TINJAUAN PUSTAKA. Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan"

Transkripsi

1 9 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Domba Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan manusia. Pada awalnya domba diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon) yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Argali (Ovis amon) dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) dari Asia (Prihatman, 2000). Menurut Blakely dan Bade (1985) domba yang ada saat ini memiliki taksonomi sebagai berikut: Kingdom Filum Class Ordo Family Genus Species : Animalia : Chordata : Mammalia : Artiodactylata : Bovidae : Ovis : Ovis aries Domba yang berkembang di Indonesia terbagi dalam beberapa rumpun yaitu domba kampung, domba Garut, domba Priangan, dan domba ekor gemuk (Prihatman, 2000; Heriyadi, 2011). Sebagian besar domba terkonsentrasi di Jawa Barat dengan populasi hampir mencapai 59,52% dari populasi nasional, yaitu ekor.

2 10 Rumpun Domba Priangan oleh sebagian pakar dikenal dengan nama domba Garut, banyak ditemukan di Jawa Barat. Berdasarkan sejarahnya domba Priangan merupakan domba hasil persilangan tidak terprogram dari tiga rumpun domba yaitu domba lokal, domba Merino, dan domba Kaapstad (Budinuryanto, 1991; Sugeng, 1995). Persilangan ini terjadi di wilayah Priangan dan Garut sehingga dikenal dengan domba Priangan atau domba Garut. Keunggulan dari sebagian rumpun ini adalah memiliki bobot badan yang besar dan terkenal dengan domba tangkas. Ditinjau dari segi pemuliaan perlu dilakukan langkah-langkah untuk kembali memurnikan domba tersebut. Pakar dari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran kemudian mencoba untuk melakukan pemurnian domba unggulan khususnya domba di daerah Wanaraja Kabupaten Garut dan diperkenalkan sebagai Domba Padjadjaran. Domba Padjadjaran merupakan materi genetik lokal yang dimurnikan kembali dan masih serumpun dengan domba Garut. Domba asal Wanaraja Kabupaten Garut ini masih dalam proses pemurnian yang diarahkan menjadi domba pedaging yang bercirikan berbulu putih dan bertelinga lebar (Bandiati, 2012). Domba ini diharapkan memiliki bobot yang memadai sebagai ternak pedaging dan memiliki kemampuan produksi anak dengan konsentrasi kembar dua sehingga akan sangat menguntungkan apabila dipandang dari segi bisnis. Daging domba bernilai jelek pada persepsi sebagian masyarakat, daging domba dianggap memiliki kadar kolesterol yang tinggi sehingga akan menimbulkan penyakit apabila dikonsumsi berlebih. Sebenarnya, daging domba memiliki beberapa kelebihan diantara daging lainnya, antara lain memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding dengan daging yang berasal dari ternak sapi, kerbau dan ayam khususnya dalam kandungan fosfor, zat besi dan Vit B1 (Setiawan, 2011).

3 Limbah Jeruk Manis Jeruk merupakan buah yang digemari masyarakat karena memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Klasifikasi botani tanaman jeruk menurut BAPPENAS (2000) sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub Divisi Class Ordo Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Rutales : Rutaceae : Citrus : Citrus sp. Sentra jeruk di Indonesia tersebar di beberapa daerah antara lain Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Potensi produksi jeruk manis (Citrus sinensis) di Indonesia mencapai ton per tahun (Departemen Pertanian, 2010). Buah jeruk hanya sekitar 35-40% dapat dimanfaatkan oleh konsumen atau industri pengolahan makanan dan minuman sedangkan sisanya 60% berupa limbah, dengan rincian 65% merupakan kulit jeruk, 30-35% kulit membran jeruk, dan 0-10% biji jeruk (Mirzae, 2008). Limbah jeruk manis belum banyak dimanfaatkan, padahal masih memiliki kandungan nutrien yang tinggi seperti protein kasar, lemak kasar dan serat kasar (Lab. Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak,

