BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang padat. Banyaknya rutinitas aktivitas mengakibatkan kita harus bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri makanan seperti restoran berkembang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia kini semakin berkembang. mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. cara yang inovatif guna mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan. yang mampu memuaskan para konsumennya.

PROSEDUR PELAYANAN INDONESIA, TBK CABANG PANCORAN JAKARTA SELATAN. Nama : Elfrisca Melsya Febyana NPM :

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Wawancara untuk Pengumpulan Data. Wawancara dilakukan sebanyak 2 kali, pada tanggal 5 Oktober 2012 dan 12 Oktober

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu

BAB V PENUTUP. terhadap keputusan pembelian konsumen pada Kentucky Fried Chicken Cabang Ahmad Yani

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal. peradaban manusia, kebutuhan ini terbatas dan bersifat sederhana.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak yang memiliki rutinitas padat. Wanita atau istri yang juga bekerja, jalan-jalan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji dalam annual report sebagai berikut, KFC dalam situs resmi laporan

Strategi Pemasaran Makanan Cepat Saji Di Kentucky Fried Chicken Cabang Pancoran, Nama : Ayu Purnama Dewi NPM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gerai makanan cepat saji sangat banyak dan beragam. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Gaya hidup masyarakat modern yang serba praktis memicu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh negara lain mulai dari. ekonomi, globalisasi dapat diketahui dari satu pihak yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan disertai dengan selera konsumsi mereka yang semakin meningkat,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Bisnis kuliner merupakan salah satu peluang bisnis yang. menjanjikan. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point

I. PENDAHULUAN. pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tanda bahwa bisnis kuliner berkembang pesat. Bisnis kuliner melalui subindustri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. 1. Pernahkah anda menggunakan device dengan OS Android Sebelumnya? * 2. Sebereapa sering anda menggunakan device dengan OS android *

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

LAMPIRAN 1. Kuesioner KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHUALAN. melepas kepenatan rutinitasnya.

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor usaha. Salah satu pertumbuhan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISISPENGARUH PROMOSI IKLAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KFC DI PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK. CHANDRA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap manusia. Pada umumnya kebutuhan makan dilakukan di rumah,

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang unik, menarik dan mempunyai keunggulan-keunggulan lain

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini persaingan dunia bisnis semakin ketat, dari sekian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas serta memberikan pelayanan yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, perusahaan juga harus mampu bertindak secara prinsip ekonomi, yaitu dapat menggunakan fasilitas produksi atau pelayanan yang dimilikinya dengan seoptimal mungkin. Pada dasarnya terdapat perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur. Perbedaan tersebut terletak pada hasil produksinya, di mana bentuk yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur adalah berupa barang nyata, sedangkan perusahaan jasa menghasilkan jasa pelayanan pada konsumen yang sifatnya tidak nyata. Hal ini menimbulkan perbedaan pengukuran kualitas atas apa yang dihasilkan oleh perusahaan, karena kualitas suatu barang yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur dapat dilihat dari mutu dan kualitas fisik barang tersebut. Tetapi pada perusahaan jasa, kualitasnya ditentukan oleh cara kerja, hasil kerja serta kecepatan pelayanannya.

2 Salah satu faktor yang penting dalam perusahaan jasa adalah pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Suatu perusahaan jasa dikatakan baik apabila perusahaan tersebut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dari pelayanannya. Semakin baik pelayanan yang diberikan kepada konsumen, maka semakin baik pula citra yang dimiliki oleh perusahaan jasa tersebut di mata konsumen. Pelayanan yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan didefinisikan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi (kesannya) akan kinerja (hasil) suatu produk jasa terhadap harapanharapannya. (Menurut Kotler dalam Jurnal Administrasi Bisnis Volume 1 Nomor 2, Agustus 2005:82). Bila pelayanan yang baik tersebut dikaitkan dengan waktu tunggu, maka dapat disimpulkan bahwa semakin cepat pelayanan yang diberikan semakin baik bagi konsumen maupun perusahaan. Bagi perusahaan, semakin cepat pelayanan yang dapat diberikan, berarti semakin efisien waktu dalam bekerja dan semakin banyak konsumen yang dapat terlayani, sehingga keuntungan yang didapat akan menjadi lebih besar. Bagi konsumen, akan dapat lebih cepat mendapatkan pelayanan tanpa harus membuang banyak waktu untuk menunggu untuk dilayani. Dilihat dari kenyataan yang terjadi saat ini. Sebagian besar orang menyukai hal-hal yang bersifat cepat, praktis, dan instant. Oleh karena itulah, Restoran Cepat Saji atau Fast Food sangat diminati tidak hanya oleh kalangan anak muda dan anak-anak, tapi juga kalangan dewasa. Usaha

