Materi 13 INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI & AKUISISI LINTAS BATAS

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN TREN GLOBAL DALAM FDI MENGAPA PERUSAHAAN BERINVESTASI DI LUAR NEGERI? MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS RISIKO POLITIK DAN FDI

STRUKTUR MODAL & BIAYA MODAL INTERNASIONAL

ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. (pembelian barang-barang modal) meliputi penambahan stok modal atau barang

Bab 12 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Materi 3 NERACA PEMBAYARAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. disebut juga strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

MANAJEMEN KAS INTERNASIONAL

MANAJEMEN EKSPOSUR EKONOMI

Perekonomian Indonesia

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya

Perekonomian Indonesia

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

Strategi Memasuki Pasar Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN. 7.1 Kesimpulan. PMA diyakini memiliki manfaat bagi industri domestik karena, spillovers

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dilakukannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam

Materi 8. deden08m.com 1

Copyright Rani Rumita

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

Persaingan Usaha dan Konsolidasi Industri. Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Level-Level strategi Internasional

Biaya Modal. Biaya Modal MNC. Biaya modal MNC mungkin berbeda dengan perusahaan domestik karena:

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kerja melalui pembangunan perusahaan untuk meningkatkan daya saing

Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari

Gambaran Mengenai Bisnis Internasional

Sesi 14. Chapter 25 & /12/2016 Bandi, 2013 MK 1

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE ENAM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. arus modal dunia yang dipengaruhi oleh berakhirnya era quantitative easing (QE)

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing (Ang, 1997). Strategi bersaing merupakan usaha untuk

Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

1 Universitas indonesia

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional

STRATEGI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dana yang berasal dari dalam negeri, seringkali tidak mampu mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

RESENSI BUKU. : Investor-State Arbitration. Rubins, Borzu Sabahi. Judul. Penulis buku : Christopher F. Dugan, Don Wallace, Jr., Noah D.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan ini meningkatkan lembaga bank itu sendiri serta peraturanperaturan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Farmasi*

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

Metodologi Pemeringkatan Industri Kimia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional: STRATEGI PEMASARAN GLOBAL. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana-UHAMKA

BAB I PENDAHULUAN. Argumentasi mengenai pengaruh diversifikasi pada nilai perusahaan masih

BAB I PENDAHULUAN. baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat terus bertahan dan mampu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini cukup baik dengan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada masyarakat umum yang disebut go publik.

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengembangkan strategi demi mempertahankan eksistensi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat penurunan risiko terutama risiko spesifik perusahaan. Hal

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Semen*

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

serta kemampuan membangun volume sales yang banyak - Kemampuan menciptakan switching cost yang mengikat konsumen

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis Perbandingan Abnormal Return Dan Risiko Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pihak eksternal (Supriyono, 1999). Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus,

Tugas Ringkasan Mata Kuliah Corporate and Business Strategy

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

Transkripsi:

Materi 13 INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI & AKUISISI LINTAS BATAS

PENDAHULUAN (1) Beberapa faktor kunci yang memotivasi perusahaan Honda berinvestasi di AS: 1. Untuk menghindari batasan2 yang diberlakukan bagi manufakturer Jepang. 2. Investasi langsung di AS merupakan bagian integral atas strategi korporasi Honda yang didesain untuk mendukung posisi bersaingnya terhadap rival domestiknya.

PENDAHULUAN (2) Suatu perusahaan menjadi multinasional ketika mereka mengambil FDI, yang melibatkan pengembangan fasilitas produksi baru di negara asing. FDI dapat dilakukan melalui investasi lapangan hijau (greenfield investment), yaitu membangun fasilitas produksi baru, atau dengan merger & akuisisi lintas-batas (cross-border mergers acqusitions) atas bisnis luar negeri yang ada.

PENDAHULUAN (3) FDI merepresentasikan suatu ekspansi organisasional internal oleh MNC. FDI oleh MNC sekarang memainkan peranan penting dalam hubungan ekonomi nasional dan mendefinisikan sifat ekonomi global yang berkembang. Beberapa contoh MNC yang beroperasi di banyak negara melalui FDI: Sony, Toyota, Royal Dutch Shell, IBM, GM, Coca-Cola, McDonald s, Daimler-Benz, Bayer, & Nestle.

TREN GLOBAL DALAM FDI (1) Arus FDI menunjukkan tambahan baru padasahamfdi yang ada. Beberapa negara maju merupakan sumber arus keluar FDI dominan. Arus masuk FDI juga didominasi oleh beberapa negara maju.

