Kajian Potensi LABORATORIUM LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN POTENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN MILIK PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT. Rudy Molandi Tonda 1*, Joni Hermana 2, I. D. A. A.

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

Jultince Virgorita Mandala

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Company Profile PT. Global Inti Quality (GIQ)

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala

w w w. b s n. g o. i d

PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN METODE

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

Bagian Kesatu Kepala Unit Pasal 239 (1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksa

PERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/231/KPTS/013/2005 TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 6 Universitas Indonesia

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SNI Standar Nasional Indonesia

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB. workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

K A T A P E N G A N T A R

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008

PEDOMAN MUTU. RUANG LINGKUP SPPT SNI PADA LSPro SAMARINDA ETAM. Ruang Lingkup Nomor SNI Judul SNI Sistem Sertifikasi

BAB II PT.UNILAB PERDANA

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMINIUM-SENG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

4 Konsep dan Implementasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium

STRATEGI PENGEMBANGAN METROLOGI DI PUSLITBANG KUALITAS DAN LAB.LINGKUNGAN KLHK. Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

SKEMA SERTIFIKASI KATUP TABUNG BAJA LPG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BAB II LANDASAN TEORI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

DP 4.1.5c1. DP 4.1.5c2. DP j 4.2 SASARAN DAN PROGRAM MUTU TAHUN PENGENDALIAN DAN KAJIULANG DOKUMEN SISTEM MUTU KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Kriteria kompetensi evaluator sertifikasi ekolabel

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN. HASIL EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM PENGUJIAN tekmira. SEMESTER 2 (DUA) Periode Juli - Desember 2015

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

PROFIL UPTD BALAI PENGUJIAN MUTU PAKAN TERNAK (BPMPT) CIKOLE LEMBANG

SKEMA SERTIFIKASI BAJA TULANGAN BETON HASIL CANAI PANAS ULANG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

DASAR HUKUM. Strategi Pembinaan Laboratorium Lingkungan Daerah 15/09/2016

LAPORAN PRE-AUDIT PERSIAPAN SERTIFIKASI SNI ISO 9001:2008. I. PROFIL AUDIT Organisasi Auditee : Pusat Penelitian & Pengembangan Sumber Daya Air

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014

SIH Standar Industri Hijau

SKEMA SERTIFIKASI PELEK KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI M,N,O SNI 1896 : 2008

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

SIH Standar Industri Hijau

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

DOKUMENTASI SISTEM MUTU ISO Lecture 4 By D. Tisnadjaja

SKEMA SERTIFIKASI PUPUK SP-36 SERTIFIKASI TIPE 5

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

2011, No d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Akademi Kimia Analisis Bogor pada Kementerian Perindustrian, telah dibahas dan dikaji

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB 4 LABORATORIUM PENGUJIAN KONTRUKS I UNIT PELAYANAN, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN (UPPP) DPU PROVINS I DKI JAKARTA

WALIKOTA KOTA PARIAMAN

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

SKEMA SERTIFIKASI PIPA BAJA SALURAN AIR DENGAN ATAU TANPA LAPISAN SENG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

PEDOMAN KHUSUS UNTUK LABORATORIUM MIKROBIOLOGI *MENUJU AKREDITASI

Transkripsi:

Kajian Potensi LABORATORIUM LINGKUNGAN Milik Pemerintah Propinsi Jawa Barat Oleh : Rudy Molandi Tonda

Contents 1 2 Pendahuluan Alur Penelitian 3 4 Metode Penelitian Hasil Penelitian 5 Kesimpulan dan Saran

Alur Penelitian 1 Diagram Alur

Hasil Penelitian 1 2 Identifikasi dan Asesmen Evaluasi Potensi 3 Konsep Penggabungan

Hasil Identifikasi dan Asesmen 1 2 Aspek Teknis Aspek Keuangan 3 Aspek Kelembagaan

