2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENGAJARAN MENYIMAK (Suatu Pengantar)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

ARTIKEL PEMAHAMAN MENYIMAK. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Oleh: Melia Dewi Judiasri. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Animasi Jepang dan video game adalah salah satu hal yang menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. promosi sehingga dapat diterima masyarakat dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak terlepas dari bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Humor merupakan suatu budaya yang bersifat universal. Humor adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan bangsanya untuk menjadi bangsa yang berwawasan luas agar

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang semakin diminati oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

BAB II LANDASAN TEORI. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METOD E COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) D ALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA JEPANG

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Advertising atau iklan bisa jadi merupakan salah satu hal yang biasa

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

RIA ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keterampilan mendengarkan yang digunakan guru dalam pembelajaran (1) 9.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bahasa Jepang di Indonesia cukup pesat dari tahun ke tahun, hal ini bisa dilihat dari survei yang dilakukan oleh The Japan Foundation yang berpusat di Tokyo. Berdasarkan survei pada tahun 2012 tercatat sebanyak 872,406 orang, meningkat 21.8 % dibandingkan dengan hasil survei pada tahun 2009 lalu, yaitu 716,353 orang. Jika melihat jangka yang lebih panjang, terjadi peningkatan sebanyak 16 kali lipat dibandingkan survei pada tahun 1998 yaitu 54,016 orang, dan 10 kali lipat dibandingkan survei pada tahun 2003 yaitu 85,221 orang. Menurut survei pada tahun 2012, Indonesia menduduki peringkat kedua dari seluruh negara dalam jumlah orang yang mempelajari bahasa Jepang terbanyak di dunia (sebelumnya peringkat ketiga). Apabila dibandingkan dengan survei sebelumnya (tahun 2009), di Indonesia menunjukkan peningkatan yang tinggi sebesar 21% terhadap peningkatan jumlah pemelajar bahasa Jepang di dunia sebesar 9,1%. Negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina (45%), Malaysia (44%), Thailand (64%), dan Kamboja (37,5%) menunjukkan peningkatan yang tinggi juga, sehingga Negara-negara Asia Tenggara yang berpusat di Indonesia berpotensi untuk menjadi pendorong peningkatan jumlah pemelajar bahasa Jepang di dunia. Disamping minat yang tinggi untuk belajar bahasa Jepang dilingkungan anak muda Indonesia juga tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah Jepang melalui The Japan Foundation yang memberikan berbagai bantuan untuk peningkatan Pendidikan Bahasa Jepang. (http://mayantara.sch.id/artikel/survei-lembaga-pendidikan-bahasa-jepang-diindonesia-tahun-2012.htm, Februari 2015) Mata kuliah choukai salah satu mata kuliah wajib yang diberikan dari semester 1 sampai semester 7 di Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Mata kuliah choukai adalah mata kuliah yang mengutamakan keterampilan mendengarkan. Isi dari perkuliahan tersebut diawali dengan pelatihan pengucapan dengan lafal yang benar, pelatihan menyimak setiap kata, frasa, maupun kalimat- 1

