BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI

dokumen-dokumen yang mirip
10); Pengayak granul ukuran 12 dan 14 mesh; Almari pengenng; Stopwatch;

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

PRAKTIKUM II PENGUJIAN TERHADAP GRANUL

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung daging lidah

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

Tablet Khusus. (dibuat dalam rangka memenuhi Tugas mata Kuliah TFSP)

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

PEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 %

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

DITOLAK BAGIAN PENGAWASAN MUTU PHARMACEUTICAL INDUSTRIES MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.) dengan Bahan Pengikat PVP (Polivinilpirolidon) secara Granulasi Basah

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 101 TERHADAP SIFAT FISIS TABLET EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum. L) SECARA GRANULASI BASAH

PENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour.

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...viii. INTISARI...x BAB I PENDAHULUAN...1

a. Pemeriksaan Organoleptis b. Uji Susut Pengeringan... 25

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI SEDIAAN KRIM. I. TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi sediaan krim.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

Pembuatan Tablet Asetosal dengan Metode Granulasi Kering

PENGARUH KONSENTRASI PATI BIJI DURIAN SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP MUTU FISIK GRANUL EFFERVESCENT

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET PERCOBAAN 2 EVALUASI GRANUL

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I TABLET ZETAMOL

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

SKRIPSI. Oleh : HADI TRIWANTORO K

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

FORMULASI TABLET DISPERSIBEL EKSTRAK KERING DAUN SUKUN DENGAN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI PENGHANCUR SECARA METODE GRANULASI KERING

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

PENUNTUN PRAKTIKUM FORMULASI SEDIAAN PADAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FORMULASI TABLET EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val) DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT

PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR SECARA INTRAGRANULAR, EKSTRAGRANULAR, DAN KOMBINASINYA

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODE PENELITIAN

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Transkripsi:

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI Tim Pengajar : Septiana Indratmoko, S. Farm., M. Sc., Apt. Elisa Issusilaningtyas, S. Farm., M. Sc., Apt. PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2016 1

TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 1. Berdoa sebelum dan sesudah pelaksanaan praktikum 2. Praktikan harus datang paling lambat 10 menit sebelum kegiatan praktikum dimulai, jika terlambat 15 menit tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum 3. Praktikan diwajibkan mengenakan jas laboratorium sebelum memasuki ruang praktek 4. Selama kegiatan prektikum, praktikan : a. Harus bersikap serius, sopan, dan tidak bercanda b. Menggunakan Alat Pelindung Diri ( masker dan gloves) c. Hati-hati dalam bekerja d. Tidak merokok, makan, minum e. Tidak boleh menggunakan atau mengoperasikan handphone selama praktek berlangsung f. Praktikan wajib mengembalikan alat-alat yang digunakan dalam keadaan lengkap, bersih dan kering 5. Praktikan yang merusakkan/menghilangkan/memecahkan alat, wajib mengganti dengan jenis dan kualitas yang sama 6. Praktikan wajib menjaga kebersihan laboratorium 7. Praktikan wajib mengikuti Pre Test atau Post Test materi yang dipraktikumkan 8. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum lebih dari 1X percobaan, maka tidak dapat mengikuti ujian praktikum, dan nilai selama tidak mengikuti praktikum sama dengan nol (harus mengganti / inhall) 9. Praktikan wajib membuat laporan sementara pada buku lembar kerja dan membuat laporan resmi yang dikumpulkan sebelum praktikum selanjutnya dilaksanakan (waktu: 1 minggu) 10. Praktikan wajib mengikuti ujian praktikum pada akhir pelaksanaan praktikum 11. Hal-hal yang belum ditetapkan akan diatur lebih lanjut 12. Setiap permasalahan dapat dikomunikasikan kepada Koordinator Praktikum Koordinator Praktikum ( Tim Pengajar) 2

