PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU KOMPONEN CRANK CASE PADA MOTOR SATRIA FU DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS RANTAI PASOK PADA PT ADHIMIX PRECAST INDONESIA DENGAN METODE AHP

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan Bp. Bambang Heriyanto pada tanggal 15 September 1994 dan Surat Izin Usaha

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PADA KOMPONEN LAMP CORD ASSY UNTUK SPEEDOMETER HONDA BLADE DI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

Perancangan Perbaikan Sistem Pembelian Bahan Baku di PT. FSCM Manufacturing

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana

USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EVALUASI DAN PENENTUAN PRIORITAS PEMASOK UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELIAN KAYU LAPIS DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS PADA CV. GARUDA

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

TUGAS AKHIR PENENTUAN KRITERIA EVALUASI DAN PEMERINGKATAN SUPPLIER PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

KATA PENGANTAR. rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pembobotan Kriteria dengan AHP

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

USULAN PEMILIHAN SUPPLIER DAN PERENCANAAN PEMESANAN KAYU BANGKIRAI DALAM KONTRAK JUAL BELI DI CV. KARYA MINA PUTRA REMBANG SKRIPSI

PROGRAM VBA EXCEL UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN INCOMPLETE PAIRWISE COMPARISON DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan intensitas persaingan pada industri adalah daya tawar supplier.

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisa hasil dalam penelitian ini

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma)

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

TUGAS AKHIR MENGAPLIKASIKAN MODEL AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DENGAN METODE FUZZY UNTUK MEMILIH BOBOT KRITERIA SUPPLIER

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tanggal 9 Agustus 2009 oleh Bapak Edward Halim yang beralamat di Jalan

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: PT. PURA BARUTAMA KUDUS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu CV Bintang Prima Perkasa.

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Konstruk 2. Kuesioner Perbandingan Berpasangan

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Pendidikan Responden

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa

transportasi yang tidak dapat dipastikan membuat perusahaan khawatir akan mengalami kehabisan stok raw coal. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

Abstrak

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

USULAN PERBAIKAN PROSES PEMESANAN BERAS BERDASARKAN HASIL EVALUASI DAN PEMILIHAN SUPPLIER BERAS TERBAIK SKRIPSI

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

Pemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. PDF created with pdffactory trial version

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK ALE- ALE PADA PT TIRTA ALAM SEGAR DENGAN METODE ABC DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ( 10,27 % dari luas wilayah Kab. Tanah karo ). dan produksi sebanyak ton sehingga produktivitasnya adalah 56,10

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

Transkripsi:

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama NPM : 32412666 Jurusan Pembimbing : Fairuz Inanda Oktoriza : Teknik Industri : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT DALAM MENCAPAI GELAR SARJANA STRATA SATU (S1) JAKARTA 2016

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH Pengambilan Keputusan tentang Pemilihan Pemasok Kekurangan Metode yang Diterapkan Perusahaan Analytical Hierarchy Process Bagaimana memilih pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cakung berdasarkan beberapa kriteria dan sub-kriteria menggunakan metode analytical hierarchy process. Hubungan Kerjasama dengan Pemasok

PEMBATASAN MASALAH Pengambilan data dilakukan di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cakung yang beralamat di Jl. Raya Penggilingan Cakung, Jakarta Timur. Pemasok yang diamati adalah pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S. Data mengenai evaluasi kinerja pemasok yang digunakan adalah data pada bulan Juni 2016. Responden yang dipilih adalah pihak-pihak yang berkepentingan dan ahli dalam pengambilan keputusan pemilihan pemasok dari bagian production planning control (PPC), bagian production material control (PMC) dan delivery, bagian manufacturing engineering (ME) production die casting, dan bagian inspection. Pengolahan data menggunakan metode analytical hierarchy process. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Expert Choice 9.0. TUJUAN PENULISAN Menentukan prioritas kriteria dan sub-kriteria yang diperlukan oleh perusahaan dalam memilih pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S berdasarkan metode analytical hierarchy process. Memberikan usulan kepada perusahaan dalam memilih pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S yang terbaik.

