PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

Handout Akuntansi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban dan pengendali biaya (Iswahyudi, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Sicylia Aliu, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA PADA PT SANG HYANG SERI (PERSERO) KANTOR REGIONAL VI

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam membantu kelancaran suatu pembangunan yang sedang

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting. Cost Concepting. The Cost Accounting Information System. Classifications of Cost.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan teknologi yang pesat sangat mempengaruhi bidang

ABSTRACT. Keywords: Budgeting, Variance, Controlling, Performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN

Akuntansi Pertanggungjawaban

Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ABSTRACT. THE ROLE OF MANAGEMENT CONTROL IN SUPPORTING PERFORMANCE MANAGER PROFIT CENTER (case study PT. Future Investama)

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

ANALISIS KINERJA PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. BALI REKA MAHESA CARGO DI DENPASAR

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

ABSTRACT. EFFECT OF ACCOUNTING RESPONSIBILITY TO MANAGER PERFORMANCE OF LIABILITY COSTS (Case Study in PT. SURYANUR)

ABSTRACT. Keywords: Budgeting, Responsibility Accounting, Cost Efficiency, Marketing, Quality of Decision Making. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA PENDAPATAN DAN BELANJA BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA TOMOHON

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Firdaus Hamta Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji, Batam

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI PRESTASI MANAJER PEMASARAN PT NARWASTU AGUNG SENTOSA ABSTRACT

SKRIPSI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA BRANCH OFFICE MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN. Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248

Nauvalil. Evaluasi Struktur Sistem Pengendalian Manajemen, Proses Sistem Pengendalian...

PERAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENILAIAN KINERJA MANAJER PADA PT. PAKERIN SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA UD. SANGGING SERASI, TABANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era pembangunan yang semakin modern saat ini, perusahaan-perusahaan

ABSTRACT. Keywords: Budget, Budget Sales, Sales Effectiveness. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

Elshinta Longdong., V.Z. Tirayoh., Analisis Penggunaan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari

Rhika Selviana 1, Gusnardi 2,Hendripides 3 Telepon:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masalah yang harus segera dipecahkannya. Untuk mengurangi

ANALISIS COST OF CAPITAL

Michelle D. Tamara, Penerapan Laporan Keuangan Segmental

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

Transkripsi:

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. AKE ABADI MANADO IMPLEMENTATION OF ACCOUNTING ACCOUNTABILITY INFORMATION ANALYSIS IN MEASURING AND PERFORMANCE ASSESSING OF MARKETING MANAGER AT PT. AKE ABADI MANADO Gabriella M.J. Paransa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115, Indonesia Email:gabriellamarsalie@gmail.com ABSTRAK Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya. Penilaian kinerja manajer harus diawali dengan penetapan garis batas tanggungjawab yang jelas bagi manajer yang akan dinilai kinerjanya, dan hal tersebut hanya dapat dilakukan jika ada informasi akuntansi pertanggungjawaban. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam mengukur dan menilai kinerja manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi Manado. Hasil penelitian pendapatan pada tahun 2010 sampai tahun 2014 memiliki selisih lebih besar daripada yang telah dianggarkan. Kinerja manajer pemasaran ditinjau dari informasi akuntansi pertanggungjawaban pada PT Ake Abadi dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sudah cukup efektif dan efeisien dalam menjadi bahan pertimbangan dan penilaian manajemen perusahaan. Kata Kunci : Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban, Kinerja Manajer Pemasaran ABSTRACT Each company was established with a view to achieving a goal that has been set. Responsibility accounting system is a method of cost control. Rate the performance of managers must be preceded by the establishment of a clear boundary lines of responsibility for the manager to be assessed their performance, and it can only be done if there is accounting information. The purpose of this research is to know how the application of accounting information in measuring and assessing the performance marketing manager at PT. Ake Abadi Manado. Results of research income in 2010 to 2014 had a larger margin than had been budgeted. Performance marketing manager in terms of accounting information on PT. Ake Abadi from 2010 to 2014 is quite effective and efficient to be taken into consideration and appraisal management companies. Keywords : Accounting Information Accountability, Performance Marketing Manager Gabriella M.J. Paransa 922

