ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN PT. PHILIPS, TBK SURABAYA BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DENGAN ANALISIS PROFIL MULTIVARIATE

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

A. Pengertian Hipotesis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODELOGI PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

Pengujian Normal Multivariat T 2 Hotteling pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IPM di Jawa Timur dan Jawa Barat Tahun 2007

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

IV METODE PENELITIAN

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

PROSIDING ISBN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

II. LANDASAN TEORI. Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen dari populasi yang

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

REGRESI DAN KORELASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

Transkripsi:

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN PT. PHILIPS, TBK SURABAYA BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DENGAN ANALISIS PROFIL MULTIVARIATE Riza Ayu D.J, Dra. Destri Susilaigrum, M.Si., Dwi Edah Kusrii, S.Si, M.Si. 3 Mahasiswa Jurusa Statistika FMIPA-ITS, Dose Jurusa Statistika FMIPA-ITS,3 Abstrak Dalam suatu perusahaa, perpidaha karyawa pada umumya dapat megakibatka kerugia bagi perusahaa. Oleh karea itu, diperluka upaya dari perusahaa utuk meeka/meguragi adaya perpidaha ii. Salah satu upaya tersebut diataraya dega meigkatka kepuasa kerja karyawa. Peelitia ii dilakuka di PT.Philips, Tbk Surabaya dega megambil sampel sebayak 43 orag secara Stratifikasi selajutya dilakuka pegolaha da aalisis data dega megguaka metode Aalisis Profil. Secara karakteristik 98% respode adalah pria, rata-rata berusia 36 tahu, sudah meikah 94%, rata-rata sudah bekerja selama 6 tahu, 7% sebagai operator. Berdasarka Aalisis Profil teryata ada perbedaa profil kepuasa dari setiap divisi baik secara parsial maupu geeral, dimaa faktor yag sebagia besar divisi meyataka tiggi adalah faktor kesempata utuk bekerja sediri. Kata-kata kuci: Kepuasa karyawa, Stratifikasi, Aalisis Profil.. Pedahulua Sumber daya mausia dalam suatu perusahaa mutlak mejadi salah satu hal yag memegag pera utama dalam mejalaka roda kehidupa perusahaa. Oleh karea itu, mejaga produktivitas karyawa aka memberika pegaruh yag sigifika terhadap kelagsuga perusahaa tersebut. Pada keyataaya, didalam perusahaa tak jarag dijumpai kasus peurua produktivitas karyawa sehigga perpidaha karyawa tidak dapat dihidari. Utuk itu, diperluka upaya dari perusahaa utuk meeka/meguragi adaya perpidaha ii. Usaha meghilagka atau meguragi keigia utuk perpidaha kerja ii dapat dilakuka dega meigkatka kepuasa kerja karyawa. Keterkaita atara kepuasa kerja karyawa da perpidaha ii sudah serig di teliti sebelumya, misalya oleh Naggoy da Hariati (5) yag meujukka bahwa variabel-variabel yag berpegaruh pada turover itetio karyawa sebuah perusahaa adalah kepuasa pada pekerjaa, quality of supervisio, relatioship with co-worker, promotio opportuities, da pay da meghasilka bahwa variabel yag memberika pegaruh domia adalah quality of supervisio. Peelitia ii aka meujukka bagaimaa karakteristik da profil kepuasa karyawa sehigga atiya dapat dijadika masuka bagi maajeme perusahaa yaitu PT. Philips, Tbk Surabaya dalam pegambila keputusa utuk meigkatka kepuasa karyawaya.. MANOVA Satu Arah Multivariate Aalysis of Varias (MANOVA) merupaka tekik aalisis statistik yag diguaka utuk meguji kesamaa beberapa variabel dari beberapa populasi secara sekaligus atau tekik utuk meguji kesamaa vektor rata-rata dari beberapa populasi. Pada umumya dalam MANOVA diasumsika bahwa,,, ~ (, Σ), =,, dimaa sampel acak diambil secara idepede dari g populasi. Selajutya perumusa hipotesis pada pegujia MANOVA satu arah adalah sebagai berikut: : = = = = : 3. Aalisis Profil Aalisis profil merupaka suatu metode yag diperguaka dalam suatu keadaa dimaa dereta dari k perlakua diatur mejadi dua atau lebih kelompok subject. Seluruh respo harus diatur dalam uit

