BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk meningkatan kompetensi siswa, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

Transkripsi:

18 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian. 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SDN 1 Setiawaras dan SDN Sindangheula Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. SDN 1 Setiawaras terletak di Kp.Eureunpalay, Desa Eureunpalay, Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan SDN Sindangheula terletak di Kp Sindangheula, Desa Eureunpalay, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih kedua SD tersebut karena kedua SD tersebut mempunyai kesulitan dalam penguasaan kosakata terutama dikelas rendah dan belum menerapkan metode Total Physical Response with Pictures. Kedua SD tersebut belajar bahasa Inggris oleh guru yang sama, sehingga memiliki taraf kemampuan siswa yang sama/tidak jauh berbeda dalam mata pelajaran bahasa Inggris dilihat dari hasil belajar siswa sehari-hari dan hasil pre-test siswa sebelum diberi perlakuan. Oleh karena itu peneliti menetapkan SDN 1 Setiawaras dan SDN Sindangheula sebagai lokasi penelitian. Peneliti menerapkan metode TPR di kelas eksperimen (SDN 1 Setiawaras) dan metode konvensional di kelas kontrol ( SDN Sindangheula) sebagai pembanding untuk meneliti penguasaan kosakata siswa di kelas III SD. 2. Subjek Populasi/Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah objek/subjek dalam suatu wilayah yang memiliki ciri khas dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian untuk diteliti dan menarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SD kelas III SDN 1 Setiawaras sebanyak 20 orang dan semua siswa SD kelas III SDN Sindangheula sebanyak 20 orang. Sedangkan sampel menurut Arikunto (2010, hlm.174) adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, teknik sampel yang 18

19 digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 124) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang dijadikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianggap memiliki karakterteristik yang sama. Sampel penelitian yang digunakan merupakan siswa kelas III SDN 1 Setiawaras (kelas eksperimen) dan SDN Sindangheula (kelas kontrol ) Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. B. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm.108) mengemukakan terdapat 4 desain penelitian dalam penelitian eksperimen, yaitu : Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental Design. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian quasi experiment design dengan jenis nonequivalent control group design. Quasi experiment nonequivalent control group design adalah suatu metode penelitian yang memiliki satu kelas kontrol dan satu kelas ekperimen sebagai perbandingan. untuk melihat hasil dari suatu perlakuan. Dengan desain berbentuk : Keterangan: E O1 X O2 K O3 O4 Gambar 3.1. Desain Penelitian Quasi Experiment E = kelompok eksperimen K = kelompok kontrol X = perlakuan terhadap kelas eksperimen O 1 = pretest kelas eksperimen O 3 = pretest kelas kontrol O 2 = posttest kelas eksperimen O 4 = posttest kelas kontrol Berdasarkan desain penelitian tersebut dapat dilihat perbedaan pencapaian antara kelompok eksperimen (O2 O1) dengan pencapaian kelompok kontrol

20 (O4 O3). Desain tersebut juga menjelaskan pencapaian kelompok eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (O1,O3) dan pencapaian kelompok eksperimen dan kontrol sesudah diberi perlakuan (O2,O4). Sehingga dapat dilihat kemampuan awal siswa dan kemampuan akhir siswa untuk membandingkan hasil dari perlakuan yang berbeda. C. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm.3) bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pernyataan tersebut, tentu saja penelitian yang kita lakukan harus bertujuan dan memiliki kegunaan seperti yang telah dipaparkan pada bab 1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu : Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.(sugiyono, 2010, hlm. 14) Peneliti menggunakan konsep dan teori untuk merumuskan hipotesis, karena metode penelitian kuantitatif dimulai dari hipotesis yang kemudian dijawab dengan mengumpulkan data dilapangan untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan dari variabel yang diteliti. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012, hlm.38) yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu dalam penelitian yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi keadaan variabel dependen (terikat), sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh keberadaan variabel independen. Dalam penelitian ini, Total Physical Response (TPR-P) with Pictures sebagai variabel independen (bebas) dan penguasaan kosakata bahasa

