Tablet Khusus. (dibuat dalam rangka memenuhi Tugas mata Kuliah TFSP)
|
|
- Yulia Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tablet Khusus
2 Tablet Khusus (dibuat dalam rangka memenuhi Tugas mata Kuliah TFSP) Disusun oleh : Dicky Wisnu Ariandi ( ) Dwi Adiguna ( ) Indri Nugraha ( ) Irvan Akhmad Fauzi ( ) Mikael Jefrison Leo ( ) Muhammad Fajar Wibawa ( )
3 Tablet Khusus Tablet Effervescent Tablet Kunyah
4 Tablet Effervescent Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat
5 Tablet Effervescent Gas korbondioksida ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonasi.
6 Tablet Effervescent Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh asam.
7 Keuntungan Effervescent Memungkinkan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat. Rasa menyenangkan karena karbonisasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak enak Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat.
8 Keuntungan Effervescent Tablet biasanya cukup besar dan dapat dikemas secara individual sehingga bisa menghindari masalah ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan. Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dulu dalam air baru diminum
9 Kerugian Effervescent Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup untuk memulai reaktifitas effervescen.
10 Pembuatan Effervescent Granulasi Basah Granulasi Kering Metode Fluidisasi
11 Granulasi Basah Cara Pemanasan: Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Granulasi dengan cairan reaktif: Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran sehingga terjadi reaksi menghasilkan granul. Granulasi dengan cairan Non-Reaktif: Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol.
12 Granulasi Kering Cara Slugging Dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin tablet kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi untuk dihaluskan menjadi ukuran yang dikehendaki Cara Kompaktor
13 Cara Kompaktor Menggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa serbuk premix menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang berputar berlawanan. Bahan dihaluskan menjadi granul dalam mesin granul.
14 Bahan Tambahan Tablet Effervecent Sumber Karbondioksida Sumber karbondioksida dari tablet efervesen didapat dari garam-garam karbonat. Karena garam ini dapat menghasilkan 53 % karbondioksida. Garam yang sering digunakan adalah natrium bikarbonat dan natrium karbonat.
15 Bahan Tambahan Tablet Sumber Asam Effervecent Asam Makanan, antara lain : *Asam Sitrat: Asam sitrat dapat larut dengan mudah dan cepat, dan dalam bentuk granul dapat mengalir dengan bebas. Terdapat juga bentuk anhidratnya sehingga mempunyai sifat higrokopis. *Asam Tartrat: asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besr dari asam sitrat.
16 Bahan Tambahan Tablet Asam anhidrat Effervecent Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisi yang membebaskan bentuk asamnya yang dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida.contohnya adalah suksinat anhidrat.
17 Bahan Tambahan Tablet Garam Asam Effervecent Garam ini dapat digunakan karena dalam larutan, garam ini dapat menghasilkan proton dan menghasilkan larutan dengan ph dibawah 7. Contohnya adalah natrium hidrogen fosfat, natrium dihidrogen fosfat, dan natrium bisulfit.
18 Bahan Tambahan Lainnya Pengikat dan zat penggranul Pengikat efektif untuk tablet efervesen adalah PVP. cairan penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau hidroalkohol. Alkohol tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut PVP.
19 Bahan Tambahan Lainnya Pengisi Natrium bikarbonat merupakan pengisi yang baik. Pengisi lain adalah Na.Klorida, Na. Sulfat dan Na. Bikarbonat.
20 Bahan Tambahan Lainnya Lubrikan Lubrikan yang larut air atau zat yang dapat terdispersi dalam air dapat digunakan sebagai lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000 merupakan lubrikan larut air yang efektif.
21 CONTOH FORMULA (VITAMIN C) Formulasi : Satu tablet effervescent dibuat dengan bobot 1,5 gram.formula untuk 1 buah tablet effervescent : Vitamin C 500 mg Pyridoxine 20 mg PVP 3% 45 mg Sukrosa 15% 225 mg Asam sitrat monohidrat 208 mg Asam tartrat 222,9 mg Natrium bikarbonat 249,5 mg PEG mg
22 B. TABLET KUNYAH Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah. Memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
23 Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma
24 Karakteristik memiliki bentuk yang halus setelah hancur; mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
25 Keuntungan ketersediaan hayati lebih baik dan dapat meningkatkan disolusinya; kenyamanan bagi penderita dengan meniadakan perlunya air untuk menelan; sebagai pengganti bentuk sediaan cair yang memerlukan kerja obat yang cepat; meningkatkan kepatuhan penderita terutama anak-anak dengan rasa yang enak.