yag sama. Lebih lajut, dalam hal ii, diasumsika bahwa respo utuk kelompok yag berbeda salig idepede satu sama lai. Dalam aalisis profil, dapat dirumuska tiga tahap pegujia hipotesis yaitu:. Uji keparalela profil : =, i=, 3,, p Hipotesis olya dapat dituliska mejadi : = : Dimaa C adalah matriks kotras ) ( p p C Pegujia utuk profil parallel utuk dua populasi yag berdistribusi ormal dapat ditujukka dalam persamaa berikut: Tolak : = (profil parallel) pada tigkat α jika ) ( ' ' )' ( c T pooled C C CS C dega ) ( ) )( (, p F p p p c. Uji keberimpita profil : = i=,,,p Ketika profil telah parallel, ilai pertama berada di atas ilai kedua ( >, ). Di bawah kodisi ii, profil aka berimpit haya jika jumlah '... p da '... p adalah sama. Maka hipotesis ol utuk lagkah ke dua dapat dituliska dalam persamaa : ' ' H : ' ' H Utuk dua populasi ormal, tolak : ' ' H (profil berimpit) pada tigkat α jika, ' ) '( ) '( ' ) ( ' pooled pooled F t T S S Utuk profil yag berimpit,,,.., da,,.., adalah pegamata dari populasi yag berdistribusi ormal. 3. Asumsi bahwa profil sama, semua mea yag sama mejadi mea yag kosta. : = = = = = = = sehigga dapat dirumuska hipotesisya adalah

H3 : C H3 : C Pegujia kesamaa level utuk dua populasi ormal adalah Tolak H : C (profil level) pada tigkat α jika 3 ' C' CSC C c ' Dimaa S adalah matriks kovarias sampel berdasarka seluruh pegamata + da p p c ( ). F p, p Aalisis profil megguaka plot data utuk memvisualka pembadiga atar grup. Dalam aalisis profil, data digambarka dega titik-titik observasi atau variabel amata pada sumbu X sedagka respo ilai pegmata pada sumbu Y. Gambar profil berupa diagram garis masig-masig group dalam satu gambar. Gambar ii kemudia dibuat mejadi profil garis yag meujukka ilai terhadap titik respo utuk masig-masig group. 4. Kepuasa Kerja Kepuasa kerja (job satisfactio) adalah keadaa emosioal karyawa yag terjadi maupu tidak terjadi titik temu atara ilai balas jasa kerja karyawa da perusahaa atau orgaisasi dega tigkat ilai balas jasa yag memag diigika oleh karyawa yag bersagkuta (Martoyo, ). Schemerhom (997) megidetifikasi lima aspek yag terdapat dalam kepuasa kerja, yaitu pekerjaa itu sediri (Work It Self), supervisio, tema sekerja (Workers), promosi (Promotio) da gaji/upah (Pay). Aspek-aspek lai yag terdapat dalam kepuasa kerja disebutka oleh Stephe Robis (997) yaitu kerja, gajara yag patas, kodisi kerja yag medukug, reka kerja yag medukug, da kesesuaia kepribadia dega pekerjaa. 5. Metodologi Peelitia Sumber data yag diguaka dalam peelitia ii data primer. Data primer didapatka dega megguaka melakuka survey megguaka alat batu kuisioer. Tekik Samplig yag diguaka adalah Metode Probability Samplig yaitu Metode Samplig Stratifikasi dimaa strata didasarka pada divisi-divisi yag berada di PT. Philips, Tbk Surabaya. Metode ii dipilih karea diduga ada perbedaa perlakua karyawa pada setiap divisiya, da diharapka dapat memberika sampel yag represetatif. Tidak ada iformasi awal dari perusahaa teatag kepuasa karyawa sehigga jumlah sampel ditetuka dega asumsi bahwa proporsi kepuasa karyawa adalah,5 maka ukura sampel diperoleh dega megguaka formula Yamae diperoleh jumlah sampel yag dibutuhka adalah 43. Adapu masig-masig ukura sampel proporsioal terhadap jumlah karyawa pada divisi masig-masig. Dari beberapa divisi yag ada, aka diambil samplig dari empat divisi yaitu Geeral Lamp Services (GLS) sebayak sampel, Vertical Tubular Lamp (VTL) sebayak sampel, Lamp Compoets Factory (LCF) sebayak 7 sampel da Auiliry (AUX) sebayak 4 sampel. Pada peelitia ii terdapat dua variable peelitia yaitu variable demografi da variable kepuasa. Variable demografi terdiri dari Geder (X ), Usia Karyawa (X ), Status perikaha (X 3 ), Jumlah tagguga keluarga (X 4 ), Lama bekerja (X 5 ), Jabata (X 6 ), da Riwayat pekerjaa sebelumya (X 7 ). Variabel kepuasa terdiri dari Job Satisfactio yaitu Kesempata utuk bekerja sediria (J ), Dapat megerjaka sesuai hati urai (J ), Hasil kerja meberika jala utuk promosi jabata (J 3 ), Peerapa kebijaka perusahaa (J 4 ), Kebebasa megguaka hak utuk memberi keputusa (J 5 ) serta Social Support yag terdiri dari Dukuga kolega (S ), Dukuga keluarga (S ), Dukuga tema kerja (S 3 ), da Dukuga Supervisor (S 4 ) 3

