DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

dokumen-dokumen yang mirip
ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI


INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL HIMPUNAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) (AHLI MATERI)

BUKU GURU 2017 INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN SUB KOMPONEN BUTIR NILAI KOMENTAR/SARAN/MASUKAN

II. LANDASAN TEORI. penting karena buku teks memberikan dua hal sekaligus yaitu menyediakan materi

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

I. KELAYAKAN PENYAJIAN

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B)

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI

LAMPIRAN A. Hal 1. Skema Pengembangan Instrumen 106

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)

INSTRUMEN C PENILAIAN BUKU REFERENSI (Ensiklopedia, Kamus, Atlas)

Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi

LAMPIRAN A. Lampiran A1. Analisis Kurikulum. Lampiran A2. Peta Konsep Modul

LAMPIRAN 1 LEMBAR VALIDASI, ANGKET SISIWA, & HASIL VALIDASI

BAB III METODE PENELITIAN

KANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU

INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASYAH ALIYAH


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

7. Ilustrasi Sampul Modul. a. Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter obyek. b. Bentuk, warna, ukuran, proporsi obyek sesuai realita.

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

INSTRUMEN PENILAIAAN BUKU PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

Analisis Kelayakan Buku Ajar Ekonomi Untuk SMA Kelas XII IPS Semester Ganjil

INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN BIDANG KETERAMPILAN (KERAJINAN) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTRUMEN EVALUASI JENIS BUKU PERGURUAN TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB IV PEMBAHASAN. Pengembangan media pembelajaran Modul Fisika Modern berbasis

Buku Braille yang Diharapkan oleh Pembaca Tunanetra

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

BAB III LANDASAN TEORI

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN GEOGRAFI BUKU GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

SILABUS MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA PONOROGO

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Buku Teks Bahasa Indonesia. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

KETENTUAN PENULISAN LKTI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

Transkripsi:

Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA Indikator Penilaian Butir Penilaian Deskripsi Butir A. Teknik Penyajian 1. Sistematika penyajian. Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi. Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan. Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan. Isi memuat hal-hal yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi. 2. Keruntutan penyajian. Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi. Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan. B. Kelengkapan Penyajian. 3. Contoh-contoh soal. Contoh-contoh soal diberikan guna memperdalam konsep pemahaman siswa. Contoh soal diberikan dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional. 210

4. Soal latihan. Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. 5. Kunci jawaban soal latihan. Kunci jawaban soal latihan diberikan diakhir modul sebagai bentuk umpan balik siswa terhadap soal latihan yang diberikan. 6. Glosarium. Glosarium adalah suatu daftar alfabetis istilah dalam suatu ranah pengetahuan tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah tersebut. Glosarium berada di bagian akhir modul dan menyertakan istilah-istilah dalam modul tersebut yang baru diperkenalkan atau paling tidak, tak umum ditemukan. 7. Daftar Pustaka. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit. C. Penyajian Pembelajaran. 8. Rangkuman Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari. 9. Mengaktifkan peserta didik Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab. Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan 211

masalah, pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan data tersebut. 10. Masalah realistik Materi menyajikan masalah realistik yang akrab, menarik, atau bermanfaat bagi peserta didik. Masalah realistik sedapat mungkin dimunculkan pada bagian awal sajian (untuk reinvention atau pengembangan model) dengan maksud untuk memfasilitasi penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula disajikan di bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau generalisasi. 11. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan atau metode. 212

2. Kelayakan Bahasa Indikator Penilaian Butir Penilaian Deskripsi Butir A. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 12. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual. 13. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep atau aplikasi konsep atau ilustrasi sampai dengan contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat intelektual peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik). Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan sosial emosional peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global. B. Komunikatif 14. Keterbacaan pesan Pesan disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat sasaran, tidak menimbulkan makna ganda (menggunakan kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia sehingga mendorong peserta didikuntuk mempelajari modul tersebut secara tuntas. C. Keruntutan dan keterpaduan alur 15. Ketepatan kaidah bahasa Kata dan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu pada kaidah bahasa Indonesia, ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus tepat makna dan konsisten. 16. Keruntutan dan keterpaduan antarparagraf Penyampaian pesan antarparagraf yang berdekatan dan antarkalimat dalam paragraf mencerminkan hubungan logis. pikir 213

