BAB 1 PENDAHULUAN. Kata adalah satuan terkecil dalam kalimat yang dapat berdiri sendiri dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau kaidah-kaidah yang berbeda.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri. Setiap bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat luas dan dapat juga membantu seseorang untuk

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

Bab 2. Landasan Teori. Secara umum pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi.

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

Bab 2. Landasan Teori

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, atau berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian bahasa

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri misalnya bahasa Jepang yang memiliki ciri khas yang sangat menonjol dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB 2. Landasan Teori

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sesuai

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. terkadang masyarakat lebih memilih menggunakan idiom untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki keunikan

BAB I PENDAHULUAN. Aspek atau aspect adalah kategori gramatikal verba yang menunjukkan

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

PENGGUNAAN SINONIM TAISETSU, JUUYOU DAN DAIJI SKRIPSI OLEH EDI ABDUL BASRI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Menurut Kridalaksana (2001:21), bahasa adalah sistem lambang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Shuujoshi Danseigo Pada Komik One Piece Volume 1 Karya Eiichiro Oda

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata adalah satuan terkecil dalam kalimat yang dapat berdiri sendiri dan memiliki arti. Dalam tiap bahasa terdapat beberapa macam jenis kata, seperti nomina, verba, adjektiva, dan adverbia. Salah satu jenis kata yang berfungsi membantu pengguna bahasa dalam menjelaskan maksud dari perkataan adalah adverbia atau yang dikenal dengan kata keterangan. Adverbs are words used to show how, where, when, how often or to what extent an action takes place. (A.J. Thomson-A.V Martinet, 1990:33) Adverbia adalah kata yang digunakan untuk menunjukan bagaimana, di mana, kapan, seberapa sering atau kepada apa luas suatu tindakan berlangsung. An adverbs is a part of speech. It is a word that modifies any other part of language: verbs, adjektives, (including numbers), clauses, sentences, and other adverbs, except for nouns; modifier of nouns are primarily determiners and adjectives. (http://en.wikipedia.org/wiki/adverbs) Satu kata keterangan menjadi bagian dari kalimat. Ini merupakan suatu kata memodifikasi lain manapun bagian dari bahasa: verba, adjektives, (termasuk angka-angka), anak kalimat/ketentuan, kalimatkalimat, dan kata keterangan lain, kecuali nomina; modifier dari kata benda terutama penentu-penentu dan kata sifat. Dalam bahasa Jepang adverbia atau kata keterangan disebut 副詞 fukushi, fukushi merupakan salah satu dari 10 jenis kata dalam 品詞分類 hinshibunrui 1

(pengklasifikasian 単語 tango (kata) dalam bahasa Jepang). Fukushi adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektifa, nomina predikatif 1, atau kalimat (Bunkachou, 1981:22). 用言 ( 動詞 形容詞 Ⅰ 形容詞 Ⅱ) について その用言の様子や状況 程度などを表す単語を 副詞 と言います (Takayuki, 1991: 23) Yougen (doushi, keiyoushi 1, keiyoushi 2) ni tsuite, sono yougen no yousu ya jyoukyou, teido nado wo arawasu tango wo fukushi to imasu. Fukushi adalah kata yang menunjuk pada tingkat aspek dan keadaan pada kata yang dapat menjadi predikat. Dari teori Takayuki tersebut pada umumnya fukushi memiliki karakter yang menerangkan tingkat keadaan dan situasi pada kata yang biasanya menjadi predikat pada kalimat dan yougen. Contoh kalimat : 1. 牛はゆっくり歩きます (BKKSO, 1991:23) Ushi wa yukkuri arukimasu Sapi berjalan pelan. Pada kalimat 1 fukushi yukkuri menjelaskan tingkat verba yang merupakan predikat kalimat yaitu arukimasu, dengan keberadaan fukushi di atas pendengar akan mengerti maksud pembicara bahwa cara jalan sapi lambat. 主として 用言を修飾して 連用修飾語になる単語を副詞と言う (Takashi, 1976:230) 1 Nomina atau pronominal yang berfungsi sebagai predikat, misal kata guru pada kalimat berikut Simon adalah seorang guru. 2