26 Kekurangan : Zat aktif yang rasanya tidak baik dan dosis yang tinggi sangat sulit dibuat tablet kunyah.
27 Teknik Formulasi Menyalut dengan granulasi basah proses granulasi basah terutama diperlukan untuk mudah mengalir dan dikempa, metode granulasi basah juga dapat berguna dalam penyalutan partikel zat aktif guna mengurangi rasanya.
28 Contoh formulasi tablet kunyah vitamin C : Zat mg/tablet Asam askorbat (berlebih 10%) 275 Ethocel 7 cp, 10% dalam isopropanol q.s. NuTab 275 Sta-Rx Na-sakarin 1 Lake (FD&C) q.s. Penyedap q.s. Mg-stearat 5
29 Teknik Formulasi Mikroenkapsulasi Mikroenkapsulasi adalah suatu metode penyalutan partikel zat aktif atau tetesantetesan cairan dengan polimer yang menyalut rasa dan membentuk mikrokapsul dengan ukuran mm.
30 Mikroenkapsulasi Mikroenkapsulasi dapat dibuat dengan berbagai metode, yaitu : * Metode Pemisahan Koaservasi * metode pengendapan makromolekul dari larutannya menjadi 2 lapisan cairan.
31 Metode Pemisahan Koaservasi metode ini ada 3 langkah yaitu : * Pembentukan tiga fasa kimia yang tidak bercampur yaitu fasa pembawa air, fasa inti (zat aktif), dan fasa penyalut. * Terbentuk campuran di mana makromolekul terdapat paling banyak. Di sini mulai proses penyalutan (diaduk). * Pengeringan partikel pada suhu rendah.
32 Metode Suspensi Udara Zat aktif disuspensikan dalam udara.
33 Metode Semprot Beku Proses semprot beku adalah pendinginan zat yang dicairkan jadi bentuk partikel halus selama perjalanannya dari penembak semprotan dan wadah penyemprotan pada suhu di bawah titik beku.
34 Contoh formula : Tablet kunyah Asetaminofen (Mikroenkapsulasi) Zat Mikrokapsul (100 mesh) Asetaminofen Penyalut (selulosa-malam) mg/tablet Eksipien : Manitol, Mikrokristalin selulosa (Avicel), Talk, Sakarin, Gom Guar, Flavor, Mgstearat
35 Teknik Formulasi Dispersi solida Zat aktif dengan rasa yang tidak enak dapat dicegah dengan mengadsorpsikannya pada substrat yang mampu mempertahankan tetap teradsorpsi dalam mulut tetapi setelah di saluran cerna zat aktif dilepaskan.
TABLET EFFERVESCENT TABLET EFFERVESCENT. I. Pendahuluan
TABLET EFFERVESCENT TABLET EFFERVESCENT I. Pendahuluan I. 1. Tablet Effervecent Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah
Lebih terperinciA. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%
A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Asetosal 150 mg Starch 10% PVP 5% Laktosa q.s Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5% Monografi a. Asetosal Warna Bau
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,
35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1, menggunakan metode kering pada kondisi khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi
Lebih terperinciDesain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)
Defenisi tablet Berdasarkan FI III : Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM MALAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn, DAN VITAMIN C SKRIPSI
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM MALAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn, DAN VITAMIN C SKRIPSI Oleh : WADLICHAH SYARIFAH K 100 060 038 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinci2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur
PEMBUATAN GRANUL 1. Cara Basah Zat berkasiat,zat pengisi dan pengkancur dicampur baik bai,laludibasahi dengan larutan bahan pengikat,bila perlu ditambah bahan pewarna.setelah itu diayak menjadi granul,dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam hutan tropis Indonesia menyimpan beribu-ribu tumbuhan yang berkhasiat obat. Penggunaan obat-obat tradisional memiliki banyak keuntungan yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karena temulawak hanya bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di daratan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Temulawak berasal dari kawasan Indonesia, dan telah tersebar diseluruh nusantara.banyak dimanfaatkan masyarakat dalam bentuk jamu dan obat lainnya. Karena temulawak
Lebih terperinci1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH
TEKNOLOGI HILIR TEH Pokok Bahasan : 1. Prospek Teh Hijau Sebagai Bahan Baku Industri Hilir Teh 2. Teh Wangi 3. Teh Instan 4. Tablet Effervescent Teh Hijau (TETH) 5. Teh Katekin Tinggi 6. Teh celup, botol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besi atau anemia gizi besi. Anemia defisiensi besi ini jauh lebih lazim terjadi di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia yang paling umum ditemukan di masyarakat adalah anemia defisiensi besi atau anemia gizi besi. Anemia defisiensi besi ini jauh lebih lazim terjadi di
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan bahan baku dilakukan untuk menjamin kualitas bahan yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan hasil pemeriksaan bahan baku. Pemeriksaan
Lebih terperinciBahan tambahan tablet