Metode aalisis yag aka diguaka utuk mejawab permasalaha dalam peelitia ii adalah Aalisis Deskriptif da Aalisis Profil.. Aalisis Deskriptif Aalisis deskriptif diguaka utuk mecapai tujua yag pertama yaitu medeskripsika karakteristik-karakteristik karyawa da kepuasaya pada pekerjaa serta hubugaya dega tema kerja pada divisi.. Multivariate Aalysis of Varias (MANOVA) Pegujia megguaka MANOVA ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa efek perlakua pada setiap divisi. Pegujia ii dilakuka sebelum dilakuka aalisis profil. 3. Aalisis Profil Utuk megetahui profil kepuasa karyawa pada setiap divisi dilakuka aalisis profil multivariate. Lagkah-lagkah dalam aalisis profil adalah sebagai berikut: a. Melakuka tabulasi silag atara divisi da variabel job satisfactio (J) da social support (S) da selajutya membetuk struktur data dimaa barisya adalah divisi da kolomya adalah variabel-variabel J da S. b. Membuat plot data utuk megetahui perbadiga atar group secara visual. c. Melakuka pegujia hipotesis baik uji keparalela profil, uji keberimpita profil maupu uji kesamaa level profil. 6. Karakteristik Karyawa Sebelum melakuka aalisis lebih medalam dilakuka pegujia validasi da reliabilitas data. Hasil pegujia validitas data pada variabel Job Satisfactio da Social Support meujukka bahwa seluruh data telah valid dega korelasi yag telah sigifika pada taraf α sebesar.5. Hasil pegujia reliabilitas data juga meujukka bahwa ilai Crobach s Alpha utuk Job Satisfactio da Social Support sebesar.96 da.945 sudah lebih besar dari.7 sehigga dapat disimpulka data telah realibel. Karakteristik karyawa utuk variabel jeis kelami (geder) berskala omial. Jeis kelami merupaka variabel karyawa yag berjeis kelami laki-laki da perempua. Tabel 4. Tabulasi silag jeis kelami da divisi Pria Geder Perempua Total AUX 9% 9% GLS 49% 49% LCF 4% % 6% VTL 6% 6% TOTAL 98% % % Tampak bahwa utuk semua divisi, karyawa laki-laki lebih medomiasi daripada perempua dega prosetase 98%. Karyawa perempua tampak pada divisi AUX dega prosetase haya % karyawa. Variabel usia karyawa ditujukka oleh ilai rata-rata usia karyawa utuk setiap divisi. Berdasarka Tabel 4. terlihat bahwa rata-rata usia karyawa dari keempat divisi tidak berbeda jauh yaitu pada usia produktif kerja. 4

Tabel 4. Rata-rata usia karyawa Rata-rata usia karyawa (tahu) AUX 39.75 GLS 35.57 LCF 34.86 VTL 35.36 Tabel 4. di atas haya meujukka bahwa divisi AUX memiliki rata-rata usia karyawa yag lebih tiggi daipada ketiga divisi yag lai yaitu 39,75 atau 4 tahu da diikuti oleh divisi GLS, VTL da LCF dega rata-rata usia karyawaya yag tidak berbeda jauh yaitu 35 tahu. Variabel status perikaha berskala omial. Status perikaha ii merupaka variabel karyawa yag sudah atau belum meikah. Tabel 4.3 Tabulasi Silag Status Perikaha da Status Perikaha Belum Meikah Meikah Jada Duda Total AUX 7% % 9% GLS % 48% 5% LCF 6% 6% VTL % 3% 6% TOTAL 4% 94% % % Secara keseluruha, pada setiap divisi karyawa telah meikah. Haya terdapat dua divisi yaitu pada GLS da VTL yag memiliki karyawa yag belum meikah dega prosetase masig-masig % seperti yag ditujukka pada Tabel 4.3. Variabel tagguga keluarga berskala ratio. Tagguga keluarga merupaka variabel karyawa yag memiliki tagguga keluarga dega spesifikasi < 5 tahu, 5-55 tahu da > 55 tahu. Pada setiap divisi, rata-rata jumlah tagguga keluarga terbesar terletak pada usia <5 tahu sebesar 9 orag da secara beruruta yaitu pada usia 5-55 tahu da 55 tahu dega jumlah sebesar 6 da 4 orag. Karyawa yag memiliki rata-rata tagguga keluarga terbesar yaitu pada AUX, da secara berturutturut VTL, GLS da LCF. Hal ii dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Tabulasi Silag Rata-rata Tagguga da Jumlah Tagguga < 5 Th 5-55 Th >55 Th Total AUX 3 7 GLS 4 LCF 3 VTL 5 TOTAL 9 6 4 9 5

