HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. peternakan. Penggunaan limbah sisa pengolahan ini dilakukan untuk menghindari

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METABOLISME LIPID. Ani Retno Prijanti. FKUI 3 September 2008

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Bagian Edible Ayam Sentul. Tabel 4. Bobot Edible Ayam Sentul pada Masing-Masing Perlakuan

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Sel Darah Merah. dapat digunakan untuk menilai kondisi kesehatan ternak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi atas

1 Universitas Kristen Maranatha

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Limbah Bandeng Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

Dislipidemia. Ema Rachmawati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

PENDAHULUAN. dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Rataan Konsumsi Ransum, Provitamin A dan Kandungan Vitamin A di Hati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Bagian Edible Ayam Kampung Super

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

Transkripsi:

IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengaruh pemberian berbagai level tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap kadar kolesterol dan trigliserida darah pada domba Padjadjaran jantan telah dilaksanakan selama 6 minggu. Pengumpulan sampel darah dilaksanakan pada akhir penelitian, namun ada 3 unit percobaan tidak dapat diambil darahnya karena mati sebelum pengambilan sampel darah. Hasil nekropsi diketahui bahwa ternak mati karena mengalami stress namun bukan disebabkan karena perlakuan pemberian limbah jeruk manis (Citrus sinensis). Sampel yang terkumpul hanya berasal dari 17 unit percobaan, oleh karena itu analisis statistik dilakukan dengan jumlah ulangan yang tidak sama dengan berdasarkan Gaspersz (1995). 4.1 Kadar Kolesterol Kolesterol merupakan senyawa kimia yang termasuk golongan lipid yang dibutuhkan sebagai komponen pembentuk membran sel, termasuk sel otak, saraf, otot, kulit, hati, usus dan jantung. Kehadiran kolesterol dalam tubuh terutama dijumpai dalam sel dan aliran darah. Kadar kolesterol yang berlebihan dapat mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar kolesterol dari domba Padjadjaran jantan yang diberi berbagai konsentrasi limbah jeruk manis dalam ransum disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rataan Kadar Kolesterol Darah Domba Padjadjaran Jantan dengan Penambahan Limbah Jeruk Manis dalam Ransum Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3. (mg/dl). 1 136,96 130,87-136,96 2 133,91 146,09 94,35-3 124,78 127,83 106,52 112,61 4 121,74 115,65 118,69 118,69 5 115,65 127,83-115,65 Rataan 126,61 ± 8,77 129,65 ± 10,89 106,52 ± 12,17 120,98 ± 10,94 Keterangan : R0 = 0% limbah jeruk manis R1 = 7% limbah jeruk manis R2 = 12% limbah jeruk manis R3 = 17% limbah jeruk manis Tabel 4 menunjukkan rataan kadar kolesterol dari tertinggi hingga terendah secara berurutan R1 (129,65), R0 (126,61), R3 (120,98) dan R2 (106,52). Berdasarkan data Tabel 4, kadar kolesterol darah domba Padjadjaran jantan umur 24-30 bulan berada pada kisaran yang relatif sempit yaitu 106,52-129,65 mg/dl. Untuk memperjelas rataan kadar kolesterol dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Ilustrasi 5. 30

Kadar Kolesterol Darah (mg/dl) 31 150 Rataan Kadar Kolesterol Darah 100 50 0 Perlakuan R0 R1 R2 R3 Ilustrasi 5. Rataan Kadar Kolesterol Darah Domba Padjadjaran Jantan dengan Penambahan Limbah Jeruk Manis dalam Ransum Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kadar kolesterol darah dilakukan analisis statistik (Lampiran 5). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan tidak berbeda (P>0,05) terhadap kadar kolesterol. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penambahan limbah jeruk manis dalam ransum sampai 17% belum memberikan pengaruh pada penurunan kadar kolesterol darah. Kolesterol yang berasal dari pakan masuk ke dalam saluran pencernaan dan dalam usus halus akan diserap oleh enterosit mukosa usus halus, selanjutnya kolesterol akan di esterifikasi menjadi ester kolesterol. Setelah itu, bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein, ester kolesterol akan membentuk lipoprotein yang disebut kilomikron, selanjutnya masuk ke dalam aliran limfe dan berakhir dalam aliran darah (Shepherd, 2001., Linder, 2006). Senyawa aktif yang terkandung dalam limbah jeruk manis seperti tannin, saponin, flavonoid dan minyak atsiri mampu menghambat penyerapan kolesterol dalam usus (Malinow dkk., 1987., Francis dkk., 2002., Oluremi dkk., 2007). Hadirnya tannin dapat menempel atau melapisi membran usus sehingga

