketahanan Ekonomi Indonesia dalam Krisis Global Analisa Pribadi: Indonesia Banking Outlook Prepared by Jere Jefferson (jere@idxreview.com) # 10 October 2008 http://idxreview.com Dalam rangka menjaga ambruknya ekonomi Indonesia dan terulangnya kembali krismon 1998, pemerintah kali ini terlihat lebih responsive dalam menangani masalah. Terbukti dari sigapnya Sri Mulyani, Erry Firmansyah, dan SBY yang berusaha keras untuk menjaga agar index tidak terpuruk lebih dalam. Begitu juga dengan langkah yang dilakukan Boediono agar inflasi tetap masuk dalam target dan menjaga nilai tukar Rupiah. Kehancuran IHSG sampai di titik 1451, IDR melemah hingga 9700 sudah merupakan tanda yang cukup mengerikan, ditambah lagi meningkatnya bunga pinjaman karena BI rate juga sudah naik 9.5%, controversial ditengah Bank Sentral dunia yang sedang menurunkan suku bunga. Likuiditas menjadi ancaman dan cadangan devisa menjadi pertanyaan. Pada saat ini, banking system memang menjadi acuan bagi pergerakan dan ketahanan ekonomi, karena disitulah letak sumber likuiditas. Global Central Banks reduce rates Country Previous Present % change US (The Fed) 2.00% 1.50% 0.50% ECB 4.25% 3.75% 0.50% England 5.00% 4.50% 0.50% Switzerland 3.00% 2.50% 0.50% Canada 3.00% 2.50% 0.50% Sweden 4.75% 4.25% 0.50% Japan 0.50% 0.50% 0% China 4.14% 3.87% 0.27% Australia 7.00% 6% 1% Hongkong 2.50% 2% 0.50% Taiwan 3.50% 3% 0.25% South Korea 5.25% 5% 0.25% Indonesia 9.25% 9.50% 0.25% Sekilas Ekonomi Indonesia Banyak analyst dan ekonom yang juga memperingatkan bahwa gembar gembor pemerintah mengatakan bahwa fundamental ekonomi kita masih tangguh dan cukup stabil merupakan satu dari banyak hal yang perlu tetap dimonitor dan diwaspadai, karena bisa jadi salah dan menyesatkan. Apa benar begitu?

Indonesia Economic Growth Year % 1997 4.7 1998-13.1 1999 0.8 2000 4.8 2001 3.32 2002 3.66 2003 4.1 2004 5.13 2005 5.6 2006 5.5 2007 6.3 2008 6.3 sumber: Investor Daily 9-10-08 Kita lihat dahulu bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode 10 tahun. Secara estimasi masih diharapkan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 6.2-6.3% untuk 2008. Walau begitu, kemungkinan terjelek untuk tahun 2009 mengingat dengan mengurangnya ekspor dan tinggi inflasi secara drastic, saya memperkirakan estimasi untuk 2009 adalah 5.8-5.9%. Ada kemungkinan bila ekonomi lebih buruk akan terjadi kenaikan tingkat PHK, dan efek ini akan lebih berbahaya apabila belanja pemerintah lambat dilakukan. Devisa Reserve (US$ Billion) Year Amount 1998 22.12 1999 24.35 2000 29.39 2001 28.02 2002 31.57 2003 36.25 2004 36.32 2005 34.72 2006 42.59 2007 56.9 2008 57.11 sumber: Investor Daily 9-10-08 Melihat anggaran devisa Negara, tentu saja ada pertumbuhan dan mengingat jumlahnya sudah mencapai 2x lipat dari tahun 1998, seharusnya krisis moneter dapat dihindari. Ada baiknya pula pemerintah tidak terlalu jor-joran dalam melakukan intervensi Rupiah sekarang ini karena 2009 merupakan tahun dimana resiko masih akan mampu meningkat, dengan adanya Pemilu. Dengan turunnya estimasi ekspor, peningkatan devisa juga tidak akan significant di tahun 2009. Penerimaan Negara tentu saja akan berkurang jauh,

apalagi ditunjang dengan melemahnya harga komoditas yang merupakan sumber devisa utama di Indonesia. National Banking Condition Indikator 1998 2008 Asset (billion IDR) 895,487 2,018,842 Credit (billion IDR) 545,452 1,166,558 NPL 288,847 40,823 NPL % 52.96% 3.50% ROA % -18.76% 2.68% BOPO % 1.45% 83.61% CAR % -15.70% 17.44% LDR % 72.39% 76% sumber: Investor Daily 9-10-08 Gambaran Umum Perbankan Nasional Gambaran diatas merupakan perbandingan indicator pada saat krismon 10 tahun lalu dengan sekarang ini. Tentu saja ada perbedaan besar dari asset perbankan dan kredit yang disalurkan. Setidaknya sekarang ini perbandingan asset dan credit adalah 50% (2:1), sementara yang perlu dicermati adalah rendahnya NPL kita sekarang ini dan adanya kecukupan modal di sebesar 17% dibandingkan 1998 dimana terjadi minus 15%. Secara umum, system perbankan kali ini masih cukup sehat dan kuat, apalagi dengan adanya berita bahwa bank-bank di Indonesia tidak ada yang terkena exposure Subprime Mortgage dan toxic debt lainnya secara langsung. Indonesia Banking Asset & Credit - (in trillion IDR) Period Asset Credit credit/asset 924.5 647.5 70.04% June 1265.5 787.5 62.23% July 1133.9 723.5 63.81% Dec 895.5 545.5 60.92% 2003 1213.5 440.5 36.30% 2004 1272.3 559.5 43.98% 2005 1469.8 695.6 47.33% 2006 1693.9 792.3 46.77% 2007 1986.5 1002 50.44% Jan 1940.8 987.4 50.88% Feb 1941.087 1002.7 51.66% Mar 1944.686 1036.1 53.28% April 1949.37 1061.8 54.47% 2040.8 1148.4 56.27% Jun 2018.8 1166.6 57.79% sumber: Investor Daily 10-10-08