2 kalimat bahasa Jepang, serta pelatihan menyimak suatu percakapan sampai dengan menyimak suatu wacana lisan. Pelatihan ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu mengidentifikasi bunyi suara dan komponen-komponen kebahasaan, mampu memahami makna baik secara gramatikal maupun makna sesuai konteksnya, mampu menangkap intisari wacana serta mampu membuat catatancatatan sambil mendengar. Semua kegiatan perkuliahan ini dilaksanakan di laboratorium bahasa dengan bantuan berbagai perangkat multimedia. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyimak diartikan sebagai mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang (Depdikbud, 1995, hlm. 941). Istilah ini sedikit berbeda dengan mendengar yang berarti (1) dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga (2) mendapat kabar (3) telah mendengarkan (4) menurut; mengindahkan; mendengarkan (Depdikbud, 1995, hlm. 222). Dari dua pengertian ini saja kita dapat melihat adanya perbedaan antara mendengar dan menyimak. Dalam bahasa Inggris, padanan kata mendengar adalah to hear, sedangkan padanan kata menyimak adalah to listen, atau dalam bentuk gerund-nya masing-masing hearing dan listening (Tarigan, 1994, hlm. 27). Sedangkan menurut Moeliono (2008, hlm. 312) kata mendengar berarti dapat menangkap suara atau bunyi dengan telinga yang tidak tuli. Sedangkan kata mendengar berarti mendengar sesuatu dengan sungguh-sungguh, atau memasang telinga dengan baik-baik untuk mendengar. adapun kata menyimak menurut Moeliono (2008, hlm. 1307) mempunyai arti mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang lain. Dengan kata lain, menyimak dapat dikatakan sebagai proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008, hlm. 31). Menyimak merupakan aktifitas kebahasaan yang sering dianggap sulit, dimana penyimak diharuskan memahami serangkaian bunyi suara yang mengalir secara sepihak. Di dalam kegiatan menyimak terdapat unsur kesengajaan untuk melakukan kegiatan mendengarkan yang sebelumnya telah direncanakan dan kemudian dilaksanakan secara seksama, sehingga penyimak dapat memahami,

3 menilai, dan merespon pesan yang disampaikan oleh pembicara. Pentingnya menyimak dalam interaksi komunikatif memang sangat nyata. Untuk dapat terlibat dalam suatu komunikasi, seseorang harus mampu memahami dan mereaksi apa yang baru saja dikatakan. Konsekuensinya, pemelajar perlu melatih keterampilan menyimak, selain terlibat dalam aktifitas interaksional. Ada berbagai macam cara yang bisa kita manfaatkan untuk mempelajari bahasa Jepang menjadi lebih menarik. Bisa melalui anime, manga, hingga game yang tentu saja dengan teks berbahasa Jepang. Selain itu bisa mendapatkannya secara mudah di internet. Budaya populer Jepang merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang yang diakui, diminati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat Jepang secara umum. Budaya populer Jepang seperti fashion dan drama TV kini telah memasuki kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi hingga idola, budaya muda Jepang telah menciptakan sekelompok orang yang lebih sering disebut sebagai penggemar di dalam kawasan Asia. Manga yang juga merupakan bagian dari budaya popular Jepang seperti animasi, karakter, permainan komputer, fashion, musik pop dan drama TV merupakan berbagai variasi dari budaya populer Jepang yang telah diterima dengan baik di bagian timur dan tenggara Asia. Bagaimanapun juga akhir-akhir ini, penyebarluasan budaya populer Jepang di bagian timur dan tenggara Asia telah maju ke tahap yang lebih lanjut. Industri media Jepang dan industri media Asia lainnya secara sistematis dan kolaboratif mempromosikan budaya populer Jepang sebagai sebuah konsumsi yang rutin bagi kalangan muda secara luas di berbagai macam pasar bagian timur dan tenggara Asia. Banyak kalangan muda yang merasakan simpati yang lebih intensif terhadap roman yang diceritakan dalam drama TV Jepang, atau dengan fashion terbaru, gaya musik populer yang sedang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola Jepang daripada yang mereka rasakan terhadap bagian dari budaya populer Amerika yang telah lama mendominasi dunia budaya kalangan muda. Selain anime maupun manga, drama juga sangat populer di Jepang. Drama sering direkam dalam gramofon dan kaset audio. Umumnya drama audio modern hanya terdiri dari cerita sampingan atau cerita parodi, walaupun ada juga yang