Latar Belakang 1. PENDAHULUAN Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan biaya tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban sebenarnya timbul sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan dan bagaimana mempertanggungjawabkan dalam bentuk suatu laporan tertulis. Akuntansi pertanggungjawaban yang baik dalam penerapannya harus menetapkan atau memberi wewenang secara tegas, karena dari wewenang ini akan menimbulkan adanya tanggungjawab. Dengan wewenang dan tanggungjawab tersebut akan memudahkan pengendalian terhadap penyimpangan yang terjadi. Akuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan dan badan usaha lainnya karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara efesien. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawabannya di dalam struktur organisasi, dengan ditetapkan akuntansi pertanggungjawaban maka dapat diketahui siapa saja orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas kinerja yang hubungannya dengan wewenang yang dimiliki tiap-tiap manejer. Tujuan pokok kinerja manejer adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah di tetapkan sebelumnya. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya. Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya, karena sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya. Dalam pengelolaan perusahaan sendiri perlu adanya kepuasan kerja bagi para karyawan karena jika karyawan puas dalam melakukan pekerjaannya maka akan terjadi maksimalisasi motivasi karyawan, yang berarti akan mendorong setiap karyawan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maksimalisasi inilah yang merupakan tujuan pokok penilaian kinerja. Penilaian kinerja manajer harus diawali dengan penetapan garis batas tanggungjawab yang jelas bagi manajer yang akan dinilai kinerjanya, dan hal tersebut hanya dapat dilakukan jika ada informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi ini sangat dibutuhkan karena informasi ini menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan relisasinya. Dari evaluasi kinerja berdasarkan informasi tersebut perusahaan dapat menilai kinerja manajer tersebut apakah sesuai harapan perusahaan atau tidak. PT. Ake Abadi adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di sub-sektor makanan dan minuman, di mana perusahaan memproduksi air mineral siap minum dalam bentuk kemasan dengan berbagai macam ukuran. Dalam aktivitasnya perusahaan selalu berusaha memaksimalkan kinerja pemasarannya agar tetap bisa bersaing dan bertumbuh dalam ketatnya persaingan di industri manufaktur makanan dan minuman. Untuk mengendalikan dan mengukur kinerja manajer pemasaran maka diterapkan akuntansi pertanggungjawaban yang diharapkan dapat menjadi alat ukur dalam menjalankan proses dan aktivitas pemasaran perusahaan. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Penerapan Analisis Informasi Akuntansi Manajemen Pertanggung Jawaban Dalam Mengukur Dan Menilai Kinerja Manajer Pemasaran Pada PT. Ake Abadi Manado. Gabriella M.J. Paransa 923

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam mengukur dan menilai kinerja manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi Manado. Tinjauan Pustaka Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Defenisi akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi (2001) Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjukan orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang dianggarkan. Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (2006), Akuntansi pertanggungjawaban mempunyai empat karakteristik yaitu: adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban, adanya dtandar sebagai tolak ukur kinerja, kinerja diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, dan adanya hukuman dan penghargaan. Manajemen Kinerja Dwiiba (2014), manajemen kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja. Manajemen berasal dari kata manage yang berarti mengatur. Menurut Terry, manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan-fungsifungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/factor produksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien. Jenis Penelitian 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi yaitu dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro 2003). Waktu dan Tempat Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini adalah PT. Ake Abadi Manado yang beralamat di Airmadidi Bawah Lingkungan II Manado-Sulawesi Utara. Sedangkan waktu penelitian mulai dari tanggal 17 september 2015 sampai selesai pada tanggal 2 oktober 2015. Gabriella M.J. Paransa 924