3 restoran atau rumah makan fast food adalah suatu bentuk usaha di mana konsumen harus antri dalam pelayanannya dan sesuai dengan namanya Fast Food maka pelayanan yang cepat merupakan satu ciri khasnya. Salah satu contoh Restoran Cepat Saji atau Fast Food yang sudah sangat dikenal baik di masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar negeri adalah KFC (Kentucky Fried Chicken). KFC adalah suatu merek dagang waralaba asal Amerika Serikat yang terkenal dengan menu andalannya yaitu ayam goreng. KFC dapat digolongkan ke dalam 50% perusahaan jasa dan 50% perusahaan manufaktur, karena selain menawarkan produk berupa ayam goreng, minuman, dan lain-lain, KFC juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Pelayanan yang baik dapat diartikan sebagai pelayanan yang cepat dan tepat sehingga konsumen tidak perlu antri terlalu lama. KFC pertama kali didirikan di Indonesia pada bulan Oktober 1979, tepatnya berada pada Jalan Melawai, Jakarta. Berdasarkan data yang didapat dari website KFC (HUwww.kfcindonesia.comUH yang dikunjungi pada tanggal 10 November 2010), hingga saat ini terdapat kurang lebih 352 Store KFC yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Di Semarang terdapat 5 Store KFC yaitu KFC Candi, KFC Pandanaran, KFC Citraland Mall, KFC Java Supermall, dan KFC Pemuda. Pelayanan pada KFC dilakukan dengan sistem fast-food yaitu makanan harus selalu tersedia dalam keadaan hangat dengan penyajian yang cepat. Oleh karena itu, KFC dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen. Perusahan harus menyediakan jumlah

4 fasilitas pelayanan dan tenaga kerja bagian kasir yang optimal agar biaya yang dikeluarkan menjadi minimum dan keuntungan yang didapat menjadi maksimum. Dalam penulisan proposal ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada salah satu Store KFC yang terdapat di Semarang, yaitu KFC Candi. Peneliti menggunakan Store KFC Candi sebagai subjek penelitian karena pada KFC tersebut terdapat sistem antrian yang masih dapat dikatakan kurang optimal. Sistem yang kurang optimal tersebut ditunjukkan dengan terlalu panjangnya antrian pada jam-jam tertentu (hingga 6-7 orang ke belakang) yang dirasa masih sangat kurang efisien bagi manajer atau pengelola pihak KFC Candi Semarang. Bahkan terkadang manajer atau pengelola KFC Candi mendapat record atau teguran dari pihak KFC Pusat perihal antrian yang terjadi pada KFC Candi. KFC Candi saat ini mempunyai 3 fasilitas pelayanan berupa 3 mesin kasir dan 3 orang yang bertugas untuk menjalankan mesin kasir tersebut. KFC Candi memiliki standard waktu pelayanan untuk 1 konsumen sebesar 1,5 menit per pemesanan, sedangkan standard waktu pelayanan untuk 1 konsumen dengan 5-6 porsi adalah sebesar 3 menit per pemesanan, dengan proses sebagai berikut : 1. Konsumen datang ke meja kasir untuk dilayani. 2. Karyawan Kasir mengucapkan salam (greeting) dan menanyakan pesanan. 3. Konsumen memilih atau mengorder. 4. Karyawan Kasir menyiapkan pesanan konsumen.