Pendahuluan Meningkatnya berbagai industri di Provinsi Jawa Barat meningkatkan volume maupun jenis pencemar yang dikeluarkan oleh industri-industri tersebut. Tupoksi, pendanaan dan struktur laboratorium lingkungan tumpang tindih serta tidak jelas Teradapat 4 laboratorium lingkungan milik pemprop Jawa Barat (di lab Kesda BLK Dinkes, lab Kebumian DisESDM,, lab BPMKL DisKIMRUM dan lab BPLHD) dengan permasalahan teknis, kelembagaan dan keuangan

Tujuan Penelitian Adapuntujuan penelitian ini adalah : Melakukan identifikasi laboratorium dan permasalahan yang dihadapi Melakukan asesmen kesesuaian pengoperasian laboratorium dengan SNI 19-17025:2008 Melakukan kajian potensi yang dimiliki dan kemungkinan penggabungan laboratorium Melakukan analisa untuk penetapan pengoperasian laboratorium dalam kondisi maksimal untuk efektifitas dan efisiensi

Metode Penelitian Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi yang berupa pengamatan wawancara; dan kuisoner terhadap semua pemangku kepentingan Berdasarkan latar belakang dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis survai, dan SWOT dalam melakukan evaluasi potensi laboratorium lingkungan.

ASPEK TEKNIS Personil Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Metode Pengujian Peralatan Pengujian Ketertelusuran Pengujian dan Data Keselamatan kerja dan lindungan lingkungan

ASPEK KEUANGAN Pembiayaan dan Pendapatan Rasio Pembiayaan terhadap Pendapatan Nilai Aset

ASPEK KELEMBAGAAN Organisasi Sistem Mutu Pengadaan Barang dan Jasa Pelayanan kepada Pelanggan Audit Internal Pengendalian dokumen

Personil Terdapat 3 satus personil 4 laboratorium lingkungan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu personil tetap, personil kontrak dan personil magang. Jumlah Personil Status Personil Kebumian BPMKL Kesda BKL BPLHD Personil tetap 14 6 18 8 Personil kontrak 1 4-1 Personil magang 6 6 6 - Keberadaan personil kontrak dan magang sangat membantu laboratorium dalam mengatasi kekurangan personil analis dan mengurangi beban kerja.

Personil Jabatan Standar PERMENLH No. 6/2009 Kebumian BPMKL Kesda BKL BPLHD Manajer Puncak Tidak bersyarat D3 D3 S2 S3 Manajer mutu Min. D3 teknik S1 S1 S1 - Manajer teknik Min. D3 teknik S1 S1 S1 S2 Manajer admin Tidak bersyarat S2 S2 S1 S2 Penyelia SLTA S1 S1 S1 S1 Analis SLTA SLTA SLTA SLTA S1 PPC SLTA SLTA SLTA SLTA S1 Berdasarkan hasil asesmen terhadap kualifikasi jabatan personil diketahui 4 laboratorium telah memenuhi kualifikasi personil sesuai PERMENLH nomor 6 tahun 2009.

Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Kondisi akomodasi merupakan kriteria yang berpengaruh. Laboratorium harus memastikan hasil pengujian tidak terpengaruh kondisi akomodasi Jenis Akomodasi Standar Kep. Ka. BAPEDAL. No 113/2000 Kebumian BPMKL Kondisi Kesda BKL BPLHD Sumber energi 40 kva 40 kva 40 kva 40 kva 40 kva Sumber air 2 m 2 /hari >2 m 2 /hari >2 m 2 /hari >2 m 2 /hari >2 m 2 /hari Area kerja Min 40 m 2 300 m 2 280 m 2 300 m 2 30 m 2 Ruangan Min 4 >4 >4 >4 2 3 Laboratorium telah memenuhi syarat sedangkan laboratorium BPLHD belum

Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Kondisi akomodasi merupakan kriteria yang berpengaruh. Laboratorium harus memastikan hasil pengujian tidak terpengaruh kondisi akomodasi Jenis Akomodasi Standar Kep. Ka. BAPEDAL. No 113/2000 Kebumian BPMKL Kondisi Kesda BKL BPLHD Intensitas cahaya 5 70 watt/m 2 60 watt/m 2 60 watt/m 2 50 watt/m 2 60 watt/m 2 Penghawaan ruangan > 0.05 PK/m 2 0.08 PK/m 2 0.07 PK/m 2 0.1 PK/m 2 - Kelembaban 45 65 % 50 65 % 50 65 % 45 65 % > 65 % 3 Laboratorium telah memenuhi syarat sedangkan sistem penghawaan laboratorium BPLHD belum