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya dan karena berkat limpahan rahmatnya maka penyusun akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan buku petunjuk praktikum Teknologi Farmasi. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada Nabi kita Muhammad SAW yang menjadi teladan kita untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Buku petunjuk praktikum ini dipersiapkan dalam rangka membantu pengadaan sarana pendidikan terutama dalam praktikum Teknologi Farmasi. Praktikum Teknologi Farmasi ini secara garis besar bertujuan untuk melatih calon sarjana farmasi dalam mengabdikan ilmu dan keahliannya di masyarakat melaksanakan peracikan obat di bidang farmasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu setelah mengikuti praktikum dan menyelesaikan materi praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat terampil dalam menjalankan peracikan dan pencampuran perbekalan farmasi berdasarkan formula standart dan resep menjadi macam-macam bentuk sediaan farmasi : Padat (solid) dan Semi-padat (semi solid). Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa petunjuk praktikum ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang konstruktif sangat penyusun butuhkan demi perbaikan buku petunjuk praktikum ini. Semoga buku petunjuk ini dapat bermanfaat menuntun praktikan sebelum melakukan praktikum Teknologi Farmasi. Wassalamu alaikum Wr.Wb Cilacap, Maret 2016 Penyusun 3

HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN PRINSIP DASAR PENTABLETAN 1 A. Pengertian Sediaan Tablet 1 B. Zat Aktif Dalam Sediaan Tablet 2 C. Bahan Tambahan Tablet 3 D. Metode Pembuatan Tablet 15 E. Evaluasi Granul dan Tablet 16 PERCOBAAN I. PEMBUATAN GRANULASI BASAH 23 PERCOBAAN II. PEMBUATAN GRANULASI KERING 24 PERCOBAAN III. PENGUJIAN TERHADAP GRANUL 25 PERCOBAAN IV. TABLET PARACETAMOL 26 PERCOBAAN V. PENGUJIAN TERHADAP TABLET 27 PERCOBAAN VI. PEMBUATAN TABLET HIISAP PARACETAMOL 29 PERCOBAAN VII. PEMBUATAN TABLET KUNYAH 31 PERCOBAAN VIII. PEMBUATAN SERBUK EFFERVESCENT 33 PERCOBAAN IX. PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT 35 PERCOBAAN X. PEMBUATAN TABLET EKSTRAK PEGAGAN 37 PERCOBAAN XI. SQUALENE CREAM 39 PERCOBAAN XII. KRIM KENCUR 41 PERCOBAAN XIII-XIV. CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB) i ii iii iv 43 4

PERCOBAAN I PEMBUATAN GRANULASI BASAH 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan tablet dengan menggunakan metode granulasi basah 2. Formulasi Bahan Formula Laktosa 100 gram Amilum Manihot Mucilago Amili (10 %) 100 gram 100 gram 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Piring petri 6 pasang - Laktosa - Almari pengering - Amilum Manihot - Ayakan no.12 - Mucilago Amili (10 %) - neraca 4. Cara Kerja 1. Timbang petri kosong ( wadah dan tutupnya) 2. Timbang laktosa & amilum manihot masing-masing seberat 100 gram campur sampai homogen 3. Buat muchilago amili 10% sebanyak 100 mg dan tambahkan pada campuran (2) sedikit demi sedikit sebanyak 30 ml, campur sampai homogen dan terbentuk granul, kemudian ayak dengan ayakan no.12 4. Timbang granul basah sebanyak 25 gram sejumlah 6 kali dan masukan masing-masing kedalam petri 5. Setelah 6 petri terisi masukan dengan hati-hati kedalam oven dan keringkan pada suhu 60 0 C. Selama pengeringan petri dalam keadaan terbuka 6. Setelah pada waktu tertentu yaitu 15,30,60,90,120 menit keluarkan petri lalu dinginkan dan timbang dalam keadaan tertutup 7. Biarkan satu piring petri dalam oven dan lanjutkan pengeringan sampai satu minggu 8. Timbang granul setelah pengeringan 1 minggu dan lanjutkan dengan mencatat sebagai berat granul kering. 5

