BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. Metode Penelitian

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Pencarian Solusi TSP (Travelling Salesman Problem) Menggunakan Algoritma Genetik

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Lingkup Metode Optimasi

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KOMPARATIF ALGORITMA ANT DAN ALGORITMA GENETIK PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

Bab II Konsep Algoritma Genetik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

Prosiding Matematika ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana :

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

BAB II KAJIAN TEORI. berbeda di, melambangkan rusuk di G dan jika adalah. a. dan berikatan (adjacent) di. b. rusuk hadir (joining) simpul dan di

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI JALUR TRANSPORTASI PRODUK HOUSING CLUTCH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

Optimasi Metode Fuzzy Dengan Algoritma Genetika Pada Kontrol Motor Induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya

BAB II LANDASAN TEORI

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

BAB I PENDAHULUAN an berkembang algoritma genetika (genetic algorithm) ketika I. Rochenberg dalam bukunya yang berjudul Evolution Strategies

Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv

PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN SPESIFIKASI PC BERDASARKAN KEMAMPUAN FINANSIAL KONSUMEN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK (SHORTEST PATH) SKRIPSI RION SIBORO

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan. Lebih dari itu, komputer diharapkan dapat digunakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, industri, dan kehidupan sehari-hari sehingga peran komputer dan manusia akan saling melengkapi. Beberapa hal yang menjadi kekurangan manusia diharapkan dapat digantikan oleh komputer. Begitu juga dengan komputer yang tak akan berguna tanpa sentuhan manusia. Dalam dunia komputer dan informatika adanya suatu ilmu dengan ide-ide untuk dapat membuat komputer menjadi lebih cerdas, ilmu tersebut dinamakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Pengertian dari Artificial Intelligence ini sendiri adalah bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia, dengan mengimplementasikannya dalam sebuah program. Dalam Artificial Intelligence adanya istilah soft computing yaitu inovasi baru dalam membangun sistem cerdas dimana sistem ini memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan. Untuk mengoperasikan soft computing perlu diketahui metodologi-metodologinya dimana salah satunya adalah Evolutionary Computing (optimasi) yang menggunakan Algoritma Genetika. Jadi dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Algoritma Genetika merupakan evolusi/perkembangan dunia komputer dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Algoritma Genetika terinspirasi dari teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu makhluk dipengaruhi aturan bahwa yang kuat adalah yang menang. Algoritma Genetika merupakan algoritma pencarian hasil terbaik yang berdasarkan atas perkawinan dan seleksi gen secara alami. Untuk lebih memahami tentang Algoritma Genetika, terlebih dahulu harus memahami konsep genetika (rekayasa genetika). Pengertian dari rekayasa genetika adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia, kegiatannya melalui seleksi dalam populasi, penerapan mutasi buatan dan perkawinan silang antara individu yang satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan individu baru. Algoritma Genetika menggunakan istilah gen dalam menyimpan informasi, dimana gen merupakan struktur paling sederhana pada Algoritma Genetika. Solusi optimal direpresentasikan sebagai untaian gen yang disimpan dalam stukutur data yaitu kromosom. Kromosom merupakan material yang membawa bahan terwariskan dari gen. Proses pencarian solusi dilakukan dengan cara melakukan operasi terhadap kromosom yaitu rekombinasi kromosom yang dilakukan dengan persilangan dan mutasi dengan tujuan untuk memperoleh kromosom anak. Hal ini juga telah menjelaskan tentang konsep genetika. Algoritma Genetika pertama kali dikembagkan oleh John Holland dari Michigan University pada tahun 1975 dengan tujuan untuk meneliti proses adaptasi dari sistem alam serta mendesain perangkat lunak yang memiliki kecerdasan buatan dengan mencontoh mekanisme sistem alam. Algoritma Genetika banyak digunakan untuk proses optimasi. Salah satu masalah optimasi yang dapat diselesaikan dengan Algoritma Genetika adalah Travelling Salesman Problem atau lebih dikenal dengan TSP. Travelling Salesman Problem (TSP) adalah suatu kondisi dimana seorang salesman keliling yang harus mengunjungi n kota dengan aturan bahwa ia harus mengunjungi setiap kota hanya sebanyak satu kali, meminimalisasi total jarak perjalanannya dan pada akhirnya ia harus kembali ke kota asalnya. Salah satu masalah yang berhubungan dengan TSP adalah menentukan jalur yang terpendek dari rute beberapa kota. (sirkular : kota tujuan sama dengan kota asal). Problema Travelling Salesman Problem (TSP) berkembang terus secara nyata, dengan pencarian hasilnya diselesaikan dengan menggunakan Algoritma Genetika. Dari