Metode Pengumpulan Data Jenis Data Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variable dalam sampel (atau populasi). Semua data yang ada pada gilirannya merupakan variabel yang kita ukur, dapat diklasifikasikan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitafi adalah data yang diukur dalam skala numeric (angka). Data kualitatif, di lain pihak, adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numeric. Namun karena dalam statistic semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian (perusahaan) seperti data yang didapatkan melalui wawancara. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari internet maupun perpustakaan. Seperti penelitian terdahulu, buku-buku referensi dan artikel dari internet. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Interview, melakukan interview (wawancara) untuk mengetahui masalah yang akan diteliti dalam PT. Ake Abadi Manado 2. Observasi, melakukan observasi untuk mengamati masalah pada tempat penelitian di PT. Ake Abadi Manado. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif. Yang awalnya mengelompokkan atau mengumpulkan, serta memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Proses Penyusunan Anggaran Dan Laporan Pertanggung Jawaban Anggaran digunakan sebagai pedoman kerja dengan tujuan untuk membantu dalam kegiatan pengendalian, yang pada akhirnya akan memudahkan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pada PT. Ake Abadi, pusat keputusan dalam penyusunan anggaran di pegang oleh direktur utama. Menurut manajer keuangan PT. Ake Abadi menyatakan bahwa tidak ada tanggal pasti dalam penetapan anggaran perusahaan karena proyek-proyek yang dikerjakan tiap bulannya atau dalam beberapa bulan selama setahun tidak selalu sama. Dalam penetapan anggaran biaya untuk satu periode, diawali dari diajukannya rancangan anggaran oleh manajer masing-masing bidang kepada direktur utama. Penyusunan anggaran kemudian disesuaikan oleh direktur utama yang di bantu oleh manajer keuangan. Tujuan disusunnya anggaran adalah untuk membantu direktur utama mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan baik internal maupun eksternal sebagai alat bantu direktur utama untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi terhadap penggunaan dana perusahaan. Laporan pertanggungjawaban merupakan tolak ukur untuk melakukan penilaian kinerja bagi manajemen, karena dari laporan pertanggungjawaban dapat Gabriella M.J. Paransa 925

diketahui informasi mengenai hasil yang telah dicapai dari tiap bagian. Evaluasi hasil kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran kinerja yang di buat tiap bulan dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan pertanggungjawaban pada PT. Ake Abadi Manado disusun oleh bagian keuangan yang didapat dengan cara mengumpulkan masing-masing laporan pertanggungjawaban dari tiap bagian yang nantinya akan dibuat secara keseluruhan untuk kemudian diserahkan kepada direktur utama. Walaupun dengan laporan pertanggungjawaban yang telah ada selama ini sudah cukup membantu, akan tetapi dalam laporan yang disajikan oleh bagian keuangan. Akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah sistem yang dirancang agar penyusunan hingga pelaporan biaya/pendapatan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada pada organisasi. Tujuannya adalah agar dapat ditunjuk seseorang yang bertanggungjawab atas terjadinya penyimpangan biaya/pendapatan pada organisasi. Dalam menentukan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab, perusahaan dapat menetapkan pusatpusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab. Untuk dapat menciptakan suatu pusat pertanggungjawaban yang baik maka perlu adanya pemisahan secara tegas batas wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. PT. Ake Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedian produk-produk air yang siap minum, menjelang awal periode tahun anggaran berikutnya, di masing-masing departemen yang ada dalam perusahaan menyusun anggaran baik anggaran pendapatan yang akan diperoleh maupun biaya yang akan dikeluarkan. Hal ini juga tidak terkecuali bagi departemen pemasaran. Manajer pemasaran perlu menyusun anggaran pendapatan dan biaya pemasaran yang nanti akan ditargetkan akan dikeluarkan oleh perusahaan. Pada akhir periode, kinerja manajer pemasaran akan dinilai dari realisasi angggaran yang telah direncanakan pada awal tahun apakah sesuai, dapat ditekan sekecil mungkin, atau meleset jauh membesar dari target anggaran yang telah ditetapkan. Berikut laporan laba rugi PT. Ake Abadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Tabel 1. Laporan Laba Rugi PT. Ake Abadi Periode 2010 2014 Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Pendapatan : Penjualan 59,513,100,000 65,421,216,000 75,825,904,000 78,770,868,940 82,836,498,466 (Potongan Harga) 4,971,168,000 5,429,963,700 5,373,551,550 5,415,621,430 5,621,746,200 (Retur Penjualan) 297,565,500 327,106,080 379,129,520 467,352,120 488,341,570 Penjualan Bersih 54,244,366,500 59,664,146,220 70,073,222,930 72,887,895,390 76,726,410,696 (Harga Pokok Penjualan) 31,935,778,515 34,029,670,804 38,001,417,339 35,982,630,076 36,874,153,857 Laba Kotor 22,308,587,985 25,634,475,416 32,071,805,591 36,905,265,314 39,852,256,839 Pendapatan Lainnya 16,800,000 18,000,000 20,500,000 22,300,000 26,200,000 Total Pendapatan 22,325,387,985 25,652,475,416 32,092,305,591 36,927,565,314 39,878,456,839 % Pendapatan - 14.90% 25.10% 15.07% 7.99% Biaya-Biaya : Biaya Operasional 2,975,655,000 3,271,060,800 3,852,087,900 3,972,289,664 4,128,355,749 Biaya Pemasaran 3,273,220,500 3,598,166,880 4,264,385,240 4,387,022,641 4,692,005,122 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Lainnya 177,200,000 177,200,000 177,200,000 177,200,000 177,200,000 Biaya Bunga 797,800,316 668,038,068 760,279,342 783,551,263 816,922,734 Total Biaya 7,223,875,816 7,714,465,748 9,053,952,482 9,320,063,568 9,814,483,605 Laba 15,101,512,169 17,938,009,668 23,038,353,109 27,607,501,746 30,063,973,234 % Laba - 18.78% 24.43% 19.83% 8.89% Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Ake Abadi, 2010-2014 Gabriella M.J. Paransa 926