PERCOBAAN II PEMBUATAN GRANULASI KERING 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana proses pembuatan tablet dengan metode granulasi kering 2. Formula Formula A Formula B Formula C ( Pengikat Kering PVP 5%) ( Pengikat Kering PVP 10%) ( Pengikat Kering Avicel) Fase dalam (92%) Asam mefenamat 500mg Amprotab (10%) 75mg PVP (5%) 37,5mg Laktosa 77,5mg Fase dalam (92%) Asam mefenamat 500mg Amprotab (10%) 75mg PVP (10%) 75mg Laktosa 40mg Fase dalam (92%) Asam mefenamat 500mg Amprotab (10%) 75mg Avicel PH 102 115mg Fase luar (8%) Mg Stearat Talk Amprotab 7,5mg 15mg 37,5mg Fase luar (8%) Mg Stearat Talk Amprotab 7,5mg 15mg 37,5mg Fase luar (8%) Mg Stearat Talk Amprotab 7,5mg 15mg 37,5mg 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Baskom - Lihat di formularium - Ayakan 20 - Neraca analitik 4. Cara Kerja 1) Jika ada bahan menggumpal agar dihaluskan dahulu, kemudian ditimbang sesuai kebutuhan 2) Fase dalam dan setengah bagian fase luar (lubrikan dan glidant) dicampur sampai homogen 3) Campuran bahan dibuat menjadi slug menggunakan punch yang berdiameter 13-20mm pada tekanan mesin tablet yang tinggi atau dapat juga menggunakan roller compactor dengan mengatur tekanan yang diberikan 4) Slug yang sudah jadi digiling kasar dan diayak menggunakan ayakan no 20 sehingga dihasilkan granul kasar 5) Lakukan evaluasi terhadap granul yang dihasilkan, bila belum memenuhi syarat maka slugging dapat diulangi hingga diperoleh granul yang memenuhi syarat. Slugging maksimal dilakukan sebanyak 3x 6

PERCOBAAN III PENGUJIAN TERHADAP GRANUL 1. Tujuan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bagaimana cara pengujian terhadap granul 2. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Corong - Granul pada pecobaan sebelumnya - Statif - Gelas ukur 100 ml 3. Cara Kerja 1) Kecepatan alir a. Timbang 100 gram granul basah pada percobaan sebelumnya b. Tuangkan secara perlahan granul kedalam corong dan pastikan lubang corong tertutup rapat ( Perlu diperhatikan bahwa penuangan granul harus melewati tepi corong jangan langsung kedalam lubang corong ) c. Setelah semua granul masuk kedalam corong, lalu buka penutup corong secara perlahan d. Catat berapa lama waktu yang diperlukan granul untuk mengalir keluar dengan stopwatch e. Lakukan replikasi sebanyak 3 kali 2) Pengamatan sudut diam a. Timbang granul 100 gram masukan dalam corong secara perlahan lewat pinggir corong, sementara tutup bagian bawah corong b. Buka penutupnya dan biarkan serbuk itu keluar c. Ukur tinggi kerucut yang terbentuk d. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali 3) Uji pengetapan a. Tuangkan granul secara perlahan kedalam gelas ukur sampai volume 50 ml b. Setelah masuk kedalam gelas ukur, lakukan pengetapan sebanyak 30,50,100 kali pengetapan, lakukan terus hingga serbuk tidak turun lagi (volume konstan) c. Catat tingginya 7

PERCOBAAN IV TABLET PARACETAMOL 1. Tujuan Untuk mengetahui prinsip kerja dalam pembuatan tablet paracetamol beserta ujinya 2. Formulasi Bahan Formula Paracetamol 500 mg Laktosa Amilum Manihot Avicel PH 101 Gelatin Magnesium Stearat 50 mg 43,5 mg 30 mg 20 mg 6,5 mg Aquadest q.s 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Timbangan Analitik - Paracetamol - Gelas Ukur - Laktosa - Water bath - Amilum Manihot - Oven - Avicel PH 101 - Disintegration tester - Gelatin - Hardnes tester - Magnesium Stearat - Friabilator tester - Aquadest - Ayakan mesh 20 4. Cara Kerja 1. Campurkan paracetamol, laktosa, avicel, mg stearat dan amilum manihot sampai homogen 2. Kemudian gelatin dilarutkan dan dipanaskan kedalam air sebanyak 75 ml 3. Campurkan antara campuran 1 dan campuran 2 sampai terbentuk massa granul 4. Kemudian massa granul yang terbentuk diayak dg ayakan no 20 5. Masukan dalam wadah, kemudian masukan dalam oven 6. Setelah granul kering langsung kempa garanul pada alat pencetak tablet 7. Buat sejumlah yang diinginkan, kemudian lakukan pengujian 8. Catat hasil. 8

