BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. bendahara SKPD diatas 1 tahun. Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengembangkan pertanyaan yang diuji cobakan kepada 100 responden.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah karyawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data akan disajikan juga dalam tabel. 5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan informasi tentang karakteristik variabel penelitian, antara lain nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan standar deviasi. Ringkasan hasil tabel statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Data Uji N Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi Pengawasan pimpinan 35 16,00 24,00 20,2000 1,95237 Disiplin pegawai 35 25,00 40,00 32,6857 3,57912 Kompetensi pegawai 35 28,00 44,00 36,4857 4,06832 Kinerja pegawai 35 31,00 50,00 40,4000 4,55166 Valid N (listwise) 35 Sumber : data diolah (lampiran 8), 2015 Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa jumlah responden (N) adalah 35. Nilai terendah variabel pengawasan pimpinan adalah 16,00, nilai tertingginya 24,00, nilai rata-rata (mean) adalah 20,20 dan deviasi standarnya 1,95. Kondisi ini menunjukkan bahwa responden cenderung menjawab setuju pengawasan pimpinan yang baik dilihat dari nilai rata-rata mendekati nilai maximum 24,00. Nilai terendah variabel disiplin pegawai adalah 25,00, nilai tertingginya 40,00, 39

40 nilai rata-ratanya adalah 32,69 dan deviasi standarnya 3,58. Kondisi ini menunjukkan bahwa responden cenderung menjawab setuju memiliki disiplin yang tinggi dilihat dari rata-rata jawaban responden mendekati nilai maximum 40,00. Nilai terendah variabel kompetensi pegawai adalah 28,00, nilai tertingginya 44,00, nilai rata-ratanya adalah 36,49 dan deviasi standarnya 4,07. Kondisi ini menunjukkan bahwa responden cenderung menjawab setuju memiliki kompetensi yang tinggi dilihat dari rata-rata jawaban responden mendekati nilai maximum 44,00. 5.2 Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah PNS yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pengawasan dan pembinaan laporan keuangan SKPD pada Inspektorat Kabupaten Tabanan. Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Maret 2015. Pengiriman kuesioner diantar langsung kepada responden dengan waktu pengisian kuesioner adalah 14 hari kerja. Ringkasan penyebaran dan pengembalian kuesioner penelitian ditunjukkan dalam Tabel 5.2. Tabel 5.2 Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Prosentase Kuesioner yang disebar 35 100% Kuesioner yang kembali 35 100% Kuesioner yang tidak kembali 0 0% Kuesioner yang digunakan 35 100% Kuesioner yang tidak digunakan 0 0 Sumber : data diolah, 2015 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 35 kuesioner yang disebar, semua kuesioner terhimpun kembali. Kuesioner yang terhimpun kembali secara

41 keseluruhan dapat digunakan karena data yang disampaikan oleh responden lengkap. Responden diminta untuk mengisi identitas pribadi yang meliputi umur, jenis kelamin, pangkat dan pendidikan terakhir. Profil dari 35 responden dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 5.3. Tabel 5.3 Profil Responden Data Jumlah Prosentase Jenis Kelamin Laki-Laki 20 57,14% Perempuan 15 42,86% Jumlah 35 100% Pendidikan Terakhir S2 6 17,14% S1 22 62,86% D3 2 5,71% SMA 5 14,29% Jumlah 35 100% Umur 30-39 10 28,57% 40-49 15 42,86% 50 10 28,57% Jumlah 35 100% Jabatan Irban 4 11,43% JFA 10 28,57% JFP2UPD 10 28,57% Staf 11 31,43% Jumlah 35 100% Sumber : data diolah, 2015 Berdasarkan profil responden, sampel penelitian ini dipertimbangkan cukup representatif karena anggota sampel memiliki karakteristik demografi beragam, baik dari gender, tingkat pendidikan, umur, dan jabatan.

42 5.2.1 Jenis kelamin responden Jenis kelamin responden digunakan sebagai acuan untuk mengetahui keterlibatan gender dari responden dalam pelaksanaan pemeriksaan. Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 20 responden (57,14%), sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 15 responden (42,86%). 5.2.2 Pendidikan terakhir responden Tingkat pendidikan responden dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui intelektualitas yang dimiliki. Tingkat pendidikan dapat menggambarkan pola pikir yang dimiliki oleh responden. Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan magister (S2) sebanyak 6 responden (17,14%), responden yang berpendidikan sarjana (S1) sebanyak 22 responden (62,86%), responden yang berpendidikan diploma (D3) sebanyak 2 responden (5,71%), dan responden yang berpendidikan SMA sebanyak 5 responden (14,29%). 5.2.3 Umur responden Umur responden menggambarkan tingkat kedewasaan sehingga dapat memengaruhi kinerja instansi. Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat responden yang memiliki umur antara 30-39 tahun 10 responden (28,57%). Responden yang memiliki umur antara 40-49 tahun 15 responden (42,86%). Responden yang memiliki umur diatas 50 tahun 10 responden (28,57%).