4 menyertakan keduanya. Cerita sampingan biasanya merupakan lanjutan dari alur cerita utama yang ada dalam manga namun belum tampil di dalam anime. Cerita parodi biasanya menampilkan karakter dalam pemanfaatan humor atau adegan yang mungkin terlalu beresiko untuk televisi. Tren terbaru dalam merchandise acara anime adalah memproduksi drama audio sebagai pengembangan dari seri anime. Terkadang drama audio dirilis sebelum seri anime-nya untuk memperkenalkan tokoh-tokoh dan seiyuu (voice actor) dari anime tersebut. Contohnya adalah seri manga Angel Sanctuary yang mengeluarkan Drama CD jauh sebelum rilis OVA nya. Drama CD merupakan CD yang mengacu pada drama audio yang disusun oleh BGM, SE dan suara. Drama CD juga merupakan kumpulan dialog yang dilakukan oleh seiyuu (voice actor) serta kumpulan suara yang diadaptasi dari manga. Bisa dikatakan bahwa Drama CD serupa dengan anime namun Drama CD hanya berupa suara tanpa adanya suatu gambar maupun teks. Drama CD tidak hanya selalu diadaptasi dari anime, bahkan ada yang diadaptasi dari manga untuk memuaskan para fans-nya dan mendukung pengarangnya agar bisa lebih bekerja keras dalam karya-karya selanjutnya yang didukung oleh seiyuu seiyuu terkenal. Peran seiyuu dalam mengisi drama cd sangat penting karena sebagai seorang seiyuu harus bisa mengajak pendengarnya untuk masuk ke dalam ceritanya dan mengahayati peran karakternya sendiri. Untuk pembelajaran meningkatkan kemampuan dalam rangka menyimak khususnya dalam choukai, bisa kita manfaatkan dari mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jepang, anime maupun dorama. Sampai saat ini masih ada sebagian orang yang tidak sadar ada media lain untuk belajar bahasa Jepang dalam meningkatkan kemampuan menyimak (choukai), yaitu Drama CD. Orang-orang hanya mengenal anime, dorama dan game saja untuk belajar bahasa Jepang. Penulis pun bahkan sempat tak terpikirkan bahwa media ini sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan bahasa Jepang. Dengan mendengarkan Drama CD, seakan-akan pendengar seperti sedang menonton anime sesungguhnya, akan tetapi Drama CD ini berupa media audio saja (tanpa adanya gambar). Namun, bagi pembelajar yang baru saja mengenal dasar bahasa Jepang pasti akan merasa kesulitan saat mendengarkan Drama CD. Karena Drama CD pada

5 umumnya serupa mendengarkan percakapan sehari hari orang Jepang. Berbeda dengan pembelajar yang sudah mengenal bahasa Jepang tingkat dasar maupun tingkat menengah, media Drama CD akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan bahasa Jepang khususnya dalam meningkatkan kemampuan menyimak (choukai). Bagi pembelajar yang sering menonton anime, pada umumnya mereka akan tertarik pada karakter dalam anime. Bukan hanya karakternya saja yang disukai, bahkan seiyuu nya pun (voice actor) akan disukai karena peran seiyuu dalam memerankan sebuah karakter dalam anime sangatlah penting, sehingga karakter dalam anime tersebut seolah-olah hidup. Seiyuu juga harus mampu menciptakan karakternya sendiri. Sudah banyak seiyuu seiyuu yang populer hingga saat ini seperti, Miyano Mamoru, Ishida Akira, Kazuhiko Inoue, Hanazawa Kana dan masih banyak lainnya. Karena di Jepang saat ini peran seiyuu sudah sangat terkenal, sudah cukup banyak karya pengarang baik anime maupun film yang telah di dubbing. Dan saat ini sudah cukup banyak akademi khusus untuk belajar menjadi seiyuu lebih dalam lagi. Setelah lulus dari akademi tersebut, diharapkan tidak hanya selalu menjadi pengisi suara dalam anime maupun film yang telah di dubbing, tetapi bisa juga menjadi sebuah host dari bangumi (acara Jepang), radio, maupun jadi MC dalam sebuah acara. Setiap masing masing seiyuu memiliki ciri khas suaranya sendiri. Karena memiliki ciri khas inilah banyak penggemar yang sangat mengidam - idamkan seiyuu-nya untuk mengisi di salah satu favorit anime-nya. Khususnya bagi para penggemar wanita yang sangat mendambakan seiyuu favoritnya menyumbangkan suaranya dalam Drama CD. Drama CD dapat mempengaruhi psikologis bagi perempuan. Karena pada saat mendengarkan Drama CD dapat menenangkan hati bagi pendengarnya. Pada saat ini, produser Drama CD di Jepang sudah cukup banyak yang menggunakan dengan Dummy Head Mic. Dummy Head Mic (berbentuk kepala orang) adalah mic yang dapat merekam suara dengan 3D yang membuat kita saat mendengarkan suara yang direkam dengan Dummy Head Mic menggunakan headphone/headset akan merasakan seakan-akan suara tersebut benar-benar nyata. Untuk mengenal lebih jauh tentang Dummy Head Mic akan dibahas pada Bab II.