3. Kelayakan Kegrafikan Indikator Penilaian Butir penilaian Deskripsi Butir A. Ukuran Modul 17. Kesesuaian ukuran modul dengan standar B. Desain Kulit Modul (Cover) ISO. 18. Penampilan unsur tata letak pada kulit muka (cover), belakang dan punggung secara harmonis memiliki irama dan kesatuan (unity) serta konsisten. 19. Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi. Huruf yang digunaan menarik dan mudah dibaca 20. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku, nama pengarang 21. Warna judul modul kontras dengan warna latar belakang 22. Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf Ukuran modul A4 (210 297 mm), A5 (148 210 mm), B5 (176 250 mm), Toleransi perbedaan ukuran antara 0 20 mm. Desain cover, punggung dan belakang merupakan suatu kesatuan yang utuh. Elemen warna, ilustrasi, dan tipografi ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu dan lainnya. Adanya kesesuaian dalam penempatan unsur tata letak pada bagian kulit maupun isi modul berdasarkan pola yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal modul. Memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang dapat memberikan nuansa tertentu dan dapat memperjelas materi/isi modul. Judul modul harus dapat memberikan informasi secara cepat tentang materi isi modul berdasarkan bidang studi tertentu. Judul modul ditampilkan lebih menonjol daripada warna latar belakangnya. Menggunakan dua jenis huruf agar lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi yang disampaikan. Untuk membedakan dan mendapatkan kombinasi tampilan huruf dapat menggunakan variasi dan seri huruf. 214

Ilustrasi Cover Modul 23. Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter objek C. Desain Isi Modul Unsur Tata Letak Harmonis Dapat dengan cepat memberikan gambaran tentang materi ajar tertentu dan secara visual dapat mengungkap jenis ilustrasi yang ditampilkan berdasarkan materi ajarnya. 24. Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, keterangan gambar, nomor halaman) pada bidang cetak secara proporsional. 25. Marjin dua halaman yang berdampingan proporsional Susunan tata letak halaman genap berpengaruh terhadap tata letak halaman ganjil disebelahnya, mengacu pada prinsip dua halaman terbuka (center spread). 26. Spasi antara teks dan ilustrasi sesuai Merupakan kesatuan tampilan antara teks dengan ilustrasi dalam satu halaman. Unsur tata letak lengkap 27. Judul bab, sub judul bab, dan angka - Judul bab ditulis secara lengkap disertai dengan angka bab halaman/folio. (Bab 1, Bab II, dst). - Penulisan sub judul dan sub-sub judul disesuaikan dengan hierarki penyajian materi ajar. - Penempatan nomor halaman disesuaikan dengan pola tata letak. 28. Ilustrasi dan keterangan gambar (caption) - Mampu memperjelas penyajian materi baik dalam bentuk, ukuran yang proporsional serta warna yang menarik sesuai obyek aslinya. - Keterangan gambar ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi dengan ukuran lebih kecil daripada huruf teks. Tipografi Isi Modul Sederhana 29. Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf Maksimal menggunakan dua jenis huruf sehingga tidak mengganggu peserta didik dalam menyerap informasi yang disampaikan. Untuk membedakan unsur teks dapat mempergunakan variasi dan seri huruf dari suatu keluarga 215

30. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan. Tipogragi Mudah Dibaca huruf. Digunakan untuk membedakan jenjang/hierarki judul dan sub judul serta memberikan tekanan pada susunan teks yang dianggap penting dalam bentuk tebal dan miring. 31. Jenis huruf sesuai dengan materi isi Disesuaikan dengan materi bidang studi. Misalnya untuk matematika yang menggunakan banyak tanda baca menggunakan huruf tanpa kait (sansserif). 32. Lebar susunan teks normal Sangat mempengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks. Jumlah perkiraan tersebut di atas termasuk tanda baca, spasi antarkata, dan angka. 33. Spasi antar baris susunan teks normal. Jarak normal yang dapat digunakan antarbaris susunan teks berkisar antara 120% - 140%. Ilustrasi Isi 34. Mampu mengungkap makna/ arti dari Berfungsi untuk memperjelas materi/teks sehingga mampu menambah pemahaman dan pengertian peserta didik pada objek. informasi yang disampaikan. 35. Kreatif dan dinamis. Menampilkan ilustrasi dari berbagai sudut pandang tidka hanya ditampilkan dalam tampak depan dan mampu divisualisasikan secara dinamis yang dapat menambah kedalaman pemahaman dan pengertian peserta didik. 216