43 5.2.4 Jabatan responden Jabatan responden menggambarkan pernah tidaknya responden mengikuti diklat fungsional, yang menunjukkan adanya tambahan pengetahuan responden di bidang pemeriksaan laporan keuangan SKPD. Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat responden yang menjabat sebagai Irban sebanyak 4 responden (11,43%). Responden yang menjabat sebagai JFA sebanyak 10 responden (28,57%). Responden yang menjabat sebagai JFP2UPD sebanyak 10 responden (28,57%). Responden sebagai staf sebanyak 11 responden (31,43%). 5.3 Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas kuesioner diuji dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut sehingga diperoleh nilai Pearson Correlation. Kuesioner dianggap valid jika koefisien korelasi antar skor adalah positif dan bernilai > 0,3 (Sugiyono, 2012). Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan nilai Alpha Cronbach untuk mengukur derajat kehandalan masing-masing variabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0.6 (Ghozali, 2012). Hasil uji validitas dan reliabilitas disajikan pada Tabel 5.4.

44 Pengawasan pimpinan (X 1 ) Disiplin (X 2 ) Kompetensi Pegawai (X 3 ) Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Reliabilitas Variabel Indikator Koefisien korelasi (r) Nilai Signifikansi Cronbach s Alpha X1.1 0,838 0,000 0,847 X1.2 0,739 0,000 X1.3 0,842 0,000 X1.4 0,770 0,000 X1.5 0,767 0,000 Pegawai X2.1 0,869 0,000 0,930 X2.2 0,822 0,000 X2.3 0,750 0,000 X2.4 0,858 0,000 X2.5 0,826 0,000 X2.6 0,844 0,000 X2.7 0,809 0,000 X2.8 0,773 0,000 X3.1 0,771 0,000 0,928 X3.2 0,844 0,000 X3.3 0,592 0,000 X3.4 0,728 0,000 X3.5 0,833 0,000 X3.6 0,884 0,000 X3.7 0,853 0,000 X3.8 0,711 0,000 X3.9 0,917 0,000 Sumber : data diolah (lampiran 4-5), 2015 5.4 Analisis Data Analisis data akan membahas pengujian asumsi klasik dan analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji asumsi klasik dan analisis data akan disajikan juga dalam bentuk tabel. 5.4.1.Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian supaya hasilnya BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Model persamaan regresi sebelum dianalisis dengan teknik regresi harus dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah uji

45 normalitas, multikolinearitas dan heterokedastisitas. Uji autokorelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini karena data yang digunakan tidak menggunakan data time series. Data yang digunakan adalah data yang diambil satu periode saja. 1) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi nilai residual terdistribusi normal. Model regresi yang baik memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Data terdistribusi normal jika residualnya lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 5.5. Persamaan Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov- Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Y= -13,366+1,167X 1 +0,429X 2 +0,443X 3 +ε 0,983 0,288 Sumber : data diolah (lampiran 9), 2015 Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) pada dua model persamaan regresi mempunyai nilai lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi telah memenuhi asumsi normalitas data. 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2013:105). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Multikolinearitas terjadi jika nilai Tolerance 0,10 atau nilai VIF 10. Hasil uji heterokedastisitas disajikan pada Tabel 5.6.

46 Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Pengawasan pimpinan 0,974 1,027 Disiplin pegawai 0,979 1,022 Kompetensi pegawai 0,956 1,046 Sumber : data diolah (lampiran 10), 2015 Table 5.6 menunjukkan bahwa nilai tolerance tidak ada yang lebih kecil dari 0,10 berarti tidak terdapat kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95 persen. Nilai VIF jauh lebih kecil dari 10, berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95 persen. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variable independen dalam model regresi. 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013:139). Model regresi yang baik adalah jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas adalah uji Glejser. Hasil uji heterokedastisitas disajikan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel t Sig Y= -13,366+1,167X 1 +0,429X 2 +0,443X 3 +ε 0,630 0,533-0,067 0,947-1,868 0,071 Sumber : data diolah (lampiran 11), 2015

47 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada variabel terikatnya yaitu Absolut Residual (Absres). Ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi t hitung yang kesemuanya lebih besar dari alpha (α = 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kedua model regresi tidak ditemukan gejala heterokedastisitas. 5.4.2 Analisis Regresi Berganda Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda disajikan pada Tabel 5.8. Tabel 5.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) -13,366 7,805-1,712 0,097 X 1 1,167 0,265 0,501 4,411 0,000 X 2 0,429 0,144 0,337 2,980 0,006 X 3 0,443 0,128 0,396 3,457 0,002 F 16,231 Sig. F 0,000 R Square 0,611 Adjusted R Square 0,573 Sumber: data diolah (lampiran 12), 2015 Adjusted R square digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Tidak seperti nilai R 2, nilai adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah kedalam model. Penambahan atau pengurangan jumlah variabel independen dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan nilai error, sehingga nilai R 2 harus disesuaikan (adjusted). Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Adjusted R square sebesar 0,573 yang berarti 57,30 persen variabel terikat kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel bebas