Variabel lama bekerja berskala ratio. Variabel ii merupaka keteraga telah berapa lama respode bekerja di perusahaa ii. Dalam besara bula, perbadiga lama respode bekerja dapat dilihat dalam Gambar 4. berikut 5 5 5 AUX GLS LCF VTL Gambar 4. Lama kerja karyawa (bula) Berdasarka Gambar 4.4 ampak bahwa terdapat perbedaa pada rata-rata lama karyawa. Tampak bahwa divisi AUX memiliki rata-rata waktu kerja karyawa yag palig besar jika dibadigka dega divisi yag lai da LCF memiliki rata-rata waktu kerja terkecil. Variabel jabata berskala ordial. Jabata merupaka variabel karyawa yag memiliki jabata mulai dari operator higga supervisor. Berdasarka Tabel 4.5, ampak bahwa jabata palig domia adalah Operator diikuti oleh Egieer, Leader Supervisor, sebesar 7%, %, %, da 6% serta selajutya diikuti oleh Staf da Sekretaris dega prosetase yaitu % da %. dega jumlah operator terbayak adalah GLS dega prosetase 57%. Tabel 4.5 Tabulasi silag jabata da divisi Jabata E L O S St Su Total AUX % % % % 8% GLS 4% 5% % 57% LCF 6% % 4% % 4% VTL % 4% 5% % Total % % 7% % 6% % Ket : E = Egieer O = Operator St = Staff L = Leader S = Sekretaris Su = Supervisor Variabel riwayat pekerjaa sebelumya merupaka keteraga apakah perah bekerja di perusahaa lai sebelumya. Riwayat pekerjaa sebelumya berskala omial. 6

Tabel 4.6 Tabulasi silag riwayat pekerjaa da divisi Perah Bekerja di Tempat Lai Sebelumya Total Tidak Ya AUX 6% % 8% GLS 3% 9% 49% LCF 9% 4% 3% VTL 9% % 3% TOTAL 64% 36% % Berdasarka Tabel 4.6 tampak bahwa sebagia besar karyawa tidak perah bekerja di perusahaa lai sebelumya, yaitu dega prosetase sebesar 64%, karyawa lai meyebutka bahwa PT. Philips merupaka tempat mereka pertama kali bekerja dega prosetase sebesar 36%. Pada pegujia MANOVA terdapat beberapa asumsi yag harus terpeuhi yaitu berdistribusi multivariate ormal, homogeitas da liearitas. Setelah dilakuka pegujia, data kepuasa karyawa telah memeuhi asumsi tersebut. 7. Uji Beda Rata-rata Group da Profil Pegujia MANOVA dapat dilakuka dega megguaka hipotesis : = = = = : Dega uji statistik lambda wilks, dapat diketahui bahwa ilai P_value lebih kecil dari ilai yaitu,5 <,5. Maka dapat diambil keputusa bahwa tolak H. Jadi dapat disimpulka bahwa dalam kasus ii ada perbedaa efek perlakua atar divisi sehigga dapat dilajutka utuk aalisis selajutya megguaka aalisis profil. Pada aalisis profil ii diguaka sembila variabel kepuasa. Variabel tersebut dikelompokka mejadi variabel Job Satisfactio da Social Support. Job Satisfactio terdiri dari kesempata utuk bekerja sediria (J ), dapat megerjaka pekerjaa sesuai hati urai (J ), hasil kerja memberika jala utuk promosi jabata (J 3 ), peerapa kebijaka perusahaa (J 4 ) da kebebasa megguaka hak utuk memberika keputusa (J 5 ). Sedagka Social Support terdiri dari dukuga kolega (S ), dukuga keluarga (S ), dukuga tema kerja (S 3 ) da supervisor support (S 4 ). Berdasarka struktur data variabel tersebut selajutya dapat divisualka profil kepuasa karyawa pada tiap divisi dega meggguaka plot profil. Dalam plot profil, sumbu X atau garis horizotal meggambarka variabel-variabel yag diamati da sumbu Y atau garis vertikal meggambarka ilai estimasi marjial rata-rata. Berdasarka Gambar 4. tampak bahwa secara visual profil kepuasa karyawa dalam tiap divisi sagatlah berbeda. Keempatya tidak meujukka pola keparalela atau kesejajara. Pegamata secara parsial atar dua divisi pu megidikasika hal yag serupa. Tidak ada dua divisi yag meujukka profil yag sama. 7