4 ). Limbah jeruk manis juga memiliki beberapa senyawa aktif seperti tannin, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri yang berperan diantaranya dalam mengurangi kolesterol, menjaga daya tahan dan menghambat radikal bebas dalam tubuh/antioksidan (Francis dkk., 2002., Oluremi dkk., 2007) Lipid Struktur Lipid Lipid adalah senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti eter, kloroform, dan benzene. Lipid mengandung tiga unsur atom yaitu C, H, dan O, dan memberikan dua seperempat kali lebih banyak energi dibandingkan karbohidrat (Anggorodi, 1980). Berdasarkan sifatnya, lipid dapat digolongkan menjadi dua golongan utama, yaitu lipid yang dapat disaponifikasi dan lipid yang tidak dapat disaponifikasi. Lipid yang dapat disaponifikasi yaitu lipid yang dapat di hidrolisis dengan alkali dan panas sehingga terbentuk asam-asam lemak dan komponen molekul lainnya, contohnya adalah lemak netral atau trigliserida, fosfolipid, glikolipid, dan sulfolipid serta senyawa dengan asam karboksilat rantai panjang. Lipid yang tidak dapat disaponifkasi, disintesis dari unit isoprene kolesterol dan sterol lain serta steroid, dolikol, ubiquinone dan vitamin A, D, E, dan K (Hamid, 2005). Tiga bentuk utama lipid yang berada dalam tubuh manusia dan mamalia lainnya termasuk ternak, yaitu gliserida (terutama trigliserida), fosfolipid, dan sterol (terutama kolesterol) (Linder, 2006). Lipid pada ruminansia sebagian terdapat dalam jaringan adiposa, trigliserida adalah bentuk lemak yang disimpan sebagai cadangan energi dan merupakan bentuk yang paling banyak terdapat dalam bahan-

5 13 bahan makanan dan jaringan. Hampir 95-98% dari seluruh lemak terkonsumsi dalam bentuk makanan merupakan trigliserida (Linder, 2006). Trigliserida merupakan lipid netral yang paling banyak dan merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme (Lehninger, 1990). Trigliserida adalah bentuk yang paling efisien untuk menyimpan kalor yang penting untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh, karena selain menghasilkan lebih banyak energi dibandingkan dengan karbohidrat dan protein trigliserida juga juga bersifat tidak banyak membutuhkan tempat (nonhydrated). Selama proses metabolisme, trigliserida disimpan dalam tubuh sebagai cadangan energi, tetapi beberapa lipid terutama kolesterol, fosfolopid dan derivatnya dipakai di seluruh tubuh untuk fungsi-fungsi intraselular yang lain. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alamai dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Struktur kimia dasar trigliserida ditampilkan pada Ilustrasi 1. Ilustrasi 1. Struktur Kimia Trigliserida Menurut Wirahadikusumah (1985), senyawa pemula biosintesis trigliserida adalah L-gliserol-3-fosfat dan senyawa koenzim A asil asam lemak. L-gliserol-3-

6 14 fosfat pada umumnya terbentuk dari senyawa-senyawa proses glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat yang oleh enzim gliserol-3-fosfat dehydrogenase (GPDH) diubah menjadi L-gliserol-3-fosfat dengan bantuan NAD+/NADH sebagai koenzimnya. Tahap reaksi pertama dan kedua adalah proses asilasi gugus hidroksil dari L-gliserol-3-fosfat menghasilkan asam lisofosfatidat yang dikatalis oleh enzim gliserolfosfat. Tahap reaksi ketiga, asam fosfatidat dihidrolisis dengan enzim fosfatidat fosfatase menghasilkan diasilgliserol. Tahap reaksi terakhir, diasilgliserol bereaksi dengan molekul ketiga dari koenzim-a asil asam lemak dan dikatalis oleh enzim diasilgliserol asil transferase sehingga menghasilkan triasilgliserol (trigliserida). Dihidroksiaseton fosfat L-gliserol-3-fosfat Asam lisofosfat Triasilgliserol diasilgliserol asam fosfatidat Ilustrasi 2. Biosintesis Trigliserida Pencernaan dan Metabolisme Lipid Sebagian lipid yang dikonsumsi ruminansia di hidrolisis dalam usus dengan bantuan garam empedu dan lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol. Lipid yang sudah sebagian tercerna terutama dalam bentuk larut dalam air, membentuk micelle-micelle yang stabil, terutama yang terdiri atas asam lemak rantai panjang, monogliserida dan asam-asam empedu yang terdifusi ke permukaan sel-sel mukosa dan melepaskan materi untuk diserap (Linder, 2006). Asam-asam lemak, monogliserida, fosfat, kolesterol bebas dan bahan penyusun lain dari lemak yang terbentuk oleh proses pencernaan, di serap melalui sel mukosa intestine. Setelah masuk ke dalam mukosa intestine, trigliserida,