21 Inggris siswa SD sebagai variabel dependen (terikat). Untuk lebih menjelaskan secara definisi operasional tentang variabel penelitian ini, maka berikut dikemukakan definisi operasional masing-masing variabel tersebut: 1. Total Physical Response with Pictures adalah suatu metode pembelajaran untuk bahasa kedua/bahasa asing yang menggunakan gambar untuk menerangkan kosakata yang diajarkan yang kemudian melibatkan respon fisik secara total dengan mengkoordinasikan antara ucapan dan gerakan/ melibatkan aktivitas fisik (TPR) untuk lebih mempermudah siswa mengingat kata yang diajarkan. 2. Kosakata adalah suatu bahasa dan digunakan oleh orang tertentu yang biasanya dalam urutan abjad dan didefinisikan, atau kumpulan kata yang diketahui oleh seseorang yang digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis. 3. Penguasaan kosakata adalah pengetahuan/kemampuan lebih kita terhadap kosakata dan dapat menggunakan kosakata tersebut pada tempat dan situasi yang tepat dengan baik dan benar. Kosakata yang dimaksud adalah kosakata bahasa Inggris. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan berkaitan dengan masalah yang diteliti/diukur. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti diperuntukan bagi siswa kelas rendah yakni kelas III di SDN 1 Setiawaras dan SDN Sindangheula Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah tes tulis dengan 10 soal multiple choice/pilihan ganda dan 10 soal isian singkat yang berkaitan dengan materi bahasa Inggris dengan tema musical instrument. Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur sejauh mana penguasaan kosakata siswa, baik sebelum diberi perlakuan atau sesudah diberi perlakuan di kelas eksperimen yang menggunakan metode Total Physical Response with Pictures dan dikelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dalam hal ini metode ceramah dengan teknik daftarkan dan ucap ulang.

22 Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menyusun instrumen adalah sebagai berikut : 1. Menentukan variabel-variabel penelitian yang akan diteliti. 2. Menentukan definisi operasional dari variabel-variabel penelitian yang akan diteliti. 3. Menentukan indikator-indikator yang akan diukur. 4. Menjabarkan indikator-indikator tersebut menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam tes awal dan akhir adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata Siswa Standar Kompetensi Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks sekolah Kompetensi Dasar Melengkapi kalimatkalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima Indikator Materi No.Soal Bentuk Soal Melengkapi kalimat dengan mengingat kosakata berdasarkan gambar 1-5 Pilihan Ganda Melengkapi kalimat berdasarkan gambar dengan ejaan yang Musical benar. Instruments 6-10 Pilihan Ganda Melengkapi kalimat dengan menulis kosakata yang sesuai berdasarkan gambar 11-20 Isian Singkat Berdasarkan tabel tersebut, pada no.soal 1-10 peneliti menggunakan bentuk soal pilihan ganda dengan indikator melengkapi kalimat berdasarkan gambar