6 Menyimak pada suatu teks tidaklah mudah, khususnya bagi pembelajar yang baru saja belajar bahasa Jepang. Butuh step by step agar pembelajar bisa mencapai target belajar yang diinginkan. Ketika penulis duduk di Tingkat III, penulis mencari cara untuk meningkatkan kemampuan diri pada bahasa Jepang terutama pada mata kuliah choukai (menyimak). Kemudian penulis secara tidak sengaja menemukan Drama CD dalam meningkatkan kemampuan menyimak. Pada awalnya penulis tidak begitu paham apa yang disampaikan pembicara pada Drama CD tersebut. Namun, setiap hari diputar berkali-kali hingga pada akhinya menjadi paham apa yang disampaikan oleh pembicara. Butuh waktu yang cukup lama untuk memahami khususnya menyimak sebuah teks ataupun percakapan dalam sebuah rekaman suara. Berdasarkan latar belakang diatas penulis beranggap bahwa dalam meningkatkan kemampuan menyimak (choukai) dengan tepat yaitu dengan menggunakan Drama CD. Peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk menguji coba pengajaran alternatif dengan judul penelitian Efektivitas Drama CD Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak. B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Bagaimana kemampuan menyimak mahasiswa tingkat III sebelum dan setelah menggunakan Drama CD dalam pembelajaran choukai? 2. Apakah penggunaan Drama CD dalam pembelajaran choukai efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa tingkat III? 3. Bagaimana kesan mahasiswa setelah menggunakan Drama CD dalam pembelajaran choukai? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menyimak mahasiswa tingkat III sebelum dan setelah menggunakan Drama CD dalam pembelajaran choukai.

7 2. Untuk mengetahui apakah penggunaan Drama CD dalam pembelajaran choukai efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa tingkat III. 3. Untuk mengetahui bagaimana kesan mahasiswa setelah menggunakan Drama CD dalam pembelajaran choukai. D. Manfaat / Signifikansi Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan sebagai sarana alternatif pembelajaran untuk menambahkan wawasan kosakata, pola kalimat, juga meningkatkan kemampuan menyimak (choukai) sehingga berdampak positif bagi mahasiswa. 2. Manfaat Praktis Bagi mahasiswa ini bisa dijadikan sebagai sarana alternatif yang bisa dijadikan sebagai motivator untuk meningkatkan kemampuan menyimak selain pembelajaran di kelas yang hanya mengandalkan dari buku mata kuliah yang disediakan oleh Departemen Pendidikan Bahasa Jepang. Bagi pengajar ini bisa dijadikan sebagai pedoman lain untuk diajarkan di dalam kelas maupun di luar kelas. E. Struktur Organisasi Adapun dalam penyusunan proposal skripsi ini : Bab I Pendahuluan. Merupakan bab yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, serta struktur organisasi. Bab II Landasan Teoretis. Pada bab ini peneliti membahas tentang media pembelajaran bahasa Jepang, menyimak dalam pembelajaran bahasa Jepang, dan drama cd sebagai media pembelajaran bahasa Jepang. Bab III Metode Penelitian. Pada bab ini peneliti membahas mengenai desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian yang berupa tes, angket, teknik pengumpulan data dan pengolahan data, serta prosedur penelitian, serta analisis data. Bab IV Temuan

8 dan Pembahasan. Pada bab ini peneliti membahas tentang teknik pengolahan data statistik dan teknik pengolahan data angket. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Pada bab ini peneliti mengemukakan simpulan dari hasil penelitian dan implikasi serta rekomendasi yang dianggap perlu untuk dikemukakan.