32 menghambat penyerapan kolesterol (Oluremi dkk., 2007). Selain itu, saponin dalam saluran pencernaan membentuk ikatan kompleks dengan kolesterol yang sulit diabsorbsi oleh usus sehingga sebagian kolesterol akan keluar bersama feses (Malinow dkk., 1987). Hadirnya flavonoid juga diyakini berperan menghambat absorpsi kolesterol ransum melalui penghambatan pembentukan misel sehingga kolesterol mengendap dan penyerapannya dapat ditekan (Olivera dkk., 2007., Gropper dkk., 2009). Senyawa flavonoid dan minyak atsiri diduga memiliki peran untuk menghambat sintesis kolesterol di hati. Hesperidin yang merupakan senyawa dominan dalam flavonoid genus citrus bekerja melalui mekanisme penghambatan aktivitas enzim HMG-KoA reduktase yang berperan dalam biosintesis kolesterol. Minyak atsiri juga diyakini memiliki peran menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase. Hasil pengamatan pemberian limbah kulit jeruk manis hingga 17% menunjukkan kadar kolesterol yang sama atau memiliki kisaran perbedaan yang sempit. Hal ini diduga bahwa kolesterol eksogen yang berasal dari ransum, selama dalam saluran pencernaan mengalami hambatan, yang diperani oleh senyawa aktif sehingga hanya sejumlah kecil kadar kolesterol yang berhasil diserap oleh enterosit mukosa usus halus dan berhasil memasuki aliran darah. Domba yang digunakan dalam penelitian ini berumur antara 24-30 bulan, yang termasuk dalam fase produktif sehingga kebutuhan akan kolesterol cukup tinggi seperti untuk kebutuhan regular tubuh. Kebutuhan kolesterol dapat berlipat ganda karena dibutuhkan sebagai prekursor dalam sintesis hormon steroid termasuk hormon seks (Laurencio, 2002). Kondisi tersebut akan memicu sintesis kolesterol endogen yang terpusat di

33 hati. Dugaan ini diperkuat oleh data pengamatan pada perlakuan R2 cenderung menurun, namun pada perlakuan R3 tampak terjadi peningkatan kembali. Pada penelitian, kadar saponin dalam masing-masing perlakuan secara berurutan yaitu 0; 0,059; 0,109; dan 0,143%; kadar tanin dalam masing-masing perlakuan secara berurutan yaitu 0; 0,067; 0,114; dan 0,162%, serta kadar flavonoid dalam masing-masing perlakuan secara berurutan yaitu 0; 0,032; 0,055; dan 0.078%. Kadar masing-masing senyawa ini masih berada di bawah batas maksimum penggunaan, seperti tannin yang masih bisa digunakan sampai batas 2-3% (Oluremi dkk., 2007), dan saponin bisa digunakan sampai 0,2% (Widodo, 2005). 4.2 Kadar Trigliserida Trigliserida adalah senyawa lipida netral yang paling banyak dalam tubuh dan merupakan cadangan bahan bakar utama hampir pada semua organisme. Hasil pengamatan rataan kadar trigliserida akibat penambahan berbagai tingkat limbah jeruk manis dalam ransum pada domba Padjadjaran jantan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Rataan Kadar Trigliserida Darah Domba Padjadjaran Jantan dengan Penambahan Limbah Jeruk Manis dalam Ransum Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3. (mg/dl). 1 23 38-19 2 36 27 18-3 21 26 21 14 4 29 33 18 28 5 41 28 21 Rataan 30,0 ± 8,48 30,4 ± 5,03 19,0 ± 1,73 20,5 ± 5,80 Keterangan : R0 = 0% limbah jeruk manis R1 = 7% limbah jeruk manis R2 = 12% limbah jeruk manis R3 = 17% limbah jeruk manis Tabel 5 menunjukkan rataan kadar trigliserida dari yang tertinggi hingga terendah secara berurutan yaitu R1 (30,4 mg/dl), R0 (30 mg/dl), R3 (20,5 mg/dl), dan R2 (19 mg/dl). Rataan kadar trigliserida darah yang terendah diperoleh pada perlakuan R2. Untuk memperjelas rataan kadar trigliserida darah dari masingmasing perlakuan dapat dilihat pada Ilustrasi 6. 34

