Provinsi Sumatera Utara: Demografi

dokumen-dokumen yang mirip
Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DATA PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA 2014

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

PROFIL PEMBANGUNAN SUMATERA UTARA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sumatera Utara Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

: SUMATERA UTARA Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

Pemerintahan Government

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

diakses pada tanggal 12 Maret 2011 pukul WIB 1di Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Tanaman karet memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kerja pengelolaan pemerintahan, Indonesia dibagi menjadi daerah kabupaten dan. sendiri urusan pemerintahan dan pelayanan publik.

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Determinan kemiskinan..., Roy Hendra, FE UI, Universitas Indonesia

,85 8,44 - Sumatera Utara ,01 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang

Transkripsi:

Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada tahun 2010, jumlahnya mencapai angka diatas 12 juta penduduk (BPS N/A) dan tahun 2012 jumlah mencapai diatas 13 juta penduduk (lihat Tabel 1.). Tabel 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara, 2004-2012 Jiwa 13,400,000 13,200,000 13,000,000 12,800,000 12,600,000 12,400,000 12,200,000 12,000,000 11,800,000 11,600,000 11,400,000 2004 2006 2007 2008 2009 2010 2012 Sumber: Diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 Tabel 3.1.1. (43), 2007 Tabel 3.1.1. (45), 2008 Tabel 3.1.1. (45), 2009 Tabel 3.1.1. (45), 2010 Tabel 3.1.1. (45), 2011 Tabel 3.1.1. (49), 2013 Tabel 3.1.1. (49). Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, kepadatan penduduk pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan antara tahun 2004 dan 2012, kepadatannya meningkat dari 169 jiwa/km2 menjadi 185 jiwa/km2, walaupun sedikit menurut pada tahun 2010 181 jiwa/km2 (lihat Tabel 2.).

Tabel 2. Kepadatan Penduduk Sumatera Utara, 2004-2005-2010, dan 2012 190 185 Jiwa/km2 180 175 170 165 160 2004 2006 2007 2008 2009 2010 2012 Sumber: Diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 Tabel 3.1.1. (43), 2007 Tabel 3.1.1. (45), 2008 Tabel 3.1.1. (45), 2009 Tabel 3.1.1. (45), 2010 Tabel 3.1.1. (45), 2011 Tabel 3.1.1. (49), 2013 Tabel 3.1.1. (49). Berdasarkan sebaran penduduk di masing-masing kabupaten, Kota Medan menduduki peringkat pertama jumlah penduduk, dimana jumlahnya selalu diatas 2 juta jiwa sejak tahun 2004, sementara yang paling sedikit berada di Kabupaten Pakpak Barat dengan penduduk antara 34 ribu hingga 41 ribu di sepanjang tahun 2004-2012 (Lihat Grafik 1.). 2,500,000 Grafik 1. Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara per Kabupaten/Kota, 2004, 2009 dan 2012 2,000,000 1,500,000 Jiwa 1,000,000 500,000-2004 2009 2012 Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Bharat Samosir Serdang Bedagai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Baray Kota Sibolga Kota Tanjungbalai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli Kabupaten/Kota

Sumber: diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 (Tabel 3.1.1. hal 43); 2010 (Tabel 3.1.1. hal 45) dan 2013 (Tabel 3.1.1. hal. 49) Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Sumatera Utara, kecenderungan jumlah Rumah Tangga naik dari tahun ke tahun. Berdasarkan data tahun 2012 (BPS 2013) jumlahnya melebihi 3 juta Rumah Tangga dari hanya 2,6 juta pada tahun 2004 (Lihat Grafik 2.). Grafik 2. Jumlah Rumah Tangga di Sumatera Utara, 2004, 2005-2010 dan 2012 Jumlah Rumah Tangga 3,200,000 3,100,000 3,000,000 2,900,000 2,800,000 2,700,000 2,600,000 2,500,000 2,400,000 2,300,000 2004 2006 2007 2008 2009 2010 2012 Sumber: Diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 Tabel 3.1.2. (44), 2007 Tabel 3.1.2. (46), 2008 Tabel 3.1.2. (46), 2009 Tabel 3.1.2. (46), 2010 Tabel 3.1.2. (46), 2011 Tabel 3.1.2. (50), 2013 Tabel 3.1.2. (50). Berbeda dengan angka kepadatan penduduk, yang tidak sejalan dengan jumlah penduduk maupun rumah tangga terbanyak di kabupaten atau kota yang ada, dimana konsentrasi penduduk berada terutama di Kota Sibolga yang sedikit angkanya berada diatas angka kepadatan di Kota Medan hingga tahun 2009 (hingga mencapai hampir 9 ribu jiwa/km2), kemudian disusul oleh Kota Medan hingga sekarang yang kepadatannya mencapai 8 ribu jiwa/km2 (sementara Kota Sibolga antara 7.800-7.900 jiwa/km2 sejak tahun 2010) (Grafik 3.). Grafik 3. Persentase Rumah Tangga Petani di Sumatera Utara 30% 25% 20% 24.94% 24.20% 22.15% 15% 10% 5% 0% 6.95% 7.28% 7.91% 3.25% 1.54% 1.78% < 0,10 0.10-0.19 0.20-0.49 0.50-0.99 1.00-1.99 2.00-2.99 3.00-3.99 4.00-4.99 5.00 Hektar Sumber: diolah dari Sensus Pertanian 2003 (BPS 2004)