23 dengan mengingat kosakata dan melengkapi kalimat berdasarkan gambar dengan ejaan kosakata yang benar. Adapun ketentuan penyekoran dari soal pilihan ganda tersebut adalah untuk setiap soal yang dijawab benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Sedangkan pada no. soal 11-20 peneliti menggunakan bentuk soal isian singkat dengan indikator melengkapi kalimat dengan menulis kosakata yang sesuai berdasarkan gambar, dengan ketentuan penyekoran untuk setiap soal yang dijawab benar namun ejaan salah, maka diberi skor 1 (contoh : siswa menjawab dram untuk penulisan kosakata drum), sedangkan untuk soal yang dijawab benar dan dengan ejaan yang benar maka diberi skor 2 dan untuk soal yang dijawab salah diberi skor 0. F. Proses Pengembangan Instrumen Sebelum instrumen yang dibuat benar-benar digunakan sebagai alat ukur, instrumen tersebut harus di uji terlebih dahulu agar instrumen yang digunakan benar-benar valid dan reliabel. Adapun uji instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas Butir Soal Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur sesuatu yang ingin kita ukur. Menurut Gronlund dan Linn ( dalam Suryanto dkk., 2010) bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah ketepatan interpretasi dari hasil evaluasi untuk mengukur sesuatu yang hendak diukur. Ada tiga macam validitas instrumen, yakni validitas isi, validitas konstrak, dan validitas eksternal. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda dari apa yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang berada dilapangan. Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas terhadap tiap butir soal, peneliti menganalisis tiap item soal untuk mengetahui valid atau tidaknya soal tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas soal pilihan ganda dan soal isian singkat dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Sugiyono,2012, hlm.356).

24 Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Keterangan : r xy X Y N r XY = N XY ( X )( Y) { N X 2 ( X ) 2 }{ N Y 2 ( Y ) 2 } = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan. = jumlah skor tiap butir soal. = jumlah skor total tiap butir soal. = jumlah siswa. Jika r xy > r tabel maka item soal dapat dinyatakan valid, sedangkan jika r xy < r tabel maka item soal dinyatakan tidak valid. Instrumen yang telah valid, memiliki taraf validitas yang berbeda beda, adapun berikut adalah kriteria validitas soal menurut Arikunto (2006, hlm.170). Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai r xy Kriteria 0,80< r xy 1,00 Sangat tinggi 0,60< r xy 0,80 Tinggi 0,40< r xy 0,60 Cukup 0,20< r xy 0,40 Rendah 0,00< r xy 0,20 Sangat rendah Berdasarkan tabel tersebut, kriteria validitas tersebut dapat dicapai apabila soal tersebut valid dan nilai r xy >nilai r tabel. 2. Uji Reliabilitas Butir Soal Reliabilitas adalah ketetapan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran, artinya meskipun pengukuran dilakukan lebih dari satu kali, maka hasil dari suatu pengukuran tersebut tidak jauh berbeda. Menurut Sugiyono (2010, hlm.183) bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal dan internal, secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, gabungan dan secara internal yakni internal consistency. Menurut Suryanto dkk. (2010, hlm.5.14) bahwa reliabilitas

25 suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah butir soal yang homogen kedalam tes. Dalam hal ini homogen adalah butir soal yang mengukur hal yang sama dengan butir soal yang telah ada. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 (reliability analysis) untuk menguji reliabilitas soal. Dalam menguji reliabilitas soal pilihan ganda dan soal isian singkat, peneliti menggunakan rumus Alpha dengan bantuan program SPSS 16.0. Dalam hal ini, soal dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari nilai Cronbach s Alpha if Item Deleted. 3. Uji Taraf Kesukaran Butir Soal Menurut Suryanto dkk. (2010) bahwa yang dimaksud dengan taraf kesukaran soal adalah ciri khas suatu soal yang memiliki kriteria kesukaran mudah, sedang atau sukar. Adapun dalam hal ini, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 untuk menguji tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran sebuah soal dapat diuji dengan menggunakan rumus : Keterangan : P B JS = indeks kesukaran P = = banyaknya siswa yang menjawab benar = jumlah seluruh siswa peserta tes yang menjawab benar. Berdasarkan rumus penghitungan tersebut, indeks kesukaran soal menurut Arikunto (2010, hlm.210) adalah sebagai berikut: B JS Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran(P) Kriteria 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Berdasarkan kriteria taraf kesukaran tersebut, dijelaskan bahwa rentang skor 0,00-0,30 termasuk kedalam soal yang tergolong sukar, 0,31-0,70 termasuk kedalam soal yang tergolong sedang dan rentang skor 0,71-1,00 termasuk kedalam soal yang tergolong mudah.