Metode Pengujian Jenis Pengujian Fisika Kimia anorganik Kimia organik Kebumian - termometer - gravimetri - perbandingan visual - ph meter - SSA nyala - spektrofotometri - fotometer - selektif ion - refluks tertutup - iodometri - spektrofotometer - selektif ion Metode Uji BPMKL Kesda BKL - termometer - termometer - gravimetri - gravimetri - perbandingan - perbandingan visual visual - ph meter - ph meter - SSA nyala - SSA nyala - spektrofotometri - SSA tungku - fotometer karbon - selektif ion - spektrofotomter - fotometer - elektroda selektif ion - refluks tertutup - elektrokimia - selektif ion - refluks tertutup - iodometri - spektrofotometer - selektif ion BPLHD - termometer - ph meter - refluks tertutup - ielektrokimia - spektrofotometer

Metode Pengujian Dari 34 parameter pengujian : Laboratorium Kebumian hanya 14 parameter terakreditasi Laboratorium BPMKL hanya 7 parameter yang terakreditasi Laboratorium Kesda BLK hanya 7 parameter yang terakreditasi Artinya belum dapat memaksimalkan potensi yang ada karena peralatan yang dimiliki mampu untuk melakukan 34 parameter pengujian

Peralatan Pengujian Jenis Alat Utama Kemampuan Pengujian Potensi Parameter Pengujian Kromatografi gas (GC) Kualitatif dan kuantitatif uji organik pada pengujian air, air limbah dan udara Spektro Serapan Atom uji anorganik logam uji air dan Kualitatif dan kuantitatif (SSA/AAS) air limbah uji ionic, silica, kesadahan, fosfat Spektrofotometer Kualitatif dan kuantitatif fenol, warna, anorganik logam dan kekeruhan pada uji air dan air limbah COD meter Kuantitatif COD pada uji air dan air limbah DO meter Kuantitatif DO pada uji air dan air limbah ph meter Kualitatif dan kuantitatif asidi alkalinitas pada uji air dan air limbah

Peralatan Pengujian Hasil observasi potensi peralatannya belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah parameter uji terakreditasi dibandingkan dengan potensi parameter uji yang dapat dilakukan. Pemanfaatan peralatannya rata rata kurang dari 50%

Ketertelusuran Pengujian dan Data Indikator Kebumian Hasil asesmen BPMKL Kesda BKL BPLHD Uji profisiensi 2 kali/th 2 kali/th 2 kali/th belum Hasil uji profisiensi baik baik baik - Panduan mutu 6 6 6 - Prosedur kerja 25 25 25 25 Ketertelusuran pengukuran dipenuhi laboratorium yang terakreditasi dengan mengikuti uji profisiensi atau uji banding Uji banding dilakukan dengan mengikuti uji profisiensi yang diselenggarakan oleh KAN dan KLH melalui PUSARPEDAL.

Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Jenis Alat Pelindung Diri (APD) Standar OSHAS 18000 Kebumia n Peralatan Uji BPMKL Kesda BLK BPLHD Jas lab 1/ orang 14 3 20 2 Sarung tangan 1/ orang 10 3 60 2 Kacamata 1/ orang 6 3 12 2 Masker 1/ orang 14 6 60 6 Safety shoes 1/ orang 4 2 20 1 APD 4 laboratorium telah cukup (setiap personil min 1) Pelaksanaan prosedur keselamatan kerja yang belum disiplin. Contoh : tidak semua personil menggunakan sarung tangan karet ketika bekerja dengan bahan kimia pekat