3 Fa 1 Rian Rinaldy Gunawan 21081034 Wita fajrin Juniati 21081044 Giska Siti Fauziah 21081060 Indri Sri Nuraeni 21081064 Sri Rahayu 21081074 Susan Dwi Anggraeni 21081094 1 Bahan tambahan tablet Bahan Bahan
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Pragel Pati Singkong Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar berwarna putih. Rendemen pati yang dihasilkan adalah sebesar 90,0%.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit kurang kalori protein (KKP) dan defisiensi vitamin A serta anemia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, anak balita menunjukkan prevalensi paling tinggi untuk penyakit kurang kalori protein (KKP) dan defisiensi vitamin A serta anemia defisiensi
Lebih terperincibahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan
BAB 1 PENDAHULUAN Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang relatif lebih stabil secara fisika kimia dan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang sering dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008
OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN NATRIUM ALGINAT SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DENGAN MODEL SIMPLEX LATTICE DESIGN SKRIPSI Oleh : YENNYFARIDHA K100040034
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kolang-kaling merupakan olahan buah pohon aren atau enau (Arenga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolang-kaling merupakan olahan buah pohon aren atau enau (Arenga pinnata (Wurmb) Merr). Salah satu kandungan didalamnya yang bisa kita manfaatkan yaitu kandungan mineral
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Adanya kemajuan teknologi dalam industri farmasi sekarang ini, terutama di bidang sediaan solida termasuk sediaan tablet yang telah mengalami banyak perkembangan dalam
Lebih terperinciBentuk-bentuk Sediaan Obat. Indah Solihah,S.Farm,M.Sc.,Apt
Bentuk-bentuk Sediaan Obat Indah Solihah,S.Farm,M.Sc.,Apt Bentuk sediaan obat 1. Sediaan Padat 2. Sediaan Setengah Padat 3. Sediaan Cair 4. Sediaan Gas Sediaan Padat Sediaan Padat 1. Pulvis/Pulveres/Serbuk
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI Tim Pengajar : Septiana Indratmoko, S. Farm., M. Sc., Apt. Elisa Issusilaningtyas, S. Farm., M. Sc., Apt. PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
Lebih terperinciKETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013
KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013 Rancangan formula R/ Ketokenazol PVP Amilum Sagu pregelatinasi Avicel ph 102 Tween 80 Magnesium Stearat Talk HOME 200 mg
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008
OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN EXPLOTAB SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DENGAN MODEL SIMPLEX LATTICE DESIGN SKRIPSI Oleh: HENI SUSILOWATI K100 040 020
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rute pemberian secara oral merupakan rute yang paling umum digunakan hingga 50 60% dari keseluruhan bentuk sediaan. Bentuk sediaan padat pada umumnya lebih disukai
Lebih terperincibebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua
BAB 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, terutama dalam bidang farmasi, memberikan kesempatan pada bagian Research and Development di sebuah industri farmasi untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kulit pisang merupakan bahan buangan limbah buah pisang yang jumlahnya cukup banyak. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, kulit pisang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau lebih dengan atau zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tablet Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya berbentuk bulat, yang mengandung satu jenis obat atau lebih dengan
Lebih terperinci1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih 2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian tablet Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet
Lebih terperinciTUGAS SEDIAAN SOLIDA. Arjun Nurfawaidi FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2014
TUGAS SEDIAAN SOLIDA Arjun Nurfawaidi 122210101017 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2014 PRAFORMULASI a. Sifat Kimia Nama Sinonim : Albendazol : Albendazole Rumus bangun : Rumus molekul : C 12 H 15
Lebih terperinciOleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1
Oleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1 Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi antara lain: Hal-hal yang berdampak pada kelarutan Hal-hal yang berdampak pada kecepatan disolusi Hal-hal yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Dari jenis-jenis sediaan obat yang ada di pasaran, tablet merupakan bentuk sediaan yang paling
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada mulanya jeruk nipis mempunyai nama Latin Citrus aurantium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) 2.1.1 Uraian Pada mulanya jeruk nipis mempunyai nama Latin Citrus aurantium subspesies aurantifolia. Dalam perkembangan selanjutnya,