Kadar Trigliserida Darah (mg/dl) 35 35 30 25 20 15 10 5 0 Rataan Kadar Trigliserida Perlakuan R0 R1 R2 R3 Ilustrasi 6. Rataan Kadar Trigliserida Domba Padjadjaran Jantan dari setiap penambahan limbah jeruk manis Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kadar trigliserida dilakukan analisis statistik (Lampiran 5). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar trigliserida. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Uji Jarak Berganda Duncan Kadar Trigliserida Darah Domba Padjadjaran Jantan dengan Penambahan Limbah Jeruk Manis Perlakuan Rataan (mg/dl) Signifikansi (0.05) R1 30,4 ± 5,03 a R0 30,0 ± 8,48 a R3 20,5 ± 5,80 b R2 19,0 ± 1,73 b Keterangan : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

36 Hasil Uji Jarak Berganda Duncan pada Tabel 6, menunjukkan bahwa kadar trigliserida antar perlakuan R0 dan R1 tidak berbeda demikian pula antar perlakuan R2 dan R3. Kadar trigliserida pada R2 dan R3 lebih rendah dibandingkan dengan R0 dan R1. Hasil yang di dapat menunjukkan terjadi penurunan kadar trigliserida. Hal tersebut di atas mengandung makna bahwa penambahan kulit jeruk manis dalam ransum di atas 7% mampu menurunkan kadar trigliserida, secara rinci hasil pengamatan menunjukkan bahwa penambahan 12 dan 17% limbah jeruk manis dalam ransum berhasil menurunkan kadar trigliserida berturut-turut sebesar 31,67 dan 36,67%. Trigliserida yang berasal dari makanan akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol dan kemudian diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus (Linder, 2006). Setelah melewati mukosa usus halus, asam lemak bebas akan kembali disintesis menjadi trigliserida. Bersamaan dengan fosfolipid dan apolipoprotein trigliserida akan membentuk lipoprotein yang disebut dengan kilomikron. Kilomikron akan masuk ke dalam sistem limfe dan akhirnya akan menuju ke aliran darah yang kemudian dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas akan di serap oleh endotel pembuluh darah dan sebagian disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Sebagian trigliserida akan diambil oleh hati untuk dibentuk menjadi trigliserida hati jika berada dalam jumlah yang banyak (Shepherd, 2001). Trigliserida hati disekresikan ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk VLDL (Very Low Density Lipoprotein) (Linder, 2006). Hadirnya tannin dalam penambahan limbah jeruk manis diduga mengakibatkan terjadinya pelapisan membran usus sehingga menghambat penyerapan zat makanan. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan trigliserida yang

37 berfungsi sebagai cadangan energi banyak digunakan (Malinow dkk., 1987., Oluremi dkk., 2007), sehingga kadar dalam darah menjadi berkurang. Hadirnya flavonoid juga diyakini berperan dalam menekan konsentrasi trigliserida. Flavonoid diduga mengaktifasi sintesis camp yang mengakibatkan meningkatnya protein kinase sehingga terjadi peningkatan hidrolisis trigliserida yang berakibat terjadinya penurunan trigliserida dalam darah dan hati (Olivera dkk., 2007., Rusell, 2009). Protein kinase mengaktifkan trigliserida lipase melalui forforilasi yang selanjutnya trigliserida diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh trigliserida lipase (Rusell, 2009). Minyak atsiri yang terkandung dalam limbah jeruk manis juga memiliki peran dalam menurunkan kadar trigliserida. Minyak atsiri diyakini memiliki fungsi menurunkan aktivitas Glycerol-3-Phosphate Dehydrogenase (GPHD), yaitu enzim yang berperan dalam sintesis trigliserida. Penghambatan sintesis trigliserida di hati dan usus halus akan mengakibatkan terjadinya penurunan trigliserida (He dkk., 2009).