Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 7 Jalur Gelombang Mikro

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 8 Pengantar Serat Optik

PROPAGASI. REFF : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION

BAB II LANDASAN TEORI

Radio dan Medan Elektromagnetik

FADING REF : FREEMAN FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO 1

BAB II LANDASAN TEORI

Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang (Fading) pada Transmisi Gelombang Mikro Digital dengan Space Diversity dan Frequency Diversity

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

PROPAGASI GELOMBANG RADIO (GELOMBANG ELEKTROMANETIK, GEM)

BAB II : PEMBIASAN CAHAYA

PENGARUH FADING PADA SISTEM KOMUNIKASI GELOMBANG MIKRO TETAP DAN BERGERAK

Perencanaan Transmisi. Pengajar Muhammad Febrianto

BAB II JARINGAN MICROWAVE

Transmisi Signal Wireless. Pertemuan IV

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

Dasar Sistem Transmisi

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

PERANCANGAN (lanjutan)

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)

Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO. DAHLAN ABDULLAH

ALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

PERANCANGAN (lanjutan)

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

BAB II STUDI PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS. Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

Gelombang Transversal Dan Longitudinal

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Superposisi & Interferensi

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

ANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR)

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR

Makalah Peserta Pemakalah

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ANTENA OMNIDIRECTIONAL 15 dbi UNTUK PENGUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (Wi-Fi)

BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH

PENGARUH SPACE DIVERSITY TERHADAP PENINGKATAN AVAILABILITY PADA JARINGAN MICROWAVE LINTAS LAUT DAN LINTAS PEGUNUNGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

III. METODE PENELITIAN

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jenis dan Sifat Gelombang

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

Cahaya dan Perambatannya

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 8 Jaringan Telefon

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

Jenis-jenis Antena pada Wireless

Perancangan MMSE Equalizer dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 4 Modulasi Frekuensi

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel)

BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO. sistem komunikasi dengan kabel [2]. Gelombang radio adalah radiasi energi

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB II DASAR TEORI. radiasi antena tidak tetap, tetapi terarah dan mengikuti posisi pemakai (adaptive).

BAB II DASAR TEORI. atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

KELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BAB III PRINSIP DASAR MODEL PROPAGASI

BAB IV DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 1

LECTURE 6 TELECOMMUNICATION TRANSMISSION SYSTEMS JALUR GELOMBANG MIKRO Frekuensi transmisi gelombang mikro mpy jangkauan 2 24 GHz. Biasanya menggunakan sifat pancaran LOS (line of Sight). Termasuk jenis komunikasi point to point (titik ke titik). Sepasang antena yg terpisah sejauh bbrp kilometer membtk 1 hop atau lompatan 30 60 km 200 km Sistem komunikasi gel. Mikro diharapkan dapat mentransmisikan sinyal tanpa terputus (interupsi) dengan penerimaan yg baik. Gambar 1 Jalur komunikasi gelombang mikro 2

Gambar 2 Diagram skematik jalur gelombang mikro Antena Antena yg memancarkan daya ke semua arah dengan sama rata disebut antena omnidireksional atau antena isotropis cocok utk komunikasi point to multipoint misalnya pada komunikasi seluler Antena yg memancarkan daya ke suatu arah saja disebut antena direksional cocok utk komunikasi point to point misalnya pada komunikasi menggunakan gel mikro Jenis antena yg digunakan pada komunikasi menggunakan jalur gel mikro adl jenis antena dengan perarahan yg tinggi, yaitu antena direksional, misalnya: Antena parabola Antena horn (corong) Gambar 3 Diagram antena parabola 3

Antena dengan perarahan tinggi akan mengarahkan pancaran dayanya ke arah tertentu saja. Gain antena (G) adl suatu ukuran kemampuan antena dlm mentransmisikan daya ke suatu arah tertentu (ukuran perarahan) 4πAe G = 10log 2 λ Dengan G adl gain antena dlm db, A adl tingkap efektif antena, e adl efisiensi antena dan λ adl panjang gelombang yg digunakan. Daya pancar antena pada setiap arah digambarkan sebagai pola pancar antena. Sebagai contoh diilustrasikan pada gambar 4. Daya pancar diukur pada jangkauan sudut selebar 360 Daya maksimum dipancarkan pada arah yg disebut boresight Diperkenalkan istilah major lobe dan minor lobe Karakteristik penting antena adl perbandingan perolehan (gain) maksimum pada arah depan dengan perolehan (gain) maksimum arah belakang, yaitu disebut front to back ratio. Misalnya front to back ratio = 32 db (lihat gambar 4) Karakteristik penting lain adl lebar-berkas (beamwitdh) atau φ yg menggambarkan seberapa lebar sudut pancaran daya (pada arah maksimum) dari antena tsb. 21,3 φ = fd Dengan φ adl lebar-berkas diukur pada ½ daya maksimum, f adl frekuensi yg digunakan (dlm GHz) dan D adl diameter antenna (dlm meter). Semakin sempit lebar-berkas suatu antenna maka perarahan antenna tsb semakin baik. Daya dipancarkan pada jangkauan sudut yg sempit Pemasangan antena harus benar-benar tepat supaya komunikasi LOS dapat dicapai 4

Gambar 4 Contoh pola pancar antenna utk komunikasi gel mikro Pengaruh Atmosfer 1. Penyerapan Oksigen dlm atmosfer menyerap daya (energi) gelombang yg dipancarkan Atenuasi/penyusutan sebesar 0,01 db/km pada frekuensi 2 GHz Atenuasi/penyusutan sebesar 0,02 db/km pada frekuensi 26 GHz Titik-titik air dalam atmosfer akan menyerap dan menghamburkan gelombang. Sebagai contoh pada frekuensi 6 GHz maka terjadi Atenuasi sebesar 0,001 db/km karena uap air Atenuasi sebesar 0,01 db/km karena kabut atau hujan gerimis Atenuasi sebesar 1 db/km karena adanya hujan deras 5