7 15 fosfolipid dan ester kolesterol disintesis kembali, dengan dilapisi sedikit protein kemudian disekresikan dalam bentuk kilomikron ke dalam aliran darah, memasuki lakteal sistem limfe (Linder, 2006). Mukosa intestine juga membentuk beberapa lipoprotein lain seperti VLDL dan HDL. Bagian terbesar lemak makanan yang telah memasuki sistem limfe secara perlahan memasuki aliran darah sebagai kilomikron. Masuknya kilomikron ke dalam darah dari limfe terus terjadi selama berjam-jam. Apoprotein di darah perifer mengaktifkan lipase lipoprotein (LPL) yang terikat pada lapisan arteri dan kapiler dalam jaringan-jaringan tersebut. Kondisi ini menyebabkan pembebasan asam lemak bebas, yang secara cepat diserap dan digunakan untuk energi atau diinkorporasikan kembali menjadi trigliserida untuk digunakan kemudian. Kelebihan fosfolipid permukaan dan beberapa kolesterol dan protein dipindahkan ke HDL. Sisa trigliserida yang terdeplesi dalam kilomikron, dengan ester kolesterol memasuki hati melalui reseptor reseptor khusus (Brown dkk., 1981., Linder, 2006). Di dalam hati, ester kolesterol mengalami proses esterifikasi dan bersama asam-asam lemak memasuki pool hati (Linder, 2006). Asam-asam lemak terbentuk terutama dari kelebihan karbohidrat yang tidak dibutuhkan untuk energi dan diinkorporasikan kembali ke dalam trigliserida. Hampir semua asam lemak memasuki jaringan lemak untuk disimpan dalam bentuk trigliserida Pencernaan, Metabolisme dan Sintesis Kolesterol Kolesterol merupakan sterol utama dalam jaringan dengan rumus C27H45OH (Ilustrasi 2) dan memiliki nama ilmiah 3-hidroksi-5,6 kolesten, mempunyai satu gugus hidroksil pada atom C3 dan ikatan rangkap pada C5 dan C6 serta

8 16 percabangan pada C10, C13, dan C17 seperti tampak pada Ilustrasi 3 (Mayes, 1995., Guyton dan Hall, 2006). Ilustrasi 3. Struktur Kimia Kolesterol Peran kolesterol dalam tubuh adalah sebagai prekursor untuk sintesis garam empedu, hormon steroid, vitamin D, dan komponen membran sel. Hampir 70% kolesterol dalam lipoprotein plasma dalam bentuk ester kolesterol. Berdasarkan sumbernya kolesterol dibagi dalam dua bagian, yaitu kolesterol eksogen yang berasal dari makanan dan kolesterol endogen yang disintesis dalam tubuh terutama oleh sel-sel hati dan usus halus (Djojosoebagjo dan Piliang, 2000). Pada dasarnya semua kolesterol endogen dibentuk oleh hati, walaupun dalam jumlah sedikit semua sel tubuh dapat membentuk kolesterol untuk keperluan internal (Muchtadi, 2000; Guyton dan Hall, 2006). Kolesterol terikat dalam lipoprotein plasma yang dibentuk oleh hati. Kolesterol yang berasal dari makanan (eksogen) akan masuk ke dalam usus halus untuk dicerna, selanjutnya diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus dan akan di esterifikasi menjadi ester kolesterol. Bersama dengan fosfolipid dan

9 17 apolipoprotein, ester kolesterol akan membentuk lipoprotein yang disebut kilomikron untuk masuk ke dalam sistem limfe dan berakhir di aliran darah (Shepherd, 2001). Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap (Murray, 2003., Guyton dan Hall, 2007., King, 2010). Tahap pertama mevalonate disintesis dari asetil-koa melalui HMG-KoA mengikuti rangkaian reaksi sintesis badan keton dalam mitokondria. Kemudian 2 molekul asetil-koa berkondensasi membentuk asetoasetil-koa, reaksi ini di katalis oleh enzim sitosol tiolase. Reaksi lainnya berlangsung di hati, yaitu senyawa asetoasetat yang di bentuk di dalam mitokondria pada lintasan ketogenesis berdifusi ke dalam sitosol dan dapat diaktifkan menjadi asetoasetil-koa oleh enzim asetoasetil-koa sintase. Asetoasetil-koA berkondensasi dengan molekul asetil-koa lainnya yang dikatalis oleh enzim HMG-KoA sintase untuk membentuk HMG-KoA. HMG-KoA dikonversi menjadi mevalonate pada proses reduksi oleh NADPH dan dikatalis oleh HMG-KoA reduktase. Tahap kedua, mevalonate mengalami fosforilasi oleh ATP dengan tiga kinase, dan setelah dekarboksilasi terbentuk isopentenyl difosfat. Tahap ketiga, isopentenyl mengalami isomerisasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk dimetilalil difosfat, yang kemudian bergabung dengan molelul lain membentuk zat antara sepuluh karbon geranil difosfat. Kondensasi lebih lanjut membentuk farnesyl difosfat dan bergabung membentuk skualen. Tahap keempat, skualen dikonversi menjadi skualen 2,3-epoksida oleh enzim oksidase. Gugus metil C14 dipindahkan ke C13, dan C8 ke C14 ketika terjadi siklisasi yang dikatalis oleh enzim lanosterol siklase membentuk senyawa lanosterol. Tahap kelima,