Pembiayaan dan Pendapatan Data Kebumian BPMKL Hasil Asesmen Kesda BLK BPLHD Potensi besaran pendapatan Rp 15.939.424.000 Rp 12.613.351.000 Rp 8.228.879.000 Rp 12.613.351.000 Realisasi pendapatan Rp 425.000.000 Rp 90.000.000 Rp 300.000.000 Rp 0 Persentase realisasi 3.7 % 2.7 % 0.7 % 0.7 % terhadap potensi Pembiayaan operasional dan pemeliharaan Rp. 110.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 75.000.000 Rp. 15.000.000 Pembelian bahan kimia Rp. 90.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 75.000.000 Rp. 10.000.000 Pembiayaan kalibrasi Rp. 30.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 15.000.000 Pembiayaan pelatihan Rp. 50.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000 Total pembiayaan per tahun Rp. 280.000.000 Rp. 75.000.000 Rp. 190.000.000 Rp. 50.000.000 Pembiayaan akreditasi per 3 tahun Rp. 105.000.000 Rp. 105.000.000 Rp. 105.000.000 Rp. 105.000.000

Pembiayaan dan Pendapatan Potensi pendapatan laboratorium Kesda BKL didapatkan dari perhitungan potensi pengguna sektor pariwisata (potensi uji hanya memperhitungkan hotel bintang 6 sampai bintang 3) Potensi pendapatan laboratorium Kebumian hasil dari perhitungan potensi pengguna sektor pertambangan. Potensi pendapatan laboratorium BPMKL dan BPLHD diperhitungkan dari sektor uji air industri dan air permukaan. Realisasi pendapatan bila dibandingkan dengan potensi masih kecil sehingga peluang untuk meningkatkan pendapatan masih memungkinkan

Rasio Pembiayaan terhadap Pendapatan Berdasarkan hasil asesmen dapat dikatakan bahwa laboratorium Kebumian, Kesda BLK dan BPMKL dapat membiayai dirinya (self financing) bila tidak memperhitungkan gaji personil, pembiayaan barang modal (seperti investasi gedung, kendaraan laboratorium) dan peralatan

Organisasi Dualisme susunan organisasi sering memicu persinggungan antara organisasi struktural dan fungsional. Penerapan organisasi fungsional sering kali terhambat karena kewenangannya tidak sekuat struktural

Sistem Mutu Laboratorium Kebumian, BPMKL dan Kesda BLK telah menjalankan sistem mutu SNI 19-17025:2008 sehingga telah mendapatkan status terakreditasi Laboratorium BPLHD belum terakreditasi dan belum melaksanakan sistem mutu

Pengadaan Barang dan Jasa Ketentuan Standar Kebumian BPMKL Hasil Asesmen Kesda BLK BPLHD Perencanaan pengadaan bagian umum bagian bina mandiri mandiri Dinas program Dinas Status penyedia barang dan jasa akreditasi akreditasi akreditasi akreditasi Verifikasi terhadap penyedia dilakukan oleh dilakukan oleh ada ada barang dan jasa panitia panitia Pengawasan tehadap penyedia barang dan jasa ada ada ada ada Spesifikasi teknik pengadaan dilakukan bag. dilakukan dilakukan dilakukan bag. barang dan jasa bina program laboratorium laboratorium umum Pakta integritas ada ada ada ada Pemeriksaan barang oleh panitia oleh lab. oleh lab. oleh panitia

Pelayanan kepada Pelanggan Berdasarkan observasi diketahui laboratorium Kebumian, Kesda BLK dan BPMKL belum memiliki layanan pelanggan secara sistem elektronik Laboratorium BPLHD telah menyediakan layanan sistem informasi elektronik melalui web bplhdjabar.go.id. Laboratorium Kesda BLK penyedia layanan penerimaan pelanggan terbaik dengan fasilitas ruang tunggu berpendingin, televisi, banner, dan pelayanan yang ramah. Laboratorium kebumian melayani penerimaan contoh uji terbanyak dengan 1166,7 1167 pelanggan tiap personil per tahun. Laboratorium BPLHD melayani penerimaan contoh uji paling sedikit banyak dengan 31 pelanggan tiap personil per tahun.