5 5. Karyawan Kasir membacakan ulang order yang dipesan konsumen dan meng-input order konsumen ke mesin kasir. 6. Karyawan Kasir menawarkan promo CD Hitlist kepada konsumen. 7. Konsumen membayar sesuai dengan jumlah yang tertera pada mesin kasir. 8. Karyawan Kasir menerima uang serta mengembalikan jika ada kembalian. 9. Karyawan Kasir mengucapkan salam lagi. (Terimakasih dan Selamat Makan) Sedangkan pada kenyataannya, waktu yang digunakan dalam proses melayani konsumen dari awal hingga selesai saat ini bisa mencapai 4 menit per konsumennya, dikarenakan beberapa hal berikut : 1. Konsumen membeli dalam jumlah yang banyak. 2. Ketika berada di depan meja kasir, konsumen masih memilih-milih menu sehingga menyebabkan kasir harus menunggu konsumen dalam memilih menu. 3. Karena banyaknya pesanan konsumen, kasir membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan pesanan. KFC Candi beroperasi setiap hari selama 24 jam. Di mana dalam 1 hari KFC Candi mempunyai 3 shift kerja. Tiap shiftnya terdapat 8-10 orang pekerja atau karyawan. Karena KFC Candi buka selama 24 jam, untuk jam tengah malam hingga pagi harinya para pekerjanya dikhususkan laki-laki. Karyawan perempuan hanya diperbolehkan bekerja hingga jam 10 malam saja.

6 Untuk tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan konsumen, peneliti melakukan pengukuran pada jam makan, yaitu pukul 12.00-14.00 dan pukul 18.00-20.00 setiap hari Sabtu dan Minggu, selama bulan Oktober 2010 (ada 5 Sabtu dan 5 Minggu). Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 Tingkat Kedatangan dan Pelayanan Konsumen Pada hari Sabtu dan Minggu (pukul 12.00-14.00 dan pukul 18.00-20.00) di KFC Candi Semarang Hari Tanggal Jumlah Kedatangan Konsumen Jumlah konsumen yang dilayani Jumlah konsumen yang belum terlayani (keluar dari antrian) Sabtu 2/10/10 180 178 2 Minggu 3/10/10 142 141 1 Sabtu 9/10/10 162 159 3 Minggu 10/10/10 190 186 4 Sabtu 16/10/10 144 142 2 Minggu 17/10/10 155 152 3 Sabtu 23/10/10 194 190 4 Minggu 24/10/10 175 173 2 Sabtu 30/10/10 199 194 5 Minggu 31/10/10 191 187 4 JUMLAH 1732 1702 30 RATA-RATA 173,2 170,2 3 Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2010

7 Dari data di atas terlihat jumlah kedatangan konsumen lebih besar dari jumlah konsumen yang terlayani. Konsumen jelas menginginkan agar pelayanan dapat dilakukan dengan cepat. Pihak KFC Candi pun ingin agar mereka dapat melayani seluruh konsumen yang datang. Sehingga, KFC Candi tidak akan kehilangan biaya kesempatan dan keuntungan yang seharusnya dapat mereka peroleh jikalau tidak ada konsumen yang keluar dari antrian. Rata-rata transaksi tiap konsumen pada KFC Candi dapat diasumsikan sebagai berikut : Tabel 1.2 Rata-rata Jumlah Transaksi Konsumen Pada hari Sabtu dan Minggu (pukul 12.00-14.00 dan pukul 18.00-20.00) di KFC Candi Semarang Tanggal Hari Jumlah Konsumen (orang) 6/11/10 Sabtu 10 Rp 399.000,- 7/11/10 Minggu 10 Rp 383.500,- JUMLAH 20 Rp 782.500,- Total Transaksi (rupiah) RATA-RATA Rp 39.125,- per konsumen Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2010 Dari tabel 1.2 dijelaskan bahwa rata-rata transaksi konsumen pada KFC Candi adalah Rp 39.125,- per konsumen. Hal tersebut diasumsikan dari ratarata jumlah transaksi 20 konsumen yang melakukan transaksi di KFC Candi Semarang pada hari Sabtu dan Minggu.