Pembuatan Kuesioner dan Pengumpulan Data Kuesioner yang dibuat terdiri dari 2 tahap. Kuesioner tahap 1 berisikan kriteria dan sub-kriteria yang diperlukan oleh perusahaan dalam memilih pemasok. Kuesioner tahap 2 berisikan perbandingan berpasangan antar kriteria, sub-kriteria, dan alternatif pemasok dalam setiap sub-kriteria. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer berdasarkan wawancara dan kuesioner meliputi data pemasok, responden, kriteria dan sub-kriteria dalam memilih pemasok, dan penilaian terhadap pemasok. Data sekunder berdasarkan dokumen perusahaan meliputi data proses pengadaan bahan baku, proses pemilihan pemasok, dan profil perusahaan. TAHAPAN PENELITIAN Pengolahan Data Data yang telah diperoleh melalui kuesioner kemudian diolah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) dengan bantuan perangkat lunak Expert Choice 9.0. Analisis Analisis dilakukan terhadap hasil pengolahan data dengan tujuan untuk memberikan usulan terhadap perusahaan dalam melakukan pemilihan pemasok. Output Output yang dihasilkan adalah prioritas kriteria dan sub-kriteria yang akan digunakan dalam memilih pemasok aluminium ingot ADC12S dan pemasok yang dipilih sebagai pemasok terbaik.

PROSES PENGADAAN BAHAN BAKU - Bag. PPC Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku untuk Kegiatan Produksi - Bag. PMC & Delivery Menyediakan Informasi Mengenai Stok dan Outstanding - Bag. Production 2W & 4W Mengalokasikan Kebutuhan Bahan Baku pada Area Produksi Internal Meeting Bag. PPC Membuat Purchase Requisitions Bag. PMC & Delivery Membuat Schedule Delivery Bag. Procurement Menginformasikan Purchase Order kepada Pemasok Pemasok Mengirimkan Bahan Baku Sesuai dengan Purchase Order Bahan Baku Ditimbang Bag. Receiving Menandatangani Hasil Penimbangan Bag. PMC & Delivery Membuat Receiving Report

METODE CATEGORICAL Kriteria Sub-kriteria Nilai Maks. Kualitas Material Pengiriman Material Penanganan Claim dan Complaint Material Lingkungan Penilaian kinerja pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S pada bulan Juni 2016 PT. Alumindo Alloy Abadi PT. Rejeki Intilogam Jaya Rata-rata Penilaian PT. Honda Trading Indonesia PT. Logam Jaya Abadi Kualitas bahan baku yang dikirim sesuai spec 5 3 3 3 3 Kualitas kemasan sesuai standar 5 3 3 3 1 Pemenuhan kualitas bahan baku terhadap proses 5 3 3 3 3 Kualitas bahan baku secara keseluruhan 5 3 3 3 3 Jumlah 20 12 12 12 10 Ketepatan waktu pengiriman (sesuai schedule) 5 4 4 3 3 Jumlah barang yang dikirim sesuai dengan surat jalan 5 3 3 3 3 Jumlah pengiriman per packing sesuai kesepakatan 5 3 3 3 3 Kelengkapan dokumen pengiriman 5 3 3 3 3 Jumlah 20 13 13 12 12 Mudah dihubungi apabila ada claim dan complaint 5 4 4 4 3 Kecepatan merespon dalam menangani claim dan complaint 5 3 3 3 3 Jumlah 10 7 7 7 6 Kondisi kendaraan layak jalan (masa berlaku keur, tidak ada kebocoran, oli, 5 5 5 5 3 solar, maupun bensin) Sertifikat uji emisi (tanggal berlaku) 5 5 5 5 5 Kelengkapan label pada kemasan (maker, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa) 5 5 5 5 5 Kelengkapan simbol material B3 5 5 5 3 5 Jumlah 20 20 20 18 18