48 pengawasan pimpinan, disiplin pegawai dan kompetensi pegawai, sedangkan sisanya 42,70 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Uji F menghasilkan nilai F hitung sebesar 16,231 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan α = 0,05 (α = 5 persen). Dengan demikian, model penelitian yang digunakan layak dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan. Uji statistik t pada model regresi menunjukkan pengaruh secara parsial variabel pengawasan pimpinan, disiplin dan kompetensi pegawai pada kinerja pegawai, sehingga dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y= -13,366+1,167X 1 +0,429X 2 +0,443X 3 +ε Konstanta bernilai -13,366 (negatif) berarti ketika ketiga variabel independen yang diteliti tidak ada, kinerja pegawai Inspektorat bernilai sebesar - 13,366 dibawah nilai standar minimal kinerja yang ditetapkan. Koefisien regresi variabel independen (X 1 ) bernilai 1,167 (positif) dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (0,05) mengindikasikan bahwa pengawasan pimpinan memiliki pengaruh positif pada kinerja pegawai. Hal ini juga didukung oleh rata-rata jawaban responden untuk pengawasan pimpinan menunjukkan nilai cukup baik (setuju). Hal ini juga menunjukkan ketika pimpinan telah melakukan pengawasan dengan baik maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis 1 yang menyatakan bahwa pengawasan pimpinan berpengaruh positif pada kinerja pegawai. Koefisien regresi variabel independen (X 2 ) bernilai 0,429 (positif) dengan signifikansi 0,006 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (0,05)

49 mengindikasikan bahwa disiplin pegawai memiliki pengaruh positif pada kinerja pegawai. Hal ini juga didukung oleh rata-rata jawaban responden untuk disiplin pegawai menunjukkan nilai cukup baik (setuju). Hal ini menunjukkan semakin disiplin pegawai maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis 2 yang menyatakan bahwa disiplin pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai. Koefisien regresi variabel independen (X 3 ) bernilai 0,443 (positif) dengan signifikansi 0,002 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (0,05) mengindikasikan bahwa kompetensi pegawai memiliki pengaruh positif pada kinerja pegawai. Hal ini juga didukung oleh rata-rata jawaban responden untuk kompetensi pegawai menunjukkan nilai cukup baik (setuju). Hal ini menunjukkan semakin meningkat kompetensi pegawai maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kompetensi pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai. 5.5 Pembahasan Pembahasan akan menyajikan pengaruh pengawasan pimpinan, disiplin dan kompetensi pegawai pada kinerja pegawai. 5.5.1 Pengaruh Pengawasan Pimpinan Pada Kinerja Pegawai Penelitian ini menguji pengaruh pengawasan pimpinan pada kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Tabanan. Pengawasan pimpinan merupakan suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan

50 pengawasan pimpinan berpengaruh positif pada kinerja pegawai dapat diterima. Hal ini berarti bahwa ketika pimpinan telah melakukan pengawasan dengan baik maka kinerja pegawai akan meningkat. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari (2008), Suprayetno (2008), dan Karya (2011) yang menyatakan pengawasan pimpinan berpengaruh positif pada kinerja pegawai. 5.5.2 Pengaruh Disiplin Pegawai Pada Kinerja Pegawai Hipotesis kedua menyatakan disiplin pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai. Disiplin pegawai merupakan suatu sikap yang akan terkait pada tatalaku dan perilaku kerja sehari-hari mulai dari masuk kerja, melaksanakan tugas sampai dengan meninggalkan kantor. Hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan disiplin pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai dapat diterima. Hal ini berarti bahwa semakin disiplin pegawai dalam melaksanakan tugas maka kinerja pegawai akan meningkat. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Markus (1998), M Sani(2004), dan Reza (2010) yang menyatakan disiplin pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai. 5.5.3 Pengaruh Kompetensi Pegawai Pada Kierja Pegawai Hipotesis ketiga menyatakan kompetensi pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai. Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar yang memiliki hubungan kausal. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan kompetensi pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai dapat

51 diterima. Hal ini berarti bahwa peningkatan kompetensi pegawai akan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Togatorop (2011), Manik (2010), Adiputra (2014), dan Ariani (2015) yang menyatakan kompetensi pegawai berpengaruh positif pada kinerja pegawai.