Profil Plot Kepuasa Karyawa* Estimated Margial Meas.6.4...8.6 divisi AUX GLS LCF VTL.4. J J J3 J4 J5 S S S3 S4 Faktor Kepuasa Karyawa Gambar 4. Profile Plot Pada divisi AUX faktor kepuasa teredah ditujukka oleh faktor keempat yaitu peerapa kebijaka perusahaa (J 4 ) da faktor kepuasa tertiggi diwakili faktor pertama yaitu kesempata utuk bekerja sediri (J ). GLS memiliki faktor kepuasa teredah yag ditujukka oleh faktor ketujuh yaitu dukuga keluarga (S ) da faktor kepuasa tertiggi adalah faktor ketiga yaitu hasil kerja meberika jala utuk promosi jabata (J 3 ). Pada divisi LCF faktor kepuasa teredah ditujukka oleh faktor kedua yaitu dapat megerjaka sesuai hati urai (J ) da faktor kepuasa tertiggi diwakili faktor ketiga yaitu hasil kerja meberika jala utuk promosi jabata (J 3 ). VTL memiliki faktor kepuasa teredah yag ditujukka oleh faktor terakhir yaitu dukuga supervisor (S 4 ) da faktor kepuasa tertiggi adalah faktor ketiga yaitu hasil kerja meberika jala utuk promosi jabata (J 3 ). Perbadiga ilai faktor kepuasa tersebut dapat pula dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Perbadiga Rata-rata Profil Variabel Kepuasa Karyawa J J J3 J4 J5 S S S3 S4 AUX.59.5.54.33.46.35.36.3.36 GLS.9.5.38.3...87..3 LCF.7.3.34.3.6.5...9 VTL.7.3.55.54.5....99 Profile plot pada Gambar 4. juga meujukka bahwa pada faktor kepuasa pertama, keempat divisi memiliki profil yag berbeda apabila dibadigka dega divisi yag laiya. Pada faktor kepuasa tampak dua divisi yaitu AUX da LCF memiliki profil yag sama yaitu megalami peurua sedagka GLS da VTL megalami keaika. Sebalikya pada faktor kepuasa ke tiga tampak divisi AUX memiliki profil yag berbeda dega yag laiya yaitu meuru tajam. Pada profil ke empat tidak jauh berbeda dari sebelumya, yaitu AUX tampak megalami peurua yag cukup sigifika. Faktor kepuasa ke lima da keeam juga meujukka hal yag serupa. Pada faktor kepuasa ke tujuh, divisi GLS memiliki pola profil yag berbeda yaitu meuru sedagka divisi yag lai cederug tetap. Pada profil ke delapa haya divisi GLS yag memiliki profil yag cederug meigkat aik. Sebalikya pada faktor kepuasa ke sembila, haya divisi AUX yag megalami keaika profil. 8