Jiwa/km2 Jumlah Rumah Tangga Petani di Sumatera Utara menurut hasil Sensus Pertanian 2003 adalah 1.262.692 rumah tangga, yang artinya hanya sekitar 10% dari seluruh rumah tangga yang ada di provinsi Sumatera Utara. hampir 25%-nya menguasai lahan antara 0,2 sampai 0,5 ha, atau jika dilihat Grafik 3 diatas, mereka yang menguasai lahan antara 0,2 hingga 1 ha sekitar kurang dari 50% sementara yang menguasai antara 1-2 ha hanya 22%. Sebanyak 15% adalah mereka yang menguasai lebih dari 2 ha, dan yang kurang dari 0,2 ha masih sebesar 14%. 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000-2004 2009 2012 Grafik 4. Kepadatan Penduduk Sumatera Utara, 2004, 2009 dan 2012 Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Bharat Samosir Serdang Bedagai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjungbalai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli Kabupaten/Kota Sumber: diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 Tabel 3.1.1. (43); 2010 Tabel 3.1.1. (45) dan 2013 Tabel 3.1.1. (49). Demikian juga jika dibandingkan dengan angka luasan wilayah di Sumatera Utara, dimana yang terluas adalah Kabupaten Simalungun (pada tahun 2004) dan kemudian Mandailing Natal pada tahun-tahun berikutnya, tidak menunjukkan konsentrasi pemukiman penduduk di kedua kabupaten tersebut. Berikut Tabel Perbandingan 10 kabupaten/kota dengan rata-rata jumlah penduduk terbanyak (2004-2012) dan luas wilayahnya (2012).

Tabel 3. Perbandingan 10 Kabupaten/Kota dengan Rata-rata Jumlah Penduduk (2004-2012) No. Kabupaten/Kota Rata-rata Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Wilayah (km2) 1 Kota Medan 2.086.385 265,10 2 Deli Serdang 1.715.313 2.486,14 3 Langkat 1.005.903 6.263,29 4 Simalungun 838.314 4.386,60 5 Asahan 780.058 3.675,79 6 Labuhan Batu 754.787 2.561,38 7 Serdang Bedagai 611.354 1.913,33 8 Tapanuli Selatan 419.718 4.352,86 9 Mandailing Natal 411.345 6.620,70 10 Nias 352.878 980,32 Sumber: diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 Tabel 3.1.1. (43); 2010 Tabel 3.1.1. (45) dan 2013 Tabel 3.1.1. dan Tabel 1.1.3. (49 dan 12). Komposisi penduduk berdasarkan umur, menunjukkan komposisi yang seimbang. Kelompok umur antara 15 hingga 54 tahun mendominasi komposisi penduduk di provinsi ini (Tabel 4.). Sementara diatas 55 tahun keatas lebih sedikit dibandingkan dengan anak-anak, baik usia sekolah maupun yang belum sekolah. Hal ini menunjukkan beban hidup untuk membiayai anak-anak lebih banyak dibandingkan dengan orang tua, sekaligus juga menunjukkan bahwa dalam 5-10 tahun kedepan, diperkirakan jumlah penduduk usia produktif semakin banyak. Tabel 4. Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur di Sumatera Utara, 2004, 2005-2010 dan 2012 No. Kelompok Umur 2012 2010 2009 2008 2007 2006 2004 1 0-14 32.35% 33.24% 31.43% 31.64% 32.17% 32.40% 33.72% 2 15-34 34.28% 34.40% 36.93% 36.81% 37.00% 36.97% 37.12% 3 35-54 23.59% 23.21% 22.31% 22.04% 21.96% 21.85% 20.89% 4 55-64 5.91% 5.25% 5.40% 5.62% 4.99% 4.88% 4.56% 5 >= 65 3.86% 3.88% 3.93% 3.89% 3.89% 3.90% 3.71% 6 TT 0.01% TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sumber: Diolah dari Sumatera Utara dalam Angka 2004 (Tabel 3.1.3. hal 45), 2007 (Tabel 3.1.3. hal 47), 2008 (Tabel 3.1.3. hal 47), 2009 (Tabel 3.1.3. hal 47), 2010 (Tabel 3.1.3. hal 47), 2011 (Tabel 3.1.3. hal 51), 2013 (Tabel 3.1.3. hal 51). Komposisi penduduk diatas 15 tahun berdasarkan pekerjaan utama kecenderungannya masih didominasi oleh pekerjaan di sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan dengan persentase diatas 43% pada tahun 2012, walaupun menurun sekitar 7% jika dibandingkan persentase tahun 2004 yang melebihi 50% (bahkan tahun 2005 diatas 55%) (Tabel 5.).