latar belakang inilah penulis memilih judul Implementasi Algoritma Genetika untuk Travelling Salesman Problem ( TSP ). 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah penerapan Algoritma Genetika untuk menyelesaikan masalah Travelling Salesman Problem yaitu mencari jalur terpendek dari beberapa kota dengan hasil yang akurat dan menghasilkan rute terbaik yang optimal. 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan tidak menyimpang dari masalah yang dibahas, maka dalam pembahasan masalah terdapat batasan-batasan sebagai berikut : 1. Diasumsikan bahwa setiap kota yang terhubung selalu ada jalur yang menghubungkan antara satu kota dengan kota yang lainnya. 2. Kasus yang diambil adalah kota di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah titik yang digunakan sebanyak 15 buah, dimana masing-masing titik mewakili kota yaitu Bekasi, Karawang, Indramayu, Purwakarta, Subang, Bogor, Cirebon, Cianjur, Sumedang, Sukabumi, Bandung, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis. 3. Jarak antar kota dihitung dengan bentuk euclidean 4. Parameter yang digunakan adalah ukuran populasi, peluang crossover, peluang mutasi, maksimum generasi dan panjang kromosom (jumlah gen). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengimplementasikan Algoritma Genetika dalam masalah Travelling Salesman Problem dimana dalam hal ini masalah yang behubungan dengan TSP adalah mencari jalur terpendek dari beberapa jalur yang ada terhadap 15

titik kota pada peta Jawa Barat yang diketahui koordinatnya dengan menggunakan Matlab 6.1. 1.5 Tinjauan Pustaka Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa pustaka sebagai referensi pendukung teori. Beberapa sumber pustaka yang diperkenalkan akan digunakan untuk membantu penulis menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. Sumber pustaka yang digunakan adalah : Rachmayadi (2008) dalam jurnalnya yang berjudul Pencarian Solusi TSP (Travelling Salesman Problem) Menggunakan Algoritma Genetika, menguraikan mengenai struktur umum dari algoritma genetika adalah sebagai berikut : 1. Memilih populasi awal 2. Menghitung nilai fitness dari setiap individu 3. Repeat 3.1. Memilih indvidu-individu yang terbaik berdasarkan fungsi fitness untuk dilakukan reproduksi. 3.2. Menghasilkan generasi baru melalui reproduksi disertai operasi genetik berupa persilangan dan mutasi. 3.3. Menghitung nilai fitness generasi baru. 3.4. Mengganti individu-individu yang memiliki nilai fitness yang paling rendah dengan generasi baru yang nilai fitnessnya lebih baik. 4. Until terminasi. (terminasi dilakukan jika ditemukan solusi optimal, tidak ditemukan solusi yang lebih baik, atau waktu yang dialokasikan telah digunakan sepenuhnya). Dalam Algorima Genetika adanya istilah populasi, individu, gen, kromosom, allela, locus, fitness, perkawinan silang, mutasi, generasi, seleksi, dan offspring (anak). Menurut Hendarto (2007) pengertian Populasi adalah sejumlah solusi yang mungkin. Populasi awal dibangun secara acak, sedangkan populasi berikutnya merupakan hasil