10 18 pembentukan kolesterol dari lanosterol terjadi di retikulum endoplasma dan melibatkan perubahan inti steroid serta rantai samping dengan cara direduksi. Kehadiran kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh namun pada kondisi berlebihan dapat berdampak negatif, yaitu terjadinya penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah yang dikenal dengan aterosklerosis. Acetyl-CoA Acetoacetyl-CoA HMG-CoA Mevalonate Lanosterol Squalen Isopentenyl Pyrophosphate (PP) Cholesterol Ilustrasi 4. Biosintesis Kolesterol 2.4. Peran Limbah Jeruk Manis (Citrus sinensis) dalam Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida Limbah kulit jeruk mengandung senyawa aktif seperti tannin, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri (Oluremi dkk., 2007). Banyaknya kandungan senyawa aktif dalam limbah jeruk (Citrus sinensis) diantaranya minyak atsiri: 0,91%, tannin: 0,95%, flavonoid: 0,46% dan saponin: 0,84% (Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, 2013). Kandungan senyawa aktif ini diyakini memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Tannin dan saponin dapat menghambat penyerapan kolesterol dalam usus sehingga ekskresi kolesterol meningkat dan pada akhirnya menurunkan kadar kolesterol. Kehadiran tannin dalam limbah jeruk manis dapat melapisi membran usus,dan berikatan dengan protein sehingga menghambat penyerapan zat makanan yaitu karbohidrat, protein, lipid. Saponin dalam saluran pencernaan membentuk

11 19 ikatan kompleks dengan kolesterol yang sulit diabsorbsi oleh usus sehingga sebagian kolesterol akan keluar bersama feses (Malinow dkk., 1987., Francis dkk., 2002., Oluremi dkk., 2007). Saponin dan tannin mempunyai pengaruh yang lebih menguntungkan pada ternak ruminansia dibandingkan pada ternak non ruminansia. Saponin bersama dengan tannin dapat meningkatkan sintesis protein mikroba rumen dan menurunkan degradabilitas protein dalam rumen. Sumber utama protein bagi ternak ruminansia adalah protein pakan yang lolos dari degradasi di dalam rumen dan protein mikroba rumen. Peningkatan sintesis protein mikroba rumen dan protein by-pass mengakibatkan meningkatnya pasokan nutrien ke dalam intestine. Penurunan degradasi protein dalam rumen dapat terjadi karena terbentuknya kompleks proteinsaponin yang sedikit tercerna. Kemampuan saponin sebagai agen defaunasi menyebabkan penurunan total populasi protozoa rumen. Penurunan populasi protozoa dapat meningkatkan aliran N bakteri rumen ke duodenum, karena pemangsaan protozoa terhadap bakteri menurun tajam (Francis dkk., 2002., Suparjo, 2010., Das dkk., 2012., Bunglavan dan Dutta, 2013). Saponin dapat mengganggu perkembangan protozoa dengan terjadinya ikatan antara saponin dengan sterol pada permukaan membran sel protozoa, menyebabkan membran pecah, sel lisis dan mati. Keberadaan kolesterol pada membran sel eukariotik (termasuk protozoa), tetapi tidak terdapat pada sel bakteri prokariotik, memungkinkan protozoa rumen lebih rentan terhadap saponin karena saponin mempunyai daya tarik menarik terhadap kolesterol. Populasi bakteri rumen tidak mengalami gangguan karena disamping bakteri tidak mempunyai sterol yang dapat berikatan dengan saponin, bakteri mempunyai kemampuan untuk memetabolisme faktor antiprotozoa tersebut yang menghilangkan rantai