PERCOBAAN V PENGUJIAN TERHADAP TABLET 1. Tujuan Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang control sifat fisisnya 2. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Timbangan analitik - Tablet yang telah dibuat - Hardnes tester - Disintegration tester - Friabilator 3. Cara Kerja 1) Uji organoleptis 2) Kontol keseragaman bobot a. Timbang 10 tablet satu persatu pada neraca analitik dan catat lalu hitung rata rata dan koefisien variasinya CV = ( SD / X ) x 100 % Ket : CV : Koefisien variasi SD : Simpangan baku X : Rata rata 3) Kontrol kekerasan tablet a. Ambil satu tablet diletakan pada ujung alat dengan posisi vertical b. Putar sekrup pada ujung alat sehingga tablet tertekan c. Pemutaran dihentikan saat tablet telah pecah d. Lakukan percobaan sebanyak 5 kali, hitung harga putarannya 4) Kontrol kerapuhan a. Timbang 10 tablet pada timbangan analitik, catat bobotnya sebagai bobot mula-mula b. Masukan dalam friabilator, pengujian dilakukan selama 4 menit. c. Setelah 5 menit keluarkan tablet dari alat kemudian timbang lagi sebagai bobot akhir, d. Kemudian hitung kerapuhannya Kerapuhan = Berat tablet awal berat tablet akhir x100% Berat tablet awal 9

5) Kontrol waktu hancur tablet a. Lima buah tablet dimasukan kedalam tabung disintegration tester, setiap tabung diisi 1 tablet, kemudian masukan dalam penangas air dengan temperatur 37 0 C. b. Jalankan alat sampai semua obat terlarut, kemudian catat waktu yang ditunjukan sebagai waktu hancur tablet. 6) Uji disolusi a. Dimasukan 900 ml air kedalam labu disolusi, kemudian sebagian labu masukan kedalam penangas air b. Kemudian atur suhu sampai 37 ± 0,5 0 C. c. Masukan tablet kedalam labu disolusi, kemudian pasang apparatus tipe 2 ( padlle) sampai jarak 2,5 ± 0,2 cm dari dasar labu d. Atur kecepatan putaran 50 rpm e. Ambil sampel sebanyak 5,0 ml dengan spet injeksi yang dilengkapi dg filter holder. f. Setiap pengambilan sampel, masukan aquades sejumlah yang diambil pada pengambilan sebelumnya (5,0 ml), dengan suhu 37 0 C g. Pengambilan sampel dilakukan pada menit ke 1,2,3,4,5,10,15,20,25,30,35,40,45,55,60. h. Lakukan pengambilan sampel didaerah tengah antara permukaan media dengan permukaan atas 10

PERCOBAAN VI PEMBUATAN TABLET HIISAP PARACETAMOL 1. Tujuan Agar mahasiswa mengetahui bagaimana proses pembuatan tablet paracetamol beserta uji 2. Formulasi: Bahan Paracetamol Manitol Gelatin Aspartam Talk : Mg Stearat (9:1) Laktosa Formula 500 mg 280 mg 100 mg 50 mg 10 mg 100 mg 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Gelas Beker - Paracetamol - Ayakan Mesh 20 - Manitol - Mesin cetak tablet - Gelatin - Oven - Aspartam - Timbangan - Talk Mg Stearat (9:1) - Laktosa - Perasa 4. Cara Kerja: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Semua bahan ditimbang sesuai dengan kebutuhan (30 tablet) 3. Paracetamol, Manitol, Gelatin, Laktosa dicampurkan 4. Campuran serbuk disemprot alcohol 75% atau aquades secukupnya sampai terbentuk massa granul 5. Massa granul dikeringkan 11

6. Massa granul diayak / digranulasi dengan mesh 20. 7. Magnesium Stearat dan Talk serta Aspartam dimasukkan kedalam massa cetak hingga homogen 8. Massa cetak dicetak dengan mesin cetak tablet dengan punch 13. 9. Lakukan evaluasi a) Uji organoleptis b) Uji keseragaman bobot c) Uji kekerasan tablet d) Uji kerapuhan tablet e) Uji disintegration 12