Audit Internal Persyaratan Kebumian BPMKL Hasil Asesmen Kesda BLK Jadual audit internal 2 kali/tahun 2 kali/tahun 2 kali/tahun - Item yang diaudit 25 25 25 - Waktu yang dibutuhkan 20 12 15 - Tenaga auditor 3 4 3 - BPLHD Laboratorium Kebumian membutuhkan waktu audit internal terlama Laboratorium BPLHD belum melakukan audit internal.

Pengendalian Dokumen Persyaratan Kebumian BPMKL Hasil Asesmen Kesda BLK BPLHD Prosedur pengendalian ada ada ada ada dokumen Hirarki dokumen ada ada ada ada Identifikasi dokumen telah dilakukan telah dilakukan telah dilakukan telah dilakukan Prosedur akses dokumen terbatas terbatas terbatas tidak terbatas Pengarsipan dokumen baik kurang baik baik kurang baik Pengendalian distribusi terkendali terkendali terkendali tidak terkendali dokumen Pengendalian pemusnahan dokumen terkendali terkendali terkendali terkendali

Pengendalian Dokumen Prosedur pengendalian dokumen adalah salah satu bagian penting sistem mutu. Prosedur pengendalian dokumen harus tercantum dalam panduan mutu. Pelaksanaan sistem mutu merupakan kegiatan pelaksanaan dari semua dokumen dan semua kegiatan pelaksanaan di doku Laboratorium Kebumian, Kesda BLK dan BPMKL yang telah terakreditasi telah mencantumkan pengendalian dokumennya di dalam panduan mutu masing masing laboratorium.

Evaluasi Potensi Indikator Internal Kekuatan atau Kelemahan Aspek Teknis + Personel dan Kompetensi SDM + Kondisi Akomodasi dan Lingkungan + Metode Pengujian dan Validasi Metode + Peralatan Uji + Jaminan Mutu Hasil Pengujian + Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Aspek Kelembagaan + Organisasi Laboratorium + Sistem Mutu - Pembelian jasa dan perbekalan + Pelayanan kepada Pelanggan + Pengendalian Pengujian + Audit Internal - Pengendalian Dokumen

Evaluasi Potensi Indikator Internal Kekuatan atau Kelemahan Aspek Keuangan - Kemampuan Pembiayaan Operasional dan Pemeliharaan - Kemampuan Pembiayaan Pelatihan + Kemampuan Pembiayaan Akreditasi - Realisasi Pendapatan - Pengelolaan Keuangan - Rasio biaya hasil

Evaluasi Potensi Indikator Eksternal Kebijakan Pemerintah (Daerah) Peluang dan Ancaman - Peraturan Perundangan Komitmen Pemerintah + Daerah + Kebijakan Pendanaan Mekanisme Birokrasi - Anggaran Sistem Penggadaan Barang + dan Jasa Teknologi - Kemajuan Teknologi + Standar dan Bahan Acuan Mitra Kerja + Hubungan Kerja Sama - Kompetensi sub Kontrak Pelanggan + Potensi Pelanggan + Survey Pelanggan Pesaing - Produk Jasa Pesaing - Akreditasi Pesaing

Evaluasi Potensi Kriteria Penggabungan Menurut Para Pelanggan Kebumian Persepsi Pelanggan Kriteria Pelanggan (%) Setuju Tidak Bertambahnya parameter uji terakreditasi 81.4 18.6 Biaya murah 80.4 19.6 Jarak lokasi lab. 39.2 60.8 Lokasi di Bandung 94.8 5.15 Penggabungan secara manajemen dan fisik 81.4 18.6 Tetap berminat menggunakan jasa lab. milik Propinsi Jawa Barat 91.8 8.2

Evaluasi Potensi Kriteria Penggabungan Menurut Para Pelanggan BPMKL Persepsi Pelanggan Kriteria Pelanggan (%) Setuju Tidak Bertambahnya parameteruji terakreditasi 79.8 20.2 Biaya murah 92.1 7.9 Jarak lokasi lab. 39.3 60.7 Lokasi di Bandung 78.7 21.3 Penggabungan secara manajemen dan fisik 43.8 56.2 Tetap berminat menggunakan jasa lab. milik Propinsi Jawa Barat 91.8 6.74