Lebih terperinciSedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi
BAB 1 PENDAHULUAN Sampai saat ini, sediaan farmasi yang paling banyak digunakan adalah sediaan tablet, yang merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkular,
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM TARTRAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn DAN VITAMIN C SKRIPSI
1 PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM TARTRAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn DAN VITAMIN C SKRIPSI Oleh: AMBAR YUNITA NUGRAHENI K 100 060 005 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperincimempermudah dalam penggunaannya, orally disintegrating tablet juga menjamin keakuratan dosis, onset yang cepat, peningkatan bioavailabilitas dan
BAB 1 PENDAHULUAN Sediaan Tablet merupakan suatu bentuk sediaan solid mengandung bahan obat (zat aktif) dengan atau tanpa bahan pengisi (Departemen Kesehatan RI, 1995). Tablet terdapat dalam berbagai ragam,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Dari jenis sediaan obat yang ada, tablet dan jenis-jenis modifikasinya merupakan sediaan yang
Lebih terperinciPot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel
Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel Uji dilakukan selama enam hari dalam tempat dengan kelembaban 70% dan suhu 27ºC, setiap hari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Formulasi Granul Mengapung Teofilin Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula untuk dibandingkan karakteristiknya, seperti terlihat pada Tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tablet adalah sediaan oral dalam bentuk padat yang mengandung bahan aktif dengan atau tanpa bahan tambahan yang sesuai (Departemen Keshatan RI, 2014). Tablet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tablet Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem penghantaran obat dengan memperpanjang waktu tinggal di lambung memiliki beberapa keuntungan, diantaranya untuk obat-obat yang memiliki absorpsi rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Produk minuman merupakan salah satu produk instan yang banyak digemari oleh masyarakat. Ada berbagai macam produk minuman yang telah dikembangkan oleh berbagai industri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman lidah buaya merupakan salah satu tanaman asli dari Afrika.
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LIDAH BUAYA Tanaman lidah buaya merupakan salah satu tanaman asli dari Afrika. Hal ini terungkap dari catatan seorang ahli bumi berkebangsaan Arab yang menyatakan bahwa lidah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mudah terlarut dalam air dingin atau panas (Permana, 2008). menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengonsumsinya, mereka harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk pangan dalam bentuk minuman merupakan salah satu produk yang disukai oleh masyarakat terutama untuk menghilangkan dahaga karena sifatnya yang segar dan manis. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang sangat popular di dunia. Teh dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh. Berdasarkan pengolahannya, secara tradisional produk teh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Tablet Mengapung Verapamil HCl Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih lima formula untuk dibandingkan kualitasnya, seperti
Lebih terperinciEffervescent system digunakan pada penelitian ini. Pada sistem ini formula tablet mengandung komponen polimer dengan kemampuan mengembang seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang farmasi semakin pesat, khususnya dalam pengembangan berbagai macam rancangan sediaan obat. Rancangan sediaan obat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii INTISARI...xiv ABSTRACT...xv BAB I PENDAHULUAN.....1 A. Latar Belakang Masalah.....1 B. Perumusan
Lebih terperinciBegitu banyak khasiat jahe merah. Antara lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh keringat, peluruh masuk angin, meningkatkan gairah seks,
BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia memiliki beragam tanaman obat atau rempah-rempah sebagai warisan budaya nasional. Masyarakat semakin terbiasa menggunakan sediaan bahan obat alam, salah satunya dalam bentuk
Lebih terperinciPenghancur (Disintegran) Tablet
TABLET Definisi tablet menurut USP adalah: bentuk sediaan padat yang mengandung bahan obat, dengan atau tanpa aditif yang sesuai. Berbagai tablet bervariasi dalam hal bentuk, ukuran dan bobotnya, tergantung
Lebih terperinciKAPSUL. Pendahuluan Keuntungan Kapsul keras Kapsul lunak Label khusus/saran penggunaan
KAPSUL Pendahuluan Keuntungan Kapsul keras Kapsul lunak Label khusus/saran penggunaan 1 Pendahuluan Definisi : Kapsul adalah cangkang (dapat terbuat dari gelatin, selulosa, purulan, dll) yang berisi dosis
Lebih terperincikurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.