26 4. Uji Daya Pembeda Butir Soal Daya beda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan kemampuan individu peserta tes. Daya pembeda disini dimaksudkan untuk melihat siswa yang mampu menjawab soal dengan baik (siswa pandai) dan siswa yang kurang mampu menjawab soal dengan baik (kurang pandai). Daya beda dapat diukur dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut : Keterangan : J J A J B B A B B P A P B = jumlah peserta tes = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Berdasarkan cara penghitungan tersebut, daya pembeda soal memiliki ktiteria/klasifikasi sebagai berikut : Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Diskriminasi (D) Kriteria 0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik Sekali (Arikunto, 2010, hlm.218) Berdasarkan tabel 3.4. kriteria daya pembeda mencakup jelek, cukup, baik dan baik sekali/sangat baik. Adapun untuk skor negatif termasuk kedalam kriteria sangat jelek. B D = J A A B J B B = P P A B

27 5. Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf kesukaran dan Daya Pembeda a. Hasil Uji Validitas 1) Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda No. Kode Soal r xy r tabel Keterangan Kriteria 1 S01 0,469 0,312 Valid Cukup 2 S02 0,490 0,312 Valid Cukup 3 S03 0,580 0,312 Valid Cukup 4 S04 0,599 0,312 Valid Cukup 5 S05 0,488 0,312 Valid Cukup 6 S06 0,594 0,312 Valid Cukup 7 S07 0,507 0,312 Valid Cukup 8 S08 0,524 0,312 Valid Cukup 9 S09 0,817 0,312 Valid Tinggi 10 S10 0,801 0,312 Valid Tinggi Seluruh item soal sudah valid dengan no.soal 1-8 memiliki tingkat validitas cukup dan no.9 dan 10 memiliki tingkat validitas tinggi. 2) Uji Validitas Soal Isian Singkat Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Soal Isian Singkat No. Kode Soal r xy r tabel Keterangan Kriteria 1 S11 0,420 0,312 Valid Cukup 2 S12 0,318 0,312 Valid Rendah 3 S13 0,439 0,312 Valid Cukup 4 S14 0,389 0,312 Valid Rendah 5 S15 0,354 0,312 Valid Rendah 6 S16 0,328 0,312 Valid Rendah 7 S17 0,343 0,312 Valid Rendah 8 S18 0,503 0,312 Valid Tinggi 9 S19 0,484 0,312 Valid Tinggi 10 S20 1,00 0,312 Valid Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 3.6 tersebut, dijelaskan untuk soal 11,13 memiliki tingkat validitas yang cukup, untuk soal no.12,14,15,16,17 memiliki tingkat validitas yang cukup, untuk soal no.18,19 memiliki tingkat validitas yang tinggi, dan untuk soal no.20 memiliki tingkat validitas yang sangat tinggi.

28 b. Hasil Uji Reliabilitas 1) Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Tabel 3.7. Output Cronbach s Alpha Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,792. Soal dikatakan reliabel apabila Nilai Cronbach s Alpha > Nilai Cronbach Alpha if Item Deleted. Berikut hasil pengujian reliabilitas dengan Cronbach s Alpha. Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda No. Kode Cronbach's Alpha if Nilai Cronbach s Keterangan Soal Item Deleted Alpha 1 S01 0,788 0,792 Reliabel 2 S02 0,789 0,792 Reliabel 3 S03 0,775 0,792 Reliabel 4 S04 0,772 0,792 Reliabel 5 S05 0,788 0,792 Reliabel 6 S06 0,776 0,792 Reliabel 7 S07 0,788 0,792 Reliabel 8 S08 0,783 0,792 Reliabel 9 S09 0,737 0,792 Reliabel 10 S10 0,740 0,792 Reliabel Berdasarkan Cronbach's Alpha tabel 3.8. diperoleh nilai Cronbach s Alpha if item deleted sebesar 0,737-0,789 dengan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,792. Sehingga nilai Cronbach s Alpha if item deleted < nilai Cronbach s Alpha. Dengan demikian seluruh soal pilihan ganda dinyatakan reliabel. N of Items.792 10