Evaluasi Potensi Kriteria Penggabungan Menurut Para Pelanggan Kesda BLK Kriteria Pelanggan Persepsi Pelanggan (%) Setuju Tidak Bertambahnya parameter uji terakreditasi 88.2 11.8 Biaya murah 88.2 11.8 Jarak lokasi lab. 35.3 64.7 Lokasi di Bandung 76.5 23.5 Penggabungan secara manajemen dan fisik 88.2 11.8 Tetap berminat menggunakan jasa lab. milik Propinsi Jawa Barat 82.4 17.65

Evaluasi Potensi Kriteria Penggabungan Menurut Para Pelanggan BPLHD Persepsi Pelanggan Kriteria Pelanggan (%) Setuju Tidak Bertambahnya parameter uji terakreditasi 81.7 18.2 Biaya murah 89.2 10.8 Jarak lokasi lab. 30.1 69.9 Lokasi di Bandung 80.6 19.4 Penggabungan secara manajemen dan fisik 79.6 20.4 Tetap berminat menggunakan jasa lab. milik Propinsi Jawa Barat 93.4 6.74

Evaluasi Potensi Kriteria Penggabungan Menurut Para Pengambil Keputusan Kriteria Penggabungan Bertambahnya parameter uji terakreditasi Persepsi Pengambil Keputusan (%) Setuju Tidak 87.5 12.5 Peningkatan efektifitas dan efisiensi 83.3 16.7 Biaya murah 58.1 41.9 Peraturan menghambat 16.7 83.3 Lokasi di Bandung 91.7 8.3 Pemaksimalan potensi 70.8 29.2 Penggabungan secara manajemen dan fisik 79,2 20,8

Konsep Penggabungan Alternatif I : Penggabungan laboratorium lingkungan secara manajemen saja antara laboratorium dengan kekuatan pasar terkuat (banyak contoh uji) dengan yang kurang. Contoh : laboratorium Kebumian dengan laboratorium BPLHD. Alternatif II : Penggabungan laboratorium lingkungan secara manajemen saja 4 laboratorium lingkungan milik Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Alternatif III : Penggabungan laboratorium lingkungan secara fisik dan manajemen sebagian atau 4 laboratorium lingkungan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Contoh : laboratorium Kebumian dan BPMKL digabung memanfaatkan kondisi akomodasi laboratorium BPMKL yang luas. Alternatif IV : Penggabungan laboratorium lingkungan secara fisik dan manajemen dengan membangun gedung baru.

KESIMPULAN 1. Kondisi yang yang harus dtindak lanjuti pengelola laboratorium lingkungan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu: Jumlah personil tetap perlu ditambah Kondisi akomodasi dan lingkungan dari laboratorium BPLHD yang belum memenuhi persyaratan; Metode pengujian yang telah diaplikasikan tetapi belum diakreditasi; Potensi peralatan yang belum dimaksimalkan; Kurangnya pelatihan keselamatan kerja di laboratorium; Kurangnya pengelolaan limbah laboratorium; Dualisme kelembagaan yang menghambat pemaksimalan aset; Pengelolaan keuangan yang belum sesuai kebutuhan dan belum mampun melakakuan pembiayaan mandiri (self financing).

KESIMPULAN 2. Banyaknya parameter uji yang terakreditasi dan biaya yang murah menjadi pertimbangan pengguna dalam menggunakan jasa laboratorium milik Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Adapun jarak antara lokasi laboratorium dengan domisili pelanggan tidak menjadi pertimbangan bagi pelanggan. Pelanggan setuju akan penggabungan laboratorium dan tidak menjadi maslah bila lokasinya tetap di Bandung 3. Bertambahnya parameter uji yang terakreditasi, pemaksimalan potensi, peningkatan efisiensi dan efektifitas menjadi pertimbangan para pengambil keputusan dalam rencana penggabungan laboratorium lingkungan secara manajemen dan fisik Para pengambil keputusan tidak setuju bila penggabungan semata untuk biaya pengujian yang murah.

Terima Kasih Rudy Molandi Tonda