evolusi kromosom-kromosom melalui iterasi yang disebut dengan generasi. Individu adalah kumpulan gen dalam sistem Algoritma Genetika bisa dikatakan sama dengan kromosom. Gen adalah substansi hereditas yang terletak di dalam kromosom. Generasi adalah iterasi yang dilakukan untuk menentukan populasi berikutnya. Kromosom adalah individu yang terdapat dalam satu populasi. Kromosom ini merupakan solusi yang masih berbentuk simbol. Allela merupakan nilai yang berada dalam gen. sedangkan Locus adalah letak suatu gen berada dalam suatu kromosom. Offsprings adalah anak (generasi berikutnya) yang terbentuk dari gabungan 2 kromosom. Generasi sekarang yang bertindak sebagai induk (parent) dengan menggunakan operator penyilangan (crossover) maupun operator mutasi. Suyanto (2005) dalam bukunya yang berjudul Algoritma Genetika dalam MATLAB menjelaskan tentang fungsi fitness. Suatu individu dievaluasi berdasarkan suatu fungsi tertentu sebagai ukuran performasinya. Di dalam evolusi alam, individu yang bernilai fitness tinggi yang akan bertahan hidup. Sedangkan individu yang bernilai fitness rendah akan mati. Kusumadewi (2003) dalam bukunya yang berjudul Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya) menjelaskan tentang perkawinan silang (crossover) yang dilakukan atas 2 kromosom untuk menghasilkan kromosom anak (offspring). Kromosom anak yang terbentuk akan mewarisi sebagian sifat kromosom induknya. Proses perkawinan silang ini bertujuan untuk menambah keanekaragaman kromosom digenerasi berikutnya berdasarkan kromosom dari generasi saat ini. Kusumadewi dan Purnomo (2005) dalam bukunya yang berjudul Penyelesaian Masalah Optimasi dengan Teknik-teknik Heuristik menjelaskan tentang mutasi menciptakan individu baru dengan melakukan modifikasi satu atau lebih gen dalam individu yang sama. Mutasi berfungsi untuk menggantikan gen yang hilang dari populasi selama proses seleksi serta menyediakan gen yang tidak ada dalam populasi awal. Mutasi dapat dilakukan dari semua gen yang ada dengan probabilitas mutasi tertentu. Jika bilangan random yang dibangkitkan kurang dari probabilitas mutasi yang ditentukan maka ubah gen tersebut menjadi nilai kebalikannya. Penjelasan tentang seleksi akan menentukan individu-individu mana saja yang akan dipilih untuk dilakukan rekombinasi dan bagaimana offspring terbentuk dari individu-

individu terpilih tersebut. Langkah yang dilakukan adalah pencarian nilai fitness. Masing-masing individu dalam suatu wadah seleksi akan menerima probabilitas reproduksi yang tergantung pada nilai objektif dirinya sendiri terhadap nilai objektif dari semua individu dalam wadah seleksi tersebut. Nilai fitness inilah yang nantinya akan digunakan pada tahap-tahap berikutnya. Menurut Fitrah, Zaky dan Fitrasani (2006), Persoalan pedagang keliling (Travelling Salesman Problem/TSP) merupakan salah satu persoalan optimasi kombinatorial, jika diberikan sejumlah kota (atau tempat) dan biaya perjalanan dari satu kota ke kota lain. Deskripsi persoalannya adalah bagaimana menemukan rute perjalanan paling murah dari suatu kota dan mengunjungi semua kota lainnya, masing masing kota hanya dikunjungi satu kali, dan harus kembali ke kota asal keberangkatan. Kombinasi dari semua rute perjalanan yang ada adalah faktorial dari jumlah kota. Biaya perjalanan bisa berupa jarak, waktu, bahan bakar, kenyamanan, dan sebagainya. Travelling Salesman Problem (TSP) dapat direpresentasikan dalam bentuk graph, dengan memisalkan kota sebagai verteks dan jalur penghubung antar kota dengan edge. Siang (2002) dalam bukunya yang berjudul Matematika Diskrit dan Aplikasinya dalam ilmu komputer menyatakan tentang sirkuit hamilton. Suatu graph terhubung G disebut sirkuit hamilton bila ada sirkuit yang mengunjungi setiap titiknya tepat 1 kali (kecuali titik awal yang sama denga titik akhirnya). Pencarian sirkuit hamilton dapat memecahkan problema kasus Travelling Salesman Problem. 1.6 Kontribusi Penelitian Selain menambah pemahaman dan pengetahuan penulis mengenai Algoritma Genetika dalam menyelesaikan Travelling Salesman Problem, dengan mengadakan penulisan ini penulis juga dapat menjadikannya sebagai sarana untuk mengaplikasikan materi-materi yang telah didapat dibangku kuliah. Penulis juga berharap dapat menambah referensi dan wawasan bagi pembaca maupun programmer untuk menggunakan Algoritma Genetika sebagai algoritma yang tepat untuk menyelesaikan problema TSP.

1.7 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode pengumpulan data dan bersifat literatur pada teori-teori dari Algoritma Genetika dan Travelling Salesman Problem sebagai studi kasusnya. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menjelaskan tentang Travelling Salesman Problem, Algoritma Genetika dan Sirkuit Hamilton. Langkah selanjutnya adalah menjelaskan penggunaan dan pengembangan Algoritma Genetika dalam menentukan jalur terpendek pada masalah Travelling Salesman Problem dengan terlebih dahulu menentukan parameternya. Mengerjakannya secara bertahap dengan Algoritma Genetika dimulai dari pengkodean kromosom, menginisialisasi populasinya, menentukan nilai fitness, melakukan proses seleksi, crossover dan mutasi. Selanjutnya mengimplementasikannya dengan menggunakan Matlab 6.1.