Shu toshite, yougen wo shuushokushite, renyoushuushoku ni naru tango wo fukushi to iu. Kata yang secara umum memodifikasi kata yang dapat berkojungasi, atau kata yang mewatasi kata depannya merupakan fukushi 2. 随分静かだ (NGBP 1, 229) Zuibun shizukada. Sangat hening. Pada contoh kalimat 2 posisi fukushi menjelaskan adjektifa shizuka yang berperan sebagai predikat pada kalimat tersebut, fukushi tersebut juga memberikan keterangan keadaan pada subjek kalimat yang lesap. Fukushi tersebut menjelaskan keadaan saat itu terus menerus hening. Pada kasus ini dapat diketahui bahwa fukushi selain menerangkan predikat berupa doushi, fukushi juga dapat menerangkan keiyoushi maupun keiyoudoushi. 副詞は 動詞 形容詞 他の副詞を修飾するほか 名詞 代名詞 句 節あるいは文全体も修飾することができます (http://www.eibunpou.net/04/chapter12/12_1.html) Fukushi wa, doushi keiyoushi hoka no fukushi wo shuushoku suru hoka, meishi, daimeishi, ku, setsu aruiha bunzentai mo shuusoku suru koto ga deklimasu. Fukushi memodifikasi verba, adjektifa, dan adverbia lainnya. Selain itu juga fukushi mampu memodifikasi nomina, pronomina, frase, klausa, dan kalimat utuh secara keseluruhan. 3. 非常にすらすら話す (NB1,1976:140) Hijyouni surasura hanasu. Sangat lancar berbicara. Pada kalimat 3 fukushi hijyouni menjelaskan fukushi lainnya yaitu surasura. 3

Dengan demikian dapat dipahami bahwa fukushi adalah kelas kata yang tidak mengalami perubahan bentuk, dan dengan sendirinya dapat menjadi keterangan bagi yougen. Takeshi (Takeshi, 1980:29) berpendapat fukushi adalah kata yang menerangkan 用言 yougen, termasuk jenis kata yang berdiri sendiri 自立語 jiritsugo dan tidak mengenal konjugasi. Fukushi tidak dapat menjadi subjek, predikat dan pelengkap. Tetapi fukushi merupakan kata-kata yang menerangkan 動詞 doushi verba, 形容詞 keiyoushi adjektiva 1, 形容動詞 keiyoudoushi adjektiva 2, 副詞 fukushi adverbia, 名詞 meishi nomina, dan 句 ku frase bahkan 文 bun kalimat. Selain itu fukushi tidak dapat berubah menjadi bentuk lain, dan berfungsi menyatakan keadaan atau derajat suatu aktifitas suasana perasaan pengguna fukushi. Contoh kalimat : 4. 私は必ず行きます (PLBJ, 125) Watashi wa kanarazu ikimasu. Saya pasti pergi. 5. きのうはとても寒かった (PLBJ, 125) Kinou wa totemo samukatta. Kemarin sangat dingin. 6. アミルさんはまったく親切です (PLBJ, 125) Amirsan wa mattaku shinsetsu desu. Tuan Amir sesungguhnya ramah Pada kalimat 1 fukushi kanarazu menerangkan verba ikimasu, lalu pada kalimat 2 fukushi totemo menerangkan I keiyoudoushi dalam bentuk lampau 4

samukatta, sedangkan kalimat 3 fukushi mattaku menerangkan na keiyoudoushi shinsetsu. Terdapat berbagai macam pendapat tentang pengklasifikasian jenis-jenis fukushi. Perbedaannya terletak pada nama-nama (istilah) jenis-jenis fukushi tersebut. Murakami Motojiro (1986 : 93-96) dalam Shoho no Koubunpou membagi fukushi menjadi 3 macam yaitu 状態の副詞 jootai no fukushi, 程度 の副詞 teido no fukushi, dan 特別な言い方を要求する副詞 tokubetsuna iikata wo yookyuu suru fukushi. Dari ketiga jenis fukushi tersebut, penulis tertarik untuk meneliti pada salah satu jenis fukushi yaitu teido fukushi. 程度の副詞は 字義通り程度の軽重を表すものである (Fujiwara, 1993 : 139) Teido no fukushi wa, jigitoori teido no keichou wo arawasu mono de aru. Teido fukushi merujuk pada bobot penekanan tingkat arti kata Teido fukushi berfungsi sebagai penjelas tingkat keadaan pada predikat. Dalam teido fukushi terdapat banyak kosa kata seperti taihen, hanabata, goku, totemo, hijyouni, kiwamete, osoroshiku, hidoku, daibu(n), daifukuni, zuibun, taisou, soutou, kanari, wariai, warito, warini, kekkou, nakanaka, sukoshi, chotto, shosho, tasho, ikuraka, jyuubun, yoku, mottomo, ichiban, motto, zutto, harukani, yori. 5