METODE CATEGORICAL Bobot Evaluasi 1. PT. Alumindo Alloy Abadi Total Penilaian Perusahaan Bobot Evaluasi = Total Nilai Maksimum 2. PT. Rejeki Intilogam Jaya Total Penilaian Perusahaan Bobot Evaluasi = Total Nilai Maksimum 3. PT. Honda Trading Indonesia Total Penilaian Perusahaan Bobot Evaluasi = Total Nilai Maksimum 4. PT. Logam Jaya Abadi Total Penilaian Perusahaan Bobot Evaluasi = Total Nilai Maksimum = 12 + 13 + 7 + 20 20 + 20 + 10 + 20 = 52 = 0,74 74% 70 = 12 + 13 + 7 + 20 20 + 20 + 10 + 20 = 52 = 0,74 74% 70 = 12 + 12 + 7 + 18 20 + 20 + 10 + 20 = 49 = 0,70 70% 70 = 10 + 12 + 6 + 18 20 + 20 + 10 + 20 = 46 = 0,66 66% 70 Skala Penilaian Kriteria Kualitas Material Pengiriman Material dan Penanganan Claim dan Complaint Material Lingkungan Keterangan Hasil Keterangan Nilai 1 = Kurang 3 = Cukup 5 = Memuaskan 1 = Mengecewakan 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Memuaskan 5 = Sangat Memuaskan 0 = Tidak Ada 3 = Ada (Tidak Sesuai/Berlaku) 5 = Sesuai dan Berlaku Pemasok memenuhi standar Suzuki jika bobot evaluasi lebih dari atau sama dengan 60%, perlu adanya perbaikan pemasok jika bobot evaluasi antara 50% dan 60%, dan pemasok diberikan surat peringatan jika bobot evaluasi kurang dari atau sama dengan 50%.

METODE AHP Penentuan Kriteria dan Sub-kriteria (Hasil Kuesioner Tahap 1) Kriteria Sub-kriteria Responden 1 2 3 4 5 Ratarata Ratarata Valid? Kriteria Sub-kriteria Responden 1 2 3 4 5 Valid? 1. Biaya 2. Kualitas 3. Pengiriman 4. Logistik Pemasok 1. Harga bahan baku 5 2 4 5 4 4 Ya 2. Biaya transportasi 2 1 2 2 2 1,8 Tidak 3. Biaya administrasi pemesanan 3 2 4 4 3 3,2 Ya 4. Kualitas bahan baku yang dikirim sesuai 5 4 4 5 4 4,4 Ya spec 5. Kualitas kemasan sesuai standar 4 5 4 5 4 4,4 Ya 6. Pemenuhan kualitas bahan baku terhadap proses 7. Kualitas bahan baku secara keseluruhan 8. Frekuensi penolakan bahan baku yang dikirim 9. Ketepatan waktu pengiriman (sesuai schedule) 10. Jumlah barang yang dikirim sesuai dengan surat jalan 11. Jumlah pengiriman per packing sesuai kesepakatan 12. Kelengkapan dokumen pengiriman 5 4 5 4 4 4,4 Ya 5 5 4 5 5 4,8 Ya 2 1 2 1 2 1,6 Tidak 5 4 5 5 4 4,6 Ya 5 5 5 5 4 4,8 Ya 5 4 4 5 5 4,6 Ya 5 3 4 4 4 4 Ya 13. Lead time 4 2 4 4 3 3,4 Ya 14. Kemampuan memenuhi berbagai kuantitas pesanan 4 2 4 5 4 3,8 Ya 5. Teknologi Pemasok 6. Bisnis Pemasok 7. Hubungan dengan Pemasok 8. Lingkungan 15. Kapasitas untuk memenuhi permintaan 5 5 4 4 4 4,4 Ya 16. Kemampuan mengembangkan bahan baku dengan spesifikasi yang baru 3 1 2 1 2 1,8 Tidak 17. Kemampuan perbaikan terkait adanya claim dan complaint 4 4 4 5 4 4,2 Ya 18. Reputasi 4 3 3 4 3 3,4 Ya 19. Kemudahan tempo pembayaran 4 2 3 4 3 3,2 Ya 20. Keahlian manajemen pihak pemasok 4 3 3 4 3 3,4 Ya 21. Kemudahan komunikasi 4 3 5 5 4 4,2 Ya 22. Pengalaman/kinerja masa lalu 3 3 3 4 4 3,4 Ya 23. Kecepatan merespon dalam menangani 4 4 4 5 4 4,2 Ya claim dan complaint 24. Kondisi kendaraan layak jalan (masa berlaku keur, tidak ada 5 4 4 4 4 4,2 Ya kebocoran, oli, solar, maupun bensin) 25. Sertifikat uji emisi (tanggal berlaku) 5 4 4 5 4 4,4 Ya 26. Kelengkapan label pada kemasan (maker, tanggal produksi, dan 5 5 4 5 5 4,8 Ya tanggal kadaluarsa) 27. Kelengkapan simbol material B3 5 4 4 4 4 4,2 Ya