12 20 karbohidrat (Makkar dan Becker, 1996., Francis dkk., 2002., Suparjo, 2010., Das dkk., 2012). Flavonoid berperan sebagai kofaktor enzim kolesterol esterase dan penghambat absorpsi kolesterol makanan melalui penghambatan pembentukan misel sehingga kolesterol mengendap dan penyerapannya dapat ditekan. Penghambatan pembentukan misel sebagai lemak yang dapat dicerna dan diabsorpsi menyebabkan penurunan kadar kolesterol darah (Olivera dkk., 2007., Gropper dkk., 2009). Flavonoid berperan dalam menekan konsentrasi trigliserida dengan mengaktifasi sintesis camp. Sementara camp meningkatkan protein kinase sehingga terjadi peningkatan hidrolisis trigliserida yang berakibat terjadinya penurunan trigliserida dalam darah dan hati (Olivera dkk., 2007., Rusell, 2009). Hesperidin yang merupakan komponen senyawa utama dari flavonoid genus citrus memiliki kemampuan menginhibisi aktivitas enzim HMG-KoA reduktase. Penekanan terhadap enzim HMG-KoA reduktase mengakibatkan biosintesis kolesterol terhambat (Haryanto dan Savitri, 2013). Senyawa aktif lainnya dalam limbah jeruk manis adalah minyak atsiri, yang memiliki kemampuan menghambat kerja enzim 3-hidroksi-3-metilglutaril-KoA reduktase. Enzim tersebut berperan dalam reaksi reduksi HMG-KoA menjadi mevalonate pada biosintesis kolesterol (Martin dkk., 1981). Minyak atsiri dapat berperan dalam menurunkan aktivitas Glycerol-3-Phosphate Dehydrogenase (GPHD) dalam sintesis trigliserida (He dkk., 2009), yaitu pada tahap pembentukan trigliserida dari asam lemak bebas dan gliserol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengaruh pemberian berbagai level tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap kadar kolesterol dan trigliserida darah pada domba Padjadjaran jantan telah dilaksanakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir 11 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir 59,52% populasi domba nasional berada di Jawa Barat (Departemen Pertanian, 2013), sementara konsumsi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa Salah satu profil biokimia darah yang berhubungan dengan proses metabolisme energi adalah glukosa. Kadar glukosa merupakan indikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah sebuah gangguan metabolisme lipoprotein yang ditunjunkkan dengan adanya peningkatan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. peternakan. Penggunaan limbah sisa pengolahan ini dilakukan untuk menghindari

I PENDAHULUAN. peternakan. Penggunaan limbah sisa pengolahan ini dilakukan untuk menghindari I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah pangan yang berasal dari sisa-sisa pengolahan makanan merupakan salah satu sumber bahan pakan alternatif yang sering digunakan dalam dunia peternakan. Penggunaan

Lebih terperinci

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam hati. Glukosa atau protein yang tidak segera digunakan tubuh sebagian besar tersimpan sebagai trigliserida.

Lebih terperinci

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan Metabolisme lemak Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila Pendahuluan Manusia memiliki kebutuhan energi

Lebih terperinci

Anabolisme Lipid. Biokimia Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P

Anabolisme Lipid. Biokimia Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P Anabolisme Lipid Biokimia Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P Lemak Hewani dan Nabati Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol Lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging puyuh merupakan produk yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Meskipun populasinya belum terlalu besar, akan tetapi banyak peternakan

Lebih terperinci

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol Metabolisme lipid Transport lipid dalam plasma dan penyimpanan lemak Biosintesis lipid Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup Metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan

Lebih terperinci

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol Metabolisme lipid Transport lipid dalam plasma dan penyimpanan lemak Biosintesis lipid Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup Metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Broiler merupakan ternak yang dapat menghasilkan daging dalam waktu singkat serta dapat mengkonversi ransum yang dikonsumsi untuk memproduksi satu kilogram bobot

Lebih terperinci

METABOLISME LIPID. Ani Retno Prijanti. FKUI 3 September 2008

METABOLISME LIPID. Ani Retno Prijanti. FKUI 3 September 2008 METABOLISME LIPID Ani Retno Prijanti Kuliah Modul Metabolik Endokrin FKUI 3 September 2008 Overview metabolisme lipid Oksidasi asam lemak Sintesis asam lemak Sintesis kolesterol Transportasi lipid OKSIDASI-ß

Lebih terperinci

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak Metabolisme Lipid Metabolisme LIPID Metabolisme LIPID Degradasi Lipid Oksidasi asam lemak Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak Biosintesis Lipid Biosintesis asam lemak Biosintesis

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Ayam Lokal Ayam lokal merupakan jenis ayam yang banyak dipelihara orang di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Ayam lokal yang terdapat di Indonesia beragam penempilanya dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kadar Lemak Daging Ayam Broiler yang Diberi Probiotik Berbasis Susu Sapi dan Susu Kedelai Fermentasi. Hasil pengamatan kadar lemak daging ayam broiler pada peneitian dapat

Lebih terperinci

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen) METABOLISME LIPID Metabolisme lipid secara garis besar ASAM LEMAK KOLESTEROL Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen) METABOLISME

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Menurut Blakely dan Bade (1985), domba diklasifiksikan sebagai berikut : Kingdom : Animal Phylum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Artiodactyla Famili : Bovidae Genus : Ovis

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ilustrasi 1. Itik Cihateup. Itik merupakan salah satu unggas air, ternak ini memiliki kulit yang tebal