29 2) Uji Reliabilitas Soal Isian Singkat Tabel 3.9. Output Cronbach s Alpha Reliabilitas Soal Isian Singkat Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,805. Soal dikatakan reliabel apabila Nilai Cronbach s Alpha > Nilai Cronbach Alpha if Item Deleted. Berikut hasil pengujian reliabilitas soal isian singkat dengan Cronbach s Alpha. Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Soal Isian Singkat No. Kode Cronbach's Alpha if Nilai Cronbach s Keterangan Soal Item Deleted Alpha 1 S11 0,797 Reliabel 2 S12 0,795 Reliabel 3 S13 0,774 Reliabel 4 S14 0,800 Reliabel 5 S15 0,785 Reliabel 6 S16 0,796 0,805 Reliabel 7 S17 0,791 Reliabel 8 S18 0,783 Reliabel 9 S19 0,793 Reliabel 10 S20 0,763 Reliabel Berdasarkan tabel tersebut, dijelaskan bahwa soal 11-20 reliabel dengan nilai cronbach s alpha lebih besar dari cronbach s alpha if item deleted. Dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,805>nilai cronbach s alpha if item deleted berkisar 0,774-0,800. Cronbach's Alpha N of Items.805 10

30 c. Hasil Uji Taraf Kesukaran 1) Taraf Kesukaran Soal Pilihan Ganda Tabel 3.11. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Pilihan Ganda No. Kode Soal P (Indeks Kesukaran) Kriteria Taraf Kesukaran 1 S01 0,73 Mudah 2 S02 0,55 Sedang 3 S03 0,70 Sedang 4 S01 0,70 Sedang 5 S05 0,73 Mudah 6 S06 0,60 Sedang 7 S07 0,65 Sedang 8 S08 0,65 Sedang 9 S09 0,65 Sedang 10 S10 0,63 Sedang Berdasarkan tabel tersebut, dapat dijelaskan persentase untuk soal yang tergolong mudah sebesesar 20 % dan 80 % untuk soal berkategori sedang. 2) Taraf Kesukaran Soal Isian Singkat Tabel 3.12. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Isian Singkat Kriteria Taraf No. Kode Soal P (Indeks Kesukaran) Kesukaran 1 S11 1,05 Mudah 2 S12 0,40 Sedang 3 S13 0,95 Mudah 4 S14 0,55 Sedang 5 S15 0,98 Mudah 6 S16 0,38 Sedang 7 S17 0,90 Mudah 8 S18 0,85 Mudah 9 S19 1,05 Mudah 10 S20 0,93 Mudah Berdasarkan tabel 3.12, dijelaskan hasil dari uji taraf kesukaran soal isian singkat diperoleh soal yang tergolong mudah dengan persentase sebesar 70 % dan soal yang tergolong sedang sebesar 30 %.

31 d. Hasil Uji Daya Pembeda 1) Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Tabel 3.13. Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Kriteria Daya No. Kode Soal D Pembeda 1 S01 0,25 Cukup 2 S02 0,5 Baik 3 S03 0,5 Baik 4 S04 0,5 Baik 5 S05 0,25 Cukup 6 S06 0,5 Baik 7 S07 0,5 Baik 8 S08 0,5 Baik 9 S09 0,6 Baik 10 S10 0,55 Baik Berdasarkan tabel tersebut, dalam uji daya pembeda soal pilihan ganda, 2 soal termasuk kedalam kriteria cukup dan 8 soal termasuk kedalam kriteria baik. 2) Daya Pembeda Soal Isian Singkat Tabel 3.14. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Isian Singkat No. Kode Soal D Kriteria Daya Pembeda 1 S11 0,80 Sangat Baik 2 S12 0,60 Baik 3 S13 1,0 Sangat Baik 4 S14 0,70 Baik 5 S15 1,05 Sangat Baik 6 S16 0,35 Cukup 7 S17 0,80 Sangat Baik 8 S18 1,0 Sangat Baik 9 S19 1,0 Sangat Baik 10 S20 1,05 Sangat Baik Tabel 3.14. menjelaskan, bahwa dalam uji daya pembeda soal isian singkat, 70 % soal termasuk kedalam kriteria sangat baik, 20 % tergolong baik dan 10 % tergolong cukup.

