PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 105,26

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 103,94

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Transkripsi:

No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JUNI 2015 SEBESAR 97,54 ATAU NAIK 0,73% NTP Sumatera Barat bulan Juni 2015 tercatat sebesar 97,54 atau naik sebesar 0,73 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 96,83 (Mei 2015). Indeks harga yang diterima petani (It) naik 1,55 persen, dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) juga mengalami kenaikan sebesar 0.81 persen. Pada bulan Juni 2015 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 93,91 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTPP), 98,64 untuk Subsektor Hortikultura (NTPH), 96,02 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR), 102,58 untuk Subsektor Peternakan (NTPT), dan 107,33 untuk Subsektor Perikanan (NTN). Subsektor Perikanan terbagi menjadi dua, yaitu Subsektor Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 101,50 dan 108,81. Secara regional, di Sumatera Barat pada bulan Juni 2015 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 1,02 persen yang disebabkan terjadinya inflasi pada kelompok Bahan Makanan (1,86 persen), Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau (0,57 persen), kelompok Perumahan (0,64 persen), kelompok Sandang (0,80 persen), kelompok Kesehatan (0,04 persen), kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga (0,06 persen). Sementara kelompok Transportasi dan Komunikasi mengalami deflasi sebesar 0,09 persen. 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di pedesaan di 11 kabupaten di Sumatera Barat pada bulan Juni 2015, NTP Sumatera Barat mengalami peningkatan sebesar 0,73 persen dibanding bulan Mei 2015, yaitu dari 96,83 menjadi 97,54. Hal ini disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,55 persen, lebih besar dari kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian sebesar 0,81 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 1

1. Tanaman Pangan Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Mei 2015 Juni 2015 (2012=100) Mei 2015 Juni 2015 (1) (2) (3) (4) a. NilaiTukar Petani (NTPP) 94,79 93,91-0,93 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 98,83 98,63-0,21 c. Indeks Diterima Petani 111,96 111,83-0,11 - Padi 112,58 112,20-0,34 - Palawija 109,79 110,55 0,69 d. Indeks Dibayar Petani 118,11 119,09 0,83 - Indeks Konsumsi RumahTangga 119,78 121,06 1,07 - Indeks BPPBM 113,28 113,39 0,09 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 97,40 98,64 1,27 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 104,46 106,65 2,10 c. Indeks Diterima Petani 114,02 116,43 2,11 - Sayur-sayuran 117,63 120,79 2,68 - Buah-buahan 107,79 108,82 0,95 - Tanaman Obat 101,52 104,29 2,72 d. Indeks Dibayar Petani 117,06 118,03 0,83 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,78 119,96 0,99 - Indeks BPPBM 109,15 109,16 0,01 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 94,45 96,02 1,66 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 102,26 104,65 2,34 c. Indeks Diterima Petani 112,29 115,22 2,60 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 112,29 115,22 2,60 d. Indeks Dibayar Petani 118,90 120,00 0,93 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120,55 121,80 1,04 - Indeks BPPBM 109,82 110,10 0,26 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 101,18 102,58 1,38 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 106,88 108,78 1,77 c. Indeks Diterima Petani 114,08 116,46 2,09 - Ternak Besar 110,86 113,23 2,14 - Ternak Kecil 108,24 107,99-0,22 - Unggas 123,36 126,34 2,42 - HasilTernak 122,24 124,91 2,18 d. Indeks Dibayar Petani 112,75 113,53 0,69 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,34 120,61 1,07 - Indeks BPPBM 106,73 107,06 0,31 5. Perikanan Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Perubahan (%) a. Nilai Tukar Petani (NTN) 106,96 107,33 0,34 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 114,59 115,43 0,73 c. Indeks Diterima Petani 121,74 122,52 0,64 - Tangkap 120,03 120,02-0,01 - Budidaya 122,15 123,12 0,80 d. Indeks Dibayar Petani 113,81 114,15 0,30 - Indeks Konsumsi RumahTangga 119,16 119,81 0,54 - Indeks BPPBM 106,24 106,14-0,09 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 2