PERCOBAAN VII PEMBUATAN TABLET KUNYAH 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan tablet kunyah beserta ujinya. 2. Formulasi: Bahan Antasida Manitol Gelatin Aspartam Talk : Mg Stearat (9:1) Formula 500 mg 280 mg 100 mg 50 mg 10 mg 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Gelas beker - Antasida - Cawan - Manitol - Ayakan 20 - Gelatin - Pengaduk - Aspartam - Talk - Mg Stearat - Laktosa - Alkohol 75% - Aquadest 4. Cara Kerja: 1. Semua bahan diayak dan ditimbang sesuai dengan kebutuhan (30 tablet) 2. Antasida, Manitol, Gelatin, dicampurkan 3. Campuran serbuk disemprot alcohol 75% atau aquades secukupnya sampai terbentuk massa granul 4. Massa granul dikeringkan 5. Massa granul diayak / digranulasi dengan mesh 20. 13

6. Magnesium Stearat dan Talk serta Aspartam dimasukkan kedalam massa cetak hingga homogeny 7. Massa cetak dicetak dengan mesin cetak tablet dengan punch 13. 10. Lakukan evaluasi a) Uji organoleptis b) Uji keseragaman bobot c) Uji kekerasan tablet d) Uji kerapuhan tablet e) Uji disintegration 14

PERCOBAAN VIII PEMBUATAN SERBUK EFFERVESCENT 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan serbuk effervescent beserta cara ujinya. 2. Formulasi: Asam Askorbat Asam Sitrat Asam Tartat Natrium Bicarbonat PEG Aspartam Minyak Jeruk Laktosa Sorbitol 3. Alat & Bahan 50 mg 104,5 mg 201 mg 352,5 mg 30 mg 200 mg 2 tetes 100 mg 200 mg a. Alat b. Bahan - Gelas ukur - Asam askorbat - Batang pengaduk - Asam sitrat - Oven - Asam tartat - Cawan - Natrium bicarbonate - PEG - Aspartam - Minyak jeruk - Laktosa - Sorbitol 100 mg untuk komponen asam 100 mg untuk komponen basa 15

4. Cara Kerja: 1. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan formulasi 30 sediaan 2. Campurkan komponen asam (As. Sitrat, As. Tartat, As. Askorbat), lalu tambahkan laktosa, sorbitol, dan minyak jeruk 3. Campurkan komponen basa (Na. Bikarbonat, PEG, Aspartam), tambahkan sorbitol. 4. Campurkan komponen asam dan basa dalam keadaan kering 5. Ambil 1000 mg serbuk effervescent, larutkan dalam 100 ml aquades 6. Hitung waktu obat / serbuk effervescent larut sempurna dalam aquades 7. Lakukan evaluasi 16

PERCOBAAN IX PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan tablet effervescent beserta ujinya. 2. Formulasi Asam Askorbat Asam Sitrat Asam Tartat Natrium Bicarbonat PEG Aspartam Minyak Jeruk Laktosa Sorbitol 50 mg 104,5 mg 201 mg 352,5 mg 30 mg 200 mg 2 tetes 100 mg 200 mg 100 mg untuk komponen asam 100 mg untuk komponen basa 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Mesin cetak - Asam askorbat - Gelas beker - Asam sitrat - Batang pengaduk - Asam tartat - Oven - Natrium bicarbonat - Cawan petri - PEG - Aspartam - Minyak jeruk - Laktosa - Sorbitol 17

4. Cara Kerja: 1. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan formulasi (30 tablet) 2. Campurkan komponen asam (As. Sitrat, As. Tartat, As. Askorbat), lalu tambahkan laktosa, sorbitol, dan minyak jeruk 3. Campuran komponen asam ditambah aquades secukupnya sampai terbentuk massa granul 4. Campurkan komponen basa (Na. Bikarbonat, PEG, Aspartam), tambahkan sorbitol 5. Campuran komponen asam ditambah aquades secukupnya sampai terbentuk massa granul 6. Masing-masing komponen diayak dengan menggunakan ayakan 14 mesh 7. Masing-masing komponen kemudian dikeringkan pada suhu 40-60 o C 8. Campurkan komponen asam dan basa 9. Cetak serbuk effervescent hingga menjadi tablet effervescent. 10. Lakukan evaluasi a) Uji organoleptis b) Uji keseragaman bobot c) Uji kekerasan tablet d) Uji keerapuhan e) Uji PH f) Uji kelarutan 18