Penerapan Analisis Informasi Akuntansi Manajemen Pertanggungjawaban Dalam Mengukur Kinerja Manajer Pemasaran Manajer pemasaran yang telah bekerja selama satu periode akhirnya perlu dievaluasi atau dinilai pada akhir periode apakah telah bekerja sesuai target yang telag direncanakan atau dianggarkan pada awal periode. Penulis dalam hal ini mencoba menggunakan informasi akuntansi peranggungjawaban yang ada pada PT. Ake Abadi untuk menilai kinerja manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi. Penilaian kinerja manajer pemasaran dapat diukur dengan membandingkan pendapatan yang telah dianggarkan pada awal periode dengan realisasi akhir periode oleh manajer pemasaran. Tabel 2. Kinerja Manajer Pemasaran Ditinjau Dari Pusat Pendapatan Tahun Pendapatan Yang Pendapatan Yang Sesungguhnya (Rp) Dianggarkan (Rp) Selisih 2010 22.325.387.985 20.749.000.000 1.576.387.985 2011 25.652.475.416 23.517.500.000 2.134.975.416 2012 32.092.305.591 31.845.000.000 1.247.305.591 2013 36.927.565.314 35.767.000.000 1.160.565.314 2014 39.878.456.839 38.675.000.000 1.203.456.839 Sumber : Hasil Analisis Data, 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa: 1. Pendapatan pada tahun 2010 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.576.387.985,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp 20.749.000.000,-. 2. Pendapatan pada tahun 2011 memiliki selisih lebih besar senilai Rp2.134.975.416,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp23.517.500.000,-. 3. Pendapatan pada tahun 2012 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.247.305.591,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp31.845.000.000,-. 4. Pendapatan pada tahun 2013 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.160.565.314,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp38.675.000.000,-. 5. Pendapatan pada tahun 2014 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.203.456.839,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp35.767.000.000,-. Sehingga dari penilaian keseluruhan kinerja manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat pendapatan dapat ditarik hasil bahwa manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi mampu bekerja kompeten dalam mengejar target pendapatan yang telah ditetapkan manajemen perusahaan setiap tahunnya meskipun setiap tahun manajemen perusahaan menetapkan target pendapatan yang terus meningkat. Peningkatan pencapaian target pendapatan perusahaan ini tentu berbanding lurus dengan informasi pada laporan laba rugi perusahaan, di mana terus terjadi peningkatan laba yang konsisten per tahunnya dimulai dari periode 2010 hingga 2014. Penilaian kinerja manajer pemasaran juga dapat dilakukan dengan membandingkan informasi pusat biaya pemasaran yang telah dianggarkan pada awal periode dan realisasi biaya pemasaran yang telah dikeluarkan oleh manajer pemasaran pada akhir periode. Berikut informasi pusat biaya pemasaran pada PT. Ake Abadi periode 2010 sampai dengan 2014. Tabel 3. Kinerja Manajer Pemasaran Ditinjau Dari Pusat Biaya Pemasaran Tahun Biaya Pemasaran Yang Biaya Pemasaran Yang Sesungguhnya (Rp) Dianggarkan (Rp) Selisih 2010 3.273.220.500 3.130.200.000 143.020.500 2011 3.598.166.880 3.365.400.000 232.766.880 2012 4.264.385.240 4.025.600.000 238.785.240 2013 4.387.022.641 4.120.700.000 266.322.641 2014 4.692.005.122 4.428.600.000 263.405.122 Sumber : Hasil analisis data, 2015 Gabriella M.J. Paransa 927