5.a. Perikanan Tangkap Mei 2015 Juni 2015 (1) (2) (3) (4) a. Nilai Tukar Petani 101,88 101,50-0,37 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 103,31 103,21-0,10 c. Indeks Diterima Petani 120,03 120,02-0,01 - Penangkapan Perairan Umum 116,00 116,99 0,85 - Penangkapan Laut 120,14 120,10-0,04 d. Indeks Dibayar Petani 117,82 118,24 0,36 - Indeks Konsumsi RumahTangga 119,03 119,69 0,56 - Indeks BPPBM 116,19 116,28 0,08 5.b. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Petani 108,25 108,81 0,51 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 117,64 118,74 0,93 c. Indeks Diterima Petani 122,15 123,12 0,80 - Budidaya Air Tawar 122,15 123,12 0,80 d. Indeks Dibayar Petani 112,84 113,16 0,28 Gabungan Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Perubahan (%) - Indeks Konsumsi RumahTangga 119,20 119,84 0,54 - Indeks BPPBM 103,83 103,69-0,13 a. Nilai Tukar Petani (NTP) 96,83 97,54 0,73 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 103,00 104,42 1,39 c. Indeks Diterima Petani 113,25 115,01 1,55 d. Indeks Dibayar Petani 116,96 117,91 0,81 - Indeks Konsumsi RumahTangga 119,73 120,95 1,02 - Indeks BPPBM 109,96 110,13 0,16 Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada bulan Juni 2015 NTP empat subsektor mengalami peningkatan, yaitu subsektor Hortikultura (1,27 persen), subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (1,66 persen), subsektor Peternakan (1,38 persen) dan subsektor Perikanan (0,34 persen). Sedangkan subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 0,93 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Juni 2015 terjadi kenaikan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,55 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 113,25 menjadi 115,01. Meningkatnya nilai It diakibatkan oleh meningkatnya nilai It pada empat subsektor, yaitu Subsektor Hortikultura sebesar 2,11 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,60 persen, Subsektor Peternakan sebesar 2,09 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,64 persen. Sedangkan It pada Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 0,11 persen, 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Juni 2015 indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Menaiknya nilai Ib disebabkan oleh naiknya nilai Ib pada semua subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan (0,83 persen), Subsektor Hortikultura (0,83 persen), Subsektor Perkebunan Rakyat (0,93 persen), Subsektor Peternakan (0,69 persen) dan Subsektor Perikanan (0,30 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 3

NTP Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Juni 2014 Juni 2015 (2012=100) 108 105 102 99 101.37 100.85 100.53 100.50 100.17 100.70 99.93 99.15 98.54 98.66 98.97 97.71 97.54 96 96.83 93 90 Bulan 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) pada bulan Juni 2015 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,93 persen. Hal ini dikarenakan menurunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,11 persen, Sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen. Menurunnya nilai indeks harga yang diterima petani (It) disebabkan oleh menurunnya indeks subkelompok padi sebesar 0,34 persen. Sedangkan subkelompok palawija mengalami peningkatan sebesar 0,69 persen. Sementara itu, perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen diakibatkan oleh naiknya indeks subkelompok konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 1,07 persen dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,09 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTPH) pada bulan Juni 2015 mengalami peningkatan sebesar 1,27 persen dari 97,40 menjadi 98,64. Hal ini disebabkan karena peningkatan indeks harga yang diterima petani (2,11 persen) lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (0,83 persen). Menaiknya nilai It disebabkan adanya kenaikan nilai indeks harga pada semua komoditas subkelompok Sayur-sayuran sebesar 2,68 persen, subkelompok Buah-buahan sebesar 0,95 persen, dan subkelompok Tanaman Obat sebesar 2,72 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,83 persen disebabkan naiknya indeks harga subkelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,99 persen, dan indeks subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 4