METODE AHP Pembentukan Struktur Hirarki

METODE AHP Rangkuman Bobot Kepentingan Kriteria dan Sub-kriteria Hasil Expert Choice 9.0 (Input Data Hasil Kuesioner Tahap 2) Kriteria Bobot Kepentingan (Local/Global) 1. Biaya 0,156 2. Kualitas 0,319 3. Pengiriman 0,204 4. Logistik Pemasok 0,094 Sub-kriteria Bobot Kepentingan (Local) Bobot Kepentingan (Global) 1. Harga bahan baku 0,8 0,125 2. Biaya administrasi pemesanan 3. Kualitas bahan baku yang dikirim sesuai spec 4. Kualitas kemasan sesuai standar 5. Pemenuhan kualitas bahan baku terhadap proses 6. Kualitas bahan baku secara keseluruhan 7. Ketepatan waktu pengiriman (sesuai schedule) 8. Jumlah barang yang dikirim sesuai dengan surat jalan 9. Jumlah pengiriman per packing sesuai kesepakatan 10. Kelengkapan dokumen pengiriman 0,2 0,031 0,244 0,078 0,098 0,031 0,244 0,078 0,415 0,132 0,316 0,064 0,412 0,084 0,194 0,039 0,079 0,016 11. Lead time 0,5 0,047 12. Kemampuan memenuhi berbagai kuantitas pesanan 0,5 0,047 Kriteria 5. Teknologi Pemasok 6. Bisnis Pemasok 7. Hubungan dengan Pemasok Bobot Kepentingan (Local/Global) 0,043 0,027 0,082 8. Lingkungan 0,075 Sub-kriteria 13. Kapasitas untuk memenuhi permintaan 14. Kemampuan perbaikan terkait adanya claim dan complaint Bobot Kepentingan (Local) Bobot Kepentingan (Global) 0,667 0,029 0,333 0,014 15. Reputasi 0,2 0,005 16. Kemudahan tempo 0,117 0,003 pembayaran 17. Keahlian manajemen pihak pemasok 0,683 0,019 18. Kemudahan komunikasi 0,458 0,038 19. Pengalaman/kinerja masa lalu 20. Kecepatan merespon dalam menangani claim dan complaint 21. Kondisi kendaraan layak jalan (masa berlaku keur, tidak ada kebocoran, oli, solar, maupun bensin) 22. Sertifikat uji emisi (tanggal berlaku) 23. Kelengkapan label pada kemasan (maker, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa) 24. Kelengkapan simbol material B3 0,126 0,01 0,416 0,034 0,2 0,015 0,2 0,015 0,4 0,03 0,2 0,015