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa: 1. Biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2010 sebesar Rp3.130.200.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp 143.020.500,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp 3.273.220.500,-. 2. Biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2011 sebesar Rp3.365.400.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp232.766.880,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp3.598.166.880,-. 3. Biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2012 sebesar Rp4.025.600.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp238.785.240,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp4.264.385.240,-. 4. Biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2013 sebesar Rp4.120.700.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp266.322.641,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp4.387.022.641,-. 5. Biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp4.428.600.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp263.405.122,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp4.692.005.122,-. Dari penilaian keseluruhan kinerja manajer pemasaran ditinjau dari pusat biaya pemasaran dapat ditarik hasil bahwa manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi belum mampu dengan kompeten mengontrol pengeluaran pada kegiatan pemasaran perusahaan yang mana akhirnya berimbas pada kenaikan biaya pemasaran melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dari hasil penilaian pada pusat biaya pemasaran dapat dihubungkan pada pusat pendapatan, di mana didapat hasil bahwa pendapatan perusahaan yang terus bertumbuh ternyata juga berdampak pada sulitnya pengendalian biaya pemasaran pada perusahaan sendiri. Tapi sejalan dengan tujuan umum perusahaan, di mana perusahaan dalam hal ini PT. Ake Abadi sendiri juga menargetkan pendapatan dan laba yang terus bertumbuh, penilaian untuk manajer pemasaran dapat dikatakan baik, tapi perlu untuk lebih ditingkatkan khususnya dalam pusat biaya pemasaran. Biaya pemasaran yang dapat ditekan dengan baik tentunya akan memberikan pengaruh positif pada perusahaan, karena biaya pemasaran dapat terus dianggarkan sesuai target tanpa takut terjadi deficit karena melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan. Pembahasan 1. Kinerja Manajemen Pemasaran tahun 2010 dapat diukur dari pendapatan dan informasi pusat biaya. Pendapatan pada tahun 2010 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.576.387.985,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp20.749.000.000,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2010 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat pendapatan memiliki kinerja yang baik dalam mencapai target pendapatan yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode. Sedangkan dengan informasi pusat biaya, biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2010 sebesar Rp3.130.200.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp143.020.500,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp3.273.220.500,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2010 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat biaya pemasaran memiliki kinerja yang tidak begitu baik dalam mengontrol pengeluaran perusahaan dalam pusat biaya pemasarannya yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode sehingga melebihi yang telah dianggarkan. 2. Kinerja Manajemen Pemasaran tahun 2011 dapat diukur dari pendapatan dan informasi pusat biaya. Pendapatan pada tahun 2011 memiliki selisih lebih besar senilai Rp2.134.975.416,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp23.517.500.000,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2011 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat pendapatan memiliki kinerja yang baik dalam mencapai target pendapatan yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode. Sedangkan dengan informasi pusat biaya, biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2011 sebesar Gabriella M.J. Paransa 928