Tabel 5. Persentase Penduduk diatas 15 keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Lapangan Pekerjaan Utama 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 1 Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, 43.40 43.90 46.94 46.72 47.12 47.60 49.64 55.73 51.60 Peternakan 2 Pertambangan dan Penggalian 0.71 0.51 0.43 0.40 0.29 0.40 0.24 0.02 0.62 3 Industri Pengolahan 7.68 8.19 7.43 8.69 8.08 7.60 7.08 6.87 8.07 4 Listrik, gas dan air 0.32 0.19 0.20 0.23 0.17 0.20 0.33 0.37 0.25 5 Bangunan 6.33 5.63 5.00 5.18 4.93 4.80 3.75 4.92 4.11 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 19.42 20.45 19.52 20.04 20.20 18.80 19.21 14.86 17.18 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4.80 4.18 5.04 5.64 6.12 6.40 6.60 6.47 6.28 8 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 1.79 2.00 1.00 1.05 1.05 1.30 1.35 0.78 1.00 9 Jasa Kemasyarakatan 15.56 14.96 14.45 12.06 12.04 12.90 11.81 9.97 10.78 10 Lainnya - - - - - - - - 0.11 100.01 100.01 100.01 100.01 100 100 100.01 99.99 100 Sumber: diolah dari Sumatera Dalam Angka 2013 Tabel 3.2.8 (74), 2011 Tabel 3.2.8 (75), 2010 Tabel 3.2.8 (71), 2009 Tabel 3.2.8 (71), 2008 Tabel 3.2.8 (71), 2007 Tabel 3.2.8 (71), dan 2004 Tabel 3.2.8 (69). Walaupun sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan banyak menyerap tenaga kerja, kecenderungannya terus menurun, khususnya sejak tahun 2005 hingga sekarang. Sementara sektor perdagangan, hotel dan restoran hanya terjadi penurunan di tahun 2005 dan seterusnya konstan di level 20%. Yang paling menarik, seperti terlihat di Grafik 5 dibawah ini, adalah sektor jasa kemasyarakatan, yang terjadi kenaikan terus menerus dari 12% hingga 16% pada tahun 2006 hingga 2012. Begitu juga dengan sektor bangunan dan bank & lembaga keuangan, walaupun persentasenya kecil tetapi kecenderungannya terus naik dari tahun ke tahun. Membanding antara Tabel 6 dan Grafik 3 diatas, dimana terdapat 10% rumah tangga di Sumatera Utara adalah rumah tangga petani, maka mereka adalah yang termasuk dalam sektor pekerjaan no 1 di Tabel 6.

Grafik 5. Komposisi Penduduk diatas 15 Menurut Pekerjaan Utama, 2004-2012 Persentase 60 50 40 30 20 10 Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, gas dan air Bangunan - 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Perdagangan, Hotel dan Restoran Sumber: diolah dari Sumatera Dalam Angka 2013 (Tabel 3.2.8, hal. 74), 2011 (Tabel 3.2.8, hal. 75), 2010 (Tabel 3.2.8, hal. 71), 2009 (Tabel 3.2.8, hal. 71), 2008 (Tabel 3.2.8, hal. 71), 2007 (Tabel 3.2.8, hal. 71), dan 2004 (Tabel 3.2.8, hal. 69). Rujukan BPS. Hasil Sensus Pertanian 2003. Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2004.. "Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010." BPS Pusat. N/A. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12 (accessed Februari 16, 2015).. Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2004. Medan: Badan Pusat Statistik, 2004.. Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2007. Medan: Badan Pusat Statistik, 2007.. Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2008. Medan: Badan Pusat Statistik, 2008.. Provinsi SUmatera Utara dalam Angka 2009. Medan: Badan Pusat Statistik, 2009.. Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2010. Medan: Badan Pusat Statistik, 2010.. Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2011. Medan: Badan Pusat Statistik, 2011.. Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2013. Medan: Badan Pusat Statistik, 2013.