32 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan pokok masalah dalam penelitian ini adalah melalui tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimilki individu atau kelompok (Arikunto, 2010). Jenis tes yang digunakan tes tulis. Tes tertulis adalah tes dimana soal/jawabannya dalam bentuk tulisan. Tes tertulis ini dimaksudkan untuk mengecek sejauh mana penguasaan kosakata yang dimiliki oleh siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Guna melihat peningkatan yang terjadi dari penerapan metode TPR (Total Physical Response with Pictures). Pengumpulan data dimulai pada tanggal 11 April 2014 di SDN 1 Setiawaras dan SDN Sindangheula, Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. H. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengolah data penelitian berdasarkan hasil pengumpulan data secara sistematis dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori tertentu untuk menyimpulkan hasil penelitian. Berikut ini merupakan diagram alur teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini: Data penelitian Uji Normalitas Distribusi Normal? Ya Statistik paramateris Tidak Statistik nonparametris Uji homogenitas Uji hipotesis/independent Sample T-Test Uji Mann Whitney Test Kesimpulan Gambar 3.2. Diagram Tahapan Analisis Data Penelitian

33 Berdasarkan diagram tersebut, dapat dijelaskan langkah pertama yang dilakukan adalah uji normalitas data untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal ataukah tidak. Jika berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametris. Setelah data berdistribusi normal, maka langkah berikutnya adalah uji homogenitas ( uji kesamaan dua varians) untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen dengan membandingkan kedua variansnya. Setelah terbukti homogen, langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis (independent sample t-test). Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak homogen maka pengujiannya dilakukan menggunakan (independent sample t-test equal variances not assumed).sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka statistik yang adalah statistik non parametris Mann-Whitney test. 1. Analisis Deskriptif Dalam analisis deksriptif, peneliti mengungkapkan hasil analisis data penelitian secara umum dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan program SPSS 16.0. Adapun interval kategori yang digunakan menurut Cece Rahmat & Solehudin (2006, hlm.63) adalah sebagai berikut : Tabel 3.15. Interval Kategori No Interval Kategori 1 X ideal + 1,5 S ideal Sangat Tinggi 2 ideal + 0,5 S ideal X < ideal + 1,5 S ideal Tinggi 3 ideal - 0,5 S ideal X < ideal + 0,5 S ideal Sedang 4 ideal - 1,5 S ideal X < ideal - 0,5 S ideal Rendah 5 X< ideal - 1,5 S ideal Sangat Rendah Keterangan : X ideal = skor maksimal ideal = X ideal S ideal = ideal Untuk mengolah data kedalam kategori yang telah ditentukan, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007. Sedangkan untuk menganalisis data penelitian secara deskriptif statistik peneliti menggunakan