Apa yg terjadi jika jarak transmisi yg ditempuh adl sejauh 40 km?? 2. Pembiasan Suhu, kerapatan dan kelembaban atmosfer berubah-ubah menurut ketinggian. Perubahan kerapatan udara mempengaruhi cepat rambat gelombang mikro selaras dengan persamaan c v = n Dengan v adl cepat rambat gelombang mikro, c adl cepat rambat cahaya di ruang hampa dan n adl indeks bias udara. Perubahan cepat rambat gel mikro ini akan membelokkan (membiaskan) gel mikro (lihat gambar 5). Jika hal ini terjadi pada jalur gel mikro yg digunakan utk komunikasi maka akan dapat menyebabkan gel mikro tsb menyimpang dari jalur LOS-nya. Apa akibatnya?? Gambar 5 Pembiasan gel mikro 6

Gambar 6 Jarak transmisi bertambah panjang karena pembiasan 3. Ducting Ducting terjadi saat gel mikro terjebak dalam pemandu gelombang atmosferik yg disebut duct. Saat gel mikro masuk ke dalam duct maka sudut kritis terlampaui sehingga terjadi pemantulan internal total. Akibatnya gel mikro terjebak dalam duct komunikasi LOS dengan antena penerima tidak tercapai antena penerima kehilangan (tidak dapat menerima) sinyal Ducting dapat terjadi di daerah di atas perairan yg luas atau di daerah dimana suhu dan kelembaban dapat berubah/berbalik dengan cepat. Terjadinya ducting diilustrasikan pada gambar 7. Gambar 7 Ducting 7

Pengaruh Kondisi Permukaan Bumi Terrain Effect Hal-hal yg berpengaruh pada perambatan gel mikro: - Kelengkungan bumi membatasi jarak LOS - Penghalang, terbagi atas: 1. Buatan manusia 2. Alami Baik kelengkungan bumi maupun adanya penghalang pada permukaan bumi akan mempengaruhi proses perambatan gel mikro dari pemancar ke penerima yaitu oleh karena terjadinya pemantulan dan difraksi gel mikro. Pemantulan Misalnya antena pemancar mpy lebar-berkas sebesar 2 maka - Sebaran daya atau energi pada jarak 40 km menjadi cukup lebar - Ada sebagian daya atau energi gel mikro yg terpantul oleh permukaan bumi sebelum sampai pada penerima - Jika ada penghalang lain (baik alamiah maupun buatan manusia) dlm jalur transmisi tsb maka juga dimungkinkan terjadi pemantulan oleh penghalang tsb. Ilustrasi pemantulan gel mikro oleh permukaan bumi diperlihatkan pada gambar 8. Gambar 8 Pemantulan oleh permukaan bumi 8

Dengan memperhatikan gambar 4 maka diketahui bahwa antena penerima menerima daya dari dua macam lintasan: 1. Lintasan LOS 2. Lintasan terpantul oleh permukaan bumi Daya atau energi yg berasal dari berbagai macam lintasan ini jika fasenya sama maka akan saling memperkuat (interferensi membangun atau constructive interference) dan dmk pula sebaliknya (interferensi merusak atau destructive interference) jika fasenya tidak sama. Terjadinya pemantulan akan menyebabkan geseran fase pada gel mikro. Geseran fase akibat pemantulan oleh permukaan bumi adl sbb: 1. Geseran fase = 180 utk gel mikro dengan polarisasi horisontal 2. Geseran fase = 0 s.d 180 utk gel mikro dengan polarisasi vertikal Zona Fresnel Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg berbeda fase 180 atau λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona fresnel pertama. Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg berbeda fase 2 λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona fresnel kedua. Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg berbeda fase 3 λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona fresnel ketiga.... Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg berbeda fase n λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona fresnel ke - n. Radius zona fresnel ke n yaitu F n dirumuskan sebagai n d1 d F n = 17,3 f D 2 9

Dengan d 1 adl jarak pemancar ke penghalang, d 2 adl jarak penerima ke penghalang, D adl jarak pemancar ke penerima dan f adl frekuensi yg digunakan (dinyatakan dalam GHz). Ilustrasi tentang zona fresnel diperlihatkan pada gambar 9. Gambar 9 Zona fresnel Gambar 10 Ilustrasi pengaruh zona fresnel pada jalur gelombang mikro 10

Polarisasi Horisontal Pemantulan oleh permukaan bumi akan menggeser fase sebesar 180 Jika AB dan ACB berbeda sebesar kelipatan ganjil dari λ/2 maka sinyal dgn lintasan AB dan ACB akan saling memperkuat Jika AB dan ACB berbeda sebesar kelipatan genap dari λ/2 maka sinyal dgn lintasan AB dan ACB akan saling memperlemah Pengaruh ini disebut dgn istilah multipath fading (pudaran lintasan-jamak) Pudaran lintasan-jamak juga terpengaruh oleh kondisi atmosfer Pudaran lintasan-jamak biasanya berlangsung selama bbrp detik s.d bbrp jam Polarisasi Vertikal Pemantulan oleh permukaan bumi menggeser fase sebesar 0 s.d 180 Jika akibat pemantulan, geseran fase 0 dan AB dgn ACB berbeda sebesar kelipatan ganjil dari λ/2 maka... Jika akibat pemantulan, geseran fase 0 dan AB dgn ACB berbeda sebesar kelipatan genap dari λ/2 maka... 11