PERCOBAAN X PEMBUATAN TABLET EKSTRAK PEGAGAN I. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa diharapkan dapat memahami macam-macam metode pembuatan tablet, macam-macam evaluasi sifat fisik granul, dan macammacam evaluasi tablet II. FORMULA DAN CARA PEMBUATAN TABLET Tablet Ekstrak Etanol Daun Pegagan R/ ekstrak pegagan 33 mg Avicel PH 101 9,9 mg Laktosa 116 mg Talk 7,21 mg Mg stearat 0,79 mg (Wahyundari, 2008) Cara pembuatan granul : 1. Menimbang bahan seseuai dengan formula untuk 300 tablet 2. Mencampur laktosa dan Avicel PH 101 sampai homogeny 3. Campuran bahan tambahan tersebut kemudian ditambahkan pada ekstrak herba pegagan sedikit demi sedikit sampai terbentuk masa yang kempal. Apabila masa terlalu keras dapat ditetesi etanol hingga terbentuk massa kempal. 4. Masa kempal diayak dengan ayakan no. 20 mesh sehingga diperoleh granul basah. 5. Granul basah yang diperoleh kemudian ditimbang lalu dikeringkan pada suhu 50 C 6. Granul kering yang diperoleh kemudian diayak dengan ayakan no.20/30 mesh dan diuji sifat fisiknya. 19

7. Granul kering ditimbang untuk memperhitungkan berat Mg stearat dan talk yang diperlukan 8. Granul kemudian diuji sifat fisiknya 9. Granul yang akan dicetak dicampur terlebih dahulu dengan Mg stearat dan talknya. Cara menghitung banyaknya talk dan Mg stearat yang dibutuhkan : Ekstrak pegagan setelah kering menyusut menjadi 24 mg sehingga total granul yang diperoleh seharusnya 44,97 gr. Jika granul yang diperoleh ternyata sebesar X maka talk dan Mg stearat yang dibutuhkan adalah X/44,97 dikalikan dengan jumlah talk dan Mg stearat secara teoritis untuk 300 tablet. 20

PERCOBAAN XI SQUALENE CREAM 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan krim squalene beserta pengujiannya 2. Formulasi Bahan Formula Squalene minyak ikan hiu 20 Asam stearat 145 Trietanolamin 15 Lemak bulu domba 30 Parafin Cair 250 Nipagin 1 % 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Mortir - Squalene minyak ikan hiu - Stamper - Asam stearat - Gelas Beker - TEA - Kaca Arloji - Lemak Bulu Domba - Waterbath - Parafin Cair - Nipagin 4. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Timbang semua bahan 3. Membuat basis krim: Bahan basis krim (Asam stearat, TEA, Lemak bulu domba, Parafin cair) masukkan ke dalam cawan penguap lebur di atas waterbath, aduk ad homogen dan melebur 4. Masukkan basis krim kedalam mortir tambahkan squalene, nipagin dan parfum, aduk hingga terbentuk krim 5. Masukkan ke dalam pot salep 21

6. Lakukan evaluasi a) Uji organoleptis b) Uji PH c) Uji homogenitas d) Uji daya lekat e) Uji daya sebar f) Uji daya proteksi g) Uji tipe krim 22

PERCOBAAN XII KRIM KENCUR 1. Tujuan Agar mahasiswa dapat membuat krim dari bahan alam dan mampu mengevaluasi sediaan krim kencur ini 2. Formulasi Ekstrak kencur Bahan Formula 3 tetes Asam stearat 145 Trietanolamin 15 Lemak bulu domba 30 Parafin Cair 250 Nipagin 1% 3. Alat & Bahan a. Alat b. Bahan - Mortir - Ekstrak kencur - Stamper - Asam stearat - Gelas Beker - TEA - Kaca Arloji - Lemak Bulu Domba - Waterbath - Parafin Cair - Nipagin 4. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Timbang semua bahan 3. Membuat basis krim: Bahan basis krim (Asam stearat, TEA, Lemak bulu domba, Parafin cair) masukkan ke dalam cawan penguap lebur di atas waterbath, aduk ad homogen dan melebur 4. Masukkan basis krim kedalam mortir tambahkan ekstrak kencur, nipagin dan parfum, aduk hingga terbentuk krim 5. Masukkan ke dalam pot salep 6. Lakukan evaluasi a) Uji organoleptis b) Uji PH 23

c) Uji homogenitas d) Uji daya lekat e) Uji daya sebar f) Uji daya proteksi g) Uji tipe krim 24

PERCOBAAN XIII-XIV CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB) 25