Pada fukushi terdapat beberapa macam kata yang memiliki makna kata yang hampir mirip, begitu juga dengan teido fukushi, untuk mengungkapkan kata dengan makna sangat dalam bahasa Indonesia, bahasa Jepang memiliki beberapa macam makna yang mengandung arti kata sangat seperti taisou, taihen, totemo, zuibun, hijyouni, dan kata lainnya. Dari beberapa jenis teido fukushi yang memiliki makna sangat penulis tertarik untuk meneliti 3 fukushi dengan makna tersebut yaitu totemo, taihen, dan zuibun. 7. ええ とてもかわいいですよ (NS, 197) Ee, totemo kawaii desuyo. Ya, sangat cantik. 8. きょうはりょうの中がずいぶん静かですね (NS, 223) Kyou wa ryou no naka ga zuibun shizukadesune. Hari ini asrama sangat sepi ya. 9. 大変面白いです (NS, 233) Taihen omoshiroi Sangat menyenangkan. Dilihat dari contoh kalimat no 1, 2, dan 3 fukushi totemo, zuibun, taihen menjelaskan keadaan atau tingkat keiyoushi yang berperan sebagai predikat dalam kalimat tersebut. Ke-3 fukushi tersebut dapat saling dipertukarkan atau disulih tanpa mengubah makna kalimat. 10. ええ とてもかわいいですよ ええ 随分かわいいですよ ええ 大変かわいいですよ 11. きょうはりょうの中が随分静かですね きょうはりょうの中がとても静かですね きょうはりょうの中が大変静かですね 12. 大変面白いです 6

随分面白いです とても面白いです Dilihat dari segi makna ketiga kalimat yang menggunakan teido fukushi totemo, taihen, dan zuibun sebagai salah satu unsur kata dalam kalimatnya dapat saling bersulih dan berterima, tanpa mengubah makna kalimat secara keseluruhan. Penggunaan ketiga teido fukushi tersebut yang ada kalanya dapat saling menggantikan namun pada beberapa konteks kalimat tertentu ketiga teido fukushi ini tidak dapat saling dipertukarkan, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti ketiga teido fukushi ini lebih mendalam. 1.2 Rumusan Masalah Dalam fukushi bahasa Jepang ada banyak tango yang memiliki arti atau makna yang sangat mirip, dalam penelitian ini penulis mengambil 3 macam jenis kosakata teido fukushi yaitu taihen, totemo, dan zuibun. Ketiga fukushi tersebut bila diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama yaitu sangat, amat, benar-benar, atau ungkapan untuk melebih-lebihkan perasaan si pembicara. Ketika penulis menggunakan salah satu kata fukushi tersebut sering timbul perasaan yang membingungkan dalam penggunaannya, fukushi mana yang lebih tepat dalam konteks kalimat yang akan digunakan, sehingga secara garis besar masalah penelitian yang akan penulis rumuskan pada 3 fukushi tersebut yaitu : 1. Apakah ketiga fukushi memiliki perbedaan dan persamaan makna satu dan lainnya? 2. Apakah ketiga fukushi tersebut dalam penggunaannya dapat saling dipertukarkan? 7

1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan makna ketiga fukushi tersebut. 2. Mendeskripsikan pada konteks kalimat yang bagaimana totemo, taihen, dan zuibun dapat saling dipertukarkan. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu : menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menggunakan teknik kepustakaan. Penulis akan mengambil data dari beberapa buku bahasa Jepang sebagai bahan untuk mendukung penulis dalam meneliti perbedaan makna dalam fukushi totemo, taihen, dan zuibun. Setelah memperoleh data yang diperlukan, data tersebut akan saling dipertukarkan dengan menggunakan teknik subtitusi (teknik sulih), yaitu teknik yang menggantikan unsur tertentu dengan unsur yang lain. 13. きびしい先生だけど とても親切に教えてくださったな (NS, 296) きびしい先生だけど 大変親切に教えてくださったな きびしい先生だけど 随分親切に教えてくださったな Pada kalimat 13 kalimat asli yang didapat dari sumber data menggunakan fukushi totemo sebagai penerang predikat kalimat tersebut. Kata totemo disulih dengan taihen, dan zuibun, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan makna ke-3 kalimat tersebut. 8

1.5 Organisasi Penulisan Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi organisasi penulisan dalam 4 bab. Bab pertama adalah pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan. Pada bab kedua adalah landasan teori yang terdiri dari penjelasan semantik, ruigigo, fukushi, pengklasifikasian fukushi, teido fukushi, taihen, totemo, dan zuibun. Sedangkan bab ketiga analisis teido fukushi yaitu totemo, taihen, zuibun. Lalu yang terakhir bab 4 adalah kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Demikianlah organisasi penulisan ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji bahan penelitian ini. 9