TREN GLOBAL DALAM FDI (2) Saham2 FDI, merupakanakumulasi dariarusfdi sebelumnya. Semuaaktivitasproduksilintas-batas MNC paling baikdilihatdengansaham FDI. Nilaisaham2 FDI rata2 per tahun selama1985-2003 berkonsentrasidi tigapusatekonomiutama, yaitu: AS, UniEropa, danjepang.

MENGAPA PERUSAHAAN BERIN- VESTASI DI LUAR NEGERI? (1) Beberapa teori mengungkap secara jelas atas aspek tertentu dari fenomena FDI. Kindleberger (1969) dan Hymer (1975) memberi tekanan pada ketidaksempurnaan pasar, yaitu: ketidaksempurnaan dalam produk, pasar faktor dan modal, sebagai kekuatan motivasi kunci yang mengemudikan FDI.

MENGAPA PERUSAHAAN BERIN- VESTASI DI LUAR NEGERI? (2) Beberapa faktor kunci yang penting dalam keputusan2 perusahaan untuk berinvestasi di luar negeri: 1. Batasan2 perdagangan: kebanyakan dilakukan oleh tindakan2 pemerintah, yang memberlakukan tarif, kuota, dan pembatasan ekspor-impor lain atas barang & jasa, mengganggu arus bebas produk2 melintasi batas nasional.

MENGAPA PERUSAHAAN BERIN- VESTASI DI LUAR NEGERI? (3) 2. Ketidaksempurnaan pasar tenaga kerja: biaya TK di berbagai negara berbeda. Perusahaan dapat mengambil keunggulan atas biaya TK yang lebih murah dengan FDI. 3. Aset2 tidak nyata: dengan FDI perusahaan dapat melindungi aset2 tidak nyata, sehingga tetap dapat mempertahankan keunggulan komparatifnya, yang meliputi teknologi, managerial & pemasaran, kemampuan R&D yang superior, & nama merk.

MENGAPA PERUSAHAAN BERIN- VESTASI DI LUAR NEGERI? (4) 4. Integrasi vertikal: konflik antara perusahaan hulu & udik dapat dipecahkan, jika dua bentuk perusahaan secara vertikal diintegrasikan. 5. Siklus hidup produk: pada saat produk baru diperkenalkan, faktor penentuan harga menjadi hal yang penting. Begitu produk mencapai maturitas, maka banyak pesaing masuk pasar, sehingga faktor biaya menjadi hal penting.

MENGAPA PERUSAHAAN BERIN- VESTASI DI LUAR NEGERI? (5) Pada saat produk mencapai maturitas, dengan FDI memungkinkan perusahaan dapat menekan biaya, & mengimpor produk tersebut dari luar negeri di mana FDI berlokasi. 6. Pelayanan diversifikasi para pemegang saham: jika para investor tidak dapat mendiversifikasi portofolio yang dipegangnya secara internasional karena batasan2 pada arus modal lintas batas, melalui FDI perusahaan dapat menyediakan pelayanan investasi ini secara langsung di luar negeri.

MERGER & AKUISISI LINTAS- BATAS (1) Peningkatan yang cepat dalam MERGER & akuisisi (M&A) lintas-batas dapat dihubungkan pada liberalisasi yang berkelanjutan atas pasar modal dan integrasi atas ekonomi dunia. Akuisisi bisnis lintas-batas merupakan isu yang sensitif secara politik, karena kebanyakan negara lebih suka untuk mempertahankan kendali atas perusahaan domestik.

MERGER & AKUISISI LINTAS BATAS (2) Tujuan akuisisi lintas-batas: menghasilkan keuntungan sinergistikbagi para pemegang saham kedua belah pihak (perusahaan pengakuisisi dan target). Keuntungan sinergistik diperoleh ketika nilai perusahaan yang dikombinasikan > nilai individu perusahaan jika berdiri sendiri. Keuntungan sinergistik akan berhasil ketika perusahaan pengambilalih termotivasi untuk mengambil keunggulan atas ketidaksempurnaan pasar.

MERGER & AKUISISI LINTAS BATAS (3) Akuisisi lintas-batas juga dimotivasi oleh keinginan pengakuisisi untuk mengakuisisi dan menyatukan aset2 tak nyata perusahaan target. Beberapa peneliti menginvestigasi dampak akuisisi lintas-batas. Doukas dan Travlos (1988): para pemegang saham dari para penawar AS mengalami pengembalian abnormal positif yang signifikan ketika perusahaan memperluas dalam pasar industri dan geografi baru.