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ilustrasi 1. Itik Cihateup. Itik merupakan salah satu unggas air, ternak ini memiliki kulit yang tebal II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Itik Cihateup Ilustrasi 1. Itik Cihateup Itik merupakan salah satu unggas air, ternak ini memiliki kulit yang tebal yang disebabkan oleh adanya lapisan lemak tebal yang terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Ovis ammon) di Asia Tengah, Urial (Ovis vignei) juga di Asia dan Moufflon (Ovis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Ovis ammon) di Asia Tengah, Urial (Ovis vignei) juga di Asia dan Moufflon (Ovis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Domba Lokal Bangsa domba liar yang ada yang telah mengalami domestikasi adalah Angali (Ovis ammon) di Asia Tengah, Urial (Ovis vignei) juga di Asia dan Moufflon (Ovis musimon)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011) 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok Pisang adalah salah satu tanaman buah yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011) Taksonomi tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom Metabolik adalah sekumpulan gangguan metabolik dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut: obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak plasma. Beberapa kelainan fraksi lemak yang utama adalah

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Asal-Usul dan Klasifikasi Domba Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan manusia. Pada awalnya domba diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak 34 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak diekskresikan dalam feses (Tillman, dkk., 1998). Zat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pada penelitian ini, berat badan setiap ekor mencit ditimbang dari mulai tahap persiapan sampai akhir perlakuan. Selama penggemukan mencit diberi pakan berlemak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Zat Makanan Berdasarkan analisis statistik, konsumsi bahan kering nyata dipengaruhi oleh jenis ransum, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis domba dan interaksi antara kedua

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aerobik Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyakbanyaknya. Senam Aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puyuh tergolong dalam kelas Aves, ordo Galliformes, sub ordo Phasianidae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puyuh tergolong dalam kelas Aves, ordo Galliformes, sub ordo Phasianidae, 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Puyuh Petelur Puyuh tergolong dalam kelas Aves, ordo Galliformes, sub ordo Phasianidae, genus Coturnix dan spesies Coturnix coturnix. Coturnix coturnix japonica merupakan

Lebih terperinci

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol Kolesterol merupakan produk met.hewan, oleh karena itu terdapat pada semua makanan yg berasal dari jaringan hewan seperti: kuning telur, daging, hati dan otak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah daging dan menduduki peringkat teratas sebagai salah satu sumber protein hewani yang paling banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat perkotaan banyak mengalami perubahan di era globalisasi ini, terutama dalam pola konsumsi makanan yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dan trombosis merupakan penyebab utama kematian di dunia. Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyebab

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolesterol Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran sel dan lapisan eksterna lipoprotein plasma. Kolesterol dapat berbentuk kolesterol bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegemukan atau obesitas telah menjadi hal yang dikhawatirkan banyak orang sejak dahulu. Hal ini tak lepas dari berbagai penyakit yang dapat diakibatkan oleh obesitas.

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN meter dari permukaan laut dengan kondisi lembab, serta mempunyai

II KAJIAN KEPUSTAKAAN meter dari permukaan laut dengan kondisi lembab, serta mempunyai II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Limbah Jeruk Manis Jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan tanaman yang tumbuh subur didaerah tropis dan subtropis. Jeruk manis dapat beradaptasi didaerah tropis pada ketinggian

Lebih terperinci

Triasilgliserol. = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: Asam lemak: 3 asam lemak (gugus asil)

Triasilgliserol. = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: Asam lemak: 3 asam lemak (gugus asil) MetabolismeLemak Triasilgliserol = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: 3 asam lemak (gugus asil) dan gliserol. Asam lemak: jenuh (cth: as palmitat) tak jenuh (cth: as oleat) Gliserol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Garut

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Garut TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba merupakan ternak yang cukup selektif dalam memilih makanan seperti dalam memilih jenis rumput yang baik, dan jenis legum yang cocok. Menurut Blakely dan Bade (1991) domba

Lebih terperinci

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P Lipid Dr. Ir. Astuti,, M.P Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer Suatu molekul dikategorikan dalam lipid karena : mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air larut dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Ayam Pedaging Amrullah (2003) menyatakan bahwa ayam pedaging adalah jenis ayam jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif, guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Deninisi Kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi bisa diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak ruminansia yang banyak dipelihara masyarakat dan dimanfaatkan produksinya sebagai ternak penghasil daging dan sebagai tabungan. Domba memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam pembentukan hormon-hormon anak ginjal, testis, dan ovarium. Kolesterol merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol terdapat dalam jaringan dan dalam plasma baik sebagai kolesterol bebas atau dikombinasikan dengan asam lemak rantai panjang seperti cholesteryl ester. Kolesterol