Rp3.365.400.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp232.766.880,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp3.598.166.880,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2011 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat biaya pemasaran memiliki kinerja yang tidak begitu baik dalam mengontrol pengeluaran perusahaan dalam pusat biaya pemasarannya yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode sehingga melebihi yang telah dianggarkan. 3. Kinerja Manajemen Pemasaran tahun 2012 dapat diukur dari pendapatan dan informasi pusat biaya. Pendapatan pada tahun 2012 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.247.305.591,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp31.845.000.000,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2012 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat pendapatan memiliki kinerja yang baik dalam mencapai target pendapatan yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode. Sedangkan dengan informasi pusat biaya, biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2012 sebesar Rp4.025.600.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp238.785.240,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp4.264.385.240,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2012 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat biaya pemasaran memiliki kinerja yang tidak begitu baik dalam mengontrol pengeluaran perusahaan dalam pusat biaya pemasarannya yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode sehingga melebihi yang telah dianggarkan. 4. Kinerja Manajemen Pemasaran tahun 2013 dapat diukur dari pendapatan dan informasi pusat biaya. Pendapatan pada tahun 2013 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.160.565.314,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp38.675.000.000,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2013 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat pendapatan memiliki kinerja yang baik dalam mencapai target pendapatan yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode. Sedangkan dengan informasi pusat biaya, biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2013 sebesar Rp4.120.700.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp266.322.641,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp4.387.022.641,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2013 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat biaya pemasaran memiliki kinerja yang tidak begitu baik dalam mengontrol pengeluaran perusahaan dalam pusat biaya pemasarannya yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode sehingga melebihi yang telah dianggarkan. 5. Kinerja Manajemen Pemasaran tahun 2014 dapat diukur dari pendapatan dan informasi pusat biaya. Pendapatan pada tahun 2014 memiliki selisih lebih besar senilai Rp1.203.456.839,- daripada yang telah dianggarkan sebesar Rp35.767.000.000,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2014 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat pendapatan memiliki kinerja yang baik dalam mencapai target pendapatan yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode. Sedangkan dengan informasi pusat biaya, biaya pemasaran yang dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp4.428.600.000,- memiliki selisih membesar senilai Rp263.405.122,- pada biaya pemasaran yang sesungguhnya sebesar Rp4.692.005.122,-. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2014 manajer pemasaran PT. Ake Abadi ditinjau dari pusat biaya pemasaran memiliki kinerja yang tidak begitu baik dalam mengontrol pengeluaran perusahaan dalam pusat biaya pemasarannya yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode sehingga melebihi yang telah dianggarkan. Gabriella M.J. Paransa 929

Kesimpulan 4. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dalam penelitian ini yaitu, kinerja manajer pemasaran pada PT Ake Abadi Manado dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sudah baik tapi belum berjalan efektif. Seperti kinerja manajer pemasaran PT Ake Abadi Manado ditinjau dari pusat pendapatan pada tahun 2010 sampai tahun 2014 karena memiliki kinerja yang baik dalam mencapai target pendapatan yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode. Tetapi ketika ditinjau dari pusat biaya pemasaran memiliki kinerja yang tidak begitu baik dalam mengontrol pengeluaran perusahaan dalam pusat biaya pemasarannya yang telah direncanakan oleh manajemen perusahaan pada awal periode sehingga melebihi yang telah dianggarkan. Demikian kinerja manajer pemasaran ditinjau dari informasi akuntansi pertanggungjawaban pada PT Ake Abadi dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sudah cukup efektif dan efeisien dalam menjadi bahan pertimbangan dan penilaian manajemen perusahaan. Saran Dari analisis informasi akuntansi manajemen pertanggungjawaban yang digunakan dalam mengukur dan menilai kinerja manajer pemasaran pada PT. Ake Abadi Manado cukup efektif dan efeisien. Disarankan manajemen perusahaan khususnya manajer pemasaran sendiri untuk melakukan evaluasi terhadap program dan strategi yang ada dalam mengendalikan dan mengontrol dalam menyeimbangkan target pendapatan dan pengendalian biaya pemasarannya. Evaluasi terhadap biaya pemasaran merupakan salah satu bagian dari langkah-langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam usaha meningkatkan lebih baik lagi efisiensi pemanfaatan sumbersumber daya pemasaran perusahaan, sehingga dapat digunakan secara efektif dan tidak terjadi pemborosan biaya, dengan demikian laba yang akan diperoleh lebih optimal lagi. Evaluasi biaya pemasaran dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: mencari dasar-dasar dan menetapkan standar yang ketat untuk biaya-biaya pemasaran yang ada, membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya lebih sering secara periode yang lebih pendek, mencari dan menentukan prioritas biaya pemasaran yang akan dialokasikan sehingga dapat mengurangi atau meminimalisir penyimpangan biaya pemasaran Gabriella M.J. Paransa 930

DAFTAR PUSTAKA Paper dalam Jurnal [1] Walid Cheffi, 2012. An Analysis of Managers Use of Management Accounting. International Journal Of Business, 17(2), 2012. ISSN : 1083-4346. [2] Ruddy V. Pangau, 2013. Penggunaan Anggaran Dalam Penilaian Kinerja Manajemen. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 10 (2013). Buku [3] Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. [4] Mulyadi. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Artikel dari Internet [5] Dwiiba. 2014. Artikel Manajemen Kinerja. www.dwiiba.wordpress.com / manajemenkinerja Gabriella M.J. Paransa 931