MERGER & AKUISISI LINTAS BATAS (4) Harris dan Ravenscraft (1991): perusahaan target AS mengalami keuntungan kekayaan lebih tinggi ketika mereka diakuisisi oleh perusahaan luar negeri daripada diakuisisi oleh perusahaan2 AS. Morck dan Yeung (1992): perusahaan pengakuisisi AS dengan mendasarkan informasi aset-aset tidak nyata mengalami reaksi harga saham yang positif secara signifikan atas akuisisi luar negeri.

MERGER & AKUISISI LINTAS BATAS (5) Eun, Kolodny, dan Scheraga (1996): secara langsung mengukur besarnya keuntungan para pemegang saham dari akuisisi lintasbatas menggunakan sampel akuisisi luar negeri utama perusahaan AS selama periode 1979-1990. Penelitian Eun, Kolodny, dan Scherage (1996) menghasilkan tiga kesimpulan: 1. Para pemegang saham target merealisasikan keuntungan kekayaan yang signifikan.

MERGER & AKUISISI LINTAS BATAS (6) 2. Keuntungan kekayaan bagi para pemegang saham perusahaan pengakuisisi bervariasi secara besar antar negara pengakuisisi. 3. Akuisisi lintas-batas secara umum ditemukan aktivitas korporasi yang menghasilkan sinergi.

RISIKO POLITIK DAN FDI (1) Risiko politik yang dihadapi perusahaan dapat berbeda dalam hal luasnya akibat seperti cara dalam mana kejadian politik mempengaruhinya. Berdasarkan luasnya akibat, risiko politik dapat diklasifikasikan dalam dua tipe: 1. Risiko makro: semua operasi luar negeri dipengaruhi oleh perkembangan politik yang merugikan di negara tamu.

RISIKO POLITIK DAN FDI (2) 2. Risiko mikro: hanya area operasi bisnis luar negeri yang terseleksi atau perusahaan luar negeri khusus yang dipengaruhi. Berdasarkan cara dalam mana perusahaan dipengaruhi, risiko politik dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe: 1. Risiko transfer: muncul dari ketidakpastian tentang arus lintas-batas atas modal, pembayaran, bagaimana-tahu, dsb. 2. Risiko operasional: berasosiasi dengan ketidakpastian tentang kebijakan2 negara tamu yang mempengaruhi opeasi lokal MNC.

RISIKO POLITIK DAN FDI (3) 3. Risiko kendali: muncul dari ketidakpartian tentang kebijakan negara tamu yang berkaitan dengan kepemilikan dan kendali operasi lokal. Para ahli analisis risiko politik mengevaluasi, seringkali secara subyektif, beberapa faktor kunci berikut ini: 1. Sistem politik dan pemerintah negara tamu: apakah negara tamu mempunyai infrastruktur politik dan administratif yang mengijinkan untuk keputusan2 politik yang efektif dan efisien.

RISIKO POLITIK DAN FDI (5) 2. Rekam jejak atas partai2 politik dan kekuatan relatifnya: pengujian atas orientasi ideologi dan rekam jejak historis partai politik akan mengungkap suatu persetujuan besar tentang bagaimana mereka akan mengatur ekonomi. 3. Integrasi ke dalam sistem dunia: jika suatu negara secara politik dan ekonomi terisolasi dan tersegmentasi dari penjuru dunia, ia kurang menghendaki untuk mengamati aturan permainan.

RISIKO POLITIK DAN FDI (6) 4. Stabilitas etnis dan agama negara tamu: konflik etnis dan agama menjadi penyebab risiko politik untuk bisnis luar negeri. 5. Keamanan regional: agresi nyata dan potensial dari negara tetangga merupakan sumber risiko politik. 6. Indikator ekonomi kunci: seringkali kejadian politik dipicu oleh situasi ekonomi. Risiko politik tidak secara menyeluruh independen terhadap risiko ekonomi.

RISIKO POLITIK DAN FDI (7) Beberapa metode untuk mengelola risiko politik: 1. MNC dapat mengambil pendekatan yang konservatif terhadap proyek investasi luar negeri ketika menghadapi risiko politik. 2. Keputusan MNC untuk mengambil proyek luar negeri, ia dapat mengambil ukuran yang bervariasi untuk meminimumkan eksposurnya terhadap risiko politik. 3. MNC dapat membeli asuransi terhadap hazard risiko politik.

TUGAS TERSTRUKTUR & SUPLEMEN Buku 2 Halaman113, Pertanyaan, Nomor: 1, 2, 6, 7, 8, 11, 12, 15, 16. Cariberitatentangpenanamanmodal asingatauakuisisiperusahaandi Indonesia olehperusahaanasing. Buatlahringkasan& opinianda tentangberitatsb. dengantulisan tanganpaling banyak1 halamanfolio.