PEMBAHASAN TABLET Setelah dilakukan uji granul dan granul dinyatakan layak untuk dikempa, proses yang selanjutnya dilakukan adalah pencetakan tablet sublingual famotidin. Sebelum pencetakan, yang dilakukan
Lebih terperincimerupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tablet ODT merupakan tablet yang larut dimulut, dengan bantuan saliva sampai terdispersi
BAB 1 PENDAHULUAN Zaman yang berkembang ini para ilmuwan farmasi diarahkan mengembangkan bentuk sediaan baru. Salah satu tujuannya yaitu untuk meningkatkan kepatuhan pasien, sehingga para ilmuwan formulasi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian serta tempat dan
Lebih terperincistruktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,
BAB 1 PENDAHULUAN Sediaan farmasi terdapat berbagai macam bentuk berbeda yang didalamnya terkandung suatu bahan obat untuk pengobatan penyakit tertentu. Salah satu bentuk sediaan yang paling populer adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu contoh jenis tanaman obat yang bisa dimanfaatkan yaitu daun pepaya (Carica papaya). Menurut penelitian Maniyar dan Bhixavatimath (2012), menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan cairan lain seperti pepsin di dalam lambung. Kondisi hiperasiditas lambung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperasiditas lambung merupakan sekresi berlebihan dari asam klorida dan cairan lain seperti pepsin di dalam lambung. Kondisi hiperasiditas lambung yang tidak segera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obat tradisional yang berasal dari tumbuhan diangap memiliki efek samping lebih rendah dibanding obat sintesis atau kimia. Salah satu tanaman yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daun sirih sudah sejak dulu digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Tanaman sirih (Piper bettle L.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai daya
Lebih terperinciPEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 %
PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan tablet dengan cara Granulasi Kering. Tablet yang dibuat sebanyak 300 buah. Komposisi tablet yang akan kami buat adalah sebagai berikut : R/ Acetosal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sediaan farmasi memiliki berbagai macam bentuk dengan cara pemberiannya yang berbeda-beda. Salah satu sediaan yang paling umum digunakan oleh masyarakat yaitu tablet,
Lebih terperinciFORMULASI ETANOL SKRIPSI K SURAKARTA. Oleh :
FORMULASI TABLETT EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN MENGGUNAKANN POLIVINIL PIROLIDON SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD YUSUF ANSHORI K 100050067 FAKULTAS
Lebih terperinciFORMULASI SEDIAAN GRANUL EFERVESEN EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH SIRSAK
FORMULASI SEDIAAN GRANUL EFERVESEN EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH SIRSAK (Annona Muricata Linn.) Ni Luh Putu Pande Purwana Wathi Program Studi Farmasi, FMIPA - UNPAK ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco chemical),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aloe vera merupakan spesies aloe yang paling banyak dijual dan diproses. Di industri makanan, aloe vera digunakan sebagai sumber makanan fungsional, bahan
Lebih terperincidprince Of Smart Website Online
Tentang Tablet Contributed by dprince Of Smart Monday, 08 December 2008 Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan
Lebih terperinciASAM, BASA, DAN GARAM
ASAM, BASA, DAN GARAM Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat A. Sifat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi dalam industri farmasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam meningkatkan mutu suatu obat. Tablet adalah sediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam bidang kefarmasian saat ini telah cukup maju atau dapat dikatakan mengalami modernisasi. Hal ini berkenaan dengan derajat kualitas obat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tablet merupakan salah satu sediaan farmasi yang sangat digemari, karena bentuknya yang padat, mudah di bawa dan dapat menghasilkan efek yang cepat. Dalam
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan Ibuprofen, HPMC 6 cps (Shin-Etsu), PVP K-30, laktosa, acdisol, amprotab, talk, magnesium stearat, kalium dihidrogen fosfat, natrium hidroksida, natrium dihidrogen fosfat,
Lebih terperinciBAB II SISTEM MENGAPUNG (FLOATING SYSTEM)
BAB II SISTEM MENGAPUNG (FLOATING SYSTEM) 2.1 Definisi Floating System Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1968, merupakan suatu sistem dengan densitas yang kecil, memiliki kemampuan
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia) DENGAN PULVIS GUMMI ARABICUM (PGA) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SKRIPSI
FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia) DENGAN PULVIS GUMMI ARABICUM (PGA) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SKRIPSI Oleh : LINA DEWI ANGGOROWATI K 100 060 095 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, Tablet merupakan sediaan obat yang paling banyak digunakan di masyarakat. Sediaan Tablet merupakan bentuk sediaan solid mengandung bahan obat (zat aktif)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman yang semakin modern menuntut semua hal yang serba cepat dan praktis, termasuk perkembangan sediaan obat. Bentuk sediaan obat padat berupa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembuatan Amilum Biji Nangka Pada penelitian ini didahulu dengan membuat pati dari biji nangka. Nangka dikupas dan dicuci dengan air yang mengalir kemudian direndam larutan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai
Lebih terperinciFORMULASI. Oleh FAKULTAS
FORMULASI SEDIAAN TABLET FAST DISINTEGRATING ANTASIDAA DENGAN PRIMOJEL SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DAN MANITO L SEBAGAI BAHAN PENGISI SKRIPSI Oleh : IKA WAHYUNINGTYAS K 100 060153 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dikembangkan formulasi pelet ekstrak air sambiloto (Andrographis paniculata) yang disalut dengan Eudragit E-100 untuk menutupi rasa pahit sehingga
Lebih terperinciBeberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini industri farmasi telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi farmasi, khususnya dalam pembuatan sediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tablet Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Lebih terperinciMANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN
MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, seiring dengan semakin bertumbuhnya jumlah penduduk mengakibatkan sering terjadinya permasalahan dalam lingkungan hidup, seperti salah satunya mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai penurun kadar gula darah. Aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Physalis angulata L. atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama ciplukan merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai penurun kadar gula darah. Aktivitas hipoglikemik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Loratadin merupakan obat anti histamin non-sedatif yang biasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Loratadin merupakan obat anti histamin non-sedatif yang biasa digunakan untuk pengobatan alergi rhinitis dan seringkali ditujukan untuk anak-anak. Loratadin
Lebih terperincibentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN Hingga saat ini, kemajuan di bidang teknologi dalam industri farmasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam meningkatkan mutu suatu obat. Tablet adalah sediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asetaminofen. Kandungan : tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0 %
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Umum 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Parasetamol Sinonim : Paracetamolum Asetaminofen. Nama kimia : 4-hidroksiasetanilida. Rumus molekul : C 8 H 9 NO 2 Rumus bangun :
Lebih terperinciEKSTRAK TANAMAN CEPLUKAN
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI GUMMI ARABICI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN MANITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP SIFAT FISIK DAN RESPON RASA TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata
Lebih terperinci1. Salut gula memberikan permukaan yang halus dan berkilau
Tablet salut berperan untuk fungsi berikut, bisa menyembunyikan rasa dari obat yang tak enak atau tidak menyenangkan, melindungi obat dari pembusukan karena pengaruh lembab atau oksigen, memisahkan ingredient
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Orally Disintegrating Tablet (ODT) 2.1.1 Pengertian Rute pemberian obat secara oral adalah rute paling umum dan nyaman digunakan oleh pasien. Tablet dan kapsul merupakan bentuk
Lebih terperincirelatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan
BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat terutama dalam bidang industri farmasi memacu setiap industri farmasi untuk menemukan dan mengembangkan berbagai macam sediaan obat. Dengan didukung
Lebih terperinciFORMULASI SEDIAAN SOLIDA
FORMULASI SEDIAAN SOLIDA @Dhadhang_WK Laboratorium Farmasetika Unsoed 4/16/2013 1 Formulasi Sediaan Tablet Kriteria umum tablet adalah: 1. Disolusi obat yang optimal dan absorbsi yang konsisten dengan
Lebih terperinciTABLET/OT 2015 Sediaan tablet adalah Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau serkuler, kedua permukaanya rata
TABLET/OT 2015 Sediaan tablet adalah Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau serkuler, kedua permukaanya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan
Lebih terperinciDalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.
Pendahuluan Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air. Pelarut lain yang digunakan adalah etanol dan minyak. Selain digunakan secara oral, larutan juga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat
TINJAUAN PUSTAKA Tablet Effervescent Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent
Lebih terperinciPulvis Adspersorius (Bedak Tabur) Prof. Dr. Henny Lucida, Apt
Pulvis Adspersorius (Bedak Tabur) Prof. Dr. Henny Lucida, Apt Persyaratan Fisika Partikel halus dalam range ukuran yang hampir sama, tidak mengiritasi kulit bila digunakan Mudah diaplikasikan pada kulit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gliklazid adalah agen anti hiperglikemia yang digunakan secara oral untuk pengobatan non-insulin dependent diabetes mellitus. Gliklazid termasuk dalam golongan sulfonilurea.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, salah satu penyebab masalah lingkungan hidup yang sering dijumpai adalah limbah. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, produksi limbah juga
Lebih terperinci1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat
Lebih terperinci