Urutan Prioritas METODE AHP 1 Kualitas 2 Pengiriman 3 Biaya 4 Logistik Pemasok Kriteria 5 Hubungan dengan Pemasok 6 Lingkungan 7 Teknologi Pemasok 8 Bisnis Pemasok Perbandingan Berpasangan Antar Inconsistency Ratio Keterangan Kriteria 0,05 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria biaya 0 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria kualitas 0,02 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria pengiriman 0,09 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria logistik pemasok 0 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria teknologi pemasok 0 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria bisnis pemasok 0,02 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria hubungan dengan pemasok 0,01 Konsisten Sub-kriteria dalam kriteria lingkungan 0 Konsisten Urutan Prioritas Kriteria dan Sub-kriteria, serta Rangkuman Nilai Inconsistency Ratio Urutan Prioritas Sub-kriteria 1 Kualitas bahan baku secara keseluruhan 2 Harga bahan baku 3 Jumlah barang yang dikirim sesuai dengan surat jalan 4 Kualitas bahan baku yang dikirim sesuai spec dan pemenuhan kualitas bahan baku terhadap proses 5 Ketepatan waktu pengiriman (sesuai schedule) 6 Lead time dan kemampuan memenuhi berbagai kuantitas pesanan 7 Jumlah pengiriman per packing sesuai kesepakatan 8 Kemudahan komunikasi 9 Kecepatan merespon dalam menangani claim dan complaint 10 Biaya administrasi pemesanan dan kualitas kemasan sesuai standar 11 Kelengkapan label pada kemasan (maker, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa) 12 Kapasitas untuk memenuhi permintaan 13 Keahlian manajemen pihak pemasok 14 Kelengkapan dokumen pengiriman 15 Kondisi kendaraan layak jalan (masa berlaku keur, tidak ada kebocoran, oli, solar, maupun bensin), sertifikat uji emisi (tanggal berlaku), dan kelengkapan simbol material B3 16 Kemampuan perbaikan terkait adanya claim dan complaint 17 Pengalaman/kinerja masa lalu 18 Reputasi 19 Kemudahan tempo pembayaran

METODE AHP Peringkat Alternatif Pemasok Bobot Penilaian Hasil Expert Choice 9.0 (Input Data Hasil Kuesioner Tahap 2) Peringkat Alternatif Pemasok 1 PT. Rejeki Intilogam Jaya (P2) 2 PT. Alumindo Alloy Abadi (P1) 3 PT. Honda Trading Indonesia (P3) 4 PT. Logam Jaya Abadi (P4) Nilai Inconsistency Ratio Keseluruhan Analisis Sensitivitas Performance CR = CI RI = 0,04 0,9 = 0,044

METODE AHP Analisis Sensitivitas Dynamic Analisis Sensitivitas Gradient Analisis Sensitivitas 2D Plot

METODE AHP Analisis Sensitivitas Difference

KESIMPULAN SARAN Urutan prioritas kriteria yang diperlukan oleh perusahaan dalam memilih pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S berdasarkan metode analytical hierarchy process mulai dari urutan pertama sampai ketiga yaitu, kualitas dengan bobot kepentingan sebesar 31,9%, pengiriman sebesar 20,4%, dan biaya sebesar 15,6%, sedangkan untuk urutan prioritas sub-kriteria mulai dari urutan pertama sampai ketiga yaitu, kualitas bahan baku secara keseluruhan dengan bobot kepentingan sebesar 13,2%, harga bahan baku sebesar 12,5%, dan jumlah barang yang dikirim sesuai dengan surat jalan sebesar 8,4%. Usulan yang dapat diberikan adalah sebaiknya metode analytical hierarchy process diterapkan oleh perusahaan dalam melakukan pemilihan pemasok bahan baku aluminium ingot ADC12S, dimana metode tersebut menghasilkan alternatif pemasok yang terbaik yaitu, PT. Rejeki Intilogam Jaya dengan bobot penilaian sebesar 35,2%. Hasil dari penelitian dapat dipertimbangkan untuk menjalin hubungan kerjasama jangka panjang dengan pemasok yang terbaik. Disarankan perusahaan selalu mengevaluasi kriteria dan subkriteria yang diperlukan dalam memilih pemasok, dimana pemilihan pemasok yang dilakukan dengan tepat akan berdampak pada pengurangan biaya pembelian bahan baku dan peningkatan daya saing perusahaan. Penelitian lanjutan dapat diarahkan pada identifikasi kriteria ataupun sub-kriteria dengan mempertimbangkan kinerja pemasok terkait dengan jenis pasokannya.