Utuk dapat megetahui pola profil atar divisi lebih jelas da tepat maka dilakuka pegujia terhadap keparalela, keberimpita da kedatara profil masig-masig.. Uji keparalela profil : = : dega melakuka pegujia keparalela profil secara parsial, maka perbadiga hasil pegujia seperti tampak pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Perbadiga pegujia keparalela profil Statistik Uji c Kesimpula AUX da GLS.48.395 Profil Tidak Paralel AUX da LCF.345.448 Profil Tidak Paralel AUX da VTL.3.3486 Profil Tidak Paralel GLS da LCF.57.356 Profil Tidak Paralel GLS da VTL.44.37 Profil Tidak Paralel LCF da VTL.994.398 Profil Tidak Paralel Berdasarka Tabel 4.8di atas dapat diketahui bahwa secara parsial tidak ada profil yag salig paralel satu sama lai. Hal ii juga membuktika bahwa profil tidak berimpit da tidak terletak dalam satu level yag sama atau profil tidak flat sehigga tidak perlu dilakuka pegujia keberimpita da data flat. 8. Kesimpula da Sara Berdasarka hasil aalisis data da pembahasa maka dapat disimpulka karakteristik karyawa 98 % karyawa berjeis kelami pria, rata-rata berusia 36 tahu, 94% berstatus meikah, rata-rata sudah bekerja selama 6 tahu, 7% sebagai operator, prosetase karyawa yag perah bekerja di tempat lai sebelumya 36% lebih kecil dibadigka dega karyawa yag meyataka bahwa PT.Philips merupaka tempat bekerja pertamaya. Dega megguaka Aalisis Profil dapat diketahui bahwa ada perbedaa profil kepuasa dari masig-masig divisi, dimaa pada divisi AUX variabel yag mempuyai kepuasa teredah adalah variabel J 4 yaitu peerapa kebijaka perusahaa da kepuasa tertiggi pada variabel J yaitu kesempata uutuk bekerja sediri, pada divisi GLS variabel S yaitu dukuga keluarga yag mempuyai kepuasa teredah da kepuasa tertiggi pada variabel J 3 yaitu adaya hasil kerja yag memberika jala bagi promosi jabata, pada divisi LCF variabel yag mempuyai kepuasa teredah adalah variabel J yaitu kesempata utuk bekerja sediri da kepuasa tertiggi pada variabel J 3 yaitu hasil kerja memberika jala bagi promosi jabata, da pada VTL variabel yag mempuyai kepuasa teredah adalah variabel S 4 yaitu kesempata utuk dukuga supervisor da kepuasa tertiggi pada variabel J 3 yaitu adaya hasil kerja yag memberika jala bagi promosi jabata. Diharapka pihak perusahaa yaitu PT. Philips, Tbk Surabaya hedakya lebih memperhatika faktor-faktor yag 9

cederug mejadi faktor kepuasa teredah di mayoritas divisi yag ada seperti dukuga keluarga da supervisor. Selai itu, perusahaa hedakya juga megevaluasi kembali produktivitas divisi AUX karea dibadigka divisi yag lai, divisi AUX memiliki tigkat kepuasa yag lebih redah. Bagi peeliti selajutya perlu dicari lagi referesi terkait dega peagaa kasus tidak terpeuhiya asumsi homogeitas. 9. Daftar Pustaka Bhapkar, P. V. (977). Joural O Some Noparametric Tests for Profile Aalysis of Several Multivariate Samples 65-77 Chichilli, V.M., & Se, K.P. (98). Joural Multivariate Liear Rak Statistics for Profile Aalysis 9-9. Cochra, W.G. (99). Tekik Pearika Sampel. Jakarta:UI Press. Hair, J.F dkk. (998). Multivariate Data Aalysis. New Jersey: Upper saddle river. Johso, R.A. & Wicher D.W. (99). Applied Multivariate Statistical Aalysis, Fifth Editio, Pretice Hall Ic, New Jearsey. Martoyo, S. (). Maajeme Sumber Daya Mausia. BPFE: Yogyakarta. Naggoy, S. & Hariati, R. (5). Pegaruh Kepuasa Kerja Karyawa Terhadap Turover Itetio di PT Adala Pasific Samudera di Surabaya. Tugas Akhir, Fakultas Ekoomi Uiversitas Kriste Petra, Surabaya. Pujilistiyai, A.Y. (7). Aalisis Teori Kepuasa Kerja. http://www.google.com ( September 9) Satoso, S. (). Buku Latiha SPSS Statistik Multivariate. Jakarta: PT EleX Media Komputido. Shapiro, S. S., ad Fracia, R.S. (97). "A ApproXimate Aalysis of Variace Test for Normality. Joural of the America Statistical Associatio, 67 (337) (March): 5-6. Shelto, M. (998). Joural Basic Cocepts i Profile Aalysis of Meas. Susilo, J. (8). Pegaruh Faktor Kepuasa Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawa Pusat Pedidika Komputer Akutasi di Yogyakarta. http://www.skripsi-thesis.com ( September 9). Tukey, W.J. (977). Eploratory Data Aalysis. Addiso Wesley Publishig Comp. Walpole, R.E. (995). Pegatar Statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Weley, Hadoko, Yuki, Robis, R., Schemerhom. (997). Kepuasa Kerja Karyawa. http://www.wikipedia.org ( September 9).