Indonesia Banking Asset & Credit - 2500 2000 1500 1000 Asset Credit 500 0 June July Dec 2003 2004 2005 2006 2007 Jan Feb Mar April Jun Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari grafik terlihat bahwa pertumbuhan asset dan penyaluran kredit bergerak secara linear dan tidak terlihat choppy. Dalam arti kata growthnya stabil. Walau begitu perlu diperhatikan bahwa penyaluran credit di tahun 2008 sudah mencapai 57% dari asset, dimana angka ini sudah cukup tinggi, mirip dengan tahun 1998 dimana penggunaan asset mencapai 62%. Bandingkan dengan 2003 dimana utilisasi hanya 36%. Indonesia Banking NPL & CAR - (in %) Period CAR NPL 7.24 19.87 June 6.03 24.2 July 4.84 28.43 Dec -15.7 52.96 2003 19.43 6.78 2004 19.42 4.5 2005 19.3 7.56 2006 21.27 6.07 2007 19.3 4.07 Jan 21.6 4.24 Feb 21 4.21 Mar 20.52 3.75 April 19.39 3.82 17.58 3.54 Jun 17.44 3.5

sumber: Investor Daily 10-10-08 Indonesia Banking NPL & CAR - 60 50 40 30 20 10 CAR NPL 0-10 June July Dec 2003 2004 2005 2006 2007 Jan Feb Mar April Jun -20 Untuk NPL dan CAR sendiri, kami melihat justru terjadi peningkatan ke arah yang sangat positif, dimana NPL mampu ditekan sampai 3.5%, dibandingkan dengan tahun 1998 sebesar 52%. Rasio kecukupan modal sendiri (CAR) yang juga ditunjang dengan meningkatnya dana murah dan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih berada dalam kisaran aman yakni di 17.4% (dibandingkan dengan minus 15% di 98). Walau begitu, kita sempat menyentuh CAR di 21% pada tahun 2006. Kebijakan pemerintah Melihat dari pesisme Paulson yang mengatakan bahwa krisis financial ini masih akan berlangsung lama dan bagaimanapun juga TARP US$700 billion dan penurunan Fed Rate 0.5% belum tentu memecahkan masalah sekarang ini. Bahkan sekarang ini Bernanke dan Paulson kembali mengajak dunia (Negara lain) untuk turut membantu krisis di US. Padahal Negara-negara lain juga sudah memiliki masalah domestic sendiri, seperti BoJ yang menyuntikan dana US$18 billion dan BoE GBP 875 billion. Dari berita terakhir, selain menggelontorkan dana 15 triliun IDR (berupa repo surat berharga), BI juga sudah mempersiapkan 102.5 trilliun untuk jaga likuiditas perbankan termasuk 4 trilliun untuk rencana buyback tujuh saham BUMN untuk mencegah index turun lebih parah. 81.5 trilliun belanja Negara (gov t spending). Selain bantuan dana langsung, Kadin sudah mempersiapkan 21 proposal dan Sri Mulyani sendiri juga sudah membuat 5 langkah penyelamatan bursa. Antara lain adalah revisi dari GWM (Giro Wajib Minimum) yang turun hingga 7.5% dari 9.08% yang mana memakan biaya 17 trilliun IDR demi berharap perbankan dapat menyalurkan kredit 277 trilliun.

Conclusion Opini saya pribadi, beberapa langkah yang harus dilakukan pemerintah dalam menjaga ketahanan Ekonomi adalah: 1. Peningkatan dan percepatan belanja pemerintah (gov t spending) terutama di real sector dalam bentuk infrastruktur yang padat karya 2. Mengurangi pajak ekspor khususnya dalam industri berkaitan dengan komoditas 3. Menambah pajak impor yang berkaitan dengan barang-barang konsumtif dan mewah 4. Berusaha menjaga keran kredit agar tidak sampai merusak NPL keseluruhan dan meningkatkan inflasi lebih besar 5. Salurkan kredit dan likuiditas ke arah pembangunan dan investasi di real sector khususnya infrastruktur dan pertanian (peningkatan ketahanan pangan dan fasilitas public) dengan cukupnya makanan dengan harga murah dan fasilitas public yang terjangkau, secara otomatis dan SIGNIFICANT akan mengurangi inflasi secara DRASTIS 6. Kurangi subsidi dan BLT yang tidak terlalu efektif, sebaiknya gunakan APBN demi mengurangi utang luar negeri (bunga LIBOR naik terus) dan lebih baik dana BLT dilakukan untuk memperbaiki system kesehatan dan pendidikan 7. Percepat pengadaan National Fund atau Government Fund sebagai katalis bagi perdagangan bursa financial 8. Edukasi masyarakat tentang investasi dan menabung; tingkatkan jumlah investor local 9. Arahkan investasi asing untuk investasi di sector real ketimbang hot money di pasar modal 10. Revisi system akuntasi dan keuangan; perketat audit dan pembenahan di BUMN; berantas korupsi dan penyelewengan dana rakyat