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) dalam sistem klasifikasi hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) dalam sistem klasifikasi hewan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Burung Puyuh Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) dalam sistem klasifikasi hewan termasuk ordo Galiformes, famili Phasianidae, genus Coturnix, dan spesies japonica memiliki

Lebih terperinci

Biokimia dr. Husnil Kadri Kamis, 23/02/12. Bukan lemak, tp selalu berikatan dg lemak. Zat dasar u/ hormone steroid, ex : Kortikosteroid

Biokimia dr. Husnil Kadri Kamis, 23/02/12. Bukan lemak, tp selalu berikatan dg lemak. Zat dasar u/ hormone steroid, ex : Kortikosteroid Biokimia dr. Husnil Kadri Kamis, 23/02/12 Kolesterol Bukan lemak, tp selalu berikatan dg lemak Zat dasar u/ hormone steroid, ex : Kortikosteroid Senyawa dg 4 cincin Hanya bersumber dari produk hewani Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi atas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dislipidemia 2.1.1 Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 2.1 Fast food BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi fast food Fast food atau dalam bahasa Indonesia disebut makanan cepat saji merupakan makanan yang pertama sekali diciptakan di Amerika. 12 Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba Garut

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba Garut TINJAUAN PUSTAKA Domba Garut Domba garut merupakan bangsa domba tersendiri yang dikenal baik dan banyak digemari oleh masyarakat. Domba ini dikenal oleh juga dengan sebutan domba priangan. Populasinya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Susu Sapi, Kedelai Fermentasi dan Kombinasinya Terhadap Kolesterol Daging Ayam Broiler. Hasil pengatamatan kadar kolesterol daging pada ayam broiler pada penelitian

Lebih terperinci

Sumber lemak : Makanan Biosintesis de novo Simpanan tubuh adiposit Masalah utama sifatnya tidak larut dalam air. Lemak diemulsi oleh garam empedu

Sumber lemak : Makanan Biosintesis de novo Simpanan tubuh adiposit Masalah utama sifatnya tidak larut dalam air. Lemak diemulsi oleh garam empedu METABOLISME LEMAK Pendahuluan Lipid yg tdpt dlm makanan sebagian besar berupa lemak, shg metabolisme yg akan dibicarakan ini adalah metabolisme lemak Lemak adalah bentuk simpanan energi utama dlm tubuh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Nutrisi Dedak Gandum (Wheat Bran) setelah Fermentasi Berdasarkan hasil analisis proksimat yang disajikan pada Tabel 7, kandungan wheat bran yang difermentasi (WBF) mengalami

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Domba Priangan Domba adalah salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi Kopi merupakan minumam stimulan yang berasal dari biji yang dipanggang. Kopi mempunyai 500 macam genus dan 6000 speies. Ada dua jenis kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi daging sapi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi daging sapi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Potong Konsumsi daging sapi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai. Laju peningkatan populasi

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi, klasifikasi, dan fungsi lipid. dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh 12.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi, klasifikasi, dan fungsi lipid. dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh 12. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Definisi, klasifikasi, dan fungsi lipid Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait.

Lebih terperinci

JENIS LIPID. 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol )

JENIS LIPID. 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol ) JENIS LIPID 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol ) Lipid Definisi Lipid adalah Senyawa organik yang dibentuk terutama dari alkohol dan asam lemak yang digabungkan

Lebih terperinci

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK 8 LEMAK DAN MINYAK A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Lipid didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai oleh peningkatan atau penurunan fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan

Lebih terperinci

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada LIPIDA 1 - Lemak Lemak merupakan penyusun makanan yang bersifat tidak larut dalam air. Berdasarkan atas zat penyusunnya lemak dikelompokkan menjadi tiga yaitu lemak sederhana, lemak kompleks, dan turunan

Lebih terperinci

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Perkembangan Domba Asia merupakan pusat domestikasi domba. Diperkirakan domba merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi oleh manusia kira-kira

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang PENDAHULUAN Latar Belakang Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan-makanan cepat saji dengan kadar lemak yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan peningkatan kadar kolesterol plasma, trigliserida, dan Low Density Lipoprotein, atau ketiganya, atau kadar High Density Lipoprotein yang rendah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler Berdasarkan hasil penelitian, kadar protein hati broiler yang diberi probiotik selama pemeliharaan dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah. Beberapa kelainan fraksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lemak Lemak adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, lemaktidak larut dalam