34 bantuan program SPSS 16.0 dengan untuk mengetahui mean, median, mode, sum, std.deviation dan skor maksimal serta skor minimal siswa. Analisis data deksriptif secara umum tersebut tentu saja belum cukup, perlu analisis lain untuk mengolah data. Berikut adalah tahapan uji analisis data secara rinci : 2. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah data yang diteliti berdistribusi normal ataukah tidak sehingga analisis dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji homogenitas dan uji t dapat dilakukan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan uji analisis normalitas data dengan menggunakan kriteria kolmogorov smirnov dengan bantuan program SPSS 16.0. Adapun rumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H 0 H a : Skor pre-test berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. : Skor pre-test berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan rumusan hipotesis tersebut, dengan taraf signifikansi 0,05, kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal dan H a diterima, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal dan H a ditolak. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas data dilakukan untuk meyakinkan bahwa sekumpulan data yang diteliti berasal dari populasi yang tidak jauh keragamannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 levene statistic test dengan One Way ANOVA untuk menguji homogenitas data dengan kriteria pengujian kolmogorov smirnov. Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 0 H a : Varians skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama. : Varians skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Dalam hal ini jika nilai signifikansi <0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians dari kedua kelompok tersebut tidaklah sama/tidak homogen dan H a

35 ditolak. Tapi jika nilai signifikansi >0,05 maka dapat dikatakan varians dari kedua kelompok tersebut adalah sama/homogen dan H a diterima. 3. Uji Beda Rata-rata Setelah menguji normalitas dan homogenitas data, langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan dengan menggunakan kriteria Komogorov Smirnov dengan menggunakan Independent Sample T Test jika data berdistribusi normal, dan menggunakan uji Mann-Whitney U jika data tidak berdistribusi normal. dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun langkah-langkah dalam pengujian Independent Sample T-Test berdasar nilai signifikansi adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis H 0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. H a : Terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Menentukan taraf signifikansi c. Menentukan kriteria pengujian 1) Jika signifikansi (sign.2 Tailed) >0,05, maka H 0 diterima 2) Jika signifikansi (sign.2 Tailed) <0,05, maka H 0 ditolak. d. Membuat kesimpulan Jika nilai signifikansi (sign.2 Tailed) >0,05, maka H 0 diterima dan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kelas eksperimen dan kontrol, sedangkan jika nilai signifikansi (sign.2 Tailed) <0,05, maka H 0 ditolak dan terdapat perbedaan rata-rata antara skor kelas eksperimen dan kontrol. 4. Index Gain Uji gain dilakukan untuk melihat perbedaan rata-rata peningkatan hasil perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain dicari dengan melihat selisih nilai post-test dan pre-test dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Adapun setelah diketahui gain masing-masing siswa. Peneliti menguji beda rata-rata gain siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan

36 Independent Sample T Test jika gain berdistribusi normal, dan menggunakan t test sampel bebas Two Independent Sample T Test (uji Mann Whitney U) jika data gain tidak berdistribusi normal. Adapun rumusan hipotesisnya sebagai berikut : H 0 : µg 1 µg 2 peningkatan penguasaan kosakata siswa di kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan kemampuan kosakata siswa di kelas kontrol. Ha : µg 1 > µg 2 peningkatan penguasaan kosakata siswa di kelas eksperimen lebih besar dari kemampuan kosakata siswa dari kelas kontrol. Adapun kriteria pengujiannnya sebagai berikut; a. jika nilai signifikansi (Sig.) 0,05, maka H 0 diterima, b. jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka H 0 ditolak. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H 0 diterima yang berarti penguasaan kosakata siswa dikelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan di kelas kontrol, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan penguasaan kosakata dikelas eksperimen memiliki peningkatan lebih besar. 5. Uji Normal Gain Setelah menguji dan membandingkan peningkatan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dan mengetahui kelas yang memiliki peningkatan lebih besar, selanjutnya adalah menguji N-Gain (Normal Gain) untuk mentafsirkan peningkatan tersebut efektif, cukup efektif, kurang efektif dan tidak efektif. Adapun rumus yang digunakan menurut Melter (2002) sebagai berikut : Nomal Gain = Dengan kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan oleh Arikunto (1999, hlm.22) sebagai berikut : Tabel 3.16. Interpretasi Kategori Normal Gain Normal Gain Tafsiran <0,40 Tidak Efektif 0,40-0,55 Kurang Efektif 0,56-0,75 Cukup Efektif >0,76 Efektif

37