c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) NTPR pada bulan Juni 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,66 persen, yaitu dari 94,45 menjadi 96,02. Meningkaynya nilai NTPR ini disebabkan oleh meningkatnya indeks harga yang diterima petani sebesar 2,60 persen, dan Indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen. Menaiknya nilai Ib diakibatkan menaiknya indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1,04 dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,26 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT pada Juni 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,38 persen, yaitu dari 101,18 menjadi 102,58. Kenaikan yang terjadi diakibatkan oleh peningkatan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 2,09 persen lebih besar dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,69 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) terjadi karena kenaikan pada tiga subkelompok yaitu : Subkelompok Ternak Besar, Unggas dan Hasil Ternak masing-masing sebesar 2,14 persen, 2,42 persen, 2,18 persen. Sedangkan subsektor ternak kecil mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) diakibatkan oleh kenaikan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1,07 dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,31 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN) Pada bulan Juni 2015, Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN) mengalami peningkatan sebesar 0,34 persen, yaitu dari 106,96 menjadi 107,33. Kondisi ini diakibatkan kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,64 persen, lebih besar dari kenaikan indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen. Peningkatan nilai It merupakan kontribusi dari peningkatan subkelompok subsektor budidaya ikan sebesar 0,80 persen, sementara subsektor penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 0,01. Kenaikan indeks harga yang dibayar petani terjadi diakibatkan kenaikan indeks subkelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,54 persen. Sementara Indeks subkelompok BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,09 persen. 4. Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara regional, Sumatera Barat pada bulan Juni 2015 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 1,02 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Terjadinya inflasi di daerah perdesaan merupakan kontribusi dari perubahan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan (1,86%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,57%), kelompok Perumahan (0,64%), kelompok Sandang (0,80%), kelompok kesehatan (0,04%), kelompok kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olahraga (0,06%). Sedangkan kelompok Transportasi dan Komunikasi mengalami penurunan sebesar 0,09 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 5

May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Inflasi Perdesaan Tabel 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Mei 2015-Juni 2015 (2012=100) Rincian Pengeluaran IHK Perdesaan Mei 2015 IHK Perdesaan Juni 2015 Inflasi Perdesaan Juni 2015 *) Laju Inflasi Pedesaan Tahun Kalender **) Inflasi Pedesaan Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Konsumsi Rumah Tangga 119.73 120.95 1.02-0.34 7.84 Bahan Makanan 127.99 130.37 1.86-2.76 9.32 Makanan Jadi 113.82 114.47 0.57 4.56 7.60 Perumahan 114.59 115.33 0.64 3.12 7.36 Sandang 109.30 110.18 0.80 2.30 5.10 Kesehatan 111.78 111.83 0.04 2.18 4.74 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 109.53 109.59 0.06 1.48 3.20 Transportasi dan Komunikasi 119.42 119.31-0.09-5.94 7.01 *) Persentaseperubahan IHK Perdesaan Bulan Juni 2015 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Juni 2015 terhadap Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Juni 2015 terhadap Bulan Juni 2014 Laju inflasi pedesaan tahun kalender bulan Juni 2015 sebesar -0,34 persen, sedangkan nilai inflasi pedesaan tahun ke tahun (year on year) sebesar 7,84 persen. Grafik 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Mei 2013 Juni 2015 (2012=100) 2.57 2 0.76 1.08 0.37 1.31 1.00 0.92 0.50 2.00 2.21 0.98 0.89 1.02 0-0.02 0.54 0.420.04 0.38-0.05 0.09-0.17-0.05 0.29-0.11-0.97-2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 6

PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH JUNI 2015 HARGA GABAH (GKP) DI PETANI TURUN 3,03% Komposisi jumlah observasi dari 99 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten di Sumatera Barat selama Juni 2015, didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 100 persen. Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Cisokan yaitu sebesar Rp 5.600,- per kg yang terjadi di Kabupaten Solok. Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang, yaitu senilai Rp 3.700,00- per kg, terjadi di Kabupaten Pasaman. Sama dengan bulan sebelumnya, pada bulan Juni 2015 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 3,03 persen dari 4.463,94,- per kg ( Mei 2015) menjadi Rp 4.328,72,- per kg ( Juni 2015), dan di tingkat penggilingan turun 3,08 persen dari Rp 4.553,49,- per kg ( Mei 2015) menjadi Rp 4.413,39,- per kg ( Juni 2015). Sementara itu, rata rata harga gabah kualitas rendah dan gabah kualitas GKG tidak dapat dibandingkan. Survei harga produsen gabah berasal dari 99 observasi di tujuh kabupaten di Sumatera Barat, yaitu: Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman. Rata-rata harga gabah di tingkat petani bulan Juni dibanding bulan Mei untuk kualitas GKP mengalami penurunan sebesar 3,03 persen Rp 4.463,94 per kg (Mei 2015) menjadi Rp 4.328,72 per kg (Juni 2015). Sementara di tingkat penggilingan harga gabah GKP turun sebesar 3,08 persen dari Rp 4.553,49,- per kg (Mei 2015) menjadi Rp 4.413,39,- per kg (Juni 2015). Kelompok Kualitas Tabel 3 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Juni 2015 Jumlah Observasi Harga Pembelian Selisih harga kol (5&6) Harga di Tk Petani (Rp/Kg) Rata-rata Harga Pemerintah Tkt Penggilingan terhadap kol (7) (Rp/Kg) Terendah Tertinggi Rata-rata (Rp/Kg) (Rp/kg) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) GKG 0 (0,00%) -- -- -- -- 4.600,00,- -- -- GKP 99 (100%) 3700,00-5.600,00,- 4.328,72-4413,39,- 3.700,00,- (Petani) 3.750,00,- (Penggilingan) 628,72 16,99 663,39 17.69 KualitasRendah 0 (0 %) -- -- -- -- -- -- -- Total 103 (100,00) -- -- -- -- -- -- -- Harga gabah kualitas GKP terendah pada Juni 2015 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pasaman, yaitu sebesar Rp 3.700,- per kg, sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Pasaman, yaitu Rp 3.800,- per kg. Sementara harga tertinggi di tingkat petani terjadi di Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 7

Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 okt-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Rata-rata Harga (Rp/Kg) Kabupaten Solok, yaitu sebesar Rp5.600,00,- per kg. Sedangkan harga tertinggi di tingkat penggilingan juga terjadi di Kab Solok yaitu sebesar Rp 5.650,- per kg. Tabel 4 Perbandingan Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Sumatera Barat April 2015 s/d Juni 2015 Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Tingkat Petani (Rp/Kg) No. Kabupaten % Perubahan % Perubahan Apr. 15 Mei. 15 Jun. 15 Bulan Jun. 2015 Apr. 15 Mei. 15 Jun. 15 Bulan Jun. 2015 thdp.mei 2015 thdp.mei. 2015 (1) (2) (5) (5) (5) (6) (8) (9) (9) (10) 1 Pes, Selatan 4.210,06 4.395,87 4.551,40 3,54 4.152,22 4.352,72 4.498,02 3,34 2 Solok 5.218,20 5.171,27 5.060,20-2,15 5.120,53 5.086,60 4.972,20-2,25 3 Tanah Datar 4.700,30 4.421,05 4.431,43 0,23 4.650,30 4.371,05 4.381,43 0,24 4 Pdg, Prmn. 4.880,00 4.774,75 4.398,53-7,88 4.767,50 4.637,25 4.288,53-7,52 5 Agam 4.420,00 4.147,50 4.087,50-1,45 4.355,00 4.060,00 4.017,50-1,05 6 50 Kota 4.712,63 4.544,00 4.428,00-2,55 4.600,00 4.420,00 4.306,67-2,56 7 Pasaman 4.276,67 4.420,00 3.936,67-10,94 4.176,67 4.320,00 3.836,67-11,19 Sumbar 4.631,12 4.553,49 4.413,39-3,08 4.546,03 4.463,94 4.328,72-3,03 Grafik 3 Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Tingkat Penggilingan Dan HPP Sumatera Barat Jun 2013 Jun 2015 5800 5795.8 5538.7 5300 4800 4300 3800 4159.89 4104.4 4040.5 3960.2 4001.4 4155.1 4059.2 4912.7 4432.4 4698.9 4593.5 4266.0 4656.8 4649.5 4579.2 4981.4 4966.1 5127.0 4584.4 4681.0 4609.1 4994.9 4890.8 4631.1 4553.5 3300 2800 2300 1800 Bulan GKP HPP GKP Berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru yang berlaku sejak tanggal 17 Maret 2015, yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp 3.700,00,- per kg di tingkat petani dan Rp 3.750,00,- per kg di tingkat penggilingan, sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp4.600,00,- per kg di tingkat penggilingan. Pada pemantauan bulan Mei 2015 tidak ditemukan kasus harga gabah yang berada di bawah HPP. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 8

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Informasi lebih lanjut hubungi: Azwir, S.Si Kepala Bidang Statistik Distribusi JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159 Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 39/7/13/Th XVIII, 1 Juli 2015 9