Lebih terperinci

MAKALAH METABOLISME LIPID. Dosen Pengampu: Ibu Sri Mursiti

MAKALAH METABOLISME LIPID. Dosen Pengampu: Ibu Sri Mursiti MAKALAH METABOLISME LIPID Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Biokimia Dosen Pengampu: Ibu Sri Mursiti Halaman Judul Oleh: 1. Roihanah (4301414076) 2. Retno Wahyu S. (4301414086) 3. Devi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid, ditandai oleh peningkatan dan/atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang dijumpai yaitu peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ubi Jalar Ungu Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah, dan biji. Batang tanaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang sebenarnya memerlukan sejumlah lemak bagi tubuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB 2. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TI JAUA PUSTAKA 2.1 Obesitas 2.1.1 Definisi Fauci, et al. (2009) menyatakan obesitas sebagai kondisi dimana massa sel lemak berlebihan dan tidak hanya didefinisikan dengan berat badan saja karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat saat ini cenderung memiliki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, kurang olah raga, kebiasaan merokok dan pola

Lebih terperinci

07/11/2016 METABOLISME LEMAK

07/11/2016 METABOLISME LEMAK METABOLISME LEMAK 1 Pendahuluan Lipid yg tdpt dlm makanan sebagian besar berupa lemak, shg metabolisme yg akan dibicarakan ini adalah metabolisme lemak Lemak adalah bentuk simpanan energi utama dlm tubuh

Lebih terperinci

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Metabolisme Karbohidrat Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia LATAR BELAKANG Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat tergantung pada kemampuannya menghasilkan enzim amilase

Lebih terperinci

VITAMIN E (α - TOKOFEROL) Dr. Inge Permadhi MS

VITAMIN E (α - TOKOFEROL) Dr. Inge Permadhi MS VITAMIN E (α - TOKOFEROL) Dr. Inge Permadhi MS Sifat Kimia Tahan terhadap proses pemanasan dan asam Tidak tahan terhadap alkali, uv dan oksigen Rusak bila lemak menjadi tengik Rusak bila terdapat mineral

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam broiler adalah bahan pangan sumber protein hewani yang berkualitas tinggi karena mengandung asam amino esensial yang lengkap, lemak, vitamin, dan mineral serta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Lingkar Pinggang 2.1.1. Defenisi Lingkar Pinggang Lingkar pinggang merupakan metode pengukuran skrining terhadap lemak viseral dalam tubuh yang berkaitan dengan peningkatan risiko

Lebih terperinci

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarang Semut (Mymercodia pendens) a. Klasifikasi tanaman Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Lamiidae Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae Genus : Mymercodia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang berkembang pesat. Pada 2013 populasi broiler di Indonesia mencapai 1.255.288.000 ekor (BPS,

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma (Anwar, 2004). Banyak penelitian hingga saat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4. 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam lemak dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta sterol. Sifat umum

Lebih terperinci

METABOLISME LIPID 2/11/2015 1

METABOLISME LIPID 2/11/2015 1 METABOLISME LIPID. 2/11/2015 1 DEFINISI Lipid adalah segolongan senyawa yang relatif tak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar Turunan/berkaitan dengan asam lemak Macam2 Lipid : Triasilgliserol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Pakan merupakan campuran berbagai macam bahan organik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Masa panen yang singkat menjadikan ayam broler banyak dibudidayakan masyarakat. Ayam broiler mampu menghasilkan daging 1.020-2.370 g dalam waktu 3-6 minggu (Setiawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiperlipidemia merupakan keadaan yang terjadi akibat kadar kolesterol dan/atau trigliserida meningkat melebihi batas normal (Price & Wilson, 2006). Parameter

Lebih terperinci

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita 12 Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita hiperkolesterolemia yang menderita penyakit jantung koroner, tetapi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan terhadap protein hewani terus meningkat yang disebabkan oleh jumlah penduduk yang pesat, pendapatan masyarakat dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang

Lebih terperinci

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA 1629061030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCASARAJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017 SOAL: Soal Pilihan Ganda 1. Angka yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan era globalisasi yang terjadi saat ini membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan. Perubahan tersebut terjadi karena derasnya arus informasi

Lebih terperinci

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA TRIASILGLISEROL ADALAH ESTER ASAM LEMAK DARI GLISEROL LIPIDA YANG PALING SEDERHANA DAN PALING BANYAK MENGANDUNG ASAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Lansia Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Manusia lanjut

Lebih terperinci

METABOLISME ASAM LEMAK DISAMPAIKAN OLEH: SOFIA FEBRUANTI

METABOLISME ASAM LEMAK DISAMPAIKAN OLEH: SOFIA FEBRUANTI METABOLISME ASAM LEMAK DISAMPAIKAN OLEH: SOFIA FEBRUANTI 2 Pengertian Lemak: sumber energi tubuh (sebaiknya hanya 15 % makanan yg berasal dari lemak) Lemak: ester yg tersusun dari 3 asam lemak dg gugus

Lebih terperinci