8 Berdasarkan pada data yang terlampir pada tabel 1.1 dan tabel 1.2, dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah konsumen yang belum terlayani adalah 3 orang, sedangkan rata-rata transaksi yang dilakukan oleh setiap konsumen sebesar Rp 39.125,-. Maka kerugian secara langsung yang terjadi akibat adanya konsumen yang keluar dari antrian yaitu sebesar Rp 117.375,- per hari pada jam makan (pukul 12.00-14.00 dan pukul 18.00-20.00). Sedangkan kerugian tak langsung yang terjadi yaitu hilangnya kepercayaan konsumen terhadap pelayanan KFC Candi yang akan mempengaruhi citra dan kualitas KFC Candi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Widyarini, et al (Analisis Sistem dan Model Antrian yang Sesuai dengan Karakteristik dan Harapan Nasabah dalam Rangka Menentukan Jumlah Teller yang Optimal Pada Suatu Bank di Palembang), juga terdapat permasalahan antrian yaitu dalam rangka menentukan jumlah teller yang optimal pada dua bank di dua lokasi yang berbeda di Palembang (Bank X Cabang Y dan Bank X Cabang Z). Dan berdasarkan hasil penelitian beliau dapat disimpulkan bahwa kinerja bank X cabang Y masih belum efektif sedangkan kinerja pada bank X cabang Z secara keseluruhan sudah efektif. Sehingga perlu adanya penambahan jumlah teller pada bank X cabang Y. Berdasarkan dari uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui jumlah fasilitas pelayanan yang optimal pada KFC Candi Semarang. Dengan menggunakan teori antrian, dapat diketahui juga jumlah fasilitas pelayanan yang optimal dalam pelayanan KFC Candi Semarang,

9 sehingga KFC Candi dapat meminimumkan pengeluaran biaya dan memaksimumkan pendapatan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah pada KFC Candi perlu ditetapkan pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu Berapa jumlah fasilitas pelayanan kasir yang optimal pada KFC Candi Semarang? 1.3 Pembatasan Masalah Masalah antrian pada KFC Candi sebenarnya tidak hanya terjadi pada hari sabtu dan Minggu saja, namun juga sering terjadi pada hari-hari kerja (Senin hingga Jumat). Sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa pada hari Senin hingga Jumat, adanya antrian yang panjang kurang dapat diprediksikan dengan pasti kapan waktunya, karena waktu di mana terjadi antrian panjang dapat berganti-ganti setiap harinya. Oleh karena itu, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Asumsinya pada hari Sabtu dan Minggu khususnya pada jam makan siang (pukul 12.00-14.00) dan jam makan malam (pukul 18.00-20.00) dapat dipastikan selalu ramai dan terdapat antrian yang panjang. Sedangkan fasilitas yang dipakai untuk melayani konsumen hingga saat ini, KFC Candi mempunyai 3 mesin kasir dan 3 karyawan yang mengoperasikannya.

10 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat menentukan berapa jumlah fasilitas pelayanan bagian kasir yang optimal pada KFC Candi sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan jumlah fasilitas pelayanan. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat : 1.5.1 Bagi Perusahaan a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam menentukan jumlah fasilitas bagian kasir atau fasilitas lainnya yang berhubungan dengan antrian konsumen sehingga usaha peningkatan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen serta tujuan perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang optimal dapat tercapai. b. Sebagai bahan pertimbangan di dalam menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan apabila KFC Candi menambah jumlah fasilitas pelayanan. 1.5.2 Bagi Peneliti Lain Sebagai suatu informasi yang dapat memberikan masukan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan teori antrian serta mengembangkan pengetahuan peneliti untuk dapat menerapkan teori antrian dalam masalah antrian pada kenyataan yang ada di lapangan.